SlideShare a Scribd company logo
i
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR
VISKOSITAS FLUIDA
Disusun Oleh :
Nama Praktikan :Muhammad Desar Eka Syaputra
NIM : 3334200010
Jurusan : Teknik Metalurgi
Grup : C3
Rekan : Afif Rizky Tri Nugroho
: Miftahul Jannah Ardani
: Rafi Nurdwi Raharjo
Tgl. Percobaan : 26 maret 2021
Asisten : GINDA QURIATAMA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
CILEGON – BANTEN
2021
Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712 Fax. (0254) 395540 Website:
http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
Tanggal Revisi
Nilai
Tanggal Terima
ii
ABSTRAK
viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut
sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskometer adalah alat yang
dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan
viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas
kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya
cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi
(misalnya madu). Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan
Viskositas atau kekentalan suatu zat cair. Metode yang digunakan dalam percobaan
ini yaitu metode bola jatuh. Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya
Minyak pelumas digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan
getaran. Prosedur percobaan yaitu dengan menjatuhkan bola tepat ditengah
permukaan zat cair dan menyalakan stopwatch saat tepat melewati batas acuan
pertama dan mengehntikan stopwacth saat tepat melewati batas acuan kedua. Pada
percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai koefisien
viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %. pada percobaan
viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas
sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%.
Kata Kunci : Viskositas, fluida, viskometer
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ……………………............................................................. i
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………. .................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...................................................................................1
1.3 Batasan Masalah………….....................................................................1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas……………………………………………………………..2
2.2 Viskometer……………………………………………………………5
2. 4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas ………………………..6
2.5 Klasifikasi Fluida……………………………………………………..7
iv
2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran……………………………………8
2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan……………………………....8
BAB III METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan .................................................................10
3.2 Prosedur Percobaan ........................................................................12
3.3 Alat yang Digunakan ......................................................................13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan ..............................................................................14
4.2 Pembahasan ....................................................................................18
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .....................................................................................19
5.2 Saran ...............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN A. PERHITUNGAN ........................................................................23
LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS .............26
LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN..................................30
v
LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN...........................................................31
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas…………………………………… 14
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar…………………14
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang……………….15
Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar………………………………….15
Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang……………………………….....16
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
Gambar 2.1 Hukum Stokes……………………………………………………...4
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Viskositas……………………………….10
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
Lampiran A. Perhitungan .......................................................................................23
Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus............................................26
B.1 Jawaban Pertanyaan.................................................................26
B.2 Tugas Khusus ..........................................................................29
Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan...........................................................30
Lampiran D. Blanko Percobaan .............................................................................31
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Viskositas adalah sifat dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya gesekan
antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kinetis pada zat cair tersebut. Viskositas
(kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan di bagisn dalam suatu fluida. Karena
adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida di atas
lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur di atas pemukaan
lainnya bila diantara permukan-permukaan ini terdapat lapisan fluida haruslah
dikerjakan gaya.
Untuk mendapatkan viskositas (kekentalan) zat cair, dalam percobaan kali ini
bahan yang digunakan adalah bola Alumumium. Bola Alumuium ini dimasukkan ke
dalam tabung yang telah berisi gliserin . Bola Alumunium yang digunakan berukuran
besar dan sedang . Kemudian menghitung waktu tempuh yang dibutuhksn oleh bola
besi dalam zat cair.
Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya Minyak pelumas
digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan getaran. Selai atau
madu lebih kental dan lebih sulit dituangkan daripada air atau minyak Tujuan
dilakukannya percobaan ini yaitu menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat
cair.
1.2 Tujuan Percobaan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan viskositas atau
kekentalan suatu zat cair.
1.3 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada percobaan viskositas fluida terbagi menjadi dua
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu diameter bola
dan ketinggian yang berbeda-beda. Variabel terikatnya yaitu kecepatan dan
viskositas
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik
dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang
"tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkanmadu yang "tebal", memiliki
viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida,
semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut.
Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara
molekul-molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir,
dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida
(internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek-
menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan
karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan
dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul.
Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya
gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga
disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar.
Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida
riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli,
asap knalpot, dll. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya
tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan
3
untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita
pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda
sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda
yang benar-benar tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari
koefisien viskositas disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari
mengalir suatu fluida. Viskostas dapat dihitung dengan rumus :
𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
…………………………………………………….2.1
Keterangan:
𝜂 = Viskositas (Pa.s)
𝑟 = Jari-jari benda (m)
𝑔 = Gravitasi bumi (m/s2)
𝜌𝑏 = Massa jenis benda (kg/m3)
𝜌𝑓 = Massa jenis fluida (kg/m3)
𝑣 = Kecepatan benda (m/s)
Pada kenyataannya, nilai kecepatan jatuh bola dipengaruhi oleh kedekatan
bola dengan dinding tabung silinder. Oleh karena itu, untuk hasil pengukuran
yang lebih baik, bola harus dijatuhkan di tengah tabung. Namun, untuk hasil yang
lebih baik lagi, lakukan koreksi terhadapat nilai v0 menggunakan
persamaan koreksi Ladenburg:
𝑣0 = 𝑣 (1 + 2,4 𝑟𝑅)………………………………2.2
Gaya gesekan antara permukaan padat dengan fluida medium dimana benda itu
bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda itu terhadap medium
ini merupakan penemuan dari Sir George Stokes yang di kenal dengan hukum Stokes.
Berikut gambar dari hukum stokes :
4
Gambar 2.1 Hukum Stokes
Keterangan :
Fa = gaya archimedes (apung)
Fs = gaya stokes (hambat)
W = gaya berat
V = kecepatan
Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya nol,
tekanan di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak bola
sehingga resultan gaya pada bola samadengan nol. Jika bola kecil di jatuhkan pada
fluida kental, maka akan timbul hambatanpada gerak bola tersebut. Besaran yang
mempengaruhi jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida dan koefisien
viskositas fluida . Dengan demikian resultan gaya stokes dirumuskan :
F = 6 𝜂𝜋 𝑟 𝑉…………………………………….2.3
Ada tiga gaya yang bekerja pada gambar 2.1 , yaitu :
1. Berat bola itu sendiri (W) = massa (m) x gravitasi (g)
2. Gaya apung (Fa) dari zat cair (gaya ke atas / archimedes)
3. Gaya stokes (Fs) (arahnya ke atas)disebut pula gaya hambat.
5
Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan
berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat
diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau
fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan
momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada
gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi
nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang
dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya
Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan
berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat
diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau
fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan
momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada
gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi
nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang
dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya
2.2 Viskometer
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka
viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka
dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas.
Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas
suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola jatuh,
tabung ( pipa kapiler ) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu
(concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, sistem, dimana silinder bagian
dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem Couette dimana bagian
6
luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan
diukur ditempatkan pada celah diantara kedua silinder.
Jadi viskometer adalah alat untuk mengukur kekentalan suatu fluda
berdasarkan kecepatan alir fluida tersebut. Nilai viskositas didapatkan dengan cara
mengalirkan fluida yang akan diukur viskositasnya dengan demikian, hambatan yang
mengalami benda pemutar atau dialiri akan diketanui dan menunjukkan besar
viskositas fluida tersebut.
Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu :
1. Viskometer ostwald
2. Viskometer Hoppler
3. Viskometer Cup and Bo
4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield)
2.4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut:
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan.
b. Temperatur
Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap
temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan
turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik. Pada
Dinyatakan dengan rumus :
𝐿𝑜𝑔 𝑛 =
𝐴
𝑇
+ 𝐵…………………..…………….2.4
A dan B tetapan untuk cairan tertentu
T = Temperatur mutlak
Rumus ini dapat dipakai untuk cairan murni, adapun rumus untuk sistem
beberapa cairan adalah
𝐿𝑜𝑔 𝑛 =
𝐴
𝑇
𝐵 log 𝑇 + 𝐶…………………………..2.5
7
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada
minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat.
d.Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan
kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas
CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama
2.5 Klasifikasi Fluida
Fluida pada umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu :
2.5.1Fluida Newtonian
Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac
Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang
linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air.
Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir
sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena
viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang
bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung
pada temperatur dan tekanan
8
2.5.1Fluida non Newtonian
Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami
perubahan viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non
newtonian juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum
viskositas newton. Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti
saus, susu, yoghurt dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non
newtonian. Yaitu aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan.
2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran
Ada dua jenis aliran, yakni:
a. Aliran laminer
Yakni ketika fluida meluncur bersama dengan fluida lain di
sebelahnya. Sedangkan pada tiap jalur paket tidak bersebarangan dengan jalur
lainnya. Aliran ini termasuk ideal dan terjadi pada fluida kecepatan rendah.
b. Aliran turbulen
Paket fluida tidak meluncur bersamaan dengan yang lain di
sebelahnya, tetapi bisa bersebarangan dengan jalur lainnya. Terjadi aliran
turbulen ditandai dengan pusaran air dan terjadi pada kecepatan aliran tinggi.
2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan
Ada dua jenis Pergerakan, yakni:
a. Fluida Statis
Yakni fluida yang berada pada fase diam (tidak bergerak).
Atau bisa dikatakan bergerak tetapi dalam kecepatan statis sehingga tidak ada
pergerakan. Contoh sederhana dari fluida tipe ini adalah air di dalam bak
mandi yang tidak dikenai gaya apapun.
b. Fluida Dinamis
Yakni sebuah fluida dalam bentuk cair maupun gas yang
mampu bergerak, memiliki kecepatan konstan terhadap waktu, tidak
9
kental, tidak mengalami perubahan volume, dan tidak mengalami putaran-
putaran (turbulen).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Diagram Alir Percobaan
Adapun diagram alir pada praktikum Viskosutas sebaao berikut :
Mulai
Meletakkan tabung Viskositas
pada permukaan bidang datar
Memasang dua buah pendanda
diantara jarak yang dilalui bola
Mengukur jarak h diantara dua
pendanda seakruta mungkin
Memastikan bahwa bola alumunium baersih
dan mengkilap, bebas dari kotoran dan siap
digunakan
Menggunakan mikrometer atau jangka sorong
untuk mengkur iddiamter boladiamt
x
11
Menentukan sisi pendanda yang akan dijadikan
acuan pengukuran waktu
Mengisi tabung dengan cairan kental/glisetin
yang akan diukur viskositasnya
Menyiapkan stopwatch, jatuhkan bola tepat ditengah permukaan za
cair da ikuti gerakan bola, menyalakan stopwatch saat melewati
batas acua pertama dan menghn=entkan stopwatch saat tepat
melewati batas acuan pertama
Mengulangi langkah 8 menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali
sehingga diperoleh sejumlah nilai t, kemdian rata-ratanya nilai tersebut
dan mneghtung kecepatannya
Menggunakan data hasil perhitungan untuk
menghitung 𝜂
Data Pengamatan
PengamaPengamata
n
x
Litelatur
12
Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Viskositas
3.2 Prosedur Percobaan
Adapun prosdur percobaan pada praktikum viskositas sebagai berikut :
1. Tabung viskositas diletakkan pada permukaan bidang datar.
2. Dua buah penanda dipsanag diantara jarak yang akan dilalui bola.
3. Jarak h diukur diantara dua penanda seakurat mungkin.
4. Bola alumunium dipastikan bersih dan mengkilap, bebas dan kotoran dan siap
digunakan.
5. Dramer bola diukur dengan mikrometer atau jangka sorong.
6. Sisi penanda yang akan dijadikan acuan pengukuran waktu ditentukan.
7. Tabung diisi dengan cairan kental (gliserin) yang akan diukur Viskositasnya
diisi hingga mencaoai 10 cm dari atas tabung.
