Laporan pertanggungjawaban Kelompok 2 Koperasi Abadi Jaya tahun 2017/2018 menyoroti beberapa poin utama seperti keadaan kepengurusan, jenis usaha berupa simpan pinjam, dasar hukum pendirian koperasi, kendala seperti komunikasi yang kurang, dan penjelasan neraca per 31 Januari.
1. CONTOH LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KELOMPOK 2
KOPERASI ABADI JAYA
TAHUN BUKU 2017/2018
A. Keadaan Kepengurusan Koperasi ABADI JAYA
Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2017 s.d 2018 sebagai berikut:
I. Pembimbing : Ibu Ririn Yuliyanti, SE.,MM
II. Pengurus
1. Bendahara Ketua : Devin Karsten Parera
2. Anggota : Dwiayu Purwindari
Dwi Tri Ambarwati
Isnina Wima Arifiani
B. Jenis Usaha
Adapun jenis usaha yang dilakukan Koperasi ABADI JAYA sebagai berikut :
1. Simpan Pinjam
C. Dasar Hukum
Koperasi sejenis ini didirikan untuk memberi kesempatan kepada Anggotanya
memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan, tujuan kami mendirikan koperasi
simpan pinjam Jaya Abadi adalah sebagai antisipasi berkembangnya lintah darat
(rentenir) yang hingga kini semakin dekat dengan kehidupan social ekonomi masyarakat
dan mencegah masyarakat terlibat dalam jeratan kaum lintah darat (rentenir) pada waktu
mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang, dengan bunga serendah – rendahnya. Koperasi simpan pinjam
menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk
mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya
terhadap perkoperasian.
2. Untuk mencapai tujuannya, berarti koperasi simpan pinjam harus melaksanakan
aturan mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat
anggota. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat
dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya.
Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis laporan
koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan
segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga, menajernya koperasi
simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan
eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan menemukan kompromi
dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus
mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam
pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.
D. Kendala – Kendala
1. Kurang adanya komunikasi antara Bendahara kelompok dengan Anggota
kelompoknya.
2. Bendahara kelompok kurang aktif.
3. Masih ada cicilan peminjaman yang belum lunas diantara anggota kelompok.
4. Salah satu anggota kelompok ada yang pernah mendapatkan denda iuran dikarenakan
lupa membayar iuran perminggu.
3. E. Penjelasan Neraca Per 31 Januari
1. Total Iuran yang dibayarkan oleh kelompok 2 selama 3 bulan sebesar Rp 520.000,-
2. Total Pinjaman yang dipinjam oleh kelompok 2 selama 3 bulan sebesar Rp 625.000,-
3. Total biaya jasa yang dibayarkan oleh kelompok 2 selama 3 bulan sebesar Rp35.000,-
4. Total pembayaran cicilan pinjaman selama 3 bulan sebesar Rp 585.000,-
5. Total denda iuran kelompok 2 selama 3 bulan adalah Rp 2.000,-
6. Total denda cicilan tidak ada karena anggota kelompok membayar cicilan tepat waktu
7. Total kas bulan Januari kelompok 2 selama 3 bulan sebesar Rp 517.000,-
Mengetahui Depok, 31 Januari 2018
Ketua, Bendahara,
Dwiayu Purwindari Primajatti Pratiwi
4. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan pertanggungjawaban, merupakan kewajiban wajib pengurus untuk
disampaikan pada anggota setiap akhir tahun untuk dipelajari serta didiskusikan dan
selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengambil kesimpulan demi kepentingan
serta pemantapan dalam pengembangan Koperasi Abadi Jaya dimasa yang akan datang.
B. SARAN
1. Bagi Anggota yang bermohon kredit agar melalui mekanisme yang telah ditentukan.
2. Bagi Pemohon yang belum dilayani agar bersabar pada minggu berikutnya.
3. Peminjaman perbulan seharusnya bisa dilakukan 2x setelah Peminjam melunasi
pinjaman pertamanya.
4. Aktivitas koperasi seharusnya tidak hanya simpan pinjam saja, namun juga bisa untuk
dijadikan modal usaha kelas dan keuntungannya bisa dimasukkan untuk pemasukan
kas koperasi.