This document summarizes an experiment to determine the viscosity or thickness of a liquid substance. The experiment uses the falling ball method, dropping aluminum balls of different sizes into glycerin and measuring the time taken to fall between two reference points. For the large ball, the viscosity coefficient was found to be 0.684 Pa.S with 45% error. For the medium ball, the viscosity coefficient was 1.17 Pa.S with 46% error. The document discusses viscosity, viscometers, factors affecting viscosity, and classifications of fluids.
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan ρ=m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
Eksperimen ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair melalui proses penyaringan dan pemurnian melalui destilasi. Proses pemisahan meliputi pemisahan pasir dari air dengan pengendapan, dan pemisahan kapur tulis dari air dengan penyaringan. Proses pemurnian meliputi destilasi larutan garam dapur dan CuSO4 untuk memisahkannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dokumen ini membahas percobaan stoikiometri antara asam klorida dan natrium hidroksida serta tembaga(II) sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui suhu maksimum campuran dan reaksi yang terjadi.
1) The document reports on a laboratory experiment to determine the Young's modulus of various metal types. Samples of steel and aluminum were tested by applying incremental loads and measuring the change in height using a dial indicator.
2) For steel, the measured Young's modulus values ranged from 192.3 to 230.04 GPa. For aluminum, the values ranged from 68.1 to 71.27 GPa.
3) Young's modulus is a measure of a material's elasticity and indicates how much a material will deform under an applied load. Determining the Young's modulus of different metals can help select appropriate materials for structures.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar ini membahas tentang sifat koligatif larutan, yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan adalah menentukan kenaikan titik didih larutan gula dan garam, serta penurunan titik beku tiga larutan gula dengan konsentrasi berbeda. Hasilnya menunjukkan kenaikan titik didih dan penurun
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan untuk mengukur viskositas zat cair dengan metode bola jatuh. Terdapat penjelasan teori dan rumus yang terkait, data hasil pengukuran diameter, berat, dan waktu jatuh bola, serta perhitungan untuk menentukan viskositas zat cair.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut menjelaskan tentang percobaan untuk menentukan massa jenis zat cair dengan menggunakan pipa U; (2) Massa jenis air didapatkan dari persamaan ρ=m/v dan massa jenis minyak goreng didapatkan dari hubungan antara tinggi zat cair dalam pipa U; (3) Hasilnya menunjukkan massa jenis air sebesar 1000 kg/m3 dan
Eksperimen ini bertujuan untuk memisahkan zat padat dari zat cair melalui proses penyaringan dan pemurnian melalui destilasi. Proses pemisahan meliputi pemisahan pasir dari air dengan pengendapan, dan pemisahan kapur tulis dari air dengan penyaringan. Proses pemurnian meliputi destilasi larutan garam dapur dan CuSO4 untuk memisahkannya berdasarkan perbedaan titik didih.
Stoikiometri merupakan bidang dalam ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia. Dokumen ini membahas percobaan stoikiometri antara asam klorida dan natrium hidroksida serta tembaga(II) sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui suhu maksimum campuran dan reaksi yang terjadi.
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan ayunan matematis untuk menentukan besar percepatan gravitasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, dasar teori ayunan matematis dan rumus untuk menghitung percepatan gravitasi berdasarkan panjang tali dan periode ayunan.
1. Percobaan dilakukan untuk menentukan orde reaksi berdasarkan konsentrasi awal dan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi menggunakan metode imajiner.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari larutan KI sebesar 1, H2O2 sebesar 1 dan HCl sebesar 0.
3. Semakin tinggi temperatur, waktu reaksi akan semakin pendek.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
Berisi hasil pengukuran volume dan massa jenis beberapa benda padat seperti balok tembaga, silinder besi, dan kunci dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer, dan neraca."
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
1. Kelompok 5 melakukan percobaan untuk menguji hukum kekekalan massa dan hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa kimia. Mereka mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi serta mengamati hasil reaksi berbagai larutan.
2. Dari hasilnya, ditemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap, membuktikan kebenaran hukum kekekalan massa. Jumlah mol zat yang bereak
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg°C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg°C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Pada percobaan ini dilakukan 3 kali uji coba untuk menentukan angka kesetaraan kalor listrik dengan mengubah massa air. Hasilnya adalah (5,95±0,06)x103 joule/kalori, (4,801 ± 0,034)x103 joule/kalori, dan (5,493±0,028)x103 joule/kalori.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
This report discusses experiments on batch and continuous sedimentation. For batch
sedimentation, three cylinders containing calcium carbonate suspensions were allowed to settle
and the heights measured over time to determine settling velocities. Continuous sedimentation
involved increasing the flowrate through a sedimentation tank to determine removal efficiency
and sedimentation rate. Larger particles in Cylinder A settled fastest in batch tests. Removal
efficiency decreased with increasing flowrate in continuous tests, showing sedimentation
requires lower velocities. The size, shape and properties of particles impact sedimentation
rates.
This thesis examines the statistical thermodynamics of vesicle swelling in two scenarios: with a fixed inflating pressure difference and with vesicles encapsulating a fixed number of particles. The author conducts scaling analyses and Monte Carlo simulations of various polymer and membrane models to compare these two ensembles. The results demonstrate qualitative differences between pressurized manifolds and particle-encapsulating ones, with the latter typically exhibiting a more gradual swelling behavior. These observations are relevant to understanding particle-encapsulating vesicles in nature and industrial applications.
Eksperimen ini bertujuan untuk memahami konsep kinematika dan hukum Newton serta menghitung momen inersia katrol dengan menggunakan pesawat Atwood. Eksperimen ini melibatkan pengukuran percepatan dan kecepatan beban yang bergerak di bawah pengaruh gravitasi dengan menambah beban tambahan.
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan ayunan matematis untuk menentukan besar percepatan gravitasi. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang tujuan percobaan, alat dan bahan yang digunakan, dasar teori ayunan matematis dan rumus untuk menghitung percepatan gravitasi berdasarkan panjang tali dan periode ayunan.
1. Percobaan dilakukan untuk menentukan orde reaksi berdasarkan konsentrasi awal dan pengaruh temperatur terhadap laju reaksi menggunakan metode imajiner.
2. Orde reaksi yang diperoleh dari larutan KI sebesar 1, H2O2 sebesar 1 dan HCl sebesar 0.
3. Semakin tinggi temperatur, waktu reaksi akan semakin pendek.
This document is a lab report on an Atwood machine experiment. It contains an abstract describing the Atwood machine and how it is used to explain relationships between tension, potential energy, and kinetic energy using two masses of different weights connected by a string over a pulley. The experiment aims to study concepts like moment of inertia, Newton's laws through a pulley system, and accelerated and constant velocity motion. It also checks if Newton's laws apply to pulley systems and calculates the moment of inertia of the pulley given the acceleration due to gravity. The procedures involve measuring the masses, attaching them to strings and pulleys, releasing one mass and measuring the time taken for motion with varying distances. The moment of inertia values calculated
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatNurul Hanifah
Berisi hasil pengukuran volume dan massa jenis beberapa benda padat seperti balok tembaga, silinder besi, dan kunci dengan menggunakan alat ukur seperti jangka sorong, mikrometer, dan neraca."
