Lipstik adalah kosmetik yang lazimnya dipakai oleh kaum wanita untuk menyempurnakan penampilan dengan aplikasi pada bibir yang membuat tampilan volume, warna, dan tekstur yang berbeda. Lipstik terdiri atas campuran minyak, lilin, pigmen warna, dan bahan tambahan lainnya yang diolah menjadi bentuk batang untuk diaplikasikan pada bibir. Ada berbagai jenis lipstik seperti matte, satin, cream, dan
2. PENDAHULUAN
Lipsticks, merupakan kosmetika yang digunakan
pada bibir dan berbentuk sticks, pada umumnya
dispersi bahan pewarna terdiri dari campuran
yang sesuai antara minyak, lemak dan lilin.
Umumnya lipstik digunakan untuk mewarnai bibir
sehingga dapat meningkatkan estetika dalam tata
rias wajah & memberikan ekspresi wajah yang
menarik.
3. DEFINISI
Kosmetik adalah bahan atau sediaan yang
dimaksudkan untuk digunakan pada bagian
luar tubuh manusia (epidermis, rambut,
kuku, bibir, dan organ genital bagian luar)
atau gigi dan mukosa mulut terutama
untuk membersihkan, mewangikan,
mengubah penampilan atau memperbaiki
bau badan atau melindungi atau
memelihara tubuh pada kondisi baik
(BPOM2003)
4. MANFAAT
Memberikan warna pada bibir.
Bibir yang kurang baik akan disamarkan atau disembunyikan.
Bibir yang lebih tipis dapat dibuat tampak lebih tebal dan sebaliknya.
Melindungi bibir dari kekeringan.
Meningkatkan kepercayaan diri.
menjaga kelembaban bibir dari penyebab kekeringan.
Membuat wajah terlihat lebih fresh
5. Karakteristik
Lipstick yang baik harus memenuhi karakteristik berikut :
1. Dapat bertahan dibibir selama mungkin.
2. Cukup melekat pada bibir, tetapi tidak sampai lengket.
2. Tidak mengiritasi atau menimbulkan alergi pada bibir.
3. Melembabkan bibir dan tidak mengeringkannya.
4. Memberikan warna yang merata pada bibir.
5. Penampilannya harus menarik, baik warna maupun bentuknya.
6. Tidak meneteskan minyak, permukaannya mulus, tidak bopeng atau berbintik-
bintik, atau memperlihatkan hal-hal lain yang tidak menarik.
(Tranggono dan Latifah, 2007)
6. Bahan pembuat lipstick
Minyak
Lilin
Lemak
Zat warna
Antioksidan
Pengawet
Parfum
UTAMA
TAMBAHAN
7. FORMULASI LIPSTICK
Ingridient Contoh
Minyak lain minyak jarak, minyak
mineral dan minyak nabati
Lilin carnauba wax, candelilla wax,
beeswax, ozokerites,
spermaceti carnauba wax,
Paraffin wax, ozokerites, dan
ceresin.
Lemak lemak coklat, lanolin,
lesitin, minyak nabati
terhidrogenasi dan lain-lain.
Pengawet Nipagin, metil paraben dan
propil paraben
Pewarna Carminosine, karotenoid, dll
Antioksidan BHT, BHA dan vitamin E
Parfum Parfum yang berasaldari
minyak tumbuhan (bunga)
8.
9. MINYAK
Minyak adalah salah satu komponen dalam basis lipstik yang
berfungsi untuk melarutkan atau mendispersikan zat warna.
Minyak yang sering digunakan dalam kebanyakan lipstik modern
antara lain minyak jarak.
(Balsam, 1972).
10. MINYAK JARAK
Minyak jarak merupakan minyak nabati yang unik karena memiliki
viskositas yang tinggi dan memiliki kemampuan melarutkan
staining-dye dengan baik.
Viskositasnya yang tinggi adalah salah satu keuntungan dalam
menunda pengendapan dari pigmen yang tidak larut pada saat
pencetakan, sehingga dispersi pigmen benar benar merata.
(Balsam, 1972).
11. LILIN
Lilin digunakan untuk memberi struktur batang yang kuat pada lipstik dan menjaganya
tetap padat walau dalam keadaan hangat.
Campuran lilin yang ideal akan menjaga lipstik tetap padat setidaknya pada suhu
50°C dan mampu mengikat fase minyak agar tidak ke luar dan juga harus tetap
lembut dan mudah dioleskan pada bibir dengan tekanan serendah mungkin.
