Bab 1 membahas pengertian ekonomi internasional dan ruang lingkupnya, termasuk teori perdagangan internasional dan organisasi ekonomi internasional. Bab 2 membahas konsep teori perdagangan internasional seperti ekspor impor. Bab 3 membahas teori perdagangan internasional pra-klasik seperti merkantilisme dan teori keuntungan mutlak Adam Smith.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
1. BAB 1 RUANG LINGKUP EKONOMI
INTERNASIONAL
A .Pengertian Ekonomi Internasional
Ekonomi Internasional adalah cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis
tentang transanksi dan permasalahan ekonomi internasional, yaitu transaksi eksport-import,
yaitu suatu transaksi hasil dari kerjasama ekonomi antar negara. Sebagai konsekuensi dari
globalisasi maka studi ekonomi internasional sangat penting guna mengukur kemampuan
suatu negara dalam kancah globalisasi.
Masalah kelangkaan dan pilihan produk barang/jasa muncul karena adanya permintaan dan
penawaran akan kebutuhan dan keinginan yang sifatnya tidak terbatas dan keinginan yang
sifatnya tidak terbatas dan permintaan serta penawaran sumber daya (resources).
Permasalahan ekonomi tersebut dapat bersifat internasional karena adanya permintaan dan
penawaran yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri
Adapun besarnya pengaruh globalisasi dunia saat ini dapat terlihat dari ciri-ciri
berikut ini:
◈ Keterbukaan pasar atau liberalisasi pasar dan arus uang dan transfer teknlogi.
◈ Ketergantungan ekonomi suatu negara terhadap dunia luar dimana adanya perusahaan
Multinasional.
◈ Persaingan semakin ketat antar negara atau antar perusahaan untuk meningkatkan:
produktifitas, efisiensi, dan efektif yang optimal.
Ruang lingkup Ekonomi Internasional dapat disimpulkan sebagi berikut:
◈ Teori dan kebijaksanaan perdagangan Internasional.
◈ Teori dan kebijaksanaan keuangan atau moneter Internasional.
◈ Organisasi dan kerjasama Ekonomi Internasional.
2. ◈ Perusahaan Multi Nasional
Asumsi Dasar dalam Pelaksanaan Ekonomi Internasional:
◈ uang tidak terpengaruh harga relatif
◈ jumlah faktor produksi dari setiap negara tetap
◈ faktor produksi secara internasional tidak dapat dipindahkan
◈ teknologi yang tersedia sama
◈ selera dan distribusi income dianggap sesutu yang tidak berubah
◈ tidak ada hambatan dalam bentuk biaya transport, informasi dan komunikasi dalam
perdagangan
◈ tersedianya full employment (semua tenaga kerja terpakai dalam perekonomina=tidak ada
pengangguran).
Tujuan Ekonomi International
tujuan ekonomi internasional adalah untuk mencapai tingkat kemakmuran yang lebih tinggi
bagi umat manusia. Tujuan itu dapat dicapai dalam bidang perdagangan, investasi,
perkreditan, pengangkutan, perasuransian, diplomasi dan lain sebagainya dengan negara-
negara di seluruh dunia
Inti masalah perekonomian internasional adalah:
◈ perbedaan kebijakan dalam negeri suatu negara
◈ perbedaan sumber daya manusia dan sumber daya alam suatu negara
◈ perbedaan politik, sosial, ekonomi dan budaya suatu negara
Hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya dapat berbentuk :
◈Pertukaran atau perdagangan barang dan jasa yang dihasilkan.
3. ◈Pertukaran sumber daya ekonomi atau faktor-faktor produksi.
◈Hubungan hutang piutang.
Terjadinya hubungan ekonomi internasional didorong oleh perbedaan antar negara,
yakni :
◈Iklim dan kesuburan tanah.
◈Kebudayaan dan gaya hidup.
◈Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
◈Kebutuhan yang semakin bertambah.
◈Adanya spesialisasi internasional.
◈Semakin berkembangnya kegiatan perusahaan multinasional (multinational corporation).
Hubungan ekonomi yang berlangsung antar negara dapat memberi manfaat dan
keuntungan bagi masing-masing negara yang melakukan hubungan ekonomi, yaitu di
antaranya :
◈ Dapat memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang tidak dapat diproduksi sendiri di
dalam negeri.
◈ Dapat melakukan spesialisasi.
◈ Memungkinkan dilakukannya perluasan pasar.
◈ Memungkinkan terjadinya arus faktor-faktor produksi dari suatu negara ke negara lainnya.
◈ Memungkinkan terjadinya alih teknologi dari suatu negara ke negara lainnya.
4. BAB 2 KONSEP TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Pengertian perdagangan internasional secara umum adalah proses tukar menukar barang
dan jasa antar negara/bangsa. Pelaksanaan perdagangan internasional ini sangat rumit dan
komplek bila dibandingkan perdagangan di dalam negeri yang disebabkan karena politik,
undang-undang, hukum, budaya, mata uang dan juga adanya dumping. Akan tetapi ada
beberapa penyebab terjadinya perdagangan internasional, antara lain:
1. Perbedaan sumber daya alam (SDA).
2. Perbedaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
3. Perbedaan kebudayaan.
4. Mencari keuntungan.
5. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Perdagangan internasional merupakan hubungan kegiatan ekonomi antar negara yang
diwujudkan dengan adanya proses pertukaran barang dan jasa atas dasar suka rela dan saling
menguntungkan. Perdagangan Internasional juga dikenal dengan sebutan perdagangan dunia.
Perdagangan Internasional terbagi menjadi dua bagian yaitu impor dan ekspor, yang
biasanyadisebut sebagai perdagangan ekspor impor.
Ciri utama perdagangan Internasional:
Perdagangan internasional berada dalam lingkup komoditi dalam pertukaran barang, dengan
adanya perbedaan alam di tiap Negara. Namun, dengan adanya perbedaan di tiap – tiap
Negara atau daerah, oleh sebab itu ada beberapa karakteristik utama dalam perdagangan
Internasional, antara lain :
1. Perdagangan internasional dalam barang dan jumlah jumlah transaksi lebih umumnya,
transportasi jarak jauh, untuk memenuhi waktu yang lama, sehingga kedua belah pihak
menganggap risiko yang lebih besar dari perdagangan domestik.
2. Rentan terhadap perdagangan internasional dalam barang perdagangan kedua negara dalam
politik dan ekonomi perubahan dalam situasi internasional, hubungan bilateral memiliki
dampak dalam perubahan kondisi.
3. Barang dalam perdagangan internasional, perdagangan di samping kedua belah pihak, yang
harus berhubungan dengan transportasi, asuransi, perbankan, komoditi inspeksi, adat dan
5. lainnya departemen bekerja sama dengan proses perdagangan dalam negeri akan semakin
kompleks
Faktor Penyebab terjadinya perdagangan Internasional:
◈ Perbedaan dalam memproduksi barang Satu negara tidak dapat memproduksi barang
tertentu.
◈ Negara tidak dapat memproduksi barang sesuai dengan permintaan masyarakat Kadang
kala masyarakat tidak menyukai barang yang diproduksi oleh negaranya sendiri. Misalnya
saja masyarakat Indonesia, mereka tidak puas memakai barang produksi dalam negeri.
