SlideShare a Scribd company logo
Laporan Praktikum Korosi
OTP ELECTRICAL TOTAL EP INDONESIE
Nama Anggota :
1. Armand Patulungi Aspar
2. Bayu Kuncoro
3. Ichsan Salam
4. Linda Kurniawati
5. Utomo Hadi Saputra
Eksperimen Pertama
Pengukuran Potensial pada Logam
Tujuan : Mengetahui energi potensial pada logam
Alat dan Bahan :
1. Logam (Besi, anoda Zn, pipa Galvanis, Kuningan dan Alumunium)
2. Wadah
3. PH meter
4. Alat pengukur Potensial
5. Cuka
6. Sabun
7. Air Tawar
8. Tanah
Langkah Kerja :
1. Siapkan elektrolit pada wadah yang tersedia
2. Ukur PH dari larutan elektrolit menggunakan PH meter
3. Rendam logam untuk beberapa saat
4. Ukur potensial logam
5. Lanjutkan langkah diatas pada larutan elektrolit yang berbeda
Laporan Praktikum Korosi
Hasil :
 Elektrolit (air tawar) PH = 6,9
 Elektrolit (air sabun) PH > 8
 Elektrolit (tanah) PH = 7
No Material Nilai Tegangan (Volt)
1 Besi 0,37
2 Anoda Zn 0,93
3 Kuningan 0,25
4 Pipa Galvanis 1,06
5 Alumunium 0,16
No Material Nilai Tegangan (Volt)
1 Besi 0,07
2 Anoda Zn 0,22
3 Kuningan 0,06
4 Pipa Galvanis 0,84
5 Alumunium 0,14
No Material Nilai Tegangan (Volt)
1 Besi 0,28
2 Anoda Zn 0,84
3 Kuningan 0,28
4 Pipa Galvanis 0,84
5 Alumunium 0,20
Laporan Praktikum Korosi
 Elektrolit (asam) PH = 6,8
Pembahasan:
Korosi adalah peristiwa degrasi suatu bahan umumnya pada logam akibat pengaruh
lingkungan. Kerusakan akibat korosi biasanya berjalan sangat lambat dan berkelanjutan
(progressive). Serangan korosi pada logam dapat terjadi baik dalam media cair, uap maupun gas.
Adanya korosi umumnya dapat dideteksi misalnya dari pengurangan berat, perubahan permukaan
dan adanya penurunan sifat mekanik logam-logam yang bersangkutan.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap
perubahan nilai potensial sel pada logam dan juga untuk mengetahui pengaruh terhadap laju
korosinya. Potensial sel sendiri merupakan indikasi sebuah logam untuk menghasilkan energi.
Semakin tinggi energi yang dihasilkan, semakin pula logam tersebut bersifat anodis, mudah
melepaskan elektron atau yang sering kita sebut mengalami korosi. Sebaliknya, semakin rendah
energi yang dihasilkan semakin pula logam tersebut bersifat katodis, mudah menerima elektron.
Berikut daftar deret elektrokimia yang biasa digunakan untuk melihat sifat sebuah logam secara
mudah.
No Material Nilai Tegangan (Volt)
1 Besi 0,20
2 Anoda Zn 0,93
3 Kuningan 0,13
4 Pipa Galvanis 0,99
5 Alumunium 0,16
Ada beberapa penyebab yang mempengaruhi laju korosi sebuah material, yakni :
1. Nilai keasaman dan basa elektrolit (pH)
2. Temperatur
3. Faktor Padatan Terlarut
4. Lokasi
5. Mechanical
6. Media Korosif
Praktikum ini menggunakan empat jenis elektrolit yakni, tanah, air sabun (larutan basa), air
cuka (larutan asam) dan air tawar. Sedang jenis logamnya adalah Besi, anoda Zn, pipa Galvanis,
Kuningan dan Alumunium.
Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa pipa Galvanis memiliki energi potensial
tertinggi pada semua jenis larutan elektrolit. Sedang untuk logam yang berenergi terendah dimiliki
oleh beberapa jenis logam, diantaranya adalah Besi (pada larutan elektrolit air tawar), Alumunium
(pada elektrolit air sabun dan tanah), dan Kuningan (pada elektrolit asam).
Kesimpulan :
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses degradasi umumnya pada logam, dalam
hal ini adalah korosi. Laju korosi setiap material juga berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan
sekitarnya.
Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pH sangat mempengaruhi laju korosi sebuah
material. Semakin tinggi nilai keasaman atau kebasaan sebuah larutan, semakin laju pula korosi
tersebut sulit untuk dihindari.
Laporan Praktikum Korosi
Eksperimen Kedua
Pengukuran Ketebalan Pipa
Tujuan : Untuk mengetahui ketebalan pipa 270⁰ 0⁰
Alat dan bahan : A
1. Pipa yang akan diteliti
2. Ultrasonik Wall Tickness C B
3. Oli
90⁰
Langkah kerja : 180⁰
1. Oloskan oli pada pipa yang sudutnya sudah ditentukan untuk diukur
2. Ukur pipa menggunakan Ultrasonik Wall Tickness
3. Lakukan berulang kali sesuai sudut yang diperlukan
Hasil :
 Bagian Pertama
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 6,5 Reject
90⁰ 6,9 Reject
180⁰ 6,3 Reject
270⁰ 6,5 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
B 0⁰ 6,5 Reject
90⁰ 6,9 Reject
180⁰ 6,3 Reject
270⁰ 6,5 Reject
Laporan Praktikum Korosi
 Bagian Kedua
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
C 0⁰ 6,5 Reject
90⁰ 6.6 Reject
180⁰ 6,6 Reject
270⁰ 6,5 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 6,0 Reject
90⁰ 5,8 Reject
180⁰ 5,3 Reject
270⁰ 6,3 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
C 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 5,9 Reject
180⁰ 6,4 Reject
270⁰ 5,9 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
B 0⁰ 5,8 Reject
90⁰ 5,9 Reject
180⁰ 6,7 Reject
270⁰ 5,9 Reject
Laporan Praktikum Korosi
 Bagian Ketiga




