SlideShare a Scribd company logo
1
SELEKSI TENAGA KEPENDIDIKAN
OLEH : HAFIZUL HOLIS, S.Pd.I
A. PENDAHULUAN
Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai negara
memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat
penting, karena kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam pencapaian
tujuan organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber
daya manusia yang dimiliki secara tepat dan relevan maka aktivitas yang berkenaan dengan
manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika
suatu organisasi.
Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi,
meliputi kualitas, biaya dan operasionalisasi yang lancar. Penting pula pengembangan lanjut
dari organisasi dan para pegawainya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari
standar yang makin meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal
penting untuk dapat bertahan dan meningkatkan kemampuan strategis. Hanya dengan
mengantisipasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya dan para
pegawai dapat mempertajam keahlian mereka.Mengacu pada era globalisasi yang menuntut
keunggulan bersaing dari setiap organisasi,
Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut
merupakan sub sistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat.
Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat penting
dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Di tingkat nasional, pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting
dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga-tenaga
handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki
mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan,
evaluasi dan pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional
memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian
tujuan pendidikan nasional.
2
Dalam masyarakat tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu
guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji,ustad maupun orang tertua
atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal
yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah
saja tetapi juga di lungkungan masyarakatnya sehari-hari. Dalam pembahasan ini lebih
menekankan tenaga pendidikan yang bersifat formal dimana memenuhi kriteria dan sah
menurut hukum atau peraturan yang berlaku.Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003
menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan
diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga
kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku,
diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula
menurut aturan yang berlaku.1
Untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam tentang siapa yang dikatakan
tenaga kependidikan dan bagaimana proses seleksi untuk menjadi tenaga kependidikan,
makalah ini akan membahas tentang masalah tersebut.
B. PEMBAHASAN
1. Pengertian Seleksi
Seleksi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Pemilihan, Saringan atau
penyaringan.2 Seleksi didefinisikan juga sebagai suatu proses pengambilan keputusan
dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penilaian
terhadap seberapa besar karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang
dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.3 Tujuan utama seleksi adalah a) Untuk mengisi
kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi persyaratan yang ditentukan serta b)
Untuk membantu meminimalisasi pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang harus
diinvestasikan bagi pengembangan pendidikan para pegawai. Proses seleksi melibatkan
pilihan dari berbagai objek dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih. Dalam
Tenaga Kependidikan, seleksi lebih secara khusus mengambil keputusan dengan membatasi
1Syaiful Sagala,Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009) hal.225
2W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2007) hal.1061
3Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,Manajemen Pendidikan,Bandung: Alfabeta,2010)hal.237
3
jumlah pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon pegawai
yang berpotensi.4
Dalam proses seleksi, kelompok pelamar harus melalui tiga tahapan proses yaitu:
a. Pra Seleksi, inti dari pra seleksi adalah bahwa suatu sistem keputusan yang dijabarkan
dalam bentuk prosedur dan kebijakan sistem dapat membantu memfokuskan upaya
organisasi dalam mencapai tujuan seleksi.
Terdapat dua tugas utama pengujian dalam tahap pra seleksi, yaitu:
1) Pengembangan Kebijakan Seleksi
Dasar pengembangan sistem rencana gabungan dalam seleksi personal daimuali dari
dewan pendidikan.
2) Keputusan Prosedur Pra Seleksi
Kerangka pengembangan keputusan prosedur pra seleksi, meliputi:
 Hukum daan perundang-undangan seleksi.
 Komponen keputusan seleksi, yaitu pembentukan persyaratan jabatan dan
persyratan personal
 Kriteria efektivitas keputusan seleksi, yaitu mengembangkan ukuran-ukuran yang
akan digunakan sebagai prediktor kinerja atau keberhasilan.
 Prediktor/alat untuk memprediksi keberhasilan seleksi, seperti :
wawancara,biodata formulir lamaran, wawancara lanjutan, pengujian personal.
yang melibatkan kebijakan dan penetapan prosedur seleksi. Tugas utama pengujian dalam
tahap pra seleksi adalah pengembangan kebijakan seleksi dan keputusan prosedur pra
seleksi.
b. Seleksi, yang merupakan pengajuan seleksi dan implementasi aturan yang ditetapkan pada
tahap pra seleksi. Dalam konteks ini ada dua aspek yang penting dicermati, yaitu
penilaian data dan pelamar serta implikasi tanggung jawab dari keputusan seleksi.
c. Pasca Seleksi, tahap dimana terjadi penolakan dan penerimaan pelamar yang melibatkan
daftar kemampuan pelamar, bagian personalia, pembuatan kontrak dan penempatan
pegawai.5
4A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT.Rosda
Karya,2007) hal.35
4
2. Teknik-Teknik Seleksi
Teknik-teknik seleksi pegawai dan tenaga kependidikan yaitu menggunakan tes
pengetahuan akademik, tes psikologis, wawancara, dan tes kesehatan.
1) Tes Pengetahuan Akademik
Tes pengetahuan akademik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan
akademik calon pegawai. Materi tes yang diberikan harus disesuaikan dengan bidang
pendidikan dan tingkat pendidikan calon pegawai. Disamping itu pula diberikan
materi tes yangberhubungan dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan kepadanya.
2) Tes Psikologis
Tes psikologis ini diberikan oleh ahli psikolgi. Tes psikologis mengungkapkan
kemampuan potensial dan kemampuan nyata calon pegawai. Ada beberapa tes
psikologis yang diberikan untuk seleksi pegawai dan tenaga kependidikan antara lain
tes bakat (aptitud test), tes kecenderungan untuk berprestasi (achievment test), tes
minat bidang pekerjaan (vocational interest) tes kepribadian (personality test).
a. Tes Bakat
Tes bakat mengukur kemampuan potensi (IQ), bakat khusus seperti bakat
ketangkasan mekanik, kemampuan berhitung, kemampuan juru tulis, dan lain-
lain.
b. Tes kecenderungan untuk berprestasi
Tes ini mengukur keterampilan dan pengetahuan calon pegawai baik dibidang
lisan maupun tulisan.
c. Tes Minat Bidang Pekerjaan
Tes ini menghukur minat calon pegawai terhadap suatu jabatan atau bidang
pekerjaan.
d. Tes Kepribadian
Tes ini mengukur kedewasaan emosi, kesuakaan bergaul, tanggung jawab,
penyesuain diri.
3) Wawancara
Wawancara adalah pertemuan antara dua orang atau lebih secara berhadapan
(face to face) dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Wawancara seleksi
5 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010)hal.241
5
merupakan salah satu teknik seleksi pegawai yang dilakukan dengan cara tanya
jawab langsung untuk mengetahui data pribadi calon pegawai.
Tujuan wawancara seleksi adalah untuk mengetahui apakah calon pegawai
memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditentukan atau belum memenuhi
persyaratan kualifikasi. Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
wawancara.
a. Sebelum Wawancara
Pewawancara harus sudah mempersiapkan kerangka apa yang akan
ditanyakan kepada calon pegawai. Disamping itu, ruangan untuk
pelaksanaan wawancara telah dipersiapkan. Ruangan untuk wawancara
sebaiknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, Ruang wawancara terdiri
dari ruang tunggu yang dilengkapi toilet, jam dinding.
b. Selama Wawancara
Wawancara dimulai atau dibuka oleh pewawancara dengan menyatakan
terlebih dahulu keadaan kesehatan calon pegawai, menciptakan suasana
wawancara yang lebih manusiawi.
c. Setelah Wawancara
Pada akhir wawancara sebaiknya pewawancara mengecek kembalidaftar
pertanyaanya, apakah masih ada hal-hal yang perlu ditanyakan lebih lanjut
kepada calon pegawai.6
3. Menetapkan Hasil Seleksi
Penetapan atas calon-calon yang diterima ini dapat diputuskan oleh atasan
langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari
kegiatan penyelenggaraan seleksi. Untuk mengantarkan tenaga-tenaga kependidikan
diperlukan kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi. Penempatan
merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu posisi atau
jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada tenaga
kependidikan sesuai dengan kemampuannya, yaitu kemampuan dalam melaksanakan
pekerjaan dengan mutu yang paling diharapkan. Orientasi merupakan upaya
6Ibid, hal 250
6
memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi
pekerjaan atau jabatan.7
4. Pengertian Tenaga Kependidikan
Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke dalam
tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga
kependidikan lainnya. Sedangkan Menurut perundang-undangan Sistem Pendidikan
Nasional No.20 Tahun 2003, khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa
tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggarakan pendidikan.8
Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung
jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus
mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer, administrator,
supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain
untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah
lainnya. Sedangkan pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah
tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan
tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai
kekhususannya yaitu: Guru, Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, Ustadz, dan sebutan lainnya.
Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung
terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya:
a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam
bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.
b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi
instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat
7Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006) hal.176
8Ibid,hal 195
7
menyurat dan pengarsipan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik,
Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris dan lain-lain.
c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di
Laboratorium.
d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas
kebersihan, dan lainnya
5. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan
Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga macam
yaitu 1) Tenaga Struktural, 2) Tenaga Fungsional dan 3) Tenaga Teknis Penyelenggara
Pendidikan. Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati
jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung
maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. Tenaga fungsional merupakan tenaga
kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan
pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. Sedangkan
TenagaTeknis Kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan
pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif.
Status Ketenagaan Tempat Kerja di Sekolah
Tempat Kerja di Luar
Sekolah
Tenaga Struktural * Kepala Sekolah
* Wakil Kepala Sekolah
- Urusan Kurikulum
- Urusan Kesiswaan
- Urusan Sarana dan Prasarana
- Urusan Pelayanan Khusus
* Pusat : Menteri, Sekjen,
Dirjen
* Wilayah : Ka.Kanwil ;
Kormin ; Kepala Bidang
* Daerah : Kakandepdiknas
Kab./Kec. : Kasi
Tenaga Fungsional * Guru
* Pembimbing/Penyuluh (Guru BP)
* Penilik
* Pengawas
8
* Pengembangan Kurikulum dan
Teknologi Kependidikan
* Pengembang tes
* Pustakawan
* Pelatih
* Tutor & Fasilitator
* Pengembangan Pendidikan
Tenaga Teknis * Laboran
* Teknisi Sumber Belajar
* Pelatih (Olahraga) ; Kesenian &
Keterampilan
* Petugas TU
* Teknisi Sumber
Belajar/Sanggar Belajar
* Petugas TU
Tabel 1. Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen Pendidikan Nasional9
Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu
sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang
pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat
bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan.
6. Tugas Tenaga Kependidikan
Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003
menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang
proses pendidikan pada satuan pendidikan.
Jabatan Deskripsi Tugas
Kepala Sekolah
Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan penyelenggaraan
pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni
dengan melaksanakan segala kebijaksanaan, peraturan dan
ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih
tinggi.
Wakil KepalaSekolah(UrusanBertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
9A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT.Rosda
Karya,2007) hal.90
9
Kurikulum) penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung
dengan pelaksanaan kurikulum dan proses belajar mengajar
Wakil KepalaSekolah(Urusan
Kesiswaan)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler
Wakil KepalaSekolah(Urusan
Sarana dan Prasarana)
Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris
pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta
keuangan sekolah
Wakil KepalaSekolah(Urusan
Pelayanan Khusus)
Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam
penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti hubungan
masyarakat,bimbingandanpenyuluhan, usaha kesehatan sekolah
dan perpustakaan sekolah.
Pengembang Kurikulum dan
Teknologi Pendidikan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program program-
program pengembangankurikulumdan pengembangan kurikulum
dan pengembangan alat bantu pengajaran
Pengembang Tes
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan
belajar dan kepribadian peserta didik
Pustakawan
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan perpustakaan sekolah
Laboran
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan
pengelolaan laboratorium di sekolah
Teknisi Sumber Belajar
Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan
teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan belajar peserta
didik dan pengajaran guru
Pelatih
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program
kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian, keterampilan yang
diselenggarakan
Petugas Tata Usaha
Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan
pelayanan administratif atau teknis operasional pendidikan di
sekolah
10
Tabel 2. Jabatan dan Deskripsi Jabatan Tenaga Kependidikan di Sekolah10
7. Pembinaan / Pengembangan Tenaga Kependidikan
Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga
kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan.
Tujuan dari kegiatan pembianaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga
kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuan, wawasan berpikir, sikap terhadap
pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas
kerja dapat ditingkatkan.
Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan teaga kependidikan,
yaitu:
1) Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga stuktural, tenaga
fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan
2) Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan
profesional dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya
masing-masing
3) Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan tau
sistem sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejateraan dan insentif
sebagai imbalan guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan sosial ekonomis
maupun kebutuhan sosial-psikologi
4) Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi
5) Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi,
pemecahan masalah, kegiatan remidial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan
organisasi pendidikan
6) Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan kategori masing-
masing jenis kependidikan itu sendiri.
Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik dalam rangka
penyegaran maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan. Cara-cara
lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-sama
10Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010)hal.271
11
(collaborative effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan; ore-service training, on the
job training, seminar, workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi dan
sebagainya.
8. Pemberhentian Tenaga Kependidikan
Bagi Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri dapat diberhentikan sebagai tenaga
kependidikan atau pegawai negeri karena sebab-sebab berikut ini:
a. Permintaan Sendiri
Apabila seorang Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri ingin mempergunakan
hak pensiunnya, dapat saja pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan
berhenti, enam bulan sebelum saat pemberhentian yang diinginkan. Permohonan
berhenti semacam ini tak dapat ditolak, selama memenuhi ketentuan-ketentuan
secara lengkap.
b. Kondisi Mental dan Fisik
Tenaga Kependidikan atau Pegawai Negeri yang sakit kemudian sesudah diberi
istirahat dalam jangka yang cukup, tetapi masih sakit-sakitan dapat diberhentiukan
sebagai Tenaga kependidikan atau Pegawai Negeri. Namun, keputusan
memberhentikan itu harus berdasrkan pada ketentuan penilaian yang sah, misalnya
majelis penguji kesehatan. Pemberhentian tentu dengan hak pensiunnya berdasrkan
ketentuan yang berlaku.
c. Hukuman Jabatan
Hukuman Jabatan dapat diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut:
1. Melalaikan kewajiban atau melanggar kode etik jabatan
2. Menjalankan pekerjaan disamping jabatannya tanpa izin dari atasann yang
berwenang
3. Melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seoarnag tenaga
kependidikan atau pegawai negeri
4. Mengabaikan sesuatu hal yang seharusnya dilakukan oleh tenaga
kependidikan atau pegawai negeri
5. Melanggar suatu undang-undang.
12
d. Keputusan Pengadilan
Suatu penyelewengan yang dilakukan oleh seorang tenaga kependidikan atau
pegawai negeri, seperti penyelewengan politik (misalnya memberontak) ataupun
penyelewengan sosial ekonomi (misalnya korupsi dan pungli)dapat berakibat
pemberhentian tenaga kependidikan atau pegawai negeri yang bersangkutan.
e. Ketidakcakapan Melaksanakan Tugas
Kiranya jelas bagi tenaga kependidikan atau pegawai negeri yang tidak taat
melaksanakan tugas dapat pula diberhentikan sebagai tenaga kependidikan atau
pegawai negeri.
f. Mencapai Usia Pensiun
Diberhentikan bila mencapai usia pensiun bertujuan untuk memberikan
peremajaan yang sehat, sesuai aturan yang berlaku.
g. Lalai Melaksanakan Ketentuan-ketentuan Penting
Apabila tenaga kependidikan atau pegawai negeri lalai melaksanakan ketentuan
penting, seperti melakukan perbuatan tercela, pelanggaran moral, melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan kepentingan organisasi atau jawatan yang
bersangkutan, mereka dapat diberhentikan sebagai tenaga kependidikan/pegawai
negeri.11
C. KESIMPULAN
Dalam melakukan seleksi tenaga kependidikan atau pegawai negeri ada beberap hal
pokok yang harus diperhatikan yaitu: 1) kegiatan pra seleksi,seleksi dan pasca seleksi harus
dipersiapkan secara matang. 2) Teknik-teknik seleksi harus dilakukan secara terorganisir. 3)
dalam menetapkan keputusan hasil seleksi harus diputuskan secara objektif.
Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri yang telah lulus dalam seleksi harus
melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab sesuai
dengan aturan yang telah ditentukan.
11 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006) hal.176
11Ibid,hal 121
13
DAFTAR PUSTAKA
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung:
PT.Rosda Karya, 2007
Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2009
Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2006
Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007

