SlideShare a Scribd company logo
Maret 2014 1
LOGIKA SIMBOLIKLOGIKA SIMBOLIK
Tatag Yuli Eko SiswonoTatag Yuli Eko Siswono
Universitas Negeri SurabayaUniversitas Negeri Surabaya
Kompetensi yang diharapkan
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 2
3
LOGIKA
Realitas Kalimat/
Pernyataan
Logis
LOGIKA
4
Apakah logika itu?
• Logika: Ilmu untuk berpikir dan bernalar
dengan benar
• Penalaran: Kemampuan untuk berpikir
menurut suatu alur kerangka tertentu
• Kemampuan Menalar: Kemampuan untuk
menarik konklusi yang tepat dari bukti-
bukti yang ada dan menurut aturan
tertentu
5
Aliran-aliran dalam
Logika
• Logika Tradisional
Tokoh: Aristoteles
Logika merupakan kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk
pemikiran. Logika saat itu disebut dengan istilah ANALITIKA dan
DIALEKTIKA.
ANALITIKA: untuk menyebutkan cara penalaran yang didasarkan
pada pernyataan-pernyataan yang benar.
DIALEKTIKA: untuk cara penalaran yang didasarkan pada dugaan.
• Logika Metafisis
Tokoh: Friderich Hegel (1770-1831)
METAFISIKA: sebagai upaya untuk menyajikan kenyataan
(realitas), yaitu alam semesta dan isinya sebagai suatu keseluruhan
yang komprehensif, koheren dan konsisten. Susunan pikiran
dianggap suatu kenyataan, sehigga logika disebut metafisika.
6
• Logika Epistemologis
Tokoh: Francis Herbert Bradley (1846-1924) dan Bernard Bosanquet
(1848-1923).
Logika ini dihubungkan dengan pengetahuan lainnya. Untuk dapat
mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus
digabungkan.
• Logika Instrumentalis (Pragmatis)
Tokoh: John Dewey (1859-1952)
Logika dianggap sebagai alat untuk memecahkan masalah.
• Logika Simbolis (Logika Matematis)
Tokoh: G.W. Leibniz (1646-1716), George Boole (1815-1864), De Morgan,
Leonhard Euler (1707-1783), Alfred North Whitehead dan Bertrand
Russell (1872-1970)
Menekankan penggunaan bahasa simbol untuk mempelajari secara rinci,
bagaimana akal harus berkerja. Logika ini merupakan logika formal yang
hanya menelaah bentuk dan bukan isi apa yang dibicarakan.
7
Pernyataan
Kalimat
K. Berarti
K. Tak Berarti
K. Deklaratif
(Pernyataan)
Bukan Kal.
Deklaratif
Benar
Salah
8
• Kalimat deklaratif = Indicative Sentence
• Pernyataan = Statement
• Bila proposisi ≠ pernyataan, maka
pernyataan lebih umum daripada proposisi
• Proposisi merupakan kalimat deklaratif
• Paradoks: Kalimat yang menegasikan dirinya
sendiri.
Misal: Semua peraturan mempunyai
perkecualian.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 9
Pernyataan
• Perny. Sederhana (Primer/Atom):
Tunggal tidak terdapat kata hubung.
• Perny. Majemuk
(Composite/Compound Statement):
Satu atau lebih pernyataan sederhana
• Simbol pernyataan dengan huruf
kecil: p, q, r, dsb
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 10
Kalimat Matematika
Kalimat
Matematika
K. Terbuka
K. Tertutup
Persamaan
Pertidaksamaan
Kesamaan
Ketidaksamaan
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 11
Variabel, Konstanta,
parameter
• Variabel: Simbol untuk menunjukkan suatu
anggota yang belum spesifik dalam semesta
pembicaraan.
• Konstanta: Simbol untuk menunjukkan
suatu anggota tertentu (sudah spesifik)
dalam semesta pembicaraan.
• Parameter: Variabel penghubung
Persamaan : x2
+ x – 6 = 0
y = mx + c
y = r sin t, x = r cos t
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 12
Kata Hubung Kalimat
• Negasi (Ingkaran)
• Konjungsi
• Disjungsi
• Implikasi
• Biimplikasi
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 13
Negasi (Ingkaran)
• Kata sehari-hari: bukan, tidak benar
• Definisi:
Ingkaran suatu pernyataan (misalkan p)
adalah pernyataan lain yang bernilai benar,
jika pernyataan semula salah, dan
sebaliknya.
• Notasi: ~p, ¬ p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 14
p ~p
B S
S B
Tabel Kebenaran
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 15
Konjungsi
• Kata sehari-hari: dan, juga, padahal, tetapi,
walaupun, sedangkan, dsb
• Definisi: Konjungsi dari dua pernyataan
(misalkan p dan q) bernilai benar, jika dua
pernyataan bernilai benar.
• Notasi: p ∧ q
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 16
p q p ∧ q
B B B
B S S
S B S
S S S
Tabel Kebenaran
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 17
Disjungsi
• Kata sehari-hari: atau
• Disjungsi dibagi dua:
1. Disjungsi Inklusif (∨)
2. Disjungsi Eksklusif ( ∨ )
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 18
p q p ∨ q
B B B
B S B
S B B
S S S
Disjungsi Inklusif
• Definisi:
Disjungsi Inklusif dari dua pernyataan (p dan q) bernilai
benar, jika salah satu dari dua pernyataan itu bernilai benar
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 19
p q p ∨ q
B B S
B S B
S B B
S S S
Disjungsi Eksklusif
• Definisi:
Disjungsi Eksklusif dari dua pernyataan (p dan q) bernilai benar,
jika hanya salah satu dari dua pernyataan itu bernilai benar
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 20
Implikasi
• Notasi: p → q dibaca
“jika p, maka q”
“p berimplikasi q”
“p hanya jika q”
“p syarat cukup untuk q”
“q syarat perlu untuk p”
“q asal saja p”
“q jika p”
• P = anteseden (hipotesis)
• q = konskuen (konklusi)
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 21
p q p → q
B B B
B S S
S B B
S S B
Tabel Kebenaran
• Definisi: Implikasi dua pernyataan (p → q) bernilai