Dokumen tersebut membahas tentang hidrasi air dan sifat senyawa hidrat. Air hidrasi adalah air yang terikat pada ion atau molekul dalam struktur kristal senyawa. Senyawa hidrat akan kehilangan airnya jika dipanaskan dan akan menyerap air kembali jika dibiarkan di udara. Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari sifat dan karakteristik senyawa hidrat serta menentukan kadar air dan rasio mol air terhadap gar
1. Kelompok 5 melakukan percobaan untuk menguji hukum kekekalan massa dan hubungan antara unsur-unsur dalam senyawa kimia. Mereka mengukur massa sebelum dan sesudah reaksi serta mengamati hasil reaksi berbagai larutan.
2. Dari hasilnya, ditemukan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi tetap, membuktikan kebenaran hukum kekekalan massa. Jumlah mol zat yang bereak
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kalor jenis kubus alumunium dan kuningan dengan mengukur perubahan suhu air dalam kalorimeter. Hasilnya didapatkan kalor jenis alumunium sebesar 895,1 J/kg°C dan kalor jenis kuningan sebesar 361,3 J/kg°C. Prinsip kerja lemari es didasarkan pada sifat kalor dimana
Pada percobaan ini dilakukan 3 kali uji coba untuk menentukan angka kesetaraan kalor listrik dengan mengubah massa air. Hasilnya adalah (5,95±0,06)x103 joule/kalori, (4,801 ± 0,034)x103 joule/kalori, dan (5,493±0,028)x103 joule/kalori.
Uji kelarutan lemak dilakukan untuk mengetahui kelarutan dua sampel (mayones dan minyak bunga matahari) dalam lima pelarut berbeda (air, alkohol, eter, kloroform, dan n-heksana). Hasilnya menunjukkan bahwa kelarutan mayones sesuai urutan polaritas pelarut dari yang paling polar ke yang paling nonpolar, sedangkan kelarutan minyak bunga matahari sesuai urutan nonpolaritas pelarut. Hal ini
This report discusses experiments on batch and continuous sedimentation. For batch
sedimentation, three cylinders containing calcium carbonate suspensions were allowed to settle
and the heights measured over time to determine settling velocities. Continuous sedimentation
involved increasing the flowrate through a sedimentation tank to determine removal efficiency
and sedimentation rate. Larger particles in Cylinder A settled fastest in batch tests. Removal
efficiency decreased with increasing flowrate in continuous tests, showing sedimentation
requires lower velocities. The size, shape and properties of particles impact sedimentation
rates.
This thesis examines the statistical thermodynamics of vesicle swelling in two scenarios: with a fixed inflating pressure difference and with vesicles encapsulating a fixed number of particles. The author conducts scaling analyses and Monte Carlo simulations of various polymer and membrane models to compare these two ensembles. The results demonstrate qualitative differences between pressurized manifolds and particle-encapsulating ones, with the latter typically exhibiting a more gradual swelling behavior. These observations are relevant to understanding particle-encapsulating vesicles in nature and industrial applications.
This document describes a laboratory experiment on fluid viscosity using Stokes' viscometer. The experiment involves measuring the terminal velocities of spheres of different diameters falling through fluids like water, motor oil, and glycerin. This allows the viscosity of each fluid to be calculated experimentally and compared to theoretical values. Key concepts covered include viscosity, Reynolds number, drag force, and Stokes' law for calculating viscosity based on the terminal velocity of a sphere in a fluid. The laboratory setup uses acrylic tubes containing the test fluids and a set of metal spheres of varying sizes along with timing equipment.
This document provides an overview of nucleation and crystal growth processes. It discusses how supersaturation is required to drive crystallization from solution, and how supersaturated solutions can remain metastable until a critical cluster size is reached. There are two main types of nucleation - primary and secondary. Primary nucleation includes homogeneous nucleation from solution and heterogeneous nucleation on foreign surfaces or impurities. Secondary nucleation occurs on existing crystal surfaces. The document also describes various mechanisms of crystal growth, including normal growth, two-dimensional nucleation, spiral growth, and other sources of crystal steps.
This document provides information about fluid properties for a class assignment. It defines a fluid as a substance that does not have a definite shape and yields to external pressure. Fluids are then classified as steady or unsteady, compressible or incompressible, viscous or non-viscous, and rotational or irrotational. Several key properties of fluids are outlined, including density, viscosity, temperature, pressure, specific volume, specific weight, specific gravity, surface tension, vapor pressure, capillarity, and cavitation. Definitions and explanations are provided for each of these fundamental fluid properties.
This document discusses liquid phase heterogeneous catalysis and tools to study catalysts. It notes that catalysis is important in the chemical industry, with 85-90% of products relying on catalytic processes. Multiphase catalytic processes involve mass transfer steps as reactants move between gas, liquid and solid phases to interact with catalyst surfaces. Concentration gradients can form and impact selectivity. New catalytic structures like thin catalyst layers on monoliths aim to improve mass transfer. Transient response techniques that can rapidly detect multiple species simultaneously would provide deeper insight into adsorption and reaction mechanisms in liquid phase catalysis, but few such techniques currently exist for liquid phase studies.
An introduction to rheology fluid dynamics h a barnesNad2014
The document is an introduction to the book "An Introduction to Rheology" by Barnes, Hutton, and Walters. It provides an overview of the book's contents and objectives. The authors aim to provide an accessible introduction to rheology for newcomers without a strong mathematical background. They summarize key topics but minimize mathematical content in early chapters. Their goal is to ease readers into rheology's complexities and point them to more detailed references. The book is intended as an important first text for scientists and engineers seeking an initial understanding of the subject.
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...nataliej4
The document discusses a Creative Commons license that allows free use of the work under certain conditions, including requiring proper attribution of the original author and not allowing commercial use or modifications of the work. The license is a summary of the legal code for non-commercial sharing and distribution with attribution required and no derivatives allowed.
This document contains lecture notes on fluid mechanics. It begins with an introduction to fluid mechanics, including definitions of key terms like fluid, continuum, density, and viscosity. It then covers topics in fluid statics like pressure, hydrostatic force, and buoyancy. Later sections discuss the description and analysis of fluid motion using concepts like the control volume, streamlines, and conservation equations. The document aims to explain the physics of fluid motion to undergraduate students through examples and without advanced mathematics.
This document discusses how natural environmental factors can impact the immune function of teleost fish. It reviews how temperature, oxygen levels, acidity, salinity, and particulates in the surrounding environment can influence a fish's immune response. Specifically, it summarizes recent studies that have found higher water temperatures tend to increase antibody levels and the expression of immune genes in various fish species. The immune response of fish appears to rely more on non-specific immunity at lower temperatures and specific immunity at higher temperatures.
