SlideShare a Scribd company logo
MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL
OPPI NOVITASARI
6L-MKP
NIM : 11150426
DOSEN : ADE FAUJI SE, MM
i
KATA PENGANTAR
Puji sukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “EKONOMI
INTERNASIONAL” ini tepat pada waktunya, sholawat dan salam semoga tetap
tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Makalah ini dibuat dalam rangka
pemenuhan tugas matakuliah manajemen strategi, juga dibuat untuk memberikan
pengetahuan dan wawasan kepada penyusun secara lebih mendalam mengenai visi, misi
dan strategi suatu perusahaan dalam menajalankan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Tentunya dalam kesempatan yang baik ini penyusun menyampaikan
terimakasih kepada Bapak selaku dosen yang telah memberikan pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas mengenai matakulia manajemen strategik sehingga penyusun
dapat menyelesaikan tugas seusuai dengan harapan juga kepada semua pihak yang telah
membentu penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penyusun
menyadari masih terdapat banyak kekurangan disana sini, untuk itu kritik dan saran yang
konstruktif demi tersempurnakannya makalah ini sangat penyusun harapkan.Akhirnya
penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi
mengenai judul yang terkait dan sebagai bahan bacaaan untuk menambah wawasan
secara khusus untuk penyusun dan umunya bagi semua pembaca.
Tangerang 22 mei 2018
2
DAFTAR ISI
COVER...........................................................................................................................1
KATA PENGANTAR...................................................................................................2
DAFTAR ISI.................................................................................................................3
BAB 1 ...........................................................................................................................4
PENDAHULUAN ........................................................................................................4
1.Latar belakang masalah..............................................................................................4
2. identifikasi masalah...................................................................................................4
3. tujuan masalah...........................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6
A. Kebijakan non tarif :Kuota, Subsidi dumpling.........................................................7
B. Valuta asing : Sistem kurs valuta asing , istiah-istilah dalam kurs valuta asing.......9
C teori tentang perusahaan multinasional (MNC).......................................................12
D. teori perusahan multinasinal (MNC) kekuatan bersaing, efek global.....................19
E. neraca pembayaran internasional............................................................................23
F. cara cara pembayaran transaksi internasional.........................................................29
KESIMPULAN............................................................................................................34
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1.LatarBelakang
Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju
kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan
yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu
ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar.Dengan
demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu
besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib
mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami
perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya
hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan
aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih
besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat
beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran
internasional,neracapembayaran,dankerjasamaekonomiinternasional.
1.2. IdentifikasiMasalah
A. Kebijakan non tarif :Kuota, Subsidi dumpling
B . Valuta asing : Sistem kurs valuta asing , istiah-istilah dalam kurs valuta asing
C. teori tentang perusahaan multinasional (MNC)
D. teori perusahan multinasinal (MNC) kekuatan bersaing, efek global
F. neraca pembayaran internasional
G. cara cara pembayaran transaksi internasional
4
Maksud dan Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :
1. Memenuhi tugas mata kuliah ekonomi internasional
2. Memahami tentangekonomi internasional.
3. Mengetahui gambaran ekonmi internasonal
4. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya ekonomi
internasional
E. Manfaat Penulisan
1. Dapat menambah wawasan bagi pembaca.
2. Menambah pengetahuan dalam pengetahuan tentang sejarah
Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami
tentang pentingnya sejarah bagi kita serta dapat mengambil sisi positifnya dan dapat
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
F. Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Makalah ini adalah
metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan
dari sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini
seperti mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan
data untuk pembuatan makalah ini.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebijakan non tarif
Pengertian
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain
bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat
perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady).
B. Macam hambatan non tarif
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff
barrier) sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
a. Larangan impor secara mutlak
b. Pembatasan impor (quota system)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan
barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara
untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d. Peraturan kesehatan / karantina
e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f. Perizinan impor (import licence)
g. Embargo
h . Hambatan pemasaran / marketing
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
a. Tatalaksana impor tertentu (procedure)
6
b. Penetapan harga pabean
c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control)
d. Packaging / labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g. Pungutan administrasi (fees)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a. Kebijakan pengadaan pemerintah
b. Subsidi dan insentif ekspor
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan
kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak,
fasilitas kredit, subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domestic assistance programs
4. Import charges
a. Import deposits
b. Supplementary duties
c. Variable levies
C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif
barrier)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non
tarif adalah sebagai berikut:
1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
4. Struktur Pasar
7
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang
akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara
tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial.
Pembatasan Kuota Impor:
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara.
Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak
membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk
dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri.
Prosedur atau Peraturan Khusus:
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi
menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur
yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan
adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa
terbatas.
Struktur Pasar:
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar
memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan
dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk
luar yang akan masuk ke dalam negeri.
Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti
politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-
8
faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian,
biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah
pemasaran perusahaan.
Berbagai Hambatan Nontarif
1. Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh
diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.
Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa
kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang
jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi
sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada
umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya.
Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk
melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca
pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor
daripada ekspor.
B. Sistem kurs valuta asing
Pengertian Valuta Asing
Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi
perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing.
Tidak setiap mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi
perdagangan internasional, tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang
yang berlaku secara internasional.
Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam
9
transaksi kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata
uang yang nilainya kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan
nilai terhadap mata uang lain. Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang
dari negara-negara maju seperti dollar Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan
mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil nilainya serta jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional
disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami
depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh mata uang
yang soft currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah
Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam,
peso Filipina dan bath Thailand.
Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari
harus menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money
Changer dengan mata uang yang hard currency seperti dollar Amerika sesuai dengan
nilai kurs yang berlaku.
Sistem Kurs Valuta Asing
Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan
untuk menentukan sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs
valuta asing ada tiga cara yang digunakan yaitu sebagai berikut.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh
pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar
emas,
artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah
menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah
nilai
10
tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus
menyediakan
cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh
kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs
ini
nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata
uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika)
naik
maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan
tetapi
jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika
juga
akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar
Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga
sebaliknya.
Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs
mata
uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata
uang
tersebut.
C. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate)
Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap
dengan kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu
ikut campur tangan menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika)
nilainya terlalu tinggi , sedangkan nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah
11
terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia
akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi
atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun. Karena kalau
dibiarkan
akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang bahan bakunya
impor, dan masyarakat pengguna produk impor.
C. Teori tentang perusahaan MNC
Dalam tahun-tahun belakangan ini, sejumlah isu-isu ekonomi-politik banyak
dikemukakan secara lebih retorik berkenaan dengan hubungan antara negara dengan
sebutan Multinational Corporation (MNC) ataupun Transnational Corporation (TNC),
atau di Indonesia dikenal umum dengan nama Perusahaan Multi Nasional (PMN).
Perdebatan besar antara pihak yang menolak dan menerima atau yang
mempertahankan kehadiran MNC di negara-negara berkembang telah menghasilkan
berbagai persetujuan, masukan konsep-konsep baru dan bahkan teori-teori
pembangunan ekonomi yang diperkirakan cukup relevan dengan kondisi sebagian
besar negara-negara dunia ketiga tersebut.
Dalam studi ekonomi politik, MNC merupakan topik bahasan yang cukup sentral
karena ia merupakan subjek khusus sebagai pelaku maupun sekaligus sebagai objek
sasaran pelaku atau kajian pokok. Selain itu juga, isu mengenai MNC, melibatkan
sejumlah perbincangan di negara-negara maju dan negara-negara berkembang satu
sama lain telah merebak menjadi isu internasional, baik yang pro maupun yang kontra
khasnya dalam interaksi menyangkut hubungan masing-masing Utara-Selatan. Dalam
konteks studi ekonomi politik, MNC dapat dikategorikan sebagai subjek aktor bukan
negara (non state actors) yang memiliki peran yang sangat luas dalam pola hubungan
antar negara saat ini.
Isu MNC juga cukup menyita perhatian para pakar ekonomi politik, karena tingkah
lakunya yang biversi sebagai subjek maupun sebagai objek yang sering kali
12
menimbulkan kontroversi sehingga menimbulkan beberapa hal yang unik dan bahkan
perubahan dalam tatanan internasional khususnya ketika berlangsung sama ofensif
damai hubungan Timur-Barat yang berlaku secara global. Richard Mansbach dalam
karyanya The Web of World Politics: Non State Actors in Global System (1976);
yang banyak membahas masalah-masalah MNC baik sebagai objek maupun sebagai
objek, salah seorang pakar yang menjadi pemerhati masalah-masalah politik
internasional, mengemukakan suatu asumsi menyangkut beberapa aspek penting dari
realitas perubahan tatanan internasional yang dalam prinsip-prinsipnya dapat
dipandangkan kedalam dua perspektif :
Pertama, perspektif sistemik, diantaranya adalah:
The primacy of economic and human pursuit yakni telah surutnya perhatian orang
kepada isu-isu politik dan keamanan, sebagai akibat meluasnya perhatian terhadap
perkembangan lingkungan ekonomi, seperti: tidak berfungsinya sistem moneter yang
