SlideShare a Scribd company logo
<Nama Mata Kuliah> FTI-Universita Yarsi
LOGIKA FUZZY
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Definisi
• Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep
kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat
diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika
fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran.
• Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan
dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti
"sedikit", "lumayan", dan "sangat". Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori
kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California,
Berkeley pada 1965.
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Himpunan Fuzzy
• Pada himpunan tegas (crisp set), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu
himpunan A (ditulis µA[x]) memiliki 2 kemungkinan :
– Satu (1), artinya x adalah anggota A
– Nol (0), artinya x bukan anggota A
• Contoh 1 :
Jika diketahui :
S={1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan
A={1,2,3}
B={3,4,5}
maka :
– Nilai kaanggotaan 2 pada A, µA[2] = 1, karena 2∈A
– Nilai kaanggotaan 4 pada A, µA[4] = 0, karena 4 ∉A
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Contoh 2:
“Jika suhu lebih tinggi atau sama dengan 80 o
F, maka suhu disebut panas, sebaliknya disebut
tidak panas”
Kasus :
– Suhu = 100 o
F, maka Panas
– Suhu = 80.1 o
F, maka Panas
– Suhu = 79.9 o
F, maka tidak panas
– Suhu = 50 o
F, maka tidak panas
• If Suhu ≥ 80 oF, disebut panas
• If Suhu < 80 oF, disebut tidak panas
• Fungsi keanggotaan dari himpunan tegas gagal membedakan antara anggota pada himpunan
yang sama
• Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Contoh 3 :
Misal variable umur dibagi menjadi 3 katagori :
• MUDA umur <35 tahun
• PAROBAYA 35 ≤ umur ≤ 55 tahun
• TUA umur > 55 tahun
• Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA
• Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK
PAROBAYA
• Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan TIDAK TUA
• Apabila seseorang berusia 55 tahun lebih ½ hari, maka ia dikatakan TUA
Muda
1
0
µ[x]
35
µ[x]
Parobaya
1
0 35 55
Tua
1
0 55
µ[x]
Gambar 2a. Keanggotaan himpunan biasa (crisp) umur muda dan parobaya
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
• Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan umur
sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan
katagori yang cukup signifikan
• Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sesorang dapat masuk
dalam 2 himpunan yang berbeda. MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb.
Seberapa besar eksistensinya dapat dilihat pada nilai/derajat keanggotaannya. Gambar
berikut menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur :
0,5
1
TuaMuda
0 3525 45 55 6540 50
Parobaya
µ[x]
0,25
Gambar 2b. Himpunan Fuzzy untuk variable umur
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
ATRIBUT HIMPUNAN FUZZY
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY
(MEMBERSHIP FUNCTION)
• Adalah suatu fungsi (kurva) yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai
keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1.
• Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan :
1. Representasi linier
• Contoh : Soal SKD hal 9 dan 11
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
2. Representasi segitiga (triangular)
Ditentukan oleh 3 parameter {a, b, c}
sebagai berikut :
Contoh : soal hal 12 SKD
3. Representasi Trapesium
Ditentukan oleh 4 parameter {a,b,c,d}
sebagai berikut :
Contoh : soal hal 12 SKD
( )
















≤
≤≤
−
−
≤≤
−
−
≤
=
xc
cxb
bc
xc
bxa
ab
ax
ax
cbaxtriangle
,0
,
,
,0
,,:
( )


