benar jika anteseden salah atau konskuennya benar.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 22
Hubungan Implikasi, Konvers,
Invers dan Kontraposisi
p → q q → p
~p → ~q ~q → ~p
Invers
Konvers
Konvers
InversKontraposisi
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 23
Biimplikasi
• Biimplikasi dari dua pernyataan p dan q dinotasikan
p ↔ q, dibaca:
“p jika dan hanya jika q”
“p syarat perlu dan cukup untuk q”
“q syarat perlu dan cukup untuk p”
“jika p maka q dan jika q maka p”
• Definisi:
Biimplikasi dari dua pernyataan bernilai benar, jika
dua pernyataan itu bernilai sama
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 24
p q p ↔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 25
Urutan Pengerjaan
Negasi
Konjungsi/Disjungsi
Implikasi
Biimpilkasi
Contoh:
¬ p ∨ q berarti (¬ p)¬ p ∨ q
p → q ∧ r berarti (q ∧ r)p → (q ∧ r)
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 26
• Sebagai contoh, kita ingin melihat tabel
kebenaran pernyataan:
p → ~q ∨ p ∧ r
Bagaimana tabel kebenran pernyataan itu?
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 27
p q r ~q p ∧ r ~q ∨ (p ∧ r) p → (~q ∨ (p ∧ r))
B B B S B B B
B B S S S S S
B S B B B B B
B S S B S B B
S B B S S S B
S B S S S S B
S S B B S B B
S S S B S B B
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 28
Tautologi
• Setiap pernyataan yang selalu bernilai
benar untuk setiap nilai kebenaran
komponen-komponennya.
• Contoh: p ∨ ~p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 29
p ~p p ∨ ~p
B S B
S B B
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 30
Ekuivalen
• Dua pernyataan dikatakan ekuivalen (ekuivalen logis) jika
kedua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang tepat
sama.
• Notasi: ≡
• Sifat pernyataan yang ekuivalen:
1. p ≡ p (refleksif)
2. p ≡ q → q ≡ p (simetris)
3. p ≡ q, q ≡ r → p ≡ r (transitif)
p ≡ q dapat sebagai p ↔ q atau “sama dengan”
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 31
Buatlah tabel kebenaran
dari pernyataan berikut
1. p → q
2. ~p ∨ q
3. ~p → ~q
4. ~q → ~p
5. q → p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 32
p q p → q ~p ∨ q
B B B B
B S S S
S B B B
S S B B
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 33
Kontradiksi
• Pernyataan yang selalu bernilai salah,
untuk setiap nilai kebenaran
komponen-komponennya.
• Contoh: p ∧ ~p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 34
p ~p p ∧ ~p
B S S
S B S
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 35
Kuantor
• Fungsi Pernyataan: Suatu kalimat terbuka dalam
semesta pembicaraannya (semesta diberikan
secara eksplisit atau implisit)
• Notasi: p(x) yang bersifat p(a) bernilai benar atau
salah (tidak keduanya) untuk setiap nilai a.
a adalah anggota semesta pembicaraan
p(a) suatu pernyataan
36
Contoh:
p(x) ≡ 1 + x > 5, fungsi pernyataan untuk A = himpunan
bilangan asli, bukan untuk fungsi pernyataan K =
himpunan bilangan kompleks.
Bila himpunan semestanya bilangan asli, maka:
1. p(x) ≡ 1 + x > 5; bernilai benar untuk x = 5,6,7,... Dengan kata lain
untuk beberapa anggota semesta.
2. q(x) ≡ x + 3 < 1; tidak ada anggota semesta yang memenuhi.
3. r(x) ≡ 1 + x = 5; bernilai benar untuk x = 4, dengan kata lain
hanya ada satu anggota semesta yang memenuhi.
4. s(x) ≡ x2
> 0; bernilai benar untuk semua x anggota semesta.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 37
Kata-kata “beberapa”, “tidak
ada”,”hanya satu”, “untuk semua” dapat
diganti menggunakan simbol KUANTOR
• Kuantor Umum (Universal)
“∀” dibaca “untuk semua”, “ untuk setiap”
(∀x∈A)(p(x)) atau ∀x, p(x) atau ∀x p(x)
dibaca “untuk setiap x anggota A, p(x)
merupakan pernyataan yang benar” atau
“untuk semua x berlakulah p(x)”
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 38
• Kuantor Khusus (Eksistensial)
“∃” dibaca “untuk beberapa” atau “untuk paling
sedikit satu”
“∃!” dibaca “ ada hanya satu”
(∃ x∈ A) ∋ (p(x)) atau ∃x, p(x) atau ∃x p(x)
dibaca “ada x anggota A sedemikian hingga
p(x) merupakan pernyataan yang benar” atau
“untuk beberapa x, p(x)”
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 39
Negasi Pernyataan
¬ (∀ x∈A) (p(x)) ≡ (∃ x∈A) ¬(p(x))
¬ (∃ x∈A) (p(x)) ≡ (∀ x∈A) ¬(p(x))
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 40
Fungsi Pernyataan lebih dari satu Variabel
Diketahui himpunan A1, A2, ... An.
Suatu fungsi pernyataan yang mngandung variabel pada himpunan
A1 x A2 x ... x An merupakan kalimat terbuka p(x1, x2, ..., xn) yang memiliki sifat
p(a1, a2, ..., an) bernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1, a2, ..., an)
anggota semesta pembicaraan A1 x A2 x ... x An .
Contoh:
1. P = {pria}, W = {wanita}
M (x, y) ≡ “x menikah dengan y” merupakan fungsi pernyataan pada P x W.
2. A = himpunan bilangan asli.
K (x, y, z) ≡ 2x – y -5z < 10 merupakan fungsi pernyataan pada A x A x A
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 41
Fungsi pernyataan dengan beberapa variabel
bila diberi tanda kuantor merupakan
pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran.
∀x ∀y p(x,y) atau ∀x,y p(x,y) atau
(x)(y) p(x,y) atau (∀x )(∀y) p(x,y)
dibaca “untuk semua x dan y berlaku p(x,y)”
∃x ∃y p(x,y) atau ∃x,y p(x,y) atau (∃x)(∃y) p(x,y)
dibaca “ada x dan y sedemikian hingga p(x,y)”
