Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kadar amonia dalam air dengan menggunakan metode indofenol dan spektrofotometri UV-Vis, meliputi penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva kalibrasi, dan pengukuran kadar amonia dalam beberapa sampel air.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum untuk mengukur kompleks indof
Pada percobaan ini akan dilakukan analisis fosfor dan kromHendry Stiaone
Analisis fosfor dan krom(VI) dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis. Untuk fosfor, panjang gelombang optimum adalah 331 nm dan waktu kestabilan kompleks adalah 20 menit. Untuk krom(VI), panjang gelombang optimum adalah 545 nm dengan penggunaan H2SO4 atau HCl sebagai larutan pengasam. Kedua analisis melibatkan pembuatan kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi sampel.
Analisis fosfor dan kromium(VI) secara spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk menentukan konsentrasi kedua unsur tersebut dalam sampel. Fosfor ditentukan dengan metode pembentukan kompleks biru dengan ammonium molibdovanadat, sedangkan kromium(VI) ditentukan dengan metode pembentukan kompleks ungu dengan difenilkarbazida. Pengukuran absorbansi larutan standar dan sampel menghasilkan kurva kalibrasi
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
Ekstraksi logam kobalt dan nikel dengan ditizon dalam kloroform dilakukan untuk memisahkan ion logam tersebut. Ion logam terbentuk kompleks dengan ditizon pada pH tertentu sehingga dapat diekstraksi ke fasa organik. Kurva kalibrasi dan pengukuran absorbansi fasa air menggunakan AAS digunakan untuk menentukan persentase ekstraksi pada berbagai pH. Hasil menunjukkan ekstraksi optimal pada pH 7,18 untuk kobalt dan
Ringkasan dari dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang metode analisis kadar amonia dalam air dengan menggunakan metode indofenol dan spektrofotometri UV-Vis, meliputi penentuan panjang gelombang maksimum, pembuatan kurva kalibrasi, dan pengukuran kadar amonia dalam beberapa sampel air.
2. Hasilnya menunjukkan bahwa panjang gelombang maksimum untuk mengukur kompleks indof
Pada percobaan ini akan dilakukan analisis fosfor dan kromHendry Stiaone
Analisis fosfor dan krom(VI) dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis. Untuk fosfor, panjang gelombang optimum adalah 331 nm dan waktu kestabilan kompleks adalah 20 menit. Untuk krom(VI), panjang gelombang optimum adalah 545 nm dengan penggunaan H2SO4 atau HCl sebagai larutan pengasam. Kedua analisis melibatkan pembuatan kurva kalibrasi untuk menentukan konsentrasi sampel.
Analisis fosfor dan kromium(VI) secara spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk menentukan konsentrasi kedua unsur tersebut dalam sampel. Fosfor ditentukan dengan metode pembentukan kompleks biru dengan ammonium molibdovanadat, sedangkan kromium(VI) ditentukan dengan metode pembentukan kompleks ungu dengan difenilkarbazida. Pengukuran absorbansi larutan standar dan sampel menghasilkan kurva kalibrasi
Ekstraksi kobalt dan nikel dengan ditizon dalam pelarut kloroformqlp
Ekstraksi logam kobalt dan nikel dengan ditizon dalam kloroform dilakukan untuk memisahkan ion logam tersebut. Ion logam terbentuk kompleks dengan ditizon pada pH tertentu sehingga dapat diekstraksi ke fasa organik. Kurva kalibrasi dan pengukuran absorbansi fasa air menggunakan AAS digunakan untuk menentukan persentase ekstraksi pada berbagai pH. Hasil menunjukkan ekstraksi optimal pada pH 7,18 untuk kobalt dan
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan natrium nitrit sebagai zat pengawet pada pengolahan daging dan uji kualitatif serta kuantitatif untuk mengetahui kadar nitrit. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pembusukan daging dan memberikan warna merah, uji kualitatif untuk mendeteksi kehadiran nitrit, sedangkan uji kuantitatif menggunak
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen menjelaskan proses analisis mutu CPO meliputi sampling, kuartering, preparasi sampel, dan analisis parameter seperti FFA, moisture, dirt, β-karoten, dan dobi.
