Filsafat merupakan studi yang mempelajari seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. Filsafat memiliki obyek material seperti dunia empiris dan alam metafisika, serta obyek formal berupa sudut pandang menyeluruh tentang segala yang ada. Filsafat ilmu mempelajari ilmu-ilmu sebagai obyeknya, dengan obyek substantif berupa fakta dan kebenaran, serta obyek instrumentatif seperti kon
Dokumen tersebut membahas tentang riwayat hidup dan pemikiran filsafat Pythagoras. Pythagoras lahir di pulau Samos pada tahun 580 SM. Ia belajar dari guru-guru seperti Thales dan Pherekydes. Pythagoras mendirikan sekolah filsafat di Kroton yang mengajarkan filsafat, mistik, dan matematika. Pemikiran utamanya adalah bahwa angka adalah dasar segala sesuatu, jiwa tidak dapat mati,
Makalah ini membahas tentang filsafat umum dan hubungannya dengan ilmu. Filsafat lahir dari pola pikir rasional Yunani yang menolak pandangan mitologi. Filsafat membahas objek secara mendalam untuk mencapai hakikatnya, sedangkan ilmu memiliki objek yang terbatas. Metode filsafat meliputi metode kritis, intuitif, skolastik, dan geometris. Manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman dan berinteraksi dengan
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmumas karebet
1. Filsafat membantu memahami diri sendiri, dunia, dan ilmu pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan mendasar secara multi dimensi.
2. Belajar dari para filsuf membuka cakrawala berpikir baru dan memecahkan masalah secara kreatif dan logis.
3. Filsafat melatih berpikir rasional, sistematis, kritis, dan analitis.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan soal dan jawaban mengenai pengantar filsafat ilmu. Soal-soal tersebut membahas tentang definisi filsafat ilmu, perkembangan filsafat ilmu, manfaat mempelajari filsafat ilmu, teori kebenaran, filsafat manusia, filsafat pancasila, etika dan moral, serta membuat karya ilmiah.
Dokumen tersebut membahas tentang riwayat hidup dan pemikiran filsafat Pythagoras. Pythagoras lahir di pulau Samos pada tahun 580 SM. Ia belajar dari guru-guru seperti Thales dan Pherekydes. Pythagoras mendirikan sekolah filsafat di Kroton yang mengajarkan filsafat, mistik, dan matematika. Pemikiran utamanya adalah bahwa angka adalah dasar segala sesuatu, jiwa tidak dapat mati,
Makalah ini membahas tentang filsafat umum dan hubungannya dengan ilmu. Filsafat lahir dari pola pikir rasional Yunani yang menolak pandangan mitologi. Filsafat membahas objek secara mendalam untuk mencapai hakikatnya, sedangkan ilmu memiliki objek yang terbatas. Metode filsafat meliputi metode kritis, intuitif, skolastik, dan geometris. Manusia memperoleh pengetahuan dari pengalaman dan berinteraksi dengan
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmumas karebet
1. Filsafat membantu memahami diri sendiri, dunia, dan ilmu pengetahuan melalui pertanyaan-pertanyaan mendasar secara multi dimensi.
2. Belajar dari para filsuf membuka cakrawala berpikir baru dan memecahkan masalah secara kreatif dan logis.
3. Filsafat melatih berpikir rasional, sistematis, kritis, dan analitis.
Dokumen tersebut merupakan kumpulan soal dan jawaban mengenai pengantar filsafat ilmu. Soal-soal tersebut membahas tentang definisi filsafat ilmu, perkembangan filsafat ilmu, manfaat mempelajari filsafat ilmu, teori kebenaran, filsafat manusia, filsafat pancasila, etika dan moral, serta membuat karya ilmiah.
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman yang disusun dalam satu system untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari. Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang ber
Presentasi membahas ontologi sebagai bagian dari filsafat dasar yang mengkaji makna eksistensi dengan menanyangkan apa arti ada, golongan hal yang ada, sifat kenyataan, dan hubungan antara obyek dengan pengetahuan manusia. Secara ontologis, ilmu membatasi ruang lingkupnya pada dunia empiris yang dapat dijangkau oleh pengalaman manusia.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
Filsafat materialisme berpandangan bahwa materi adalah dasar segala sesuatu dan ide atau pikiran timbul berdasarkan materi. Aliran ini memiliki tokoh seperti Demokritos, Feuerbach, dan Marx. Pada pendidikan, materialisme menekankan pentingnya pengetahuan empiris namun juga dikritik karena terlalu menekankan guru dalam proses pembelajaran.
Konten ini berisi Tugas Mata Kuliah Filsafat yang membahas bagaimana hubungan antara Filsafat,Ilmu dan juga Agama.
Semoga bermanfaat dan bisa digunakan sebagaimana mestinya. :)
Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud dengan berdasarkan pada logika. Tokoh Yunani seperti Thales, Plato, dan Aristoteles memiliki pandangan ontologis. Aristoteles menyebut ontologi sebagai "ilmu pertama" yang membahas esensi benda. Ada beberapa pandangan utama dalam ontologi, seperti monisme, dualisme, materialisme, dan spiritualisme.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Makalah ini membahas tentang tantangan dan masa depan ilmu dengan mendefinisikan beberapa konsep kunci seperti ilmu, krisis kemanusiaan, masa depan, agama, etika, moral dan norma. Makalah ini juga membahas hubungan antara kemajuan ilmu dengan krisis kemanusiaan, agama, ilmu dan masa depan manusia, etika, moral, norma dan ilmu pengetahuan serta sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuwan.
