makalah ini saya buat sebagai tugas dari mata kuliah ekonomi internasional. di universitas bina bangsa. semoga isi makalah bisa bermanfaat bagi yang lain
makalah ini saya buat sebagai tugas dari mata kuliah ekonomi internasional. di universitas bina bangsa. semoga isi makalah bisa bermanfaat bagi yang lain
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
resume ekonomi internasional 1
1. EKONOMI INTERNASIONAL
RESUME PERKULIHAN MATERI 2 s/d 7
DOSEN ADE FAUJI , SE., MM
TESI NURAHMI PUTRI
11150330
6L-MKP
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN & PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
2017-2018
2. i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi ataupun
pikirannya.
Dan harapan kami makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambahkan isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Serang, April 2018
Penyusun
3. ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
MATERI 1 TEORI RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengertian Ekonomi Nasional........................................................................................1
B. Perdagangan antar Negara .............................................................................................1
MATERI 2 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Pengertian Teori Perdagangan internasional.......................................................…….7
B. Persamaan Teori Klasik Dan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional ...8
MATERI 3 TEORI PRA KLASIK: MERKANTILISME
A. Pengertian Merkantilisme ............................................................................................11
B. Pengertian Neo Merkatilisme.......................................................................................12
MATERI 4 TEORI KLASIK
A. Teori Keunggulan Mutlak............................................................................................14
B. Teori Keunggulan Komparatif.....................................................................................15
MATERI 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. Teori Proporsi Faktor Produksi (Heckscer-Ohlin Theory) ..........................................16
B. Teori Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle Theory) ....................................19
C. Teori Offer Curve/Reciprocal Demand (Oc/Rd) .........................................................21
MATERI 6 KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengertian Kebijakan Ekonomi Internasional .............................................................22
B. Instrumen kebijakan ekonomi internasional ................................................................22
C. Macam-macam restriksi dalam perdagangan internasional.........................................23
MATERI 7 KEBIJAKAN NONTARIF; KUOTA, DUMPING, DAN SUBSIDI
A. Pengertian Hambatan...................................................................................................28
B. Macam Hambatan Non Tarif .......................................................................................28
C. Cara-Cara Suatu Negara Dalam Menerapkan Hambatan Non Tarif...........................29
D. Berbagai Hambatan Non Tarif.....................................................................................30
E. Cara Suatu Negara Menerapkan Kebijakan Non Tarif Barrier....................................32
4. 1
MATERI I : TEORI RUANG LINGKUP EKONOMI INTERNASIONAL
A. Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan
menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import)
yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun
Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.
Pentingnya studi Ekonomi Internasional karena pada saat ini pengaruh globalisasi ekonomi dunia
yang ditandai ciri-ciri atau karakter yaitu:
Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknologi.
Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan Multi
Nasional.
Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan: produktifitas,
efisiensi, dan efektif yang optimal.
Sebagai konsekuensi dari globalisasi maka studi Ekonomi Internasional sangat pnting guna
mengukur kemampuan suatu negara dalam kancah globalisasi.
B. Pengertian, Tujuan, dan Ruang Lingkup Ekonomi International
pengertian ekonomi international tersebut dibagi menjadi 2 yaitu :
Dalam Segi Ilmiah
Ekonomi International adalah bagian atau cabang dari Ilmu Ekonomi yang diterapkan pada
kegiatan – kegiatan ekonomi antar Negara atau antar bangsa
Dalam Segi Praktisnya
Ekonomi International adalah meliputi seluruh kegiatan perekonomian yang dilakukan antar
Negara, bangsa maupun antara orang – orang perorangan dari Negara yang satu dengan Negara
yang lain.
Tujuan Ekonomi International
5. 2
Adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi bagi umat manusia. Tujuan itu
dapat dicapai dengan mengadakan kegiatan – kegiatan dalam bidang perdagangan, investasi,
perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplosiasi dll
Perbedaan – perbedaan dalam sifat dan cara – cara antara pedagangan international dengan
perdagangan – perdagangan dalam negeri disebabkan oleh hal – hal dibawah ini :
1. Perbedaan Negara menyebabkan adanya perbedaan dalam hukum peraturan jual beli, uang,
peraturan bea, dsb
2. Perbedaan bangsa dan daerah menyebabkan perbedaan dalam kebiasaan, adat istiadat,
kesukaaan, musim dan kondisi pasar
3. Perbedaan yang disebabkan oleh keadaan politik, social, ekonomi dan cultural
Ruang Lingkup
Teori dan kebijakanPerdagangan International
Teori dan kebijakan Keuangan / Moneter International
Organisasi dan Kerjasama Ekonomi International
Perusahaan International dan Bisnis International
II. PERDAGANGAN ANTAR NEGERA
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun
perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun, dampaknya terhadap kepentingan
ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan
internasional pun turut mendorong industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan
kehadiran perusahaan multinasional.
Manfaat perdagangan antar negara
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut:
6. 3
- Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor
tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan
adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak
diproduksi sendiri.
- Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang
diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang
sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila
negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
- Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan
maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan
turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat
menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar
negeri.
- Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang
lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor pendorong (Peranan Perdagangan Luar Negeri bagi Pembangunan Ekonomi Indonesia)
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya
sebagai berikut :
- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan Negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam
mengolah sumber daya ekonomi
7. 4
- Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk
tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan
jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya
keterbatasan produksi.