 Bagian Keempat
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 5,7 Reject
180⁰ 6 Reject
270⁰ 5,9 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
B 0⁰ 7,2 OK
90⁰ 7,3 OK
180⁰ 7,1 OK
270⁰ 7,3 OK
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
C 0⁰ 6,9 Reject
90⁰ 7,2 Reject
180⁰ 6,9 Reject
270⁰ 7,0 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 5,7 Reject
180⁰ 6 Reject
270⁰ 5,9 Reject
Laporan Praktikum Korosi
 Bagian Lima
 Bagian Enam
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
B 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 6,0 Reject
180⁰ 5,3 Reject
270⁰ 6,4 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
C 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 6,1 Reject
180⁰ 5,5 Reject
270⁰ 5,2 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 5,7 Reject
90⁰ 6,3 Reject
180⁰ 5,5 Reject
270⁰ 5,2 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
A 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 5,8 Reject
180⁰ 5,8 Reject
270⁰ 5,3 Reject
Laporan Praktikum Korosi
Pembahasan :
Korosi adalah peristiwa degrasi suatu bahan, umumnya terjadi pada logam dan
akibat dari pengaruh lingkungan. Kerusakan akibat korosi biasanya berjalan sangat lambat dan
berkelanjutan (progressive). Serangan korosi pada logam dapat terjadi baik dalam media cair, uap
maupun gas. Adanya korosi umumnya dapat dideteksi misalnya dari pengurangan berat, perubahan
permukaan dan adanya penurunan sifat mekanik logam-logam yang bersangkutan.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui laju korosi pada suatu material,
dalam hal ini adalah pipa. Dengan mengatehui perubahan ketebalan pada pipa, laju korosi tersebut
dapat dihitung.
Sebenarnya ada dua metode penghitungan laju korosi sebuah material, yaitu :
1. Metode kehilangan berat
2. Metode kehilangan/pengurangan ketebalan material
Metode perhitungan laju korosi yang sering digunakan adalah metode kehilangan
berat dibandingkan dengan metode kehilangan/pengurangan ketebalan material. Hal ini karena
diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui perubahan ketebalan material tersebut.
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
B 0⁰ 6,0 Reject
90⁰ 5,8 Reject
180⁰ 5,9 Reject
270⁰ 5,8 Reject
Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan
C 0⁰ 5,9 Reject
90⁰ 5,5 Reject
180⁰ 6,5 Reject
270⁰ 6,3 Reject
Berdasarkan stardar pipa (A53/NPS 4”/7,14), beberapa pipa ada yang memenuhi
standar dan ada pula yang tidak. Ketebalan pipa yang semula berkisar 7,14 mm, pada umunya
mengalami degrasi dan juga penebalan . Peristiwa degradasi inilah yang sering disebut sebagai
korosi, sedang pipa yang mengalami penebalan sebenarnya bisa dilihat di standar API5L. Untuk
kondisi praktikum sekarang (karena waktu tidak cukup) penambahan itu dianggap sebagai scale atau
kotoran, jadi data yang lebih dari tebal standar bisa diabaikan, dan dimasukkan sebagai katogori OK.
Sebaliknya data pipa yang mengalami penurunan ketebalan dari tebal standar dimasukkan dalam
kategori “rejact”.
Kesimpulan :
Metode untuk menentukan laju korosi pada material ada bermacam-macam, salah
satunya adalah dengan mengetahui penurunan ketebelan material tersebut. Tentunya, sebab dari
perubahan ketebalan pada material adalah akibat dari pengaruh lingkungan. Karena yang seperti
kita ketahui bahwa ada bebererapa faktor lingkungan yang mempengaruhi laju korosi.

