SlideShare a Scribd company logo
RESUME
EKONOMI INTERNASIONAL
NAMA : SURYADI
NIM : 11150691
KELAS : 6L-MA
HARI / RUANGAN : SELASA, C.1.4
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
MANAGEMENT KEUANGAN DAN PERBANKAN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Ekonomi
Internasional ini dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR iii
BAB 1 KEBIJAKAN NON TARIF 1
1.1 Pengertian Kebijakan Non Tarif 1
1.2 Macam – Macam Hambatan Non Tarif 1
BAB 2 VALUTA ASING 7
BAB 3 TEORI TENTANG PERUSAHAAN
MULTINASIONAL ( MNC ) 11
3.1 Sifat MNC 11
3.2 Tujuan dan Motiv MNC 11
3.3 Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC 12
3.4 Faktor Non Ekonomi 12
BAB 4 TEORI TENTANG PERUSAHAAN
MULTINASIONAL ( MNC ) 15
4.1 Kekuatan Bersaing 15
4.2 Efek Global 16
BAB 5 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 18
5.1 Masalah – masalah transaksi Ekonomi Internasional 18
5.2 Pos-Pos dalam Pembayaran Internasional 19
ii
BAB 6 NERACA PEMBARAN INTERNASIONAL 23
6.1 Mekanisme Pembayaran 23
BAB 7 CARA – CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI
INTERNASIONAL 27
7.1 Cash ( TUNAI ) 27
7.2 Open Account 27
7.3 Commercial Bills of exchange ( Wesel ) 28
7.4 Letter of credit 29
7.5 Privat Compensation 30
Daftar Pustaka 31
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Ekonomi
Internasional ini dengan tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu
menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu,
saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang
dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.
i
BAB I
KEBIJAKAN NON TARIF
Kebijakan non tarif
1.1 Pengertian
Hambatan non-tarif (non tarifbarrier) adalah berbagai kebijakan
perdagangan selain beamasuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga
mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr.HamdyHady).
1.2 Macam-macam hambatan nontarif
A.M.Rugman dan R.M.Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif(non
– tarifbarrier) sebagai berikut :
1. Pembatasan spesifik (specificlimitation):
a.Larangan impor secara mutlak
b.Pembatasan impor (quotasystem)
Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas
pemasukan barang (kuotaimpor) dan pengeluaran barang (kuotaekspor)
dari/kesuatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen.
c.Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu
d.Peraturan kesehatan/karantina
e.Peraturan pertahanan dan keamanan negara
f.Perizinan impor (importl icence)
g.Embargo
h.Hambatan pemasaran/marketing
1
2.Peraturan beacukai (custom sadministration rules)
a.Tatalaksana impor tertentu (procedure)
b.Penetapan harga pabean
c.Penetapan forexrate (kursvalas) dan pengawasan devisa (forexcontrol)
d. Packaging/labelling regulations
e. Documentation needed
f. Quality and testing standard
g.Pungutan administrasi (fees)
3. Partisipasi pemerintah (government participation)
a.Kebijakan pengadaan pemerintah
b.Subsidi dan insentifekspor
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau
Bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak,
Pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll.
c. Countervaling duties
d. Domesticas sistance programs
4. Importcharges
a. Importdeposits
b. Supplementary duties
c. Variablelevies
2
C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan nontarif
(non-tarif barrier)
Beberapa cara yang dilakukan oleh suatu negara dalam Menerapkan
Hambatan nontarif adalah sebagai berikut:
1. Standarisasi Kualitas Produk atau Jasa
2. Pembatasan Kuota Impor
3. Prosedur atau Peraturan Khusus
4. Struktur Pasar
5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya
Standarisasi Kualitas Produk atau Jasa
Cara ini dilakukan dengan membuat standar kualitas khusus produk atau
jasa yang akan masuk kesuatu negara tertentu harus memenuhi standar
kualitas negara tersebut. Pembatasan ini samasekali tidak terkait dengan
aspek-aspek finansial.
Pembatasan Kuota Impor:
Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke
negara. Pembatasan jumlah Barang dilakukan dengan tujuan produk-produk
impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini
diharapkan produk – produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya
sendiri
3
Prosedur atau Peraturan Khusus:
Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat
bisa jadi menjadi hambatan Terbesar yang dihadapi produk luar negeri.
Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah Merupakan kunci
masuknya produk luarnegeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut,
gerak produk Luar negeri didalam negeri bisa terbatas.
Struktur Pasar:
Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan
pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan
berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas
yang cukup nya taterhadap produk luar yang akan masuk kedalam negeri.
Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya
Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor – faktor
Seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan.
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut,diharapkan usaha
Pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya
faktor-faktor tersebut justru
Menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan.
Berbagai Hambatan Nontarif
1. Kuota impor
Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah
barang yang boleh diimpor dari luar Negeri untuk melindungi
kepentingan industri dan konsumen.
4
Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara:
a. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang
selanjutnya akan diikut ikenaikan harga domestik dan produksi domestik
yang lebih besar dari pada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor
yang setara.
b. Dalam pemberlakuan kuotaimpor, jika pemerintah melakukan pemilihan
perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa
mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli
dan distorsi
c. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara
lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor
d. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti,
sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang
tidak dapat dipastikan.
2.Pembatasan Ekspor Secara Sukarela
Konsep ini mengacu pada kasus dimana negara pengimpor mendorong atau
bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela den
ganancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan
perdagangan yang lebih keras lagi.
Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor
tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih.
Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada
umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara
sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang
Lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi impor yang bernilai
tinggi itu justru diberikan pada Pemerintah atau perusahaan asing.
5
4.Dumping
Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh dibawah
pasaran, atau penjualan Komoditike luar negeri dengan harga jauh lebih
murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya.
Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu:
a.Dumping terus menerus atau international price discrimination adalah
kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik
untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi
dengan harga yang lebih tinggi dipasaran domestik, sedangkan harga yang
dipasangnya dipasa rluar negeri sengaja dibuat lebih murah;
b.Dumping harga yang bersifa tpredator atau predatory dumping praktek
penjualan komoditi dibawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga
domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara,
namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan
produk pesaing dalam waktu singkat
c.Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi dibawah
harga atau penjualan komoditi itu keluar negeri dengan harga yang sedikit
lebih murah dari pada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin
mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurun kan harga
domestik.
5.Subsidi Ekspor
Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan
pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportirnasional,
dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor
asing dalam rangka memacuekspor suatun egara.
6
BAB 2
VALUTA ASING
Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi
yangmemperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara
lainnya(pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama
di duniaselama 24 jam secara berkesinambungan. Valas merupakan suatu
mekanismedimana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara,
memperoleh ataumenyediakan kredit untuk transaksi perdagangan
internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat
terjadinya fluktuasi kurssuatu mata uang, dikarenakan perbedaan nilai mata
uang tiap Negara.
Pada kegiatan perdagangan internasional, pembeli dan penjual memiliki
nominaluang dalam mata uang yang berbeda dan tidak ada kurs tunggal
mata uang dollarmelainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank
mana atau pelaku pasarmana yang bertransaksi. Oleh karena itu, si pembeli
membutuhkan kepemilikanatas mata uang yang digunakan penjual agar ia
bisa melakukan transaksi jual beli.
Dengan kata lain, pembeli harus menukar sejumlah uang ke dalam mata
uangpenjual, nilai tukar antara mata uang satu dengan yang lainnya tidaklah
selalusetara. Hal ini bergantung pada mekanisme pasar perdagangan
internasional.Berdasarkan survei BIS (Bank International for Settlement,
bank sentral dunia),yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi
pasar valuta asing mencapailebih dari USD$1,4 triliun per harinya.2
Transaksi pasar valuta asing di Indonesiadari data yang dihimpun dari BI,
sampai September 2014 total transaksi kegiatanusaha penukaran valuta
asing (KUPVA) bukan bank meningkat.
7
Rata-ratapembelian uang kertas asing (UKA) dan cek pelawat (travelers
cheque/TC)mencapai Rp 7,9 triliun per bulan. Sedangkan penjualan UKA
sebesar Rp 7,8triliun setiap bulan. Jumlah KUPVA bukan bank di Indonesia
kini mencapai 916kantor pusat yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air.
Mengingat tingkatlikuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi
tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. Sehingga
perlu adanya pengawasan kegiatan usaha penukaran valas oleh pemerintah
melalui izin kegiatan usahapenukaran valuta asing.
Izin kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) adalah izin yang
diberikanBank Indonesia selaku Bank Sentral terhadap pedagang valuta
asing yang akanmendirikan dan melaksanakan kegiatan jual beli uang kertas
asing.
Adapuntujuan pemberian izin KUPVA bukan bank oleh Pemerintah
melaluiBank Indonesia dan Pemerintah Daerah yaitu :
1. Melindungi mata uang rupiah dan
2. Memberikan perlindungan terhadap masyarakatPemerintah memberikan
pengawasan untuk melindungi uang rupiah dari adanyakurs jual dan beli
mata uang asing di masyarakat, dimana bisa terdapat permainandalam
penetapan kurs yang dapat berdampak terhadap penurunan rupiah.Pedagang
valas ilegal ini mengupayakan untuk menawarkan jual beli valasdengan
harga lebih menarik daripada perbankan. Ini untuk lebih menarik
banyaknasabah agar mau menukarkan uangnya.
Selain melindungi mata uang rupiah, Pemerintah juga berupaya memberikan
perlindungan terhadap masyarakat, karena apabila tidak adanya pengawasan
daripemerintah dapat terjadi transaksi mata uang palsu baik rupiah ataupun
dolarterlebih dolar dimana masyarakat tidak mengetahui keaslian mata uang
asing.
8
Apabila pedagang valuta asing bukan bank telah terdaftar dalam
perizinankegiatan usaha valuta asing, maka pemerintah dapat mengawasi
transaksi matauang asing yang terjadi melalui catatan transaksi pedagang
valas tersebut. Sesuaidengan motif izin yang dikemukakan Ten Berge yaitu
mengendalikan perilaku warga dan juga mengarahkan aktivitas.
Pertama BankIndonesia sebagai lembaga yang bertujuan untuk menjaga dan
memeliharakestabilan nilai rupiah, maka Bank Indonesia mempunyai tugas
untuk :
1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.
2) Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran.
3) Mengatur dan mengawasi bank.
Dalam memberikan kepastian perlindungan terhadap masyarakat serta
mengaturdan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia
mengeluarkan izinKUPVA bukan bank, sesuai dengan Pasal 7 ayat 1
Peraturan Bank IndonesiaNomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha
Penukaran Valuta Asing, bahwaBadan usaha bukan Bank yang akan
melakukan kegiatan usaha sebagai Penyelenggara KUPVA Bukan Bank
wajib terlebih dahulu memperoleh izin dariBank Indonesia.
2) Mencantumkan dalam anggaran dasar perseroan bahwa maksud dan
tujuanperseroan adalah melakukan kegiatan jual beli UKA dan pembelian
Cek Pelawat
3) Memenuhi jumlah modal disetor yang ditetapkan oleh Bank Indonesia
4) Modal disetor tidak berasal dari dan/atau untuk tujuan pencucian uang
(moneylaundering).
9
Berdasarkan hal diatas setelah mendaftarkan izin dan persyaratan telah
diberikan,selanjutnya Bank Indonesia melakukan pemeriksaan persyaratan
dan lokasitempat usaha, serta melakukan penyuluhan terhadap pemohon
izin. Pemberianizin usaha akan diberikan setelah semua unsur tersebut
dipenuhi dan dilarangdialihkan kepada pihak lain.
Pemerintah Daerah yang diberikan kewenangan Pemerintah Pusat salah
satunyadalam menerbitkan izin, dalam hal ini izin KUPVA Bukan Bank
selain melaluiBank Indonesia juga melalui Pemerintah daerah khususnya
Pemerintah KotaBandar Lampung selaku pemberi izin usaha pedagang
valuta asing melalui BadanPenanaman Modal dan Perizinan berpedoman
pada Peraturan Walikota BandarLampung Nomor 58 Tahun 2011 tentang
Tugas, Fungsi dan Tata Kerja BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kota
Bandar Lampung serta Peraturan WalikotaBandar Lampung Nomor 49
Tahun 2011 tentang Pelimpahan SebagianKewenangan di Bidang Perizinan
kepada Kepala Badan Penanaman Modal danPerizinan Kota Bandar
Lampung.
Berdasarkan dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 66 Tahun
2011tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerbitan Perizinan Pada
BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung.