dikenal dengan nama Bretton Wood System, kelangkaan sumber daya alam dan
manusia, fluktuasi harga minyak dan gas yang selalu berubah secara tajam, konflik
Utara-Selatan, serta tuntutan terhadap Tata Ekonomi Dunia Baru (TEDB).
Specifistry of Power, yakni perubahan-perubahan dalam sistem internasional
( sebagaimana pernah dialami pada masa lampau seperti menurunnya kekuatan
Amerika Serikat, detente, pluralisme internasional (solidaritas dunia ketiga) yang
berasal dari hakekat perubahan power dalam konteks tumbuhnya inter-dependensi
(saling ketergantungan) internasioal dan kepentingan yang melengkapi.
Inter-relations domestic and international politics, yakni sistem internasional
kontemporer yang ditandai dengan perkembangan inter-relasi dan inter-dependensi
antara politik domestik dan politik internasional.
Kedua, Perspektif unit, diantaranya adalah:
State ness as variable, yakni suatu pemikiran dari kaum tradisional tentang negara
(uniform dan unitarism) tidak dapat dibenarkan lagi secara empirik. Sistem
13
internasional diyakini sebagai telah bertengger diantara tertib dan anarki dan
menghendaki penentuan atas aspek perubahan dan karakternya. Dengan demikian,
atribut negara telah tidak relevan lagi.
Significance of non-state actors, bahwa arena internasional diisi oleh beberapa aktor.
Interaksi dari aktor-aktor sub nasional telah dapat melampaui batas-batas negara
melalui bentuk-bentuk pengambilan keputusan internasional dan koordinasi atas
aktifitas-aktifitas yang melintasi batas-batas negara baik bilateral maupun
multilateral.
Sehubungan dengan hal tersebut, realitas-realitas perubahan telah membuat para
pakar ekonomi politik da khasnya studi hubungan internasional melakukan kritik-
kritik dan telaahan baru yang memulainya dari asumsi tentang fakta yang tidak sesuai
atau tidak relevan lagi dengan apa yang disebut paham realis berupa paradigma dan
diduga akan terjadi bentuk anomali. Artinya adalah bahwa pemahaman-pemahaman
yang bersifat global dalam interaksi dunia. Ini akan membuat mereka mengusulkan
suatu pandangan baru yang disebut globalisme. Anggapan dasar utama dalam
pandangan ini berangkat dari keyakinan telah berkurangnya peranan negara sebagai
aktor dalam poltik dunia dan justru terjadi peningkatan peranan aktor bukan negara.
Ide globalisasi yang berkembang menjadi pemikiran transnasionalisme kemudian
menjadi dasar bagi pemahaman-pemahaman orang mengenai MNC, ini banyak
dipengaruhi oleh pemikiran Robert Keohane, Joseph S Nye, Richard Mansbach,
Raymond Hopkind, dan lain-lain.
PENGERTIAN DAN DEFINISI MNC/PMN
Perusahaan Multi Nasional (PMN) sesungguhnya belum memiliki definisi yang baku,
dalam arti belum ada suatu kesatuan pandang dari para penstudinya, PMN sering kali
diterjemahkan dari Multi National Corporation (MNC) ataupun Transnational
Corporation (TNC), kadang-kadang konotasi kedua istilah tersebut dianggap
14
memiliki pengertian yang sama, tetapi banyak pula pakar ekonomi politik yang
berusaha membedakan masing-masing. MNC mengandung pengertian suatu
perusahaan yang bergerak atau beroperasi di luar negerinya sendiri dengan saham
yang terdiri dari beberapa negara (Lebih dari satu negara), sedangkan TNC
pengertiannya adalah lebih luas dari pada hanya sekedar suatu perusahaan
sebagaimana pengertian MNC. Luasnya arti TNC karena dilihat daripada aktifitasnya,
besarnya operasi modal di luar negeri yang mencakup banyak negara dan memiliki
manajemen yang bersifat komprehensif atau menjangkau skala perdagangan dan
industri global.
Dr. Sumantoro dalam tulisannya mengenai MNC/TNC memandang PMN dari
berbagai aspek. Dari segi politik, fokus sentral kepada PMN sebagai subjek dalam
hubungan internasional, terkait dengan kekuatan politiknya di tingkat nasional dan
internasional, serta pola manajemennya yang terpusat sehinnga membawa pengaruh
pada penguasaan informasi sebagai kekuatan politik, pun kekuatan ekonomi bagi
perusahaan tersebut terhadap pihak yang dihadapinya. Dari segi hukum, fokus
sentralnya terletak pada PMN sebagai badan hukum yang dapat merupakan cabang,
usaha patungan atau perusahaan yang dimiliki umum (public company). Juga struktur
pemilikan usaha, anggaran dasar perusahaan, bentuk hukum pengelolaannya serta
penyelesaiannya jika ada sengketa hukum. Hal yang terakhir ini juga terkait dengan
masalah yuridiksi hukum negara penerima modal. Dari segi ekonomi, fokus
sentralnya pada aspek-aspek faktor produksi, modal keahlian manajemen dan
keahlian teknologi, serta praktek-praktek usaha yang terkait dengan persaingan,
besranya pasar, monopoli, dan sebagainya.
Pandangan seperti itu pada dasarnya mengambil sejumlah definisi yang dikemukakan
oleh beberapa pakar hukum seperti: Clive Schmithoff, definisi yang dikemukakan
oleh kalangan PBB /Group of Eminet Persons, kalangan OECD, dan Dr. Ignaz.S.
Hohenveldern. Dari sejumlah definisi yang beraneka ragam itu, pada prinsipnya
Sumantoro mengajukan isu yang menjadi pusat perhatiannya dari masalah-masalah
PMN, khususnya di negara-negara penerima modal yang dipahami sebagai:
15
Perusahaan cabang, yang merupakan cabang yang tidak terpisahkan dengan PMN
induknya.
Perusahaan pemilikan subordinari, yang merupakan anak perusahaan yang berbadan
hukum sendiri. Saham perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan induk.
Perusahaan patungan (joint venture) merupakan perusahaan yang saham-sahamnya
dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan sebagai partner.
Perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya dipegang oleh
masyarakat (perusahaan yang go public atau public company). Bentuk lainnya yang
pembentukannya didasrkan pada ketentuan perundangan yang ada, seperti bidang
perbankan, pertambangan minyak dan gas bumi dan perdagangan atau jasa lainnya.
Sementara itu ada beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh penulis-penulis
ekonomi politik, diantaranya adalah Stephen Gilland dan David Law. Sedangkan dari
beberapa pandangan lainnya tentang pengertian, definisi, dan istilah yang digunakan
umum bagi PMN ini banyak disebut-sebut sebagai: direct invesment, international
bussiness, the international firm, the international corporated group, the multinational
enterprise, la grande enterprise plurinationale, la gan unite plurinationale dan the US
corporate monster, serta sejumlah nama lain untuk menyebut hal serupa. Sementara
itu, apabila mengambil pemahaman menurut penggolongannya. Prof. John Dunning,
memberikan beberapa kriteria membedakan PMN atas empat bentuk, yaitu:
Multinational Producting Enterprise (MPE), yakni perusahaan yang memiliki dan
mengontrol berbagai fasilitas produksi lebih dari satu negara.
Multinational Trade Enterprise (MTE), yaitu semata-mata bergerak dalam bidang
perdagangan dengan menjual barang yang diproduksi di dalam negeri, langsung
kepada badan usaha atau orang di negeri lain.
Multinational Internationally owned enterprise (MOE).
Mutinational (Financial) controlled enterprise (MCE); sebagaimana MOE, MCE yang
diawasi oleh lebih dari satu negara.
Menurut penggolongan yang dilakukan oleh Dunning ini, sebagian besar perusahaan
raksasa yang tergolong sebagai MOE seperti contohnya pada PMN Unilever, Royal
16
Dutch/Shell, dan lain-lain. Dan apabila melihat kepada pengertian dari definisi yang
diajukan oleh Sanjaya Lall ataupun Paul Streeten yang pada prinsipnya menekankan
masalah-masalah PMN dalam perspektif ekonomis, organisasional dan motivasional.
Pemahaman secara ekonomis adalah memberi penekanan kepada segi ukuran,
penyebaran geografis dan tingkat keterlibatannya di luar negeri. Dari sini kemudian
diperoleh suatu pengertian umum mengenai PMN yang berbeda dengan:
Perusahaan besar domestik yang sedikit melakukan investasi di luar negeri.
Perusahaan domestik yang mungkin melakukan investasi di luar negeri tetapi dalam
unit ekonomi yang lebih kecil.
Perusahaan besar yang melakukan investasi di luar negeri tetapi hanya di satu atau
dua negara saja.
Investor besar portofolio yang tidak berusaha mengontrol investasinya dan
mengambil resiko kewiraswastaan.
Uraian ringkas mengenai perkembangan transnasional proses pertumbuhan PMN/
transnasional mulai tampak sejak lahirnya revolusi industri di Inggris dan kemudian
berkembang melalui proses pentahapan lebih lanjut daripada kapitalisme modern
yang mempengaruhi jalannya revolusi industri itu sendiri. Kegiatan perdagangan
internasional yang memunculkan korporasi-korporasi bisnis yang melewati batas-
batas negara, berusaha memakslimalkan aktifitas mereka dalam rangka mengejar
keuntungan yang sebesar-besarnya dimanapun adanya pergerakan modal berlangsung
tanpa banyak menghiraukan dampak buruk bagi negara dimana mereka menanamkan
modalnya. Contoh klasik yang pernah dialami di Indonesia berlangsung sejak zaman
kolonial ketika VOC mulai mengeksploitasi nusantara dankemudian dilanjutkan oleh
pemerintah Hindia Belanda sampai menjelang Perang Dunia II. Pada masa sebelum
Perang Dunia II (terutama dalam tahun 1930-an), aktifitas PMN khususnya di negara-
negara jajahan mulai menurun karena situasi internal yang berlangsung di negara-
negara pusat PMN yang kebanyakan berada di Eropa Barat dan Amerika Serikat,
terjadi krisis ekonomi yang hebat. Beberapa indikator lain menunjukan adanya
peningkatan perbedaan keinginan konsumen, standar industri yang diciptakan
17
pemerintahdalam perdagangan internasional karena keadaan daripada perekonomian
dunia yang sedang mengalami depresi. Ciri-cirinya antara lain:
Terdapat sistem dominasi nasional.
Sistem dasarnya adalah desentralisasi.
Pendirian PMN sedikit (bahkan tidak) diarhkan/dikontrol lagi oleh negara induk
korporasinya.
Model persetujuan-persetujuan ialah berbentuk mother and daughter.
Pasca Perang Dunia II, negara masih merupak aktor yang dominan dalam hubungan
internasional karena adanya atribut kedaulatan, apalagi banyaknya berdiri negara-
negara baru merdeka yang sangat nasionalistik, paradigma yang sering tampak adalah
state centric yang dikembangkan oleh mahzab realisme. Asumsi dasar yang diajukan
oleh para penganut mahzab ini menerangkan bahwa negara yang dalam bentuk
modernnya dipandang sebagai unit politik yang paling fundamental dalam sistem
dunia (World System). Oleh sebab itu, adalah memungkinkan untuk menganalisis
secara luas politik dunia (World Politics) dalam pengertian hubungan antar-negara
(inter-state relations).
D. teori tentang perusahaan MNC :Kekuaan bersaing, efek global
Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Porter yang
sangat terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis. Teori
tersebut sangat terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model. Intinya sebenarnya
Porter menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan
perusahaan yang ada dalam industri saat ini. Analisis yang biasa digunakan sebuah
perusahaan adalah siapa pesaing langsung perusahaan tersebut dan akhirnya mereka
terjebak dalam ”competitor oriented ”, sehingga tidak mempunyai visi pasar yang
jelas. Dalam five forces modeldigambarkan bahwa kita juga bersaing dengan pesaing
18
potensial kita, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau suplier,para
pembeli atau konsumen, dan produsen produk-produk pengganti. Dengan demikian,
kita harus mengetahui bahwa ada lima kekuatan yg menentukan karakteristik suatu
industri, yaitu :
1) intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini,
2) ancaman masuk pendatang baru,
3) kekuatan tawar menawar pemasok,
4) kekuatan tawar pembeli, dan
5) ancaman produk pengganti.
Kekuatan pertama yang biasanya menjadi fokus para pemasar adalah masalah
intensitas rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri. Biasanya intensitas
persaingan itu dipengaruhi banyak faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan
semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas
persaingan. Hal ini disebabkan, setiap penjual memiliki tingkat break even point yang
tinggi sehingga pada umumnya harus menjual produk dalam jumlah yang besar, dan
bila perlu dilakukan “banting harga” agar bisa mencapai tingkat break even tersebut.
Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru, kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh
besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri
itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses
terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih
banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg
masuk dari pendatang baru.
Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier. Biasanya sedikit jumlah
pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya.
Demikian juga dengan kekuatan keempat yaitu kekuatan tawar pembeli ,dimana kita
bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia
bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat.
19
Kekuatan yang terakhir adalah soal produk –produk substitusi, seberapa banyak
produk substitusi di pasar. Ketersedian produk substitusi yg banyak akan membatasi
keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk.
Faktor Eksternal
Kelima kekuatan bersaing menurut Porter diatas dapat dikategorikan sebagai faktor
eksternal. Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan
bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang memunculkan peluang dan
ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro,
yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Elemen-
elemen dari Faktor eksternal tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok,
komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan
khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah
industri dimana perusahaan dioperasikan.
Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang
tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi
tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang.
Perusahaan-perusahaan besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu
wilayah geografis menjadi empat kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural,
teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan
secara keseluruhan.
Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal
perusahaan dikaitkan dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan
bersaing Porter merupakan Faktor Eksternal. Penjelasan lebih lanjut menganai
analisis Faktor Eksternal adalah faktor ini dibagi menjadi dua, yakni
Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats). Ancaman adalah suatu kondisi dalam
lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai
daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum
20
yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis.
Analisis Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) pada PT Nestle Indonesia
Peluang
Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patunganbernama PT.
Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakanpeluang baru untuk
memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestlé untuk mendistribusikan
produk-produk mereka seperti produk merekabumbu, Maggi.
Nestlé SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di
Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup NestléMurni.
Meningkatkan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia
dankenyataan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia adalah orang tua
mudadengan dua anak. Dengan bekerja orang tua yang sibuk, alokasi dana untuk
anak-anak mereka semakin besar.
Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau
ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan
dengan paket aman, Nestlé mampu memenuhi kebutuhan ini.
Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah
menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia.
Ancaman
Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yanglokal.
Nestlé adalah dianggap sebagai merek lokal.
Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang
sama. Sehingga sulit untuk Nestlé untuk bersaing.
21
Mead Johnson, salah satu pesaing Nestlé dalam menjual susu, telah membukapabrik
di Indonesia. Beberapa produk Mead Johnson:Sustagen anak, SMP, Enfagrow
Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah
muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan ini
pesaing utama Nestlé untuk super premium dansusu premium kelas.
Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, sepertiFrisian Flag,
Indomilk, dan Sari Husada (SGM).
Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari)
Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu. Itu
membuat Nestlé telah melakukan banyak penelitian danmenambahkan nutrisi khusus
untuk produk mereka.
Kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia.
Memang tantangan dari produk lain merupakan penghambat untuk produknestle tapi
menurut kami nestle bisa menghadapinya, nestle sudah berdiri sekitar 41 tahun,
produk nestle sudah mempunyai tempat di indonesia khususnya untuk para
konsumennya (pelanggannya), sudah banyak yang menngunakanproduk nestle dari
dahulu dan percaya akan peroduk tersebut, jadi bila adaproduk lain itu tidak begitu
mempengaruhi karena Nestlé memiliki jaringandistribusi yang besar. Produk tersedia
di mana-mana, dari supermarket besar dikota-kota besar untuk kios-kios kecil di
desa-desa dan Memiliki posisi yang baikdi mata konsume
E. Neraca pembayaran internasional
Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau
22
catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari
suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu
tertentu, biasanya satu tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi
yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk
disini dalam artian adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis)
dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau
tempat dimana mereka memperoleh center of interest.
2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum
tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di
luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang
diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari
negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain
merupakan transaksi ekonomi internasional.
B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah
di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan
utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut
neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang
moneter dan fiscal.
3.Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh
23
hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang
politik perdagangan Internasional.
C. Pos-pos Neraca Pembayaran
1.Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor
barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di
sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata
disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika
meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade
transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia.
Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di
sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya
transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah
langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor
ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan
pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata,
sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak
akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan
ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya,
seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan
hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan
24
pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita.
Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan
bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca
pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal.
Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil
dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada
pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah
yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi
penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran.
Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi
unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak
(one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak
diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti
bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda
bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral
atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit,
maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah
seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah
penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan
25
perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara
dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet.
Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain
atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya
lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh
penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang
piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit,
sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk
Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka
panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka
waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan
pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang
jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter
(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran.
Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang
tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi
perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula
26
transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang
piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika
pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan
pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan
tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor
moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor
moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada
badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami
perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu
memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang
sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-
fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam
kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi
penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk
bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi
debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit
pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi
27
pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar
negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam
negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak
sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan
ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran
internasional akan selalu sama (balance)
F. Cara cara pembayaran transaksi internasional
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha
dapat menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain:
A. Cash
B. Open account
C. Commercial bills of exchange
D. Letters of credit
Private compensation
A. Cash
Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat
barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh
pembeli (importir) karena:
harus tersedia uang kas yang cukup besar
kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian
harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir
tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum
28
kenal baik dengan importir.
B. Open Account
Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang
telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-
dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan
importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya:
eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan
dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya.
Cara ini akan baik digunakan apabila:
A. pembeli sudah kenal dengan baik
B. keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil
C. dekat dengan pasar
C. Commercial Bills of Exchange
Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut
draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah
kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa
datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli
menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga
drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts).
Jenis/macam daripada drafts ini ada:
29
Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang
Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta
asuransi barang
Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam
hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam:
ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli.
Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft
dikirim melalui kapal laut
ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang
ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau
beberapa hari setelah tanggal tersebut
D. Letters of Credit
Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir,
sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit
adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang
(importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu
alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak di dalam letter of credit
Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C
Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut
30
Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir)
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C
ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang
atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer.
Langkah-langkah pembayaran dengan L/C
Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir
Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan
pembukaan L/C
Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan
demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir
akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank
Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi
importir untuk mengimpor barang dari eksportir
Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan
advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada
L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C
Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank
dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang.
Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut
Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada
Issuing Bank
Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan
dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust
receipt
Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada
Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C
E. Private Compensation
31
Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Indonesia Amerika
Amar Berutang $(= Rp.166.000,00)
kepada John
Ranu Berpiutang$400 (= Rp.166.000,00)kepada arien
Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya
dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar
utang dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian
utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata
uang ke Negara lain. Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang
persis mempunyai utang piutang dalam jumlah yang sama
32
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai
ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa
dipastikan secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus
berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor
lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih
cerdik dalam menyiasati keadaan.
Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa
negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih
dikembangkan lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat
banyak keuntungan dari sektor tersebut.
B. Saran
Sebaiknya pemerintah atau dinas yang terkait dengan kegiatan ekspor impor dapat
mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Serta lebih memperhatikan komoditas
ekspor dan impor, mana yang sebaiknya di ekspor maupun di impor serta prosentase
kebutuhan masyarakat agar dapat tercapai keseimbangan antara komoditi asing dan
komoditi lokal.
33
DAFTAR PUSTAKA
http://mochtriyanto.blogspot.co.id/2014/11/kebijakan-non-tarif-barierr.html?m=1
http://bacaanhi.blogspot.com/2011/04/multi-national-corporation-mnc.html?
m=1
https://kumpulantugasekol.blogspot.co.id/2014/04/jelaskan-pengertian-valuta-asing-
dan.html?m=1
http://mochtriyanto.blogspot.co.id/2014/11/kebijakan-non-tarif-barierr.html?m=1
http://bacaanhi.blogspot.com/2011/04/multi-national-corporation-mnc.html?
m=1
https://kukuhprakoso.wordpress.com/2012/10/01/5-kekuatan-bersaing-
perusahaan-michael-porter/
34