8. Stopwatch disiapkan, bola dijadikan tepat ditengah permukaan zat cair dan
ikuti gerakan bola. Stopwatchdinyalakan saat bola melewati batas acuan
pertama dan stopwatch dihentikan tepat saat bola melewati batas acuan kedua.
9. Nilai waktu t yang dibutuhkan bola dicatat untuk bergerak sepanjang jarak h
yang dicatat oleh stopwatch.
10. Langkah 8 diulangi menggunakan bola, yang sama banyak 10 kali sehingga
diperoleh sejumlah t, kemudian nilai tersebut di rata-ratakan dan dihitung
kecepatanna, vo=
ℎ
𝑡
digunakan t hasil rata-rata.
11. Data hasil perhitungan tersebut diguakan untuk menghitung nilai 𝜂
menggunakan persamaan 2.1
Kesimpulan
selesai
13
3.3 Alat Alat yang Digunakan
Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum viskositas sebagai berikut :
1. Stopwatch 1 buah
2. Mikrometer sekrup 1 buah.
3. Gelas kimia 100 ml 1 buah.
4. Tiang penahan batang 1 buah.
5. Viskometer 1 set.
6. Bola aluminium 2 buah.
7. Pinset 1 buah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Percobaan
Adapun hasil percobaan pada praktikum vikositas dapat dilihat pada tabel 4.1
Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas
No Ukuran Bola
Alumunium
r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m)
1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034
2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246
Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
No Ketin
ggian
Fluida
, h (m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kece
patan
Jatuh
Bend
a, v
(m/s)
Viskosi
tas,
𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 3,78 3,87 3,83 3
,
9
3
3
,
7
1
3
,
6
8
3,
74
3,8
7
3,52 3,7
7
3,77 0,053 0,684
2 0,4 7,65 7,75 7,75 7
,
6
3
7
,
5
9
7
,
9
4
7,
75
7,7
5
7,60 7,8
2
7,723 0,051 0,372
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
15
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
waktu
replika
si, t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Visko
sitas,
𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 6,30 6,33 6,65 6,3
6
6,
3
9
6,
5
8
6
,
3
0
6,
42
6,
4
6
6,30 6,409 0,031
1,17
2 0,4 13,1
5
13,1
6
13,2
5
13,
12
1
3,
2
5
1
3,
3
4
1
3
,
2
1
13
,3
4
1
3,
1
6
13,1
2
13,21 0,030
0,63
4.1.1Ralat Langsung
Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar
n pn
𝑷𝒏
̅̅̅̅
|ðP| |ðP|2
 SP SR Pa ±
SP
1 0,00246 0,0034 0,00003 9 x
10-10
1,10833
x 10-9
4,077
x 10-
5
1,1912
%
0,0034
+
4,077
x 10-5
2 0,00246 0,000045 2,025
x 10-
9
3 0,00246 0,00002 4 x
10-10
 0,000095 3,325
x 10-
9
Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang
n pn
𝑷𝒏
̅̅̅̅
|ðP| |ðP|2
 SP SR Pa ±
16
SP
1 0,00343 0,003445 0 0 0 0 0 0
2 0,003445 0 0
3 0,00342 0 0
 0,00342 0,003445 0
4.1.1 Ralat Tidak Langsung
• Ralat tidak langsung bola besar
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣

Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77
9(0,2)
= 401,972 Pa.S
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟕,𝟕𝟐𝟑
9(0,4)
= 411,728 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(401,972 𝑥 4,077 x 10−5)2
= 0,0163 Pa.S
𝜂 SR =0,684  0,0163 Pa.s
• Ralat tidak langsung bola sedang
17
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣

Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟔,𝟒𝟎𝟗
9(0,2)
= 494,42 Pa.s
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)13,21
9(0,4)
= 509,54 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(494,42 x 0)2
= 0 Pa.S
𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s
4.2 Pembahasan
Viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya
gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut
sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskositas alias kekentalan
cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu fluida yang kita temui
dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll. Fluida riil
berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan
sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
18
menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan
Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal
dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar
tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari koefisien viskositas
disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari mengalir suatu fluida.
Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau
kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu
cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka
viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka
dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan
mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan
salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun
gas. Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas
suatu larutan, yaitu Viskometer ostwald, Viskometer Hoppler , Viskometer Cup and
Bo, dan Viskometer Cone and Plate (Brookefield).
Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas yaitu Tekanan
diamanaViskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan.Temperatur dimana Pada kebanyakan fluida cair,
bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka
viscositas akan naik.Kehadiran zat lain dimana Penambahan gula tebu meningkatkan
viskositas air. Adanya bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas
air. Pada minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat. Ukuran dan berat molekul dimana Viskositas naik
dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliranalkohol cepat, larutan minyak laju
alirannya lambat dan kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas
juga tinggi.Berat molekul dimana Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin
19
banyak. Kekuatan antar molekul dimana Viskositas air naik denghan adanya ikatan
hidrogen, viskositas CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan
yang sama.
Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan kekentalan suatu at
cair. Maka dari itu untuk untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan percobaan
viskositas. Metode yang digunakan pada perobaan ini yaitu metode bola jatuh yang
mana bola dijatuhkan pada pipa kapiler dan diukur waktunya serta tingginya kerika
melewati batas-batas yang sudah ditentukan pada pipa kapiler.Setelah mendapatkan
data barulah dihitung menggunakan rumus viskositas (𝜂).
Prosedur percobaan dalam percobaan viskositas yaitu meletakkan tabung
viskositas pada bidang datar selanjutnya memasang dua buah pendanda dan
mengukur jarak pendanda tersebut selanjutnya mengukur diameter bola
menggunakan jangka sorong selanjutnya mengisi tabung dengan cairan
kental(gliserin) yang akan diukur viskositasnya setelah itu jatuhkan bola tepat
ditengah permukaan zat serta menyalakan stopwatch saat melewati batas acuan
pertama dan menghentikan stopwatch saat tepat melewati batas acuan kedua dan
mencatat waktunya ketika bola bergerak sepanjang jarak h dan yang terakhir ulangi
langkah-langkah dengan menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali sehingga
diperoleh sejumlah nilai t, kemudian rata-rata kan nilai tersebut dan menghitung
kecepatannya. Jika sudah mendapatkan seluruh data barulah menghitung nilai
viskositas menggunakan rumus viskositas (𝜂).
Pada percobaan vikositas fluida bola besar dan bola sedang yaitu ketika
ketinggian semakin besar maka koefisien viskositas semakin kecil dan ketika
ketinggian semakin kecil maka koefisien viskositas semakin besar karena h berperan
sebagai penyebut yang dimana jika penyebut diperbesar maka hasil perhitungan akan
20
semakin kecil dan jika penyebut diperkecil maka hasil perhitungan semakin besar
(berbanding terbalik).
Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang ketika waktu
replikasi semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga akan semakin besar
karena waktu berbanding lurus dengan nilai koefisien viskositas sedangkan jika wakti
diperkecil maka nilai koesfisien viskositas juga akan semakin kecil.
Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang jika ukuran bola
semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga semakin besar karena koefisien
viskositas berbanding lurus dengan jari-jari sebaliknya jika ukuran bola berkurang
maka koefisien viskositas juga mengecil. Jadi semkain besar viskositas zat cair maka
semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut.semakin besar
viskositas maka aliran akan semakin lambat.
Pada percobaan bola besar didapat nilai koefisien viskositas yaitu 0,684
Pa.S sedangkan pada litelatur nilai koefisien viskositas yaitu 0,372 Pa.S sedangkan
persentase kesalahan pada perhitungan koefisien bola besar yaitu 45 %. Pada
percobaan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas yaitu 1,17 Pa.S
sedangkan nilai koefisien viskositas pada litelatur sebesar 0,60 Pa.S sedangkan
persentase kesalahan pada perhitungan koefisien viskositas bola sedang yaitu 46%.