More Related Content

What's hot

MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERfarid miftah
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
farid miftah
 
Reaksi kimia dalam larutan
Reaksi kimia dalam larutanReaksi kimia dalam larutan
Reaksi kimia dalam larutan
aditya rakhmawan
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
Mahammad Khadafi
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
SMK IT TEBUIRENG III
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Ida Farida Ch
 
Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin
artyudy
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
PTIK BB
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikZul Abidin
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
Yuyun Kartika
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
yusbarina
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
SMP IT Putra Mataram
 
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
EVIGAWATIANWAR
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
dasi anto
 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
UIN Alauddin Makassar
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
Chyka JepaNk
 
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi intiP 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi intiyusbarina
 
195478912 lembar-kerja-siswa
195478912 lembar-kerja-siswa195478912 lembar-kerja-siswa
195478912 lembar-kerja-siswa
smk peta
 

What's hot (20)

MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETERMAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
MAKALAH TURBIDIMETER DAN DENSITOMETER
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Reaksi kimia dalam larutan
Reaksi kimia dalam larutanReaksi kimia dalam larutan
Reaksi kimia dalam larutan
 
4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas4 teori kinetika gas
4 teori kinetika gas
 
Diagram fasa
Diagram fasaDiagram fasa
Diagram fasa
 
Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor Konduktor dan semikonduktor
Konduktor dan semikonduktor
 
Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin Ac impedance measurement oleh wahyudin
Ac impedance measurement oleh wahyudin
 
Perubahan Fasa
Perubahan FasaPerubahan Fasa
Perubahan Fasa
 
Kestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleksKestabilan ion kompleks
Kestabilan ion kompleks
 
Tugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknikTugas 2 material teknik
Tugas 2 material teknik
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus MolekulPPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
PPT Rumus Empiris dan Rumus Molekul
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
Tugas ringkasan materi bab 8 fisika modern tentang molekul (adi & andi)
 
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
Rpp ikatan kimia kd 3.5 n2
 
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolitModul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
Modul Kimia Kelas X: Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit
 
Anodasi aluminium
Anodasi aluminiumAnodasi aluminium
Anodasi aluminium
 
inhibitor korosi
inhibitor korosiinhibitor korosi
inhibitor korosi
 
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi intiP 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
P 6 deteksi dan pengukuran radiasi inti
 
195478912 lembar-kerja-siswa
195478912 lembar-kerja-siswa195478912 lembar-kerja-siswa
195478912 lembar-kerja-siswa
 

Similar to Laporan Praktikum Korosi

SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
CeciliaFebianti
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixIsponi Umayah
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingAbrianto Akuan
 
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logam
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logamLaporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logam
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logamtriesatrio
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
andrizakaria1
 
Ipa7 bab4-b
Ipa7 bab4-bIpa7 bab4-b
Ipa7 bab4-b
SMPK Stella Maris
 
geokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.pptgeokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.ppt
ElnaMigo
 