Masyarakat Indonesia lebih menyukai memakai barang impor dari negara lainnya, misalnya
sepatu, tas, dan baju yang lebih bermerk.
◈Produksi dalam negeri yang tidak seimbang dengan permintaan pasar. Persediaan barang
dan permintaan pasar disetiap negara yang tidak seimbang. (Liang, 1999).
Pengertian/ Definisi Ekspor dan Impor
Kegiatan menjual barang atau jasa ke negara lain disebut ekspor, sedangkan kegiatan
membeli barang atau jasa dari negara lain disebut impor, kegiatan demikian itu akan
menghasilkan devisa bagi negara. Devisa merupakan masuknya uang asing kenegara kita
dapat digunakan untuk membayar pembelian atas impor dan jasa dari luar negeri.Kegiatan
impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk impor merupakan barang-barang
yang tidak dapat dihasilkan atau negara yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat
mencukupi kebutuhan rakyat
Keuntungan Ekspor
Keuntungan ekspor antara lain adalah :
◈ Memperluas Pasar bagi Produk Indonesia , Kegiatan ekspor merupakan salah satu cara
untuk memasarkan produk Indonesia ke luar negeri. Contohnya batik Indonesia yang mulai
dikenal di dunia, jika permintaan batik di luar negeri meningkat maka produsen batik di
indonesia akan semakin luas pemasaranya. Dengan demikian, kegiatan produksi batik di
Indonesia akan semakin berkembang.
◈ Memperluas Lapangan Kerja , Kegiatan ekspor akan membuka lapangan kerja bagi
masyarakat. hal ini berhubungan dengan semakin luasnya pasar produk indonesia.kegiatan
6. produksi di dalam negeri akan meningkat. Semakin banyak pula tenaga kerja yang
dibutuhkan sehingga lapangan kerja semakin luas.
BAB 3 TEORI PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TEORI PRA KLASIK : MERKANTILISME
A. Merkantilisme
Merkantilisme adalah Paham yang ditandai dengan adanya campur tangan pemerintah secara
ketat dan menyeluruh dalam kehidupan perekonomian guna memupuk kekayaan logam mulia
sebanyak-banyakanya sebagai standard dan ukuran kekayaan yang dimiliki, kesejahteraan
dan kekuasaan Negara tersebut.
Merkantilisme merupakan sebuah istilah yang berasal dari kata merchant yang berarti
pedagang. Menurut paham merkantilisme ini, tiap Negara jika ingin maju harus melakukan
kegiatan ekonomi berupa perdagangan, perdagangan tersebut harus dilakukan dengan Negara
lain. Sumber kekayaan Negara akan diperoleh melalui surplus perdagangan luar negeri yang
diterima dalam bentuk emas atau perak, sehingga kebijaksanaan pada waktu itu adalah
merangsang ekspor dan membatasi aktifitas impor.
Latar belakang munculnya Merkantilisme:
◈ Munculnya Negara-negara merdeka di Eropa (Inggris, Perancis, Jerman, Italia, dan
Belanda)
◈ Negara tersebut ingin mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan kesejahteraan
rakyatnya.
◈ Diperlukan kondisi perekonomian yang kuat agar tetap mampu bertahan.
◈ Ditetapkan logam mulia sebagai standart ukuran kekayaan suatu Negara.
◈ Dibuka jaringan perdagangan, diadakan pelayaran serta eksplorasi ke wilayah-wilayah
baru.
Kebijakan Pelaksanaan dan Perencanaan Ekonomi Merkantilisme:
◈Berusaha mendapatkan logam mulia sebanyak-banyaknya
◈Meningkatkan perdagangan luar negeri
7. ◈Mengembangkan industri berorientasi ekspor
◈Meningkatkan pertambahan penduduk sebagai tenaga kerja industri
◈Melibatkan Negara sebagai pengawas perekonomian
◈Melakukan perlindungan barang dagangan dengan menggunakan bea masuk yang sangat
tinggi.
◈Meminta bayaran tunai dalam bentuk emas jika suatu Negara mengekspor lebih dari
Negara lain.
Pada intinya, ide pokok kelompok merkantilis ini adalah sebagai berikut:
◈Suatu negara akan makmur dan kuat bila ekspor lebih besar dari impor
◈Surplus yang diperoleh dari selisih ekspor dan impor (ekspor netto) yang positif akan
dibayar dengan logam mulia (emas dan perak). Dengan demikian semakin besar ekspor netto
maka akan semakin banyak logam mulia yang diperoleh dari luar negeri.
◈Pada waktu itu logam mulia digunakan sebagai alat pemba-yaran,sehingga negara yang
memiliki logam mulia yang banyak akan menjadi makmur dan kuat
◈Logam mulia yang banyak tersebut dapat digunakan untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama
◈Penggunaan kekuatan armada perang untuk memperluas per-dagangan luar negeri diikuti
dengan kolonisasi diAmerika Latin, Afrika dan Asia.
David Hume (1711-1776)
Dalam teorinya, hume sangat memperhatikan factor keadilan, dan beranggapan bahwa
ketidekadilan akan memperlemah suatu Negara. Jika tidak terjadi keadilan, maka kekayaan
yang dimiliki oleh kaum kaya akan di distribusikan lagi bagi kaum miskin. Dengan cara itu,
maka dapat terlaksanakan keadilan yang diinginkan oleh Hume tersebut.
Berikut ini adalah teori Hume yang terkenal :
“Price Specie-flow Mechanism”, David Hume presented areasonably complete description of
the interrelationship between a country’s balance of trade, the quantity of money, and the
general level of prices. In international trade theory this has becaome known as the price
specie-flow mechanism.
8. Dalam teorinya ini, Hume membahas tentang hubungan antara neraca perdagangan dengan
jumlah uang dan tingkat harga barang-barang umum pada suatu Negara.
B. Neo-Merkantilisme
yaitu kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan
menggunakan kebijakan tarif atau tariff Barrier dan kebijakan Nontariff barrier. Biasanya
tariff barrier dilaksanakan dengan menggunakan countervailing duty, bea anti dumping dan
surcharge. Dalam hal ini, kebijakan proteksi yang lebih banyak digunakan biasanya dalam
bentuk Nontariff Barrier seperti larangan, sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan,
peraturan kesehatan, dll
Teori Merkantilisme, yaitu paham yang mengajarkan bahwa kemakmuran perekonomian
suatu negara dengan memaksimalkan surplus perdagangan. Teori Merkantilisme mempunyai
prinsip:
1. Mencari logam mulia sebanyak-banyaknya
2. Mengusahakan neraca perdagangan aktif
3. Monopoli perdagangan
4. Memperluas daerah jajahan
5. Membatasi impor dan meningkatkan ekspor
Teori Keuntungan Mutlak (Adam Smith) Teori Keuntungan Mutlak berdasarkan pada
pembagian kerja internasional yang menimbulkan spesialisasi dan efisiensi produksi dalam
menghasilkan suatu barang. Teori keuntungan mutlak mempunyai prinsip:
1. Kemampuan negara untuk mengembangkan produksi melalui perdagangan.
2. Macam keuntungan ada dua, yaitu karena ilmiah dan teknologi.
3. Dalam perdagangan, masing-masing negara akan mengadakan spesialisasi kerja pada
produksi yang mempunyai keunggulan mutlak, yaitu jam kerja per hari yang paling kecil.