Contoh lilin yang sering di pakai adalah Carnauba wax
(Balsam, 1972).
12. WAX
Wax merupakan salah satu lilin alami yang yang sangat keras
karena memiliki titik lebur yang tinggi yaitu 85°C.
Biasa digunakan dalam jumlah kecil untuk meningkatkan titik
lebur dan kekerasan lipstik
(Balsam, 1972).
13. LEMAK
Lemak yang biasa digunakan adalah campuran lemak padat
yang berfungsi untuk membentuk lapisan film pada bibir, memberi
tekstur yang lembut, meningkatkan kekuatan lipstik dan dapat
mengurangi efek berkeringat dan pecah pada lipstik.
Fungsinya yang lain dalam proses pembuatan lipstik adalah
sebagai pengikat dalam basis antara fase minyak dan fase lilin dan
sebagai bahan pendispersi untuk pigmen.
(Balsam, 1972).
14. ZAT WARNA
Zat warna dalam lipstik dibedakan atas dua jenis yaitu staining dye
dan pigmen.
Staining dye merupakan zat warna yang larut atau terdispersi dalam
basisnya
pigmen merupakan zat warna yang tidak larut tetapi tersuspensi dalam
basisnya.
Kedua macam zat warna ini masingmasing memiliki arti tersendiri,
tetapi dalam lipstik keduanya dicampur dengan komposisi sedemikian
rupa untuk memperoleh warna yang diinginkan.
(Balsam, 1972).
15. TAMBAHAN
1. Antioksidan
Antioksidan digunakan untuk melindungi minyak dan bahan tak
jenuh lain yang rawan terhadap reaksi oksidasi.
2. Parfum
Parfum perlu ditambahkan dalam formula lipstik untuk menutupi
bau dari minyak dan lilin yang terdapat dalam basis dan bau lain
yang tidak enak yang timbul setelah lipstik digunakan atau
disimpan.
16. …
3. Pengawet
Kemungkinan bakteri atau jamur untuk tumbuh di dalam
sediaan lipstik sebenarnya sangat kecil karena lipstik tidak
mengandung air. Akan tetapi ketika lipstik diaplikasikan pada
bibir kemungkinan terjadi kontaminasi pada permukaan lipstik
sehingga terjadi pertumbuhan mikroorganisme. Oleh karena itu
perlu ditambahkan pengawet di dalam formula lipstik.
(Balsam, 1972).
17. PEMBUATAN LIPSTICK
Minyak dipanaskan dalam wadah pemprosesan pada 175 - 185˚F (80 - 85°C) .
lilin di lelehkan secara terpisah dalam sebuah wadah setengah bola yang berselubung
(sering disebut "ketel") biasanya dilengkapi dengan anchor pengaduk / scraper. sedikit
minyak dapat ditambahkan ke ketel untuk membantu proses.
Fase lilin ditambahkan ke fase minyak. Berbagai jenis mixer / penyebar digunakanuntuk
menggabungkan dua fase ini.
zat warna disiapkan dengan mendispersikan bubuk pigmen ke minyak menggunakan pabrik
roll tiga, pabrik manik atau pabrik konvensional serupa. Semakin khalus zat warna yang di
gunakan maka proses penggilingan tidak di perlukan.
18. …
Dispersi cairan zat warna instan juga dapat di gunakan, dan dapat di
masukkan ke dalam campuran minyak dan lilin tanpa memerlukan proses
pengolahan akan tetapi dapat meningkatkan biaya produksi karena relatif
mahal
Dispersi zat warna yang telah jadi di campurkan ke dalam fase minyak-lilin
dan di aduk hingga homogen.
Campuran didinginkan sedikit sebelum wewangian, pengawet, dan bahan-
bahan lainnya ditambahkan.
19. …
Produk jadi diletakkan pada suhu yang lebih rendah sebelum dituangkan
ke dalam cetakan dan didinginkan untuk pengerasan.
batang lipstik yang telah jadi dapat di beri sedikit perlakuan dengan cara
melewatkannya melalui nyala api.
Setelah proses pengkilapan selesai, maka lipstik ditutup dan dimasukan
kedalam wadahnya.