Dokumen tersebut berisi daftar mahasiswa program pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Medan tahun 2013 beserta penjelasan singkat mengenai filsafat ilmu, yang mencakup ontologi (esensi pengkajian ilmu), epistemologi (cara memperoleh ilmu), dan aksiologi ilmu (nilai ilmu pengetahuan).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Filsafat ilmu mempelajari ciri pengetahuan ilmiah dan cara pengetahuan diperoleh secara benar;
(2) Mencakup konsep, metode, analisis, dan kaitan antar ilmu pengetahuan;
(3) Membahas problematika seperti landasan ilmu, ontologi, dan manfaat belajar filsafat ilmu seperti berpikir kritis dan memperbaiki metode ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat umum dan konsep-konsep kuncinya seperti makna, tanda, definisi, pernyataan, dan kebenaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain hubungan antara makna dengan verifikasi, analisis situasi dan tanda, tiga corak makna utama, jenis definisi, dan ukuran-ukuran kebenaran seperti koherensi dan korespondensi.
Mata kuliah ini membahas tentang filsafat ilmu dan logika, dengan tujuan agar mahasiswa memahami falsafah dari ilmu yang dimiliki, kebenaran ilmiah, dan membangun logika berpikir ilmiah yang benar. Pokok bahasannya meliputi pengertian tentang ilmu, epistemologi, ontologi ilmu, aksiologi ilmu, dan membangun logika ilmiah. Metode belajarnya melalui kuliah, tugas bacaan, dan seminar kelas.
Filsafat ilmu berfungsi untuk memberikan landasan filosofis dalam memahami berbagai konsep dan teori ilmu, merefleksikan asumsi dan metode ilmu, serta mempertanggungjawabkan metode ilmu secara logis dan rasional. Filsafat ilmu juga berperan sebagai sumber awal ilmu pengetahuan dan sarana pengujian penalaran ilmiah bagi pembelajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu. Filsafat dijelaskan sebagai upaya mencari kebenaran sejati, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sistematis. Filsafat ilmu mempelajari hakikat ilmu melalui aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan, ilmu, dan teknologi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pengetahuan dan ilmu serta perbedaan antara ilmu dengan teknologi. Juga dibahas mengenai klasifikasi ilmu berdasarkan bidangnya seperti ilmu-ilmu fisik, ilmu-ilmu hayat, dan ilmu-ilmu sosial.
Filsafat, ilmu pengetahuan dan agama.pptari susanto
Filsafat adalah studi tentang seluruh fenomena kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis dan dijabarkan dalam konsep mendasar. Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman yang disusun dalam satu system untuk menentukan hakikat dan prinsip tentang hal yang sedang dipelajari. Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan dan peribadatan kepada Tuhan serta tata kaidah yang ber
Presentasi membahas ontologi sebagai bagian dari filsafat dasar yang mengkaji makna eksistensi dengan menanyangkan apa arti ada, golongan hal yang ada, sifat kenyataan, dan hubungan antara obyek dengan pengetahuan manusia. Secara ontologis, ilmu membatasi ruang lingkupnya pada dunia empiris yang dapat dijangkau oleh pengalaman manusia.
Filsafat ilmu sebagai landasan pengembangan ilmu pengetahuanEkoBowo2
Pemikiran filsafat merupakan pemikiran reflektif yang dapat berubah dari waktu ke waktu, dengan konsep yang terbuka dalam arti selalu berkembang sesuai dengan keadaan dan dalam mencari solusi masalah yang sesuai dengan bidang yang dihadapi ataupun dengan cabang filsafat yang dipakai sebagai objek formalnya.
Filsafat materialisme untuk materi kuliahMeylinLagi
Filsafat materialisme berpandangan bahwa materi adalah dasar segala sesuatu dan ide atau pikiran timbul berdasarkan materi. Aliran ini memiliki tokoh seperti Demokritos, Feuerbach, dan Marx. Pada pendidikan, materialisme menekankan pentingnya pengetahuan empiris namun juga dikritik karena terlalu menekankan guru dalam proses pembelajaran.
Konten ini berisi Tugas Mata Kuliah Filsafat yang membahas bagaimana hubungan antara Filsafat,Ilmu dan juga Agama.
Semoga bermanfaat dan bisa digunakan sebagaimana mestinya. :)
Ontologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hakikat sesuatu yang berwujud dengan berdasarkan pada logika. Tokoh Yunani seperti Thales, Plato, dan Aristoteles memiliki pandangan ontologis. Aristoteles menyebut ontologi sebagai "ilmu pertama" yang membahas esensi benda. Ada beberapa pandangan utama dalam ontologi, seperti monisme, dualisme, materialisme, dan spiritualisme.
Filsafat ilmu membahas metode berpikir ilmiah, nilai usaha ilmiah, dan sifat dasar ilmu seperti metode, konsep, dan pandangan. Filsafat ilmu juga menelaah pendekatan seperti sistematis, positivisme, rasionalitas, fenomenologi, dan pragmatisme dalam memperoleh pengetahuan ilmiah secara empiris dan rasional. Tujuannya adalah untuk memahami makna dan tanggung jawab ilmu serta menganalisis masalah secara kritis.
Makalah ini membahas tentang tantangan dan masa depan ilmu dengan mendefinisikan beberapa konsep kunci seperti ilmu, krisis kemanusiaan, masa depan, agama, etika, moral dan norma. Makalah ini juga membahas hubungan antara kemajuan ilmu dengan krisis kemanusiaan, agama, ilmu dan masa depan manusia, etika, moral, norma dan ilmu pengetahuan serta sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh ilmuwan.
Dokumen tersebut berisi daftar mahasiswa program pascasarjana Teknologi Pendidikan Universitas Medan tahun 2013 beserta penjelasan singkat mengenai filsafat ilmu, yang mencakup ontologi (esensi pengkajian ilmu), epistemologi (cara memperoleh ilmu), dan aksiologi ilmu (nilai ilmu pengetahuan).
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Filsafat ilmu mempelajari ciri pengetahuan ilmiah dan cara pengetahuan diperoleh secara benar;
(2) Mencakup konsep, metode, analisis, dan kaitan antar ilmu pengetahuan;
(3) Membahas problematika seperti landasan ilmu, ontologi, dan manfaat belajar filsafat ilmu seperti berpikir kritis dan memperbaiki metode ilmu.