∀x ∃y p(x,y) atau (∀x)(∃y) p(x,y) atau (x)(∃y) p(x,y)
dibaca “untuk semua x ada y sedemikian hingga p(x,y)”
∃x ∀y p(x,y) atau (∃x) (∀y) p(x,y) atau (∃x) (y)p(x,y)
dibaca “ada x sedemikian hingga untuk semua y berlaku p(x,y)”
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 42
Contoh
P = {Rama, Ammar, Nico} dan
W = {Tira, Iffa}
p(x,y) = “x adalah kakak y”
(∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = “untuk setiap x di P ada y di W
sedemikian hingga x adalah kakak dari y” berarti setiap
anggota P adalah kakak dari Tira atau Iffa
(∃y ∈W) (∀x ∈P) p(x,y) = “ada y di W sedemikian hingga untuk
setiap x di P berlaku x adalah kakak y” berarti ada paling
sedikit satu anak di W yang mempunyai kakak semua anggota
P.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 43
Negasi Pernyataan
• (∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = setiap anggota P
adalah kakak paling sedikit satu anggota W
• ~(∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = tidak benar
bahwa setiap anggota P adalah kakak paling
sedikit satu anggota W
atau
(∃x∈P)(∀y∈W) ~(p(x,y)) = ada anggota P
yang bukan kakak dari semua anggota W
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 44
Latihan
Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan berikut
1. ∀x ∀y (x+2y = 10) 10. ∃x ∀y (x2
-y >3)
2. ∀x ∃y (x+2y = 10) 11. ∀y ∃x (x2
-y ≤ 3)
3. ∃x ∀y (x+2y = 10) 12. ∀y ∃x (x2
-y ≥ 3)
4. ∃x ∃y (x+2y = 10) 13. ∃y ∀x (y/x = 8)
5. ∀y ∀x (x+2y = 10) 14. ∀y ∃x (y/x ≠ 8)
6. ∀y ∃x (x+2y = 10) 15. ∃y ∃x (y/x = 8)
7. ∃y ∀x (x+2y = 10) 16. ∀y ∃x (y/x = 8)
8. ∃y ∃x (x+2y = 10) 17. ∃y ∃x (x + 2y < 10 ∧ x + 3y ≥ 9)
9. ∃y ∀x (x2
-y >3) 18. ∃x ∀y (x +2y < 10 → x + 3y ≥ 9)
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 45
Tulislah dalam bentuk simbolik
Semua bilangan bulat adalah rasional,
dapat ditulis:
(∀x)(Bx → Rx) atau (∀ x ∈B)(x ∈ R)
1. Semua mahasiswa lulus ujian.
2. Semua mahasiswa tidak lulus ujian.
3. Tidak semua pedagang merasa beruntung.
4. Tidak semua pedagang tidak merasa beruntung.
5. Ada wanita yang cantik.
6. Beberapa wanita tidak cantik.
7. Tidak ada mahasiswa yang curang.
8. Tidak ada mahasiswa yang tidak curang.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 46
Penarikan Kesimpulan
• Premis: Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik
kesimpulan dan yang dianggap benar atau yang diketahui nilai
kebenarannya.
• Argumen: Pernyataan yang berupa himpunan/kumpulan beberapa
premis dan konklusinya yang ditarik menggunakan aturan yang
benar atau valid.
• Argumen dikatakan VALID, jika setiap premis yang digunakan
bernilai benar dan konklusinya benar. Jadi bergantung pada bentuk
argumen dan tabel kebenaran.
• Jika membuktikan validitas argumen dilakukan dengan menguji
apakah argumen itu merupakan TAUTOLOGI.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 47
Beberapa Argumen
1. Modus Ponens
Premis 1 : p → q
Premis 2 : p
Konklusi : q
2. Modus Tolens
Premis 1 : p → q
Premis 2 : ~q
Konklusi : ~p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 48
3. Silogisme
Premis 1 : p → q
Premis 2 : q → r
Konklusi : p → r
4. Penyederhanaan
Premis 1 : p ∧ q
Konklusi : p
5. Konjungsi
Premis 1 : p
Premis 2 : q
Konklusi : p ∧ q
6. Penambahan
Premis 1 : p
Konklusi : p ∨ q
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 49
7. Silogisme Disjungtif
Premis 1 : p ∨ q
Premis 2 : ~ p
Konklusi : q
8. Dilema Konstruktif
Premis 1 : (p→q) ∧ (r→s)
Premis 2 : p ∨ r
Konklusi : q ∨ s
9. Dilema Destruktif
Premis 1 : (p→q) ∧ (r→s)
Premis 2 : ~q ∨ ~s
Konklusi : ~p ∨ ~r
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 50
Tulislah konklusinya (jika ada) dan
sebutkan argumen yang dipakai.
1. p → ~q
~q
--------
∴ .....
2. ~a → b
~b
--------
∴ .....
3. k → l
~k
--------
∴ .....
4. d → ~a
~d
--------
∴ .....
5. ~a ∨ b
a
--------
∴ .....
6. ~l ∨ ~m
~m
--------
∴ .....
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 51
Lanjutan
7. k ∨ ~l
~k
--------
∴ .....
8. ~a → b
a → c
--------
∴ .....
9. p → q
~r → q
--------
∴ .....
10. a → b
c ∨ b
--------
∴ .....
11. m → n
k → n
--------
∴ .....
12. c ∨ d
~d ∨ a
--------
∴ .....
13. d ∨ ~a
d ∨ b
--------
∴ .....
14. a ↔ b
c ∧ b
--------
∴ .....
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 52
Selidikilah apakah argumen berikut valid
atau tidak
1. p ∧ q
p → r
--------
∴ r
2. p → q
~(q ∧ r)
--------
∴ p → ~r
3. p ∧ q
p ∨ r → s
--------
∴ p ∧ s
4. p → ~q
~q → ~r
s ∧ r
--------
∴ ~p
5. p → ~(q∧r)
~(q ∧r) → ~s
t ∨ s
--------
∴ ~p ∨ t
6. h ∧ b → b
b → r
a ∧ ~r
--------
∴ ~h
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 53
7. c ∨ (a ∧p)
c → k
k → p
--------
∴ p
8. h ∧ a → b
b → r
a ∧ ~r
--------
∴ ~h
9. c → q
s ∧ q → e
d ∧ s
~e
--------
∴ d → ~c
10. Buktikan jika r ∨ t → (~r → t),
r ∨ t, ~r, maka t.
11. Diketahui ~(R ∧ T) → ~R ∨ ~T,
~(R ∧T), ~R, ~R ∨ ~T → (~R → T)
mengakibatkan T.
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 54
Aplikasi Logika
• •
p
• •
~p
• •
p
• •
q
Hubungan Seri: pq ≡ p∧q
• •
p
• •
q
Hubungan Paralel:
p + q ≡ p ∨ q
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 55
p.~p = 0• •
p
• •
~p
• •
p
• •
~p
p + (~p) = 1
p (q + r) = pq + pr
p + q r = (p + q) (p +r)
p + p = p
pp = p
September 2005 Pengantar Dasar Matematika 56
Latihan