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
- Adanya perbedaan iklim
- Adanya perbedaan biaya produksi dan spesialisasi produksi
Perdagangan internasional bukan hanya bermanfaat di bidang ekonomi saja. Manfaatnya di
bidang lain pada masa globalisasi ini juga semakin terasa. Bidang itu antara lain politik, sosial,
dan pertahanan keamanan. Di bidang ekonomi, perdagangan internasional dilakukan semua
negara untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya. Negara dapat diibaratkan manusia, tidak ada
manusia yang bisa hidup sendiri, tanpa bantuan orang lain. Begitu juga dengan negara, tidak ada
negara yang bisa bertahan tanpa kerja sama dengan negara lain. Negara yang dahulu menutup
diri dari perdagangan internasional, sekarang sudah membuka pasarnya. Misalnya, Rusia, China,
dan Vietnam. Perdagangan internasional juga memiliki fungsi sosial. Misalnya, ketika harga
bahan pangan dunia sangat tinggi. Negara-negara penghasil beras berupaya untuk dapat
mengekspornya. Di samping memperoleh keuntungan, ekspor di sini juga berfungsi secara
sosial. Jika krisis pangan dunia terjadi, maka bisa berakibat pada krisis ekonomi. Akibat
berantainya akan melanda ke semua negara. Pada era globalisasi ini banyak muncul perusahaan
multi nasional. Perusahaan sepertiini sahamnya dimiliki oleh beberapa orang dari beberapa
negara. Misalnya, saham telkomsel dimiliki oleh beberapa orang dari Indonesia dan Singapura.
Perusahaan multi nasional seperti ini dapat mempererat hubungan sosial antar bangsa. Di
dalamnya banyak orang dari berbagai negara saling bekerja sama. Maka terjadilah persabatan di
antara mereka. Perdagangan internasional juga bermanfaat di bidang politik. Perdagangan antar
negara bisa mempererat hubungan politik antar negara. Sebaliknya, hubungan politik juga bisa
mempererat hubungan dagang.
8. 5
Perdagangan internasional juga berfungsi untuk pertahanan keamanan. Misalnya, suatunegara
nonnuklir mau mengembangkan senjata nuklir. Negara ini dapat ditekan dengan dikenai sanksi
ekonomi. Artinya, negara lain tidak diperbolehkan menjalin hubungan dagangdengan negara
tersebut. Biasanya upaya seperti ini harus dengan persetujuan PBB. Hal ini dilakukan demi
terciptanya keamanan dunia. Perdagangan internasional juga terkait dengan pertahanan suatu
negara. Setiap negara tentu membutuhkan senjata untuk mempertahankan wilayahnya. Padahal,
tidak semua negara mampu memproduksi senjata. Maka diperlukan impor senjata. Untuk
mencegah perdagangan barang-barang yang membahayakan, diperlukan kerjasama internasional.
Barang yang membahayakan tersebut misalnya senjata gelap, obat-obatan terlarang, hewan
langka, ternak yang membawa penyakit menular, dsb. Untuk kepentingan inilah pemerintah
semua negara memiliki bea cukai. Instansi ini dibentuk pemerintah suatu negara untuk
memeriksa barang-barang dan bagasi ketika memasuki suatu negara.Pemeriksaan ini diperlukan
untuk melihat apakah pajaknya telah dibayar. Pemeriksaan juga untuk mengecek barang-barang
tersebut barang selundupan ataupun barang terlarang atautidak. Cara yang digunakan dalam
pemeriksaan antara lain dengan melihat dokumen barang, menggunakan detektor barang
berbahaya, atau menggunakan anjing pelacak.
Kebijaksanaan Perdagangan Luar Negeri dari Pelita ke Pelita berikutnya
1. Pelita I
2. Pelita II
3. Pelita III
4. Pelita IV
Kebijakan Inpres No. 5 tahun 1985, yakni meningkatkan ekspor non migas dan pengurangan
biaya tinggi dengan :
a) Pemberantasan pungli
b) Mempermudah prosedur kepabeanan
c) Menghapus dan memberantas biaya siluman
9. 6
Paket Kebijakan 25 Oktober 1986 : deregulasi bidang perdagangan, moneter, dan penanaman
modal dengan cara :
a) Penurunan bea masuk impor untuk komoditi bahan penolong dan bahan baku
b) Proteksi produksi yang lebih efisien
c) Kebijakan penanaman modal
Paket Kebijakan 15 Januari 1987, yakni peningkatan efisiensi, inovasi, dan produktivitas
beberapa sektor industri (menengah ke atas) guna meningkatkan ekspor non migas, adapun
langkah-langkahnya:
a) Penyempurnaan dan penyederhanaan ketentuan impor
b) Pembebasan dan keringanan bea masuk
c) Penyempurnaan klasifikasi barang
5. Pelita V
6. Pelita VI
7. Pelita VII
10. 7
MATERI II : TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat
berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu
negaraataupemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak
negara, perdagangan internasional menjadi salah satu factor utama untuk meningkatkanGDP.
Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber
Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan
beberapaabad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemaj
uan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
A. Pengertian Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S., bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam
negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks. Kerumitan tersebut antara lain
disebabkan karena adanya batas-batas politik dan kenegaraan yang dapat
menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea,tarif, atau quota barang impor.Selain itu,
kesulitan lainnya timbul karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan
timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
a.Teori Klasik Dalam PerdaganganInternasional
Teori nilai yang digunakan Adam Smith adalah teori biaya produksi, walaupun semula
menggunakan teori nilai tenaga kerja. Barang mempunyai nilai guna dan nilai tukar.
Ongkos produksi menentukan harga relatif barang, sehingga tercipta dua macam harga, yakni
harga alamiah dan harga pasar dalam jangka panjang harga pasar akan cenderung menyamai
harga alamiah, dan dengan teori tersebut timbul konsep paradoks tentang nilai.
Ricardo adalah seorang Pemikir yang paling menonjol di antara segenap pakar Mazhab Klasik.Ia
sangat terkenal karena kecermatan berpikir, metode pendekatannya hampir seluruhnya deduktif.