Dokumen tersebut membahas tentang filsafat umum dan konsep-konsep kuncinya seperti makna, tanda, definisi, pernyataan, dan kebenaran. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain hubungan antara makna dengan verifikasi, analisis situasi dan tanda, tiga corak makna utama, jenis definisi, dan ukuran-ukuran kebenaran seperti koherensi dan korespondensi.
Mata kuliah ini membahas tentang filsafat ilmu dan logika, dengan tujuan agar mahasiswa memahami falsafah dari ilmu yang dimiliki, kebenaran ilmiah, dan membangun logika berpikir ilmiah yang benar. Pokok bahasannya meliputi pengertian tentang ilmu, epistemologi, ontologi ilmu, aksiologi ilmu, dan membangun logika ilmiah. Metode belajarnya melalui kuliah, tugas bacaan, dan seminar kelas.
Filsafat ilmu berfungsi untuk memberikan landasan filosofis dalam memahami berbagai konsep dan teori ilmu, merefleksikan asumsi dan metode ilmu, serta mempertanggungjawabkan metode ilmu secara logis dan rasional. Filsafat ilmu juga berperan sebagai sumber awal ilmu pengetahuan dan sarana pengujian penalaran ilmiah bagi pembelajar.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, ilmu, dan filsafat ilmu. Filsafat dijelaskan sebagai upaya mencari kebenaran sejati, sedangkan ilmu adalah pengetahuan yang sistematis. Filsafat ilmu mempelajari hakikat ilmu melalui aspek ontologis, epistemologis, dan aksiologis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan, ilmu, dan teknologi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian pengetahuan dan ilmu serta perbedaan antara ilmu dengan teknologi. Juga dibahas mengenai klasifikasi ilmu berdasarkan bidangnya seperti ilmu-ilmu fisik, ilmu-ilmu hayat, dan ilmu-ilmu sosial.
Tiga kalimat:
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai bentuk pemikiran manusia seperti pengertian, pernyataan, dan penalaran. Juga dibahas mengenai empat sarana berpikir ilmiah yaitu bahasa, logika, matematika, dan statistika yang berperan dalam pengembangan ilmu. Tujuan mempelajari sarana berpikir ilmiah adalah untuk memungkinkan penelaahan ilmiah yang baik.
Makalah ini membahas tentang filsafat Aristoteles dalam 3 kalimat. Aristoteles adalah filsuf Yunani kuno yang membangun logika sebagai ajaran berpikir ilmiah dan membagi pengetahuan menjadi 10 kategori. Filsafatnya membahas tentang potensi dan aktualisasi, serta hubungan antara materi dan bentuk. Etika Aristoteles diarahkan pada dunia nyata berdasarkan pengalaman.
Makalah Filsafat Ilmu dan Logika - Manusia menurut Ahli FilsafatNasruddin Asnah
Makalah ini membahas tentang manusia menurut ahli filsafat. Pertama, menjelaskan pengertian filsafat manusia sebagai cabang filsafat yang merefleksikan hakikat manusia. Kedua, hakikat manusia dilihat dari berbagai sudut pandang seperti hewan rasional, homo faber, dan homo ludens. Ketiga, diskusi tentang kedudukan dan peran manusia dalam menciptakan sejarah.
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
Are bloggers thought leaders? Here are some tips on how you can become one. Provide great value, put awesome content out there on a regular basis, and help others.
Filsafat adalah upaya mencari kebenaran secara sistematis dan kritis melalui penalaran. Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang diperoleh secara sistematis dengan metode ilmiah, sedangkan pengetahuan umum dapat diperoleh melalui pengalaman sehari-hari. Ketiganya berusaha memahami alam secara mendalam walaupun dengan cara yang berbeda.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat, filsafat sistematis, dan epistemologi. Filsafat didefinisikan sebagai cinta akan kebijaksanaan, sedangkan filsafat sistematis merupakan susunan aturan tentang filsafat. Epistemologi membahas asal, sifat, dan jenis pengetahuan, dengan sumber pengetahuan meliputi wahyu, akal, pengalaman, dan intuisi.
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat secara umum, meliputi tujuan studi filsafat, pengertian filsafat secara etimologis dan menurut para filosof besar, filsafat sebagai ilmu, cara berpikir, dan pandangan hidup. Juga dibahas cabang-cabang dan pembagian filsafat serta ciri pemikiran filsafat."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengertian filsafat dan ilmu pengetahuan, perbedaan antara keduanya, serta ciri-ciri ilmu pengetahuan ilmiah.
2. Filsafat didefinisikan sebagai upaya manusia untuk memahami segala sesuatu secara sistematis dan kritis, sedangkan ilmu pengetahuan bersifat taat fakta dan objektif.
3. Ciri-ciri ilmu penget
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta kepada kebijaksanaan. Dokumen ini juga menjelaskan pandangan berbagai filsuf tentang pengertian filsafat serta objek dan manfaat dari filsafat."
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, yang secara etimologis berasal dari bahasa Yunani dan berarti cinta kepada kebijaksanaan. Dokumen ini juga menjelaskan pandangan berbagai filsuf tentang pengertian filsafat serta objek dan manfaat dari filsafat."
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, objek, metode, cabang, dan sejarah filsafat secara singkat. Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang asli, dengan objek yang dikaji meliputi hal-hal konkret maupun abstrak. Metode filsafat mencakup dialektika, skolastik, dan dialektis. Cabang filsafat terdiri atas logika, filsafat teoritis, ilmu
1. Filsafat ilmu adalah pemikiran reflektif para filsuf mengenai ilmu pengetahuan, termasuk metode ilmiah, konsep dasar, dan hubungan antara ilmu dan kehidupan manusia.