≤
≤≤
−
−
≤≤
≤≤
−
−
≤
=
xd
dxc
cd
xd
cxb
bxa
ab
ax
ax
dcbaxtrapezoid
,0
,
,1
,
,0
,,,;
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Representasi bentuk lain :
– Bentuk bahu
– Bentuk S
– Bentuk lonceng
– Bentuk Beta
– Bentuk Gauss
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Operasi Logika (Operasi Himpunan Fuzzy)
• Operasi logika adalah operasi yang mengkombinasikan dan memodifikasi 2 atau lebih
himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan baru hasil operasi dua himpunan disebut firing
strength atau α predikat, menurut Kusumadewi (2004) ada 3 operasi dasar yang
diciptakan oleh Zadeh :
1. Operator AND, berhubungan dengan operasi intersection pada himpunan, α
predikat diperoleh dengan mengambil nilai minimum antar kedua himpunan.
µA∩B = min(µA[x], µB[y])
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27] =
0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah
µGAJITINGGI[2juta] = 0,8
maka -predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilan TINGGI adalah nilai
keanggotaan minimun :
µMUDA∩GAJITINGGI = min(µ MUDA[27], µ GAJITINGGI[2juta])
= min (0,6 ; 0,8)
= 0,6
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
2. Operator OR, berhubungan dengan operasi union pada himpunan, α predikat
diperoleh dengan mengambil nilai maximum antar kedua himpunan.
µA∪B = max(µA[x], µB[y])
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27] =
0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah
µGAJITINGGI[2juta] = 0,8
maka -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilan TINGGI adalah nilai
keanggotaan maksimum :
µMUDA ∪ GAJITINGGI = max(MUDA[27], GAJITINGGI[2juta])
= max (0,6 ; 0,8)
= 0,8
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
3. Operasi NOT, berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan, α
predikat diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada
himpunan dari 1.
Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27]=
0,6 maka -predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah :
µMUDA’[27] = 1 - MUDA[27
= 1 - 0,6
= 0,4
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
Penalaran monoton
(Aturan Fuzzy If Then)
• Metode penalran secara monoton digunakan sebagai dasar untuk teknik
implikasi fuzzy. Meskipun penalaran ini sudah jarang sekali digunakan,
namun kadang masih digunakan untuk penskalaan fuzzy. Jika 2 variabel
fuzzy direlasikan dengan implikasi sederhana sebagai berikut :
If x is A Then Y is B
atau y=f((x,A),B)
maka sistem fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan
dekomposisi fuzzy. Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai
keanggotaan yang berhubungan dengan antesendennya
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
• Aturan Fuzzy If-Then (atau disebut juga aturan fuzzy, fuzzy implikasi,
atau pernyataan kondisional Fuzzy) adalah aturan yang digunakan untuk
merumuskan relasi conditional antara 2 atau lebih himpunan fuzzy.
Bentuk umum :
If (X1 is A1)∧ (X2 is A2) … (Xn is An) Then Y is B; xi, yi skalar, dan A, B
himpunan Fuzzy
Menurut Kusumadewi (2004) Ada 2 fungsi implikasi yang digunakan
yaitu :
1. Min (minimum), fungsi ini akan memotong output (konsekuen) himpunan
fuzzy.
2. Dot (product), fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy.
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
• Contoh Implementasi
Contoh : Soal hal 28 SKD
A2
B
If X1 is A1 and X2 is A2 Then Y
is B
A1
A2
B
X1
X2
Y
Aplikasi fungsi implikasi Min
Aplikasi fungsi implikasi Dot
A1
YX1
X2
If X1 is A1 and X2 is A2 Then
Y is B
a
.
b
.
Gambar 4. (a) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan
operator min. (b) Aplikasi fungsi implikasi
menggunakan operator dot.
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi
<Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi

More Related Content

What's hot

Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupKabhi Na Kehna
 
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
Riskyanakyu Hyun
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzy
LarasWiranti2
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
HapizahFKIP
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
Nailul Hasibuan
 
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicTugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicImh Ndo
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaSTKIP PGRI BANDAR LAMPUNG
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
nafis_apis
 
Materi Bab 3 Kelas 9 SMP
Materi Bab 3 Kelas 9 SMPMateri Bab 3 Kelas 9 SMP
Materi Bab 3 Kelas 9 SMPBudi Hartono
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
Rahmawati Lestari
 
Koset
KosetKoset
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
L'vthf-i Ix-a
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Amphie Yuurisman
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
Sholiha Nurwulan
 
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusanIzzah Syira
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
Sholiha Nurwulan
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aTriana Yusman
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikStepanyCristy
 

What's hot (19)

Contoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrupContoh soal dan pembahasan subgrup
Contoh soal dan pembahasan subgrup
 
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
Tugas 1 clustering fuzzy(kel 1)
 
Pandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzyPandahuluan sistem fuzzy
Pandahuluan sistem fuzzy
 
Buku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyakBuku kalkulus peubah banyak
Buku kalkulus peubah banyak
 
Grup Siklik
Grup SiklikGrup Siklik
Grup Siklik
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logicTugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
Tugas iv-makalah-tentang-fuzzy-logic
 
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-PertamaKlasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
Klasifikasi Persamaan Diferensial Orde-Pertama
 
Makalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensialMakalah persamaan differensial
Makalah persamaan differensial
 
Materi Bab 3 Kelas 9 SMP
Materi Bab 3 Kelas 9 SMPMateri Bab 3 Kelas 9 SMP
Materi Bab 3 Kelas 9 SMP
 
Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
Koset
KosetKoset
Koset
 
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensialBab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
Bab i-konsep-dasar-persamaan-diferensial
 
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4AKegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
Kegiatan Belajar Mengajar Matematika Dasar 4A
 
Grup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklikGrup simetri dan grup siklik
Grup simetri dan grup siklik
 
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
05 pro forma-mte3104-matematik keputusan
 
Koset Suatu Grup
Koset Suatu GrupKoset Suatu Grup
Koset Suatu Grup
 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_a
 
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
 

Similar to Logika fuzzy

06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
DennyHardiyanto2
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
HaryantoRiswanda
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
TorkisNasution1
 
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZYPENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
imamd8172
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
IKHSAN MAHRURI
 
2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx
EdyKurniawan53
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
Valentino Selayan
 
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
MutthoriqAlilA
 
Fuzzy Logic
Fuzzy LogicFuzzy Logic
Fuzzy Logic
khadijah Febriana
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
fachruddin07003
 
Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8
Abrianto Nugraha
 
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Khoerul Umam
 
Bab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzyBab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzy
Muhammad Permana
 
modul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.pptmodul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.ppt
AntGinting
 
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan
KikiRezkiLestari1
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
radar radius
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
kurniawansyahputra31
 
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docxMODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
BaharFaizin
 
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.pptpengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
Bernad Bear
 

Similar to Logika fuzzy (20)

06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt06-fuzzy.ppt
06-fuzzy.ppt
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
 
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZYPENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
PENGERTIAN TENTANG KONSEP DASAR SISTEM FUZZY
 
Sistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logicSistem pakar fuzzy logic
Sistem pakar fuzzy logic
 
2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx2 - Logika Fuzzy.pptx
2 - Logika Fuzzy.pptx
 
pert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptxpert1_2fuzzy.pptx
pert1_2fuzzy.pptx
 
Fuzzy logic part1
Fuzzy logic part1Fuzzy logic part1
Fuzzy logic part1
 
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
5254769.pptgagagagaagagagagagagagagaggaagaa
 
Fuzzy Logic
Fuzzy LogicFuzzy Logic
Fuzzy Logic
 
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptxPengantar Sistem Cerdas.pptx
Pengantar Sistem Cerdas.pptx
 
Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8Pertemuan 7 dan_8
Pertemuan 7 dan_8
 
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
Contohpeyelesaianlogikafuzzy 130409001438-phpapp01
 
Bab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzyBab 7-logika-fuzzy
Bab 7-logika-fuzzy
 
modul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.pptmodul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.ppt
 
Kecerdasan Buatan
Kecerdasan BuatanKecerdasan Buatan
Kecerdasan Buatan
 
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
Presentasi fuzzy logic (Logika Fuzzy)
 
83047338 modul2
83047338 modul283047338 modul2
83047338 modul2
 
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docxMODUL LOGIKA FUZZY.docx
MODUL LOGIKA FUZZY.docx
 
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.pptpengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
pengantar logika fuzzy dan contohnya.ppt
 

Recently uploaded

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
TEDYHARTO1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
LucyKristinaS
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
denunugraha
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
AdrianAgoes9
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawasuntuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
untuk observasi kepala sekolah dengan pengawas
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptxDiseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
Diseminasi Budaya Positif Lucy Kristina S.pptx
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SDKisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
Kisi-kisi Soal PAT Matematika Kelas 3 SD
 
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenUNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Logika fuzzy