More Related Content

What's hot

Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
angita wahyu suprapti
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
Annisa Nurzalena
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
Fahrul Usman
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Dhini Anden
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
Nurmalianis Anis
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
Putri Sanuria
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
arlanridfan farid
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
DeviGayatri
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
rizka_safa
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Ahmad Dahlan University
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para AhliChristian Lokas
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
ahmad sururi
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Nunu Nugraha
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Eman Mendrofa
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
Soim Ahmad
 
Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
TARSUDINN
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Siti Sahati
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
Ceria Agnantria
 

What's hot (20)

Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
Basic statistics 5 - binomial distribution
Basic statistics   5 - binomial distributionBasic statistics   5 - binomial distribution
Basic statistics 5 - binomial distribution
 
Uji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rataUji hipotesis 2 rata rata
Uji hipotesis 2 rata rata
 
Logika dan Pembuktian
Logika dan PembuktianLogika dan Pembuktian
Logika dan Pembuktian
 
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerjaPertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
Pertemuan ke 4 hubungan dalam organisasi kerja
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
 
PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)PARAGRAF (ppt)
PARAGRAF (ppt)
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Proposisi Logika Informatika
Proposisi Logika InformatikaProposisi Logika Informatika
Proposisi Logika Informatika
 
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
Momen kemiringan dan_keruncingan(7)
 
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan TinggiPendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi
 
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
30 Definisi Manajemen Menurut Para Ahli
 
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester GanjilSoal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
Soal dan jawaban UTS MK Pancasila Prodi Adm Negara Semester Ganjil
 
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomiAplikasi integral dalam bidang ekonomi
Aplikasi integral dalam bidang ekonomi
 
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
 
Karya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiahKarya ilmiah dan non ilmiah
Karya ilmiah dan non ilmiah
 
Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
 
Aliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori OrganisasiAliran-Aliran Teori Organisasi
Aliran-Aliran Teori Organisasi
 
variabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluangvariabel random dan distribusi peluang
variabel random dan distribusi peluang
 

Similar to Logika simbolik

Logika
LogikaLogika
Logika
dinareka
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
ssuser2693661
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
taufiq99
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
mfebri26
 
Logika
LogikaLogika
Logika
Asrullah Muh
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
Dantik Puspita
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
Hana Zainab Mukarromah
 
Logika
LogikaLogika
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
Suryo Wedo Susilo
 
5_6080039129662358686.pptx
5_6080039129662358686.pptx5_6080039129662358686.pptx
5_6080039129662358686.pptx
AchwHw
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Nurul Mocymocy Nacava
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
Oktaveni Ekasari
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
Diandra Devikha
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
DaenRama
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Ikak Waysta
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
Gerrard Making
 

Similar to Logika simbolik (20)

Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika dasr
Logika dasrLogika dasr
Logika dasr
 
logika-matematika.ppt
logika-matematika.pptlogika-matematika.ppt
logika-matematika.ppt
 
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
Pengantar dasar matematika (FUNGSI)
 
Kalkulus
KalkulusKalkulus
Kalkulus
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Operator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemukOperator logika dan proposisi majemuk
Operator logika dan proposisi majemuk
 