2. Terdapat berbagai pendapat tentang definisi filsafat ilmu. Cabang-cabang filsafat ilmu antara lain logika, epistemologi, dan filsafat ilmu pengetahuan.
3. Ilmu dapat dibagi berdasarkan jenis, seperti ilmu alam
Dokumen tersebut membahas tentang falsafah kesatuan ilmu. Terdiri dari tiga bagian utama yaitu: 1) pengertian falsafah dan cabang-cabangnya termasuk ontologi, epistemologi, dan aksiologi; 2) cara memperoleh pengetahuan falsafah yaitu dengan berpikir secara mendalam; 3) ukuran kebenaran pengetahuan falsafah adalah logis atau tidaknya pengetahuan tersebut.
Teks tersebut membahas tentang falsafah kesatuan ilmu. Secara singkat, teks tersebut menjelaskan bahwa falsafah adalah ilmu yang menelaah segala sesuatu secara mendasar menggunakan akal dan pikiran untuk mencari hakikatnya. Falsafah juga berperan sebagai pendobrak pemikiran dan pembimbing manusia untuk berpikir lebih kritis. Falsafah ilmu membahas hubungan antara falsafah dan ilmu s
Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat. Secara umum, filsafat didefinisikan sebagai upaya berpikir secara sistematis dan mendalam untuk memahami hakikat segala sesuatu, termasuk Tuhan, alam semesta, dan manusia. Dokumen ini juga menjelaskan ciri-ciri pemikiran filsafat serta berbagai ajaran dan objek yang dibahas dalam filsafat.
Teks tersebut membahas tentang latar belakang ilmu pengetahuan dan filsafat, serta hubungan antara keduanya. Ilmu pengetahuan bersumber dari pengalaman dan akal, sedangkan filsafat berperan menganalisis konsep-konsep ilmu pengetahuan dan menyatukan hasil berbagai ilmu ke dalam pandangan hidup yang komprehensif dan konsisten. Filsafat ilmu sangat penting untuk memahami hakikat ilmu pengetahuan.
1. Dokumen tersebut membahas pengertian filsafat, cabang-cabang filsafat, dan aliran-aliran filsafat.
2. Filsafat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari hakikat kebenaran secara mendalam.
3. Cabang-cabang filsafat utama meliputi logika, metafisika, dan etika.
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
PPT RENCANA AKSI 2 modul ajar matematika berdiferensiasi kelas 1Arumdwikinasih
Pembelajaran berdiferensiasi merupakan pembelajaran yang mengakomodasi dari semua perbedaan murid, terbuka untuk semua dan memberikan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh setiap individu.kelas 1 ........
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Makalah filsafat
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Falsafah atau filsafat dalam bahasa Indonesia merupakan kata serapan dari bahasa Arab.
yang juga diambil dan bahasa Yunani; philosophia. Kala ini berasal dan dua kata Philo dan
Sophia. Philo = lImu atau cinta dan Sophia = kebijaksanaan. Sehingga arti harfiahnya
adalah ilmu tentang kebijaksanaan ataupun seseorang yang cinta kebijakan.
Definisi kata filsafat bisa dikatakan merupakan sebuah problem falsafi pula. Tetapi, paling
tidak bisa dikatakan bahwa “filsafat” adalah studi yang mempelajari seluruh fenomena
kehidupan dan pemikiran manusia secara kritis. (Irmayanti Meliono, dkk. 2007. MPKT Modul
l .Jakarta: Lembaga Penerbitan FEUI. hal. 1). Terlepas dan berbagai definisi yang berusaha
menerjemahkan Filsafat secara global. Pada dasarnya Filsafat selain membahas dan
menyimpulkan sesuatu yang menjadi dasar. Filsafat adalah ibu dari segala ilmu yang hadir
di bumi ini. Logika dan perasaan meliputi segenap ruang Filsafat, sehingga memerlukan
konsentrasi yang lebih untuk memahaminya lebih dan sekedar sebuah ilmu biasa.
Pengontokan kategori Filsafat sebetulnya terjadi belakangan ini. Karena pada intinya
pembahasan yang dibahas dalam setiap kategori filsafat, berpegang pada penerjemahan
dari dasar pijakan setiap elemen ilmu. Menurut salah satu pemerhati filsafat, bahwa filsafat
adalah sebuah ilmu yang membahas mengenai ontologi (keberadaan), epistemonology
(sumber atau dasar), dan aksioiogi (nilai atau norma) dan sesuatu. Berdasarkan pijakan itu,
dikemudian hari, maka munculah berbagai klasifikasi Filsafat berdasarkan lingkup yang lebih
kecil, seperti hadirnya Filsafat Timur atau Filsafat Islam.
Sejarah awal tumbuhnya Filsafat berasal dari Yunani pada sekitar abad ke 7 SM. Tentu saja
ada nama-nama seperti Sokrates, kemudian Plato sebagai murid Sokrates, dan Aristoteles
sebagai murid Plato. Namun ada juga yang beranggapan bahwa Filsafat lahir di bumi barat,
bahkan pada nusa sebelum era Sokrates. Ada beberapa tokoh yang disebutkan pada
zaman ini diantaranya adalah seperti Thales, Anaximander dan Phytagoras.
Keakuratan sejarah Filsafat sepertinya tidak menjadi halangan untuk perkembangan ilmu ini.
Bahkan hingga saat ini, ada istilah Filsafat kontemporer yang tumbuh di era Jean Paul
Sartre atau Jurgen Habermas. Dan dari semua Filsafat yang kita kenal dengan segala
ragam coraknya, ada satu inti yang dapat kita simpulkan. Bahwa berfilsafat berarti mencari
kebenaran. Lalu akankah kita temukan kebenaran itu (?) Ataukah kita akan berpegang pada
kesimpulan Sokrates, bahwa kebenaran hakiki akan kita temui saat nyawa kita meregang
dari jasadnya. Dan kita akan bertemu Sang Kebenaran.