More Related Content

What's hot

Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanSpingibib Yuki
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
Dewi Bahagia
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
Ratih Aini
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Shinta Ari Herdiana
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
Feri Nugroho
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
arfian kurniawan
 
Wakaf
WakafWakaf
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
Nadia Tsalisa
 
Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmEdwarn Abazel
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 
Makalah Zakat
Makalah ZakatMakalah Zakat
Makalah Zakat
Kartika Dwi Rachmawati
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islam
Satrio Adi
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
RezaQyu RezaQta
 
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
Gumilar Agung
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
ACHMAD AVANDI,SE,MM Alfaqzamta
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
Hasmul Tafit
 
IMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEKIMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEK
Mailendra Hatake
 
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHAN
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHANUNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHAN
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHANKhanifah Nur Rahmah
 

What's hot (20)

Manajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikanManajemen pembiayaan pendidikan
Manajemen pembiayaan pendidikan
 
Subjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikanSubjek dan objek pendidikan
Subjek dan objek pendidikan
 
Makalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinyaMakalah permasalan guru dan solusinya
Makalah permasalan guru dan solusinya
 
Resensi buku
Resensi bukuResensi buku
Resensi buku
 
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islamMakalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
Makalah pendekatan dan metode dalam pendidikan islam
 
Supervisi Pendidikan
Supervisi PendidikanSupervisi Pendidikan
Supervisi Pendidikan
 
makalah takhrij hadits
makalah takhrij haditsmakalah takhrij hadits
makalah takhrij hadits
 
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islamSumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
Sumber daya manusia pada lembaga pendidikan islam
 
Wakaf
WakafWakaf
Wakaf
 
Tauhid ppt
Tauhid pptTauhid ppt
Tauhid ppt
 
Manajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gmManajemen pendidikan islam gm
Manajemen pendidikan islam gm
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Makalah Zakat
Makalah ZakatMakalah Zakat
Makalah Zakat
 
Pilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islamPilar pilar ekonomi islam
Pilar pilar ekonomi islam
 
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyahAliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
Aliran Jabariyah dan Aliran qadariyah
 