Matematika Diskrit
Matematika DiskritMatematika Diskrit
Matematika Diskrit
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
5_6080039129662358686.pptx
5_6080039129662358686.pptx5_6080039129662358686.pptx
5_6080039129662358686.pptx
 
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
Aamg01 logika-informatika-pendahuluan-burke-daliyo-0708
 
Logika Matematika
Logika MatematikaLogika Matematika
Logika Matematika
 
Matematika diskrit
Matematika diskritMatematika diskrit
Matematika diskrit
 
Logika matematika1
Logika matematika1Logika matematika1
Logika matematika1
 
Logika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdfLogika-(2016).pdf
Logika-(2016).pdf
 
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi InversLogika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
Logika Matematika, Fungsi dan Fungsi Invers
 
Pengantar dasar matematika2
 Pengantar dasar matematika2 Pengantar dasar matematika2
Pengantar dasar matematika2
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 

Recently uploaded

STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
rioeradeka
 
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.pptProposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
muhamadrafiakbar
 
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem InformasiiiiiMetode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
RioCesar
 
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
NicolasBayu
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
FORTRESS
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
RamonaChasdiana
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
unikbetslotbankmaybank
 
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
NicolasBayu
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Habibatut Tijani
 
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdfACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
Azvan Enginering
 
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxProject Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
abiddah0606
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
MardhatilaFitriSopal
 

Recently uploaded (12)

STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasarSTRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
STRATEGI PASAR dalam menjalankan bisnis pemasar
 
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.pptProposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
Proposal Bisnis Jasa Laundry Pakaian.ppt
 
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem InformasiiiiiMetode Pengembangan Sistem Informasiiiii
Metode Pengembangan Sistem Informasiiiii
 
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
3 Kewajiban Lancar & Kewajiban Jangka Panjang.pptx
 
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdfPREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
PREMIUM!!! WA 0821 7001 0763 (FORTRESS) Pintu Dobel Minimalis di Denpasar.pdf
 
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptxIlmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
Ilmu PENGANTAR BISNIS creat riva dan teman teman.pptx
 
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
UNIKBET : Daftar Slot Pragmatic Play Yang Ada Deposit Sesama Bank DKI Promo B...
 
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx2 Depresiasi &  Pelepasan Aset Tetap.pptx
2 Depresiasi & Pelepasan Aset Tetap.pptx
 
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
Pengembangan Strategi Pemasaran UMKM Melalui Media Online pada Komunitas Ibu-...
 
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdfACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
ACCURATE ONLINE - MANUAL BOOK - CARA PENGGUNAAN.pdf
 
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptxProject Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
Project Bab 1 - Kelompok 1 Dari kami yang sudah membuat.pptx
 
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.pptPertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
Pertemuan 6 Materi Kecerdasan Intelektual.ppt
 