Nim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi JuniantoNim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi Junianto
Si Jo
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Dwi Karyani
 
NACE Partial Description
NACE Partial DescriptionNACE Partial Description
NACE Partial Description
Oky Ruslan Wijaya
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
TEMPERATURE.pptx
TEMPERATURE.pptxTEMPERATURE.pptx
TEMPERATURE.pptx
sunankalijogo3
 
Ppt semhas ilham
Ppt semhas ilhamPpt semhas ilham
Ppt semhas ilham
Lukman Hakim
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
ferdiankurniawan4
 
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptxBAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
sakuralavender1
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
anggundiantriana
 
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
irliyandiy
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
rainahalimah
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
Adeputri Azhar
 

Similar to Laporan Praktikum Korosi (20)

SNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdfSNI pb 2009.pdf
SNI pb 2009.pdf
 
Ppt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fixPpt cu dan nikel fix
Ppt cu dan nikel fix
 
Peralatan Elektroplating
Peralatan ElektroplatingPeralatan Elektroplating
Peralatan Elektroplating
 
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logam
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logamLaporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logam
Laporan akhir praktikum korosi dan perlindungan logam
 
Material Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.pptMaterial Temp-Tinggi.ppt
Material Temp-Tinggi.ppt
 
Ipa7 bab4-b
Ipa7 bab4-bIpa7 bab4-b
Ipa7 bab4-b
 
geokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.pptgeokimia-panas-bumi.ppt
geokimia-panas-bumi.ppt
 
Nim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi JuniantoNim 10505019 Samsi Junianto
Nim 10505019 Samsi Junianto
 
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometriPraktikum analisis kimia lingkungan argentometri
Praktikum analisis kimia lingkungan argentometri
 
NACE Partial Description
NACE Partial DescriptionNACE Partial Description
NACE Partial Description
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
TEMPERATURE.pptx
TEMPERATURE.pptxTEMPERATURE.pptx
TEMPERATURE.pptx
 
Ppt semhas ilham
Ppt semhas ilhamPpt semhas ilham
Ppt semhas ilham
 
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptxLAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
LAPORAN PRAKTIKUM MATERIAL TERAPAN.pptx
 
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptxBAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
BAB 6.1 SEL ELEKTROLITIK 2.pptx
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 
Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd)Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd)
 
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
_5 Pengujian Fisika & Kimia (JIS) PT.IFI.ppt
 
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.pptpembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
pembelajaran Voltametri bagi mahasiswa farmasi.ppt
 
Laporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum OrganikLaporan Praktikum Organik
Laporan Praktikum Organik
 

Recently uploaded

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 

Recently uploaded (11)

Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 

Laporan Praktikum Korosi

  • 1. Laporan Praktikum Korosi OTP ELECTRICAL TOTAL EP INDONESIE Nama Anggota : 1. Armand Patulungi Aspar 2. Bayu Kuncoro 3. Ichsan Salam 4. Linda Kurniawati 5. Utomo Hadi Saputra Eksperimen Pertama Pengukuran Potensial pada Logam Tujuan : Mengetahui energi potensial pada logam Alat dan Bahan : 1. Logam (Besi, anoda Zn, pipa Galvanis, Kuningan dan Alumunium) 2. Wadah 3. PH meter 4. Alat pengukur Potensial 5. Cuka 6. Sabun 7. Air Tawar 8. Tanah Langkah Kerja : 1. Siapkan elektrolit pada wadah yang tersedia 2. Ukur PH dari larutan elektrolit menggunakan PH meter 3. Rendam logam untuk beberapa saat 4. Ukur potensial logam 5. Lanjutkan langkah diatas pada larutan elektrolit yang berbeda
  • 2. Laporan Praktikum Korosi Hasil :  Elektrolit (air tawar) PH = 6,9  Elektrolit (air sabun) PH > 8  Elektrolit (tanah) PH = 7 No Material Nilai Tegangan (Volt) 1 Besi 0,37 2 Anoda Zn 0,93 3 Kuningan 0,25 4 Pipa Galvanis 1,06 5 Alumunium 0,16 No Material Nilai Tegangan (Volt) 1 Besi 0,07 2 Anoda Zn 0,22 3 Kuningan 0,06 4 Pipa Galvanis 0,84 5 Alumunium 0,14 No Material Nilai Tegangan (Volt) 1 Besi 0,28 2 Anoda Zn 0,84 3 Kuningan 0,28 4 Pipa Galvanis 0,84 5 Alumunium 0,20
  • 3. Laporan Praktikum Korosi  Elektrolit (asam) PH = 6,8 Pembahasan: Korosi adalah peristiwa degrasi suatu bahan umumnya pada logam akibat pengaruh lingkungan. Kerusakan akibat korosi biasanya berjalan sangat lambat dan berkelanjutan (progressive). Serangan korosi pada logam dapat terjadi baik dalam media cair, uap maupun gas. Adanya korosi umumnya dapat dideteksi misalnya dari pengurangan berat, perubahan permukaan dan adanya penurunan sifat mekanik logam-logam yang bersangkutan. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui pengaruh lingkungan terhadap perubahan nilai potensial sel pada logam dan juga untuk mengetahui pengaruh terhadap laju korosinya. Potensial sel sendiri merupakan indikasi sebuah logam untuk menghasilkan energi. Semakin tinggi energi yang dihasilkan, semakin pula logam tersebut bersifat anodis, mudah melepaskan elektron atau yang sering kita sebut mengalami korosi. Sebaliknya, semakin rendah energi yang dihasilkan semakin pula logam tersebut bersifat katodis, mudah menerima elektron. Berikut daftar deret elektrokimia yang biasa digunakan untuk melihat sifat sebuah logam secara mudah. No Material Nilai Tegangan (Volt) 1 Besi 0,20 2 Anoda Zn 0,93 3 Kuningan 0,13 4 Pipa Galvanis 0,99 5 Alumunium 0,16
  • 4. Ada beberapa penyebab yang mempengaruhi laju korosi sebuah material, yakni : 1. Nilai keasaman dan basa elektrolit (pH) 2. Temperatur 3. Faktor Padatan Terlarut 4. Lokasi 5. Mechanical 6. Media Korosif Praktikum ini menggunakan empat jenis elektrolit yakni, tanah, air sabun (larutan basa), air cuka (larutan asam) dan air tawar. Sedang jenis logamnya adalah Besi, anoda Zn, pipa Galvanis, Kuningan dan Alumunium. Hasil dari praktikum ini menunjukkan bahwa pipa Galvanis memiliki energi potensial tertinggi pada semua jenis larutan elektrolit. Sedang untuk logam yang berenergi terendah dimiliki oleh beberapa jenis logam, diantaranya adalah Besi (pada larutan elektrolit air tawar), Alumunium (pada elektrolit air sabun dan tanah), dan Kuningan (pada elektrolit asam). Kesimpulan : Lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses degradasi umumnya pada logam, dalam hal ini adalah korosi. Laju korosi setiap material juga berbeda-beda sesuai dengan kondisi lingkungan sekitarnya. Pada praktikum ini dapat disimpulkan bahwa pH sangat mempengaruhi laju korosi sebuah material. Semakin tinggi nilai keasaman atau kebasaan sebuah larutan, semakin laju pula korosi tersebut sulit untuk dihindari.
  • 5. Laporan Praktikum Korosi Eksperimen Kedua Pengukuran Ketebalan Pipa Tujuan : Untuk mengetahui ketebalan pipa 270⁰ 0⁰ Alat dan bahan : A 1. Pipa yang akan diteliti 2. Ultrasonik Wall Tickness C B 3. Oli 90⁰ Langkah kerja : 180⁰ 1. Oloskan oli pada pipa yang sudutnya sudah ditentukan untuk diukur 2. Ukur pipa menggunakan Ultrasonik Wall Tickness 3. Lakukan berulang kali sesuai sudut yang diperlukan Hasil :  Bagian Pertama Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 6,5 Reject 90⁰ 6,9 Reject 180⁰ 6,3 Reject 270⁰ 6,5 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan B 0⁰ 6,5 Reject 90⁰ 6,9 Reject 180⁰ 6,3 Reject 270⁰ 6,5 Reject