This document summarizes different types of viscometers used to measure viscosity. It discusses capillary viscometers like Ostwald's viscometer which measures flow through a capillary tube. Falling and rising body viscometers like the Hoeppler ball viscometer measure the terminal velocity of a ball. Rotational viscometers like the cup and bob viscometer apply shear between two surfaces, one stationary and one rotating. Other viscometers described include cone and plate, vibrational, bubble, and oscillating viscometers. The document provides formulas, working principles, advantages and disadvantages of various viscometer types used to characterize fluids.
What is Viscosity?
A quantity expressing the magnitude of internal friction in a fluid, as measured by the force per unit area resisting uniform flow.
or
Viscosity is a property of the fluid which opposes the relative motion between the two surfaces of the fluid that are moving at different velocities.
What is Surface Tension?
“Surface tension is a contractive tendency of the surface of a liquid that allows it to resist an external force. Surface tension is an important property that markedly influences the ecosystem.”
or
“Surface tension is measured as the energy required to increase the surface area of a liquid by a unit of area.”
or
“surface tension is often expressed as an amount of force exerted in the surface perpendicular to a line of unit length.”
This document contains an introduction and outline for a research study investigating gust flow around a heated circular cylinder. Chapter 1 introduces the governing equations and numerical details of the study. Previous literature on flow past stationary and rotating cylinders is reviewed, showing vortex shedding regimes and effects of rotation rate on lift, drag, heat transfer characteristics. The current study aims to analyze these parameters at Reynolds numbers 80-160 with gust interference, and validate the results against constant flow studies.
This document discusses viscosity and provides instructions for measuring the viscosity of liquids using a Cannon-Fenske capillary viscometer. It defines viscosity as a fluid's resistance to flow and explains that viscosity decreases with increasing temperature for liquids and increases with temperature for gases. The procedure involves cleaning and filling the viscometer, submerging it in a temperature-controlled bath, measuring the efflux time for fluid to pass between marks, and using that time and the viscometer constant to calculate kinematic and dynamic viscosity.
This document provides a summary of the key concepts covered in a PowerPoint presentation on fluid dynamics for an 8th grade science class. The presentation covers topics like the properties of fluids, including viscosity, density, temperature effects, and buoyancy. It also discusses fluid technologies, mixtures and solutions, the particle model of matter, and changes of state. Concepts are explained through examples and diagrams to enrich students' understanding of fluids and their behavior.
This dissertation examines the dynamics, control, and design of underwater gliders. It develops a first principles model of glider dynamics including hydrodynamic forces, buoyancy effects, and the coupling between glider and internal masses. The glider model is applied to analyze gliding equilibria and stability in longitudinal and 3D motions. Experimental data from a Slocum glider is used to identify model parameters and validate the model. The dissertation contributes to understanding and improving glider performance through modeling, analysis, and control design.
This document provides information about fluid mechanics in 3 sentences:
The document discusses fluid mechanics, defining a fluid as a substance that deforms continuously under shear forces and noting that fluid mechanics is the branch of mechanics dealing with fluids at rest or in motion. It also lists some key topics in fluid mechanics like fluid statics, fluid kinematics, hydrodynamics, and hydraulics. The document provides definitions and properties of fluids to introduce basic concepts in fluid mechanics.
This document provides an introduction to fluid rheology. It begins with an overview of rheometry, the experimental techniques used to characterize the rheological behavior of fluids. It then discusses the principles of continuum mechanics that provide the theoretical framework for describing fluid flows. Finally, it covers rheophysics, the approach of modeling rheological behavior by considering fluid microstructure and particle interactions. The document aims to equip students with the modern tools needed to investigate rheology, with an emphasis on particle suspensions encountered in geophysics and engineering applications.
Similar to LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA (20)
The document discusses the history and evolution of the English language from Anglo-Saxon times to today. It describes how English was influenced by Latin and French vocabulary following the Norman conquest of 1066. It then explains how English continued to absorb words from other languages through conquests and globalization to become one of the most widely spoken languages in the modern world.
The document discusses the history and evolution of the English language from Anglo-Saxon times to today. It describes how English was influenced by Latin and French vocabulary following the Norman conquest of 1066. It then explains how English continued to absorb words from other languages through conquests and globalization to become one of the most widely spoken languages in the modern world.
The document discusses the history and evolution of the English language from Anglo-Saxon times to today. It describes how English was influenced by Latin and French vocabulary following the Norman conquest of 1066. It then explains how English continued to absorb words from other languages through conquests and globalization to become one of the most widely spoken languages in the modern world.
The document discusses the history and development of the United States Constitution. It describes how the Constitution was drafted and ratified after weaknesses were identified in the Articles of Confederation. Key figures such as George Washington, Benjamin Franklin, and James Madison played important roles in the Constitutional Convention and establishing the framework of the US government with separation of powers and checks and balances.
The document discusses the history and development of the United States Constitution. It describes how the Constitution was drafted and ratified after weaknesses were identified in the Articles of Confederation. Key figures such as George Washington, Benjamin Franklin, and James Madison played important roles in the Constitutional Convention and establishing the framework of the US government with separation of powers and checks and balances.
The document discusses the history and evolution of the English language from Anglo-Saxon times to today. It describes how English was influenced by Latin and French vocabulary following the Norman conquest of 1066. It then explains how English continued to absorb words from other languages through conquests and globalization to become one of the most widely spoken languages in the modern world.
Dokumen ini membahas tentang analisis ketahanan pangan di Kota Tangerang dengan meninjau berbagai aspek seperti ketersediaan, aksesibilitas, stabilitas, dan pemanfaatan pangan. Dokumen ini menganalisis tantangan-tantangan ketahanan pangan di Kota Tangerang dan strategi-strategi peningkatan ketahanan pangan yang telah dilakukan pemerintah kota.
The document summarizes a laboratory report on a reversible pendulum experiment. It discusses oscillatory motion, which is the repeated motion of an object returning to its equilibrium position after a certain time period. A reversible pendulum has two fixed points of support with equal or nearly equal time periods. The experiment aims to understand the concept of a reversible pendulum and determine the acceleration due to gravity. The procedure involves measuring the time for 10 oscillations and calculating the period while varying the distance between two weights. The results found values of 9.5 m/s2 and 9.78 m/s2 for the acceleration due to gravity.
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...Diana Rendina
Librarians are leading the way in creating future-ready citizens – now we need to update our spaces to match. In this session, attendees will get inspiration for transforming their library spaces. You’ll learn how to survey students and patrons, create a focus group, and use design thinking to brainstorm ideas for your space. We’ll discuss budget friendly ways to change your space as well as how to find funding. No matter where you’re at, you’ll find ideas for reimagining your space in this session.