Logika simbolik

  • 1. Maret 2014 1 LOGIKA SIMBOLIKLOGIKA SIMBOLIK Tatag Yuli Eko SiswonoTatag Yuli Eko Siswono Universitas Negeri SurabayaUniversitas Negeri Surabaya
  • 2. Kompetensi yang diharapkan September 2005 Pengantar Dasar Matematika 2
  • 4. 4 Apakah logika itu? • Logika: Ilmu untuk berpikir dan bernalar dengan benar • Penalaran: Kemampuan untuk berpikir menurut suatu alur kerangka tertentu • Kemampuan Menalar: Kemampuan untuk menarik konklusi yang tepat dari bukti- bukti yang ada dan menurut aturan tertentu
  • 5. 5 Aliran-aliran dalam Logika • Logika Tradisional Tokoh: Aristoteles Logika merupakan kumpulan aturan praktis yang menjadi petunjuk pemikiran. Logika saat itu disebut dengan istilah ANALITIKA dan DIALEKTIKA. ANALITIKA: untuk menyebutkan cara penalaran yang didasarkan pada pernyataan-pernyataan yang benar. DIALEKTIKA: untuk cara penalaran yang didasarkan pada dugaan. • Logika Metafisis Tokoh: Friderich Hegel (1770-1831) METAFISIKA: sebagai upaya untuk menyajikan kenyataan (realitas), yaitu alam semesta dan isinya sebagai suatu keseluruhan yang komprehensif, koheren dan konsisten. Susunan pikiran dianggap suatu kenyataan, sehigga logika disebut metafisika.
  • 6. 6 • Logika Epistemologis Tokoh: Francis Herbert Bradley (1846-1924) dan Bernard Bosanquet (1848-1923). Logika ini dihubungkan dengan pengetahuan lainnya. Untuk dapat mencapai pengetahuan yang memadai, pikiran logis dan perasaan harus digabungkan. • Logika Instrumentalis (Pragmatis) Tokoh: John Dewey (1859-1952) Logika dianggap sebagai alat untuk memecahkan masalah. • Logika Simbolis (Logika Matematis) Tokoh: G.W. Leibniz (1646-1716), George Boole (1815-1864), De Morgan, Leonhard Euler (1707-1783), Alfred North Whitehead dan Bertrand Russell (1872-1970) Menekankan penggunaan bahasa simbol untuk mempelajari secara rinci, bagaimana akal harus berkerja. Logika ini merupakan logika formal yang hanya menelaah bentuk dan bukan isi apa yang dibicarakan.
  • 7. 7 Pernyataan Kalimat K. Berarti K. Tak Berarti K. Deklaratif (Pernyataan) Bukan Kal. Deklaratif Benar Salah
  • 8. 8 • Kalimat deklaratif = Indicative Sentence • Pernyataan = Statement • Bila proposisi ≠ pernyataan, maka pernyataan lebih umum daripada proposisi • Proposisi merupakan kalimat deklaratif • Paradoks: Kalimat yang menegasikan dirinya sendiri. Misal: Semua peraturan mempunyai perkecualian.
  • 9. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 9 Pernyataan • Perny. Sederhana (Primer/Atom): Tunggal tidak terdapat kata hubung. • Perny. Majemuk (Composite/Compound Statement): Satu atau lebih pernyataan sederhana • Simbol pernyataan dengan huruf kecil: p, q, r, dsb
  • 10. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 10 Kalimat Matematika Kalimat Matematika K. Terbuka K. Tertutup Persamaan Pertidaksamaan Kesamaan Ketidaksamaan
  • 11. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 11 Variabel, Konstanta, parameter • Variabel: Simbol untuk menunjukkan suatu anggota yang belum spesifik dalam semesta pembicaraan. • Konstanta: Simbol untuk menunjukkan suatu anggota tertentu (sudah spesifik) dalam semesta pembicaraan. • Parameter: Variabel penghubung Persamaan : x2 + x – 6 = 0 y = mx + c y = r sin t, x = r cos t
  • 12. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 12 Kata Hubung Kalimat • Negasi (Ingkaran) • Konjungsi • Disjungsi • Implikasi • Biimplikasi
  • 13. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 13 Negasi (Ingkaran) • Kata sehari-hari: bukan, tidak benar • Definisi: Ingkaran suatu pernyataan (misalkan p) adalah pernyataan lain yang bernilai benar, jika pernyataan semula salah, dan sebaliknya. • Notasi: ~p, ¬ p
  • 14. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 14 p ~p B S S B Tabel Kebenaran
  • 15. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 15 Konjungsi • Kata sehari-hari: dan, juga, padahal, tetapi, walaupun, sedangkan, dsb • Definisi: Konjungsi dari dua pernyataan (misalkan p dan q) bernilai benar, jika dua pernyataan bernilai benar. • Notasi: p ∧ q
  • 16. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 16 p q p ∧ q B B B B S S S B S S S S Tabel Kebenaran
  • 17. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 17 Disjungsi • Kata sehari-hari: atau • Disjungsi dibagi dua: 1. Disjungsi Inklusif (∨) 2. Disjungsi Eksklusif ( ∨ )
  • 18. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 18 p q p ∨ q B B B B S B S B B S S S Disjungsi Inklusif • Definisi: Disjungsi Inklusif dari dua pernyataan (p dan q) bernilai benar, jika salah satu dari dua pernyataan itu bernilai benar
  • 19. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 19 p q p ∨ q B B S B S B S B B S S S Disjungsi Eksklusif • Definisi: Disjungsi Eksklusif dari dua pernyataan (p dan q) bernilai benar, jika hanya salah satu dari dua pernyataan itu bernilai benar
  • 20. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 20 Implikasi • Notasi: p → q dibaca “jika p, maka q” “p berimplikasi q” “p hanya jika q” “p syarat cukup untuk q” “q syarat perlu untuk p” “q asal saja p” “q jika p” • P = anteseden (hipotesis) • q = konskuen (konklusi)
  • 21. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 21 p q p → q B B B B S S S B B S S B Tabel Kebenaran • Definisi: Implikasi dua pernyataan (p → q) bernilai benar jika anteseden salah atau konskuennya benar.
