Dokumen tersebut membahas tentang furunkel (bisul), yaitu infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Furunkel merupakan tonjolan nyeri yang terbentuk di bawah kulit akibat radang pada satu atau lebih folikel rambut. Dokumen ini menjelaskan definisi, etiologi, patofisiologi, gejala, dan penatalaksanaan furunkel.
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan payudara selama kehamilan dan menyusui, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, cara merawat payudara, dan masalah yang mungkin timbul seperti abses payudara dan puting susu lecet.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Makalah ini membahas tentang kesehatan wanita usia subur, meliputi pengertian wanita usia subur, anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita, siklus menstruasi, masalah kesuburan, penyakit kelamin, materi pendidikan kesehatan reproduksi, perawatan prakonsepsi, serta mitos dan kepercayaan masa prahamil.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
1. Asfiksia adalah kondisi dimana bayi baru lahir tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan kesehatan ibu hamil, kelainan tali pusat, atau masalah saat dan sesudah persalinan.
2. Simpul tali pusat dapat menyebabkan asfiksia jika terlalu kencang yang mengakibatkan hipoksia janin.
3. Penanganan asfiksia
Bronkitis adalah peradangan pada bronkus yang ditandai dengan batuk produktif sebagai gejala utama. Penyebabnya meliputi virus, bakteri, asap rokok, dan polusi udara. Pada bronkitis terjadi hipertropi kelenjar mukosa dan peningkatan sel goblet yang menumpuk mukus di saluran napas. Komplikasinya dapat berupa pneumonia, pleuritis, atau gangguan pernapasan berat. Penatalaksanaannya meliputi antibiotik, bronkodilator
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan payudara selama kehamilan dan menyusui, termasuk pengertian, tujuan, manfaat, cara merawat payudara, dan masalah yang mungkin timbul seperti abses payudara dan puting susu lecet.
Makalah ini membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien labiopalatoskisis. Labiopalatoskisis adalah kelainan bawaan pada struktur mulut dimana terjadi celah pada bibir dan langit-langit. Makalah ini menjelaskan tentang definisi, klasifikasi, etiologi, dan anatomi fisiologi mulut yang terkait dengan kondisi ini. Tujuan makalah ini adalah untuk memahami asuhan keperawatan yang diberikan pada bayi bar
Makalah ini membahas tentang kesehatan wanita usia subur, meliputi pengertian wanita usia subur, anatomi dan fisiologi sistem reproduksi wanita, siklus menstruasi, masalah kesuburan, penyakit kelamin, materi pendidikan kesehatan reproduksi, perawatan prakonsepsi, serta mitos dan kepercayaan masa prahamil.
KEBUTUHAN DASAR NEONATUS, BAYI, BALITA, DAN ANAK PRASEKOLAHsri wahyuni
2.1 Kebutuhan Fisik Nutrisi,Cairan dan Personal Hygiene
1. Pemberian minum
Masa neonatus (0-28hari)
a. Pengertian ASI adalah makanan pokok untuk bayi, berikan ASI 2-3 jam sekali atau on demand (semau bayi). Berikan ASI dengan satu payudara samai teras kosong setelah itu baru ganti payudara yang lain. ASI eksklusive adalah memberiakn ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa tambahan makanan apapun kecuali imunisasi, vitamin. Berikan ASI sampai 2 tahun dengan tambahan makan lunak sesuai tahapan usia bayi.
b. Pedoman menyusui ASI antara lain:
Inisiasi menyusu dini adalah bayi berusaha menyusu sendiri diatas perut ibu segera setelah minimal 1 jam.
Tanda posisi bayi menyusu dengan baik yaitu dagu menyentuh payudara, mulut membuka lebar, hidung mendekat terkadang menyentuh payudara, mulut mencakup areola, lidah menopang putting dan areola bagian bawah, bibir melengkung keluar, bayi menghisap dengan kuat namun perlahan dan kadang-kadang berhenti sesaat.
c. Perawatan payudara selama ibu menyusui
Perhatikan posisi menyusui, oleskan ASI sebelum dan sesudah menyusui untuk mencegah lecet. Jika mengalami bendungan payudara atau mastitis tetap susukan ke bayi sesering mungkin serta lakukan perawatan payudara.
Masa Bayi (29-1 tahun)
ASI ekslusif diberikan selama 6 bulan setelah itu baru ditambah asupan nutrisinya dengan MPASI. Banyak sekali keuntungan yang diperoleh dari ASI. Tidak saja dalam keuntungan pertumbuhan dan perkembangan bayi,tetapi juga hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi yang akan memberikan dukungan sangat besar terhadap terjadinya peroses pembentukkan emosi positif pada anak, dan berbagai keuntungan bagi ibu.
Masa Prasekolah (1-6 tahun)
• 1-2 tahun : ASI DAN MPASI dan cairan lainnya
• 3-6 tahun : Seperti cairan yang dibutuhkan remaja
- air mineral
- Susu Formula
-Sari Buah
- DLL
2. Menolong BAB pada Bayi
Masa Neonatus ( 0-28hari)
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi selama minggu pertama dan jumlah paling banyak adalah antara hari ketiga dan keenam. Feses transisi (kecil-kecil berwarna cokelat sampai hijau karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak hari ketiga sampai hari keenam. Bayi yang baru lahir diberi makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan feses dari pada mereka yang makan kemudian. Feses dari bayi yang menyusu dengan ASI akan berbeda dengan bayi yang menyusu dengan susu botol. Fesef dari bayi ASI lebih lunak, berwarna kuning emas,dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi.