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit InnovationTechSoup
In this webinar, participants learned how to utilize Generative AI to streamline operations and elevate member engagement. Amazon Web Service experts provided a customer specific use cases and dived into low/no-code tools that are quick and easy to deploy through Amazon Web Service (AWS.)
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdfTechSoup
"Learn about all the ways Walmart supports nonprofit organizations.
You will hear from Liz Willett, the Head of Nonprofits, and hear about what Walmart is doing to help nonprofits, including Walmart Business and Spark Good. Walmart Business+ is a new offer for nonprofits that offers discounts and also streamlines nonprofits order and expense tracking, saving time and money.
The webinar may also give some examples on how nonprofits can best leverage Walmart Business+.
The event will cover the following::
Walmart Business + (https://business.walmart.com/plus) is a new shopping experience for nonprofits, schools, and local business customers that connects an exclusive online shopping experience to stores. Benefits include free delivery and shipping, a 'Spend Analytics” feature, special discounts, deals and tax-exempt shopping.
Special TechSoup offer for a free 180 days membership, and up to $150 in discounts on eligible orders.
Spark Good (walmart.com/sparkgood) is a charitable platform that enables nonprofits to receive donations directly from customers and associates.
Answers about how you can do more with Walmart!"
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold MethodCeline George
Odoo provides an option for creating a module by using a single line command. By using this command the user can make a whole structure of a module. It is very easy for a beginner to make a module. There is no need to make each file manually. This slide will show how to create a module using the scaffold method.
This document provides an overview of wound healing, its functions, stages, mechanisms, factors affecting it, and complications.
A wound is a break in the integrity of the skin or tissues, which may be associated with disruption of the structure and function.
Healing is the body’s response to injury in an attempt to restore normal structure and functions.
Healing can occur in two ways: Regeneration and Repair
There are 4 phases of wound healing: hemostasis, inflammation, proliferation, and remodeling. This document also describes the mechanism of wound healing. Factors that affect healing include infection, uncontrolled diabetes, poor nutrition, age, anemia, the presence of foreign bodies, etc.
Complications of wound healing like infection, hyperpigmentation of scar, contractures, and keloid formation.
Strategies for Effective Upskilling is a presentation by Chinwendu Peace in a Your Skill Boost Masterclass organisation by the Excellence Foundation for South Sudan on 08th and 09th June 2024 from 1 PM to 3 PM on each day.
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...PECB
Denis is a dynamic and results-driven Chief Information Officer (CIO) with a distinguished career spanning information systems analysis and technical project management. With a proven track record of spearheading the design and delivery of cutting-edge Information Management solutions, he has consistently elevated business operations, streamlined reporting functions, and maximized process efficiency.
Certified as an ISO/IEC 27001: Information Security Management Systems (ISMS) Lead Implementer, Data Protection Officer, and Cyber Risks Analyst, Denis brings a heightened focus on data security, privacy, and cyber resilience to every endeavor.
His expertise extends across a diverse spectrum of reporting, database, and web development applications, underpinned by an exceptional grasp of data storage and virtualization technologies. His proficiency in application testing, database administration, and data cleansing ensures seamless execution of complex projects.
What sets Denis apart is his comprehensive understanding of Business and Systems Analysis technologies, honed through involvement in all phases of the Software Development Lifecycle (SDLC). From meticulous requirements gathering to precise analysis, innovative design, rigorous development, thorough testing, and successful implementation, he has consistently delivered exceptional results.
Throughout his career, he has taken on multifaceted roles, from leading technical project management teams to owning solutions that drive operational excellence. His conscientious and proactive approach is unwavering, whether he is working independently or collaboratively within a team. His ability to connect with colleagues on a personal level underscores his commitment to fostering a harmonious and productive workplace environment.
Date: May 29, 2024
Tags: Information Security, ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, Artificial Intelligence, GDPR
-------------------------------------------------------------------------------
Find out more about ISO training and certification services
Training: ISO/IEC 27001 Information Security Management System - EN | PECB
ISO/IEC 42001 Artificial Intelligence Management System - EN | PECB
General Data Protection Regulation (GDPR) - Training Courses - EN | PECB
Webinars: https://pecb.com/webinars
Article: https://pecb.com/article
-------------------------------------------------------------------------------
For more information about PECB:
Website: https://pecb.com/
LinkedIn: https://www.linkedin.com/company/pecb/
Facebook: https://www.facebook.com/PECBInternational/
Slideshare: http://www.slideshare.net/PECBCERTIFICATION
it describes the bony anatomy including the femoral head , acetabulum, labrum . also discusses the capsule , ligaments . muscle that act on the hip joint and the range of motion are outlined. factors affecting hip joint stability and weight transmission through the joint are summarized.
How to Fix the Import Error in the Odoo 17Celine George
An import error occurs when a program fails to import a module or library, disrupting its execution. In languages like Python, this issue arises when the specified module cannot be found or accessed, hindering the program's functionality. Resolving import errors is crucial for maintaining smooth software operation and uninterrupted development processes.
1. i
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
VISKOSITAS FLUIDA
Disusun Oleh :
Nama Praktikan :Muhammad Desar Eka Syaputra
NIM : 3334200010
Jurusan : Teknik Metalurgi
Grup : C3
Rekan : Afif Rizky Tri Nugroho
: Miftahul Jannah Ardani
: Rafi Nurdwi Raharjo
Tgl. Percobaan : 26 maret 2021
Asisten : GINDA QURIATAMA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712 Fax. (0254) 395540 Website:
http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
Tanggal Revisi
Nilai
Tanggal Terima
2. ii
ABSTRAK
viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut
sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskometer adalah alat yang
dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan
viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas
kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya
cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi
(misalnya madu). Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan
Viskositas atau kekentalan suatu zat cair. Metode yang digunakan dalam percobaan
ini yaitu metode bola jatuh. Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya
Minyak pelumas digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan
getaran. Prosedur percobaan yaitu dengan menjatuhkan bola tepat ditengah
permukaan zat cair dan menyalakan stopwatch saat tepat melewati batas acuan
pertama dan mengehntikan stopwacth saat tepat melewati batas acuan kedua. Pada
percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai koefisien
viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %. pada percobaan
viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas
sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%.