More Related Content

What's hot

Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
nova santi
 
resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1
Rahmi Putrhii II
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
yeniok11
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Vera Handayani
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
PutriUniba
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTS
Anggi Ferdianza
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
Deska13
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Vera Handayani
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
SuryadiSurya3
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
ciciliya11
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
ajengpuspi
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
Tiwi Pratiwi
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
Tiwi Pratiwi
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
ciciliya11
 
Ekonomi kls-3-bab-1
Ekonomi kls-3-bab-1Ekonomi kls-3-bab-1
Ekonomi kls-3-bab-1
Rohmah Nur
 
Makalah ekonomi internasional UTS[1]
Makalah ekonomi internasional UTS[1]Makalah ekonomi internasional UTS[1]
Makalah ekonomi internasional UTS[1]
oppi novitasari
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Yoyo Sudaryo
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
mielasieuzzumaki
 
Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77
Denny Boy
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
universitas bina bangsa banten
 

What's hot (20)

Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1resume ekonomi internasional 1
resume ekonomi internasional 1
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 2 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 
Resume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTSResume Ekonomi Internasional UTS
Resume Ekonomi Internasional UTS
 
Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)Makalah 1 (eka)
Makalah 1 (eka)
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
Resume 1 ekonomi internasional (UTS)
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
Makalah tugas 1
Makalah tugas 1Makalah tugas 1
Makalah tugas 1
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Resume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasionalResume ekonomi internasional
Resume ekonomi internasional
 
Ekonomi kls-3-bab-1
Ekonomi kls-3-bab-1Ekonomi kls-3-bab-1
Ekonomi kls-3-bab-1
 
Makalah ekonomi internasional UTS[1]
Makalah ekonomi internasional UTS[1]Makalah ekonomi internasional UTS[1]
Makalah ekonomi internasional UTS[1]
 
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
Mnd001 manajemen keuangan internasional-modul-sesi 1
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77Perdagangan Internasional, SMAN 77
Perdagangan Internasional, SMAN 77
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 

Similar to Makalah ekonomi internasional UAS[1]

Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Rizki Safarina
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
zainal_akbar
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
ajengkartikasari
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2
AgungMaulana41
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
fya classic
 
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
SuryadiSurya3
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
indraaaim
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
GaleryWarnet
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
Rizki Safarina
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
Sofiyaahhh
 
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
DignaAdyaPratiwi
 
BAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULANBAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULAN
Heriansyah Effendi
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
mielasieuzzumaki
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
febrysaragih
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
sitiholipah2
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
Deska13
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
megiirianti083
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
Adi Novian Prihantoro
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
yeniok11
 

Similar to Makalah ekonomi internasional UAS[1] (20)

Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
Tugas resume 2
Tugas resume 2Tugas resume 2
Tugas resume 2
 
perdagangan internasional
perdagangan internasionalperdagangan internasional
perdagangan internasional
 
Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2Makalah ekonomi internasional tugas 2
Makalah ekonomi internasional tugas 2
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
Resume 2 ekonomi internasional (UAS)
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1Resume ekonomi internasional 1
Resume ekonomi internasional 1
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
14, hbl, digna adya, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, universitas ...
 
BAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULANBAB 1 - PENDAHULAN
BAB 1 - PENDAHULAN
 
Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
 
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
HBL,Febry Dian Utami Saragih,Hapzi Ali,Hukum Perdagangan Internasional,Univer...
 
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
Bisnis internasional, 6, siti holipah, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm,...
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
Hbl, megi irianti pariakan, hapzi ali, hukum perdagangan internasional, unive...
 
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...13, be  gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
13, be gg, adi novian prihantoro, hapzi ali, globalization and business ethi...
 
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 9-15 Ekonomi Internasional
 

More from oppi novitasari

Framework tugas opi
Framework tugas opiFramework tugas opi
Framework tugas opi
oppi novitasari
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
oppi novitasari
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
oppi novitasari
 
Framework pertemuan 2 sampai 14
Framework pertemuan 2 sampai 14Framework pertemuan 2 sampai 14
Framework pertemuan 2 sampai 14
oppi novitasari
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
oppi novitasari
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
oppi novitasari
 

More from oppi novitasari (6)

Framework tugas opi
Framework tugas opiFramework tugas opi
Framework tugas opi
 
makalah sebelum uts
makalah sebelum utsmakalah sebelum uts
makalah sebelum uts
 
Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts Makalah sesudah uts
Makalah sesudah uts
 
Framework pertemuan 2 sampai 14
Framework pertemuan 2 sampai 14Framework pertemuan 2 sampai 14
Framework pertemuan 2 sampai 14
 
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah utsmohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
mohon ralat pak ini tugas sebelum uts yang pertama diupload setelah uts
 
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTSMakalah TUGAS SEBELUM UTS
Makalah TUGAS SEBELUM UTS
 

Recently uploaded

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 

Recently uploaded (20)

PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 

Makalah ekonomi internasional UAS[1]

