Laporan pertanggungjawaban Koperasi ABADI JAYA tahun 2017/2018 menyoroti kepengurusan, jenis usaha simpan pinjam, neraca keuangan, dan saran peningkatan koperasi di masa depan.
1. CONTOH LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
KOPERASI ABADI JAYA
TAHUN BUKU 2017/2018
A. Keadaan Kepengurusan Koperasi ABADI JAYA
Berdasarkan Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun Buku 2017 s.d 2018 sebagai berikut:
I. Pembimbing : Ibu Ririn Yuliyanti, SE.,MM
II. Pengurus
1. Ketua : Dwiayu Purwindari
2. Bendahara : Primajatti Pratiwi
III. Badan Pengawas
1. Ketua Kelompok 1 : Andhika Rabbani Adam
2. Ketua Kelompok 2 : Devin Karsten Parera
3. Ketua Kelompok 3 : Muhammad Farras Erdanar
4. Ketua Kelompok 4 : Fakhry Noer
5. Ketua Kelompok 5 : Sabar Wahyudi
B. Jenis Usaha
Adapun jenis usaha yang dilakukan Koperasi ABADI JAYA sebagai berikut :
1. Simpan Pinjam
C. Dasar Hukum
Koperasi sejenis ini didirikan untuk memberi kesempatan kepada Anggotanya
memperoleh pinjaman dengan mudah dan bunga ringan, tujuan kami mendirikan koperasi
simpan pinjam Jaya Abadi adalah sebagai antisipasi berkembangnya lintah darat
(rentenir) yang hingga kini semakin dekat dengan kehidupan social ekonomi masyarakat
dan mencegah masyarakat terlibat dalam jeratan kaum lintah darat (rentenir) pada waktu
mereka memerlukan sejumlah uang, dengan jalan menggiatkan tabungan dan mengatur
pemberian pinjaman uang, dengan bunga serendah โ rendahnya. Koperasi simpan pinjam
2. menghimpun dana dari para anggotanya yang kemudian menyalurkan kembali dana
tersebut kepada para anggotanya. Koperasi simpan pinjam memiliki tujuan untuk
mendidik anggotanya hidup berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya
terhadap perkoperasian.
Untuk mencapai tujuannya, berarti koperasi simpan pinjam harus melaksanakan
aturan mengenai peran pengurus, pengawas, manajer dan yang paling penting, rapat
anggota. Pengurus berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi nasehat
dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai orang yang dapat dipercaya.
Menurut UU no.25 tahun 1992, pasal 39, pengawas bertugas melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi dan menulis laporan
koperasi, dan berwewenang meneliti catatan yang ada pada koperasi, mendapatkan
segala keterangan yang diperlukan dan seterusnya. Yang ketiga, menajernya koperasi
simpan pinjam, seperti manajer di organisasi apapun, harus memiliki ketrampilan
eksekutif, kepimpinan, jangkauan pandangan jauh ke depan dan menemukan kompromi
dan pandangan berbeda. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan, rapat anggota harus
mempunyai kekuasaan tertinggi dalam organisasi koperasi. Hal ini ditetapkan dalam
pasal 22 sampai pasal 27 UU no.25 tahun 1992.
D. KENDALA
1. Koperasi sulit untuk berkembang, karena kurangnya kreatifitas dan kemauan.
2. Kurangnya kesadaran tanggungjawab diri sendiri akan keberlangsungan koperasi.
3. Kurangnya kerjasama antar Bendahara(Ketua) Kelompok dengan Anggota.
4. Anggota tidak memiliki jiwa kewirausahaan sehingga sulit untuk memutar uang
anggota koperasi sendiri.
3. E. Penjelasan Neraca Per 31 Januari 2018
1. Kas sebesar Rp 2.408.000,- adalah uang tunai yang disimpan pada Kas simpan
pinjam.
2. Iuran perminggu selama 3 bulan sebesar Rp 2.470.000,-.
3. Total Pinjaman selama 3 bulan sebesar Rp 2.710.000,-.
4. Denda iuran perminggu selama 3 bulan sebesar Rp 150.000,-.
5. Denda keterlambatan pembayaran cicilan sebesar Rp 117.000,-.
6. Piutang simpan pinjam sebesar Rp 515.000,-.
7. SHU sebesar Rp 136.000,- yang diperoleh Koperasi Abadi Jaya tahun buku 2018.
Mengetahui Depok, 31 Januari 2018
Ketua, Bendahara,
Dwiayu Purwindari Primajatti Pratiwi
4. PENUTUP
A. KESIMPULAN
Laporan pertanggungjawaban, merupakan kewajiban wajib pengurus untuk
disampaikan pada anggota setiap akhir tahun untuk dipelajari serta didiskusikan dan
selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengambil kesimpulan demi kepentingan
serta pemantapan dalam pengembangan Koperasi Abadi Jaya dimasa yang akan datang.
B. SARAN
1. Bagi Anggota yang bermohon kredit agar melalui mekanisme yang telah ditentukan.
2. Bagi Pemohon yang belum dilayani agar bersabar pada minggu berikutnya.
3. Peminjaman perbulan seharusnya bisa dilakukan 2x setelah Peminjam melunasi
pinjaman pertamanya.
4. Aktivitas koperasi seharusnya tidak hanya simpan pinjam saja, namun juga bisa untuk
dijadikan modal usaha kelas dan keuntungannya bisa dimasukkan untuk pemasukan
kas koperasi.