Bayi yang berdefekasi segera setelah makan merupakan suatu kondisi yang normal atau defekasise sebanayk 1 kali setaiap 3 tau 4 hari. Walaupun demikian, konsitensi feses tetap lunak dan tidak berbentuk. Fesef dari bayi yang minum susu formula lebih berbentuk dibandingkan dengan bayai yang menyusu ASI,namun tetap lunak, berwarna kuning pucat, dan memiliki bau yang khas. Feses ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah feses akan berkurang pada minggu kedua,yang awalnya frekuwensi defekasi
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
DEFENISI
Miliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala. (lenteraimpian | March 5, 2010).
Miliariasis adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, di tandai adanya vesikel milier, berukuran 1-2 mm pada bagian badan yang banyak berkeringat. Pada keadaan yang lebih berat, dapat timbul papul merah atau papul putih. (Sudoyo, 2009).
PATOFISIOLOGI
Akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan yang ditandai dengan adanya vesikel miliar dimuara kelenjar keringat. Kemudian akan timbul radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar diabsorbsi oleh stratum korneum.
Miliariasis sering terjadi pada bayi prematur karena proses diferensiasi sel epidermal dan apendiksnya belum sempurna.
Kasus miliariasis terjadi pada 40-50% bayi balu lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama akan menghilang dengan sendirinya 3-4 minggu kemudian. Kadang-kadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya.
ETIOLOGI
Udara panas dan lembab
Infeksi oleh bakteri
Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat
Aktivitas yang berlebihan
Setelah menderita demam atau panas
Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum. (Lenteraimpian, 2010)
GEJALA KLINIS
Miliaria Rubra
Pada miliaria rubra, sumbatan terjadi pada stratum spinosum. Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang gatal dan pedih pada badan tempat tekanan atau gesekan pakaian. Jenis ini terdapat pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic.
Miliaria Kristalina
Pada miliaria kristalina, sumbatan terjadi pada intra subkorneal. Terlihat vesikel berukuran 1-2 mm terutama pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya karena hawa panas yang bergerombol tanpa tanda radang pada bagian yang tertutup pakaian. Umumnya tidak memberi keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus.
Miliaria Profunda
Miliaria profunda terjadi bila sumbatan terdapat pada dermis bagian atas, biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai papul putih, keras berukuran 1-3 mm terutama di badan dan ekstremitas.
PENCEGAHAN
Anjurkan anak mandi 2x sehari
Jika anak berkeringat lap dengan dengan handuk basah lalu keringkan dan beri bedak tabur
Jangan memberi anak bedak jika kulitnya sedang berkeringat
Hindari penggunaan pakaian tebal, bahan nilon, atau wol yang tidak menyerap keringat
Mastitis adalah infeksi pada payudara yang disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui retakan kulit puting susu dan menyebabkan sumbatan pada saluran susu. Gejalanya berupa payudara yang hangat, bengkak, dan nyeri terutama saat menyusui. Pencegahannya meliputi menjaga kebersihan diri dan memastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar.
Evaluasi pemahaman tentang program KB dan organisasi LSM dilakukan terhadap 50 orang ibu dengan menggunakan tes pilihan ganda selama 60 menit. Hasilnya rata-rata 90, menunjukkan tingkat pemahaman yang baik.
Milliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala. Keadaan ini biasanya di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). ISPA merupakan masalah kesehatan penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan ISPA pada anak.
Furunkel (bisulan) merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. (Richard E. Behrman)
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, jenis, dan prosedur perawatan diri seperti memandikan, menyikat gigi, shampoo, kebersihan vulva, dan membuat tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri seseorang.
impresaitalia una directory web forniscono serching servizi in vari cita d'Italia e dei servizi guida per l'hotel turistico, restauranta, gli ospedali, i medici, abbigliamento, bar, banche e.t.c. per di più visita il nostro sito www.impresaitalia.info
Dokumen tersebut membahas beberapa kasus etik yang dihadapi oleh organisasi profesi bidan (IBI). Kasus-kasus tersebut meliputi kesalahan diagnosis bidan, pelanggaran wewenang dalam menangani persalinan, dan pelanggaran etik seperti melakukan aborsi. Dokumen ini juga menjelaskan isu etik, dilema, dan penyelesaian yang seharusnya dilakukan dalam menghadapi kasus-kasus tersebut.
DEFENISI
Miliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala. (lenteraimpian | March 5, 2010).
Miliariasis adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, di tandai adanya vesikel milier, berukuran 1-2 mm pada bagian badan yang banyak berkeringat. Pada keadaan yang lebih berat, dapat timbul papul merah atau papul putih. (Sudoyo, 2009).
PATOFISIOLOGI
Akibat tersumbatnya pori kelenjar keringat, sehingga pengeluaran keringat tertahan yang ditandai dengan adanya vesikel miliar dimuara kelenjar keringat. Kemudian akan timbul radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar diabsorbsi oleh stratum korneum.
Miliariasis sering terjadi pada bayi prematur karena proses diferensiasi sel epidermal dan apendiksnya belum sempurna.
Kasus miliariasis terjadi pada 40-50% bayi balu lahir. Muncul pada usia 2-3 bulan pertama akan menghilang dengan sendirinya 3-4 minggu kemudian. Kadang-kadang kasus ini menetap untuk beberapa lama dan dapat menyebar ke daerah sekitarnya.
