best practice ini dilakukan dengan pendekatan STAR yang dilakukan di MA Mambaul Ulum Lampung pada mapel Sejarah kelas X. Materi Best Practices ini membahas tentang Merancang Pembelajaran Sejarah yang aktif, Inovatif dan menyenangkan serta Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik dalam Pembelajaran Sejarah dengan pembelajaran Problem Based Learning (PBL
Best Practices ini di bagikan bertujuan agar dapat membantu rekan sejawat yang mungkin memiliki permasalahan yang sama dengan saya dan membutuhkan refensi dalam penyusunan Best Practices lainnya.
Terima kasih,
semoga bermanfaat
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran pada PPL PPG DALJAB 2022
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Nikmah PPL @2.docxNikmahChacha
Â
Best Practice untuk menerapakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Meningkatkan motivasi dan Keaktifan peserta didik dalam Pembejaran Mapel PJOK pada Materi Keterampilan Rangkaian Gerak Melompat pada kelas x TKJ 1 SMK Negeri kintap
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
Â
Berikut ini adalah LK best practice yang saya susun sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Adapun best practice ini disusun berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dari aksi 1 hingga 4 yang telah saya laksanakan sebelumnya. Semoga dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan semuanya. Mohon dimaafkan jika masih terdapat kekurangan. Terimakasih
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Â
Best Practices PPG Daljab UNJ Nur Apriadi
1. LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi,
Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi MA Mambaul Ulum
Lingkup Pendidikan SMA/MA
Tujuan yang ingin dicapai Merancang pembelajaran yang aktif, inovatif, dan
menyenangkan, & Meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
Penulis Nur Apriadi , S.Pd.
Tanggal PPL Aksi : 1 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar
belakang masalah, mengapa
praktik ini penting untuk
dibagikan, apa yang menjadi
peran dan tanggung jawab anda
dalam praktik ini.
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah adalah :
• Rendahnya minat peserta didik untuk mengikuti
pembelajaran sejarah
• Tuntutan abad 21, dimana guru dan peserta didik
diharapkan mampu untuk menguasai penggunaan IT
dalam kegiatan pembelajaran.
• Guru belum menerapkan penggunaan model-model
pembelajaran inovatif yang menarik bagi peserta didik.
Praktik ini penting untuk dibagikan karena dapat
menimbulkan dampak yang sangat besar dan luar biasa
dalam proses pembelajaran yaitu:
• Dengan menerapkan model dan metode pembelajaran
yang bervariasi, peserta didik menjadi sangat antusias
dalam mengikuti proses pembelajaran mulai dari
pendahuluan, inti, simpulan dan sampai dengan refleksi
serta penutup.
• Model dan metode pembebelajaran menjadi lebih
bervariasi.
• Media dan Alat/Bahan Pembelajaran lebih inovatif dan
tidak monoton sehingga menarik perhatian peserta
didik/tidak membosankan.
• Proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih terstruktur.
• Kegiatan pembelajaran menjadi bersifat student
oriented/berpusat pada peserta didik.
• Pada saat proses kegiatan pembelajaran berlangsung
peserta didik menjadi lebih fokus dan aktif.
• Proses kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik
daripada proses kegiatan pembelajaran sebelumnya.
• Tercapainya tujuan pembelajaran sesuai dengan yang
direncanakan.
Yang menjadi peran tanggung jawab saya dalam
praktik ini yaitu:
• Memperoleh bimbingan dan arahan dalam proses
penyusunan rencana pembelajaran PPL
• Saya berdiskusi dan mempresentasikan hasil
penyusunan rencana pembelajaran PPL bersama dosen,
guru pamong, dan teman-teman mahasiswa PPG
program studi Sejarah.
2. • Melakukan revisi perbaikan rencana pembelajaran PPL
berdasarkan sharing dan masukan dari hasil diskusi dan
presentasi yang sudah dilakukan.
• Mengunggah perangkat pembelajaran PPL di LMS.
• Melaksanakan PPL berdasarkan perangkat
pembelajaran.
• Mendokumentasikan dalam bentuk video proses
pelaksanaan PPL
• Mengunggah video yang sudah di edit durasi 30 menit
pada LMS.
• Melakukan refleksi kegiatan yang sudah dilaksanakan.
Tantangan :
Apa saja yang menjadi
tantangan untuk mencapai
tujuan tersebut? Siapa saja yang
terlibat,
Yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan yaitu:
• Terbatasnya sarana dan prasarana di sekolah.
• Keterbatasan sumber daya manusia yang dapat
membantu kegiatan pengambilan video saat
pelaksanaan PPL
• Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran yang
belum tepat dan menarik bagi siswa.
• Kesiapan peserta didik dalam proses pembelajaran.
• Kemampuan peserta didik dalam memahami materi
yang disajikan.
• Keaktifan peserta didik dalam pembelajaran mandiri
atau kelompok saat proses pembelajaran.
• Kondisi peserta didik dalam pelaksanaan PPL yang
ternyata belum maksimal sesuai dengan scenario.
• Peserta didik yang aktif masih sangat mendominasi
dalam proses pembelajaran.
Yang terlibat pada PPL
• Peserta didik sebagai objek sekaligus subjek dalam
proses pembelajaran tentang hubungan awal
masyarakat Indonesia dengan bangsa asing, bukti awal
adanya hubungan masyarakat Indonesia dengan
bangasa asing, teori-teori masuknya agama Hindu-
Buddha serta pengaruh kebudayaan India di Indonesia.