  • 22. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 22 Hubungan Implikasi, Konvers, Invers dan Kontraposisi p → q q → p ~p → ~q ~q → ~p Invers Konvers Konvers InversKontraposisi
  • 23. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 23 Biimplikasi • Biimplikasi dari dua pernyataan p dan q dinotasikan p ↔ q, dibaca: “p jika dan hanya jika q” “p syarat perlu dan cukup untuk q” “q syarat perlu dan cukup untuk p” “jika p maka q dan jika q maka p” • Definisi: Biimplikasi dari dua pernyataan bernilai benar, jika dua pernyataan itu bernilai sama
  • 24. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 24 p q p ↔ q B B B B S S S B S S S B
  • 25. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 25 Urutan Pengerjaan Negasi Konjungsi/Disjungsi Implikasi Biimpilkasi Contoh: ¬ p ∨ q berarti (¬ p)¬ p ∨ q p → q ∧ r berarti (q ∧ r)p → (q ∧ r)
  • 26. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 26 • Sebagai contoh, kita ingin melihat tabel kebenaran pernyataan: p → ~q ∨ p ∧ r Bagaimana tabel kebenran pernyataan itu?
  • 27. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 27 p q r ~q p ∧ r ~q ∨ (p ∧ r) p → (~q ∨ (p ∧ r)) B B B S B B B B B S S S S S B S B B B B B B S S B S B B S B B S S S B S B S S S S B S S B B S B B S S S B S B B
  • 28. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 28 Tautologi • Setiap pernyataan yang selalu bernilai benar untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya. • Contoh: p ∨ ~p
  • 29. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 29 p ~p p ∨ ~p B S B S B B
  • 30. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 30 Ekuivalen • Dua pernyataan dikatakan ekuivalen (ekuivalen logis) jika kedua pernyataan mempunyai nilai kebenaran yang tepat sama. • Notasi: ≡ • Sifat pernyataan yang ekuivalen: 1. p ≡ p (refleksif) 2. p ≡ q → q ≡ p (simetris) 3. p ≡ q, q ≡ r → p ≡ r (transitif) p ≡ q dapat sebagai p ↔ q atau “sama dengan”
  • 31. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 31 Buatlah tabel kebenaran dari pernyataan berikut 1. p → q 2. ~p ∨ q 3. ~p → ~q 4. ~q → ~p 5. q → p
  • 32. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 32 p q p → q ~p ∨ q B B B B B S S S S B B B S S B B
  • 33. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 33 Kontradiksi • Pernyataan yang selalu bernilai salah, untuk setiap nilai kebenaran komponen-komponennya. • Contoh: p ∧ ~p
  • 34. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 34 p ~p p ∧ ~p B S S S B S
  • 35. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 35 Kuantor • Fungsi Pernyataan: Suatu kalimat terbuka dalam semesta pembicaraannya (semesta diberikan secara eksplisit atau implisit) • Notasi: p(x) yang bersifat p(a) bernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk setiap nilai a. a adalah anggota semesta pembicaraan p(a) suatu pernyataan
  • 36. 36 Contoh: p(x) ≡ 1 + x > 5, fungsi pernyataan untuk A = himpunan bilangan asli, bukan untuk fungsi pernyataan K = himpunan bilangan kompleks. Bila himpunan semestanya bilangan asli, maka: 1. p(x) ≡ 1 + x > 5; bernilai benar untuk x = 5,6,7,... Dengan kata lain untuk beberapa anggota semesta. 2. q(x) ≡ x + 3 < 1; tidak ada anggota semesta yang memenuhi. 3. r(x) ≡ 1 + x = 5; bernilai benar untuk x = 4, dengan kata lain hanya ada satu anggota semesta yang memenuhi. 4. s(x) ≡ x2 > 0; bernilai benar untuk semua x anggota semesta.
  • 37. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 37 Kata-kata “beberapa”, “tidak ada”,”hanya satu”, “untuk semua” dapat diganti menggunakan simbol KUANTOR • Kuantor Umum (Universal) “∀” dibaca “untuk semua”, “ untuk setiap” (∀x∈A)(p(x)) atau ∀x, p(x) atau ∀x p(x) dibaca “untuk setiap x anggota A, p(x) merupakan pernyataan yang benar” atau “untuk semua x berlakulah p(x)”
  • 38. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 38 • Kuantor Khusus (Eksistensial) “∃” dibaca “untuk beberapa” atau “untuk paling sedikit satu” “∃!” dibaca “ ada hanya satu” (∃ x∈ A) ∋ (p(x)) atau ∃x, p(x) atau ∃x p(x) dibaca “ada x anggota A sedemikian hingga p(x) merupakan pernyataan yang benar” atau “untuk beberapa x, p(x)”
  • 39. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 39 Negasi Pernyataan ¬ (∀ x∈A) (p(x)) ≡ (∃ x∈A) ¬(p(x)) ¬ (∃ x∈A) (p(x)) ≡ (∀ x∈A) ¬(p(x))
  • 40. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 40 Fungsi Pernyataan lebih dari satu Variabel Diketahui himpunan A1, A2, ... An. Suatu fungsi pernyataan yang mngandung variabel pada himpunan A1 x A2 x ... x An merupakan kalimat terbuka p(x1, x2, ..., xn) yang memiliki sifat p(a1, a2, ..., an) bernilai benar atau salah (tidak keduanya) untuk (a1, a2, ..., an) anggota semesta pembicaraan A1 x A2 x ... x An . Contoh: 1. P = {pria}, W = {wanita} M (x, y) ≡ “x menikah dengan y” merupakan fungsi pernyataan pada P x W. 2. A = himpunan bilangan asli. K (x, y, z) ≡ 2x – y -5z < 10 merupakan fungsi pernyataan pada A x A x A
  • 41. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 41 Fungsi pernyataan dengan beberapa variabel bila diberi tanda kuantor merupakan pernyataan dan mempunyai nilai kebenaran. ∀x ∀y p(x,y) atau ∀x,y p(x,y) atau (x)(y) p(x,y) atau (∀x )(∀y) p(x,y) dibaca “untuk semua x dan y berlaku p(x,y)” ∃x ∃y p(x,y) atau ∃x,y p(x,y) atau (∃x)(∃y) p(x,y) dibaca “ada x dan y sedemikian hingga p(x,y)” ∀x ∃y p(x,y) atau (∀x)(∃y) p(x,y) atau (x)(∃y) p(x,y) dibaca “untuk semua x ada y sedemikian hingga p(x,y)” ∃x ∀y p(x,y) atau (∃x) (∀y) p(x,y) atau (∃x) (y)p(x,y) dibaca “ada x sedemikian hingga untuk semua y berlaku p(x,y)”