ETIOLOGI
Udara panas dan lembab
Infeksi oleh bakteri
Pakaian yang terlalu ketat, bahan tidak menyerap keringat
Aktivitas yang berlebihan
Setelah menderita demam atau panas
Penyumbatan dapat ditimbulkan oleh bakteri yang menimbulkan radang dan edema akibat perspirasi yang tidak dapat keluar dan di absorbsi oleh stratum korneum. (Lenteraimpian, 2010)
GEJALA KLINIS
Miliaria Rubra
Pada miliaria rubra, sumbatan terjadi pada stratum spinosum. Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstrafolikular yang gatal dan pedih pada badan tempat tekanan atau gesekan pakaian. Jenis ini terdapat pada orang yang tidak biasa pada daerah tropic.
Miliaria Kristalina
Pada miliaria kristalina, sumbatan terjadi pada intra subkorneal. Terlihat vesikel berukuran 1-2 mm terutama pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya karena hawa panas yang bergerombol tanpa tanda radang pada bagian yang tertutup pakaian. Umumnya tidak memberi keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus.
Miliaria Profunda
Miliaria profunda terjadi bila sumbatan terdapat pada dermis bagian atas, biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai papul putih, keras berukuran 1-3 mm terutama di badan dan ekstremitas.
PENCEGAHAN
Anjurkan anak mandi 2x sehari
Jika anak berkeringat lap dengan dengan handuk basah lalu keringkan dan beri bedak tabur
Jangan memberi anak bedak jika kulitnya sedang berkeringat
Hindari penggunaan pakaian tebal, bahan nilon, atau wol yang tidak menyerap keringat
Mastitis adalah infeksi pada payudara yang disebabkan oleh bakteri yang masuk melalui retakan kulit puting susu dan menyebabkan sumbatan pada saluran susu. Gejalanya berupa payudara yang hangat, bengkak, dan nyeri terutama saat menyusui. Pencegahannya meliputi menjaga kebersihan diri dan memastikan bayi menyusu dengan posisi yang benar.
Evaluasi pemahaman tentang program KB dan organisasi LSM dilakukan terhadap 50 orang ibu dengan menggunakan tes pilihan ganda selama 60 menit. Hasilnya rata-rata 90, menunjukkan tingkat pemahaman yang baik.
Milliariasis adalah kelainan kulit yang ditandai dengan kemerahan, disertai dengan gelembung kecil berair yang timbul akibat keringat berlebihan disertai sumbatan saluran kelenjar keringat yaitu di dahi, leher, bagian yang tertutup pakaian (dada, punggung), tempat yang mengalami tekanan atau gesekan pakaian dan juga kepala. Keadaan ini biasanya di dahului oleh produksi keringat yang berlebihan, dapat diikuti rasa gatal seperti ditusuk, kulit menjadi kemerahan dan disertai banyak gelembung kecil berair.
Dokumen tersebut berisi ringkasan 7 kasus pasien yang dibawa ke puskesmas oleh ibunya karena berbagai keluhan kesehatan. Kasus-kasus tersebut meliputi bayi dengan diare, demam, masalah telinga, dan masalah gizi. Petugas kesehatan melakukan pemeriksaan gejala klinis dan mengklasifikasikan penyakit berdasarkan hasil diagnosa awal.
Evidence based practice dalam asuhan persalinan dr shintaAnnisa Rabbani
Ringkasan dokumen tersebut membahas beberapa praktik asuhan persalinan yang berdasarkan evidence based practice berbeda dengan praktik sehari-hari. Beberapa diantaranya adalah posisi ibu saat bersalin lebih baik dalam posisi selain terlentang, episiotomi hanya dilakukan bila diperlukan, enema dan pencukuran rambut pubis tidak perlu rutin dilakukan, serta penggunaan antibiotika untuk ketuban pecah dini masih per
Bayi laki-laki berusia 11 hari bernama K mendapatkan imunisasi BCG dan Polio 1 setelah pemeriksaan menunjukkan kondisinya sehat. Ibunya diberi penjelasan manfaat imunisasi dan disarankan memberikan ASI eksklusif hingga 6 bulan.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada anak dengan infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). ISPA merupakan masalah kesehatan penting karena menyebabkan kematian bayi dan balita yang cukup tinggi. Dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar, etiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan diagnostik, dan penatalaksanaan ISPA pada anak.
Furunkel (bisulan) merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya. (Richard E. Behrman)
Dokumen tersebut membahas tentang personal hygiene yang mencakup definisi, tujuan, jenis, dan prosedur perawatan diri seperti memandikan, menyikat gigi, shampoo, kebersihan vulva, dan membuat tempat tidur untuk memenuhi kebutuhan kebersihan diri seseorang.
impresaitalia una directory web forniscono serching servizi in vari cita d'Italia e dei servizi guida per l'hotel turistico, restauranta, gli ospedali, i medici, abbigliamento, bar, banche e.t.c. per di più visita il nostro sito www.impresaitalia.info
This document provides information on various businesses located in Venice, Italy. It lists categories of businesses such as restaurants, clothing stores, hotels, gyms, and more. For each category, it displays related business results from Impresa Italia, a business directory. It encourages contacting Impresa Italia for more information.