Jelas persen kesalahan perhitungan pada kedua bola sangat besar dan juga berbeda
jauh dengan hasil koefisien viskositas pada litelatur. Ini mungkin disebabkan oleh
banyak faktor saat melakukan percobaan.
Pada percobaan yang sudah dilakukan terdapat perbedaan nilai
koefisien viskositas yang sangat besar dan persen kesalahan juga besar mungkin ini
disebabkan oleh banyak faktor. Faktor yang pertama mungkin kurang cermatnya
mengukur jarak h diantara dua pendanda sehingga ketika mengukur jarak yang dilalui
bola nantinya juga beerbeda. Faktor kedua mungkin bola alumunium yang dipakai
21
saat percobaan tidak bersih dan mengandung kotoran sehingga akan berpengaruh
kepada bola ketika bola berada pada fluida. Faktor selanjutnya adalah bola tidak tepat
dijatuhkan di tengah permukaan zat cair akibatnya bola meluncur tidak efektif.faktor
selanjutnya adalah tidak cermatnya ketika menhentikan stopwatch ketika bola
melewati batac acuan sehingga hasilnya waktunya salah ketika melakukan
perhitungan. Fakor yang terakhir yang mungkin adalah kesalahan praktikan sendiri
ketika melakukan perhitungan menggunakan rumus viskositas.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini sebagai berikut :
1. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai
koefisien viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %.
2. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai
koefisien viskositas sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diambil dalam praktikum viskositas fluida sebagai
berikut :
1. Memastikan jarak dua buah penanda sudah sesuai dengan yang diperintahkan
jangan sampai jaraknya kurang dan melebihi.
2. Memastikan bola yang digunakan pada percobaan bersih dan bebas dari
kotoran.
3. Menghentikan stopwatch saat bola tepat melewati batas acuan supaya tidak
terjadi kesalahan saat menghitung nilai viskositas nanti.
4. Praktikan harus lebih teliti saat menghitung data-data yang sudah didapat saat
melakukan perhitungan nilai koefisien viskositas nanti.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Robiah,laily. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
DASARVISKOSITAS. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei
2021 pukul10.00 WIB melalui
https://www.academia.edu/35028600/LAPORAN_PRAKTIKUM_VISKOSIT
AS
[2] Afriansyah, Soni. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMFISIKA DASAR I
“VISKOSITAS”. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021
pukul10.01 WIB melalui
https://www.academia.edu/41246904/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_D
ASAR_I
[3] Usmany, Mey. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMModul 1. VISCOSITAS
www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021 pukul10.00 WIB
melalui https://www.academia.edu/20407584/laporan_praktikum_viscositas
[4] Halliday, David dan Robert Resnick. 1985.Fisika edisi ketiga Jilid 1
.Jakarta:Erlangga
[5] Tipler, Paul A. 1998.Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:Erlangga
23
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN
• Data Hasil Percobaan Viskositas
Rata-rata Ukuran Bola Besar =
0,00343 + 0,003445+0,00342
3
= 0,0034 m
Rata-rata Ukuran Bola Kecil =
0,00246+0,00246+0,00246
3
= 0,00246 m
• Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) =
3,78+3,87+3,83+3,93+3,71+3,68+3,74+3,87+3,52+3,77+3,77
10
= 3,77 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,2
3,77
= 0,053 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,053)
= 0,684 𝑃𝑎. 𝑠
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) =