Teori Keuntungan Komparatif (David Ricardo) Teori Keuntungan Komparatif
berdasarkan pada perbandingan biaya yang dikeluarkan suatu negara dalam memproduksi
suatu barang dibandingkan dengan negara lain sehingga negara dengan biaya rendah akan
mengimpor dan negara dengan biaya yang tinggi mengekspor barang tersebut.
9. Teori Permintaan Timbal Balik (John Stuart Mill) Teori Permintaan Timbal Balik
sebenarnya kelanjutan dari Teori Keunggulan Komparatif yaitu melakukan kesimbangan
antara permintaan dengan penawaran. Hal ini disebabkan baik itu permintaan maupun
penawaran menentukan besarnya barang yang akan diekspor dan barang yang akan diimpor.
BAB 4 TEORI KLASIK,TEORI KEUNGGULAN MUTLAK
TEORI KEUNGGULAN KOMPARATIF
A TEORI KLASIK
Adam Smith sebagai pendiri paham klasik hidup pada tahap awal revolusi industri di Inggris.
Situasi yang ada pada saat itu, menjadi acuan bagi Adam Smith dalam mengembangkan
pemikirannya. Pandangan-pandangannya yang optimis tentang kekayaan bangsa-bangsa tidak
original, tetapi dia telah berhasil mengutuhkan berbagai pandangan yang relevan dengan
pembahasannya. Pembahasan teori ongkos produksi, upah, laba, dan sewa. Di samping itu,
teori pembangunannya telah memperhitungkan pertumbuhan penduduk, pembagian kerja dan
akumulasi modal. Perdagangan internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan logam-
logam mulia, tetapi untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar, dan hal
ini akan meningkatkan pembagian kerja.
Dari generasi ke generasi terdiri dari empat prinsip ADAM SMITH
secara umum :
1). Penghematan, kerja keras, kepentingan diri yang baik, dan kedermawaan terhadap
orang lain adalah kebajikan dan karena itu harus didukung.
2). Pemerintah harus membatasi kegiatannya pada peraturan keadilan, memperkuat hal milik
privat, dan mempertahankan negara dari serangan asing.
3). Dibidang ekonomi, negara harus mengadopsi kebijakan laissez faire nonintervensi
(perdagangan bebas, pajak rendah, birokrasi minimal, dan sebagainya)
4). Standar klasik emas/perak akan mencegah negara mendepresiasi mata uangdan dan
menghasilkan lingkungan moneter yang stabil di mana ekonomi berkembang.
B . Teori Keunggulan Mutlak (Absolute Advantage)
Adam Smith mengemukakan bahwa suatu negara akan melakukan spesialisasi produksi
terhadap suatu jenis barang tertentu yang memiliki keunggulan absolut (absolute advantage)
10. dan tidak memproduksi atau melakukan impor jenis barang lain yang tidak mempunyai
keunggulan absolut (absolute disadvantage) terhadap negara lain yang memproduksi barang
sejenis.
Keunggulan absolut dapat terjadi karena perbedaan keadaan, seperti letak geografis, iklim,
kekayaan sumber daya alam, kualitas tenaga kerja, tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK), jumlah penduduk, modal, dan lain-lain.
factor produksi tidak hanya satu dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas.
Contoh :
Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja
yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk menghasilkan 1
unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan 4 unit tenaga kerja.
Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing membutuhkan tenaga kerja
sebanyak 10 unit dan 2 unit
Banyaknya Tenaga Kerja yang Diperlukan untuk Menghasilkan per Unit
PRODUKSI AMERIKA INGGRIS
GANDUM 8 10
PAKAIAN 4 2
Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi gandum sedang
Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit tenaga kerja di Inggris
sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di Amerika memerlukan 4 unit
tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan demikian ini dapat dikatakan bahwa
Amerika memiliki absolute advantage pada produksi gandum dan Inggris memiliki absolute
advantage pada produksi pakaian. Dikatakan absolute advantage karena masing-masing
negara dapat menghasilkan satu macam barang dengan biaya yang secara absolut lebih
rendah dari negara lain.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua
negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi
ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara.
11. Kelemahannya yaitu apabila hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka
perdagangan internasional tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan
C . Teori Keunggulan Komparatif (comparative advantage)
Pada teori keunggulan absolut terdapat permasalahan bila antara dua negara hanya satu
negara saja yang mempunyai keunggulan absolute atas semua barang. Maka, perdagangan
tidak akan terjadi karena bila dilakukan hanya akan menguntungkan salah satu negara saja.
Munculnya teori keunggulan komparatif dari J.S. Mill dan David Ricardo menyempurnakan
teori keunggulan absolut.
Keunggulan Komperatif menurut David Ricardo merupakan perdagangan internasional
terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa
keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa
lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Dalam teori
keunggulan komparatif yang dikemukan oleh David Ricardo,
Teori keunggulan komparatif David Ricardo berdasarkan atas beberapa asumsi, antara lain
sebagaiberikut:
1. Perdagangan internasional hanya terjadi antardua negara.
2. Perdagangan dilakukan secara sukarela (bebas).
3. Barang yang dipertukarkan hanya dua macam.
4. Tenaga kerja bersifat homogen satu negara.
5. Tenaga kerja bergerak bebas di dalam negeri, tetapi tidak bebas dalam hubungan
antarnegara.
6. Biaya-biaya produksi dianggap tetap.
7. Kualitas barang adalah sama.
8. Biaya transportasi tidak ada (nol).
9. Teknologi tidak berubah.
12. J.S. Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif (keunggulan relatif) terbesar,
dan akan mengkhususkan melakukan impor barang, bila negara tersebut memiliki kerugian
komparatif (kerugian relatif).
David Ricardo mempunyai pemikiran yang senada, yaitu perdagangan internasional antara
dua negara akan terjadi bila masing-masing memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis
barang yang berbeda. David Ricardo berpendapat bahwa perdagangan internasional antara
kedua negara tetap dapat dilakukan dengan memperhitungkan tingkat efisiensi tenaga kerja
relatif.
Contoh :
Cina dan Jepang sama-sama memproduksi kopi dan teh. Cina mampu memproduksi kopi
secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi teh secara
efisien dan murah. Sebaliknya, Jepang mampu dalam memproduksi teh secara efisien dan
dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah.
Dengan demikian, Cina memiliki keunggulan dalam memproduksi kopi dan Jepang memiliki
keunggulan dalam memproduksi teh. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua
negara bersedia bertukar kopi dan teh. Dalam teori keunggulan komparatif, suatu negara
dapat meningkatkan standar kehidupan dan pendapatannya jika negara tersebut melakukan
spesialisasi produksi barang atau jasa yang memiliki produktivitas dan efisiensi tinggi.
13. BAB 5 TEORI MODERN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Teori Perdagangan Internasional modern dimulai ketika ekonom Swedia yaitu Eli Hecskher
(1919) dan Bertil Ohlin (1933) mengemukakan penjelasan mengenai perdagangan
internasional yang belum mampu dijelaskan dalam teori keunggulan komparatif.Teori
Heckscer-Ohlin memprediksi bahwa negara-negara yang akan mengekspor barang secara
intensif menggunakan faktor berlimpah secara lokal, sambil mengimport barang secara
intensif menggunakan faktor-faktor lokal yang langka. Jadi, teori Heckscer-Ohlin mencoba
menjelaskan pola dari perdagangan internasional yang kita teliti pada ekonomi dunia.