Filsafat ilmu secara umum dapat dipahami dari dua sisi, yaitu sebagai disiplin ilmu dan
sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan. Sebagai sebuah disiplin ilmu, filsafat ilmu
merupakan cabang dari ilmu filsafat yang membicarakan obyek khusus, yaitu ilmu
2. 2
pengetahuan yang memiliki sifat dan karakteristik tertentu hampir sama dengan filsafat pada
umumnya. Sementara itu, filsafat ilmu sebagai landasan filosofis bagi proses keilmuan, ia
merupakan kerangka dasar dari proses keilmuan itu sendiri. Secara sederhana, filsafat
dapat diartikan sebagai berfikir menurut tata tertib dengan bebas dan sedalam-dalamnya,
sehingga sampai ke dasar suatu persoalan, yakni berfikir yang mempunyai ciri-ciri khusus,
seperti analitis, pemahaman deskriptif, evaluatif, interpretatif dan spekulatif. Sejalan dengan
ini, Musa Asy’ari menyatakan bahwa filsafat adalah berfikir bebas, radikal, dan berada pada
dataran makna. Bebas artinya tidak ada yang menghalang-halangi kerja pikiran. Radikal
artinya berfikir sampai ke akar-akar masalah (mendalam) bahkan sampai melewati batas-
batas fisik atau yang disebut metafisis. Sedang berfikir dalam tahap makna berarti
menemukan makna terdalam dan suatu yang terkandung didalamnya. Makna tersebut bisa
berupa nilai-nilai seperti kebenaran, keindahan maupun kebaikan.
Menurut M. Amin Abdullah, filsafat bisa diartikan: (1) sebagai aliran atau hasil pemikiran,
yakni berupa sistem pemikiran yang konsisten dan dalam tarap tertentu sebagai sistem
tertutup (closed system), dan (2) sebagai metode berfikir, yang dapat dicirikan: a0 mencari
ide dasar yang bersifat fundamental (fundamental ideas), b) membentuk cara berfikir kritis
(critical thought), dan c) menjunjung tinggi kebebasan serta keterbukaan intelektual
(intelectual freedom). Sebagai sebuah cabang filsafat, kurang lebih sudut pandang inilah,
filsafat ilmu melihat ilmu-ilmu sebagai obyek kajiannya. Karenanya filsafat ilmu bisa juga
disebut sebagai bidang yang unik, sebab yang dipelajari adalah dirinya sendiri.
Para ahli tampak beraneka ragam dalam memberikan definisi tentang filsafat ilmu, antara
lain : Lewis White Beck menulis, “Philosophy of science questions and evaluates the
methods of scientific thinking tries to determine the value and significance of scientific
enterprise as a whole.” Peter A. Angeles, sebagaimana dikutip The Liang Gie, menjelaskan
bahwa filsafat ilmu merupakan suatu analisis dan pelukisan tentang ilmu dari berbagai sudut
tinjauan, termasuk logika, metodologi, sosiologi, sejarah ilmu dan lain-lain. Sementara itu
Cornelis A Benyamin mendefinisikan filsafat ilmu sebagai disiplin filsafat yang merupakan
studi kritis dan sistematis mengenai dasar-dasar ilmu pengetahuan, khususnya yang
berkaitan dengan metode-metode, konsep-konsep, praduga-praduganya, serta posisinya
dalam kerangka umum cabang-cabang intelektual. Berdasarkan beberapa pengertian
diatas, dapat dipahami bahwa filsafat ilmu adalah segenap pemikiran reflektif, radikal dan
mendasar atas berbagai persoalan mengenai ilmu pengetahuan, landasan dan
hubungannya dengan segala segi kehidupan manusia.
3. 3
B. Rumusan Masalah
1. Apa-apa saja yang termasuk objek filsafat ?
2. Metode-metode apa saja dalam filsafat ?
3. Bagaimana sistem dalam filsafat ?
4. Bagaimana kebenaran dalam filsafat ?
C. Manfaat
1. Agar mahasiswa mengetahui objek yang terkandung dalam filsafat.
2. Agar mahasiswa mengetahui metode-metode yang terdapat dalam filsafat
3. Agar mahasiswa mengetahui sistem dalam filsafat
4. Agar mahasiswa tahu tentang kebenaran dalam filsafat
4. 4
BAB II
FILSAFAT SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN
A. Obyek Filsafat
Pada dasarnya setiap ilmu mempunyai dua macam obyek, yaitu obyek material dan obyek
formal. Obyek material adalah sesuatu yang dijadikan sasaran penyelidikan, seperti tubuh
adalah obyek material ilmu kedokteran. Adapun obyek formalnya adalah metode untuk
memahami obyek material tersebut, seperti pendekatan induktif dan deduktif.
Filsafat sebagai proses berfikir yang sistematis dan radikal juga memiliki obyek material dan
obyek formal. Obyek material filsafat adalah segala yang ada, baik mencakup ada yang
tampak maupun ada yang tidak tampak. Ada yang tampak adalah dunia empiris, sedang
ada yang tidak tampak adalah alam metafisika. Sebagian filosuf membagi obyek material
filsafat atas tiga bagian, yaitu: yang ada dalam alam empiris, yang ada dalam alam pikiran,
dan yang ada dalam kemungkinan. Adapun obyek formal filsafat adalah sudut pandang
yang menyeluruh, radikal, dan rasional tentang segala yang ada.