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
Kondisi ideal-dan-kondisi-nyata-dalam-pembelajaran-pk-asroie (1)
 
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-EDMAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
MAKALAH Tugas kelompok 1 PASCASARJANA SABURAI ANGKATAN 15-ED
 
Makalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikanMakalah Administrasi pendidikan
Makalah Administrasi pendidikan
 
IMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEKIMTAQ dan IPTEK
IMTAQ dan IPTEK
 
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHAN
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHANUNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHAN
UNSUR PEMBBANTU PIMPINAN > KEMUHAMMADIYAHAN
 

Viewers also liked

Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikan
Warin Ahmad
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
linda_rosalina
 
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikanMakalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Danang Kurniawan
 
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikanManajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Anie01
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajar
azmah fikriyah
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Sherly Anggraini
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
linda_rosalina
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
Bekha Mahardhika
 

Viewers also liked (9)

Makalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikanMakalah manajemen tenaga kependidikan
Makalah manajemen tenaga kependidikan
 
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga KependidikanMakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
MakalahTenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan
 
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikanMakalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
Makalah manajemen pendidikan dan tenaga kependidikan
 
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikanManajemen tenaga pendidik dan kependidikan
Manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
 
Makalah proses belajar
Makalah proses belajarMakalah proses belajar
Makalah proses belajar
 
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga KependidikanPengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Tenaga Pendidikdan Tenaga Kependidikan
 
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikanPpt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
Ppt pengelolaan tenaga didik dan tenaga kependidikan
 
Tahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajarTahap dan proses belajar
Tahap dan proses belajar
 
Soal baru
Soal baruSoal baru
Soal baru
 

Similar to Makalah asli seleksi tenaga kependidikan.paka natsirlut Oleh REPLIANIS

Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.
Independent
 
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptxKLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
EncepApip1
 
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptxManajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
NAFIAHLINTANG
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiMukhrizal Effendi
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptevi hermawati
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat iiRoyadi Nusa
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Putri Sanuria
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm downloadBadrus Suryadi
 
Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)
Rijal STIE Bima
 
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptxSLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
ProKecebong
 
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdfMakalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
fierlitaamalia
 
Pengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusiaPengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusia
ahmad sabarani ahmad
 
Manajemen Personalia SMK
Manajemen Personalia SMKManajemen Personalia SMK
Manajemen Personalia SMK
Asti Wulandari
 
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya ManusiaRekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Deviana Febrianti
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaHarniza Ulfa
 
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi PegawaiAnalisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Pritjohan Agung Winawang
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
Mustaqim Furohman
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
syafii_ahmad
 
manajemen pendidik dan kependidikan
manajemen pendidik dan kependidikanmanajemen pendidik dan kependidikan
manajemen pendidik dan kependidikankakzam
 

Similar to Makalah asli seleksi tenaga kependidikan.paka natsirlut Oleh REPLIANIS (20)

Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.Manajemen SDM Pendidikan.
Manajemen SDM Pendidikan.
 
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptxKLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
KLOMPOK 2 MBS PRESEN 5.pptx
 
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptxManajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
Manajemen SDM Pendidikan Islam Kelompok 2 .pptx
 
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasiKuliah 10 penyusunan personalia organisasi
Kuliah 10 penyusunan personalia organisasi
 
pengantar manajemen ppt
pengantar manajemen pptpengantar manajemen ppt
pengantar manajemen ppt
 
Pengertian diklat ii
Pengertian diklat  iiPengertian diklat  ii
Pengertian diklat ii
 
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
Makalah MSDM (REKRUITMEN DAN SELEKSI KARYAWAN)
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
Managemen sdm download
Managemen sdm downloadManagemen sdm download
Managemen sdm download
 
Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)Perencanaan pegawai (staffing)
Perencanaan pegawai (staffing)
 
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptxSLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
SLIDE PROPOSAL PENELITIAN YANG AKAN DI PRESENTASIKAN.pptx
 
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdfMakalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
Makalah Administrasi Kepegawaian Kelompok 1.pdf
 
Pengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusiaPengurusan sumber manusia
Pengurusan sumber manusia
 
Manajemen Personalia SMK
Manajemen Personalia SMKManajemen Personalia SMK
Manajemen Personalia SMK
 
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya ManusiaRekrutmen Sumber Daya Manusia
Rekrutmen Sumber Daya Manusia
 
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya ManusiaBab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
Bab VII Pengembangan Sumber Daya Manusia
 
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi PegawaiAnalisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
Analisis Rekrutmen dan Seleksi Pegawai
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
Implementasi manajemen sumber daya manusia dan manajemen opersioanal (pertemu...
 
manajemen pendidik dan kependidikan
manajemen pendidik dan kependidikanmanajemen pendidik dan kependidikan
manajemen pendidik dan kependidikan
 

More from DIKNAS PENDIDIKAN

Bahan ajar ipa REPLIANIS
Bahan ajar ipa REPLIANISBahan ajar ipa REPLIANIS
Bahan ajar ipa REPLIANIS
DIKNAS PENDIDIKAN
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
DIKNAS PENDIDIKAN
 
Kelas01 ipa heri-sulistyanto
Kelas01 ipa heri-sulistyantoKelas01 ipa heri-sulistyanto
Kelas01 ipa heri-sulistyantoDIKNAS PENDIDIKAN
 
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatno
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatnoKelas01 indahnya bindo-sastra-suyatno
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatnoDIKNAS PENDIDIKAN
 
Kelas01 bahasa kita-bindo-jaruki
Kelas01 bahasa kita-bindo-jarukiKelas01 bahasa kita-bindo-jaruki
Kelas01 bahasa kita-bindo-jarukiDIKNAS PENDIDIKAN
 
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawaty
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawatyKelas06 senang belajar-ipa-rositawaty
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawatyDIKNAS PENDIDIKAN
 

More from DIKNAS PENDIDIKAN (20)

Bahan ajar ipa REPLIANIS
Bahan ajar ipa REPLIANISBahan ajar ipa REPLIANIS
Bahan ajar ipa REPLIANIS
 
Tugas makalah gender
Tugas makalah genderTugas makalah gender
Tugas makalah gender
 
Kelas01 mtk purnomosidi
Kelas01 mtk purnomosidiKelas01 mtk purnomosidi
Kelas01 mtk purnomosidi
 