David Ricardo telah mengembangkan pemikiran-pemikiran Adam Smith secara lebihterjabar dan
juga lebih sistematis. Dan pendekatannya teoretis deduktif, pemikirannya didasarkan atas
hipotesis yang dijadikan kerangka acuannya untuk mengkaji berbagai permasalahan
11. 8
menurut pendekatan logika. Teori yang dikembangkan oleh Ricardo menyangkut empat
kelompok permasalahanyaitu: teori tentang distribusi pendapatan sebagai pembagian hasil dari se
luruh produksi dan disajikan sebagai teori upah, teori sewa tanah, teori bunga dan laba, teori
tentangnilai dan harga, teori perdagangan internasional dan, teori tentang akumulasi dan
perkembangan ekonomi.
b.Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional
1)Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi baik dalam teori maupun
dalam metodologinya .Teori nilai tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya
produksitetapi telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi.
2)Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan sumbangan
dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum
Gossen Imenjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh,sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen mengalokasikan pendapatannya
untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
Selain Gossen, Jevons dan Menger jugamengembangkan teori nilai dari kepuasan marjinal.
Jevons berpendapat bahwa perilakuindividulah yang berperan dalam menentukan nilai barang.
Dan perbedaan preferences yang menimbulkan perbedaan harga. Sedangkan Menger
menjelaskan teori nilai dari orde berbagai jenis barang, menurut dia nilai suatu barang
ditentukan oleh tingkat kepuasan terendah yang dapat dipenuhinya. Dengan teori orde barang ini
maka tercakup sekaligus teori distribusi.
3)Pemikiran yang sangat mengagumkan yang disusun oleh Walras tentang teori
keseimbanganumum melalui empat 8egara persamaan yang serempak. Dalam 8egara itu terjadi
keterkaitan antara berbagai aktivitas ekonomi seperti teori produksi, konsumsi dan distribusi.
Asumsi yangdigunakan Walras adalah persaingan sempurna, jumlah modal, tenaga kerja, dan
lahan terbatas,sedangkan teknologi produksi dan selera konsumen tetap. Jika terjadi perubahan
pada salah satuasumsi ini maka terjadi perubahan yang berkaitan dengan seluruh aktivitas
ekonomi.
12. 9
B.Persamaan Teori Klasik Dan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional
Sebetulnya pandangan ini bersumber pada teori atau sudut pandangan kaum klasik danneo
klasik, yang tidak lain adalah ilmu ekonomi “ liberal “
Filsafat kaum klasik mengenai masyarakat, prinsipil tidak berbeda dengan filsafat
mazhab pisiokrat, kaum klasik mendasarkan diri pada tindakan-tindakan rasional, dan bertolak
dari suatu metode alamiah. Kaum klasik juga memandang ilmu ekonomi dalam arti luas, dengan
perkataanlain secara 9egara9e9.
Politik ekonomi kaum klasik merupakan politik ekonomi laissez faire. Politik ini
menunjukkandiri dalam tindakan-tindakan yang dilakukan oleh mazhab klasik, dan dengan
keseimbangan yang bersifat otomatis, di mana masyarakat senantiasa secara otomatis akan
mencapai keseimbangan pada tingkat full employment.
Asas pengaturan kehidupam perekonomian didasarkan pada mekanisme pasar. Teori
hargamerupakan bagian sentral dari mazhab klasik, dan mengajarkan bahwa proses produksi
dan pembagian pendapatan
ditentukan oleh mekanisme pasar. Dan dengan melalui mekanisme permintaan dan penawaran it
u akan menuju kepada suatu keseimbangan (equilibrium). Jadi dalam susunan kehidupan
ekonomi yang didasarkan atas milik perseorangan, inisiatif dan perusahaan orang-perorangan.
Ruang lingkup pemikiran ekonomi klasik meliputi kemerdekaan alamiah, pemikiran
pesimistikdan individu serta 9egara. Landasan kepentingan pribadi dan kemerdekaan alamiah,
mengritik pemikiran ekonomi sebelumnya, dan kebebasan individulah yang menjadi inti
mengembangan kekayaan bangsa, dengan demikian politik ekonomi klasik pada prinsip laissez
faire.
Pemikiran kaum klasik telah membawa perubahan besar dalam bidang ekonomi. Salah satu
hasil pemikiran kaum klasik telah mempelopori pemikiran 9egara perekonomian liberal. Dalam
pemikirankaum klasik bahwa perekonomian secara makro akan tumbuh dan berkembang apabila
perekonomian diserahkan kepada pasar. Peran pemerintah terbatas kepada masalah penegakan
9egar, menjaga keamanan dan pembangunan infrastruktur.Sedangkan Neo-klasik yang percaya
13. 10
bahwa semakin sedikit peranan pemerintah akansemakin baik memberikan teori baru yang
menyatakan bahwa perekonomian secara alami akan bergerak kearah full employment dan
ekuilibriumnya berada dalam steady state.Peran pemerintah di dalam pembangunan lebih dititik
beratkan kepada penertiban APBN,dan pemanfaatan/ penggunaan kekuatan pasar. Peran
pemerintah dalam pembangunan harus dibatasi dan berorientasi kepada pembangunan
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan. Campur tangan pemerintah yang berkelebihan dalam
perencanaan pembangunan dikhawatirkan menimbulkan “GovernmentFailure”, seperti birokrasi
yang berkelebihan, KKN, dan lain sebagainya. Membatasi APBN dapat mengurangi 10egara10,
karena akan menimbulkan ketidakstabilan di dalam ekonomi.
14. 11
MATERI 3 : TEORI PRA KLASIK : MERKANTILISME
A. PENGERTIAN MERKANTILISME
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara
ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia
sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan dan
kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti pedagang.
Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan kegiatan
ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara lain.
Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang diterima
dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah merangsang
ekspor dan membatasi aktifitas impor. Negara-negara yang menganut paham merkantilisme pada
waktu itu antara lain, Portugis, Spanyol, Inggris, Perancis, dan Belanda.
Ø Latar belakang munculnya Merkantilisme:
1) Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan
Belanda)
2) Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan
rakyatnya.
3) Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
4) Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
5) Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah
baru.
Ø Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
1) Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
2) Meningkatkan perdagangan luar negeri
3) Mengembangkan 11egara11e berorientasi ekspor
4) Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja 11egara11e
15. 12
5) Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
6) Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat
tinggi.
7) Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari
Negara lain.
Ø Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
1) Suatu 12egara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
2) Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan
dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto
maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
3) Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga 12egara
yang memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
4) Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada
perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
5) Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti
dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
NEO MERKANTILISME
Kebijakan merkantilisme pada saat ini masih dijalankan oleh banyak 12egara dalam bentuk “neo
merkantilisme”, yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorongt ekonomi 12egara12e
nasional dengan menggunakan kebijakan 12egara atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff
barrier. Biasanya tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti
dumping dan surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan
biasanya dalam bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, 12egara kuota, ketentuan teknis, harga
patokan, peraturan kesehatan, dll.
16. 13
MATERI 4 : TEORI KLASIK;
TEORI KEUNGGULAN MUTLAK, TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
A. Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Adam Smith mengemukakan bahwa suatu 13egara akan melakukan spesialisasi produksi
terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan 13egara13e (absolute advantage)
dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai
keunggulan 13egara13e (absolute disadvantage) terhadap 13egara lain yang memproduksi
barang sejenis.Keunggulan 13egara13e dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak
geografis, iklim, kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
Teori Absolute Advantage lebih mendasarkan pada besaran/13egara13e riil bukan moneter
sehingga sering dikenal dengan nama teori murni (pure theory) perdagangan internasional. Murni
dalam arti bahwa teori ini memusatkan perhatiannya pada 13egara13e riil seperti misalnya nilai
suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang dipergunakan untuk menghasilkan
barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan akan makin tinggi nilai barang tersebut
(Labor Theory of value ).
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai tenaga kerja,
Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan bahwa tenaga kerja
itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi. Dalam kenyataannya
tenaga kerja itu tidak 13egara13e, factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja
tidak bebas.
Contoh sebagai berikut:
Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki 13egara produksi tenaga kerja yang
13egara13e menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1 unit
gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja. Di
Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10
unit dan 2 unit.
Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit
Produksi Amerika Inggris
Gandum 8 10
17. 14
Pakaian 4 2
Dari 14egar diatas 14egara bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang
Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris sedang
di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja
sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki
absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada
produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing 14egara dapat
menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara 14egara14e lebih rendah dari
14egara lain.
Ø Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua
14egara yang saling memiliki keunggulan 14egara14e yang berbeda, dimana terjadi interaksi
ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran 14egara.
Ø Kelemahannya yaitu apabila hanya satu 14egara yang memiliki keunggulan 14egara14e maka
perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
B. Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)
Pada teori keunggulan 14egara14e terdapat permasalahan bila antara dua 14egara hanya satu
14egara saja yang mempunyai keunggulan absolute atas semua barang. Maka, perdagangan tidak
akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu 14egara saja.
Munculnya teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan teori
keunggulan 14egara14e.
J.S. Mill beranggapan bahwa suatu 14egara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila 14egara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan 14egara14e)
terbesar, dan akan mengkhususkan melakukan impor barang, bila 14egara tersebut memiliki
kerugian komparatif (kerugian 14egara14e). Atau dengan kata lain, suatu 14egara akan
melakukan ekspor barang, bila barang itu dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah, dan akan
melakukan impor barang, bila barang itu diproduksi sendiri akan memerlukan biaya produksi
yang lebih besar.
David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada, yaitu perdagangan internasional antara dua
18. 15
15egara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya 15egara15e yang terkecil untuk jenis
barang yang berbeda. David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara kedua
15egara tetap dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja
15egara15e.
Contoh sebagai berikut:
Cina dan Jepang sama-sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi secara
efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara efisien dan
murah. Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan dengan biaya
yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian,
Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang memiliki keunggulan dalam
memproduksi teh. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua 15egara bersedia
bertukar kopi dan teh. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu 15egara dapat meningkatkan
standar kehidupan dan pendapatannya jika 15egara tersebut melakukan spesialisasi produksi
barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
19. 16
MATERI 5 : TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
A. TEORI PROPORSI FAKTOR PRODUKSI (HECKSCER-OHLIN THEORY)
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher
(1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan internasional
yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif. Sebelum masuk ke dalam
pembahasan teori H-O, tulisan ini sedikit akan mengemukakan kelemahan teori klasik yang
mendorong munculnya teori H-O.
Teori Klasik Comparative advantage menjelaskan bahwa perdagangan internasional dapat
terjadi karena adanya perbedaan dalam productivity of labor (16egara produksi yang secara
eksplisit dinyatakan) antarnegara (Salvatore, 2006). Namun teori ini tidak memberikan
penjelasan mengenai penyebab perbedaan produktivitas tersebut. Teori H-O kemudian mencoba
memberikan penjelasan mengenai penyebab terjadinya perbedaan produktivitas tersebut. Teori
H-O menyatakan penyebab perbedaan produktivitas karena adanya jumlah atau proporsi 16egara
produksi yang dimiliki (endowment factors) oleh masing-masing 16egara, sehingga selanjutnya
menyebabkan terjadinya perbedaan harga barang yang dihasilkan. Oleh karena itu teori modern
H-O ini dikenal sebagai ”The Proportional Factor Theory”. Selanjutnya 16egara-negara yang
memiliki 16egara produksi 16egara16e banyak atau murah dalam memproduksinya akan
melakukan spesialisasi produksi untuk kemudian mengekspor barangnya. Sebaliknya, masing-
masing 16egara akan mengimpor barang tertentu jika 16egara tersebut memiliki 16egara
produksi yang 16egara16e langka atau mahal dalam memproduksinya.