  • 1. MAKALAH EKONOMI INTERNASIONAL OPPI NOVITASARI 6L-MKP NIM : 11150426 DOSEN : ADE FAUJI SE, MM i
  • 2. KATA PENGANTAR Puji sukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas izin dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah dengan judul “EKONOMI INTERNASIONAL” ini tepat pada waktunya, sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW. Makalah ini dibuat dalam rangka pemenuhan tugas matakuliah manajemen strategi, juga dibuat untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada penyusun secara lebih mendalam mengenai visi, misi dan strategi suatu perusahaan dalam menajalankan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Tentunya dalam kesempatan yang baik ini penyusun menyampaikan terimakasih kepada Bapak selaku dosen yang telah memberikan pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai matakulia manajemen strategik sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas seusuai dengan harapan juga kepada semua pihak yang telah membentu penyusunan makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini penyusun menyadari masih terdapat banyak kekurangan disana sini, untuk itu kritik dan saran yang konstruktif demi tersempurnakannya makalah ini sangat penyusun harapkan.Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi mengenai judul yang terkait dan sebagai bahan bacaaan untuk menambah wawasan secara khusus untuk penyusun dan umunya bagi semua pembaca. Tangerang 22 mei 2018 2
  • 3. DAFTAR ISI COVER...........................................................................................................................1 KATA PENGANTAR...................................................................................................2 DAFTAR ISI.................................................................................................................3 BAB 1 ...........................................................................................................................4 PENDAHULUAN ........................................................................................................4 1.Latar belakang masalah..............................................................................................4 2. identifikasi masalah...................................................................................................4 3. tujuan masalah...........................................................................................................5 BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................6 A. Kebijakan non tarif :Kuota, Subsidi dumpling.........................................................7 B. Valuta asing : Sistem kurs valuta asing , istiah-istilah dalam kurs valuta asing.......9 C teori tentang perusahaan multinasional (MNC).......................................................12 D. teori perusahan multinasinal (MNC) kekuatan bersaing, efek global.....................19 E. neraca pembayaran internasional............................................................................23 F. cara cara pembayaran transaksi internasional.........................................................29 KESIMPULAN............................................................................................................34 DAFTAR PUSTAKA 3
  • 4. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.LatarBelakang Dewasa ini kita berada dalam kegiatan ekonomi antar bangsa yang bergerak menuju kesalingtergantungan ekonomi. Suatu ekonomi global jangan dianggap hanya sekedar perdagangan yang semakin besar diantara negara-negara di dunia, karena yang tengah terjadi adalah suatu ekonomi dunia yang bergerak ke arah ekonomi tunggal, suatu satu ekonomi dan satu pasar.Dengan demikian kini tidak ada lagi yang namanya ekonomi nasional murni. Bagian dunia yang lain terlalu besar untuk diabaikan, baik sebagai pasar maupun sebagai pesaing. Oleh karena itu kita wajib mengajarkan kepada siswa tentang cara berpikir internasional supaya dapat memahami perkembangan ekonomi internasional. Dalam ekonomi internasional menunjukkan adanya hubungan antara aktivitas ekonomi suatu negara dengan aktivitas ekonomi negara lain. Hubungan aktivitas ekonomi suatu negara dengan negara lain ini akan membentuk sistem ekonomi yang lebih besar, yaitu sistem ekonomi internasional. Dalam mempelajari ekonomi internasional terdapat beberapa topik yang perlu mendapat perhatian kita, yaitu perdagangan internasional, pembayaran internasional,neracapembayaran,dankerjasamaekonomiinternasional. 1.2. IdentifikasiMasalah A. Kebijakan non tarif :Kuota, Subsidi dumpling B . Valuta asing : Sistem kurs valuta asing , istiah-istilah dalam kurs valuta asing C. teori tentang perusahaan multinasional (MNC) D. teori perusahan multinasinal (MNC) kekuatan bersaing, efek global F. neraca pembayaran internasional G. cara cara pembayaran transaksi internasional 4
  • 5. Maksud dan Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut : 1. Memenuhi tugas mata kuliah ekonomi internasional 2. Memahami tentangekonomi internasional. 3. Mengetahui gambaran ekonmi internasonal 4. Untuk menambahkan wawasan atau pemahaman terhadap pentingnya ekonomi internasional E. Manfaat Penulisan 1. Dapat menambah wawasan bagi pembaca. 2. Menambah pengetahuan dalam pengetahuan tentang sejarah Setelah membaca makalah ini di harapkan kita mampu menelaah juga memahami tentang pentingnya sejarah bagi kita serta dapat mengambil sisi positifnya dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. F. Metode Penulisan Metode penulisan yang digunakan oleh penulis dalam penulisan Makalah ini adalah metode kepustakaan. Dimana metode kepustakaan dilaksanakan dengan mencari bahan dari sumber-sumber yang menunjang dan berkaitan dengan materi dari makalah ini seperti mempelajari buku-buku, browsing internet dan sumber lain untuk mendapatkan data untuk pembuatan makalah ini. 5
  • 6. BAB II PEMBAHASAN A. Kebijakan non tarif Pengertian Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr. Hamdy Hady). B. Macam hambatan non tarif A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier) sebagai berikut : 1. Pembatasan spesifik (specific limitation) : a. Larangan impor secara mutlak b. Pembatasan impor (quota system) Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu d. Peraturan kesehatan / karantina e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara f. Perizinan impor (import licence) g. Embargo h . Hambatan pemasaran / marketing 2. Peraturan bea cukai (customs administration rules) a. Tatalaksana impor tertentu (procedure) 6
  • 7. b. Penetapan harga pabean c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control) d. Packaging / labelling regulations e. Documentation needed f. Quality and testing standard g. Pungutan administrasi (fees) 3. Partisipasi pemerintah (government participation) a. Kebijakan pengadaan pemerintah b. Subsidi dan insentif ekspor Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll. c. Countervaling duties d. Domestic assistance programs 4. Import charges a. Import deposits b. Supplementary duties c. Variable levies C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan non tarif (non-tarif barrier) Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah sebagai berikut: 1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa 2. Pembatasan Kuota Impor 3. Prosedur atau Peraturan Khusus 4. Struktur Pasar 7
  • 8. 5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa Cara ini dilakukan dengan membuat standard kualitas khusus à produk atau jasa yang akan masuk ke suatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini sama sekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial. Pembatasan Kuota Impor: Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke suatu negara. Pembatasan jumlah barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk-produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri. Prosedur atau Peraturan Khusus: Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah merupakan kunci masuknya produk luar negeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk luar negeri di dalam negeri bisa terbatas. Struktur Pasar: Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nyata terhadap produk luar yang akan masuk ke dalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor-faktor seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor- 8
  • 9. faktor tersebut, diharapkan usaha pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Berbagai Hambatan Nontarif 1. Kuota impor Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara. Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor. B. Sistem kurs valuta asing Pengertian Valuta Asing Valuta asing atau valas merupakan alat pembayaran yang digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Adapun wujud dari valuta asing berupa mata uang asing. Tidak setiap mata uang asing dapat dipakai langsung untuk membayar transaksi perdagangan internasional, tetapi harus ditukarkan terlebih dahulu dengan mata uang yang berlaku secara internasional. Mata uang yang sering digunakan dan berlaku sebagai alat pembayaran dalam 9
  • 10. transaksi kauangan dan perdagangan internasional disebut hard currency, yaitu mata uang yang nilainya kuat dan relatif stabil serta mengalami apresiasi atau kenaikan nilai terhadap mata uang lain. Contoh dari hard currency adalah mata uang-mata uang dari negara-negara maju seperti dollar Amerika, yen Jepang dan euro. Sedangkan mata uang yang nilainya lemah dan relatif kurang stabil nilainya serta jarang digunakan sebagai alat pembayaran dalam transaksi perdagangan internasional disebut soft currency. Mata uang yang termasuk soft currency ini sering megalami depresiasi atau penurunan nilai mata uang terhadap mata uang lain. Contoh mata uang yang soft currency adalah mata uang dari negara-negara berkembang seperti rupiah Indonesia, kyat Myanmar, kina PapuaNugini, dong Vietnam, peso Filipina dan bath Thailand. Bagi para importir Indonesia yang mau membayar impor barang dari luar negari harus menukar mata uang rupiah terlebih dahulu di bursa valuta asing atau Money Changer dengan mata uang yang hard currency seperti dollar Amerika sesuai dengan nilai kurs yang berlaku. Sistem Kurs Valuta Asing Menurut Undang-Undang No. 24 tahun 1999, bank Indonesia diberi kewenangan untuk menentukan sistem nilai kurs yang berlaku. Dalam penentuan sistem kurs valuta asing ada tiga cara yang digunakan yaitu sebagai berikut. a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Kurs tetap adalah nilai kurs mata uang dalam negeri yang ditetapkan besarnya oleh pemerintah terhadap mata uang asing seperti Dollar Amerika berdasarkan standar emas, artinya pemerintah menjamin mata uangnya dengan emas. Sebagai contoh pemerintah menetapkan Rp 8000,- = 1 Dollar Amerika. Kelebihan dari sistem kurs ini adalah nilai 10