2. Beberapa tahapan penting dalam sampling adalah frekuensi dan lokasi pengambilan sampel sesuai prosedur.
3. Analisis mutu diperlukan untuk memastikan kualitas CPO sesuai standar sebelum dipasarkan.
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
1. Larutan cuka dikeraskan 2,5 ml diencerkan menjadi 50 ml, kemudian 10 ml diambil dan dititrasi dengan NaOH 0,125 M membutuhkan 16 ml
2. Molaritas larutan asam cuka dalam botol adalah 4 M
3. Kadar cuka dalam botol adalah 20%
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
[Ringkasan]
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar sulfur dioksida (SO2) di udara ambien menggunakan metode pararosanilin dan spektrofotometer. Gas SO2 dijerap dalam larutan penjerap dan bereaksi dengan pararosanilin membentuk senyawa berwarna ungu. Konsentrasi diukur pada panjang gelombang 550 nm. Bahan dan peralatan yang diperlukan dijelaskan secara rinci beserta cara pengambilan contoh, persiapan, pengujian
Praktikum alkalimetri dilakukan untuk menghitung volume larutan HCl dengan menggunakan titrasi netralisasi antara larutan HCl dengan NaBoraks. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan larutan HCl dan NaBoraks, standarisasi larutan HCl, dan pengujian contoh uji dengan menggunakan indikator metil oranye. Hasil perhitungan normalitas contoh uji dan presentasi kesalahan standarisasi dilaporkan.
Dokumen ini membahas teknik dasar analisis kuantitatif yang mencakup pengukuran massa dan volume menggunakan peralatan penimbangan dan pipet, serta pembuatan larutan baku primer dan sekunder untuk menentukan konsentrasi zat terlarut secara tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang penggunaan natrium nitrit sebagai zat pengawet pada pengolahan daging dan uji kualitatif serta kuantitatif untuk mengetahui kadar nitrit. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa natrium nitrit digunakan sebagai pengawet untuk mencegah pembusukan daging dan memberikan warna merah, uji kualitatif untuk mendeteksi kehadiran nitrit, sedangkan uji kuantitatif menggunak
Ringkasan dokumen:
1. Dokumen menjelaskan proses analisis mutu CPO meliputi sampling, kuartering, preparasi sampel, dan analisis parameter seperti FFA, moisture, dirt, β-karoten, dan dobi.
2. Beberapa tahapan penting dalam sampling adalah frekuensi dan lokasi pengambilan sampel sesuai prosedur.
3. Analisis mutu diperlukan untuk memastikan kualitas CPO sesuai standar sebelum dipasarkan.
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
1. Larutan cuka dikeraskan 2,5 ml diencerkan menjadi 50 ml, kemudian 10 ml diambil dan dititrasi dengan NaOH 0,125 M membutuhkan 16 ml
2. Molaritas larutan asam cuka dalam botol adalah 4 M
3. Kadar cuka dalam botol adalah 20%
Analisa BOD5 menggunakan prinsip pengukuran penurunan oksigen terlarut selama inkubasi 5 hari pada suhu 20°C. Prosedurnya meliputi persiapan larutan nutrisi, suspensi mikroba, dan air pengencer; pengukuran DO awal dan akhir untuk sampel, blanko, dan kontrol; serta perhitungan BOD5 berdasarkan selisih penurunan DO. Kontrol standar harus menghasilkan 198±30.5 mg/L untuk memenuhi
Eksperimen ini bertujuan untuk membuat larutan standar NaOH 0,1 M dan menentukan kadar asam asetat pada cuka perdagangan dengan titrasi asidimetri menggunakan larutan NaOH yang telah distandarisasi dengan asam oksalat. Mahasiswa melakukan titrasi larutan asam oksalat dengan NaOH untuk mendapatkan molaritas NaOH sebesar 0,099 M. Kemudian larutan cuka dititrasi dengan NaOH untuk menent
SNI 19-7119.7-2005 tentang Udara Ambien - Bagian 7: Cara Uji Kadar Sulfur Dio...Muhamad Imam Khairy
[Ringkasan]
Standar ini menjelaskan cara pengujian kadar sulfur dioksida (SO2) di udara ambien menggunakan metode pararosanilin dan spektrofotometer. Gas SO2 dijerap dalam larutan penjerap dan bereaksi dengan pararosanilin membentuk senyawa berwarna ungu. Konsentrasi diukur pada panjang gelombang 550 nm. Bahan dan peralatan yang diperlukan dijelaskan secara rinci beserta cara pengambilan contoh, persiapan, pengujian
Praktikum alkalimetri dilakukan untuk menghitung volume larutan HCl dengan menggunakan titrasi netralisasi antara larutan HCl dengan NaBoraks. Langkah-langkahnya meliputi pembuatan larutan HCl dan NaBoraks, standarisasi larutan HCl, dan pengujian contoh uji dengan menggunakan indikator metil oranye. Hasil perhitungan normalitas contoh uji dan presentasi kesalahan standarisasi dilaporkan.