Kata Kunci : Viskositas, fluida, viskometer
3. iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………............................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………. .................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...................................................................................1
1.3 Batasan Masalah………….....................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas……………………………………………………………..2
2.2 Viskometer……………………………………………………………5
2. 4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas ………………………..6
2.5 Klasifikasi Fluida……………………………………………………..7
4. iv
2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran……………………………………8
2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan……………………………....8
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan .................................................................10
3.2 Prosedur Percobaan ........................................................................12
3.3 Alat yang Digunakan ......................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan ..............................................................................14
4.2 Pembahasan ....................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................19
5.2 Saran ...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN ........................................................................23
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS .............26
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN..................................30
5. v
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN...........................................................31
6. vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas…………………………………… 14
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar…………………14
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang……………….15
Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar………………………………….15
Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang……………………………….....16
8. viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran A. Perhitungan .......................................................................................23
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus............................................26
B.1 Jawaban Pertanyaan.................................................................26
B.2 Tugas Khusus ..........................................................................29
Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan...........................................................30
Lampiran D. Blanko Percobaan .............................................................................31
9. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Viskositas adalah sifat dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya gesekan
antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kinetis pada zat cair tersebut. Viskositas
(kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan di bagisn dalam suatu fluida. Karena
adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida di atas
lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur di atas pemukaan
lainnya bila diantara permukan-permukaan ini terdapat lapisan fluida haruslah
dikerjakan gaya.
Untuk mendapatkan viskositas (kekentalan) zat cair, dalam percobaan kali ini
bahan yang digunakan adalah bola Alumumium. Bola Alumuium ini dimasukkan ke
dalam tabung yang telah berisi gliserin . Bola Alumunium yang digunakan berukuran
besar dan sedang . Kemudian menghitung waktu tempuh yang dibutuhksn oleh bola
besi dalam zat cair.
Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya Minyak pelumas
digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan getaran. Selai atau
madu lebih kental dan lebih sulit dituangkan daripada air atau minyak Tujuan
dilakukannya percobaan ini yaitu menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat
cair.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan viskositas atau
kekentalan suatu zat cair.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada percobaan viskositas fluida terbagi menjadi dua
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu diameter bola
dan ketinggian yang berbeda-beda. Variabel terikatnya yaitu kecepatan dan
viskositas
10. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkanmadu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida
(internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-
menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan
karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan
dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya
gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga
disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar.
Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli,
asap knalpot, dll. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan
11. 3
untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita
pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda
sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda
yang benar-benar tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari
koefisien viskositas disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari
mengalir suatu fluida. Viskostas dapat dihitung dengan rumus :
𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
…………………………………………………….2.1
Keterangan:
𝜂 = Viskositas (Pa.s)
𝑟 = Jari-jari benda (m)
𝑔 = Gravitasi bumi (m/s2)
𝜌𝑏 = Massa jenis benda (kg/m3)
𝜌𝑓 = Massa jenis fluida (kg/m3)
𝑣 = Kecepatan benda (m/s)
Pada kenyataannya, nilai kecepatan jatuh bola dipengaruhi oleh kedekatan
bola dengan dinding tabung silinder. Oleh karena itu, untuk hasil pengukuran
yang lebih baik, bola harus dijatuhkan di tengah tabung. Namun, untuk hasil yang
lebih baik lagi, lakukan koreksi terhadapat nilai v0 menggunakan
persamaan koreksi Ladenburg:
𝑣0 = 𝑣 (1 + 2,4 𝑟𝑅)………………………………2.2
Gaya gesekan antara permukaan padat dengan fluida medium dimana benda itu
bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda itu terhadap medium
ini merupakan penemuan dari Sir George Stokes yang di kenal dengan hukum Stokes.
Berikut gambar dari hukum stokes :
12. 4
Gambar 2.1 Hukum Stokes
Keterangan :
Fa = gaya archimedes (apung)
Fs = gaya stokes (hambat)
W = gaya berat
V = kecepatan
Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya nol,
tekanan di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak bola
sehingga resultan gaya pada bola samadengan nol. Jika bola kecil di jatuhkan pada
fluida kental, maka akan timbul hambatanpada gerak bola tersebut. Besaran yang
mempengaruhi jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida dan koefisien
viskositas fluida . Dengan demikian resultan gaya stokes dirumuskan :
F = 6 𝜂𝜋 𝑟 𝑉…………………………………….2.3
Ada tiga gaya yang bekerja pada gambar 2.1 , yaitu :
1. Berat bola itu sendiri (W) = massa (m) x gravitasi (g)
2. Gaya apung (Fa) dari zat cair (gaya ke atas / archimedes)
3. Gaya stokes (Fs) (arahnya ke atas)disebut pula gaya hambat.
13. 5
Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan
berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat
diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau
fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan
momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada
gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi
nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang
dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya
Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan
berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat
diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau
fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan
momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada
gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi
nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang
dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya
2.2 Viskometer
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka
viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka
dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas.
Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas
suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola jatuh,
tabung ( pipa kapiler ) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu
(concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, sistem, dimana silinder bagian
dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem Couette dimana bagian
14. 6
luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan
diukur ditempatkan pada celah diantara kedua silinder.
Jadi viskometer adalah alat untuk mengukur kekentalan suatu fluda
berdasarkan kecepatan alir fluida tersebut. Nilai viskositas didapatkan dengan cara
mengalirkan fluida yang akan diukur viskositasnya dengan demikian, hambatan yang
mengalami benda pemutar atau dialiri akan diketanui dan menunjukkan besar
viskositas fluida tersebut.
Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu :
1. Viskometer ostwald
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bo
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
2.4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur
Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap
temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan
turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik. Pada
Dinyatakan dengan rumus :
𝐿𝑜𝑔 𝑛 =
𝐴
𝑇
+ 𝐵…………………..…………….2.4
A dan B tetapan untuk cairan tertentu
T = Temperatur mutlak
Rumus ini dapat dipakai untuk cairan murni, adapun rumus untuk sistem
beberapa cairan adalah
𝐿𝑜𝑔 𝑛 =
𝐴
𝑇
𝐵 log 𝑇 + 𝐶…………………………..2.5
15. 7
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada
minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat.
d.Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan
kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas
CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama
2.5 Klasifikasi Fluida
Fluida pada umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu :
2.5.1Fluida Newtonian
Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac
Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang
linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air.
Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir
sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena
viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang
bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung
pada temperatur dan tekanan
16. 8
2.5.1Fluida non Newtonian
Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami
perubahan viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non
newtonian juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum
viskositas newton. Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti
saus, susu, yoghurt dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non
newtonian. Yaitu aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan.
2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran
Ada dua jenis aliran, yakni:
a. Aliran laminer
Yakni ketika fluida meluncur bersama dengan fluida lain di
sebelahnya. Sedangkan pada tiap jalur paket tidak bersebarangan dengan jalur
lainnya. Aliran ini termasuk ideal dan terjadi pada fluida kecepatan rendah.
b. Aliran turbulen
Paket fluida tidak meluncur bersamaan dengan yang lain di
sebelahnya, tetapi bisa bersebarangan dengan jalur lainnya. Terjadi aliran
turbulen ditandai dengan pusaran air dan terjadi pada kecepatan aliran tinggi.
2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan
Ada dua jenis Pergerakan, yakni:
a. Fluida Statis
Yakni fluida yang berada pada fase diam (tidak bergerak).