  • 11. tukar mata uang akan stabil, akan tetapi kelemahannya pemerintah harus menyediakan cadangan devisa (emas) yang cukup besar untuk menjaminnya. b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Kurs mengambang adalah nilai kurs mata uang yang besarnya ditentukan oleh kekuatan pasar atau permintaan dan penawaran mata uang asing. Dengan sistem kurs ini nilai mata uang dalam negari akan selalu berubah, bisa naik atau turun terhadap mata uang asing. Jika permintaan dalam negeri terhadap mata uang asing (dollar Amerika) naik maka nilai dollar Amerika akan naik terhadap mata uang dalam negeri (rupiah), akan tetapi jika permintaan atau yang membeli dollar Amerika turun maka nilai dollar Amerika juga akan turun. Sedangkan apabila penawaran atau yang menjual mata uang asing (dollar Amerika) naik maka akibatnya nilai dollar Amerika akan turun. Begitu juga sebaliknya. Dengan demikian dalam sistem kurs mengambang penentuan tinggi rendahnya kurs mata uang ditentukan oleh tinggi rendahnya permintaan dan penawaran terhadap mata uang tersebut. C. Kurs Distabilkan (Managed Floating Rate) Kurs distabilkan atau mengambang terkendali merupakan kombinasi dari kurs tetap dengan kurs mengambang. Dalam sistem kurs ini pemerintah bila dipandang perlu ikut campur tangan menstabilkan kurs jika kurs mata uang asing (dollar Amerika) nilainya terlalu tinggi , sedangkan nilai rupiah terlalu rendah. Apabila nilai rupiah 11
  • 12. terlalu rendah terhadap dollar Amerika maka pemerintah melalui Bank Indonesia akan menjual dollar Amerika di pasar uang untuk mengurangi laju depresiasi atau penurunan nilai rupiah agar nilai dollar Amerika menjadi turun. Karena kalau dibiarkan akan merugikan dan memberatkan para importir, pengusaha yang bahan bakunya impor, dan masyarakat pengguna produk impor. C. Teori tentang perusahaan MNC Dalam tahun-tahun belakangan ini, sejumlah isu-isu ekonomi-politik banyak dikemukakan secara lebih retorik berkenaan dengan hubungan antara negara dengan sebutan Multinational Corporation (MNC) ataupun Transnational Corporation (TNC), atau di Indonesia dikenal umum dengan nama Perusahaan Multi Nasional (PMN). Perdebatan besar antara pihak yang menolak dan menerima atau yang mempertahankan kehadiran MNC di negara-negara berkembang telah menghasilkan berbagai persetujuan, masukan konsep-konsep baru dan bahkan teori-teori pembangunan ekonomi yang diperkirakan cukup relevan dengan kondisi sebagian besar negara-negara dunia ketiga tersebut. Dalam studi ekonomi politik, MNC merupakan topik bahasan yang cukup sentral karena ia merupakan subjek khusus sebagai pelaku maupun sekaligus sebagai objek sasaran pelaku atau kajian pokok. Selain itu juga, isu mengenai MNC, melibatkan sejumlah perbincangan di negara-negara maju dan negara-negara berkembang satu sama lain telah merebak menjadi isu internasional, baik yang pro maupun yang kontra khasnya dalam interaksi menyangkut hubungan masing-masing Utara-Selatan. Dalam konteks studi ekonomi politik, MNC dapat dikategorikan sebagai subjek aktor bukan negara (non state actors) yang memiliki peran yang sangat luas dalam pola hubungan antar negara saat ini. Isu MNC juga cukup menyita perhatian para pakar ekonomi politik, karena tingkah lakunya yang biversi sebagai subjek maupun sebagai objek yang sering kali 12
  • 13. menimbulkan kontroversi sehingga menimbulkan beberapa hal yang unik dan bahkan perubahan dalam tatanan internasional khususnya ketika berlangsung sama ofensif damai hubungan Timur-Barat yang berlaku secara global. Richard Mansbach dalam karyanya The Web of World Politics: Non State Actors in Global System (1976); yang banyak membahas masalah-masalah MNC baik sebagai objek maupun sebagai objek, salah seorang pakar yang menjadi pemerhati masalah-masalah politik internasional, mengemukakan suatu asumsi menyangkut beberapa aspek penting dari realitas perubahan tatanan internasional yang dalam prinsip-prinsipnya dapat dipandangkan kedalam dua perspektif : Pertama, perspektif sistemik, diantaranya adalah: The primacy of economic and human pursuit yakni telah surutnya perhatian orang kepada isu-isu politik dan keamanan, sebagai akibat meluasnya perhatian terhadap perkembangan lingkungan ekonomi, seperti: tidak berfungsinya sistem moneter yang dikenal dengan nama Bretton Wood System, kelangkaan sumber daya alam dan manusia, fluktuasi harga minyak dan gas yang selalu berubah secara tajam, konflik Utara-Selatan, serta tuntutan terhadap Tata Ekonomi Dunia Baru (TEDB). Specifistry of Power, yakni perubahan-perubahan dalam sistem internasional ( sebagaimana pernah dialami pada masa lampau seperti menurunnya kekuatan Amerika Serikat, detente, pluralisme internasional (solidaritas dunia ketiga) yang berasal dari hakekat perubahan power dalam konteks tumbuhnya inter-dependensi (saling ketergantungan) internasioal dan kepentingan yang melengkapi. Inter-relations domestic and international politics, yakni sistem internasional kontemporer yang ditandai dengan perkembangan inter-relasi dan inter-dependensi antara politik domestik dan politik internasional. Kedua, Perspektif unit, diantaranya adalah: State ness as variable, yakni suatu pemikiran dari kaum tradisional tentang negara (uniform dan unitarism) tidak dapat dibenarkan lagi secara empirik. Sistem 13
  • 14. internasional diyakini sebagai telah bertengger diantara tertib dan anarki dan menghendaki penentuan atas aspek perubahan dan karakternya. Dengan demikian, atribut negara telah tidak relevan lagi. Significance of non-state actors, bahwa arena internasional diisi oleh beberapa aktor. Interaksi dari aktor-aktor sub nasional telah dapat melampaui batas-batas negara melalui bentuk-bentuk pengambilan keputusan internasional dan koordinasi atas aktifitas-aktifitas yang melintasi batas-batas negara baik bilateral maupun multilateral. Sehubungan dengan hal tersebut, realitas-realitas perubahan telah membuat para pakar ekonomi politik da khasnya studi hubungan internasional melakukan kritik- kritik dan telaahan baru yang memulainya dari asumsi tentang fakta yang tidak sesuai atau tidak relevan lagi dengan apa yang disebut paham realis berupa paradigma dan diduga akan terjadi bentuk anomali. Artinya adalah bahwa pemahaman-pemahaman yang bersifat global dalam interaksi dunia. Ini akan membuat mereka mengusulkan suatu pandangan baru yang disebut globalisme. Anggapan dasar utama dalam pandangan ini berangkat dari keyakinan telah berkurangnya peranan negara sebagai aktor dalam poltik dunia dan justru terjadi peningkatan peranan aktor bukan negara. Ide globalisasi yang berkembang menjadi pemikiran transnasionalisme kemudian menjadi dasar bagi pemahaman-pemahaman orang mengenai MNC, ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Robert Keohane, Joseph S Nye, Richard Mansbach, Raymond Hopkind, dan lain-lain. PENGERTIAN DAN DEFINISI MNC/PMN Perusahaan Multi Nasional (PMN) sesungguhnya belum memiliki definisi yang baku, dalam arti belum ada suatu kesatuan pandang dari para penstudinya, PMN sering kali diterjemahkan dari Multi National Corporation (MNC) ataupun Transnational Corporation (TNC), kadang-kadang konotasi kedua istilah tersebut dianggap 14
  • 15. memiliki pengertian yang sama, tetapi banyak pula pakar ekonomi politik yang berusaha membedakan masing-masing. MNC mengandung pengertian suatu perusahaan yang bergerak atau beroperasi di luar negerinya sendiri dengan saham yang terdiri dari beberapa negara (Lebih dari satu negara), sedangkan TNC pengertiannya adalah lebih luas dari pada hanya sekedar suatu perusahaan sebagaimana pengertian MNC. Luasnya arti TNC karena dilihat daripada aktifitasnya, besarnya operasi modal di luar negeri yang mencakup banyak negara dan memiliki manajemen yang bersifat komprehensif atau menjangkau skala perdagangan dan industri global. Dr. Sumantoro dalam tulisannya mengenai MNC/TNC memandang PMN dari berbagai aspek. Dari segi politik, fokus sentral kepada PMN sebagai subjek dalam hubungan internasional, terkait dengan kekuatan politiknya di tingkat nasional dan internasional, serta pola manajemennya yang terpusat sehinnga membawa pengaruh pada penguasaan informasi sebagai kekuatan politik, pun kekuatan ekonomi bagi perusahaan tersebut terhadap pihak yang dihadapinya. Dari segi hukum, fokus sentralnya terletak pada PMN sebagai badan hukum yang dapat merupakan cabang, usaha patungan atau perusahaan yang dimiliki umum (public company). Juga struktur pemilikan usaha, anggaran dasar perusahaan, bentuk hukum pengelolaannya serta penyelesaiannya jika ada sengketa hukum. Hal yang terakhir ini juga terkait dengan masalah yuridiksi hukum negara penerima modal. Dari segi ekonomi, fokus sentralnya pada aspek-aspek faktor produksi, modal keahlian manajemen dan keahlian teknologi, serta praktek-praktek usaha yang terkait dengan persaingan, besranya pasar, monopoli, dan sebagainya. Pandangan seperti itu pada dasarnya mengambil sejumlah definisi yang dikemukakan oleh beberapa pakar hukum seperti: Clive Schmithoff, definisi yang dikemukakan oleh kalangan PBB /Group of Eminet Persons, kalangan OECD, dan Dr. Ignaz.S. Hohenveldern. Dari sejumlah definisi yang beraneka ragam itu, pada prinsipnya Sumantoro mengajukan isu yang menjadi pusat perhatiannya dari masalah-masalah PMN, khususnya di negara-negara penerima modal yang dipahami sebagai: 15