Sebagaimana pemilikKUPVA Bukan Bank harus mendaftarkan izinnya ke
Badan Penanaman Modaldan Perizinan yang meliputi :
1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
2) Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
3) Izin Gangguan (HO/Hinderordonnantie)
10
BAB 3
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC )
Sifat MNC dan faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan
MNC
3.1 SIFAT MNC
a. Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di
luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
b. Pendirian cabang di luar negeri dengan investasi langsung, dengan cara
mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar
negeri
c. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri: lebih banyak JOINT
VENTURES
3.2 TUJUAN DAN MOTIV MNC
a. Ekspansi secara vertikal
Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar
negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh
perusahaan induk
Contoh: perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri di
mana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut
oleh perusahaan induk.
b. Ekspansi horisontal
mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir
sama dengan perusahaan induk.
11
3.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
Tujuan penjualan maksimum
Manfaat:
a. Mengetahui kebutuhan dan selera konsumen
b. Pelayanan kepada konsumen
c. Masalah hambatan tarif dapat diatasi
B. Keuntungan maksimum
Pertimbangan efisiensi biaya
Contoh: upah buruh rendah, kerajinan, tidak sering terjadi pemogokan,
biaya transpor, dan pajak rendah
3.4 FAKTOR NON EKONOMI
a. Faktor Sosial dan Budaya
b. Sikap Pemerintah terhadap perusahaan Asing
c. Kestabilan politik negara penerima
Perusahaan multinasional Air Asia sebagai maskapai penerbangan
dikawasan Asia Tenggara sudah tidak asing bagi para wisatawan. Air Asia
terkenalsebagai maskapai yang menawarkan jasa penerbangan murah
menyaingi TigerAirways yang sama-sama beroperasi di kawasan Asia,
terutama Asia Tenggara.
Mulanya maskapai tersebut di bawah kendali pemerintah Malaysia.Namun,
Tony Fernandes mengambil alih kepemilikan pada 2002.
12
Di bawahkendali Tony Fernandes, Air Asia menjadi salah satu maskapai
penerbangankebanggaan negara-negara di Asia Tenggara. Hal itu
ditunjukkan dengankebanggaan warga negara di negara-negara tersebut
karena mendapat fasilitaslebih mudah dan murah dalam menjelajahi potensi
di negara lain di Asia
Tenggara. Air Asia membantu mereka terkoneksi. Dengan kata lain, Air
Asiamempengaruhi mobilitas masyarakat yang semula kurang tertarik
untukmelakukan wisata ke luar negeri di kawasan Asia Tenggara.Namun,
ekspansi bisnis Air Asia di kawasan Asia Tenggara adalah halpaling utama
yang menjadi perhatian dunia ekonomi-politik internasional. Dalam waktu
sepuluh tahun, Air Asia memiliki pengaruh kuat di regional Asia Tenggara.
Di balik layar, usaha mengembangkan Air Asia tidak semudah dan
seramahyang Air Asia beri kepada para penumpang. Tony Fernandes yang
bukanketurunan Melayu asli bukan tanpa halangan saat berupaya
mengambil alih AirAsia. Penuh intrik dan strategi yang dilakukan dalam
negosiasi kepentingantertentu. Hal tersebut yang menjadikan perjuangan Air
Asia mempertahankaneksistensi bisnis menjadi menarik untuk didalami.
Bisnis Air Asia tidak sekedardinamika ekonomi rupanya. Ada dinamika
politik yang mengiringi perkembanganbisnis Air Asia, mulai dari politik
dalam negeri hingga politik luar negeri.
Dinamika politik yang harus dihadapi Air Asia didasari pada
banyaknyakelompok kepentingan yang dihadapi perusahaan dalam ekspansi
bisnis keberbagai wilayah di Asia Tenggara. Jika Air Asia melalui Tony
Fernandes sebagaipemilik tidak mengambil risiko tertentu, nama Air Asia
akan sekedar melengkapikeberadaan maskapi-maskapai penerbangan lain
yang sudah lebih dulu berkiprahdi pelayanan transportasi udara.
Asia Tenggara merupakan tujuan utama pengembangan bisnis Air
Asiamengingat kantor pusat berada di Malaysia.
13
Dengan jumlah penduduk yang padat,Asia Tenggara menjadi sumber
pendapat terbesar perusahaan Air Asia. Pilihankebijakan Air Asia untuk
berinvestasi di negara-negara di Asia Tenggara menjadipenting agar pasar
semakin mudah dikendalikan. Namun, hal tersebut bukan tanparintangan.
Terkait investasi asing, perusahaan multinasional seperti Air Asia
harusberhadapan dengan aturan-aturan birokrasi pemerintah negara tujuan
investasi.Hal ini kemudian menjadi sorotan yang perlu didalami karena
menjadi dasarkeberhasilan investasi dan pengembangan bisnis Air Asia di
Asia Tenggara.
Jika berbicara aspek ekonomi atau bisnis saja, Air Asia menjadi kurang
menarik dalam studi ekonomi-politik.
Menurut Robert Reich, identifikasi perusahaan multinasional
berdasarkannegara asal tidak bisa disamakan dengan kepentingannya
berinvestasi dengan latarbelakang kepentingan negara asalnya. Perusahaan
Jepang yang masuk ke AmerikaSerikat belum tentu memiliki konsesi politik
juga seperti era perang terdahulu.
Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut bisa jadi malah
membantupeningkatan kesejahteraan warga Amerika Serikat. Pada kasus
perusahaan jepangmasuk Amerika Serikat, peralatan dan sumber daya
manusia lokal masihdiberikan sharing kontribusi oleh perusahaan tersebut.
Hal yang berbedadilakukan oleh perusahaan Amerika Serikat yang
membawa seluruh keunggulanke negara tujuan investasi tanpa memberikan
sharing. Oleh karena itu, argumenperusahaan sebagai aktor imperialisme
baru kurang relevan untuk saat ini.
14
BAB 4
TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC )
Kekuatan Bersaing Efek Global
4.1 Kekuatan Bersaing
a. MNC dipandang sebagai perusahaan superior
b. Dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena
penggunaan teknologi melalui R & D
c. MNC disebut sebagai perusahaan informasi
d. MNC dapat menikmati adanya skala ekonomis
e. MNC memperoleh manfaat dari besarnya/ luasnya jaringan keuangan
internasional
f. MNC sering punya monopoli pemasaran
g. MNC sering menghindar dari kebijakan tarif atau quota
Perusahaan multinasional (MNC) telah menjadi aktor yang penting dalam
perkembangan perdagangan global. Pada awal perkembangannya,
perusahaan multinasional didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang
berasal dari negara Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa dan Jepang.
Dimana negara-negara tersebut merupakan negara maju sehingga MNCs
tersebut memilih untuk melakukan ekspansi keluar dari home country untuk
menghindari pajak yang tinggi, buruh yang mahal, keterbatasan bahan baku
dan persaingan di home country sehingga mereka lebih memilih
menanamkan investasi keluar negaranya dimana negara yang menjadi
tujuannya adalah negara-negara yang sedang berkembang.
15
Pada umunya di negara berkembang tidak memiliki aturan hukum yang
ketat, buruh yang murah dan memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Salah satu cara yang digunakan untuk dapat berekspansi ke negara
berkembang yaitu melalui foreign direct investmen (FDI) dengan
mendirikan perusahaan langsung di negara yang didatangi (host country).
Namun, dengan dengan adanya globalisasi sehingga memberikan
kesempatan bagi perusahaan multinasional dari negara-negara berkembang
atau latecomers yang lahir dari emerging market untuk bersaing dalam
perdagangan global dan juga untuk mengembangkan dan memperluas
pasarnya mereka.
4.2 EFEK GLOBAL
a. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara
Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC
MNC punya akses sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian
menanamkan di negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta resiko
yang rendah
b. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara
Efisiensi alokasi: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang
relatif kecil diletakkan di beberapa negara.
Perkembangan multinasional dari negara berkembang sebagai pendatang
baru dimulai sejak tahun 2000-an, dimana perusahaan-perusahaan ini mulai
ikut bersaing dalam pasar internasional. Hal ini disebabkan karena beberapa
negara berkembang mengalami peningkatan jumlah investasi dari tahun ke
tahun sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat.
Dengan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari dalam
negari yang disebut juga latecomers ini sehingga perusahaan-perusahaan
dari negara tersebut dapat tumbuh dan bersaing dalam perdagangan global.
16
Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki beberapa karakteristik
umum, seperti memiliki standar hidup yang relatif rendah, ketimpangan
pendapatan, keterbatasan lapangan kerja dan masih banyak lainnya. Dengan
berbagai karakteristik tersebut mencerminkan kekurangan dari negara
berkembang, namun pada realistasnya negara-negara berkembang seperti
Cina, India, Brazil, Rusia dan Afrika Selatan atau disebut juga dengan
BRICS telah menunjukan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari dalam
yang disebut juga dengan emerging market sehingga perusahaan dalam
lokalnya dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan multinasional
dan berekspansi hingga ke negara-negara berkembang bahkan hingga ke
negara-negara maju.
Dalam Fortune’s List pada tahun 2004, dari 500 MNC terbesar yang
menduduki peringkat dunia 44 diantaranya dari negara latecomers.1 Dengan
hadirnya perusahaan mutlinasional dari negara-negara berkembang
memberikan dampak pada persaingan global yang baru dimana dahulunya
hanya dikuasai oleh MNC dari negara maju. Hanya dalam beberapa tahun,
negara-negara latecomers ini terus memunculkan industri atau perusahaan-
perusahaan yang menjadi MNC hingga dapat bersaing secara global.
Perusahaan-perusahaan multinasional yang lahir dari emerging market
disebut juga Emerging Multinational Corporation (EMNCs). Dari negara
anggota BRICS, China dan India yang telah menempati jumlah tertinggi
dalam melahirkan perusahaan multinasional baru. Meskipun demikian dari
laporan yang dikeluarkan oleh Pricewaterhouse Coopers International
Limited (PwCIL) tahun 2010 dengan tema Emerging Multinational; The rise
of New Multinational Companies from Emerging Economies telah
memprediksikan bahwa India memeliki peluang lebih besar untuk
menghasilkan MNC baru dibandingkan dengan China.
17
BAB 5
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
Neraca pembayaran adalah catatan dari ekonomi internasional yang
meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara produk dalam negeri
dengan produk luar negeri dalam periode waktu tertentu biasanya satu tahun
atau di katakan sebagai laporan arus pembayaran ( keluar atau masuk )
untuk suatu negara.
Tujuan utama nya untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang
posisi keuangan dalam hubungan negara lain serta membantu dalam
pengambilan kebijaksanaan moneter,fiskal,perdagangan dan pembayaran
internasional.
5.1 Masalah-Masalah Transaksi ekonomi Internasional
a. Masalah Proteksionisme
Meski negara-negara maju mengklaim bahwa
merekaadalahmotordariglobalisasidanpelopordalam menghapushambatan –
hambatan perdagangan namunkebijakanproteksionismediberbagainegara-
negaramaju(developedcountries)
masihsajaberlangsung.Negaramajumasihmelindungipetaninyadaripersaingan
internasional.Pemberiansubsidiekspordanbantuandomestikmasihtetapdilaku
kan.
b. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang teru berlanjut ( yaitu fluktuasi yang
sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan
menetapnya misalignment ( yaitu fakta bahwa kurs dapat berda jauh di luar
keseimbangan untuk jangka waktu lama ). Ketidakstabilan ini ikut memberi
sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
18
c. Masalah Pengangguran
Muncul nya tingkat pengangguran struktual yang cukup tinggi dan dalam
jangka waktu yang lama di negara-negara eropa dan negara- negara maju
lainnya. Pengangguran bukan lagi masalah yang menerpa penduduk miskin
dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa
penduduk kaya dan berpendidikan tinggi.
d. Masalah Krisis Ekonomi
Krisis ekonomi yang cukup parah dan menghantam negara-negara asia
timur dan tenggara termasuk indonesia, yang hingga kini sebagian negara
negara yang terkena krisis belum pulih sepenuhnya.
e. Masalah Inequalities
Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang di
hadapi negara negara paling miskin di dunia terutama benua afrika.
Perdagangan internasional belum mampu mengurangi angka kemiskinan di
negara negara yang paling miskin, hal ini di sebabkan oleh nilai jual
komoditi negara miskin danhgat rendah di banding komoditi negara maju
yang nilai jualnya relatif lebih tinggi.
5.2 Pos – Pos dalam Pembayaran Neraca Internasional
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa.
Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang
dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang
yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible
trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata
atau transaksi jasa (invisible trade transaction).
19
Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos
transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran
Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat
Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya
termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-
biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa
lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan
sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya
dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti
moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos
transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos
tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos
lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi
penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan
penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam
modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden
dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil
penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat
pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya,
keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil
dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi
debet pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di
dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral
transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak
mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar
harga hadiah yang telah diterima tersebut.
20
Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak
menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang
tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi
unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai
transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro
quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media
massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu
yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari
transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi
sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment),
ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau
perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain,
termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk
suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk
suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal
langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan
saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang
mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang
jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat
obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain.
Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain,
akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca
pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet
pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli
obligasi dari penduduk negara lain.
Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
21
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang
jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari
penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan
pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek
sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas
moneter(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi
pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap
transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account),
seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman
modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang
dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current
account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current
account dan investment account, maka akan terdapat suatu
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo
kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut
sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
22
BAB 6
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
6.1 Mekanisme Neraca Pembayaran
Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca
pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut :
a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price
effects).
b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme
pendapatan (income effects).
c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real
balance effects).
Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran
Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan
defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada
impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi
neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara
juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa)
tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif.
Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara
dikarenakan oleh komponen berikut.
a. Stok Nasional
Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan
stok nasional berarti surplus.
b. Pinjaman Akomodatif
Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor
berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas
kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit.
b. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah
pinjaman akomodatif.
23
d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman
akomodatif.
Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara
Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara
mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun
dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut.
a. Perubahan Kurs DevisaJika neraca pembayaran defisit, maka kurs
valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan.
Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan
kurs rupiah mengalami kenaikan.
b. Perubahan Harga
Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam
negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri
menjadi meningkat.
c. Perubahan Tingkat Pendapatan
Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya
nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional.
24
Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran
Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh
perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca
pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan
perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca
pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca
pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu Negara
adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang.
Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran
internasional antara lain sebagai berikut.
a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri.
b. Struktur produksi suatu negara.
c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri.
25
Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca
pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui
proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur.
Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen
berikutini.
a. Pendapatan Nasional
Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua
tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya
perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
b. Tingkat Harga
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu
segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang
beredar dalam masyarakat.
c. Kurs Valuta Asing
Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu
kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata
uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan
menambah devisa suatu negara.
d. Tingkat Bunga
Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan
tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi
atau neraca modal.
26
BAB 7
CARA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL
Cara Melakukan Pembayaran Internasional, Transaksi Luar Negeri -
Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang
pengusaha dapat menggunakan beberapa cara antara lain sebagai berikut :
7.1 Cash (Tunai)
Pembayaran cara ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank
drafts, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini
biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena:
1) harus tersedia uang kas yang cukup besar;
2) kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima;
3) harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir.
Cara ini relatif lebih baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah
dan belum mengenal baik importir.
7.2 Open Account
Cara ini merupakan kebalikan dari cara cash. Dengan cara ini, barang yang
telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar
serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu
atau sesuai kebijaksanaan importir. Dalam hal ini, sebagian besar risiko
ditanggung oleh eksportir. Misalnya, eksportir harus memiliki banyak
modal dan jika pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing, risiko
perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini digunakan jika:
1) pembeli sudah dikenal dengan baik;
2) keadaan ekonomi dan politik yang stabil;
3) dekat dengan pasar.
27
7.3 Commercial Bills of Exchange (Wesel)
Cara ini paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut
drafts atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi
perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada
waktu tertentu di masa yang akan datang. Surat perintah tersebut ini sering
disebut wesel. Jika pembeli menyetujui, ia harus membubuhkan tanda
tangan pada drafts tersebut sehingga dapat diperjualbelikan (trade drafts).
Cara pembayaran dengan wesel yang mengikutsertakan peran bank langkah-
langkahnya sebagai berikut:
a. Eksportir mengirimkan barang kepada importir melalui maskapai
pelayaran.
b. Eksportir mengirimkan dokumen pengiriman kepada importir dan
memberitahukan adanya penarikan wesel.
c. Eksportir datang ke bank A dengan membawa wesel yang sudah dilampiri
dokumen pengiriman.
d. Bank A membayar kepada eksportir. Bank A bersedia membayar karena
bank memperoleh keuntungan berupa bunga diskonto. Selain itu, pada
umumnya berlaku pula persyaratan bila importir tidak bisa membayar pada
saat jatuh tempo maka eksportirlah yang bertanggung jawab melunasi wesel
tersebut kepada bank.
e. Selanjutnya bank A mengirimkan wesel tersebut kepada bank B di negara
tempat importir tinggal. Dengan diterimanya wesel, bank B akan membayar
kepada bank A. Pembayaran tidak dilakukan dengan cara mengirimkan
uang, tapi hanya dalam bentuk pencatatan saldo, karena sebelumnya sudah
ada perjanjian kerja sama antara bank A dengan bank B.
f. Langkah terakhir, bank B menagih kepada importir. Apabila importir
memiliki rekening di bank B maka bank B tinggal mengurangi jumlah yang
tersimpan di rekeningnya. Sebagai catatan, wesel yang belum jatuh tempo
dan sudah di-accept (diakui) oleh importir bisa diperjualbelikan untuk
mendapat keuntungan, di antaranya berupa bunga diskonto.
Jenis atau macam drafts dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clean drafts dan
documentary drafts.
1) Clean drafts, adalah drafts yang tidak disertai jaminan dokumen barang.
2) Documentary drafts, adalah drafts yang disertai jaminan dokumen
pengiriman serta asuransi barang.
28
Waktu dilakukannya pembayaran drafts disebut tenor atau usance. Dalam
hubungan dengan tenor atau usance, drafts dapat dikelompok kan menjadi
sebagai berikut :
1) Sight drafts, adalah drafts yang dibayar setelah diperlihatkan pada
pembeli. Jadi, pembayarannya sebelum barang tiba di tempat pembeli
sebab drafts dikirim melalui kapal laut.
2) Arrival drafts, adalah drafts yang dibayar setelah barangnya datang.
3) Date drafts, adalah drafts yang pembayarannya dilakukan pada tanggal
tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut.
7.4 Letters of Credit (L/C)
Cara pembayaran dengan Letter of Credit, wesel ditarik pada bank bukan
kepada importir sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Letter of Credit
adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang
(importir) tempat bank yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik
oleh penjual barang (eksportir).
Dengan demikian, letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit
bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir.
Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit, yaitu
opener, issuer, dan beneficiary atau acreditee.
1) Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C.
2) Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C tersebut.
3) Beneficiary atau acreditee adalah penjual (eksportir).
Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi L/C
ini, yaitu confirming bank. Confirming bank adalah bank di negara
eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang
dikeluarkan oleh Issuer.
Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah-
langkah sebagai berikut.
1) Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan
eksportir.
2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi
permohonan pembukaan L/C.
29
3) Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian L/C ditandatangani oleh
bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pem bayaran kepada
eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua pembayaran
yang dilakukan oleh bank.
4) Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut, kredit telah tersedia
bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir.
5) Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk
memberikan advice of L/C kepada eksportir, kemudian confirming bank
membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan
pembayaran L/C.
6) Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas
Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen-
dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen-
dokumen tersebut.
7) Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank
dikirimkan kepada Issuing bank.
8) Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang
dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importir setelah
menandatangani trust receipt.
9) Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir
membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah
pembayaran dengan menggunakan L/C.
7.5 Private Compensation
Private compensation adalah cara pembayaran yang dilakukan importir dan
eksportir dengan cara menukarkan utang piutang. Contohnya, Toni di
Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di
lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada Diki di Indonesia.
Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah transaksi, utang piutang
tersebut diselesaikan dengan cara: Toni membayar utangnya kepada Diki;
Najib membayar utangnya kepada Farhan.
30
Daftar pustaka
Dachliani, Diesy. 2006. Permintaan Impor Gula Indonesia Tahun 1980-
2003. Tesis pascasarjana, Universitas Diponegoro.
Hady,Hamdy. 2001. Teori Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional.
Jakarta: Ghalia Indonesia.
Lindert, Peter H. 2003. Voice And Growth. Journal Of Economic History,
6(2), pp: 315
Mankiw, Gregory N. 2003. Makroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Simorangkir, O. P. 1985. Kamus Perbankan. Jakarta: Bina Aksara.
Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional.Munandar dan Sumiharti
[penerjemah]. Jakarta: Erlangga.
Sukirno. 2011. Makroekokonomi: TeoriPengantar. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca
pembayaran Cetakan 1. Jakarta Pustaka: LP-FEUI.
31