Teori Heckscer-Ohlin memprediksi bahwa 16egara-negara yang akan mengekspor barang secara
intensif menggunakan 16egara berlimpah secara 16egar, sambil mengimport barang secara
intensif menggunakan 16egara-faktor 16egar yang langka. Jadi, teori Heckscer-Ohlin mencoba
menjelaskan pola dari perdagangan internasional yang kita teliti pada ekonomi dunia.
Teori Heckscer-Ohlin mempunyai pertimbangan akal sehat. Contohnya, Amerika serikat telah
lama menjadi eksportir besar dari produk-produk pertanian, mencerminkan 16egara tersebut
mempunyai pertanian yang melimpah karena tanahnya baik untuk ditanami. Sebaliknya, China
unggul pada ekspor barang-barang produksi dalam tenaga kerja intensif 16egara16e manufaktur.
Ini mencerminkan China mempunyai tenaga kerja dengan biaya rendah berlimpah. Di Amerika
serikat, yang kekurangan tenaga kerja dengan biaya rendah, telah memilih untuk mengimpor
20. 17
buruh. Secara 17egara17e, tidak mutlak, sumbangan adalah penting; sebuah 17egara bisa
mempunyai jumlah lahan dan tenaga kerja lebih besar dari 17negara lain, tetapi
negara17emelimpah satu dari mereka.
Teori Heckscher-Ohlin (H-O) menjelaskan beberapa pola perdagangan dengan baik, 17egara-
negara cenderung untuk mengekspor barang-barang yang menggunakan 17egara produksi yang
17egara melimpah secara intensif. Menurut Heckscher-Ohlin, suatu 17egara akan melakukan
perdagangan dengan 17egara lain disebabkan 17egara tersebut memiliki keunggulan komparatif
yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan 17egara produksi. Basis dari keunggulan
komparatif adalah:
d. Faktor endowment, yaitu kepemilikan 17egara-faktor produksi di dalam suatu 17egara.
b. Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva, yaitu :
d. kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama.
2. kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut
teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik
optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya
minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut:
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
17egara produksi yang dimiliki masing-masing 17egara.
b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing 17egara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi 17egara produksi yang dimilikinya.
c. Masing-masing 17egara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena 17egara tersebut memiliki 17egara produksi yang 17egara17e banyak dan
murahuntuk memproduksinya.
d. Sebaliknya masing-masing 17egara akan mengimpor barang-barang tertentu karena 17egara
tersebut memilki 17egara produksi yang 17egara17e sedikit dan cukup mahal untuk
memproduksinya
21. 18
e. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study
empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur
perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan
dengan teori H-O sehingga disebut sebagai 18egara18 18egara18e.
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox
liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
1. Intensitas 18egara produksi yang berkebalikan
2. Tariff and Non tariff barrier
3. Pebedaan dalam skill dan human capital
4. Perbedaan dalam 18egara sumberdaya alam
Kelemahan dari teori H-O adalah jika jumlah atau proporsi 18egara produksi yang dimiliki
masing-masing 18egara 18egara18e sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula
sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi. Kelebihan dari teori H-O adalah jika
suatu 18egara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak.
Sebaliknya jika suatu 18egara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih
sedikit.
Hipotesis Teori H-O
Sebelum melakukan kritik terhadap teori H-O, di bawah ini akan dikemukakan hipotesis
yang telah dihasilkan oleh Teori H-O, antara lain:
1. Produksi barang ekspor di tiap 18egara naik, sedangkan produksi barang impor di tiap
18egara turun.
2. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi 18egara
produksi yang dimiliki masing-masing 18egara.
3. Harga labor di kedua 18egara cenderung sama, harga barang A di kedua Negara cenderung
sama demikian pula harga barang B di kedua 18egara cenderumg sama.
4. Perdagangan akan terjadi antara 18egara yang kaya Kapital dengan Negara yang kaya labor.
5. Masing-masing 18egara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena 18egara tersebut memiliki 18egara produksi yang 18egara18e banyak
22. 19
dan murah untuk melakukan produksi. Sehingga Negara yang kaya 19egara19
maka ekspornya padat 19egara19 dan impornya padat karya, sedangkan 19egara kaya labor
ekspornya padat karya dan impornya padat 19egara19.
Kelemahan Asumsi Teori H-O
Untuk lebih memahami kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional
akan dikemukan beberapa asumsi yang kurang valid:
a. Asumsi bahwa kedua 19egara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah
tidak valid. Fakta yang ada di lapangan 19egara sering menggunakan teknologi yang berbeda.
b. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan 19egara produksi lebih menjadi
masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk 19egara 19egara19e yang
bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan
model 19egara endowment H-O.
c. Asumsi tidak ada mobilitas 19egara internasional. Adanya mobilitas 19egara secara
internasional mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan
kesamaan 19egara19e harga produk dan 19egara antarnegara. Maknanya adalah hal ini
merupakan modifikasi H-O tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
d. Asumsi spesialisasi penuh suatu 19egara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan
perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi
komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
B. TEORI SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE THEORY)
Model Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle atau PLC) menjelaskan bahwa suatu
produk akan mengalami tahap-tahap: muncul, matang, dan mati. Penggunaan model Siklus
Kehidupan Produk dalam teori perdagangan intemasional, atau yang dalam tulisan ini disebut
Teori PLC, dikemukakan oleh Raymond Vernon, dalam tulisannya yang berjudul International
Investment and International Trade in the Product Cycle (1966), yang dilanjutkan
pembahasannya, oleh penulis yang sama, dalam Sovereign at Bay (1971), The Product Cycle
Hypothesis in A New International Environment (1979), dan dalam Sovereignty at Bay, Ten
years After (1981). Dalam Teori PLC tahap "mati" nya suatu produk dapat ditunda melalui
perdagangan internasional dan melalui pengembangan industri nasional menjadi industri
multinasional.