Impresitalia guida utenti su diversi cita d'Italia di viaggiare e di fornire alla ricerca di servizi in Italia per ulteriori informazioni visitare www.impresaitalia.info
James Murray is an experienced finance executive with over 25 years in banking and finance. He has a proven track record of developing strategic financial solutions, managing sales teams, and generating significant funding opportunities. Most recently, he structured and proposed customer financial solutions as a Finance Manager at Philips Capital. Prior to that, he established and improved asset management portfolios as a Vice President at Macquarie Bank and provided structured asset finance solutions as a Sales Manager at National City/PNC Bank.
Journal Article Presentation: Steyn, H. (2002). Project management applications of the theory of constraints beyond critical chain scheduling.
Key Message of the Presentation:
1. Application of Theory Of Constraints to scheduling of a single project to reduce project duration and simplify project control (Critical Chain)
2. The importance on product life cycle as opposed to the project life cycle in decision making
3. Basic principles to application of TOC in concurrent projects: to manage shared resources, cost management and risk management
Takeaways:
1. Understanding and appreciation of the Theory of Constraints and its practical applications in the field of project management
2. Discussion on the TOC application in other project management areas
O documento apresenta conceitos básicos de geografia como lugar, cidades, continentes, oceanos, pontos cardeais, divisão política do Brasil em estados e municípios.
Dokumen tersebut membahas tentang furunkel (bisul), yang merupakan peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya yang biasanya terjadi di bagian bokong, leher, ketiak, badan, dan kaki. Furunkel disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan faktor risikonya adalah kebersihan kulit yang kurang, daya tahan tubuh rendah, dan lingkungan tropis. Gejalanya berupa benjolan merah dan nyeri yang mengelu
Bisul adalah akumulasi nanah yang terbentuk di jaringan setelah terinfeksi oleh bakteri atau barang asing, dan merupakan respon pertahanan tubuh untuk mencegah penyebaran infeksi. Struktur terakhir bisul adalah dinding yang membatasi penyebaran infeksi dan mencegah sel imun menyerang infeksi di dalam bisul.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang konsep medis dan keperawatan askep morbili pada anak, meliputi definisi, etiologi, epidemiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pencegahan, pengobatan, pemeriksaan diagnostik, diagnosis keperawatan, dan intervensi keperawatan untuk anak dengan morbili.
Perempuan berusia 20 tahun datang ke apotek untuk membeli obat bisul besar di betisnya. Bisul disebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus dan gejalanya berupa benjolan merah yang membesar dan berisi nanah.
Materi ini membahas mengenai bakteri patogen yang menyebabkan terjadinya infeksi pada kulit dan jaringan yang umumnya menginfeksi manusia. Dalam materi ini juga menyertakan bagaimana cara mengidentifikasi bakteri secara konvensional.
Furunkel adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus pada kelenjar keringat atau folikel rambut yang menyebabkan bengkak dan peradangan. Furunkel hidung umumnya disebabkan oleh iritasi atau infeksi bakteri yang masuk melalui luka atau robekan kulit. Gejalanya berupa nyeri dan bengkak di hidung. Diagnosa didasarkan pada pemeriksaan fisik. Pengobatannya meliputi antibiotik, kompres hangat, dan insisi jika
Asuhan keperawatan klien dengan faringitis shintttttasaharwakumoro
Faringitis adalah peradangan pada tenggorokan yang disebabkan oleh virus dan bakteri, menyebabkan nyeri saat menelan. Asuhan keperawatan meliputi membersihkan jalan napas untuk mengeluarkan sekret, memastikan nutrisi cukup meski sulit menelan, serta mengelola nyeri dan demam.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem integumen yang mencakup infeksi bakteri seperti folikulitis, furunkel, karbunkel, dan selulitis, akne vulgaris, dermatitis, serta kusta. Dibahas pula pengertian, etiologi, manifestasi klinis, diagnosis, dan intervensi keperawatan yang relevan untuk setiap kondisi tersebut.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan dan pengobatan penyakit tuberkulosis (TBC). TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan menyerang paru-paru dan organ lain. Upaya pencegahan meliputi pola makan seimbang, olahraga, istirahat cukup, menjaga kebersihan, dan menghindari merokok. Pengobatan TBC dilakukan dengan mengonsumsi obat anti-TB secara teratur selama 6 bulan untuk memastikan bakterinya
Tinjauan teoritis ini membahas konsep dasar tentang tuberkulosis paru, meliputi definisi, anatomi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan, dan prognosis. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi meliputi gangguan bersihan saluran napas, hipertermia, dan gangguan pola tidur. Intervensi keperawatan dirancang untuk mengatasi diagnosa-diagnosa tersebut.
1. Pengetian Globalisasi
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi Dampak Globalisasi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
- Membantu mengurangi nyeri dengan pemberian analgesik sesuai anjuran dokter
- Membantu membersihkan telinga secara hati-hati untuk mencegah infeksi lebih lanjut
- Memberikan edukasi untuk menjaga kebersihan telinga dan mencegah infeksi ulang
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang studi pengetahuan ibu tentang manfaat KMS balita di wilayah kerja Puskesmas Batalaiworu Kabupaten Muna tahun 2016. Latar belakang penelitian ini adalah masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pemanfaatan KMS balita di wilayah tersebut berdasarkan hasil survei awal tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang man
Karya tulis ilmiah ini membahas tentang manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Asfiksia merupakan salah satu penyebab utama kematian neonatal dini di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penanganan awal pada bayi baru lahir dengan asfiksia ringan di BPM Sakinah Kabupaten Muna tahun 2016. Metode yang dig
Kelurahan Laiworu dan Kelurahan Wamponiki melaksanakan kegiatan bhabinkamtibmas pada bulan September 2015. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan menjaga ketertiban serta kenyamanan lingkungan. Masyarakat diajak bekerja sama dengan aparat keamanan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal di kedua kelurahan.