Atau bisa dikatakan bergerak tetapi dalam kecepatan statis sehingga tidak ada
pergerakan. Contoh sederhana dari fluida tipe ini adalah air di dalam bak
mandi yang tidak dikenai gaya apapun.
b. Fluida Dinamis
Yakni sebuah fluida dalam bentuk cair maupun gas yang
mampu bergerak, memiliki kecepatan konstan terhadap waktu, tidak
18. BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan
Adapun diagram alir pada praktikum Viskosutas sebaao berikut :
Mulai
Meletakkan tabung Viskositas
pada permukaan bidang datar
Memasang dua buah pendanda
diantara jarak yang dilalui bola
Mengukur jarak h diantara dua
pendanda seakruta mungkin
Memastikan bahwa bola alumunium baersih
dan mengkilap, bebas dari kotoran dan siap
digunakan
Menggunakan mikrometer atau jangka sorong
untuk mengkur iddiamter boladiamt
x
19. 11
Menentukan sisi pendanda yang akan dijadikan
acuan pengukuran waktu
Mengisi tabung dengan cairan kental/glisetin
yang akan diukur viskositasnya
Menyiapkan stopwatch, jatuhkan bola tepat ditengah permukaan za
cair da ikuti gerakan bola, menyalakan stopwatch saat melewati
batas acua pertama dan menghn=entkan stopwatch saat tepat
melewati batas acuan pertama
Mengulangi langkah 8 menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali
sehingga diperoleh sejumlah nilai t, kemdian rata-ratanya nilai tersebut
dan mneghtung kecepatannya
Menggunakan data hasil perhitungan untuk
menghitung 𝜂
Data Pengamatan
PengamaPengamata
n
x
Litelatur
20. 12
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Viskositas
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosdur percobaan pada praktikum viskositas sebagai berikut :
1. Tabung viskositas diletakkan pada permukaan bidang datar.
2. Dua buah penanda dipsanag diantara jarak yang akan dilalui bola.
3. Jarak h diukur diantara dua penanda seakurat mungkin.
4. Bola alumunium dipastikan bersih dan mengkilap, bebas dan kotoran dan siap
digunakan.
5. Dramer bola diukur dengan mikrometer atau jangka sorong.
6. Sisi penanda yang akan dijadikan acuan pengukuran waktu ditentukan.
7. Tabung diisi dengan cairan kental (gliserin) yang akan diukur Viskositasnya
diisi hingga mencaoai 10 cm dari atas tabung.
8. Stopwatch disiapkan, bola dijadikan tepat ditengah permukaan zat cair dan
ikuti gerakan bola. Stopwatchdinyalakan saat bola melewati batas acuan
pertama dan stopwatch dihentikan tepat saat bola melewati batas acuan kedua.
9. Nilai waktu t yang dibutuhkan bola dicatat untuk bergerak sepanjang jarak h
yang dicatat oleh stopwatch.
10. Langkah 8 diulangi menggunakan bola, yang sama banyak 10 kali sehingga
diperoleh sejumlah t, kemudian nilai tersebut di rata-ratakan dan dihitung
kecepatanna, vo=
ℎ
𝑡
digunakan t hasil rata-rata.
11. Data hasil perhitungan tersebut diguakan untuk menghitung nilai 𝜂
menggunakan persamaan 2.1
Kesimpulan
selesai
21. 13
3.3 Alat Alat yang Digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum viskositas sebagai berikut :
1. Stopwatch 1 buah
2. Mikrometer sekrup 1 buah.
3. Gelas kimia 100 ml 1 buah.
4. Tiang penahan batang 1 buah.
5. Viskometer 1 set.
6. Bola aluminium 2 buah.
7. Pinset 1 buah.
22. BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Adapun hasil percobaan pada praktikum vikositas dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas
No Ukuran Bola
Alumunium
r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m)
1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034
2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
No Ketin
ggian
Fluida
, h (m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kece
patan
Jatuh
Bend
a, v
(m/s)
Viskosi
tas,
𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 3,78 3,87 3,83 3
,
9
3
3
,
7
1
3
,
6
8
3,
74
3,8
7
3,52 3,7
7
3,77 0,053 0,684
2 0,4 7,65 7,75 7,75 7
,
6
3
7
,
5
9
7
,
9
4
7,
75
7,7
5
7,60 7,8
2
7,723 0,051 0,372
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
23. 15
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
waktu
replika
si, t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Visko
sitas,
𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 6,30 6,33 6,65 6,3
6
6,
3
9
6,
5
8
6
,
3
0
6,
42
6,
4
6
6,30 6,409 0,031
1,17
2 0,4 13,1
5
13,1
6
13,2
5
13,
12
1
3,
2
5
1
3,
3
4
1
3
,
2
1
13
,3
4
1
3,
1
6
13,1
2
13,21 0,030
0,63
4.1.1Ralat Langsung
Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar
n pn
𝑷𝒏
̅̅̅̅
|ðP| |ðP|2
SP SR Pa ±
SP
1 0,00246 0,0034 0,00003 9 x
10-10
1,10833
x 10-9
4,077
x 10-
5
1,1912
%
0,0034
+
4,077
x 10-5
2 0,00246 0,000045 2,025
x 10-
9
3 0,00246 0,00002 4 x
10-10
0,000095 3,325
x 10-
9
Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang
n pn
𝑷𝒏
̅̅̅̅
|ðP| |ðP|2
SP SR Pa ±
24. 16
SP
1 0,00343 0,003445 0 0 0 0 0 0
2 0,003445 0 0
3 0,00342 0 0
0,00342 0,003445 0
4.1.1 Ralat Tidak Langsung
• Ralat tidak langsung bola besar
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77
9(0,2)
= 401,972 Pa.S
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟕,𝟕𝟐𝟑
9(0,4)
= 411,728 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(401,972 𝑥 4,077 x 10−5)2
= 0,0163 Pa.S
𝜂 SR =0,684 0,0163 Pa.s
• Ralat tidak langsung bola sedang
25. 17
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟔,𝟒𝟎𝟗
9(0,2)
= 494,42 Pa.s
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)13,21
9(0,4)
= 509,54 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(494,42 x 0)2
= 0 Pa.S
𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s
4.2 Pembahasan
Viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut
sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskositas alias kekentalan
cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu fluida yang kita temui
dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll. Fluida riil
berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
26. 18
menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan
Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal
dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar
tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari koefisien viskositas
disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari mengalir suatu fluida.
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka
viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka
dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas. Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu Viskometer ostwald, Viskometer Hoppler , Viskometer Cup and
Bo, dan Viskometer Cone and Plate (Brookefield).
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas yaitu Tekanan
diamanaViskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan.Temperatur dimana Pada kebanyakan fluida cair,
bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka
viscositas akan naik.Kehadiran zat lain dimana Penambahan gula tebu meningkatkan
viskositas air. Adanya bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas
air. Pada minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat. Ukuran dan berat molekul dimana Viskositas naik
dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliranalkohol cepat, larutan minyak laju
alirannya lambat dan kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas
juga tinggi.Berat molekul dimana Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin
27. 19
banyak. Kekuatan antar molekul dimana Viskositas air naik denghan adanya ikatan
hidrogen, viskositas CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan
yang sama.
Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan kekentalan suatu at
cair. Maka dari itu untuk untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan percobaan
viskositas. Metode yang digunakan pada perobaan ini yaitu metode bola jatuh yang
mana bola dijatuhkan pada pipa kapiler dan diukur waktunya serta tingginya kerika
melewati batas-batas yang sudah ditentukan pada pipa kapiler.Setelah mendapatkan
data barulah dihitung menggunakan rumus viskositas (𝜂).
Prosedur percobaan dalam percobaan viskositas yaitu meletakkan tabung
viskositas pada bidang datar selanjutnya memasang dua buah pendanda dan
mengukur jarak pendanda tersebut selanjutnya mengukur diameter bola
menggunakan jangka sorong selanjutnya mengisi tabung dengan cairan
kental(gliserin) yang akan diukur viskositasnya setelah itu jatuhkan bola tepat
ditengah permukaan zat serta menyalakan stopwatch saat melewati batas acuan
pertama dan menghentikan stopwatch saat tepat melewati batas acuan kedua dan
mencatat waktunya ketika bola bergerak sepanjang jarak h dan yang terakhir ulangi
langkah-langkah dengan menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali sehingga
diperoleh sejumlah nilai t, kemudian rata-rata kan nilai tersebut dan menghitung
kecepatannya. Jika sudah mendapatkan seluruh data barulah menghitung nilai
viskositas menggunakan rumus viskositas (𝜂).
Pada percobaan vikositas fluida bola besar dan bola sedang yaitu ketika
ketinggian semakin besar maka koefisien viskositas semakin kecil dan ketika
ketinggian semakin kecil maka koefisien viskositas semakin besar karena h berperan
sebagai penyebut yang dimana jika penyebut diperbesar maka hasil perhitungan akan
28. 20
semakin kecil dan jika penyebut diperkecil maka hasil perhitungan semakin besar
(berbanding terbalik).
Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang ketika waktu
replikasi semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga akan semakin besar
karena waktu berbanding lurus dengan nilai koefisien viskositas sedangkan jika wakti
diperkecil maka nilai koesfisien viskositas juga akan semakin kecil.
Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang jika ukuran bola
semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga semakin besar karena koefisien
viskositas berbanding lurus dengan jari-jari sebaliknya jika ukuran bola berkurang
maka koefisien viskositas juga mengecil. Jadi semkain besar viskositas zat cair maka
semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut.semakin besar
viskositas maka aliran akan semakin lambat.
Pada percobaan bola besar didapat nilai koefisien viskositas yaitu 0,684
Pa.S sedangkan pada litelatur nilai koefisien viskositas yaitu 0,372 Pa.S sedangkan
persentase kesalahan pada perhitungan koefisien bola besar yaitu 45 %. Pada
percobaan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas yaitu 1,17 Pa.S
sedangkan nilai koefisien viskositas pada litelatur sebesar 0,60 Pa.S sedangkan
persentase kesalahan pada perhitungan koefisien viskositas bola sedang yaitu 46%.
Jelas persen kesalahan perhitungan pada kedua bola sangat besar dan juga berbeda
jauh dengan hasil koefisien viskositas pada litelatur. Ini mungkin disebabkan oleh
banyak faktor saat melakukan percobaan.
Pada percobaan yang sudah dilakukan terdapat perbedaan nilai
koefisien viskositas yang sangat besar dan persen kesalahan juga besar mungkin ini
disebabkan oleh banyak faktor. Faktor yang pertama mungkin kurang cermatnya
mengukur jarak h diantara dua pendanda sehingga ketika mengukur jarak yang dilalui
bola nantinya juga beerbeda. Faktor kedua mungkin bola alumunium yang dipakai
29. 21
saat percobaan tidak bersih dan mengandung kotoran sehingga akan berpengaruh
kepada bola ketika bola berada pada fluida. Faktor selanjutnya adalah bola tidak tepat
dijatuhkan di tengah permukaan zat cair akibatnya bola meluncur tidak efektif.faktor
selanjutnya adalah tidak cermatnya ketika menhentikan stopwatch ketika bola
melewati batac acuan sehingga hasilnya waktunya salah ketika melakukan
perhitungan. Fakor yang terakhir yang mungkin adalah kesalahan praktikan sendiri
ketika melakukan perhitungan menggunakan rumus viskositas.
30. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai
koefisien viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %.
2. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai
koefisien viskositas sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dalam praktikum viskositas fluida sebagai
berikut :
1. Memastikan jarak dua buah penanda sudah sesuai dengan yang diperintahkan
jangan sampai jaraknya kurang dan melebihi.
2. Memastikan bola yang digunakan pada percobaan bersih dan bebas dari
kotoran.
3. Menghentikan stopwatch saat bola tepat melewati batas acuan supaya tidak
terjadi kesalahan saat menghitung nilai viskositas nanti.
4. Praktikan harus lebih teliti saat menghitung data-data yang sudah didapat saat
melakukan perhitungan nilai koefisien viskositas nanti.