  • 16. Perusahaan cabang, yang merupakan cabang yang tidak terpisahkan dengan PMN induknya. Perusahaan pemilikan subordinari, yang merupakan anak perusahaan yang berbadan hukum sendiri. Saham perusahaan ini sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan induk. Perusahaan patungan (joint venture) merupakan perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki oleh dua atau lebih perusahaan sebagai partner. Perusahaan yang berkedudukan lokal dan sebagian sahamnya dipegang oleh masyarakat (perusahaan yang go public atau public company). Bentuk lainnya yang pembentukannya didasrkan pada ketentuan perundangan yang ada, seperti bidang perbankan, pertambangan minyak dan gas bumi dan perdagangan atau jasa lainnya. Sementara itu ada beberapa definisi lain yang dikemukakan oleh penulis-penulis ekonomi politik, diantaranya adalah Stephen Gilland dan David Law. Sedangkan dari beberapa pandangan lainnya tentang pengertian, definisi, dan istilah yang digunakan umum bagi PMN ini banyak disebut-sebut sebagai: direct invesment, international bussiness, the international firm, the international corporated group, the multinational enterprise, la grande enterprise plurinationale, la gan unite plurinationale dan the US corporate monster, serta sejumlah nama lain untuk menyebut hal serupa. Sementara itu, apabila mengambil pemahaman menurut penggolongannya. Prof. John Dunning, memberikan beberapa kriteria membedakan PMN atas empat bentuk, yaitu: Multinational Producting Enterprise (MPE), yakni perusahaan yang memiliki dan mengontrol berbagai fasilitas produksi lebih dari satu negara. Multinational Trade Enterprise (MTE), yaitu semata-mata bergerak dalam bidang perdagangan dengan menjual barang yang diproduksi di dalam negeri, langsung kepada badan usaha atau orang di negeri lain. Multinational Internationally owned enterprise (MOE). Mutinational (Financial) controlled enterprise (MCE); sebagaimana MOE, MCE yang diawasi oleh lebih dari satu negara. Menurut penggolongan yang dilakukan oleh Dunning ini, sebagian besar perusahaan raksasa yang tergolong sebagai MOE seperti contohnya pada PMN Unilever, Royal 16
  • 17. Dutch/Shell, dan lain-lain. Dan apabila melihat kepada pengertian dari definisi yang diajukan oleh Sanjaya Lall ataupun Paul Streeten yang pada prinsipnya menekankan masalah-masalah PMN dalam perspektif ekonomis, organisasional dan motivasional. Pemahaman secara ekonomis adalah memberi penekanan kepada segi ukuran, penyebaran geografis dan tingkat keterlibatannya di luar negeri. Dari sini kemudian diperoleh suatu pengertian umum mengenai PMN yang berbeda dengan: Perusahaan besar domestik yang sedikit melakukan investasi di luar negeri. Perusahaan domestik yang mungkin melakukan investasi di luar negeri tetapi dalam unit ekonomi yang lebih kecil. Perusahaan besar yang melakukan investasi di luar negeri tetapi hanya di satu atau dua negara saja. Investor besar portofolio yang tidak berusaha mengontrol investasinya dan mengambil resiko kewiraswastaan. Uraian ringkas mengenai perkembangan transnasional proses pertumbuhan PMN/ transnasional mulai tampak sejak lahirnya revolusi industri di Inggris dan kemudian berkembang melalui proses pentahapan lebih lanjut daripada kapitalisme modern yang mempengaruhi jalannya revolusi industri itu sendiri. Kegiatan perdagangan internasional yang memunculkan korporasi-korporasi bisnis yang melewati batas- batas negara, berusaha memakslimalkan aktifitas mereka dalam rangka mengejar keuntungan yang sebesar-besarnya dimanapun adanya pergerakan modal berlangsung tanpa banyak menghiraukan dampak buruk bagi negara dimana mereka menanamkan modalnya. Contoh klasik yang pernah dialami di Indonesia berlangsung sejak zaman kolonial ketika VOC mulai mengeksploitasi nusantara dankemudian dilanjutkan oleh pemerintah Hindia Belanda sampai menjelang Perang Dunia II. Pada masa sebelum Perang Dunia II (terutama dalam tahun 1930-an), aktifitas PMN khususnya di negara- negara jajahan mulai menurun karena situasi internal yang berlangsung di negara- negara pusat PMN yang kebanyakan berada di Eropa Barat dan Amerika Serikat, terjadi krisis ekonomi yang hebat. Beberapa indikator lain menunjukan adanya peningkatan perbedaan keinginan konsumen, standar industri yang diciptakan 17
  • 18. pemerintahdalam perdagangan internasional karena keadaan daripada perekonomian dunia yang sedang mengalami depresi. Ciri-cirinya antara lain: Terdapat sistem dominasi nasional. Sistem dasarnya adalah desentralisasi. Pendirian PMN sedikit (bahkan tidak) diarhkan/dikontrol lagi oleh negara induk korporasinya. Model persetujuan-persetujuan ialah berbentuk mother and daughter. Pasca Perang Dunia II, negara masih merupak aktor yang dominan dalam hubungan internasional karena adanya atribut kedaulatan, apalagi banyaknya berdiri negara- negara baru merdeka yang sangat nasionalistik, paradigma yang sering tampak adalah state centric yang dikembangkan oleh mahzab realisme. Asumsi dasar yang diajukan oleh para penganut mahzab ini menerangkan bahwa negara yang dalam bentuk modernnya dipandang sebagai unit politik yang paling fundamental dalam sistem dunia (World System). Oleh sebab itu, adalah memungkinkan untuk menganalisis secara luas politik dunia (World Politics) dalam pengertian hubungan antar-negara (inter-state relations). D. teori tentang perusahaan MNC :Kekuaan bersaing, efek global Didalam teori persaingan kita mengenal ada suatu teori dari Michael Porter yang sangat terkenal pada saat menganalisis persaingan atau competition analysis. Teori tersebut sangat terkenal dengan istilah Porter Five Forces Model. Intinya sebenarnya Porter menilai bahwa perusahaan secara nyata tidak hanya bersaing dengan perusahaan yang ada dalam industri saat ini. Analisis yang biasa digunakan sebuah perusahaan adalah siapa pesaing langsung perusahaan tersebut dan akhirnya mereka terjebak dalam ”competitor oriented ”, sehingga tidak mempunyai visi pasar yang jelas. Dalam five forces modeldigambarkan bahwa kita juga bersaing dengan pesaing 18
  • 19. potensial kita, yaitu mereka yang akan masuk, para pemasok atau suplier,para pembeli atau konsumen, dan produsen produk-produk pengganti. Dengan demikian, kita harus mengetahui bahwa ada lima kekuatan yg menentukan karakteristik suatu industri, yaitu : 1) intensitas persaingan antar pemain yg ada saat ini, 2) ancaman masuk pendatang baru, 3) kekuatan tawar menawar pemasok, 4) kekuatan tawar pembeli, dan 5) ancaman produk pengganti. Kekuatan pertama yang biasanya menjadi fokus para pemasar adalah masalah intensitas rivalitas atau persaingan antar pemain dalam industri. Biasanya intensitas persaingan itu dipengaruhi banyak faktor, misalnya struktur biaya produk. Misalkan semakin besar porsi biaya tetap dalam struktur biaya , maka semakin tinggi intensitas persaingan. Hal ini disebabkan, setiap penjual memiliki tingkat break even point yang tinggi sehingga pada umumnya harus menjual produk dalam jumlah yang besar, dan bila perlu dilakukan “banting harga” agar bisa mencapai tingkat break even tersebut. Kedua, ancaman masuk dari pendatang baru, kekuatan ini biasanya dipengaruhi oleh besar kecilnya hambatan masuk ke dalam industri. Hambatan masuk kedalam industri itu contohnya antara lain : besarnya biaya investasi yang dibutuhkan, perijinan ,akses terhadap bahan mentah, akses terhadap saluran distribusi, ekuitas merek dan masih banyak lagi. Biasanya semakin tinggi hambatan masuk , semakin rendah ancaman yg masuk dari pendatang baru. Ketiga adalah kekuatan tawar pemasok atau supplier. Biasanya sedikit jumlah pemasok, semakin penting produk yang dipasok, dan semakin kuat posisi tawarnya. Demikian juga dengan kekuatan keempat yaitu kekuatan tawar pembeli ,dimana kita bisa melihat bahwa semakin besar pembelian, semakin banyak pilihan yang tersedia bagi pembeli dan pada umumnya akan membuat posisi pembeli semakin kuat. 19
  • 20. Kekuatan yang terakhir adalah soal produk –produk substitusi, seberapa banyak produk substitusi di pasar. Ketersedian produk substitusi yg banyak akan membatasi keleluasaan pemain dalam industri untuk menentukan harga jual produk. Faktor Eksternal Kelima kekuatan bersaing menurut Porter diatas dapat dikategorikan sebagai faktor eksternal. Definisi dari faktor eksternal perusahaan itu sendiri adalah lingkungan bisnis yang melengkapi operasi perusahaan yang memunculkan peluang dan ancaman. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro, yang membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini hidup. Elemen- elemen dari Faktor eksternal tersebut adalah pemegang saham, pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, kreditur, serikat buruh, kelompok kepentingan khusus, dan asosiasi perdagangan. Lingkungan kerja perusahaan umumnya adalah industri dimana perusahaan dioperasikan. Lingkungan bisnis makro atau lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas-aktivitas jangka pendek organisasi tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan-keputusan jangka panjang. Perusahaan-perusahaan besar membagi membagi lingkungan sosial dalam satu wilayah geografis menjadi empat kategori, terdiri dari faktor ekonomi, sosiokultural, teknologi dan politik-hukum dalam hubungannya dengan lingkungan perusahaan secara keseluruhan. Sehingga apabila dilihat dari penjelasan mengenai definisi Faktor Eksternal perusahaan dikaitkan dengan 5 kekuatan bersaing M. Porter, maka 5 kekuatan bersaing Porter merupakan Faktor Eksternal. Penjelasan lebih lanjut menganai analisis Faktor Eksternal adalah faktor ini dibagi menjadi dua, yakni Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats). Ancaman adalah suatu kondisi dalam lingkungan umum yang dapat menghambat usaha-usaha perusahaan untuk mencapai daya saing strategis. Sedangkan peluang adalah kondisi dalam lingkungan umum 20
