3. Vulva merupakan bagian paling luar dari
keseluruhan system reproduksi wanita.
Jadi, Vulva Hygiene adalah membersihkan
vulva dan daerah sekitarnya pada wanita untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan organ
eksternal serta mencegah terjadinya infeksi baik
oleh bakteri atau kuman.
5. Tujuan Vulva Hygiene
Untuk mencegah terjadinya infeksi didaerah
kewanitaan
Untuk menyembuhkan luka setelah
melahirkan
Untuk kebersihan daerah kewanitaan
Memberikan rasa nyaman pada daerah vulva
6. Masalah yang timbul jika tidak
dilakukan vulva hygiene seperti:
Vagina
berbau
Gatal-gatal pada
vagina
Nyeri
Timbul
jamur
Perasaan
tidak
Vagina terasa
panas
7. Masalah yang timbul jika tidak
dilakukan vulva hygiene seperti:
Gatal-gatal pada vagina dan keluar
cairan
Vagina terasa panas
Vagina berbau
Timbul jamur (kandidiasi)
Nyeri
Perasaan tidak nyaman
9. Penyakit yang ditimbulkan
1. Vulvitis (inflamasi vulva)
adalah suatu peradangan pada vulva (organ kelamin luar wanita).
2. Kandidiasi
adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang terjadi disekitar
vagina.
3. Vaginitis
adalah peradangan terhadap vagina.
4. Vaginosis bakterialis
adalah peradangan pada vagina yang disebabkan pertumbuhan
berlebihan satu dari beberapa jenis bakteri yang normalnya terdapat
di vagina, sehingga mengganggu keseimbangan bakteri vagina yang
alamiah.
11. Langkah-langkah Vulva Hygiene
1. Membersihkan daerah kelamin
Alat dan Bahan :
Air
Sabun
Tisu
Prosedur Tindakan :
Siapkan air steril (air yang sudah direbus) dan gunakan sabun
pembersih, bersihkan vulva dari depan ke belakang / dari daerah vulva
bagian atas kedaerah vulva bagian bawah sampai dengan anus sampai
bersih
Keringkan vulva dengan tisu
13. Waktu Perawatan Vulva
1. Saat mandi
Pada saat mandi, ibu post partum pasti melepas
pembalut, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi
kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada
pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian
pembalut, demikian pula pada perineum ibu, untuk itu
diperlukan pembersihan perineum.
2. Setelah buang air kecil
Pada saat buang air kecil, pada saat buang air kecil
kemungkinan besar terjadi kontaminasi air seni
padarektum akibatnya dapat memicu pertumbuhan
bakteri pada perineum untuk itu diperlukan pembersihan
perineum.
3. Setelah buang air besar.
Pada saat buang air besar, diperlukan pembersihan sisa-