Kelas01 mtk djaelani
Kelas01 mtk djaelaniKelas01 mtk djaelani
Kelas01 mtk djaelani
 
Kelas01 ips inoki
Kelas01 ips inokiKelas01 ips inoki
Kelas01 ips inoki
 
Kelas01 ips indrastuti
Kelas01 ips indrastutiKelas01 ips indrastuti
Kelas01 ips indrastuti
 
Kelas01 ips edi
Kelas01 ips ediKelas01 ips edi
Kelas01 ips edi
 
Kelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sriKelas01 ipa sri
Kelas01 ipa sri
 
Kelas01 ipa sholehudin
Kelas01 ipa sholehudinKelas01 ipa sholehudin
Kelas01 ipa sholehudin
 
Kelas01 ipa heri-sulistyanto
Kelas01 ipa heri-sulistyantoKelas01 ipa heri-sulistyanto
Kelas01 ipa heri-sulistyanto
 
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatno
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatnoKelas01 indahnya bindo-sastra-suyatno
Kelas01 indahnya bindo-sastra-suyatno
 
Kelas01 dunia mtk-kismianti
Kelas01 dunia mtk-kismiantiKelas01 dunia mtk-kismianti
Kelas01 dunia mtk-kismianti
 
Kelas01 bindo umri
Kelas01 bindo umriKelas01 bindo umri
Kelas01 bindo umri
 
Kelas01 bahasa kita-bindo-jaruki
Kelas01 bahasa kita-bindo-jarukiKelas01 bahasa kita-bindo-jaruki
Kelas01 bahasa kita-bindo-jaruki
 
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawaty
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawatyKelas06 senang belajar-ipa-rositawaty
Kelas06 senang belajar-ipa-rositawaty
 
BANI BUWAIHI
BANI BUWAIHIBANI BUWAIHI
BANI BUWAIHI
 
6
66
6
 
6.
6.6.
6.
 
4
44
4
 
3
33
3
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
VenyHandayani2
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
PutuRatihSiswinarti1
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
CGP.10.Pendampingan Individual 2 - VISI DAN PRAKARSA PERUBAHAN.pdf_20240528_1...
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan_ PENGAWASAN P3DN & TKDN_ pd PENGADAAN Ba...
 
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahanAKSI NYATA MODUL 1.3 visi  dan prakarsa perubahan
AKSI NYATA MODUL 1.3 visi dan prakarsa perubahan
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 