Teori Heckscer-Ohlin mempunyai pertimbangan akal sehat.
Contohnya, Amerika serikat telah lama menjadi eksportir besar dari produk-produk
pertanian, mencerminkan negara tersebut mempunyai pertanian yang melimpah karena
tanahnya baik untuk
ditanami. Sebaliknya, China unggul pada ekspor barang-barang produksi dalam tenaga kerja
intensif industri manufaktur. Ini mencerminkan China mempunyai tenaga kerja dengan biaya
rendah berlimpah. Di Amerika serikat, yang kekurangan tenaga kerja dengan biaya rendah,
telah memilih untuk mengimpor buruh. Secara relatif, tidak mutlak, sumbangan adalah
penting; sebuah negara bisa mempunyai jumlah lahan dan tenaga kerja lebih besar dari
negara lain, tetapi menjadi relatif melimpah satu dari mereka.
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam
teknologi dan keunggulan faktor produksi.
Basis dari keunggulan komparatif adalah:
◈ Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi di dalam suatu negara.
◈Faktor intensity, yaitu teknologi yang digunakan di dalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity.
Teori modern Heckescher-Ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva, yaitu :
14. ◈ kurva isocost yaitu kurva yang menggambarkan total biaya produksi yang sama.
◈ kurva isoquant yaitu kurva yang menggambarkan total kuantitas produk yang sama.
Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada
suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau
dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis hipotesis H-O dikatakan berikut :
a. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi
faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara.
b. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan
ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilikinya.
c. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan
murah untuk memproduksinya.
d. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara
tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan cukup mahal untuk
memproduksinya
e. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study
empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur
perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan
dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontief.
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata
paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
◈ Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
◈ Tariff and Non tariff barrier
◈ Pebedaan dalam skill dan human capital
◈ Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
15. Kelemahan dari teori H-O adalah jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki
masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga
perdagangan internasional tidak akan terjadi.
Kelebihan dari teori H-O adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik
maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga
kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
Hipotesis Teori H-O
Sebelum melakukan kritik terhadap teori H-O, di bawah ini akan dikemukakan
hipotesis yang telah dihasilkan oleh Teori H-O, antara lain:
1. Produksi barang ekspor di tiap negara naik, sedangkan produksi barang impor di tiap negara
turun.
2. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing negara.
3. Harga labor di kedua negara cenderung sama, harga barang A di kedua Negara cenderung
sama demikian pula harga barang B dikedua negara cenderung sama.
4. Perdagangan akan terjadi antara negara yang kaya Kapital dengan Negara yang kaya labor.
5. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara tersebut memiliki faktor produksi yang relatif banyak dan
murah untuk melakukan produksi. Sehingga Negara yang kaya kapital maka ekspornya
padat kapital dan impornya padat karya, sedangkan negara kaya labor ekspornya padat karya
dan impornya padat kapital.
Kelemahan Asumsi Teori H-O
Untuk lebih memahami kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional
akan dikemukan beberapa asumsi yang kurang valid:
a. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah
tidak valid. Fakta yang ada di lapangan negara sering menggunakan teknologi yang berbeda.
b. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi
masalah. Hal ini karena sebagian besar perdagangan adalah produk negara industri yang
bertumpu pada diferensiasi produk dan skala ekonomi yang belum bisa dijelaskan dengan
model faktor endowment H-O.
c. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. Adanya mobilitas faktor secara internasional
mampu mensubstitusikan perdagangan internasional yang menghasilkan kesamaan relatif
16. harga produk dan faktor antarnegara. Maknanya adalah hal ini merupakan modifikasi H-O
tetapi tidak mengurangi validitas model H-O.
d. Asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam memproduksi suatu komoditi jika melakukan
perdagangan tidak sepenuhnya berlaku karena banyak Negara yang masih memproduksi
komoditi yang sebagian besar adalah dari impor
TEORI SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE THEORY)
Model Siklus Kehidupan Produk (Product Life Cycle atau PLC) menjelaskan bahwa
suatu produk akan mengalami tahap-tahap: muncul, matang, dan mati. Penggunaan model
Siklus Kehidupan Produk dalam teori perdagangan intemasional, atau yang dalam tulisan ini
disebut Teori PLC, dikemukakan oleh Raymond Vernon, dalam tulisannya yang berjudul
International Investment and International Trade in the Product Cycle (1966), yang
dilanjutkan pembahasannya, oleh penulis yang sama, dalam Sovereign at Bay (1971), The
Product Cycle Hypothesis in A New International Environment (1979), dan dalam
Sovereignty at Bay, Ten years After (1981). Dalam Teori PLC tahap "mati" nya suatu produk
dapat ditunda melalui perdagangan internasional dan melalui pengembangan industri nasional
menjadi industri multinasional.
Teori PLC adalah teori perdagangan internasional dinamik yang mampu menjelaskan
tentang:
a. Kenyataan pola dan arah perdagangan dunia yang terjadi, yaitu dominasi perdagangan
antar sesama negara maju yang relatif kaya akan kapital.
b. Timbulnya perusahan-perasahaan multinasional (MNCs), yaitu bagaimana perusahaan-
perusahaan oligopolies mencapai kekuasaan pasar, menghadapi persaingan dan
mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar, dan mencapai skala ekonomis yang
esensial melalui ukuran usahanya yang besar. Dan selanjutnya, bagaimana oligopolies
mengambil keuntungan dari investasi dasar yang telah dibuat dalam R & D, pengemasan,
komunikasi, dan teknik pemasaran, untuk memperluas operasinya ke daerah geografis baru
dengan penghematan yang besar, sehingga mampu meraih kekuatan pasar sebagai
perusahaan-perusahaan dunia.
c. ekspansi perusahaan-perusahaan dunia para oligopolies ke LDCs. Untuk menjelaskan
perdagangan, teori PLC tidak terlalu menekankan pada doktrin Comparative Cost seperti
pada pendahulunya, Klasik dan Neo Klasik.
17. tahap-tahap awal dari siklus kehidupan produk, tetapi lebih pada:
1. Dorongan melakukan innovation dan invention yang ditimbulkan oleh adanya ketakutan
dan harapan di pasar.
2. Ketepatan waktu untuk melakukan innovation dan invention.
3. Arti penting komunikasi untuk memecahkan masalah terhadap ketidakpedulian terhadap
produk dan ketidakpastian teknologis.
4. Memanfaatkan skala ekonomis.
5. Strategi untuk mencapai penguasaan pasar.
Adapun tahap-tahap dalam siklus hidup produk diantaranya :
1. Tahap perkenalan (Introductions),adalah dimana barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang
besar namun distribusi barang masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan (growth), adalah tahap pertumbuhan adalah penjualan dan laba mulai
meningkat seiring permintaan dari masyarakat yang semakin banyak.