23. 20
Teori PLC adalah teori perdagangan internasional dinamik yang mampu menjelaskan tentang:
a. Kenyataan pola dan arah perdagangan dunia yang terjadi, yaitu dominasi perdagangan antar
sesama negara maju yang relatif kaya akan kapital.
b. Timbulnya perusahan-perasahaan multinasional (MNCs), yaitu bagaimana perusahaan-
perusahaan oligopolies mencapai kekuasaan pasar, menghadapi persaingan dan mempertahankan
dan meningkatkan pangsa pasar, dan mencapai skala ekonomis yang esensial melalui ukuran
usahanya yang besar. Dan selanjutnya, bagaimana oligopolies mengambil keuntungan dari
investasi dasar yang telah dibuat dalam R & D, pengemasan, komunikasi, dan teknik pemasaran,
untuk memperluas operasinya ke daerah geografis baru dengan penghematan yang besar,
sehingga mampu meraih kekuatan pasar sebagai perusahaan-perusahaan dunia.
c. ekspansi perusahaan-perusahaan dunia para oligopolies ke LDCs. Untuk menjelaskan
perdagangan, teori PLC tidak terlalu menekankan pada doktrin Comparative Cost seperti pada
pendahulunya, Klasik dan Neo Klasik.
Terutama pada tahap-tahap awal dari siklus kehidupan produk, tetapi lebih pada:
1. Dorongan melakukan innovation dan invention yang ditimbulkan oleh adanya ketakutan dan
harapan di pasar.
2. Ketepatan waktu untuk melakukan innovation dan invention.
3. Arti penting komunikasi untuk memecahkan masalah terhadap ketidakpedulian terhadap
produk dan ketidakpastian teknologis.
4. Memanfaatkan skala ekonomis.
5. Strategi untuk mencapai penguasaan pasar.
Teori PLC menjelaskan macam komoditi yang diperdagangkan antar negara maju, yaitu
komoditas yang memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. harganya tinggi, karena pengembangan dan penyempurnaannya memerlukan biaya R
& D yang tinggi, sehingga cenderung masuk kategori barang mewah terutama
pada tahap awal pemunculannya.
24. 21
b. merupakan barang konsumsi untuk konsumen yang berpenghasilan tinggi.
c. hemat tenaga kerja, atau dengan kata lain komoditi yang memungkinkan penggantian tenaga
kerja dengan kapital.
Adapun tahap-tahap dalam siklus hidup produk diantaranya :
1. Tahap perkenalan (Introductions),adalah dimana barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar namun distribusi barang masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth), adalah tahap pertumbuhan adalah penjualan dan laba mulai
meningkat seiring permintaan dari masyarakat yang semakin banyak.
3. Tahap kedewasaan (mature), adalah tahap penjualan yang meningkat dan berada di taraf yang
menetap, kemudian memproduksi model baru dan dilakukannya berbagai usaha periklanan
guna menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline), adalah adanya barang baru untuk mengganti barang lama dalam
istilah dinilai sudah kuno, dalam arti memperbarui barang dalam segi fungsi, efisiensi, dan
spesifikasi barang tersebut.
C. TEORI OFFER CURVE/RECIPROCAL DEMAND (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth
yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk
menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan
harga.
Kelebihan teori offer curvereciprocal demand (oc/rd)
Masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu
mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
25. 22
MATERI 6 : KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
A. PENGERTIAN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
KebijakanEkonomi Internasional dalam arti luas adalah tindakan atau kebijaksanaan ekonomi
pemerintah (suatu negara), yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
komposisi, arah serta bentuk daripada perdagangan dan pembayaran internasional.
Kebijaksanaan ini tidak hanya berupa tarif, quota dan sebagainya, tetapi juga meliputi
kebijaksanaan pemerintah di dalam negeri yang secara tidak langsung mempunyai pengaruh
terhadap perdagangan serta pembayaran internasional seperti misalnya kebijaksanaan moneter
dan fiskal.
B. INSTRUMEN KEBIJAKAN EKONOMI INTERNASIONAL
Kebijakan Perdagangan Internasional : Mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening yang
sedang /transaksi berjalan (current account) dari neraca pembayaran internasional, khususnya
tentang ekspor impor barang & jasa. Jenis kebijakan ini misalnya tarif terhadap impor, bilateral
trade agreement dll.
Kebijakan Pembayaran Internasional : Meliputi tindakan atau kebijakan pemerintah terhadap
rekening modal (capital account) dlm neraca pembayaran internasional yang berupa pengawasan
terhdp pembayaran internasional. misalnya pengawasan terhadap lalu lintas devisa (exchange
control) atau pengaturan/pengawasan lalu lintas modal jangka panjang.
Kebijakan Bantuan Luar Negeri : Adalah tindakan atau kebijakan pemerintah yang berhubungan
dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yg bertujuan untuk membantu rehabiltasi
serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara lain.
Tujuan Kebijakan Internasional
1) Autarki (Autarchi) bermaksud untuk menghindari dari pengaruh negara lain baik
pengaruh ekonomi, politik dan militer.
2) Kesejahteraan (Welfare) dengan mengadakan perdagangan internasional suatu akan
memperoleh keuntungan (gain from trade) dari terjadinya spesialisasi produksi dan
meningkatnya konsumsi masyarakat suatu negara. Oleh karena itu hambatan perdagangan
26. 23
internasional seperti Tarif/Bea, Larangan Perdagangan, Quota dll dihilangkan atau
dikurangi. .
3) Proteksi /Protection : Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi
industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan
baru dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia
miliki, selain itu persaingan-persaingan barang-barang impor. Proteksi dalam
perdagangan internasional terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan
dumping.