More Related Content

What's hot

Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
Tiwi Pratiwi
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
mulyanahsari
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
Fahmi Rizani
 
Pengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi InternasionalPengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Ikmall Aziiezz
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
wawan putra januari
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Materi uas
Materi uasMateri uas
Materi uas
Lilik Mafula
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksizuhri5590
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
Muhammad Khoirul Fuddin
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional
Anisa Emas
 

What's hot (15)

Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
Kebijakan Perdagangan Internasional (1)
 
Makalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasionalMakalah ekonomi internasional
Makalah ekonomi internasional
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Pengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi InternasionalPengertian Ekonomi Internasional
Pengertian Ekonomi Internasional
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Ekonomi internasional resume UAS
Ekonomi  internasional resume UASEkonomi  internasional resume UAS
Ekonomi internasional resume UAS
 
Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)Kebijakan perdagangan internasional (2)
Kebijakan perdagangan internasional (2)
 
Materi uas
Materi uasMateri uas
Materi uas
 
Kebijakan proteksi
Kebijakan proteksiKebijakan proteksi
Kebijakan proteksi
 
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di duniaBentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
Bentuk lembaga integrasi ekonomi di dunia
 
Integrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi InternasionalIntegrasi Ekonomi Internasional
Integrasi Ekonomi Internasional
 
Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional Resume uas ekonomi internasional
Resume uas ekonomi internasional
 

Similar to Resume 2 ekonomi internasional (UAS)

Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
mielasieuzzumaki
 
Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosa
rosa wati
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
oppi novitasari
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
Sofiyaahhh
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
GaleryWarnet
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
sibaranimuksin
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tamara Aisa
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
fya classic
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
ciciliya11
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdaganganBadrotuz Zahro
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
AnthoNuaPasha
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Mochamad Prayoga Al Ichsan
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
Deska13
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
manajemenclassq
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
Rizki Safarina
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
FathinSyifayani2
 
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasionalResume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
ekakurnia16
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
PutriUniba
 

Similar to Resume 2 ekonomi internasional (UAS) (20)

Resume uas laily nur kamila
Resume uas   laily nur kamilaResume uas   laily nur kamila
Resume uas laily nur kamila
 
Tugas 2 rosa
Tugas 2 rosaTugas 2 rosa
Tugas 2 rosa
 
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]Makalah ekonomi internasional UAS[1]
Makalah ekonomi internasional UAS[1]
 
Resume ii
Resume iiResume ii
Resume ii
 
Kebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebasKebijakan perdagangan bebas
Kebijakan perdagangan bebas
 
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulioTugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
Tugas ekonomi perdagangan_internasional_hulio
 
Proteksi perdagangan
Proteksi perdaganganProteksi perdagangan
Proteksi perdagangan
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
2 kebijakan perdagangan
2  kebijakan perdagangan2  kebijakan perdagangan
2 kebijakan perdagangan
 
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptxKEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
KEBIJAKAN PERDAGNGAN STRATEGI DI NEGARA MAJU.pptx
 
Tugas (2)
Tugas (2)Tugas (2)
Tugas (2)
 
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONALKEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
 
Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)Makalah 2 (eka)
Makalah 2 (eka)
 
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptxEKONOMI INTERNASIONAL.pptx
EKONOMI INTERNASIONAL.pptx
 
Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2Resume ekonomi internasional 2
Resume ekonomi internasional 2
 
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
10_7449_FEB601_Puspita Chairun Nisa_17052019_Perekonomian Indonesia.ppt
 
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasionalResume tugas ke 2 per 9   15 ekonomi internasional
Resume tugas ke 2 per 9 15 ekonomi internasional
 
Tugas resume uas
Tugas resume uasTugas resume uas
Tugas resume uas
 

Recently uploaded

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
haryonospdsd011
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 

Recently uploaded (20)

Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
Dokumen Rangkuman Kehadiran Guru ini dipergunakan sebagai bukti dukung yang w...
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 

Resume 2 ekonomi internasional (UAS)