Bhabinkamtibmas di Kelurahan Laiworu melakukan beberapa kegiatan antara lain patroli rutin di lingkungan kelurahan untuk mencegah terjadinya tindak kriminal, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya kerjasama masyarakat dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman, serta melakukan pengawasan terhadap tempat-tempat yang rawan kejahatan.
Ekosistem padang lamun memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dari ekosistem mangrove dan terumbu karang. Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang mampu beradaptasi hidup di perairan laut dengan memiliki akar, daun, dan pembuluh. Lamun membentuk hamparan vegetasi yang luas dan memiliki peran penting dalam ekosistem perairan pesisir.
Cinderella is a story about a girl named Cinderella who is mistreated by her stepmother and stepsisters. She dreams of attending the prince's ball but is unable to go. With the help of a fairy godmother, Cinderella is able to go to the ball in a magical coach and dress. At midnight, she flees the ball, losing one of her glass slippers. The prince searches for the girl whose foot fits the slipper and finds Cinderella. They get married and live happily ever after.
Pemerintah Kabupaten Muna meminta Panitia Penerima Hasil Pekerjaan untuk melakukan serah terima akhir atas pekerjaan pembangunan drainase dan duiker lingkungan III Wamponiki yang dilaksanakan oleh CV. Sinar Linda pada tanggal 25 Agustus 2014.
Dokumen ini merangkum manajemen dan pendokumentasian asuhan kebidanan antenatal pada Ny. I yang menderita preeklampsia berat di Desa Ghonsume, Kecamatan Duruka, Kabupaten Muna dari 14 April hingga 28 April 2015. Laporan ini disusun oleh Sitti Nurjannah sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan di Akademi Kebidanan Paramata Raha Kabupaten Muna.
Dokumen tersebut menjelaskan 99 nama-nama Allah SWT beserta artinya. Nama-nama tersebut mencakup makna-makna seperti Yang Maha Pemurah, Yang Maha Adil, Yang Maha Mengetahui, dan Yang Maha Esa. Nama-nama tersebut merupakan ungkapan dari sifat-sifat dan keagungan Allah SWT.
Global warming will have significant impacts on forests, reefs, deserts, and storms according to the article. The Amazon forest could lose 30-60% of its area and become dry grasslands by 2050 due to warming and deforestation. The Great Barrier Reef may completely disappear within 20 years as rising sea levels from climate change drown the coral. Climate models predict that the Sahara desert could transform back into a lush grassland like it was 12,000 years ago if rainfall increases. While it's unclear if global warming caused any single storm, models indicate that hurricanes will likely become stronger and more destructive due to rising ocean temperatures caused by climate change.
Acara radio membahas penyakit HIV/AIDS, penyebabnya (virus HIV), dan cara penularannya (darah, cairan kelamin, jarum suntik). Narasumber memberikan saran untuk mencegahnya seperti menjauhi seks bebas dan narkoba, serta meningkatkan iman.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisul merupakan satu jangkitan kulit yang biasa terjadi kepada semua
orang. Bisul sendiri dalam bahasa kedokteran disebut furunkel, yakni radang atau
infeksi yang disebabkan kuman atau bakteri staphylococcus aureus. Bila ada gatal
pada kulit lalu digaruk, sedangkan kebersihan kurang dijaga, sehingga bakteri
masuk dan terjadi infeksi dan timbul bisul.
Bisul mungkin saja muncul sejak bayi, bahkan bayi baru lahir. Ibu-ibu,
terutama yang baru punya anak pertama, umumnya takut memandikan dan
mengeramasi bayinya. Padahal bayi juga sudah berkeringat. Terlebih kalau bayi
dibubuhi dengan segala macam minyak penghangat yang tentu jadi lahan subur
untuk berkembangbiaknya kuman. Dan kondisi kulit yang seperti ini juga bisa
menjadi penyebab bisulan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi furunkel
2. Untuk mengetahui etiologi furunkel
3. Untuk mengetahui patofisiologi furunkel
4. Untuk mengetahui tanda dan gejala furunkel
5. Untuk mengetahui penatalaksanaan furunkel
2. BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Furunkel (bisul) adalah nodul nyeri hebat yang terbentuk dalam kulit oleh
peradangan terbatas dari korium dan jaringan subkutis, mengelilingi nekrotis
sentral atau inti disebabkan oleh stapholococcus yang memasukinkuli memasuki
kulit melalui folikel rambut. S. aureus adalah penyebab infeksi piogenik kulit
yang paling sering, ia dapat juga menyebabkan furunkel, karbunkel, osteomelitis,
artritis septik, infeksi luka, abses, pneumonia, empiema, endokarditis, meningitis
dan penyakit yang diperantarai toksin, termasuk keracunan makanan.
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Secara medis, bisul adalah infeksi kuman pada folikel rambut dan kelenjar
minyak kulit. Bisul merupakan salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh
kuman. Penyakit ini sering dijumpai pada anak karena daya tahan kulitnya
terhadap invasi kuman belum sesempurna orang dewasa. Kelainan berupa masa
padat kemerahan berbentuk kerucut, ditengahnya terdapat gelembung bernanah.