3. Tahap kedewasaan (mature), adalah tahap penjualan yang meningkat dan berada di taraf
yang menetap, kemudian memproduksi model baru dan dilakukannya berbagai usaha
periklanan guna menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran (decline), adalah adanya barang baru untuk mengganti barang lama
dalam istilah dinilai sudah kuno, dalam arti memperbarui barang dalam segi fungsi, efisiensi,
dan spesifikasi barang tersebut.
Kesimpulan Teori PLC :
1. Teori PLC menjelaskan perdagangan dari suatu produk yang memiliki karakteristik mewah
dan hemat tenaga kerja, yang merupakan produk perdagangan antar negara maju, untuk
menjawab dominasi perdagangan antar negara maju.
2. Pada tahap awal, sebelum produk distandarkan, penentuan lokasi produksi tidak didasarkan
pada pertimbangan ongkos terkecil, melainkan lebih pada kecepatan dan keefektifan
komunikasi antar produsen-konsumen untuk tujuan penyempurnaan dan pemantapan produk
serta pemantapan pasar. Sesudah produk mengalami masa mature, pertimbangan ongkos
terkecil dalam penentuan lokasi produksi mulai dipertimbangkan, dan pertimbangan inilah
yang menyebabkan perusahaan pionir memindahkan lokasi produknya di luar negeri untuk
menghemat biaya transportasi.
3. Penjelasan secara mekanisme anak panah dari pendapatan selera teknologi perdagangan,
dapat dilakukan dengan bantuan "hipotesa permintaan representatif' sebagai berikut:
18. Peningkatan pendapatan per kapita menggeser pola permintaan representative penduduk
menuju barang mewah (efek Engel yang positif) menimbulkan minat produsen untuk
menciptakan produk baru yang mewah karena mengetahui adanya potensial pembeli barang
mewah di pasar mendorong diciptakannya teknologi yang semakin canggih untuk
memproduksi barang mewah tersebut laba produsen pionir meningkat menarik pelatah
masuk industri laba pionir menurun mendorong pionir untuk mengekspor untuk
mempertahankan tingkat labanya yang tinggi.
4. Pada awalnya, perdagangan dilakukan antar negara dengan pemilikan factor produksi dan
struktur pasar yang serupa, yang menyebabkan perdagangan terjadi antar negara maju
berpendapatan per kapita tinggi yang sama-sama relatif kaya akan kapital yang meliputi 60%
dari total perdagangan dunia (menjawab kenyataan yang tidak dapat dijawab oleh teori H-O).
5. Setelah industri perusahaan pionir mengalami masa mature, teknologi perusahaan pionir
beralih ke teknologi relatif padat tenaga kerja untuk mengimbangi perusahaan pesaing dari
negara- negara relatif kaya tenaga kerja, yang mendorong perusahaan pionir mengalihkan
lokasi produksinya ke LDCs yang murah tenaga kerja.
6. Siklus Kehidupan Produk menemukan titik akhirnya pada tahap Export Platform, yaitu
setelah produk yang diproduksi di luar negeri (yang relatif kaya tenaga kerja) oleh
perusahaan pionir dipasarkan kembali di dalam negeri perusahaan pionir (yang relatif kaya
kapital) (menjelaskan teori H-O, untuk 40% dari total perdagangan dunia).
7. Teori PLC mampu menjelaskan kenyataan terjadinya perdagangan yang dinamis karena
Teori PLC memberi kesempatan pada setiap variabel yang berpengaruh pada perdagangan
untuk berfluktuasi secara dinamis seperti yang senyatanya terjadi. Oleh karenanya daya
penerapan Teori PLC dalam menjelaskan kenyataan perdagangan menjadi lebih luas dan
fleksibel dibanding teori perdagangan yang komparatif statik seperti pada Teori H-O dan
teori Klasik/Neo Klasik lainnya.
TEORI KEUNGGULAN KOMPETITIF : MODEL BERLIAN DAYA SAING
INTERNASIONAL (Michael E. Porter)
Teori keunggulan kompetitif dikemukakan oleh Michael Porter dalam bukunya “The
Competitve Advantage of Nation” (1990). Menurut Porter tidak ada korelasi langsung antara
dua faktor produksi (sumber daya alam yang melimpah dan sumber daya manusia yang
murah) yang dimiliki suatu negara, yang dimanfaatkan menjadi keunggulan daya saing dalam
perdagangan internasional. Begitu juga dengan tingkat upah yang relatif murah daripada
19. negara lain, justru berkorelasi erat dengan rendahnya motivasi bekerja yang keras dan
berprestasi
Porter menyatakan terdapat empat atribut utama yang menentukan mengapa industri tertentu
dalam suatu negara dapat mencapai sukses internasional, yaitu sebagai berikut :
a) Kondisi faktor produksi. Posisi negara dalam faktor produksi, seperti tenaga kerja terampil
atau infrastruktur, perlu untuk bersaing dalam suatu industri tertentu.
b) Keadaan permintaan dan tuntutan mutu di dalam negeri untuk barang dan jasa industri.
c) Industri terkait dan industri pendukung. Keberadaan atau tidak adanya industri pemasok
dan industri terkait lainnya di negara tersebut yang secara internasional bersifat kompetitif.
d) Strategi perusahaan, struktur dan persaingan. Kondisi dalam negara yang mengatur
bagaimana perusahaan diciptakan, diatur, dan dikelola, sebagaimana juga sifat dari
persaingan domestik.
Selain keempat faktor tersebut, keunggulan kompetitif nasional juga masih dipengaruhi oleh
faktor kebetulan atau kesempatan untuk melakukan sesuatu (chance events), seperti
penemuan produk baru, melonjaknya harga, perubahan nilai tukar, konflik keamanan antar
negara dan lain-lain, dan tindakan-tindakan atau kebijakan pemerintah (government).
OFFER CURVE / RECIPROCAL DEMAND (OC/RD) THEORY
20. Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan
Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara
untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai
kemungkinan harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Permintaan
dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga faktor produksi tersebut dan
dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu
akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade
pattern) suatu negara.
21. BAB 6 KEBIJAKSANAAN EKONOMI
KEBIJAKAN TARIF
◈Pengertian
KebijakanEkonomi Internasional dalam arti luas adalah tindakan atau kebijaksanaan ekonomi
pemerintah (suatu negara), yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi
komposisi, arah serta bentuk daripada perdagangan dan pembayaran internasional.
Kebijaksanaan ini tidak hanya berupa tarif, quota dan sebagainya, tetapi juga meliputi
kebijaksanaan pemerintah di dalam negeri yang secara tidak langsung mempunyai pengaruh
terhadap perdagangan serta pembayaran internasional seperti misalnya kebijaksanaan
moneter dan fiskal.
Sedangkan pengertian yang lebih sempit Kebijakan Ekonomi Internasional adalah tindakan
atau kebijaksanaan ekonomi pemerintah yang secara langsung mempengaruhi perdagangan
dan pembayaran internasional.
◈Instrumen Kebijakan Ekonomi Internasional
Kebijakan Perdagangan Internasional : Mencakup tindakan pemerintah terhadap rekening
yang sedang /transaksi berjalan (current account) dari neraca pembayaran internasional,
khususnya tentang ekspor impor barang & jasa. Jenis kebijakan ini misalnya tarif terhadap
impor, bilateral trade agreement dll.