  • 1. RESUME EKONOMI INTERNASIONAL NAMA : SURYADI NIM : 11150691 KELAS : 6L-MA HARI / RUANGAN : SELASA, C.1.4 FAKULTAS EKONOMI & BISNIS MANAGEMENT KEUANGAN DAN PERBANKAN UNIVERSITAS BINA BANGSA 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Ekonomi Internasional ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. i
  • 3. DAFTAR ISI DAFTAR ISI i KATA PENGANTAR iii BAB 1 KEBIJAKAN NON TARIF 1 1.1 Pengertian Kebijakan Non Tarif 1 1.2 Macam – Macam Hambatan Non Tarif 1 BAB 2 VALUTA ASING 7 BAB 3 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC ) 11 3.1 Sifat MNC 11 3.2 Tujuan dan Motiv MNC 11 3.3 Faktor yang mempengaruhi keputusan MNC 12 3.4 Faktor Non Ekonomi 12 BAB 4 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC ) 15 4.1 Kekuatan Bersaing 15 4.2 Efek Global 16 BAB 5 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 18 5.1 Masalah – masalah transaksi Ekonomi Internasional 18 5.2 Pos-Pos dalam Pembayaran Internasional 19 ii
  • 4. BAB 6 NERACA PEMBARAN INTERNASIONAL 23 6.1 Mekanisme Pembayaran 23 BAB 7 CARA – CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL 27 7.1 Cash ( TUNAI ) 27 7.2 Open Account 27 7.3 Commercial Bills of exchange ( Wesel ) 28 7.4 Letter of credit 29 7.5 Privat Compensation 30 Daftar Pustaka 31 iii
  • 5. KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga saya dapat menyusun makalah Ekonomi Internasional ini dengan tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Saya menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian. i
  • 6. BAB I KEBIJAKAN NON TARIF Kebijakan non tarif 1.1 Pengertian Hambatan non-tarif (non tarifbarrier) adalah berbagai kebijakan perdagangan selain beamasuk yang dapat menimbulkan distorsi, sehingga mengurangi potensi manfaat perdagangan internasional (Dr.HamdyHady). 1.2 Macam-macam hambatan nontarif A.M.Rugman dan R.M.Hodgetts mengelompokkan hambatan non-tarif(non – tarifbarrier) sebagai berikut : 1. Pembatasan spesifik (specificlimitation): a.Larangan impor secara mutlak b.Pembatasan impor (quotasystem) Kuota adalah pembatasan fisik secara kuantitatif yang dilakukan atas pemasukan barang (kuotaimpor) dan pengeluaran barang (kuotaekspor) dari/kesuatu negara untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. c.Peraturan atau ketentuan teknis untuk impor produk tertentu d.Peraturan kesehatan/karantina e.Peraturan pertahanan dan keamanan negara f.Perizinan impor (importl icence) g.Embargo h.Hambatan pemasaran/marketing 1
  • 7. 2.Peraturan beacukai (custom sadministration rules) a.Tatalaksana impor tertentu (procedure) b.Penetapan harga pabean c.Penetapan forexrate (kursvalas) dan pengawasan devisa (forexcontrol) d. Packaging/labelling regulations e. Documentation needed f. Quality and testing standard g.Pungutan administrasi (fees) 3. Partisipasi pemerintah (government participation) a.Kebijakan pengadaan pemerintah b.Subsidi dan insentifekspor Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau Bantuan kepada indusrti dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, Pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga, dll. c. Countervaling duties d. Domesticas sistance programs 4. Importcharges a. Importdeposits b. Supplementary duties c. Variablelevies 2
  • 8. C. Cara-cara suatu negara dalam menerapkan hambatan nontarif (non-tarif barrier) Beberapa cara yang dilakukan oleh suatu negara dalam Menerapkan Hambatan nontarif adalah sebagai berikut: 1. Standarisasi Kualitas Produk atau Jasa 2. Pembatasan Kuota Impor 3. Prosedur atau Peraturan Khusus 4. Struktur Pasar 5. Kondisi Politik, Ekonomi, dan Sosial Budaya Standarisasi Kualitas Produk atau Jasa Cara ini dilakukan dengan membuat standar kualitas khusus produk atau jasa yang akan masuk kesuatu negara tertentu harus memenuhi standar kualitas negara tersebut. Pembatasan ini samasekali tidak terkait dengan aspek-aspek finansial. Pembatasan Kuota Impor: Dilakukan dengan membatasi kuantitas barang yang boleh masuk ke negara. Pembatasan jumlah Barang dilakukan dengan tujuan produk-produk impor tidak membanjiri pasar dalam negeri. Dengan pembatasan ini diharapkan produk – produk dalam negeri bisa bersaing di negerinya sendiri 3
  • 9. Prosedur atau Peraturan Khusus: Prosedur atau peraturan khusus yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat bisa jadi menjadi hambatan Terbesar yang dihadapi produk luar negeri. Peraturan atau prosedur yang dikeluarkan pemerintah Merupakan kunci masuknya produk luarnegeri. Dengan adanya peraturan khusus tersebut, gerak produk Luar negeri didalam negeri bisa terbatas. Struktur Pasar: Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi antara penjual dan pembeli. Pasar memiliki struktur tersendiri yang membuat dirinya khas dan berbeda dibandingkan dengan pasar lainnya. Hal ini menjadi pembatas yang cukup nya taterhadap produk luar yang akan masuk kedalam negeri. Kondisi Politik, Ekonomi, Dan Sosial Budaya Suatu produk atau jasa dari luar negeri harus memperhatikan faktor – faktor Seperti politik, ekonomi, dan sosial budaya negara tujuan. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut,diharapkan usaha Pemasaran akan lebih mudah. Namun demikian, biasanya dengan adanya faktor-faktor tersebut justru Menghambat gerak langkah pemasaran perusahaan. Berbagai Hambatan Nontarif 1. Kuota impor Kuota impor adalah pembatasan secara langsung terhadap jumlah barang yang boleh diimpor dari luar Negeri untuk melindungi kepentingan industri dan konsumen. 4
  • 10. Perbedaan kuota impor dan tarif impor yang setara: a. Pemberlakuan kuota impor akan memperbesar permintaan yang selanjutnya akan diikut ikenaikan harga domestik dan produksi domestik yang lebih besar dari pada yang diakibatkan oleh pemberlakuan tarif impor yang setara. b. Dalam pemberlakuan kuotaimpor, jika pemerintah melakukan pemilihan perusahaan yang berhak memperoleh lisensi impor tanpa mempertimbangkan efisiensi, maka akan menyebabkan timbulnya monopoli dan distorsi c. Pada kuota impor, pemerintah akan memperoleh pendapatan secara lansung melalui pemungutan secara lansung pada penerima lisensi impor d. Kuota impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang pasti, sedangkan tarif impor membatasi arus masuk impor dalam jumlah yang tidak dapat dipastikan. 2.Pembatasan Ekspor Secara Sukarela Konsep ini mengacu pada kasus dimana negara pengimpor mendorong atau bahkan memaksa negara lain mengurangi ekspornya secara sukarela den ganancaman bahwa negara pengimpor tersebut akan melakukan hambatan perdagangan yang lebih keras lagi. Kebijakan ini dilakukan berdasarkan kekhawatiran akan lumpuhnya sektor tertentu dalam perekonomian domestik akibat impor yang berlebih. Pembatasan ekspor secara sukarela ini kurang efektif, karena pada umumnya negara pengekspor enggan membatasi arus ekspornya secara sukarela. Pembatasan ekspor ini justru membebankan biaya yang Lebih mahal bagi negara pengimpor karena lisensi impor yang bernilai tinggi itu justru diberikan pada Pemerintah atau perusahaan asing. 5
  • 11. 4.Dumping Dumping adalah ekspor dari suatu komoditi dengan harga jauh dibawah pasaran, atau penjualan Komoditike luar negeri dengan harga jauh lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan domestiknya. Dumping diklasifikasikan menjadi tiga golongan, yaitu: a.Dumping terus menerus atau international price discrimination adalah kecenderungan terus-menerus dari suatu perusahaan monopolis domestik untuk memaksimalkan keuntungannya dengan menjual suatu komoditi dengan harga yang lebih tinggi dipasaran domestik, sedangkan harga yang dipasangnya dipasa rluar negeri sengaja dibuat lebih murah; b.Dumping harga yang bersifa tpredator atau predatory dumping praktek penjualan komoditi dibawah harga yang jauh lebih murah ketimbang harga domestiknya. Proses dumping ini pada umumnya berlansung sementara, namun diskriminasi harganya sangat tajam sehingga dapat mematikan produk pesaing dalam waktu singkat c.Dumping sporadis atau sporadic dumping adalah suatu komoditi dibawah harga atau penjualan komoditi itu keluar negeri dengan harga yang sedikit lebih murah dari pada produk domestik, namun hanya terjadi saat ingin mengatasi surplus komoditi yang sesekali terjadi tanpa menurun kan harga domestik. 5.Subsidi Ekspor Subsidi ekspor adalah pembayaran lansung atau pemberian keringanan pajak dan bantuan subsidi pada para eksportir atau calon eksportirnasional, dan atau pemberian pinjaman berbunga rendah kepada para pengimpor asing dalam rangka memacuekspor suatun egara. 6
  • 12. BAB 2 VALUTA ASING Pasar valuta asing (valas) merupakan suatu jenis perdagangan atau transaksi yangmemperdagangkan mata uang suatu negara terhadap mata uang negara lainnya(pasangan mata uang/pair) yang melibatkan pasar-pasar uang utama di duniaselama 24 jam secara berkesinambungan. Valas merupakan suatu mekanismedimana orang dapat mentransfer daya beli antarnegara, memperoleh ataumenyediakan kredit untuk transaksi perdagangan internasioanal, dan meminimalkan kemungkinan resiko kerugian akibat terjadinya fluktuasi kurssuatu mata uang, dikarenakan perbedaan nilai mata uang tiap Negara. Pada kegiatan perdagangan internasional, pembeli dan penjual memiliki nominaluang dalam mata uang yang berbeda dan tidak ada kurs tunggal mata uang dollarmelainkan kurs yang berbeda-beda tergantung pada bank mana atau pelaku pasarmana yang bertransaksi. Oleh karena itu, si pembeli membutuhkan kepemilikanatas mata uang yang digunakan penjual agar ia bisa melakukan transaksi jual beli. Dengan kata lain, pembeli harus menukar sejumlah uang ke dalam mata uangpenjual, nilai tukar antara mata uang satu dengan yang lainnya tidaklah selalusetara. Hal ini bergantung pada mekanisme pasar perdagangan internasional.Berdasarkan survei BIS (Bank International for Settlement, bank sentral dunia),yang dilakukan pada akhir tahun 2004, nilai transaksi pasar valuta asing mencapailebih dari USD$1,4 triliun per harinya.2 Transaksi pasar valuta asing di Indonesiadari data yang dihimpun dari BI, sampai September 2014 total transaksi kegiatanusaha penukaran valuta asing (KUPVA) bukan bank meningkat. 7