Makalah asli seleksi tenaga kependidikan.paka natsirlut Oleh REPLIANIS

  • 1. 1 SELEKSI TENAGA KEPENDIDIKAN OLEH : HAFIZUL HOLIS, S.Pd.I A. PENDAHULUAN Dalam rangka perkembangan organisasi dari waktu ke waktu di berbagai negara memunculkan kesepakatan bahwa sumber daya manusia merupakan aspek yang sangat penting, karena kontribusi sumber daya manusia dinilai sangat signifikan dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam rangka pencapaian tujuan organisasi melalui pengelolaan sumber daya manusia yang dimiliki secara tepat dan relevan maka aktivitas yang berkenaan dengan manajemen sumber daya manusia menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari dinamika suatu organisasi. Persaingan global telah meningkatkan standar kinerja dalam berbagai dimensi, meliputi kualitas, biaya dan operasionalisasi yang lancar. Penting pula pengembangan lanjut dari organisasi dan para pegawainya. Dengan menerima tantangan yang ditimbulkan dari standar yang makin meningkat ini, organisasi yang efektif bersedia melakukan hal-hal penting untuk dapat bertahan dan meningkatkan kemampuan strategis. Hanya dengan mengantisipasi tantangan ini, organisasi dapat meningkatkan kemampuannya dan para pegawai dapat mempertajam keahlian mereka.Mengacu pada era globalisasi yang menuntut keunggulan bersaing dari setiap organisasi, Dalam sistem pendidikan nasional, organisasi yang bergerak dalam sistem tersebut merupakan sub sistem yang memiliki sumber daya manusia yang perlu dikelola secara tepat. Secara nyata mereka adalah para tenaga kependidikan yang memiliki peran sangat penting dalam mewujudkan tujuan organisasi pendidikan yang pada gilirannya memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pencapaian tujuan pendidikan nasional. Di tingkat nasional, pengelolaan tenaga kependidikan merupakan langkah penting dalam mewujudkan sistem pendidikan nasional yang efektif dan efisien. Tenaga-tenaga handal dalam dunia pendidikan hanya akan diperoleh jika sistem pendidikan telah memiliki mekanisme yang ideal untuk melakukan perekrutan, seleksi, penempatan, pembinaan, evaluasi dan pemberhentian yang tepat. Dengan kata lain sistem pendidikan nasional memerlukan mekanisme pengelolaan tenaga kependidikan yang searah dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.
  • 2. 2 Dalam masyarakat tenaga kependidikan masih dianggap mempunyai dua arti yaitu guru yang ada dalam masyarakat (informal) seperti guru mengaji,ustad maupun orang tertua atau disegani dalam masyarakat tersebut. Yang kedua yaitu tenaga kependidikan formal yaitu guru yang ada dalam sekolah-sekolah. Namun peran guru disini tidak hanya di sekolah saja tetapi juga di lungkungan masyarakatnya sehari-hari. Dalam pembahasan ini lebih menekankan tenaga pendidikan yang bersifat formal dimana memenuhi kriteria dan sah menurut hukum atau peraturan yang berlaku.Menurut UUSPN No. 20 Tahun 2003 menyebutkan bahwa tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan. Dimana tenaga kependidikan tersebut memenuhi syarat yang ditentukan oleh undang-uandang yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang, diserahi tugas dalam suatu jabatan dan digaji pula menurut aturan yang berlaku.1 Untuk menambah pengetahuan yang lebih mendalam tentang siapa yang dikatakan tenaga kependidikan dan bagaimana proses seleksi untuk menjadi tenaga kependidikan, makalah ini akan membahas tentang masalah tersebut. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Seleksi Seleksi menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah Pemilihan, Saringan atau penyaringan.2 Seleksi didefinisikan juga sebagai suatu proses pengambilan keputusan dimana individu dipilih untuk mengisi suatu jabatan yang didasarkan pada penilaian terhadap seberapa besar karakteristik individu yang bersangkutan, sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh jabatan tersebut.3 Tujuan utama seleksi adalah a) Untuk mengisi kekosongan jabatan dengan personil yang memenuhi persyaratan yang ditentukan serta b) Untuk membantu meminimalisasi pemborosan waktu, usaha, dan biaya yang harus diinvestasikan bagi pengembangan pendidikan para pegawai. Proses seleksi melibatkan pilihan dari berbagai objek dengan mengutamakan beberapa objek saja yang dipilih. Dalam Tenaga Kependidikan, seleksi lebih secara khusus mengambil keputusan dengan membatasi 1Syaiful Sagala,Administrasi Pendidikan Kontemporer, (Bandung: Alfabeta, 2009) hal.225 2W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka,2007) hal.1061 3Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI,Manajemen Pendidikan,Bandung: Alfabeta,2010)hal.237
  • 3. 3 jumlah pegawai yang dapat dikontrakkerjakan dari pilihan sekelompok calon-calon pegawai yang berpotensi.4 Dalam proses seleksi, kelompok pelamar harus melalui tiga tahapan proses yaitu: a. Pra Seleksi, inti dari pra seleksi adalah bahwa suatu sistem keputusan yang dijabarkan dalam bentuk prosedur dan kebijakan sistem dapat membantu memfokuskan upaya organisasi dalam mencapai tujuan seleksi. Terdapat dua tugas utama pengujian dalam tahap pra seleksi, yaitu: 1) Pengembangan Kebijakan Seleksi Dasar pengembangan sistem rencana gabungan dalam seleksi personal daimuali dari dewan pendidikan. 2) Keputusan Prosedur Pra Seleksi Kerangka pengembangan keputusan prosedur pra seleksi, meliputi:  Hukum daan perundang-undangan seleksi.  Komponen keputusan seleksi, yaitu pembentukan persyaratan jabatan dan persyratan personal  Kriteria efektivitas keputusan seleksi, yaitu mengembangkan ukuran-ukuran yang akan digunakan sebagai prediktor kinerja atau keberhasilan.  Prediktor/alat untuk memprediksi keberhasilan seleksi, seperti : wawancara,biodata formulir lamaran, wawancara lanjutan, pengujian personal. yang melibatkan kebijakan dan penetapan prosedur seleksi. Tugas utama pengujian dalam tahap pra seleksi adalah pengembangan kebijakan seleksi dan keputusan prosedur pra seleksi. b. Seleksi, yang merupakan pengajuan seleksi dan implementasi aturan yang ditetapkan pada tahap pra seleksi. Dalam konteks ini ada dua aspek yang penting dicermati, yaitu penilaian data dan pelamar serta implikasi tanggung jawab dari keputusan seleksi. c. Pasca Seleksi, tahap dimana terjadi penolakan dan penerimaan pelamar yang melibatkan daftar kemampuan pelamar, bagian personalia, pembuatan kontrak dan penempatan pegawai.5 4A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT.Rosda Karya,2007) hal.35
  • 4. 4 2. Teknik-Teknik Seleksi Teknik-teknik seleksi pegawai dan tenaga kependidikan yaitu menggunakan tes pengetahuan akademik, tes psikologis, wawancara, dan tes kesehatan. 1) Tes Pengetahuan Akademik Tes pengetahuan akademik bertujuan untuk mengetahui tingkat penguasaan akademik calon pegawai. Materi tes yang diberikan harus disesuaikan dengan bidang pendidikan dan tingkat pendidikan calon pegawai. Disamping itu pula diberikan materi tes yangberhubungan dengan bidang pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. 2) Tes Psikologis Tes psikologis ini diberikan oleh ahli psikolgi. Tes psikologis mengungkapkan kemampuan potensial dan kemampuan nyata calon pegawai. Ada beberapa tes psikologis yang diberikan untuk seleksi pegawai dan tenaga kependidikan antara lain tes bakat (aptitud test), tes kecenderungan untuk berprestasi (achievment test), tes minat bidang pekerjaan (vocational interest) tes kepribadian (personality test). a. Tes Bakat Tes bakat mengukur kemampuan potensi (IQ), bakat khusus seperti bakat ketangkasan mekanik, kemampuan berhitung, kemampuan juru tulis, dan lain- lain. b. Tes kecenderungan untuk berprestasi Tes ini mengukur keterampilan dan pengetahuan calon pegawai baik dibidang lisan maupun tulisan. c. Tes Minat Bidang Pekerjaan Tes ini menghukur minat calon pegawai terhadap suatu jabatan atau bidang pekerjaan. d. Tes Kepribadian Tes ini mengukur kedewasaan emosi, kesuakaan bergaul, tanggung jawab, penyesuain diri. 3) Wawancara Wawancara adalah pertemuan antara dua orang atau lebih secara berhadapan (face to face) dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Wawancara seleksi 5 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010)hal.241