Dokumen ini membahas teknik dasar analisis kuantitatif yang mencakup pengukuran massa dan volume menggunakan peralatan penimbangan dan pipet, serta pembuatan larutan baku primer dan sekunder untuk menentukan konsentrasi zat terlarut secara tepat.
Kwashiorkor dan marasmus merupakan dua bentuk KEP yang disebabkan oleh kekurangan protein. Kwashiorkor ditandai dengan kekurangan protein saja, sedangkan marasmus kekurangan protein dan kalori. Gejala kwashiorkor antara lain edema, gangguan pertumbuhan, dan perubahan rambut dan kulit. Pencegahannya meliputi pemberian ASI, makanan seimbang, dan pencegahan penyakit.
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Vindie Findianti
saya hanya share pengetahuan yang saya ketahui lewat makalah ini, jadi apabila kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan ilmu yang saya pelajari.
Dokumen tersebut membahas tentang bahan kimia penjernih air yang disebut koagulan. Koagulan merupakan zat kimia yang menyebabkan destabilisasi muatan partikel di dalam air untuk memudahkan pengendapannya. Koagulan yang umum digunakan antara lain aluminium sulfat, besi sulfat, dan sodium aluminat. Dokumen ini juga menjelaskan reaksi kimia dan kondisi pH optimal penggunaan berbagai jenis koagulan.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi buruk pada anak, terutama marasmus dan kwashiorkor. Marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori protein yang berat, sementara kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein tetapi asupan karbohidrat normal atau tinggi. Kedua kondisi tersebut menyebabkan gejala klinis seperti sangat kurus, wajah tua, kulit keriput, dan gangguan pertumbuhan. Dokumen juga membahas sindrom gab
Dokumen tersebut membahas tentang kekurangan gizi protein dan kalori (KEP) pada anak, termasuk penyebab, gejala klinis, dan patofisiologi berbagai bentuk KEP seperti marasmus, kwashiorkor, dan marasmik kwashiorkor. Dokumen ini juga membahas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta penjelasan medis mengenai berbagai gejala yang muncul pada pasien KEP.
Laporan praktikum kimia dasar tentang percobaan larutan buffer menjelaskan cara pembuatan larutan buffer dari asam asetat dan basa asetat serta amonia dan garam amonium, pengukuran pH larutan buffer secara teoritis dan praktis, pengaruh pengenceran dan penambahan asam basa terhadap pH larutan buffer.
Semoga salah satu contoh laporan titrasi berikut ini dapat membantu anda dalam melakukan percobaan titrasi. Dalam hal ini, kami melakukan titrasi pada cuka makan untuk menentukan kadar cuka makan yang sedang kami uji.
semoga dokumen ini berguna bagi anda. :)
please leave your thumb ^^
Bab V membahas asidi-alkalimetri, termasuk tujuan percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan asam dan basa serta kadar sampel, teori dasar tentang titrasi asam-basa dan indikator, prosedur kerja meliputi standarisasi larutan dan penetapan kadar sampel, serta pembahasan hasil percobaan untuk menghitung konsentrasi larutan HCl dan NaOH yang distandarisasi.