• Guru sebagai fasilitator.
• Dosen dan guru pamong sebagai pembimbing dalam
proses melaksanakan pembelajaran PPL Aksi Ke-1.
• Rekan sejawat yang membantu terlaksananya kegiatan
ini.
• Peserta didik dari kelas DKV dan juga Tim Sinema
yang membantu proses pengambilan gambar saat
praktik pembelajaran.
3. Aksi :
Langkah-langkah apa yang
dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut/ strategi apa
yang digunakan/ bagaimana
prosesnya, siapa saja yang
terlibat / Apa saja sumber daya
atau materi yang diperlukan
untuk melaksanakan strategi ini
Langkah-langkah apa yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut :
• Mempersiapkan semaksimal mungkin sarana dan
prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
• Pemilihan & Penggunaan Media yang tepat dalam proses
pelaksanaan pembelajaran.
• Strategi yang dilakukan adalah memilih media
pembelajaran yang tepat dan menarik sesuai dengan
materi yang diajarkan serta sesuai dengan karakteristik
dan kebutuhan peserta didik. Penggunaan power poin
yang menarik dan sesuai dengan materi pembelajaran
akan membuat peserta didik semakin memahami materi
yang diajarkan.
• Proses pemilihan media pembelajaran yang berupa PPT
(power point), harus mencakup: materi yang sesuai,
gambar dan tulisannya harus jelas,singkat dan mudah
dimengerti, serta tampilan yang menarik untuk dibaca.
• Sumber daya atau materi yang diperlukan adalah
kemampuan guru dalam mengoprasikan alat-alat seperti
laptop, LCD, jaringan internet dan pembuatan PPT serta
penggunaannya.
• Mendapatkan dukungan dari Kepala Sekolah, Wakil
kepala sekolah bidang kurikulum dan sarana prasarana
dan teman teman guru.
• Membutuhkan kerja sama antara peserta didik dan teman
sejawat yang membantu pada saat pengambilan video.
Refleksi Hasil dan dampak
Bagaimana dampak dari aksi
dari Langkah-langkah yang
dilakukan? Apakah hasilnya
efektif? Atau tidak efektif?
Mengapa? Bagaimana respon
orang lain terkait dengan strategi
yang dilakukan, Apa yang
menjadi faktor keberhasilan atau
ketidak berhasilan dari strategi
yang dilakukan? Apa
pembelajaran dari keseluruhan
proses tersebut
Dampak dari aksi dan Langkah-langkah yang dilakukan
yaitu :
• Penggunaan dari video pembelajaran dan presentasi slide
PPT sangat membantu pemahaman peserta didik terkait
materi yang diajarkan.
• Pemilihan Model & Metode sangat efektif , dilihat dari
keaktifan siswa melakukan setiap kegiatan pembelajaran,
siswa mampu memberikan tanggapan dan jawaban di
setiap diskusi kelompok.
• Proyek yang ditugaskan kepada peserta didik dapat
diselesaikan dan dipresentasikan tepat waktu.
• Semua dapat dilaksanakan sesuai dengan apa yang telah
direncanakan.
• Tercapainya kegiatan sesuai dengan harapan.
Apakah hasilnya efektif Atau tidak efektif? Mengapa?
• Hasilnya sangat efektif, terbukti peserta didik sangat
antusias mengikuti proses pembelajaran, mulai dari
pendahuluan hingga proses pembelajaran selesai.
Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategiyang
dilakukan:
• Respon kepala sekolah sangatpositif dan mendukung
penuh atas kegiatatan pembelajaran yang dilkukan
untuk keberhasilan kami peserta PPG memperoleh
sertifikat.
• Dukungan Rekan sejawat sangat positif dan antusias,
sehingga mereka juga ingin melaksanakan model
pembelajaran yang telah saya laksanakan. Karena
berdampak besar terhadap motivasi belajar siswa.
4. Yang menjadi faktor keberhasilan yaitu :
• Dukungan kepala sekolah dan rekan sejawat yang turut
membantu mempersiapkan alat dan bahan dalam proses
kegiatan pembelajaran.
• Dukungan peserta didik yang tergabung dalam
kelompok DKV dan Sinema dalam proses pengambilan
video.
• Situasi dan kondisi sangat mendukung terlaksananya
kegiatan PPL Aksi Ke-1 dan Ke-2.
• Dapat mengantisipasi atau mengatasi tantangan yang
dihadapi sebelum hari pelaksanaan PPL Aksi Ke-1dan 2.
• Berusaha melaksanakan semaksimal mungkin apa yang
telah direncanakan.
Ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan?
• Pengambilan video pada saat pelaksanaan proses
pembelajaran PPL Aksi Ke-1 dan ke-2 masih belum
optimal karena keterbatasan alat bantu sehingga hasil
rekaman video belum maksimal. Pengambilan video 1
terkendala pada suara peserta didik yang tidak terekam
dalam video, kalaupun terekam suaranya sangat kecil.
Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut :
• Untuk melaksanakan proses pembelajaran sehari- hari
lebih tertib dan terstruktur.
• Peserta didik lebih tertarik dan fokus.
• Pembelajaran lebih bervariasi.
• Pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan.
• Media dan alat/bahan pembelajaran lebih variatif dan
inovatif.