4) Keseimbangan Neraca Pembayaran ( Equlibrium Balance Of Payment=BOP); negara
yang memiliki kelebihan cadangan valuta asing/devisa jika pemerintah mengambil
kebijkan stabilisasi ekonomi dalam negeri akan tidak banyak menimbulkan problem
dalam Neraca Pembayaran. Sebaliknya untuk negara yang posisi cadangan valuta
asing/devisa sedikit memaksa pemerintah mengambil kebijakan ekonomi
internasionalnya misalnya pengawasan devisa (exchange control) tidak hanya lalu lintas
barang dan jasa tetapi juga modal.
5) Pembangunan Ekonomi (Economic Development) ; Untuk mencapai tujuan ini
pemerintah dapat mengambil kebijakan misalnya:
6) Perlindungan terhadap industri dalam negeri yang masih baru mulai berjalan (Infant
Industries).
7) Mengurangi impor barang barang konsumsi yang tidak esensial dan mendorong impor
barang barang yang esensial.
8) Mendorong ekspor dll.
MACAM-MACAM RESTRIKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
- Tarif
Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati batas
suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah salah satu cara untuk member proteksi terhadap
industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari pengenaan tarif. Ada
kemungkinan bahwa karena kebutuhan APBN, tariff dikenakan untuk memperoleh pendapatan
Negara. Tetapi tidak jarang pula bahwa tujuan utama dari pengenaan tariff adalah jelas-jelas
memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri.
27. 24
Tarif digolongkan menjadi:
a. Bea ekspor (export duties)adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang
diangkut menuju kenegara lain.
b. Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai
tujuan akhirnya adalah Negara lain.
c. Bea Impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai
tujuan terakhir.
Pembedaan tariff menurut jenisnya
i. Ad Valorem Duties
ii. Specific Duties
iii. Spesific Ad Valorem atau Compound Duties
- System tarif:
1. Single-Column Tariffs: System dimana untuk masing-masing barang hanya mempunyai
satu macam tariff.
2. Double-Column Tariffs: System dimana untuk setiap barang mempunyai 2 (dua) tarif.
3. Triple-Column Tariffs: System ini hanya perluasan daripada double-column tariffs, yakni
dengan menambah satu macam tariff preference untuk Negara-negara bekas jajahan
afiliasi politiknya.
- Efek tariff
Pembebanan tariff terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomian suatu
Negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa macam efek tariff tersebut adalah:
1. efek terhadap harga (price effect)
2. efek terhadap konsumsi (consumption effect)
3. efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
4. efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect)
28. 25
Yang secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan
- Memperbaiki dasar tukar (terms of trade)
Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara ekspor dan impornya melalui
pembebanan tariff. Tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor, ini berarti bahwa untuk
sejumlah tertentu ekspor menghendaki jumlah impor yang lebih besar, sebagian daripadanya
diserahkan kepada pemerintah sebagai pembayaran tariff.
- Infant-industri
Pada umumnya industri-industri yang sedang tumbuh ini efisiensinya belum tinggi serta belum
dapat menikmati adanya economies of scale. Oleh karena itu pembebanan tariff terhadap barang
dari luar negeri dapat memberi perlindungan terhadap industri dalam negeri yang sedang tumbuh
ini. Tariff hanya bersifat sementara sampai industri-industri dalam negeri sudah kuat, tariff
dihapuskan. Hal ini untuk menjaga industri ini jangan sampai bekerja kurang efisien dibawah
perlindungan tariff.
- Diversifikasi
Suatu Negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang saja akan mengalami
kesulitan apabila harga barang-barang hasil produksinya di pasaran dunia goncang. Dengan
pembebanan tariff, industri dalam negeri dapat berkembang, sehingga dapat memperbanyak
jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin banyak jenis barang yang dihasilkan, ekonomi
Negara itu akan semakin stabil karena penurunan harga satu jenis produk mungkin dapat
diimbangi dengan kenaikan harga barang lain.
- Employment
Pembebanan tariff akan mengakibatkan turunnya impor dan menaikkan produksi dalam negeri.
Kenaikan produksi ini berarti pula kenaikan kesempatan kerja. Dalam hal ini pembebanan tariff
dapat digunakan untuk memperluas kesempatan kerja.
- Anti dumping
Dumping berarti menjual barang diluar negeri jauh lebih murah daripada di dalam negeri.
29. 26
Yang secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan
- To Keep Money at Home
Apabila penduduk suatu Negara itu membeli barang dari luar negeri maka Negara tersebut
memperoleh barang dan Negara lain memperoleh uang. Tetapi apabila membeli barang produksi
dalam negeri maka uang tersebut tidak lari keluar negeri. Jadi dengan pembebanan tariff impor,
maka impor akan berkurang sehingga akan mencegah larinya uang ke luar negeri.
- The Low-wage
Negara yang tingkat upahnya tidak dapat mengadakan hubungan dengan Negara yang tingkat
upahnya rendah tanpa menanggung risiko akan turunnya tingkat upah. Turunnya tingkat upah
berarti pula turunnya stansar hidup. Oleh karena itu untuk melindungi para pekerja yang upahnya
tinggi dari persaingan para pekerja yang upahnya rendah maka Negara yang tingkat upahnya
tinggi tersebut perlu membebankan tariff bagi barang yang berasal dari Negara yang tingkat
upahnya rendah.
- Home market
Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor dan diganti dengan prosuksi dalam
negeri. Kenaikan produksi berarti tambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula
kenaikan kegiatan ekonomi.
Pengaruh pembebanan terhadap harga barang impor dapat digambarkan dalam kurva berikut :
Keterangan :
OP : merupakan harga produsen di luar negeri sebelum ada pembebanan tariff
OQ1 : merupakan jumlah produksi dalam
OQ4 : negeri besarnya konsumsi dalam negeri
Q1Q4 : besarnya impor barang-barang dan luar negeri
PP1 : merupakan besarnya tarif atas barang impor
OP1 : besarnya harga barang di dalam negeri setelah adanya tarif impor
30. 27
Setelah adanya tarif produksi dalasn negeri dapat bersaing dengan barang impor. Harga barang-
barang impor menjadi mahal, sehingga produksi dalam negeri meningkat Q1Q2. Karena harga
barang impor yang mahal, konsumen mengurangi konsumsinya sebesar QO4. Luas segi empat
GHIJ merupakan penerimaan pemerintah dan tarif barang-barang impor.