Kebijakan Pembayaran Internasional : Meliputi tindakan atau kebijakan pemerintah terhadap
rekening modal (capital account) dlm neraca pembayaran internasional yang berupa
pengawasan terhdp pembayaran internasional. misalnya pengawasan terhadap lalu lintas
devisa (exchange control) atau pengaturan/pengawasan lalu lintas modal jangka panjang.
22. Kebijakan Bantuan Luar Negeri : Adalah tindakan atau kebijakan pemerintah yang
berhubungan dengan bantuan (grants), pinjaman (loans), bantuan yg bertujuan untuk
membantu rehabiltasi serta pembangunan dan bantuan militer terhadap negara lain.
◈ Tujuan Kebijakan Internasional
1. Autarki ( Autarchi) bermaksud untuk menghindari dari pengaruh negara lain baik pengaruh
ekonomi, politik dan militer.
2. Kesejahteraan (Welfare) dengan mengadakan perdagangan internasional suatu akan
memperoleh keuntungan (gain from trade) dari terjadinya spesialisasi produksi dan
meningkatnya konsumsi masyarakat suatu negara. Oleh karena itu hambatan perdagangan
internasional seperti Tarif/Bea, Larangan Perdagangan, Quota dll dihilangkan atau dikurangi.
3. Proteksi /Protection : Kebijakan proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi
industri dalam negeri yang sedang tumbuh (infant industry), dan melindungi perusahaan baru
dari perusahaan-perusahaan besar yang semen-mena dengan kelebihan yang ia miliki, selain
itu persaingan-persaingan barang-barang impor. Proteksi dalam perdagangan internasional
terdiri atas kebijakan tarif, kuota, larangan impor, subsidi, dan dumping.
4. Keseimbangan Neraca Pembayaran ( Equlibrium Balance Of Payment=BOP); negara yang
memiliki kelebihan cadangan valuta asing/devisa jika pemerintah mengambil kebijkan
stabilisasi ekonomi dalam negeri akan tidak banyak menimbulkan problem dalam Neraca
Pembayaran. Sebaliknya untuk negara yang posisi cadangan valuta asing/devisa sedikit
memaksa pemerintah mengambil kebijakan ekonomi internasionalnya misalnya pengawasan
devisa (exchange control) tidak hanya lalu lintas barang dan jasa tetapi juga modal.
5. Pembangunan Ekonomi (Economic Development) ;
Untuk mencapai tujuan ini pemerintah dapat mengambil kebijakan misalnya:
◈Perlindungan terhadap industri dalam negeri yang masih baru mulai berjalan (Infant
Industries).
◈Mengurangi impor barang barang konsumsi yang tidak esensial dan mendorong impor
barang barang yang esensial.
◈Mendorong ekspor dll.
MACAM-MACAM RESTRIKSI DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Tarif
23. Tarif adalah pembebanan pajak atau custom duties terhadap barang-barang yang melewati
batas suatu Negara. Jadi tariff atau bea masuk adalah salah satu cara untuk member proteksi
terhadap industri dalam negeri. Proteksi tidak selalu merupakan tujuan utama dari pengenaan
tarif. Ada kemungkinan bahwa karena kebutuhan APBN, tariff dikenakan untuk memperoleh
pendapatan Negara. Tetapi tidak jarang pula bahwa tujuan utama dari pengenaan tariff adalah
jelas-jelas memberikan proteksi pada suatu industri dalam negeri.
Apapun tujuan utamanya, tariff selalu mempunyai konsekuensi proteksi bagi industri dalam
negeri yang memproduksikan barang yang sama/serupa dengan barang impor yang terkena
tarif.
1. Tarif digolongkan menjadi:
◈ Bea ekspor (export duties)adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut
menuju kenegara lain. Jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom areasuatu
Negara yang memungut pajak. Custom Area adalah daerah dimana barang-barang bebas
bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. Batascustom area ini biasanya sama dengan batas
wilayah sesuatu Negara, tetapi kesamaan ini bukanlah merupakan keharusan. Custom area
disini lebih luas daripada wilayah suatu Negara. Tetapi dengan adanya free trade area maka
custom area lebih sempit daripada batas wilayah suatu Negara.
◈ Bea Transito (transit duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang
yang melalui wilayah suatu Negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan
akhirnya adalah Negara lain.
◈ Bea Impor (impor duties) adalah pajak/bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang
masuk dalam custom area suatu Negara dengan ketentuan bahwa Negara tersebut sebagai
tujuan terakhir.
2. Pembedaan tariff menurut jenisnya
◈ Ad Valorem Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari
nilai barang yang dikenakan bea tersebut.
24. ◈ Specific Duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik
daripada barang.
◈ Spesific Ad Valorem atau Compound Duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara
specific dan ad valorem.
System tarif:
◈ Single-Column Tariffs: System dimana untuk masing-masing barang hanya mempunyai
satu macam tariff. Bersifat autonomous, artinya tariff yang tingginya ditentukan sendiri oleh
sesuatu Negara tanpa persetujuan dengan Negara lain). Kalau tingginya tariff ditentukan
dengan perjanjian dengan Negara lain disebut conventional tariff.
◈ Double-Column Tariffs: System dimana untuk setiap barang mempunyai 2 (dua) tarif.
Apanila kedua tariff tersebut ditentukan sendiri dengan undang-undang, maka
namanya:”bentuk maksimum dan minimum”. Jadi sebagian autonomous dan sebagian
conventional, maka bentuk ini dinamakan “general and conventional form”.
◈Triple-Column Tariffs: System ini hanya perluasan daripada double-column tariffs, yakni
dengan menambah satu macam tariff preference untuk Negara-negara bekas jajahan afiliasi
politiknya. System ini sering disebut dengan nama “preferential system”.
Efek tariff
Pembebanan tariff terhadap sesuatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomian
suatu Negara, khususnya terhadap pasar barang tersebut. Beberapa macam efek tariff tersebut
adalah:
◈ efek terhadap harga (price effect)
◈ efek terhadap konsumsi (consumption effect)
◈ efek terhadap produk (protective/import substitution effect)
◈ efek terhadap redistribusi pendapatan (redistribution effect)
25. Effective rate of protection Tarif terhadap bahan mentah akan menaikkan ongkos produksi.
Pembebanan tariff terhadap bahan mentah menyebabkan naiknya ongkos produksi sehingga
kurva penawaran naik ke atas. Hubungan antara tariff terhadap barang jadi dan tariff terhadap
bahan mentah dapat dinyatakan dengan adanya “effective rate of protection” yang dinikmati
oleh produsen yang memproses barang jadi tersebut. Apabila barang jadi dan juga bahan
mentah impor itu dikenakan tariff, maka effective rate of protection bagi produsen barang
tersebut makin tinggi.
Alasan pembebanan tariff
◈ Yang secara ekonomis dapat dipertanggungjawabkan
◈ Memperbaiki dasar tukar (terms of trade)
Suatu Negara dapat mempengaruhi dasar pertukaran antara ekspor dan impornya melalui
pembebanan tariff. Tariff dapat mengurangi keinginan untuk mengimpor, ini berarti bahwa
untuk sejumlah tertentu ekspor menghendaki jumlah impor yang lebih besar, sebagian
daripadanya diserahkan kepada pemerintah sebagai pembayaran tariff.