7,65+7,75+7,75+7,63+7,59+7,94+7,75+7,75+7,60+7,82
10
= 7,723 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,4
7,723
= 0,051 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,00246)2𝑥 9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)
9(0,051)
= 0,372 𝑃𝑎. 𝑠
𝜂 = |
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟
| x 100% = |
0,684−0,372
0,684
| x 100% = 45 %
• Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) =
=
6,30+6,33+6,65+6,36+6,39+6,58+6,30+6,42+6,46+6,30
10
= 6,409 s
24
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,2
6,409
= 0,031 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,031)
= 1,17 Pa.S
Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) =
=
13,15 + 13,16 + 13,25 + 13,12 + 13,25 + 13,34 + 13,21 + 13,34 + 13,16 + 13,12
10
= 13,21 s
Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v =
𝑠
𝑡
=
0,4
13,21
= 0,030 m/s
Viskositas, 𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
=
2(0,00246)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103))
9(0,030)
= 0,63 Pa.S
𝜂 = |
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛
𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟
| x 100% = |
1,17−0,63
1,17
| x 100% = 46 %
• Ralat tidak langsung bola besar
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣

Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77
9(0,2)
= 401,972 Pa.S
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
25
=
4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟕,𝟕𝟐𝟑
9(0,4)
= 411,728 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(401,972 𝑥 4,077 x 10−5)2
= 0,0163 Pa.S
𝜂 SR =0,684  0,0163 Pa.s
• Ralat tidak langsung bola sedang
𝜼 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣

Untuk ℎ = 0,2 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟔,𝟒𝟎𝟗
9(0,2)
= 494,42 Pa.s
Untuk ℎ = 0,4 m
𝜼
r
=
𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕
𝟗𝒉
=
4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)13,21
9(0,4)
= 509,54 Pa.S
𝑆𝜂 = √(
𝜂 𝑥 𝑆𝑟
r
)2 = √(494,42 x 0)2
= 0 Pa.S
26
𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s
• Ralat langsung jari-jari bola besar
𝑷𝒏
̅̅̅̅ =
0,00343 + 0,003445+0,00342
𝟑
= 0,0034
P1 = 0,00343 − 0,0034 = 0,00003
|𝑃1|2
= 9 x 10-10
P2 = 0,003445 − 0,0034 = 0,000045
|𝑃2|2
= 2,025 x 10-9
P3 = 0,00342 − 0,0034 = 0,00002
|𝑃3|2
= 4 x 10-10
 =
 |ð𝐏|𝟐
𝑛
=
3,325 x 10−9
3
= 1,10833 x 10-9
SP=√ |ð𝐏|𝟐
𝑛
= √
3,325 x 10−9
2
= 4,077 x 10-5
SR =
𝑆𝑃
𝑃𝑛
x 100% =
4,077 x 10−5
0,0034
x 100% = 1,1912 %
27
LAMPIRAN B
JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS
B.1 Jawaban Pertanyaan
1. Sebuah pipa dengan diameter dalam 50 cm diuji proses kerjanya dengan
mengalirkan fluida dengan densitas 1000 kg/m3 dan viskositas sebesar 3,5
Ns/m2 secepat 30 m/s. Ternyata ketika diuji aliran yang terbentuk turbulen,
dan harus dibuat laminar dengan kecepatan semaksimal mungkin. Berapa
kecepatan maksimal yang bisa dicapai agar aliran laminar? (Laminer = Re
< 2000)
d = 50 cm = 0,5 m
𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3
𝜂 = 3,5 Ns/m2
Vturbulen = 30 m/s
Laminer = Re < 2000)
V = laminer ?
Re =
𝜌 𝑥 𝑣 𝑥 𝑑
𝜂
2000>
1000 𝑥 𝑣 𝑥 0,5
3,5
V > 14
2. Untuk mengetahui diameter bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3 ), dilakukan
sebuah percobaan viskositas dengan menggunakan suatu fluida dengan
28
viskositas sebesar 3 Ns/m2 dan densitas 0,5 g/cm3 . Bila benda bergerak dengan
kecepatan 25 m/s dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 , berapakah diameter
bola aluminium tersebut?
d= ?