  • 13. Rata-ratapembelian uang kertas asing (UKA) dan cek pelawat (travelers cheque/TC)mencapai Rp 7,9 triliun per bulan. Sedangkan penjualan UKA sebesar Rp 7,8triliun setiap bulan. Jumlah KUPVA bukan bank di Indonesia kini mencapai 916kantor pusat yang tersebar di seluruh wilayah Tanah Air. Mengingat tingkatlikuiditas dan percepatan pergerakan harga yang tinggi tersebut, maka pasar valuta asing juga memiliki risiko yang tinggi. Sehingga perlu adanya pengawasan kegiatan usaha penukaran valas oleh pemerintah melalui izin kegiatan usahapenukaran valuta asing. Izin kegiatan usaha penukaran valuta asing (KUPVA) adalah izin yang diberikanBank Indonesia selaku Bank Sentral terhadap pedagang valuta asing yang akanmendirikan dan melaksanakan kegiatan jual beli uang kertas asing. Adapuntujuan pemberian izin KUPVA bukan bank oleh Pemerintah melaluiBank Indonesia dan Pemerintah Daerah yaitu : 1. Melindungi mata uang rupiah dan 2. Memberikan perlindungan terhadap masyarakatPemerintah memberikan pengawasan untuk melindungi uang rupiah dari adanyakurs jual dan beli mata uang asing di masyarakat, dimana bisa terdapat permainandalam penetapan kurs yang dapat berdampak terhadap penurunan rupiah.Pedagang valas ilegal ini mengupayakan untuk menawarkan jual beli valasdengan harga lebih menarik daripada perbankan. Ini untuk lebih menarik banyaknasabah agar mau menukarkan uangnya. Selain melindungi mata uang rupiah, Pemerintah juga berupaya memberikan perlindungan terhadap masyarakat, karena apabila tidak adanya pengawasan daripemerintah dapat terjadi transaksi mata uang palsu baik rupiah ataupun dolarterlebih dolar dimana masyarakat tidak mengetahui keaslian mata uang asing. 8
  • 14. Apabila pedagang valuta asing bukan bank telah terdaftar dalam perizinankegiatan usaha valuta asing, maka pemerintah dapat mengawasi transaksi matauang asing yang terjadi melalui catatan transaksi pedagang valas tersebut. Sesuaidengan motif izin yang dikemukakan Ten Berge yaitu mengendalikan perilaku warga dan juga mengarahkan aktivitas. Pertama BankIndonesia sebagai lembaga yang bertujuan untuk menjaga dan memeliharakestabilan nilai rupiah, maka Bank Indonesia mempunyai tugas untuk : 1) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter. 2) Mengatur dan menjaga kelancaran system pembayaran. 3) Mengatur dan mengawasi bank. Dalam memberikan kepastian perlindungan terhadap masyarakat serta mengaturdan menjaga kelancaran sistem pembayaran Bank Indonesia mengeluarkan izinKUPVA bukan bank, sesuai dengan Pasal 7 ayat 1 Peraturan Bank IndonesiaNomor 16/15/PBI/2014 tentang Kegiatan Usaha Penukaran Valuta Asing, bahwaBadan usaha bukan Bank yang akan melakukan kegiatan usaha sebagai Penyelenggara KUPVA Bukan Bank wajib terlebih dahulu memperoleh izin dariBank Indonesia. 2) Mencantumkan dalam anggaran dasar perseroan bahwa maksud dan tujuanperseroan adalah melakukan kegiatan jual beli UKA dan pembelian Cek Pelawat 3) Memenuhi jumlah modal disetor yang ditetapkan oleh Bank Indonesia 4) Modal disetor tidak berasal dari dan/atau untuk tujuan pencucian uang (moneylaundering). 9
  • 15. Berdasarkan hal diatas setelah mendaftarkan izin dan persyaratan telah diberikan,selanjutnya Bank Indonesia melakukan pemeriksaan persyaratan dan lokasitempat usaha, serta melakukan penyuluhan terhadap pemohon izin. Pemberianizin usaha akan diberikan setelah semua unsur tersebut dipenuhi dan dilarangdialihkan kepada pihak lain. Pemerintah Daerah yang diberikan kewenangan Pemerintah Pusat salah satunyadalam menerbitkan izin, dalam hal ini izin KUPVA Bukan Bank selain melaluiBank Indonesia juga melalui Pemerintah daerah khususnya Pemerintah KotaBandar Lampung selaku pemberi izin usaha pedagang valuta asing melalui BadanPenanaman Modal dan Perizinan berpedoman pada Peraturan Walikota BandarLampung Nomor 58 Tahun 2011 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung serta Peraturan WalikotaBandar Lampung Nomor 49 Tahun 2011 tentang Pelimpahan SebagianKewenangan di Bidang Perizinan kepada Kepala Badan Penanaman Modal danPerizinan Kota Bandar Lampung. Berdasarkan dengan Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 66 Tahun 2011tentang Standar Operasional Prosedur (SOP) Penerbitan Perizinan Pada BadanPenanaman Modal dan Perizinan Kota Bandar Lampung. Sebagaimana pemilikKUPVA Bukan Bank harus mendaftarkan izinnya ke Badan Penanaman Modaldan Perizinan yang meliputi : 1) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 2) Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 3) Izin Gangguan (HO/Hinderordonnantie) 10
  • 16. BAB 3 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC ) Sifat MNC dan faktor yang mempengaruhi keputusan perusahaan MNC 3.1 SIFAT MNC a. Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. b. Pendirian cabang di luar negeri dengan investasi langsung, dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri c. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri: lebih banyak JOINT VENTURES 3.2 TUJUAN DAN MOTIV MNC a. Ekspansi secara vertikal Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk Contoh: perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri di mana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. b. Ekspansi horisontal mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan perusahaan induk. 11
  • 17. 3.3 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC Tujuan penjualan maksimum Manfaat: a. Mengetahui kebutuhan dan selera konsumen b. Pelayanan kepada konsumen c. Masalah hambatan tarif dapat diatasi B. Keuntungan maksimum Pertimbangan efisiensi biaya Contoh: upah buruh rendah, kerajinan, tidak sering terjadi pemogokan, biaya transpor, dan pajak rendah 3.4 FAKTOR NON EKONOMI a. Faktor Sosial dan Budaya b. Sikap Pemerintah terhadap perusahaan Asing c. Kestabilan politik negara penerima Perusahaan multinasional Air Asia sebagai maskapai penerbangan dikawasan Asia Tenggara sudah tidak asing bagi para wisatawan. Air Asia terkenalsebagai maskapai yang menawarkan jasa penerbangan murah menyaingi TigerAirways yang sama-sama beroperasi di kawasan Asia, terutama Asia Tenggara. Mulanya maskapai tersebut di bawah kendali pemerintah Malaysia.Namun, Tony Fernandes mengambil alih kepemilikan pada 2002. 12
  • 18. Di bawahkendali Tony Fernandes, Air Asia menjadi salah satu maskapai penerbangankebanggaan negara-negara di Asia Tenggara. Hal itu ditunjukkan dengankebanggaan warga negara di negara-negara tersebut karena mendapat fasilitaslebih mudah dan murah dalam menjelajahi potensi di negara lain di Asia Tenggara. Air Asia membantu mereka terkoneksi. Dengan kata lain, Air Asiamempengaruhi mobilitas masyarakat yang semula kurang tertarik untukmelakukan wisata ke luar negeri di kawasan Asia Tenggara.Namun, ekspansi bisnis Air Asia di kawasan Asia Tenggara adalah halpaling utama yang menjadi perhatian dunia ekonomi-politik internasional. Dalam waktu sepuluh tahun, Air Asia memiliki pengaruh kuat di regional Asia Tenggara. Di balik layar, usaha mengembangkan Air Asia tidak semudah dan seramahyang Air Asia beri kepada para penumpang. Tony Fernandes yang bukanketurunan Melayu asli bukan tanpa halangan saat berupaya mengambil alih AirAsia. Penuh intrik dan strategi yang dilakukan dalam negosiasi kepentingantertentu. Hal tersebut yang menjadikan perjuangan Air Asia mempertahankaneksistensi bisnis menjadi menarik untuk didalami. Bisnis Air Asia tidak sekedardinamika ekonomi rupanya. Ada dinamika politik yang mengiringi perkembanganbisnis Air Asia, mulai dari politik dalam negeri hingga politik luar negeri. Dinamika politik yang harus dihadapi Air Asia didasari pada banyaknyakelompok kepentingan yang dihadapi perusahaan dalam ekspansi bisnis keberbagai wilayah di Asia Tenggara. Jika Air Asia melalui Tony Fernandes sebagaipemilik tidak mengambil risiko tertentu, nama Air Asia akan sekedar melengkapikeberadaan maskapi-maskapai penerbangan lain yang sudah lebih dulu berkiprahdi pelayanan transportasi udara. Asia Tenggara merupakan tujuan utama pengembangan bisnis Air Asiamengingat kantor pusat berada di Malaysia. 13
  • 19. Dengan jumlah penduduk yang padat,Asia Tenggara menjadi sumber pendapat terbesar perusahaan Air Asia. Pilihankebijakan Air Asia untuk berinvestasi di negara-negara di Asia Tenggara menjadipenting agar pasar semakin mudah dikendalikan. Namun, hal tersebut bukan tanparintangan. Terkait investasi asing, perusahaan multinasional seperti Air Asia harusberhadapan dengan aturan-aturan birokrasi pemerintah negara tujuan investasi.Hal ini kemudian menjadi sorotan yang perlu didalami karena menjadi dasarkeberhasilan investasi dan pengembangan bisnis Air Asia di Asia Tenggara. Jika berbicara aspek ekonomi atau bisnis saja, Air Asia menjadi kurang menarik dalam studi ekonomi-politik. Menurut Robert Reich, identifikasi perusahaan multinasional berdasarkannegara asal tidak bisa disamakan dengan kepentingannya berinvestasi dengan latarbelakang kepentingan negara asalnya. Perusahaan Jepang yang masuk ke AmerikaSerikat belum tentu memiliki konsesi politik juga seperti era perang terdahulu. Perusahaan-perusahaan multinasional tersebut bisa jadi malah membantupeningkatan kesejahteraan warga Amerika Serikat. Pada kasus perusahaan jepangmasuk Amerika Serikat, peralatan dan sumber daya manusia lokal masihdiberikan sharing kontribusi oleh perusahaan tersebut. Hal yang berbedadilakukan oleh perusahaan Amerika Serikat yang membawa seluruh keunggulanke negara tujuan investasi tanpa memberikan sharing. Oleh karena itu, argumenperusahaan sebagai aktor imperialisme baru kurang relevan untuk saat ini. 14