Pembebanan tariff ini akan berhasil memperbaiki terms of trade apabila Negara itu
mempunyai kedudukan monopoli dalam perdagangan. Dengan kata lain, kalau permintaan
Negara lain terhadap barangnya bersifat inelastis; makin inelastis permintaan terhadap
barangnya berarti semakin besar posisi monopoli sehingga pembebanan tariff dapat lebih
effective.
◈ Infant-industri
Pada umumnya industri-industri yang sedang tumbuh ini efisiensinya belum tinggi serta
belum dapat menikmati adanya economies of scale. Oleh karena itu pembebanan tariff
terhadap barang dari luar negeri dapat memberi perlindungan terhadap industri dalam negeri
yang sedang tumbuh ini. Tariff hanya bersifat sementara sampai industri-industri dalam
negeri sudah kuat, tariff dihapuskan. Hal ini untuk menjaga industri ini jangan sampai bekerja
kurang efisien dibawah perlindungan tariff.
◈ Diversifikasi
Suatu Negara yang hanya menghasilkan satu atau beberapa macam barang saja akan
mengalami kesulitan apabila harga barang-barang hasil produksinya di pasaran dunia
goncang. Dengan pembebanan tariff, industri dalam negeri dapat berkembang, sehingga
26. dapat memperbanyak jumlah serta jenis barang yang dihasilkan. Makin banyak jenis barang
yang dihasilkan, ekonomi Negara itu akan semakin stabil karena penurunan harga satu jenis
produk mungkin dapat diimbangi dengan kenaikan harga barang lain.
◈ Employment
Pembebanan tariff akan mengakibatkan turunnya impor dan menaikkan produksi dalam
negeri. Kenaikan produksi ini berarti pula kenaikan kesempatan kerja. Dalam hal ini
pembebanan tariff dapat digunakan untuk memperluas kesempatan kerja.
◈ Anti dumping
Dumping berarti menjual barang diluar negeri jauh lebih murah daripada di dalam negeri.
◈ Yang secara ekonomis tidak dapat dipertanggungjawabkan
◈To Keep Money at Home
Apabila penduduk suatu Negara itu membeli barang dari luar negeri maka Negara tersebut
memperoleh barang dan Negara lain memperoleh uang. Tetapi apabila membeli barang
produksi dalam negeri maka uang tersebut tidak lari keluar negeri. Jadi dengan pembebanan
tariff impor, maka impor akan berkurang sehingga akan mencegah larinya uang ke luar
negeri.
◈ The Low-wage
Negara yang tingkat upahnya tidak dapat mengadakan hubungan dengan Negara yang tingkat
upahnya rendah tanpa menanggung risiko akan turunnya tingkat upah. Turunnya tingkat upah
berarti pula turunnya stansar hidup. Oleh karena itu untuk melindungi para pekerja yang
upahnya tinggi dari persaingan para pekerja yang upahnya rendah maka Negara yang tingkat
upahnya tinggi tersebut perlu membebankan tariff bagi barang yang berasal dari Negara yang
tingkat upahnya rendah.
Produsen dalam negeri mempunyai hak terhadap pasar dalam negeri. Tariff akan
mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor akan diganti dengan produksi dalam negeri.
Kenaikan produksi ini berarti bertambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula
kenaikan kegiatan ekonomi.
27. ◈ Home market
Tarif akan mengakibatkan turunnya atau hilangnya impor dan diganti dengan prosuksi dalam
negeri. Kenaikan produksi berarti tambahnya kesempatan kerja yang akhirnya berarti pula
kenaikan kegiatan ekonomi. Pengenaan tarif terhadap barang-barang impor biasanya
ditujukan Untuk melindungi produksi barang sejenis yang dihasilkan di dalam negeri.
Pengaruh pembebanan terhadap harga barang impor dapat digambarkan dalam kurva berikut :
Keterangan :
OP : merupakan harga produsen di luar negeri sebelum ada pembebanan tariff
OQ1 : merupakan jumlah produksi dalam
OQ4 : negeri besarnya konsumsi dalam negeri
28. Q1Q4 : besarnya impor barang-barang dan luar negeri
PP1 : merupakan besarnya tarif atas barang impor
OP1 : besarnya harga barang di dalam negeri setelah adanya tarif impor
Setelah adanya tarif produksi dalasn negeri dapat bersaing dengan barang impor. Harga
barang-barang impor menjadi mahal, sehingga produksi dalam negeri meningkat Q1Q2.
Karena harga barang impor yang mahal, konsumen mengurangi konsumsinya sebesar QO4.
Luas segi empat GHIJ merupakan penerimaan pemerintah dan tarif barang-barang impor.
● Kuota
Kuota merupakan salah satu cara melakukan proteksi yang sifatnya nontarif. Kuota adalah
suatu kebijaksanaan untuk membatasi jumlah maksimum yang dapat diimpor. Hal ini
dilakukan apabila pemerintah tidak melakukan pelarangan impor suatu barang tetapi tidak
juga ingin menarik bea masuk atau tarif karena khawatir akan menaikkan harga dalam negeri.
Kuota ada empat macam, yaitu kuota mutlak, kuota negociated, tariff kuota, dan mixing
kuota. Satu per satu dijelaskan berikut ini.
a. Kuota mutlak (absolute/unilateral quota) yaitu penentuan kuota secara sepihak
b. Negociated/bilateral quota, yaitu penentuan kuota menurut perjanjian antara kedua belah
negara pengimpor dan pengekspor.
c. Tarif quota, yaitu pemerintah mengizinkan pemasukan barang ke dalam negeri dengan
jumlah tertentu dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu
d. Mixing quota, yaitu campuran dari ketiga macam kuota tersebut dimana pemerintah
mengizinkan barang atau komoditas tertentu masuk dan dalam jumlah tertentu melalui suatu
perjanjian dengan negara mitra dagang dalam jangka waktu tertentu.
1. Kuota Impor
Beberapa jenis kuota impor, antara lain sebagai berikut :
◈ Absolute atau unilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditentukan sendiri oleh
suatu negara tanpa persetujuan dan negara lain.
29. ◈ Negotiated atau bilateral quota adalah kuota yang besar kecilnya ditenrnkan berdasarkan
Perjanjian antara dua negara atau lebih yang terlibat dalam perdagangan.
◈Tarif quota adalah gabungan antara tarif dan kuota. Untuk barang-barang tertentu
jumlahnya dibedakan dan diizinkan masuk atau keluar tetapi dikenakan tarif yang tinggi.
◈ Mixing quota adalah pembatasan penggunaan bahan mentah yang diimpor dengan proporsi
tertentu dalam rangka melaksanakan produksi barang akhir. Pembatasan mi bertujuan
mendorong perkembangan industri di dalam negeri.
Adanya kuota impor berarti barang-barang impor di pasaran tersedia terbatas. Hal tersebut
berarti barang-barang sejenis yang dihasilkan di dalarn negeri dapat bersaing. Jika
digambarkan dalam bentuk kurva akan tampak seperti berikut :
Keterangan :
QQ1 : besarnya produksi dalam negeri sebelum ada kuota impor
QQ4 : besarnya konsumsi dalam negeri sebelum ada kuota impor
Q1Q1 : besarnya impor barang dan luar negeri sebelum ada kuota impor
OP : harga barang sebelum ada kuota impor
▶Larangan Ekspor
Larangan ekspor adalah kebijakan pemerintah dalam perdagangan internasional yang tidak
memperbolehkan ekspor barang dan dalam ke luar wilayah pabean suatu negara. Misalnya,
ekspor pasir laut Indonesia ke Singapura dilarang karena menimbulkan kerusakan Iingkungan
yang merugikan negara.