  • 6. Laporan Praktikum Korosi  Bagian Kedua Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan C 0⁰ 6,5 Reject 90⁰ 6.6 Reject 180⁰ 6,6 Reject 270⁰ 6,5 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 6,0 Reject 90⁰ 5,8 Reject 180⁰ 5,3 Reject 270⁰ 6,3 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan C 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 5,9 Reject 180⁰ 6,4 Reject 270⁰ 5,9 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan B 0⁰ 5,8 Reject 90⁰ 5,9 Reject 180⁰ 6,7 Reject 270⁰ 5,9 Reject
  • 7. Laporan Praktikum Korosi  Bagian Ketiga      Bagian Keempat Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 5,7 Reject 180⁰ 6 Reject 270⁰ 5,9 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan B 0⁰ 7,2 OK 90⁰ 7,3 OK 180⁰ 7,1 OK 270⁰ 7,3 OK Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan C 0⁰ 6,9 Reject 90⁰ 7,2 Reject 180⁰ 6,9 Reject 270⁰ 7,0 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 5,7 Reject 180⁰ 6 Reject 270⁰ 5,9 Reject
  • 8. Laporan Praktikum Korosi  Bagian Lima  Bagian Enam Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan B 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 6,0 Reject 180⁰ 5,3 Reject 270⁰ 6,4 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan C 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 6,1 Reject 180⁰ 5,5 Reject 270⁰ 5,2 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 5,7 Reject 90⁰ 6,3 Reject 180⁰ 5,5 Reject 270⁰ 5,2 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan A 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 5,8 Reject 180⁰ 5,8 Reject 270⁰ 5,3 Reject
  • 9. Laporan Praktikum Korosi Pembahasan : Korosi adalah peristiwa degrasi suatu bahan, umumnya terjadi pada logam dan akibat dari pengaruh lingkungan. Kerusakan akibat korosi biasanya berjalan sangat lambat dan berkelanjutan (progressive). Serangan korosi pada logam dapat terjadi baik dalam media cair, uap maupun gas. Adanya korosi umumnya dapat dideteksi misalnya dari pengurangan berat, perubahan permukaan dan adanya penurunan sifat mekanik logam-logam yang bersangkutan. Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui laju korosi pada suatu material, dalam hal ini adalah pipa. Dengan mengatehui perubahan ketebalan pada pipa, laju korosi tersebut dapat dihitung. Sebenarnya ada dua metode penghitungan laju korosi sebuah material, yaitu : 1. Metode kehilangan berat 2. Metode kehilangan/pengurangan ketebalan material Metode perhitungan laju korosi yang sering digunakan adalah metode kehilangan berat dibandingkan dengan metode kehilangan/pengurangan ketebalan material. Hal ini karena diperlukan waktu yang cukup lama untuk mengetahui perubahan ketebalan material tersebut. Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan B 0⁰ 6,0 Reject 90⁰ 5,8 Reject 180⁰ 5,9 Reject 270⁰ 5,8 Reject Point Sudut Pengukuran Hasil (mm) Keterangan C 0⁰ 5,9 Reject 90⁰ 5,5 Reject 180⁰ 6,5 Reject 270⁰ 6,3 Reject
  • 10. Berdasarkan stardar pipa (A53/NPS 4”/7,14), beberapa pipa ada yang memenuhi standar dan ada pula yang tidak. Ketebalan pipa yang semula berkisar 7,14 mm, pada umunya mengalami degrasi dan juga penebalan . Peristiwa degradasi inilah yang sering disebut sebagai korosi, sedang pipa yang mengalami penebalan sebenarnya bisa dilihat di standar API5L. Untuk kondisi praktikum sekarang (karena waktu tidak cukup) penambahan itu dianggap sebagai scale atau kotoran, jadi data yang lebih dari tebal standar bisa diabaikan, dan dimasukkan sebagai katogori OK. Sebaliknya data pipa yang mengalami penurunan ketebalan dari tebal standar dimasukkan dalam kategori “rejact”. Kesimpulan : Metode untuk menentukan laju korosi pada material ada bermacam-macam, salah satunya adalah dengan mengetahui penurunan ketebelan material tersebut. Tentunya, sebab dari perubahan ketebalan pada material adalah akibat dari pengaruh lingkungan. Karena yang seperti kita ketahui bahwa ada bebererapa faktor lingkungan yang mempengaruhi laju korosi.