1. 38
LAMPIRAN I
Skema Kerja
1. Pengambilan Sampel
Sampel
Diambil air bak flokulator 1000 mL dengan beaker glas 1000 mL
Diamati kecepatan alir air sungai
Diamati kecepatan alir air limbah
Diamati kecepatan alir pemberian Poly Aluminum Chlorida (PAC)
Dilakukan uji Jar Test
Didiamkan selama 15 menit
Diukur Turbiditas
Diukur pH
Dicatat semua hasil pengamatan
HASIL
2. Pembuatan Larutan Poly Aluminium Chlorida (PAC)
Sampel
2. 39
Ditimbang 1 gram bubuk PAC
Ditambahkan 100 mL aquades
Diaduk sampai homogen
HASIL
3. Pembuatan Sampel Variasi 11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm
Sampel
;
Diambil 7,5 L air sungai
Diambil 2,5 L air sungai
Diaduk hingga homogen
Diambil masing-masing 1 L
HASIL
Sampel sampel sampel
Diaduk dengan Jar Test Diaduk dengan Jar Test Diaduk dengan Jar
3. 40
selama 15 menit 75 rpm selama 15 menit 75 rpm Test selama 15
dan ditambahkan 1,1 L dan ditambahkan 1 L menit 75 rpm dan
larutan PAC secara bersamaan larutan PAC secara ditambahkan 0,9 L
Didiamkan selama 15 menit bersamaan larutan PAC secara
Diukur Turbiditas Didiamkan selama 15 menit bersamaan
Diukur pH Diukur Turbiditas Didiamkan selama
Diukur pH 15 menit
Diukur Turbiditas
Diukur pH
HASIL HASIL HASIL
4. Uji Jar Test
Sampel 11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm
Dimasukkan ke dalam alat Jartes Lovibond
Diaduk dengan kecepatan 70 rpm selama 15 menit
Didiamkan
HASIL
5. Analisa Turbiditas
Sampel 11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm
Dinyalakan tombol ON pada Turbiditymeter
4. 41
Dipastikan pada layar pembaca adalah nol
Dipastikan kuvet yang digunakan bersih
Dimasukkan sampel kedalam kuvet sampai batas secara
bergantian
Dimasukkan kuvet pada Turbidtymeter
Diamaati penukuran yang keluar dari layar digital
HASIL
6. Analisa pH
Sampel 11 ppm, 10 ppm, dan 9 ppm
Ditekan tombol ON pada alat pH meter
Dipastikan angka pH pada layar adalah nol
Dimasukkan alat pH meter ke dalam sampel yang berada di
masing-masing beaker gelas
Diukur pH meter pada layar digital
HASIL
5. 42
LAMPIRAN III
Pembuatan Reagen
1) Pembuatan larutan PAC pada pabrik
Diketahui :
Massa = 48 kg
Pelarut (air) = 4000 L
Ditanya :
Konsentrasi PAC (ppm)
Jawab :
2) Pembuatan sampel air sungai
Diketahui :
Kecepatan air sungai murni = 80
6. 43
Kecepatan limbah = 1,636
Ditanya :
Perbandingan air limbah dengan air sungai
Jawab :
Jadi dalam 10 L sampel air sungai yang digunakan terdapat 2,5 L air limbah
dan 7,5 L air sungai murni
3) Pembuatan larutan air PAC
Diketahui :
Massa PAC = 1 gr
Pelarut (aquades) = 100 mL
Ditanya :
Konsentrasi larutan (ppm)
Jawab :
7. 44
4) Pembuatan sampel dengan konsentrasi 11 ppm
Diketahui :
Pelarut (air sungai) = 1 L
Konsentrasi PAC = 10000 ppm
Ditanya :
Volume lautan PAC yan diambil
Jawab :
5) Pembuatan sampel dengan konsentrasi 10 ppm
Diketahui :
Pelarut (air sungai) = 1 L
Konsentrasi PAC = 10000 ppm
Ditanya :
Volume larutan PAC yang diambil
Jawab :
8. 45
6) Pembuatan sampel dengan konsentrasi 9 ppm
Diketahui :
Pelarut (air sungai) = 1 L
Konsentrasi PAC = 10000 ppm
Ditanya :
Volume larutan PAC yang diambil
Jawab :
10. 47
Gambar 4.1 flokulasi sampel baku 12 ppm Gambar 4.2 serbuk Poly Aluminium Chlorida
Gambar 4.6 sampel konsentrasi 11 ppm Gambar 4.7 sampel konsentrasi 10 ppm
Gambar 4.8 sampel konsentrasi 9 ppm