  • 20. BAB 4 TEORI TENTANG PERUSAHAAN MULTINASIONAL ( MNC ) Kekuatan Bersaing Efek Global 4.1 Kekuatan Bersaing a. MNC dipandang sebagai perusahaan superior b. Dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui R & D c. MNC disebut sebagai perusahaan informasi d. MNC dapat menikmati adanya skala ekonomis e. MNC memperoleh manfaat dari besarnya/ luasnya jaringan keuangan internasional f. MNC sering punya monopoli pemasaran g. MNC sering menghindar dari kebijakan tarif atau quota Perusahaan multinasional (MNC) telah menjadi aktor yang penting dalam perkembangan perdagangan global. Pada awal perkembangannya, perusahaan multinasional didominasi oleh perusahaan-perusahaan yang berasal dari negara Amerika Serikat, negara-negara Uni Eropa dan Jepang. Dimana negara-negara tersebut merupakan negara maju sehingga MNCs tersebut memilih untuk melakukan ekspansi keluar dari home country untuk menghindari pajak yang tinggi, buruh yang mahal, keterbatasan bahan baku dan persaingan di home country sehingga mereka lebih memilih menanamkan investasi keluar negaranya dimana negara yang menjadi tujuannya adalah negara-negara yang sedang berkembang. 15
  • 21. Pada umunya di negara berkembang tidak memiliki aturan hukum yang ketat, buruh yang murah dan memiliki sumber daya alam yang melimpah. Salah satu cara yang digunakan untuk dapat berekspansi ke negara berkembang yaitu melalui foreign direct investmen (FDI) dengan mendirikan perusahaan langsung di negara yang didatangi (host country). Namun, dengan dengan adanya globalisasi sehingga memberikan kesempatan bagi perusahaan multinasional dari negara-negara berkembang atau latecomers yang lahir dari emerging market untuk bersaing dalam perdagangan global dan juga untuk mengembangkan dan memperluas pasarnya mereka. 4.2 EFEK GLOBAL a. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antar negara Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC MNC punya akses sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta resiko yang rendah b. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antar negara Efisiensi alokasi: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan di beberapa negara. Perkembangan multinasional dari negara berkembang sebagai pendatang baru dimulai sejak tahun 2000-an, dimana perusahaan-perusahaan ini mulai ikut bersaing dalam pasar internasional. Hal ini disebabkan karena beberapa negara berkembang mengalami peningkatan jumlah investasi dari tahun ke tahun sehingga mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup pesat. Dengan mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan dari dalam negari yang disebut juga latecomers ini sehingga perusahaan-perusahaan dari negara tersebut dapat tumbuh dan bersaing dalam perdagangan global. 16
  • 22. Negara-negara berkembang pada umumnya memiliki beberapa karakteristik umum, seperti memiliki standar hidup yang relatif rendah, ketimpangan pendapatan, keterbatasan lapangan kerja dan masih banyak lainnya. Dengan berbagai karakteristik tersebut mencerminkan kekurangan dari negara berkembang, namun pada realistasnya negara-negara berkembang seperti Cina, India, Brazil, Rusia dan Afrika Selatan atau disebut juga dengan BRICS telah menunjukan peningkatan pertumbuhan ekonomi dari dalam yang disebut juga dengan emerging market sehingga perusahaan dalam lokalnya dapat tumbuh dan berkembang menjadi perusahaan multinasional dan berekspansi hingga ke negara-negara berkembang bahkan hingga ke negara-negara maju. Dalam Fortune’s List pada tahun 2004, dari 500 MNC terbesar yang menduduki peringkat dunia 44 diantaranya dari negara latecomers.1 Dengan hadirnya perusahaan mutlinasional dari negara-negara berkembang memberikan dampak pada persaingan global yang baru dimana dahulunya hanya dikuasai oleh MNC dari negara maju. Hanya dalam beberapa tahun, negara-negara latecomers ini terus memunculkan industri atau perusahaan- perusahaan yang menjadi MNC hingga dapat bersaing secara global. Perusahaan-perusahaan multinasional yang lahir dari emerging market disebut juga Emerging Multinational Corporation (EMNCs). Dari negara anggota BRICS, China dan India yang telah menempati jumlah tertinggi dalam melahirkan perusahaan multinasional baru. Meskipun demikian dari laporan yang dikeluarkan oleh Pricewaterhouse Coopers International Limited (PwCIL) tahun 2010 dengan tema Emerging Multinational; The rise of New Multinational Companies from Emerging Economies telah memprediksikan bahwa India memeliki peluang lebih besar untuk menghasilkan MNC baru dibandingkan dengan China. 17
  • 23. BAB 5 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL Neraca pembayaran adalah catatan dari ekonomi internasional yang meliputi perdagangan, keuangan dan moneter antara produk dalam negeri dengan produk luar negeri dalam periode waktu tertentu biasanya satu tahun atau di katakan sebagai laporan arus pembayaran ( keluar atau masuk ) untuk suatu negara. Tujuan utama nya untuk memberikan informasi kepada pemerintah tentang posisi keuangan dalam hubungan negara lain serta membantu dalam pengambilan kebijaksanaan moneter,fiskal,perdagangan dan pembayaran internasional. 5.1 Masalah-Masalah Transaksi ekonomi Internasional a. Masalah Proteksionisme Meski negara-negara maju mengklaim bahwa merekaadalahmotordariglobalisasidanpelopordalam menghapushambatan – hambatan perdagangan namunkebijakanproteksionismediberbagainegara- negaramaju(developedcountries) masihsajaberlangsung.Negaramajumasihmelindungipetaninyadaripersaingan internasional.Pemberiansubsidiekspordanbantuandomestikmasihtetapdilaku kan. b. Masalah Fluktuasi Kurs Ketidakstabilan kurs valuta asing yang teru berlanjut ( yaitu fluktuasi yang sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment ( yaitu fakta bahwa kurs dapat berda jauh di luar keseimbangan untuk jangka waktu lama ). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia. 18
  • 24. c. Masalah Pengangguran Muncul nya tingkat pengangguran struktual yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu yang lama di negara-negara eropa dan negara- negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk kaya dan berpendidikan tinggi. d. Masalah Krisis Ekonomi Krisis ekonomi yang cukup parah dan menghantam negara-negara asia timur dan tenggara termasuk indonesia, yang hingga kini sebagian negara negara yang terkena krisis belum pulih sepenuhnya. e. Masalah Inequalities Meningkatnya kemiskinan dan melebarnya jurang ketidakadilan yang di hadapi negara negara paling miskin di dunia terutama benua afrika. Perdagangan internasional belum mampu mengurangi angka kemiskinan di negara negara yang paling miskin, hal ini di sebabkan oleh nilai jual komoditi negara miskin danhgat rendah di banding komoditi negara maju yang nilai jualnya relatif lebih tinggi. 5.2 Pos – Pos dalam Pembayaran Neraca Internasional 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). 19
  • 25. Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya- biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. 20
  • 26. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian: a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 21
  • 27. 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral (1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (3) Mutasi cadangan devisa (4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa (1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (2) Mutasi cadangan devisa 22
  • 28. BAB 6 NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL 6.1 Mekanisme Neraca Pembayaran Terdapat tiga mekanisme atau proses penting yang menyangkut neraca pembayaran internasional, yaitu sebagai berikut : a. Penyesuaian melalui perubahan harga-harga atau mekanisme harga (price effects). b. Penyesuaian melalui perubahan pendapatan nasional atau mekanisme pendapatan (income effects). c. Penyesuaian melalui perubahan stok uang atau mekanisme moneter (real balance effects). Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran Dalam neraca pembayaran terdapat kemungkinan terjadinya surplus dan defisit. Adapun defisit terjadi apabila jumlah ekspor lebih kecil daripada impor, sedangkan apabila jumlah ekspor lebih besar daripada impor posisi neraca pembayaran menunjukkan surplus. Neraca pembayaran suatu negara juga dapat dikatakan seimbang apabila stok nasional (cadangan devisa) tidak berubah dan tidak ada aliran modal/pinjaman akomodatif. Defisit atau surplus neraca pembayaran yang terjadi pada suatu negara dikarenakan oleh komponen berikut. a. Stok Nasional Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi kenaikan stok nasional berarti surplus. b. Pinjaman Akomodatif Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan impor berarti merupakan bagian dan defisit, sedangkan pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri (pinjaman otonom) tidak memengaruhi defisit. b. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. 23
  • 29. d. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif. Pengaruh Neraca Pembayaran terhadap Perekonomian Negara Sebagaimana kamu ketahui, bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat semua transaksi negara tersebut dengan luar negeri. Adapun dampak neraca pembayaran terhadap perekonomian adalah sebagai berikut. a. Perubahan Kurs DevisaJika neraca pembayaran defisit, maka kurs valuta asing mengalami kenaikan dan kurs rupiah mengalami penurunan. Dan bila terjadi surplus, maka kurs valuta asing mengalami penurunan dan kurs rupiah mengalami kenaikan. b. Perubahan Harga Jika ekspor lebih besar daripada impor berarti barang yang ada di dalam negeri sangat laku terjual di luar negeri, maka harga barang dalam negeri menjadi meningkat. c. Perubahan Tingkat Pendapatan Ekspor merupakan komponen pendapatan nasional, sehingga berubahnya nilai ekspor akan mengakibatkan berubahnya pendapatan nasional. 24