(Silverson)
20. Lipstik
Lip Care atau Lip Vitamin
Lipstik adalah kosmetik yang
lazimnya dipakai oleh kaum wanita
untuk menyempurnakan
penampilan cantik dengan aplikasi
pada bibir yang membuat tampilan
volume, warna, dan tekstur yang
berbeda pada bibir. Selain memiliki
ragam warna yang sangat banyak,
lipstik juga memiliki banyak jenis,
yaitu berdasar bentuk dan
komposisi bahannya
21. Sheer lipstick
Sheer lipstik adalah lipstik dengan tampilan semi transparan. Memiliki
formula pewarnaan rendah jadi lipstik yang satu ini menambah warna bibir
secara alami. Sheer lipstick dapat digunakan sebagai lip balm karena kualitas
pelembab dan meningkatkan warna alami dari bibir atau menambahkan
sedikit warna berbeda untuk bibir. Hal ini juga alternatif yang baik untuk
orang-orang yang tidak menyukai memakai lipstik cakupan penuh dan warna
yang terlalu berlebihan/menonjol. Tampilannya hampir mirip seperti lipgloss,
hanya saja memiliki warna yang tidak berlebihan
22. Satin lipstick
Lipstik satin punya kandungan pelembab yang tinggi dan
lembut, sehingga selain memberi efek warna yang cantik, juga
dapat mengatasi masalah bibir kering. Kelebihan lain dari jenis
lipstik satin adalah ia tidak lengket dan pigmen warnanya
lebih banyak disbanding sheer lisptik. Bentuk fisiknya sama
seperti lipstik batang biasa, hanya di kemasan terdapat
keterangan bahwa lipstik tersebut berjenis satin.
23. Lipstick cream
Lipstk krim (Creamy lipstick) menjadikan warna bibir
terlihat lebih keluar. Sebelum menerapkan lipstik krim,
gunakan pensil bibir terlebih dahulu, baru lapisi dengan
lipstik. Sebaiknya aplikasikan dengan kuas, agar pulasan
lebih rapi
24. Matte lipstick
Matte lipstik adalah jenis lipstik yang tidak bersinar. Tekstur matte membuat
bibir terlihat tidak glossy dan kontur bibir terlihat, namun pigmen warnanya
lebih tahan lama dibanding satin lipstick. Matte lipstik dapat membuat efek
bibir terlihat lebih kecil dalam warna baik terang maupun gelap. Banyak lipstik
matte yang memebri kesan bibir tampak lebih kering kering. Sehingga, untuk
mengaplikasikannya sebaiknya gunakan pelembab bibir (hydrating lip balm)
sebelum memakai lipstick matte
25. Shine lipstick
Shine Lipstik adalah lipstick yang berkilau memantulkan
cahaya dan membuat bibir tampak mengkilap. Karena
efek bibir yang mengkilap maka bibir akan terlihat lebih
besar. Sebaiknya dipakai pada bibir yang cenderung kecil
/imut
26. Frosty lipstick
Frosty Lipstik, juga dikenal sebagai pearlescent yakni
lipstik yang mengkilap seperti mutiara/metalik. Lipstik
jenis ini pernah sangat populer di tahun 80an, namun
sekarang telah dianggap kuno
27. Lip balm
Lip balm awalnya adalah sejenis salep yang bisa
digunakan untuk mengatasi masalah bibir yang kering
dan pecah-pecah. Tidak semuanya memiliki pewarna dan
digunakan sebagai alat kecantikan. Kalau kamu ingin
menggunakan lip balm hanya untuk meredakan masalah
bibir pecah-pecah, kamu bisa menggunakan lip
balm yang lebih tradisional dan tidak berwarna. Lip
balm dalam bentuk stick disebut juga dengan chapstick.
28. Lip butter
Lip butter tidak jauh berbeda dengan lip balm. Hanya
saja, lip butter memiliki kandungan minyak yang lebih
tinggi dan konsistensi yang lebih mirip mentega
dibanding lip balm. Seperti lip balm, lip butter pun lebih
ditujukan untuk mereka yang memiliki bibir kering dan
pecah-pecah. Warnanya cenderung lembut dan tidak
pekat, walaupun ada pula merek-merek yang
menyediakan pilihan warna yang pekat dan terang.
29. Lip gloss
Dibandingkan dengan lip balm dan lip butter, lip
gloss memiliki kandungan minyak yang lebih tinggi
lagi. Lip balm dan lip butter biasanya hadir dalam
bentuk padat, sedangkan lip gloss biasanya berbentuk
cair. Lip gloss juga sering digunakan sebagai pelembap
bibir karena kandungan minyaknya yang tinggi. Walaupun
demikian, ada pula yang hanya menambahkan lip
gloss setelah menggunakan lip product lainnya untuk
menambahkan kesan glossy.