  • 1. <Nama Mata Kuliah> FTI-Universita Yarsi LOGIKA FUZZY
  • 2. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Definisi • Logika Fuzzy adalah peningkatan dari logika Boolean yang mengenalkan konsep kebenaran sebagian. Di mana logika klasik menyatakan bahwa segala hal dapat diekspresikan dalam istilah binary (0 atau 1, hitam atau putih, ya atau tidak), logika fuzzy menggantikan kebenaran boolean dengan tingkat kebenaran. • Logika Fuzzy memungkinkan nilai keanggotaan antara 0 dan 1, tingkat keabuan dan juga hitam dan putih, dan dalam bentuk linguistik, konsep tidak pasti seperti "sedikit", "lumayan", dan "sangat". Dia berhubungan dengan set fuzzy dan teori kemungkinan. Dia diperkenalkan oleh Dr. Lotfi Zadeh dari Universitas California, Berkeley pada 1965.
  • 3. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Himpunan Fuzzy • Pada himpunan tegas (crisp set), nilai keanggotaan suatu item x dalam suatu himpunan A (ditulis µA[x]) memiliki 2 kemungkinan : – Satu (1), artinya x adalah anggota A – Nol (0), artinya x bukan anggota A • Contoh 1 : Jika diketahui : S={1,2,3,4,5,6} adalah semesta pembicaraan A={1,2,3} B={3,4,5} maka : – Nilai kaanggotaan 2 pada A, µA[2] = 1, karena 2∈A – Nilai kaanggotaan 4 pada A, µA[4] = 0, karena 4 ∉A
  • 4. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Contoh 2: “Jika suhu lebih tinggi atau sama dengan 80 o F, maka suhu disebut panas, sebaliknya disebut tidak panas” Kasus : – Suhu = 100 o F, maka Panas – Suhu = 80.1 o F, maka Panas – Suhu = 79.9 o F, maka tidak panas – Suhu = 50 o F, maka tidak panas • If Suhu ≥ 80 oF, disebut panas • If Suhu < 80 oF, disebut tidak panas • Fungsi keanggotaan dari himpunan tegas gagal membedakan antara anggota pada himpunan yang sama • Ada problem-problem yang terlalu kompleks untuk didefinisikan secara tepat
  • 5. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Contoh 3 : Misal variable umur dibagi menjadi 3 katagori : • MUDA umur <35 tahun • PAROBAYA 35 ≤ umur ≤ 55 tahun • TUA umur > 55 tahun • Apabila seseorang berusia 34 tahun, maka ia dikatakan MUDA • Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan TIDAK MUDA • Apabila seseorang berusia 35 tahun, maka ia dikatakan PAROBAYA • Apabila seseorang berusia 35 tahun kurang 1 hari, maka ia dikatakan TIDAK PAROBAYA • Apabila seseorang berusia 55 tahun, maka ia dikatakan TIDAK TUA • Apabila seseorang berusia 55 tahun lebih ½ hari, maka ia dikatakan TUA Muda 1 0 µ[x] 35 µ[x] Parobaya 1 0 35 55 Tua 1 0 55 µ[x] Gambar 2a. Keanggotaan himpunan biasa (crisp) umur muda dan parobaya
  • 6. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi • Dari sini bisa dikatakan bahwa pemakaian himpunan crisp untuk menyatakan umur sangat tidak adil, adanya perubahan kecil saja pada suatu nilai mengakibatkan perbedaan katagori yang cukup signifikan • Himpunan fuzzy digunakan untuk mengantisipasi hal tersebut. Sesorang dapat masuk dalam 2 himpunan yang berbeda. MUDA dan PAROBAYA, PAROBAYA dan TUA, dsb. Seberapa besar eksistensinya dapat dilihat pada nilai/derajat keanggotaannya. Gambar berikut menunjukkan himpunan fuzzy untuk variabel umur : 0,5 1 TuaMuda 0 3525 45 55 6540 50 Parobaya µ[x] 0,25 Gambar 2b. Himpunan Fuzzy untuk variable umur
  • 7. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi ATRIBUT HIMPUNAN FUZZY
  • 8. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi FUNGSI KEANGGOTAAN HIMPUNAN FUZZY (MEMBERSHIP FUNCTION) • Adalah suatu fungsi (kurva) yang menunjukkan pemetaan titik-titik input data ke dalam nilai keanggotaannya (derajat keanggotaan) yang memiliki interval antara 0 sampai 1. • Ada beberapa fungsi yang bisa digunakan : 1. Representasi linier • Contoh : Soal SKD hal 9 dan 11