31. 28
MATERI 7 : KEBIJAKAN NONTARIF
KUOTA, SUBSIDI DAN DUMPING
A. PENGERTIAN
Hambatan non-tarif (non-tarif barrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain bea masuk
yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan
internasional (Dr. Hamdy Hady).
B. MACAM HAMBATAN NON TARIF
A.M. Rugman dan R.M. Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif (non-tariff barrier)
sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specific limitation) :
a. Larangan impor secara mutlak
b. Pembatasan impor (quota system)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuota
impor) dan pengeluaran barang (kuota ekspor) dari / ke suatu negara untuk melindungi
kepentingan industri dan konsumen.
c. Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d. Peraturan kesehatan / karantina
e. Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f. Perizinan impor (import licence)
g. Embargo
h . Hambatan pemasaran / marketing
2. Peraturan bea cukai (customs administration rules)
a. Tatalaksana impor tertentu (procedure)
b. Penetapan harga pabean
32. 29
c. Penetapan forex rate (kurs valas) dan pengawasan devisa (forex control)
d. Packaging / labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g. Pungutan administrasi (fees)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a. Kebijakan pengadaan pemerintah
b. Subsidi dan insentif ekspor
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada
indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit,
subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domestic assistance programs
4. Import charges
a. Import deposits
b. Supplementary duties
c. Variable levies
CARA-CARA SUATU NEGARA DALAM MENERAPKAN HAMBATAN NON
TARIF (NON-TARIF BARRIER)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suau negara dalam menerapkan hambatan non tarif adalah
sebagai berikut:
1. Standardisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
33. 30
4. Struktur Pasar
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
BERBAGAI HAMBATAN NONTARIF
1. Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor
dari luar negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. Pembatasan ini biasanya
diberlakukan dengan memberikan lisensi kepada beberapa kelompok individu atau perusahaan
domestik untuk mengimpor suatu produk yang jumlahnya dibatasi secara langsung. Kuota impor
dapat digunakan untuk melindungi sektor industri tertentu dan neraca pembayaran suatu negara.
Negara maju pada umumnya memberlakukan kuota impor untuk melindungi sektor
pertaniannya. Sedangkan negara-negara berkembang melakukan kebijakan kuota impor untuk
melindungi sektor industri manufakturnya atau untuk melindungi kondisi neraca pembayarannya
yang seringkali mengalami defisit akibat lebih besarnya impor daripada ekspor.
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara :
a. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikuti
kenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar daripada yang diakibatkan oleh
pemberlakuan tarif impor yang setara;
b. Dalam pemberlakuan kuota impor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang
berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan
timbulnya monopoli dan distorsi;
c. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui
pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor;
d. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor
membatasi arus masuk impor dalm jumlah yang tidak dapat dipastikan.
Macam-macam kuota impor :
i. Absolute/ uniteral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan secara sepihak (tanpa negoisasi).
34. 31
ii.Negotiated/ bilateral quota, yaitu sistem kuota yang ditetapkan atas kesepakatan atau menurut
perjanjian.
iii.Tarif kuota, yaitu pembatasan impor yang dilakukan dengan mengkombinasikan sistem tarif
dengan sistem kuota.
iv. Mixing quota, yaitu pembatasan impor bahan baku tertent untuk melindungi industri dalam
negeri.
2. Pembatasan Ekspor Secara Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus di mana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa
negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela dengan ancaman bahwa negara pengimpor
tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan
berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat
impor yang berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor
enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan
biaya yang lebih mahal bagi negar pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru
diberikan pada pemerintah atau perusahaan asing.
3 Kartel-kartel Internasional
Kartel internasional adalah sebuah organisasi produsen komoditi tertentu dari berbagai negara.
Mereka sepakat untuk membatasi outputnya dan juga mengendalikan ekspor komoditi tersebut
dengan tujuan memaksimalkan dan meningkatkan total keuntungan mereka. Berpengaruh
tidaknya suatu kartel ditentukan oleh hal-hal berikut:
a. Sebuah kartel internasional berpeluang lebih besar untuk berhasil dalam menentukan harga
jika komoditi yang mereka kuasai tidak memiliki subtitusi;
b. Peluang tersebut akan semakin besar apabila jumlah produsen, negara, atau pihak yang
terhimpun dalam kartel relatif sedikit
35. 32
4. Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh di bawah pasaran, atau penjualan
komoditi ke luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan
domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
a. Dumping terus-menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-
menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya
dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi di pasaran domestik, sedangkan
harga yang dipasangnya di pasar luar negeri sengaja dibuat lebih murah;
b. Dumping harga yang bersifat predator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi di
bawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada
umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat
mematikan produk pesaing dalam waktu singkat;
c. Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi di bawah harga atau
penjualan komoditi itu ke luar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah daripada produk
domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa
menurunkan harga domestik.
5. Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi
pada para eksportir atau calon eksportir nasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah
kepada para pengimpor asing dalam rangka memacu ekspor suatu negara.
TUJUAN SUATU NEGARA MENERAPKAN KEBIJAKAN NON TARIF BARRIER
Ada beberapa tujuan penting dari proteksi:
a. Mengatasi masalah deflasi dan pengangguran.
b. Mendorong perkembangan industri baru
c. Mendiversifikasikan perekonomian
36. 33
d. Menghindari kemerosotan industri-industri tertentu
e. Memperbaiki neraca pembayaran
f. Menghindari neraca pembayaran
g. Menghindari dumping
h. Menambah pendapatan pemerintah