  • 42. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 42 Contoh P = {Rama, Ammar, Nico} dan W = {Tira, Iffa} p(x,y) = “x adalah kakak y” (∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = “untuk setiap x di P ada y di W sedemikian hingga x adalah kakak dari y” berarti setiap anggota P adalah kakak dari Tira atau Iffa (∃y ∈W) (∀x ∈P) p(x,y) = “ada y di W sedemikian hingga untuk setiap x di P berlaku x adalah kakak y” berarti ada paling sedikit satu anak di W yang mempunyai kakak semua anggota P.
  • 43. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 43 Negasi Pernyataan • (∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = setiap anggota P adalah kakak paling sedikit satu anggota W • ~(∀x∈P)(∃y∈W)( p(x,y)) = tidak benar bahwa setiap anggota P adalah kakak paling sedikit satu anggota W atau (∃x∈P)(∀y∈W) ~(p(x,y)) = ada anggota P yang bukan kakak dari semua anggota W
  • 44. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 44 Latihan Tentukan nilai kebenaran pernyataan-pernyataan berikut 1. ∀x ∀y (x+2y = 10) 10. ∃x ∀y (x2 -y >3) 2. ∀x ∃y (x+2y = 10) 11. ∀y ∃x (x2 -y ≤ 3) 3. ∃x ∀y (x+2y = 10) 12. ∀y ∃x (x2 -y ≥ 3) 4. ∃x ∃y (x+2y = 10) 13. ∃y ∀x (y/x = 8) 5. ∀y ∀x (x+2y = 10) 14. ∀y ∃x (y/x ≠ 8) 6. ∀y ∃x (x+2y = 10) 15. ∃y ∃x (y/x = 8) 7. ∃y ∀x (x+2y = 10) 16. ∀y ∃x (y/x = 8) 8. ∃y ∃x (x+2y = 10) 17. ∃y ∃x (x + 2y < 10 ∧ x + 3y ≥ 9) 9. ∃y ∀x (x2 -y >3) 18. ∃x ∀y (x +2y < 10 → x + 3y ≥ 9)
  • 45. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 45 Tulislah dalam bentuk simbolik Semua bilangan bulat adalah rasional, dapat ditulis: (∀x)(Bx → Rx) atau (∀ x ∈B)(x ∈ R) 1. Semua mahasiswa lulus ujian. 2. Semua mahasiswa tidak lulus ujian. 3. Tidak semua pedagang merasa beruntung. 4. Tidak semua pedagang tidak merasa beruntung. 5. Ada wanita yang cantik. 6. Beberapa wanita tidak cantik. 7. Tidak ada mahasiswa yang curang. 8. Tidak ada mahasiswa yang tidak curang.
  • 46. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 46 Penarikan Kesimpulan • Premis: Pernyataan-pernyataan yang digunakan untuk menarik kesimpulan dan yang dianggap benar atau yang diketahui nilai kebenarannya. • Argumen: Pernyataan yang berupa himpunan/kumpulan beberapa premis dan konklusinya yang ditarik menggunakan aturan yang benar atau valid. • Argumen dikatakan VALID, jika setiap premis yang digunakan bernilai benar dan konklusinya benar. Jadi bergantung pada bentuk argumen dan tabel kebenaran. • Jika membuktikan validitas argumen dilakukan dengan menguji apakah argumen itu merupakan TAUTOLOGI.
  • 47. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 47 Beberapa Argumen 1. Modus Ponens Premis 1 : p → q Premis 2 : p Konklusi : q 2. Modus Tolens Premis 1 : p → q Premis 2 : ~q Konklusi : ~p
  • 48. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 48 3. Silogisme Premis 1 : p → q Premis 2 : q → r Konklusi : p → r 4. Penyederhanaan Premis 1 : p ∧ q Konklusi : p 5. Konjungsi Premis 1 : p Premis 2 : q Konklusi : p ∧ q 6. Penambahan Premis 1 : p Konklusi : p ∨ q
  • 49. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 49 7. Silogisme Disjungtif Premis 1 : p ∨ q Premis 2 : ~ p Konklusi : q 8. Dilema Konstruktif Premis 1 : (p→q) ∧ (r→s) Premis 2 : p ∨ r Konklusi : q ∨ s 9. Dilema Destruktif Premis 1 : (p→q) ∧ (r→s) Premis 2 : ~q ∨ ~s Konklusi : ~p ∨ ~r
  • 50. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 50 Tulislah konklusinya (jika ada) dan sebutkan argumen yang dipakai. 1. p → ~q ~q -------- ∴ ..... 2. ~a → b ~b -------- ∴ ..... 3. k → l ~k -------- ∴ ..... 4. d → ~a ~d -------- ∴ ..... 5. ~a ∨ b a -------- ∴ ..... 6. ~l ∨ ~m ~m -------- ∴ .....
  • 51. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 51 Lanjutan 7. k ∨ ~l ~k -------- ∴ ..... 8. ~a → b a → c -------- ∴ ..... 9. p → q ~r → q -------- ∴ ..... 10. a → b c ∨ b -------- ∴ ..... 11. m → n k → n -------- ∴ ..... 12. c ∨ d ~d ∨ a -------- ∴ ..... 13. d ∨ ~a d ∨ b -------- ∴ ..... 14. a ↔ b c ∧ b -------- ∴ .....
  • 52. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 52 Selidikilah apakah argumen berikut valid atau tidak 1. p ∧ q p → r -------- ∴ r 2. p → q ~(q ∧ r) -------- ∴ p → ~r 3. p ∧ q p ∨ r → s -------- ∴ p ∧ s 4. p → ~q ~q → ~r s ∧ r -------- ∴ ~p 5. p → ~(q∧r) ~(q ∧r) → ~s t ∨ s -------- ∴ ~p ∨ t 6. h ∧ b → b b → r a ∧ ~r -------- ∴ ~h
  • 53. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 53 7. c ∨ (a ∧p) c → k k → p -------- ∴ p 8. h ∧ a → b b → r a ∧ ~r -------- ∴ ~h 9. c → q s ∧ q → e d ∧ s ~e -------- ∴ d → ~c 10. Buktikan jika r ∨ t → (~r → t), r ∨ t, ~r, maka t. 11. Diketahui ~(R ∧ T) → ~R ∨ ~T, ~(R ∧T), ~R, ~R ∨ ~T → (~R → T) mengakibatkan T.
  • 54. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 54 Aplikasi Logika • • p • • ~p • • p • • q Hubungan Seri: pq ≡ p∧q • • p • • q Hubungan Paralel: p + q ≡ p ∨ q
  • 55. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 55 p.~p = 0• • p • • ~p • • p • • ~p p + (~p) = 1 p (q + r) = pq + pr p + q r = (p + q) (p +r) p + p = p pp = p
  • 56. September 2005 Pengantar Dasar Matematika 56 Latihan