  • 21. yang dapat membantu perusahaan mencapai daya saing strategis. Analisis Faktor Eksternal (Peluang dan Ancaman) pada PT Nestle Indonesia Peluang Nestle dan PT. Indofood Sukses Makmur membuat perusahaan patunganbernama PT. Nestle Indofood Citarasa Indonesia. Hal ini akan menciptakanpeluang baru untuk memperluas jangkauan bisnis mereka. Terutama untuk Nestlé untuk mendistribusikan produk-produk mereka seperti produk merekabumbu, Maggi. Nestlé SA dan The Coca Cola Company membuat perusahaan patungan 50:50 di Indonesia bernama PT AdeS Waters Indonesia Tbk untuk Hidup NestléMurni. Meningkatkan tingkat pendidikan dan pendapatan masyarakat Indonesia dankenyataan bahwa sebagian besar keluarga di Indonesia adalah orang tua mudadengan dua anak. Dengan bekerja orang tua yang sibuk, alokasi dana untuk anak-anak mereka semakin besar. Di Indonesia, ada kebiasaan untuk mengkonsumsi produk yang lebih cepat atau ready-to-eat/drink. Dengan teknologi saat ini untuk menghasilkan produk instan dengan paket aman, Nestlé mampu memenuhi kebutuhan ini. Masih ada orang yang memiliki tingkat pendidikan rendah. Orang-orang ini telah menjadi buruh murah bagi pabrik-pabrik Nestle di Indonesia. Ancaman Ada persepsi dalam masyarakat bahwa merek asing lebih baik daripada yanglokal. Nestlé adalah dianggap sebagai merek lokal. Ada merek lebih asing daripada yang lokal yang menghasilkan jenis produk yang sama. Sehingga sulit untuk Nestlé untuk bersaing. 21
  • 22. Mead Johnson, salah satu pesaing Nestlé dalam menjual susu, telah membukapabrik di Indonesia. Beberapa produk Mead Johnson:Sustagen anak, SMP, Enfagrow Jadi sebagai perusahaan susu lainnya internasional seperti Abbott (gain ditambah muka), Wyeth (Procal) dan Nutricia (Bebelac, Nutrilon). Perusahaan-perusahaan ini pesaing utama Nestlé untuk super premium dansusu premium kelas. Untuk kelas rendah susu, Nestle juga memiliki beberapa pesaing, sepertiFrisian Flag, Indomilk, dan Sari Husada (SGM). Untuk makanan bayi, pesaing adalah Indofood (promina, matahari) Ada banyak tuntutan dari konsumen untuk nutrisi tambahan dalam produk susu. Itu membuat Nestlé telah melakukan banyak penelitian danmenambahkan nutrisi khusus untuk produk mereka. Kesadaran untuk minum susu sejak usia dini masih rendah di Indonesia. Memang tantangan dari produk lain merupakan penghambat untuk produknestle tapi menurut kami nestle bisa menghadapinya, nestle sudah berdiri sekitar 41 tahun, produk nestle sudah mempunyai tempat di indonesia khususnya untuk para konsumennya (pelanggannya), sudah banyak yang menngunakanproduk nestle dari dahulu dan percaya akan peroduk tersebut, jadi bila adaproduk lain itu tidak begitu mempengaruhi karena Nestlé memiliki jaringandistribusi yang besar. Produk tersedia di mana-mana, dari supermarket besar dikota-kota besar untuk kios-kios kecil di desa-desa dan Memiliki posisi yang baikdi mata konsume E. Neraca pembayaran internasional Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau 22
  • 23. catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah : 1. Orang perorangan/individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest. 2. Badan hukum Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri. 3. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional. B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran. 2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal. 3.Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh 23
  • 24. hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional. 4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional. C. Pos-pos Neraca Pembayaran 1.Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan. Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan 24
  • 25. pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan 25
  • 26. perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian: a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter (Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula 26
  • 27. transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral (1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (3) Mutasi cadangan devisa (4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa (1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (2) Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas- fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi 27
  • 28. pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet. 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance) F. Cara cara pembayaran transaksi internasional Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara. Cara-cara ini antara lain: A. Cash B. Open account C. Commercial bills of exchange D. Letters of credit Private compensation A. Cash Pembayaran ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank draft, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena: harus tersedia uang kas yang cukup besar kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima kemudian harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir tetapi cara ini sangat baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum 28
  • 29. kenal baik dengan importir. B. Open Account Cara ini merupakan kebalikan daripada cash. Sebab dengan cara open account barang telah dikirim kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen- dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau terserah kebijaksanaan importir. Dalam hal ini risiko sebagian besar ditanggung eksportir, misalnya: eksportir harus mempunyai banyak modal dan apabila pembayran akan dilakukan dengan mata uang asing maka resiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini akan baik digunakan apabila: A. pembeli sudah kenal dengan baik B. keadaan ekonomi dan ekonomi yang stabil C. dekat dengan pasar C. Commercial Bills of Exchange Cara ini yang paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut draft atau trade bills, adalah surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa datang. Surat perintah semacam ini sering disebut wesel. Apabila si pembeli menyetujui maka dia lalu membubuhkan tanda tangan pada draft tersebut, sehingga drafts tersebut dapat diperjualbelikan (disebut trade drafts). Jenis/macam daripada drafts ini ada: 29
  • 30. Clean Drafts yakni draft yang tidak disertai jaminan dokumen barang Documentary Drafts yakni draft yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang Waktu kapan pembayaran draft itu dilakukan disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor/usance, maka draft dapat dibagi dalam: ü Sight Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi mungkin pembayarannya sebelum barangnya tiba di tempat pembeli sebab draft dikirim melalui kapal laut ü Arrival Draft: yakni draft yang dibayar sesaat setelah barang-barangnya datang ü Date Draft: yakni draft yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut D. Letters of Credit Dalam cara dengan letter of credit wesel ditarik kepadaBank bukan importir, sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Yang dimaksud dengan letter of credit adalah suatu surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pebeli barang (importir) dimana bank tersebut yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak di dalam letter of credit Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C Issuer adalah Bank yang mengeluarkan L/C tersebut 30
  • 31. Beneficiary atau Acreditee adalah penjual (eksportir) Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi dengan L/C ini, yakni confirming bank. Confirming Bank adalah bank di Negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer. Langkah-langkah pembayaran dengan L/C Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C Apabila permohonan tersebut disetujui, lalu L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian bank akan menjamin pembayaran kepada eksportir, sebaliknya importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut maka kredit telah bersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir. Confirming Bank lalu membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing Bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-dokumen tersebut Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh confirming bank dikirimkan kepada Issuing Bank Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank maka barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ketempat importir setelah menandatangani trust receipt Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing Bank. Dengan demikian selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C E. Private Compensation 31
  • 32. Cara pembayaran ini dapat digambarkan sebagai berikut: Indonesia Amerika Amar Berutang $(= Rp.166.000,00) kepada John Ranu Berpiutang$400 (= Rp.166.000,00)kepada arien Penyelesaian pembayaran dapat dilakukan dengan cara: Amat membayar utangnya dalam rupiah sebesar Rp.166.000,00 (= $400) kepada Ranu dan Arlen membayar utang dengan dolar sebesar $400 (= Rp.166.000,00) kepada John. Dengan demikian utang piutang tersebut dapat diselesaikan pembayarannya tanpa perpindahan mata uang ke Negara lain. Hanya saja kesulitannya dalam mendapatkan orang-orang yang persis mempunyai utang piutang dalam jumlah yang sama 32
  • 33. PENUTUP A. Kesimpulan Dari pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa meskipun kondisi nilai ekspor dan impor Indonesia masih belum bisa dikatakan stabil. Namun, bisa dipastikan secara garis besar nilai terus ekspor impor meningkat sejalan dengan terus berkembangnya keadaan ekonomi. Memang tidak bisa dipungkiri bahwa nilai ekspor lebih kecil dibandingkan nilai impor. Dalam hal ini seharusnya pemerintah bisa lebih cerdik dalam menyiasati keadaan. Kegiatan ekpor dan impor ini seharusnya dapat menjadi salah satu sumber devisa negara yang menguntungkan bagi Indonesia. Jika sektor ini dapat lebih dikembangkan lagi bikan tidak mungkin kalau nantinya Indonesia bisa mendapat banyak keuntungan dari sektor tersebut. B. Saran Sebaiknya pemerintah atau dinas yang terkait dengan kegiatan ekspor impor dapat mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Serta lebih memperhatikan komoditas ekspor dan impor, mana yang sebaiknya di ekspor maupun di impor serta prosentase kebutuhan masyarakat agar dapat tercapai keseimbangan antara komoditi asing dan komoditi lokal. 33