Dalam perspektif ini dapat diuraikan bahwa filsafat ilmu pada prinsipnya memiliki dua obyek
substantif dan dua obyek instrumentatif, yaitu:
Obyek Subtantif, yang terdiri dari dua hal:
1. Fakta (Kenyataan)
Yaitu empiri yang dapat dihayati oleh manusia. Dalam memahami fakta (kenyataan ini ada
beberapa aliran filsafat yang memberikan pengertian yang berbeda-beda, diantaranya
adalah:
1) Positivisme
a) Hanya mengakui penghayatan yang empirik dan sensual
b) Sesuatu sebagai fakta apabila ada korespondensi antara yang sensual satu dengan yang
sensual lainnya
c) Data empirik sensual tersebut harus obyektif tidak boleh masuk subyektifitas peneliti
d) Fakta itu yang faktual ada
2) Phenomenologi:
a) Fakta bukan sekedar data empirik sensual, tetapi data yang sudah dimaknai atau
diinterpretasikan, sehingga ada subyektifitas peneliti. Tetapi subyektititas disini tidak berarti
sesuai selera peneliti, subyektif disini dalam arti tetap selektif sejak dan pengumpulan data,
analisis sampai pada kesimpulan. Data selektifnya mungkin berupa ide , moral dan lain-lain.
b) Orang mengamati terkait langsung dengan perhatiannya dan juga terkait pada konsep-
konsep yang dimiliki
5. 5
c) Kenyataan itu terkonstruk dalam moral.
3) Realisme:
a) Sesuatu itu sebagai nyata apabila ada korespondensi dan koherensi antara empiri
dengan skema rasional.
b) Mataphisik sesuatu sebagai nyata apabila ada koherensi antara empiri dengan yang
obyektif universal
c) Yang nyata itu yang riil exsist dan terkonstruk dalam kebenaran obyektif
d) Empiri bukan sekedar empiri sensual yang mungkin palsu, yang mungkin memiliki makna
lebih dalam yang beragam.
e) Empiri dalam realisme memang mengenai hal yang nil dan memang secara substantif
ada
f) Dalam realisme metaphisik skema rasional dan paradigma rasional penting
g) Empiri yang substantif riil baru dinyatakan ada apabila ada koherensi yang obyektif
universal
4) Pragmatis :
Yang ada itu yang berfungsi, sehingga sesuatu itu dianggap ada apabila berfungsi. Sesuatu
yang tidak berfungsi keberadaannya dianggap tidak ada.
5) Rasionalistik :
Yang nyata ada itu yang nyata ada, cocok dengan akal dan dapat dibuktikan secara rasional
atas keberadaanya
2. Kebenaran
1) Positivisme:
a) Benar substantif menjadi identik dengan benar faktual sesuatu dengan empiri sensual
b) Kebenaran pisitivistik didasarkan pada diketemukannya frekwensi tinggi atau variansi
besar
c) Bagi positivisme sesuatu itu benar apabila ada korespondensi antara fakta yang satu
dengan fakta yang lain
2) Phenomenologi:
a) Kebenaran dibuktikan berdasarkan diketemukannya yang esensial, pilah dan yang non
esensial atau eksemplar dan sesuai dengan skema moral tertentu
b) Secara esensial dikenal dua teori kebenaran, yaitu teori kebenaran korespondensi dan
teori kebenaran koherensi
6. 6
c) Bagi phenomenologi, phenomena baru dapat dinyatakan benar setelah diuji
korespondensinya dengan yang dipercaya.
Realisme Metaphisik : Ia mengakui kebenaran bila yang faktual itu koheren dengan
kebenaran obyektif universal
3) Realisme
a) Sesuatu itu benar apabila didukung teori dan ada faktanya
b) Realisme hart, menuntut adanya konstruk teori (yang disusun deduktif probabilisti) dan
adanya empiri teerkonstruk pula Islam : Sesuatu itu benar apabila yang empirik faktual
koheren dengan kebenaran transenden berupa wahyu
4) Pragamatisme : Mengakui kebenaran apabila faktual berfungsi.
Rumusan substantif tentang kebenaran ada beberapa teori, menurut Michael Williams ada
lima teori kebenaran, yaitu:
1) Kebenaran Preposisi, yaitu teori kebenaran yang didasarkan pada kebenaran
proposisinya baik proposisi formal maupun proposisi material nya.
2) Kebenaran Korespondensi, teori kebenaran yang mendasarkan suatu kebenaran pada
adanya korespondensi antara pernyataan dengan kenyataan (fakta yang satu dengan fakta
yang lain). Selanjutnya teori ini kemudian berkembang menjadi teori Kebenaran Struktural
Paradigmatik, yaitu teori kebenaran yang mendasarkan suatu kebenaran pada upaya
mengkonstruk beragam konsep dalam tatanan struktur teori (struktur ilmu.structure of
science) tertentu yang kokoh untuk menyederhanakan yang kompleks atau sering
3) Kebenaran Koherensi atau Konsistensi, yaitu teori kebenaran yang medasarkan suatu
kebenaran pada adanya kesesuaian suatu pernyataan dengan pernyataan-pernyataan
lainnya yang sudah lebih dahulu diketahui, diterima dan diakui kebenarannya.
4) Kebenaran Performatif, yaitu teori kebenaran yang mengakui bahwa sesuatu itu
dianggap benar apabila dapat diaktualisasikan dalam tindakan.
5) Kebenaran Pragmatik, yaitu teori kebenaran yang mengakui bahwa sesuatu itu benar
apabila mempunyai kegunaan praktis. Dengan kata lain sesuatu itu dianggap benar apabila
mendatangkan manfaat dan salah apabila tidak mendatangkan manfaat.
Obyek Instrumentatif yang terdiri dan dua hal:
1. Konfirmasi
Fungsi ilmu adalah untuk menjelaskan, memprediksi proses dan produk yang akan datang
atau memberikan pemaknaan. Pemaknaan tersebut dapat ditampilkan sebagai konfirmasi
absolut dengan menggunakan landasan: asumsi, postulat atau axioma yang sudah
7. 7
dipastikan benar. Pemaknaan juga dapat ditampilkan sebagai konfirmi probabilistik dengan
menggunakan metode induktif, deduktif, reflektif. Dalam ontologi dikenal pembuktian a priori
dan a posteriori. Untuk memastikan kebenaran penjelasan atau kebenaran prediksi para ahli
mendasarkan pada dua aspek:
1) Aspek Kuantitatif;
2) Aspek Kualitatif.