Kemudian melunak menjadi abses lalu pecah. Biasanya mengeras dan terdapat
pada bokong, kuduk, belakang bagian leher, dibawah ketiak, badan dan tungkai,
dan sekeliling pinggang, pangkal paha, atas kaki, punggung
3. Furunkel (boil atau bisul) adalah peradangan pada folikel rambut, kulit,
dan jaringan sekitarnya yang sering terjadi pada daerah bokong, kuduk, aksila,
badan, dan tungkai. Furunkel dapat terbentuk pada lebih dari satu tempat
yang biasa disebut sebagai furunkulosis.
Furunkel merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk
dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu
atau lebih folikel rambut. Furunkel juga merupakan infeksi kulit yang meliputi
seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus disekitarnya.
B. Etiologi
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus. Berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-
1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul,
nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu.
5. Bakteri lain atau jamur. Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha
dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung,
telinga, atau jari-jari tangan.
4. C. Patofisiologi
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Radang pus (nanah) yang dekat sekali
dengan kulit disebut pustula. Pustula ini menyebabkan kulit diatasnya sangat tipis,
sehingga pus di dalam dapat dengan mudah mengalir keluar. Sementara itu,
bisulnya (furunkel) sendiri berada pada daerah kulit yang lebih dalam. Terkadang
pus yang berada di dalam bisul diserap sendiri oleh tubuh, tetapi lebih sering
mengalir sendiri melalui lubang yang ada di kulit.
Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau
robekan pada kulit. Respon primer host terhadap infeksi stafilokokus aureus
adalah mengerahkan sel PMN ketempat masuknya kuman tersebut untuk
melawan infeksi yang terjadi. Sel PMN ini ditarik ketempat infeksi oleh
komponen bakteri seperti formylated peptides atau peptidoglikan dan sitokolin
TNF (tumor necrosis factor) dan IL (interleukin) yang dikeluarkan oleh sel
endotel dan makrofak yang teraktivasi, hal tersebut menyebabkan inflamasi dan
terbentuklah pus (gab sel darah putih, bakteri, dan sel kulit mati).
D. Tanda dan Gejala
Gejala yang timbul dari adanya furunkel bervariasi, bergantung pada
beratnya penyakit. Gejala yang sering ditemui pada furunkel adalah sebagai
berikut :
5. 1. Nyeri pada daerah ruam. Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus,
berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya
2. Ruam pada daerah kulit berupa nodus eritematosa yang berbentuk kerucut dan
memiliki pustule
3. Nodul dapat melunak menjadi abses yang berisi pus dan jaringan nekrotik
yang dapat pecah membentuk fistel lalu keluar melalui lobus minoris
resistensiae
4. Setelah seminggu, umumnya furunkel akan pecah sendiri dan sebagian dapat
menghilang dengan sendirinya
5. Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm
atau bahkan lebih
6. Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat
7. Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang
yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan
granulasi
8. Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg
9. Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas.
E. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan yang diberikan pada neonatus dengan furunkel
bergantung pada keadaan penyakit yang dialaminya. Asuhan yang biasanya
diberikan adalah sebagai berikut :
6. 1. Kebanyakan furunkel tidak membutuhkan pengobatan dan akan sembuh
dengan sendirinya
2. Jaga kebersihan daerah yang mengalami furunkel serta daerah sekitarnya
3. Berikan pengobatan topikal dengan kompres hangat untuk mengurangi nyeri
dan melunakan nodul. Kompres hangat dapat dilakukan sambil menutup ruam
untuk mencegah penularan ke daerah lainnya
4. Jangan memijit furunkel, terutama yang letaknya di daerah hidung dan bibir
atas karena dapat menyebabkan penyebaran kuman secara hematogen
5. Bila furunkel terjadi di daerah yang tidak umum, seperti pada hidung atau
telinga, maka brkolaborasilah dengan dokter untuk melakukan insisi
6. Jika memungkinkan untuk membuka furunkel, maka lakukanlah dengan cara
berikut :
a. Beri penjelasan pada keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan
atau berikan informed consent
b. Minta seseorang untuk memegangi anak
c. Ambillah sebuah pisau bedah steril dan insisi furunkel dengan segera pada
puncaknya saja. Kemudian masukkan penjepit dalam luka dan bukalah
penjepitnya untuk membuat jalan keluar bagi pus. Dengan cara ini, pus
akan keluar tanpa mengganggu sesuatu. Perhatikan pisau bedah, jangan
sampai masuk ke dalam karena dapat melukai pembuluh darah saraf
d. Berikan analgesik, misalnya aspirin atau parasetamol untuk mengatasi
nyeri
7. e. Tutuplah luka dengan kasa kering, usahakan agar satu sudut dari kasa
dimasukkan, agar jalan tetap terbuka, sehingga pus dapat keluar
f. Bersihkan alat-alat
g. Ingatkan keluarga untuk mengganti perbannya secara periodic
h. Terapi antibiotik dan antiseptik diberikan bergantung pada luas dan
beratnya penyakit, misalnya dengan pemberian achromycin 250 mg
sebanyak 3 atau 4 kali per hari
i. Bila furunkel terjadi secara menetap atau berulang atau dalam jumlah
yang banyak, maka kaji faktor predisposisi adanya diabetes mellitus
j. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik.
k. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus
diberikan dalam bentuk parenteral.
l. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan.
m. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan.
n. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi
berkurang dan berubah.
8. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN FURUNKEL
1. Pengkajian
Pengumpulan data
a. Data Demografi
1) Biodata
- Nama :
- Usia :
- Jenis kelamin :
- Alamat :
- Suku / bangsa :
- Status pernikahan :
- Agama / keyakinan :
- Pekerjaan :
- Diagnosa medik :
- No. medical record :
- Tanggal masuk :
- Tanggal pengkajian :
2) Penanggung jawab
- Nama :
- Usia :
- Jenis kelamin :
- Pekerjaan :
- Hubungan dengan klien :
b. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Mengkaji data subjektif yaitu data yang didapatkan dari klien, meliputi:
9. a) Alasan masuk rumah sakit
Pasien mengatakan terasa nyeri di leher dan mengatakan sakit saat
menelan.
b) Keluhan utama:
- Pasien mengatakan nyeri dan merasa tidak nyaman pada daerah
leher
- Pasien mengatakan mual dan muntah.
- Pasien mengatakan sakit saat menelan
Kronologis keluhan: Pasien mengeluh nyeri di leher
2) Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama
atau yang berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya,
sebelumnya pasien mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran
tenggorokan dan pernah menjalani perawatan di RS
3) Riwayat Kesehatan Keluarga
Mengkaji apakah dalam keluarga pasien ada/tidak yang mengalami
penyakit yang sama.
4) Riwayat Psikososial dan Spiritual
Mengkaji orang terdekat dengan pasien, interaksi dalam keluarga, dampak
penyakit pasien terhadap keluarga, masalah yang mempengaruhi pasien,
mekanisme koping terhadap stres, persepsi pasien terhadap penyakitnya,
tugas perkembangan menurut usia saat ini, dan sistem nilai kepercayaan.
c. Pemeriksaan fisik
1) Keadaan umum klien : Baik atau tidak
Kesadaran :
Tanda-tanda vital :
Suhu :
Nadi :
Pernafasan :
10. Tekanan darah :
d. Pengkajian Fungsional Gordon
1) Pola Persepsi Kesehatan manajemen Kesehatan
Tanyakan pada klien bagaimana pandangannya tentang penyakit yang
dideritanya dan pentingnya kesehatan bagi klien? Biasanya klien yang
datang ke rumah sakit sudah mengalami gejala pada stadium lanjut, klien
biasanya kurang mengetahui penyebab terjadinya serta penanganannya
dengan cepat.
2) Pola Nutrisi Metabolic
Kaji kebiasaan diit buruk ( rendah serat, aditif, bahan pengawet),
anoreksia, mual/muntah, mulut rasa kering,
intoleransi makanan, perubahan berat badan, perubahan
kelembaban/turgor kulit. Biasanya klien akan mengalami penurunan berat
badan akibat inflamasi penyakit dan proses pengobatan kanker.
3) Pola Eliminasi
Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi
urin, perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak
mengalami gangguan eliminasi.
4) Pola aktivas latihan
Kaji bagaimana klien menjalani aktivitas sehari-hari. Biasanya klien
mengalami kelemahan atau keletihan akibat inflamasi penyakit.
11. 5) Pola istirahat tidur
Kaji perubahan pola tidur klien selama sehat dan sakit, berapa lama klien
tidur dalam sehari? Biasanya klien mengalami perubahan pada pola
istirahat; adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri,
ansietas.
6) Pola kognitif persepsi
Kaji tingkat kesadaran klien, apakah klien mengalami gangguan
penglihatan,pendengaran, perabaan, penciuman,perabaan dan kaji
bagaimana klien dalam berkomunikasi?
7) Pola persepsi diri dan konsep diri
Kaji bagaimana klien memandang dirinya dengan penyakit yang
dideritanya? Apakah klien merasa rendah diri? Biasanya klien akan
merasa sedih dan rendah diri karena penyakit yang dideritanya.
8) Pola peran hubungan
Kaji bagaimana peran fungsi klien dalam keluarga sebelum dan selama
dirawat di Rumah Sakit? Dan bagaimana hubungan social klien dengan
masyarakat sekitarnya?
9) Pola reproduksi dan seksualitas
Kaji apakah ada masalah hubungan dengan pasangan? Apakah ada
perubahan kepuasan pada klien?.
12. 10) Pola koping dan toleransi stress
Kaji apa yang biasa dilakukan klien saat ada masalah? Apakah klien
menggunakan obat-obatan untuk menghilangkan stres?
11) Pola nilai dan kepercayaan
Kaji bagaimana pengaruh agama terhadap klien menghadapi penyakitnya?
Apakah ada pantangan agama dalam proses penyembuhan klien? Biasanya
klien lebih mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Kuasa
a. Data subyektif :
Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal-gatal pada
kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan
kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya.
b. Data obyektif :
Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis,
menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri,
porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien
bertanya tentang penyakitnya
2. Diagnosa Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
13. e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Rencana Keperawatan
a. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit
Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit
Rencana tindakan keperawatan
- Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka
Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk
tentang sirkulasi
- Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari
2 kali
Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi
- Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi
Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya
kulit dan perluasan kelainan primer
- Kolaborasi dalam pemberian obat topical
Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi
14. b. Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit
Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji skala nyeri
Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt
mengindikasikan komplikasi
- Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri
Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat
meningkatkan mekanisme koping
- Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery
Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan
meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan
farmakologis
- Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien
Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan
memfokuskan kembali perhatian
- Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi
Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri
c. Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus
Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi
Rencana tindakan :
15. - Kaji tingkat tidur pasien
Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien
- Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein
menjelang tidur malam hari
Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi
- Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur
Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika
dilakukan pada sore hari
- Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur
Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga
menjadi keadaan tidur
- Kolaborasi pemberian obat antihistamin
Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur
d. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik
Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien
Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau
keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya
sendiri akan berpengaruh pada konsep diri
- Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka
dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan.
16. Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami
- Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk
menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah.
Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan
memulihkan realitas situasi
- Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien
kea rah penerimaan diri
Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri
e. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang
perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit
Hasil yang diharapkan : pasien mampu mengungkapkan pemahaman tentang
penyakitnya, pasien memahami tentang perawatan kulit.
Rencana tindakan keperawatan :
- Kaji tingkat pengetahuan pasien
Rasional : Memberikan data dasar untuk mengetahi tingkat pemahaman
pasien
- Jaga agar pasien mendapat informasi yang benar, memperbaiki kesalahan
informasi
Rasional : Pasien memiliki perasaan ada sesuatu yang mereka perbuat dan
merasakan manfaatnya
- Beri nasehat kepada pasien untuk menjaga agar kulit tetap lembab dan
fleksibel dengan pengolesan cream atau lotion
17. Rasional : memerlukan air agar fleksibelitas kulit tetap terjaga.
Pengolesan cream atau lotion untuk mencegah agar kulit tidak menjadi
kasar, retak dan bersisik
- Peragakan penerapan terapi yang diprogramkan : obat topical
Rasional : Memungkinkan pasien untuk memperoleh kesempatan untuk
menunjukkan cara yang tepat untuk melakukan terapi
f. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
Hasil yang diharapkan : peningkatan suhu tubuh diatas rentang dermal
Rencana tindakan keperawatan :
- Pantau suhu pasien ( derajat dan pola )
Rasional : Suhu 38,9-41o
C menunjukkan proses infeksius
- Berikan kompres hangat
Rasional : Membantu mengurangi demam
- Anjurkan pasien untuk banyak minum
Rasional : Membantu mengurangi demam
- Berikan antipiretik
Rasional : Digunakan untuk mengurangi demam dengan aksi sentralnya
pada hipotalamus
g. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Hasil yang diharapkan : kebutuhan nutrisi terpenuhi
Rencana tindakan keperawatan :
18. - Kaji status nutrisi secara kontinu
Rasional : Memberikan pilihan intervensi
- Timbang berat badan setiap hari dan bandingkan dengan berat badan saat
penerimaan
Rasional : Memantau kecenderungan dalam penurunan/penambahan berat
badan
- Dokumentasikan pemasukan oral selama 24 jam
Rasional : Mengidentifikasi ketidakseimbangan antara perkiraan
kebutuhan nutrisi dan masukan actual
- Rujuk pada ahli gizi
Rasional : Membantu dalam identifikasi defisit nutrisi
19. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bisul merupakan nanah yang terkumpul dalam satu rongga yang sangat
menyakitkan. Kelompok bisul biasa dipanggi pekung (carbuncles) tetapi
perubahan pada kulit seperti ini tidak biasa berlaku pada kanak-kanak.
Infeksi dimulai dari peradangan pada folikel rambut dikulit (folikulitis)
yang menyebar pada jaringan sekitarnya. Gejala yang timbul dari adanya furunkel
bervariasi, bergantung pada beratnya penyakit.
Furunkel dapat disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya adalah
sebagai berikut :
1. Iritasi pada kulit
2. Kebersihan kulit yang kurang terjaga
3. Daya tahan tubuh yang rendah
4. Infeksi oleh staphylococcus aureus
5. Bakteri lain atau jamur
20. DAFTAR PUSTAKA
Ilmu kesehatan anak nelson. Vol 2/editor, Richard E. Behrman, robert M.
Kliegman, ann M. Arvin ; editor edisi bahasa indonesia : A. samik wahab –ed.
15–. Jakarta : EGC, 1999
Kamus Saku Kedokteran Dorlan/Alih Bahasa, Poppy Kumala...[Et Al.] : Copy
Editor Edisi Bahasa Indonesia, Dyah Nuswantari. –Ed. 25–. Jakarta : EGC
Nanny Lia Dewi, Vivian. 2010. Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita. Jakarta :
Salemba Medika
http://azhyanha.blogspot.com/2010/03/37-c.html
http://www.ibudananak.com/index.php?
21. KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan
hidayatnya kami dapat menyelesaikan makalah ini, makalah ini berjudul tentang
“penumpukan serumkel” Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan makalah.
Raha, september 2012
Penulis
22. DAFTAR ISI
Halaman………………………………………………………………………………………
Kata Pengantar………………………………………………………………………….....
Daftar Isi………………………………………………………………………………………
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………..……….
B. Rumusan masalah……………………………………………………….…………..
C. Tujuan………………………………………………………………..…………...…........
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian furunkel……………………………………………………
B .Etiologi........................................................................……………
C. Manifestasi Klinik................................................................................................
D. Asuhan Keperawatan.........................................................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………………………………………………..
B. Saran……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
23. TUGAS MAKALAH :KMB I
DOSEN :NS,MUSRIANI S,KEP .M.KES
KELOMPOK I
*EKA PRATIWI RUSLAN
* WD.JULIANTI
*LD ALMAN RAHMAD
*FITRA YANI
*ANDI SARMA
*IRWAN BUDIUTOMO