  • 9. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi 2. Representasi segitiga (triangular) Ditentukan oleh 3 parameter {a, b, c} sebagai berikut : Contoh : soal hal 12 SKD 3. Representasi Trapesium Ditentukan oleh 4 parameter {a,b,c,d} sebagai berikut : Contoh : soal hal 12 SKD ( )                 ≤ ≤≤ − − ≤≤ − − ≤ = xc cxb bc xc bxa ab ax ax cbaxtriangle ,0 , , ,0 ,,: ( )                   ≤ ≤≤ − − ≤≤ ≤≤ − − ≤ = xd dxc cd xd cxb bxa ab ax ax dcbaxtrapezoid ,0 , ,1 , ,0 ,,,;
  • 10. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Representasi bentuk lain : – Bentuk bahu – Bentuk S – Bentuk lonceng – Bentuk Beta – Bentuk Gauss
  • 11. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Operasi Logika (Operasi Himpunan Fuzzy) • Operasi logika adalah operasi yang mengkombinasikan dan memodifikasi 2 atau lebih himpunan fuzzy. Nilai keanggotaan baru hasil operasi dua himpunan disebut firing strength atau α predikat, menurut Kusumadewi (2004) ada 3 operasi dasar yang diciptakan oleh Zadeh : 1. Operator AND, berhubungan dengan operasi intersection pada himpunan, α predikat diperoleh dengan mengambil nilai minimum antar kedua himpunan. µA∩B = min(µA[x], µB[y]) Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27] = 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah µGAJITINGGI[2juta] = 0,8 maka -predikat untuk usia MUDA dan berpenghasilan TINGGI adalah nilai keanggotaan minimun : µMUDA∩GAJITINGGI = min(µ MUDA[27], µ GAJITINGGI[2juta]) = min (0,6 ; 0,8) = 0,6
  • 12. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi 2. Operator OR, berhubungan dengan operasi union pada himpunan, α predikat diperoleh dengan mengambil nilai maximum antar kedua himpunan. µA∪B = max(µA[x], µB[y]) Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27] = 0,6 dan nilai keanggotaan 2 juta pada himpunan penghasilan TINGGI adalah µGAJITINGGI[2juta] = 0,8 maka -predikat untuk usia MUDA atau berpenghasilan TINGGI adalah nilai keanggotaan maksimum : µMUDA ∪ GAJITINGGI = max(MUDA[27], GAJITINGGI[2juta]) = max (0,6 ; 0,8) = 0,8
  • 13. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi 3. Operasi NOT, berhubungan dengan operasi komplemen pada himpunan, α predikat diperoleh dengan mengurangkan nilai keanggotaan elemen pada himpunan dari 1. Misal nilai keanggotaan umur 27 pada himpunan muda adalah µMUDA[27]= 0,6 maka -predikat untuk usia TIDAK MUDA adalah : µMUDA’[27] = 1 - MUDA[27 = 1 - 0,6 = 0,4
  • 14. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi Penalaran monoton (Aturan Fuzzy If Then) • Metode penalran secara monoton digunakan sebagai dasar untuk teknik implikasi fuzzy. Meskipun penalaran ini sudah jarang sekali digunakan, namun kadang masih digunakan untuk penskalaan fuzzy. Jika 2 variabel fuzzy direlasikan dengan implikasi sederhana sebagai berikut : If x is A Then Y is B atau y=f((x,A),B) maka sistem fuzzy dapat berjalan tanpa harus melalui komposisi dan dekomposisi fuzzy. Nilai output dapat diestimasi secara langsung dari nilai keanggotaan yang berhubungan dengan antesendennya
  • 15. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi • Aturan Fuzzy If-Then (atau disebut juga aturan fuzzy, fuzzy implikasi, atau pernyataan kondisional Fuzzy) adalah aturan yang digunakan untuk merumuskan relasi conditional antara 2 atau lebih himpunan fuzzy. Bentuk umum : If (X1 is A1)∧ (X2 is A2) … (Xn is An) Then Y is B; xi, yi skalar, dan A, B himpunan Fuzzy Menurut Kusumadewi (2004) Ada 2 fungsi implikasi yang digunakan yaitu : 1. Min (minimum), fungsi ini akan memotong output (konsekuen) himpunan fuzzy. 2. Dot (product), fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy.
  • 16. <Intelligence System> FTI-Universitas Yarsi • Contoh Implementasi Contoh : Soal hal 28 SKD A2 B If X1 is A1 and X2 is A2 Then Y is B A1 A2 B X1 X2 Y Aplikasi fungsi implikasi Min Aplikasi fungsi implikasi Dot A1 YX1 X2 If X1 is A1 and X2 is A2 Then Y is B a . b . Gambar 4. (a) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator min. (b) Aplikasi fungsi implikasi menggunakan operator dot.