Dalam hat konfirmasi, sampai saat ini dikenal ada tiga teori konfirmasi, yaitu : Decision
Theory, menerapkan kepastian berdasar keputusan apakah hubungan antara hipotesis
dengan evidensi memang memiliki manfaat aktual. Estimation Theory, menetapkan
kepastian dengan memberi peluang benar — salah dengan menggunakan konsep
probabilitas. Reliability Analysis, menetapkan kepastian dengan mencermati stabilitas
evidensi (yang mungkin berubah-ubah karena kondisi atau karena hal lain) terhadap
hipotesis
2. Logika Inferensi
Studi logika adalah studi tentang tipe-tipe tata pikir. Pada mulanya logika dibangun oleh
Aristoteles (3 84-322 SM) dengan mengetengahkan tiga prinsip atau hukum pemikiran, yaitu
Principium Identitatis (Qanun Dzatiyah), Principium Countradictionis (Qanun Ghairiyah), dan
Principium Exclutii Tertii (Qanun Imtina’). Logika ini sering juga disebut dengan logika
Inferensi karena kontribusi utama logika Aristoteles tersebut adalah untuk membuat dan
menguji inferensi. Dalam perkembangan selanjutnya Logika Aristoteles juga sering (Disebut
dengan logika tradisional.
B. Metode Filsafat
Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan kefilsafatan dapat diperoleh.
Mendapatkan pengetahuan yang benar, lebih-lebih pada taraf kefilsafatan haruslah
berlangsung secara bertahap sedikit demi sedikit. Tidak mungkin sekaligus. Maka metode
yang paling tepat adalah metode ilmiah yang merupakan gabungan antara analisis dan
sintesis yang dipakai secara dialektik berkesinambungan.
1. Metode Analisis
Metode ini melakukan pemeriksaan secara konseptual atas istilah-istilah yang kita
pergunakan dan pernyataan-pernyataan yang kita buat. Di dalam ilmu pengetahuan alam.
setiap saat kita menyaksikan berbagai macam benda. Dan keberadaanya dapat diketahui
bahwa setiap benda selalu menempati ruang dan waktu tertentu, berbentuk, berbobot dan
berjumlah (volume). Metode analisis mi sering disebut sebagai metode aposteriori karena
bertitik tolak dan segala sesuatu atau pengetahuan yang adanya itu timbul sesudah
8. 8
pengalaman, agar sampai kepada suatu pengetahuan yang adanya di atas atau di luar
pengalaman sehari-hari.
2. Metode Sintesis
Sebaliknya, metode mi dibantu dengan peralatan deduktif yang mencoba menjabarkan sifat-
sifat umum yang secara niscaya ada pada segala sesuatu ke dalam hal-hal dan keadaan-
keadaan konkret khusus tertentu. Sifat-sifat umum yang mengenai kejiwaan manusia
misalnya, dapat dijabarkan ke dalam bermacam-macam jenis dan bentuk tingkah laku.
Dalam studi filsafat, kedua metode di atas lebih dipergunakan secara dialektik. Artinya
digunakan secara berkesinambungan dalam suatu rentetan sebab-akibat. Oleh karena itu.
sering dinaTnakan sebagai metode analitiko-sintetik.
C. Sistem Filsafat
Terdapat dua sistem yang populer dalam dunia filsafat yaitu sistem tertutup (closed system)
dan sistem terbuka (opened system). Sistem tertutup adalah yang berlaku dalam ilmu
pengetahuan pasti (eksakta) dan alam. Sedangkan sistem terbuka lebih populer digunakan
dalam ilmu pengetahuan sosial dan humaniora.
Mempertimbangkan sasaran (obyek studi filsafat baik yang material maupun yang formal,
maka sistem terbuka tampaknya lebih dominan. Karena obyek filsafat itu tidak terbatas
kepada hal-hal yang rasional dan empiris saja. Melainkan menembus pada hal-hal yang
berderajat irrasional dan yang non empiris (yaitu hal- hal yang metafisik).
D. Kebenaran Filsafat
Hal kebenaran sesungguhnya merupakan tema sentral di dalam filsafat ilmu. Secara umum
orang merasa bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai kebenaran. Problematik
mengenai kebenaran merupakan masalah yang mengacu pada tumbuh dan
berkembangnya dalam filsafat ilmu.
1. Definisi Kebenaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh Purwadarminta), ditemukan arti kebenaran,
yaitu:
1. Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau keadaan sesungguhnya);
2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh ada, betul demikian halnya);
3. Kejujuran, ketulusan hati;
4. Selalu izin, perkenanan;
5. Jalan kebetulan.
6. Jenis-jenis Kebenaran
9. 9
Kebenaran dapat dibagi dalam tiga jenis menurut telaah dalam filsafat ilmu, yaitu
1. Kebenaran Epistemologikal, adalah kebenaran dalam hubungannya dengan
pengetahuan manusia,
2. Kebenaran Ontologikal, adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada
segala sesuatu yang ada maupun diadakan.
3. Kebenaran Semantikal, adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur
kata dan bahasa.
2. Teori-teori Kebenaran
Perbincangan tentang kebenaran dalam perkembangan pemikiran filsafat sebenarnya sudah
dimulai sejak Plato melalui metode dialog membangun teori pengetahuan yang cukup
lengkap sebagai teori pengetahuan yang paling awal.
Kemudian dilanjutkan oleh Aristoteles hingga saat mi, dimana teori pengetahuan
berkembang terus untuk mendapatkan penyempurnaan. Untuk mengetahui ilmu
pengetahuan mempunyai nilai kebenaran atau tidak sangat berhubungan erat dengan sikap
dan cara memperoleh pengetahuan.