▶Larangan Impor
Larangan impor merupakan kebalikan dan larangan ekspor, yaitu suatu kebijakan dalam
perdagangan dengan cara melarang membeli barang dan luar negeri untuk melindungi dan
mengembangkan industri dalam negeri. Misalnya, larangan mengimpor beras, bawang putih,
dan gula pasir. Jika barang-barang (komoditas) tersebut tidak dilindungi, petani padi,
bawang, dan tebu akan mendenita kerugian yang besar.
30. ●Subsidi
Subsidi adalah alokasi anggaran yang diberikan kepada perusahaan yang memproduksi,
menjual, mengekspor, atau pun mengimpor barang dan jasa untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak. Dengan subsidi, harga jual suatu barang dapat terjangkau oleh masyarakat.
●Dumping
Dumping adalah kebijakan yang dilakukan oleh suatu negara dengan cara menjual barang ke
luar negeri lebih murah daripada dijual di dalam negeri atau bahkan di bawah biaya produksi.
Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume perdagangan dan menguntungkan negara
pengimpor, terutama menguntungkan konsumen mereka.
31. BAB 7 KEBIJAKAN NON TARIF:KOUTA,SUBSIDI,DUMPING
◉ Kuota atau Pembatasan Impor
Kuota adalah kebijakan pemerintah untuk membatasi barang-barang yang masuk dari luar
negeri. Akibat dari kebijakan kuota dan pembatasan impor biasanya akan terjadi : Jumlah
barang di pasar turun, Harga barang naik, Produksi dalam negeri meningkat, dan Impor
barang turun. Secara grafik
Kebijakan kuota / pembatasan impor akan tampak seperti gambar dibawah ini.
Tujuan diberlakukannya kebijakan kuota impor atau pembatasan impor di antaranya adalah:
1. Untuk mengadakan pengawasan produksi serta pengendalian harga guna mencapai
stabilitas harga di dalam negeri.
2. Untuk menjamin tersedianya barang-barang di dalam negeri dalam proporsi yang cukup.
3. Melindungi produksi dalam negeri dari serbuan produk luar negeri.
e. Pelarangan Impor
Kebijakan ini dimaksudkan untuk melarang masuknya produk-produk asing ke dalam pasar
domestik. Kebijakan ini biasanya dilakukan karena alasan politik dan ekonomi. untuk alasan
32. ekonomi pelarangan impor biasanya bertujuan untuk melindungi produksi dalam negeri dan
meningkatkan produksi dalam negeri.
Dampak pelaksanaan kebijakan larangan impor:
1. Menghindari/mengurai defisit neraca pembayaran
2. Melindungi perusahan dalam negri dari kebangkrutan
Kebijakan Pelarangan Impor
◉. Subsidi
Subsidi merupakan kebijakan pemerintah untuk membantu mengurangi sebagian biaya
produksi per unit barang produksi dalam negeri. Sehingga produsen dalam negeri bisa
memasarkan barangnya lebih murah dan dapat bersaing dengan barang impor. Subsidi yang
diberikan dapat berupa tenaga ahli, mesin-mesin, peralatan, fasilitas kredit, keringanan pajak,
dll
33. Kebijakan Subsidi
Tujuan dari subsidi ekspor adalah untuk mendorong jumlah ekspor, karena eksportir dapat
memasarkan produknya dengan harga yang lebih rendah. Harga jual dapat diturunkan sebesar
subsidi tadi. Namun tindakan ini dianggap sebagai persaingan yang tidak jujur dan dapat
menjurus kea rah perang subsidi.
◉. Dumping
Dumping merupakan kebijakan pemerintah untuk mengadakan diskriminasi harga, yakni
produsen menjual barang di luar negeri dengan harga yang lebih murah dari dalam negeri
atau bahkan di bawah biaya produksi. Kebijakan dumping dapat meningkatkan volume
perdagangan dan menguntungkan negara pengimpor, terutama menguntungkan konsumen
mereka.
Kebijakan dumping sendiri biasanya hanya berlaku sementara, harga produk akan dinaikkan
sesuai dengan harga pasar setelah berhasil merebut dan menguasai pasar internasional.
Biasanya kebijakan dumping dilakukan dengan tujuan untuk mematikan persaingan di luar
negeri
Syarat yang harus dipenuhi dalam kebijakan dumping yaitu:
▪ Terdapat hambatan yang cukup kuat sehingga konsumen dalam negeri tidak dapat membeli
barang dari luar negeri.
34. ▪Kekuatan monopoli di dalam negeri lebih besar dibanding luar negeri, sehingga kurva
permintaan di dalam negeri lebih inelastis dibanding kurva permintaan di luar negeri
Kebijakan Dumping
Oleh karena kurva permintaan di kedua pasar mempunyai kecuraman yang berbeda, di mana
harga pasar dalam negeri adalah OP2 sementara harga di pasar luar negeri setinggi OP1,
sehingga permintaan di pasar dalam negeri relatif lebih inelastis dibandingkan dengan pasar
di luar negeri, karena kurvanya lebih curam.
Ada tiga tipe dumping, yaitu sebagai berikut.
a. Persistant dumping, yaitu kecenderungan monopoli yang berkelanjutan (continous) dari
suatu perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba maksimum dengan menetapkan
harga yang lebih tinggi di dalam negeri daripada di luar negeri.
b. Predatory dumping, yaitu tindakan perusahaan untuk menjual barangnya di luar negeri
dengan harga yang lebih murah untuk sementara (temporary), sehingga dapat mematikan atau
mengalahkan perusahaan lain dari persaingan bisnis. Setelah dapat memonopoli pasar,
barulah harga kembali dinaikkan untuk mendapatkan laba maksimum.
c. Sporadic dumping, yaitu tindakan perusahaan dalam menjual produknya di luar negeri
dengan harga yang lebih murah secara sporadic dibandingkan harga di dalam negeri karena
adanya kelebihan produksi di dalam negeri.
35. DAFTAR ISI
BAB 1 Ruang Lingkup ekonomi internasional.................................................................hal 1
BAB 2 Konsep Teori perdagangan internasional..............................................................hal 2
BAB 3 Teori Perdagangan Praklasik – Merkantilisme......................................................hal 3
BAB 4 Teori klasik ,Teori Keunggulan Mutlak,Teori Keunggulan komparatif................hal 4
BAB 5 Teori Perdagangan Modern....................................................................................hal 5
BAB 6 Kebijaksanaan ekonomi internasional,kebijakan Tarif...........................................hal 6
BAB 7 Kebijakan Non-Tarif ,kouta,subsidi,dumping.........................................................hal 7
36. Disusun Oleh :
Nama : Herlinawati Matondang
Nim : 11140037
Kelas : 6k –MKP
Dosen : Ade Fauji .SE,MM
Mata Kuliah : Ekonomi Internasional