30. Lip tint/ lip stain
Ada yang menganggap lip tint dan lip stain itu sama, ada
juga yang menganggapnya berbeda. Walaupun demikian,
perbedaan utama antara lip tint dengan lip
product lainnya adalah tidak adanya kandungan lilin. Ada
sih lip tint yang bentuknya menyerupai lip balm.
Biasanya jenis ini lebih tepat disebut sebagai tinted lip
balm.
31. Lip liner
Lip liner biasanya digunakan untuk membingkai bibir
sebelum menggunakan lip product lainnya. Selain
membuat bentuk bibir lebih tegas, lip liner juga dapat
membantu menjaga pewarna bibir yang berminyak agar
tidak bleberan ke daerah sekitar mulut. Biasanya lip
liner digunakan kalau kamu ingin tampilan warna yang
penuh dan pekat
34. EVALUASI SEDIAAN LIPSTICK
1.Pemeriksaan Titik Lebur
cara : masukkan lipstik dalam oven dengan suhu awal 50°C selama 15 menit,
diamati apakah
melebur atau tidak, setelah itu suhu dinaikkan 1°C setiap 15 menit dan diamati
pada suhu berapa lipstik mulai melebur.
35. …
2.Pemeriksaan Breaking Point
Sediaan lipstik diletakkan pada posisi horizontal dengan jarak kira-kira ½ inci
dari tepi sediaan lipstik, kemudian diberikan beban yang berfungsi sebagai
pemberat. Berat beban ditambahkan secara berangsur-angsur dengan nilai yang
spesifik 10 g setiap interval waktu 30 detik. Berat
dimana lipstik patah merupakan nilai breaking point
(Lauffer, 1985)
36. …
3.Pemeriksaan Stabilitas
Diamati masing-masing sediaan yaitu ada tidaknya perubahan bentuk, warna dan
bau dari sediaan lipstik selama penyimpanan pada suhu kamar
pada hari ke 1, 5, 10 dan selanjutnya setiap 5 hari hingga hari ke-30
(Vishwakarma, et al., 2011).
37. …
4.Uji Oles Sediaan Lipstik
Cara : oleskan lipstik pada bibir, kemudian amati banyaknya warna yang
menempel pada tekanan
tertentu seperti biasanya kita menggunakan lipstik.
Pemeriksaan dilakukan terhadap masing-masing
sediaan yang dibuat dan dioleskan pada
bibir dengan 5 kali pengolesan
(Keithler, 1956).
38. …
5. Penentuan pH Sediaan Lipstik
Menggunakan : alat pH meter.
Cara :
Alat terlebih dahulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar netral (pH 7,01)
dan larutan dapar pH asam (pH 4,01) hingga alat menunjukkan harga pH tersebut.
Kemudian elektroda dicuci dengan aquadest, lalu dikeringkan dengan tisu.
Sampel dibuat dalam konsentrasi 1% yaitu ditimbang 1 g sediaan dan dilarutkan dalam 100 ml
aquadest.
Kemudian elektroda dicelupkan dalam larutan tersebut.
Biarkan alat menunjukkan harga pH sampai konstan.
Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan lipstick
(Rawlins, 2003).
39. …
6.Uji Iritasi
uji tempel terbuka (Patch Test) pada lengan bawah bagian dalam terhadap 10 orang
panelis. Uji tempel terbuka dilakukan dengan mengoleskan sediaan yang dibuat pada
lokasi lekatan dengan luas tertentu 2,5 x 2,5 cm, dibiarkan terbuka dan diamati
apa yang terjadi.
Amati yang terjadi :
reaksi iritasi positif ditandai oleh adanya kemerahan, gatal-gatal, atau
bengkak pada kulit belakang telinga bagian dalam yang diberi perlakuan.
Adanya kemerahan diberi tanda
(1), gatal-gatal diberi tanda
(2), bengkak diberi tanda (3), dan yang tidak menunjukkan reaksi apa-apa diberi
tanda (0).
Kriteria panelis uji iritasi yaitu
“wanita, usia antara 20-30 tahun, berbadan sehat jasmani dan rohani,
tidak memiliki riwayat penyakit alergi, menyatakan kesediaannya dijadikan panelis
uji iritasi.
(Badan Standar Nasional, 2006)