  • 5. 5 merupakan salah satu teknik seleksi pegawai yang dilakukan dengan cara tanya jawab langsung untuk mengetahui data pribadi calon pegawai. Tujuan wawancara seleksi adalah untuk mengetahui apakah calon pegawai memenuhi persyaratan kualifikasi yang telah ditentukan atau belum memenuhi persyaratan kualifikasi. Berikut ini faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam wawancara. a. Sebelum Wawancara Pewawancara harus sudah mempersiapkan kerangka apa yang akan ditanyakan kepada calon pegawai. Disamping itu, ruangan untuk pelaksanaan wawancara telah dipersiapkan. Ruangan untuk wawancara sebaiknya tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil, Ruang wawancara terdiri dari ruang tunggu yang dilengkapi toilet, jam dinding. b. Selama Wawancara Wawancara dimulai atau dibuka oleh pewawancara dengan menyatakan terlebih dahulu keadaan kesehatan calon pegawai, menciptakan suasana wawancara yang lebih manusiawi. c. Setelah Wawancara Pada akhir wawancara sebaiknya pewawancara mengecek kembalidaftar pertanyaanya, apakah masih ada hal-hal yang perlu ditanyakan lebih lanjut kepada calon pegawai.6 3. Menetapkan Hasil Seleksi Penetapan atas calon-calon yang diterima ini dapat diputuskan oleh atasan langsung atau oleh bagian personalia/kepegawaian. Keputusan ini merupakan akhir dari kegiatan penyelenggaraan seleksi. Untuk mengantarkan tenaga-tenaga kependidikan diperlukan kegiatan-kegiatan penempatan, penugasan, dan orientasi. Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas seseorang untuk menempati suatu posisi atau jabatan. Penugasan merupakan tindakan pemberian tugas tanggung jawab kepada tenaga kependidikan sesuai dengan kemampuannya, yaitu kemampuan dalam melaksanakan pekerjaan dengan mutu yang paling diharapkan. Orientasi merupakan upaya 6Ibid, hal 250
  • 6. 6 memperkenalkan seorang tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi pekerjaan atau jabatan.7 4. Pengertian Tenaga Kependidikan Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang Penyelenggaraan Pendidikan. Yang termasuk ke dalam tenaga kependidikan adalah: kepala satuan pendidikan; pendidik; dan tenaga kependidikan lainnya. Sedangkan Menurut perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, khususnya Bab I Pasal 1 ayat (5) menyebutkan bahwa tenaga kependidikan itu adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggarakan pendidikan.8 Kepala Satuan Pendidikan yaitu orang yang diberi wewenang dan tanggung jawab untuk memimpin satuan pendidikan tersebut. Kepala Satuan Pendidikan harus mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai edukator, manajer, administrator, supervisor, leader, inovator, motivator, figur dan mediator (Emaslim-FM) Istilah lain untuk Kepala Satuan Pendidikan adalah: Kepala Sekolah, Rektor, Direktur, serta istilah lainnya. Sedangkan pendidik atau di Indonesia lebih dikenal dengan pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi pendidik. Pendidik mempunyai sebutan lain sesuai kekhususannya yaitu: Guru, Dosen, Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, Ustadz, dan sebutan lainnya. Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan, diantaranya: a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum. b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat 7Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006) hal.176 8Ibid,hal 195
  • 7. 7 menyurat dan pengarsipan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan, Administrasi Inventaris dan lain-lain. c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di Laboratorium. d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas kebersihan, dan lainnya 5. Jenis-Jenis Tenaga Kependidikan Dilihat dari jabatannya, tenaga kependidikan dibedakan menjadi tiga macam yaitu 1) Tenaga Struktural, 2) Tenaga Fungsional dan 3) Tenaga Teknis Penyelenggara Pendidikan. Tenaga struktural merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan-jabatan eksekutif umum (pimpinan) yang bertanggung jawab baik langsung maupun tidak langsung atas satuan pendidikan. Tenaga fungsional merupakan tenaga kependidikan yang menempati jabatan fungsional yaitu jabatan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya mengandalkan keahlian akademis kependidikan. Sedangkan TenagaTeknis Kependidikan merupakan tenaga kependidikan yang dalam pelaksanaan pekerjaannya lebih dituntut kecakapan teknis operasional atau teknis administratif. Status Ketenagaan Tempat Kerja di Sekolah Tempat Kerja di Luar Sekolah Tenaga Struktural * Kepala Sekolah * Wakil Kepala Sekolah - Urusan Kurikulum - Urusan Kesiswaan - Urusan Sarana dan Prasarana - Urusan Pelayanan Khusus * Pusat : Menteri, Sekjen, Dirjen * Wilayah : Ka.Kanwil ; Kormin ; Kepala Bidang * Daerah : Kakandepdiknas Kab./Kec. : Kasi Tenaga Fungsional * Guru * Pembimbing/Penyuluh (Guru BP) * Penilik * Pengawas
  • 8. 8 * Pengembangan Kurikulum dan Teknologi Kependidikan * Pengembang tes * Pustakawan * Pelatih * Tutor & Fasilitator * Pengembangan Pendidikan Tenaga Teknis * Laboran * Teknisi Sumber Belajar * Pelatih (Olahraga) ; Kesenian & Keterampilan * Petugas TU * Teknisi Sumber Belajar/Sanggar Belajar * Petugas TU Tabel 1. Jenis-jenis tenaga kependidikan untuk lingkungan Departemen Pendidikan Nasional9 Tenaga kependidikan merupakan hasil analisis jabatan yang dibutuhkan oleh suatu sekolah atau satuan organisasi yang lebih luas. Sejalan dengan UU No.22 Tahun 1999 tentang pemerintahan daerah dan PP No.25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai daerah otonom, maka jenis-jenis tenaga kependidikan dapat bervariasi sesuai kebutuhan organisasi yang bersangkutan. 6. Tugas Tenaga Kependidikan Pasal 39 ayat (1) Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 menjelaskan bahwa tugas tenaga kependidikan itu adalah melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Jabatan Deskripsi Tugas Kepala Sekolah Bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan penyelenggaraan pendidikan di sekolahnya baik ke dalam maupun ke luar yakni dengan melaksanakan segala kebijaksanaan, peraturan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan oleh lembaga yang lebih tinggi. Wakil KepalaSekolah(UrusanBertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam 9A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, (Bandung: PT.Rosda Karya,2007) hal.90