Berikut secara tradisional teori-teori kebenaran itu antara lain sebagai berikut:
1. Teori Kebenaran Saling Berhubungan (Coherence Theory of Truth)
2. Teori Kebenaran Saling Berkesesuaian (Correspondence Theory of Truth)
3. Teori Kebenaran Inherensi (Inherent Theory of Truth,)
4. Teori Kebenaran Berdasarkan Arti (Semantic Theory of Truth)
5. Teori Kebenaran Sintaksis
6. Teori Kebenaran Nondeskripsi
7. Teori Kebenaran Logik yang Berlebihan (Logical Superfluity of Truth)
3. Sifat Kebenaran llmiah
Karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dan kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu
sendiri, maka setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki persepsi dan
pengertian yang amat berbeda satu dengan yang lainnya, dan disitu terlihat sifat-sifat dan
kebenaran. Sifat kebenaran dapat dibedakan menjadi tiga hal. yaitu:
a. Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan, dimana setiap pengetahuan yang
dimiliki ditilik dan jenis pengetahuan yang dibangun. Pengetahuan itu berupa:
1) Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge.
Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat terikat
pada subjek yang mengenai.
2) Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau
spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli
10. 10
sejenis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai
dengan hasil penelitian yang penemuan mutakhir.
3) Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi
pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis, kritis,
dan spekulatif. Si fat kebenaran yang terkandung adalah absolute.-intersubjektif.
4) Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan
agama bersifat dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga
pernyataan dalam kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang
digunakan untuk memahaminya.
b. Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik dan bagaimana cara atau dengan
alat apakah seseorang membangun pengetahuannya. Implikasi dan penggunaan alat untuk
memperoleh pengetahuan akan mengakibatkan karakteristik kebenaran yang dikandung
oleh pengetahuan akan memiliki cara tertentu untuk membuktikannya. Jadi jika membangun
pengetahuan melalui indera atau sense experience, maka pembuktiannya harus melalui
indera pula.
c. Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya pengetahuan. Membangun
pengetahuan tergantung dan hubungan antara subjek dan objek, mana yang dominan. Jika
subjek yang berperan, maka jenis pengetahuan ini mengandung nilai kebenaran yang
bersifat subjektif. Sebaliknya, jika objek yang berperan, maka jenis pengetahuannya
mengandung nilai kebenaran yang sifatnya objektif
11. 11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dan uraian tersebut di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa apabila dilihat dan sisi
obyeknya, maka filsafat ilmu merupakan cabang dan filsafat yang secara khusus membahas
proses keilmuan manusia. Dengan bahasa lain dapat dikatakan bahwa obyek substantif
dalain filsafat ilmu tersebut di atas pada dasarnya merupakan obyek material, sedangkan
obyek instrumentatif adalah obyek formal.
Filsafat adalah usaha untuk memahami atau mengerti dunia dalam hal makna dan nilai-nilai.
Pengertian filsafat disederhanakan sebagai proses dan produk, yang mencakup pengertian
filsafat sebagai jenis pengetahuan, ilmu, konsep dan para filsuf pada zaman dahulu, teori,
sistem tertentu yang merupakan hasil dan proses berfilsafat dan yang mempunyai ciri-ciri
tertentu, dan filsafat sebagai problema yang dihadapi manusia.
Filsafat berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang asal mula dan sifat dasar alam
semesta tempat manusia hidup serta apa yang menjadi tujuan hidupnya. Dengan belajar
filsafat, tidak menyebabkan kita untuk berhenti belajar, karena dalam filsafat tidak akan
pernah akan dapat mengatakan selesai belajar.
B. Saran
1. Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan dapat diperoleh
2. Ilmu pengetahuan yang diperoleh tidak berguna bila tidak dibagi atau diberikan kepada
orang lain
3. Ilmu pengetahuan yang ada harus dimanfaatkan
4. Sebagai pembaca yang budiman kami meminta saran dan kritikkannya agar makalah
kami berikutnya dapat bermanfaat
12. 12
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Munir Mulkhan, Paradigma Intelektual Muslim, Pengantar Filsafat Pendidikan
Islam dan Dakwah, (Yogyakarta: Sipres, 1993)
Amsal Bakhtiar, Filsafat Ilmu, (Jakarta: Rajawali Pers, 2005)
http://lets-be1aar.blo.spot.con/0O7/09/aobjek-fi1safat.htm1 diakses tanggal 09
Oktober 4.
http ://sabrinafauza. wordpress .com/2009/ 11 / 1 7/obyek-fiIsafat diakses tanggal 09
Oktober 2010
http://gurutrenggaiek.b1ogspot.com/2009/l 2/obyek-filsafat-ilmu.html diakses tanggal
09 Oktober 2010
Jujun Suriasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer, (Jakarta: Pustaka
Sinar Harapan, 2005), hal. 33. Lihat Juga Jerome R. Ravertz, Filsafat Ilmu Sejarah &
Ruang Lingkup Bahasan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004)
Mohammad Muslih, Filsafat ilmu, Kajian Atas Asumsi Dasar Paradigma dan
Kerangka Teori llmu Pengetahuan. (Yogyakarta: Belukar, 2005)
Musa As’ari, Filsafat Islam Sunnah Nabi Dalam Berfikir, (Yogyakarta: LESFI, 1999)
M. Amin Abdullah, Rekonstruksi Metodologi Studi Agama dalam Masyarakat
Multikultural dan Multireligius, Pidato Pengukuhan Guru Besar Ilmu Filsafat lAIN
Sunan Kalijaga Yogyakarta, 13 Mei 2000)
Noeng Muhadjir. Filsafat Ilmu: Positivisme, Pos-Positivisme dan Pos-Modernisme,
(Yogyakarta: Rakesarasin)
The Liang Gie, Pengantar Filsafat Ilmu, (Yogyakarta: Liberti, 1991)