31. DAFTAR PUSTAKA
[1] Robiah,laily. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
DASARVISKOSITAS. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei
2021 pukul10.00 WIB melalui
https://www.academia.edu/35028600/LAPORAN_PRAKTIKUM_VISKOSIT
AS
[2] Afriansyah, Soni. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMFISIKA DASAR I
“VISKOSITAS”. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021
pukul10.01 WIB melalui
https://www.academia.edu/41246904/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_D
ASAR_I
[3] Usmany, Mey. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMModul 1. VISCOSITAS
www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021 pukul10.00 WIB
melalui https://www.academia.edu/20407584/laporan_praktikum_viscositas
[4] Halliday, David dan Robert Resnick. 1985.Fisika edisi ketiga Jilid 1
.Jakarta:Erlangga
[5] Tipler, Paul A. 1998.Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:Erlangga
32. 23
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
• Data Hasil Percobaan Viskositas
Rata-rata Ukuran Bola Besar =
0,00343 + 0,003445+0,00342
3
= 0,0034 m
Rata-rata Ukuran Bola Kecil =
0,00246+0,00246+0,00246
3
= 0,00246 m
• Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) =
3,78+3,87+3,83+3,93+3,71+3,68+3,74+3,87+3,52+3,77+3,77
10
= 3,77 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,2
3,77
= 0,053 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,053)
= 0,684 𝑃𝑎. 𝑠
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) =
7,65+7,75+7,75+7,63+7,59+7,94+7,75+7,75+7,60+7,82
10
= 7,723 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,4
7,723
= 0,051 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,00246)2𝑥 9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)
9(0,051)
= 0,372 𝑃𝑎. 𝑠
𝜂 = |
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟
| x 100% = |
0,684−0,372
0,684
| x 100% = 45 %
• Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) =
=
6,30+6,33+6,65+6,36+6,39+6,58+6,30+6,42+6,46+6,30
10
= 6,409 s
33. 24
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,2
6,409
= 0,031 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,031)
= 1,17 Pa.S
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) =
=
13,15 + 13,16 + 13,25 + 13,12 + 13,25 + 13,34 + 13,21 + 13,34 + 13,16 + 13,12
10
= 13,21 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,4
13,21
= 0,030 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,00246)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,030)
= 0,63 Pa.S
𝜂 = |
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟
| x 100% = |
1,17−0,63
1,17
| x 100% = 46 %
• Ralat tidak langsung bola besar
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77
9(0,2)
= 401,972 Pa.S
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
35. 26
𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s
• Ralat langsung jari-jari bola besar
𝑷𝒏
̅̅̅̅ =
0,00343 + 0,003445+0,00342
𝟑
= 0,0034
P1 = 0,00343 − 0,0034 = 0,00003
|𝑃1|2
= 9 x 10-10
P2 = 0,003445 − 0,0034 = 0,000045
|𝑃2|2
= 2,025 x 10-9
P3 = 0,00342 − 0,0034 = 0,00002
|𝑃3|2
= 4 x 10-10
=
|ð𝐏|𝟐
𝑛
=
3,325 x 10−9
3
= 1,10833 x 10-9
SP=√ |ð𝐏|𝟐
𝑛
= √
3,325 x 10−9
2
= 4,077 x 10-5
SR =
𝑆𝑃
𝑃𝑛
x 100% =
4,077 x 10−5
0,0034
x 100% = 1,1912 %
36. 27
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
B.1 Jawaban Pertanyaan
1. Sebuah pipa dengan diameter dalam 50 cm diuji proses kerjanya dengan
mengalirkan fluida dengan densitas 1000 kg/m3 dan viskositas sebesar 3,5
Ns/m2 secepat 30 m/s. Ternyata ketika diuji aliran yang terbentuk turbulen,
dan harus dibuat laminar dengan kecepatan semaksimal mungkin. Berapa
kecepatan maksimal yang bisa dicapai agar aliran laminar? (Laminer = Re
< 2000)
d = 50 cm = 0,5 m
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝜂 = 3,5 Ns/m2
Vturbulen = 30 m/s
Laminer = Re < 2000)
V = laminer ?
Re =
𝜌 𝑥 𝑣 𝑥 𝑑
𝜂
2000>
1000 𝑥 𝑣 𝑥 0,5
3,5
V > 14
2. Untuk mengetahui diameter bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3 ), dilakukan
sebuah percobaan viskositas dengan menggunakan suatu fluida dengan
37. 28
viskositas sebesar 3 Ns/m2 dan densitas 0,5 g/cm3 . Bila benda bergerak dengan
kecepatan 25 m/s dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 , berapakah diameter
bola aluminium tersebut?
d= ?
𝜌𝑏 = 2,7 g/cm3 = 2,7 x 103
𝜂 = 3 𝑁𝑠/𝑚2
= 3 Pa.S
𝜌𝑓 = 5 𝑔/𝑐𝑚3
= 0,5 x 103
V= 25 m/s
g = 9,8 m/s2
𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
3 =
2𝑟2 𝑥 9,8(2,7 x 1o3−0,5 x 103)
9𝑥25
r = 0,125 m
d = 2 x 0,125 = 0,25 m
3. Suatu bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3) dengan jari-jari 1,5 cm dijatuhkan pada
sebuah pipa berisi fluida yang memiliki diameter dalam sebesar 20 cm. Fluida
pada pipa memiliki viskositas 4 Pa.s dan densitas 2300 kg/m3 . Bila bola
mengalir dengan kecepatan 3,6 km/jam, berapakah viskositas dari fluida di
dalam pipa tersebut?
𝜂 = 2,7𝑔/𝑐𝑚3
d pipa = 20 cm η fluida ?
r= 1.5 cm 𝜂 = 4 𝑃𝑎.
𝜌 = 2300 𝑘𝑔/𝑚3
V = 3,6 km/jam
η fluida suda diketahui di soal.
V = 3,6 km/jam
38. 29
4. Hal apa saja yang mempengaruhi nilai viskositas dari fluida?
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan
b. Temperatur
Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap
temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan
turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada
minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat
d.Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan
kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas
CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fluida Newtonian dan non Newtonian,
serta berikan contohnya!
Fluida Newtonian
39. 30
Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton)
adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier.
Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. Keunikan
dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat
gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu
fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida.
Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan
tekanan
Fluida non Newtonian
Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami perubahan
viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non newtonian
juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum viskositas newton.
Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti saus, susu, yoghurt
dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non newtonian. Yaitu
aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan.
B.2 Tugas Khusus
40. 31
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Gambar C.1 Bola alumunium Gambar C.2 Gelas Beker
Gambar C.3 Jangka Sorong Gambar C.4 Pinset
Gambar C.4 Stopwacth Gambar C.5 Viskositas
berisi Gliserin
41. 32
BLANGKO PERCOBAAN VISKOSITAS FLUIDA
DATA PRAKTIKAN
NAMA MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
NIM/GRUP 3334200010/C3
JURUSAN TEKNIK METALURGI
REKAN 'Afif Rizky Tri Nugroho/3334200033
Miftahul Jannah Ardani/3334200064
Rafi Nurdwi Raharjo/3334200081
TGL
PEROBAAN
30 Maret 2021
Tabel 1 Data Hasil Percobaan Viskositas
No Ukuran Bola
Alumunium
r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m)
1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034
2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246
Tabel 2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Viskositas
, 𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN
Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502
Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
42. 33
1 0,2 3,7
8
3,87 3
,
8
3
3
,
9
3
3
,
7
1
3
,
6
8
3
,
7
4
3,
87
3,
5
2
3,7
7
3,77 0,053 0,684
2 0,4 7,6
5
7,75 7
,
7
5
7
,
6
3
7
,
5
9
7
,
9
4
7
,
7
5
7,
75
7,
6
0
7,8
2
7,723 0,051 0,372
Tabel 3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Viskositas
, 𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 6,3
0
6,33 6,6
5
6
,
3
6
6
,
3
9
6
,
5
8
6
,
3
0
6,
42
6,
4
6
6,3
0
6,409 0,031
1,17
2 0,4 13,
15
13,1
6
13,
25
1
3
,
1
2
1
3
,
2
5
1
3
,
3
4
1
3
,
2
1
13
,3
4
1
3,
1
6
13,
12
13,21 0,030
0,63
Suhu ruang awal = 20 0
C
Suhu ruang akhir = 20 0
C
Sikap Barometer awal= 755 mmHg
Sikap Barometer akhir = 755 mmHg