  • 9. 9 Kurikulum) penyelenggaraan kegiatan-kegiatan yang berkaitan langsung dengan pelaksanaan kurikulum dan proses belajar mengajar Wakil KepalaSekolah(Urusan Kesiswaan) Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan kegiatan kesiswaan dan ekstrakurikuler Wakil KepalaSekolah(Urusan Sarana dan Prasarana) Bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan inventaris pendayagunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana serta keuangan sekolah Wakil KepalaSekolah(Urusan Pelayanan Khusus) Bertanggung jawab membantu Kepala Sekolah dalam penyelenggaraan pelayanan-pelayanan khusus, seperti hubungan masyarakat,bimbingandanpenyuluhan, usaha kesehatan sekolah dan perpustakaan sekolah. Pengembang Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program program- program pengembangankurikulumdan pengembangan kurikulum dan pengembangan alat bantu pengajaran Pengembang Tes Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program pengembangan alat pengukuran dan evaluasi kegiatan-kegiatan belajar dan kepribadian peserta didik Pustakawan Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan perpustakaan sekolah Laboran Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program kegiatan pengelolaan laboratorium di sekolah Teknisi Sumber Belajar Bertanggung jawab atas pengelolaan dan pemberian bantuan teknis sumber-sember belajar bagi kepentingan belajar peserta didik dan pengajaran guru Pelatih Bertanggung jawab atas penyelenggaraan program-program kegiatan latihan seperti olahraga, kesenian, keterampilan yang diselenggarakan Petugas Tata Usaha Bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan-kegiatan dan pelayanan administratif atau teknis operasional pendidikan di sekolah
  • 10. 10 Tabel 2. Jabatan dan Deskripsi Jabatan Tenaga Kependidikan di Sekolah10 7. Pembinaan / Pengembangan Tenaga Kependidikan Pembinaan atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha mendayagunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan manajemen organisasi dan jenjang pendidikan. Tujuan dari kegiatan pembianaan ini adalah tumbuhnya kemampuan setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan keilmuan, wawasan berpikir, sikap terhadap pekerjaan dan keterampilan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan. Prinsip yang patut diperhatikan dalam penyelenggaraan pembinaan teaga kependidikan, yaitu: 1) Dilakukan untuk semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga stuktural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis penyelengara pendidikan 2) Berorientasi pada perubahan tingkah laku dalam rangka peningkatan kemampuan profesional dan atau teknis untuk pelaksanaan tugas sehari-hari sesuai dengan posisinya masing-masing 3) Mendorong peningkatan kontribusi setiap individu terhadap organisasi pendidikan tau sistem sekolah; dan menyediakan bentuk-bentuk penghargaan, kesejateraan dan insentif sebagai imbalan guna menjamin terpenuhinya secara optimal kebutuhan sosial ekonomis maupun kebutuhan sosial-psikologi 4) Mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun sesudah menduduki jabatan/posisi 5) Dirancang untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan, pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan remidial, pemeliharaan motivasi kerja dan ketahanan organisasi pendidikan 6) Pembinaan dan jenjang karir tenaga kependidikan disesuaikan dengan kategori masing- masing jenis kependidikan itu sendiri. Cara yang lebih populer adalah melalui penataran (inservice training) baik dalam rangka penyegaran maupun dalam rangka peningkatan kemampuan tenaga kependidikan. Cara-cara lainnya dapat dilakukan sendiri-sendiri (self propelling growth) atau bersama-sama 10Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010)hal.271
  • 11. 11 (collaborative effort), misalnya mengikuti kegiatan atau kesempatan; ore-service training, on the job training, seminar, workshop, diskusi panel, rapat-rapat, simposium, konferensi dan sebagainya. 8. Pemberhentian Tenaga Kependidikan Bagi Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri dapat diberhentikan sebagai tenaga kependidikan atau pegawai negeri karena sebab-sebab berikut ini: a. Permintaan Sendiri Apabila seorang Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri ingin mempergunakan hak pensiunnya, dapat saja pegawai yang bersangkutan mengajukan permohonan berhenti, enam bulan sebelum saat pemberhentian yang diinginkan. Permohonan berhenti semacam ini tak dapat ditolak, selama memenuhi ketentuan-ketentuan secara lengkap. b. Kondisi Mental dan Fisik Tenaga Kependidikan atau Pegawai Negeri yang sakit kemudian sesudah diberi istirahat dalam jangka yang cukup, tetapi masih sakit-sakitan dapat diberhentiukan sebagai Tenaga kependidikan atau Pegawai Negeri. Namun, keputusan memberhentikan itu harus berdasrkan pada ketentuan penilaian yang sah, misalnya majelis penguji kesehatan. Pemberhentian tentu dengan hak pensiunnya berdasrkan ketentuan yang berlaku. c. Hukuman Jabatan Hukuman Jabatan dapat diakibatkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1. Melalaikan kewajiban atau melanggar kode etik jabatan 2. Menjalankan pekerjaan disamping jabatannya tanpa izin dari atasann yang berwenang 3. Melakukan sesuatu hal yang seharusnya tidak dilakukan oleh seoarnag tenaga kependidikan atau pegawai negeri 4. Mengabaikan sesuatu hal yang seharusnya dilakukan oleh tenaga kependidikan atau pegawai negeri 5. Melanggar suatu undang-undang.
  • 12. 12 d. Keputusan Pengadilan Suatu penyelewengan yang dilakukan oleh seorang tenaga kependidikan atau pegawai negeri, seperti penyelewengan politik (misalnya memberontak) ataupun penyelewengan sosial ekonomi (misalnya korupsi dan pungli)dapat berakibat pemberhentian tenaga kependidikan atau pegawai negeri yang bersangkutan. e. Ketidakcakapan Melaksanakan Tugas Kiranya jelas bagi tenaga kependidikan atau pegawai negeri yang tidak taat melaksanakan tugas dapat pula diberhentikan sebagai tenaga kependidikan atau pegawai negeri. f. Mencapai Usia Pensiun Diberhentikan bila mencapai usia pensiun bertujuan untuk memberikan peremajaan yang sehat, sesuai aturan yang berlaku. g. Lalai Melaksanakan Ketentuan-ketentuan Penting Apabila tenaga kependidikan atau pegawai negeri lalai melaksanakan ketentuan penting, seperti melakukan perbuatan tercela, pelanggaran moral, melakukan perbuatan yang bertentangan dengan kepentingan organisasi atau jawatan yang bersangkutan, mereka dapat diberhentikan sebagai tenaga kependidikan/pegawai negeri.11 C. KESIMPULAN Dalam melakukan seleksi tenaga kependidikan atau pegawai negeri ada beberap hal pokok yang harus diperhatikan yaitu: 1) kegiatan pra seleksi,seleksi dan pasca seleksi harus dipersiapkan secara matang. 2) Teknik-teknik seleksi harus dilakukan secara terorganisir. 3) dalam menetapkan keputusan hasil seleksi harus diputuskan secara objektif. Tenaga Kependidikan atau pegawai negeri yang telah lulus dalam seleksi harus melaksanakan tugas dan kewajiban dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab sesuai dengan aturan yang telah ditentukan. 11 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, (Bandung: Pustaka Setia, 2006) hal.176 11Ibid,hal 121
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA A.A. Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, Bandung: PT.Rosda Karya, 2007 Syaiful Sagala, Administrasi Pendidikan Kontemporer, Bandung: Alfabeta, 2009 Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya manusia, Bandung: Pustaka Setia, 2006 Tim Dosen Administrasi Pendidikan UPI, Manajemen Pendidikan, Bandung: Alfabeta,2010 W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2007