  • 30. Mekanisme Dasar Penyeimbangan Kembali Neraca Pembayaran Telah diketahui bersama, bahwa masalah pokok yang dihadapi oleh perekonomian dunia adalah ketidakseimbangan (disequilibrium) neraca pembayaran. Neraca pembayaran yang defisit akan merisaukan keadaan perekonomian suatu negara, namun bukan berarti surplus neraca pembayaran yang cukup besar tidak menimbulkan masalah. Keadaan neraca pembayaran yang dapat dianggap ideal bagi perekonomian suatu Negara adalah keadaan neraca pembayaran yang ekuilibrium atau seimbang. Faktor-faktor yang menimbulkan ketidakseimbangan neraca pembayaran internasional antara lain sebagai berikut. a. Perubahan tingkat harga di dalam negeri. b. Struktur produksi suatu negara. c. Perubahan posisi utang piutang dengan luar negeri. 25
  • 31. Pada prinsipnya, cara untuk mengurangi atau menghilangkan defisit neraca pembayaran internasional yang terjadi di suatu negara dilakukan melalui proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran dengan lima jalur. Kelima jalur tersebut bekerja melalui perubahan komponen-komponen berikutini. a. Pendapatan Nasional Proses ini dilakukan dengan melakukan kebijakan fiskal, yaitu semua tindakan pemerintah yang bertujuan untuk memengaruhi jalannya perekonomian melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. b. Tingkat Harga Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan moneter, yaitu segala tindakan pemerintah yang ditujukan untuk mempengaruhi jalannya perekonomian dengan cara menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. c. Kurs Valuta Asing Proses ini dilakukan dengan cara mengeluarkan kebijakan devaluasi, yaitu kebijakan untuk menurunkan nilai mata uang dlaam negeri terhadap mata uang asing dengan tujuan untuk meningkatkan ekspor suatu negara dan menambah devisa suatu negara. d. Tingkat Bunga Proses penyeimbangan kembali neraca pembayaran melalui perubahan tingkat bunga pada dasarnya bekerja melalui perubahan neraca investasi atau neraca modal. 26
  • 32. BAB 7 CARA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI INTERNASIONAL Cara Melakukan Pembayaran Internasional, Transaksi Luar Negeri - Dalam melakukan pembayaran transaksi ekonomi luar negeri, seorang pengusaha dapat menggunakan beberapa cara antara lain sebagai berikut : 7.1 Cash (Tunai) Pembayaran cara ini dilakukan dengan menggunakan check atau bank drafts, pada saat barang dikirim oleh eksportir atau sebelumnya. Cara ini biasanya tidak disukai oleh pembeli (importir) karena: 1) harus tersedia uang kas yang cukup besar; 2) kehilangan penggunaan modal kerja karena barang diterima; 3) harus berdasarkan kepercayaan dan kejujuran eksportir. Cara ini relatif lebih baik bagi eksportir yang keadaan keuangannya lemah dan belum mengenal baik importir. 7.2 Open Account Cara ini merupakan kebalikan dari cara cash. Dengan cara ini, barang yang telah dikirimkan kepada importir tanpa disertai surat perintah membayar serta dokumen-dokumen. Pembayaran dilakukan setelah beberapa waktu atau sesuai kebijaksanaan importir. Dalam hal ini, sebagian besar risiko ditanggung oleh eksportir. Misalnya, eksportir harus memiliki banyak modal dan jika pembayaran akan dilakukan dengan mata uang asing, risiko perubahan kurs menjadi tanggungannya. Cara ini digunakan jika: 1) pembeli sudah dikenal dengan baik; 2) keadaan ekonomi dan politik yang stabil; 3) dekat dengan pasar. 27
  • 33. 7.3 Commercial Bills of Exchange (Wesel) Cara ini paling umum dipakai. Commercial Bills of Exchange sering disebut drafts atau trade bills, yaitu surat yang ditulis oleh penjual yang berisi perintah kepada pembeli untuk membayar sejumlah uang tertentu pada waktu tertentu di masa yang akan datang. Surat perintah tersebut ini sering disebut wesel. Jika pembeli menyetujui, ia harus membubuhkan tanda tangan pada drafts tersebut sehingga dapat diperjualbelikan (trade drafts). Cara pembayaran dengan wesel yang mengikutsertakan peran bank langkah- langkahnya sebagai berikut: a. Eksportir mengirimkan barang kepada importir melalui maskapai pelayaran. b. Eksportir mengirimkan dokumen pengiriman kepada importir dan memberitahukan adanya penarikan wesel. c. Eksportir datang ke bank A dengan membawa wesel yang sudah dilampiri dokumen pengiriman. d. Bank A membayar kepada eksportir. Bank A bersedia membayar karena bank memperoleh keuntungan berupa bunga diskonto. Selain itu, pada umumnya berlaku pula persyaratan bila importir tidak bisa membayar pada saat jatuh tempo maka eksportirlah yang bertanggung jawab melunasi wesel tersebut kepada bank. e. Selanjutnya bank A mengirimkan wesel tersebut kepada bank B di negara tempat importir tinggal. Dengan diterimanya wesel, bank B akan membayar kepada bank A. Pembayaran tidak dilakukan dengan cara mengirimkan uang, tapi hanya dalam bentuk pencatatan saldo, karena sebelumnya sudah ada perjanjian kerja sama antara bank A dengan bank B. f. Langkah terakhir, bank B menagih kepada importir. Apabila importir memiliki rekening di bank B maka bank B tinggal mengurangi jumlah yang tersimpan di rekeningnya. Sebagai catatan, wesel yang belum jatuh tempo dan sudah di-accept (diakui) oleh importir bisa diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan, di antaranya berupa bunga diskonto. Jenis atau macam drafts dapat dibedakan menjadi dua, yaitu clean drafts dan documentary drafts. 1) Clean drafts, adalah drafts yang tidak disertai jaminan dokumen barang. 2) Documentary drafts, adalah drafts yang disertai jaminan dokumen pengiriman serta asuransi barang. 28
  • 34. Waktu dilakukannya pembayaran drafts disebut tenor atau usance. Dalam hubungan dengan tenor atau usance, drafts dapat dikelompok kan menjadi sebagai berikut : 1) Sight drafts, adalah drafts yang dibayar setelah diperlihatkan pada pembeli. Jadi, pembayarannya sebelum barang tiba di tempat pembeli sebab drafts dikirim melalui kapal laut. 2) Arrival drafts, adalah drafts yang dibayar setelah barangnya datang. 3) Date drafts, adalah drafts yang pembayarannya dilakukan pada tanggal tertentu atau beberapa hari setelah tanggal tersebut. 7.4 Letters of Credit (L/C) Cara pembayaran dengan Letter of Credit, wesel ditarik pada bank bukan kepada importir sehingga transaksinya akan lebih terjamin. Letter of Credit adalah surat yang dikeluarkan oleh bank atas permintaan pembeli barang (importir) tempat bank yang menyetujui dan membayar wesel yang ditarik oleh penjual barang (eksportir). Dengan demikian, letter of credit merupakan suatu alat pengganti kredit bank dan dapat menjamin pembayarannya bagi eksportir. Pihak-pihak yang terlibat dalam pembayaran letter of credit, yaitu opener, issuer, dan beneficiary atau acreditee. 1) Opener (importir) adalah pembeli yang membuka L/C. 2) Issuer adalah bank yang mengeluarkan L/C tersebut. 3) Beneficiary atau acreditee adalah penjual (eksportir). Dalam kenyataannya sering terdapat satu pihak lagi di dalam transaksi L/C ini, yaitu confirming bank. Confirming bank adalah bank di negara eksportir, yang atas permintaan eksportir, menjamin pembayaran L/C yang dikeluarkan oleh Issuer. Dalam melakukan pembayaran dengan L/C terdapat beberapa langkah- langkah sebagai berikut. 1) Perjanjian tentang cara pembayaran dengan L/C oleh importir dan eksportir. 2) Importir membuka L/C dengan bank di negaranya dengan mengisi permohonan pembukaan L/C. 29
  • 35. 3) Jika permohonan tersebut disetujui, kemudian L/C ditandatangani oleh bank. Dengan demikian, bank akan menjamin pem bayaran kepada eksportir. Sebaliknya, importir akan menjamin pula semua pembayaran yang dilakukan oleh bank. 4) Dengan ditandatangani permohonan L/C tersebut, kredit telah tersedia bagi importir untuk mengimpor barang dari eksportir. 5) Kemudian bank (Issuer) tersebut memerintahkan confirming bank untuk memberikan advice of L/C kepada eksportir, kemudian confirming bank membubuhkan namanya pada L/C tersebut untuk memperkuat jaminan pembayaran L/C. 6) Barang kemudian dikirim oleh eksportir. Eksportir menarik wesel atas Issuing bank dan mengirimkan wesel tersebut beserta dokumen- dokumen pengiriman barang. Confirming bank memeriksa dokumen- dokumen tersebut. 7) Wesel dan dokumen-dokumen tersebut oleh Confirming bank dikirimkan kepada Issuing bank. 8) Setelah wesel tersebut ditandatangani oleh Issuing bank, barang dikeluarkan dari pelabuhan dan dikirimkan ke tempat importir setelah menandatangani trust receipt. 9) Pada tanggal yang telah ditentukan dalam wesel tersebut, importir membayar kepada Issuing bank. Dengan demikian, selesailah pembayaran dengan menggunakan L/C. 7.5 Private Compensation Private compensation adalah cara pembayaran yang dilakukan importir dan eksportir dengan cara menukarkan utang piutang. Contohnya, Toni di Indonesia mempunyai utang 1000 ringgit kepada Farhan di Malaysia. Di lain pihak, Najib di Malaysia mempunyai utang kepada Diki di Indonesia. Atas kesepakatan mereka, untuk mempermudah transaksi, utang piutang tersebut diselesaikan dengan cara: Toni membayar utangnya kepada Diki; Najib membayar utangnya kepada Farhan. 30
  • 36. Daftar pustaka Dachliani, Diesy. 2006. Permintaan Impor Gula Indonesia Tahun 1980- 2003. Tesis pascasarjana, Universitas Diponegoro. Hady,Hamdy. 2001. Teori Kebijakan Perdagangan Ekonomi Internasional. Jakarta: Ghalia Indonesia. Lindert, Peter H. 2003. Voice And Growth. Journal Of Economic History, 6(2), pp: 315 Mankiw, Gregory N. 2003. Makroekonomi, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Simorangkir, O. P. 1985. Kamus Perbankan. Jakarta: Bina Aksara. Salvatore, D. 1997. Ekonomi Internasional.Munandar dan Sumiharti [penerjemah]. Jakarta: Erlangga. Sukirno. 2011. Makroekokonomi: TeoriPengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Tambunan, Tulus. 2001. Perdagangan Internasional dan Neraca pembayaran Cetakan 1. Jakarta Pustaka: LP-FEUI. 31