𝜌𝑏 = 2,7 g/cm3 = 2,7 x 103
𝜂 = 3 𝑁𝑠/𝑚2
= 3 Pa.S
𝜌𝑓 = 5 𝑔/𝑐𝑚3
= 0,5 x 103
V= 25 m/s
g = 9,8 m/s2
𝜂 =
2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf)
9𝑣
3 =
2𝑟2 𝑥 9,8(2,7 x 1o3−0,5 x 103)
9𝑥25
r = 0,125 m
d = 2 x 0,125 = 0,25 m
3. Suatu bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3) dengan jari-jari 1,5 cm dijatuhkan pada
sebuah pipa berisi fluida yang memiliki diameter dalam sebesar 20 cm. Fluida
pada pipa memiliki viskositas 4 Pa.s dan densitas 2300 kg/m3 . Bila bola
mengalir dengan kecepatan 3,6 km/jam, berapakah viskositas dari fluida di
dalam pipa tersebut?
𝜂 = 2,7𝑔/𝑐𝑚3
d pipa = 20 cm η fluida ?
r= 1.5 cm 𝜂 = 4 𝑃𝑎.
𝜌 = 2300 𝑘𝑔/𝑚3
V = 3,6 km/jam
η fluida suda diketahui di soal.
V = 3,6 km/jam
29
4. Hal apa saja yang mempengaruhi nilai viskositas dari fluida?
a. Tekanan
Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas
gastidak dipengaruhi oleh tekanan
b. Temperatur
Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap
temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan
turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik
c. Kehadiran zat lain
Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya
bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada
minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan
viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer,
waktualirnya semakin cepat
d.Ukuran dan berat molekul
Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju
aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan
kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.
e. Berat molekul
Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak.
f. Kekuatan antar molekul
Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas
CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fluida Newtonian dan non Newtonian,
serta berikan contohnya!
Fluida Newtonian
30
Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton)
adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier.
Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. Keunikan
dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat
gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu
fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida.
Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan
tekanan
Fluida non Newtonian
Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami perubahan
viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non newtonian
juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum viskositas newton.
Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti saus, susu, yoghurt
dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non newtonian. Yaitu
aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan.
B.2 Tugas Khusus
31
LAMPIRAN C
GAMBAR ALAT DAN BAHAN
Gambar C.1 Bola alumunium Gambar C.2 Gelas Beker
Gambar C.3 Jangka Sorong Gambar C.4 Pinset
Gambar C.4 Stopwacth Gambar C.5 Viskositas
berisi Gliserin
32
BLANGKO PERCOBAAN VISKOSITAS FLUIDA
DATA PRAKTIKAN
NAMA MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
NIM/GRUP 3334200010/C3
JURUSAN TEKNIK METALURGI
REKAN 'Afif Rizky Tri Nugroho/3334200033
Miftahul Jannah Ardani/3334200064
Rafi Nurdwi Raharjo/3334200081
TGL
PEROBAAN
30 Maret 2021
Tabel 1 Data Hasil Percobaan Viskositas
No Ukuran Bola
Alumunium
r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m)
1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034
2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246
Tabel 2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Viskositas
, 𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM FISIKA TERAPAN
Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502
Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
33
1 0,2 3,7
8
3,87 3
,
8
3
3
,
9
3
3
,
7
1
3
,
6
8
3
,
7
4
3,
87
3,
5
2
3,7
7
3,77 0,053 0,684
2 0,4 7,6
5
7,75 7
,
7
5
7
,
6
3
7
,
5
9
7
,
9
4
7
,
7
5
7,
75
7,
6
0
7,8
2
7,723 0,051 0,372
Tabel 3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
No Ketin
ggian
Fluid
a, h
(m)
Watu Replikasi, t (s) Rata-
rata
wakt
u
repli
kasi,
t (s)
Kecepat
an
Jatuh
Benda,
v (m/s)
Viskositas
, 𝜼 =
(𝑷𝒂. 𝒔)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 0,2 6,3
0
6,33 6,6
5
6
,
3
6
6
,
3
9
6
,
5
8
6
,
3
0
6,
42
6,
4
6
6,3
0
6,409 0,031
1,17
2 0,4 13,
15
13,1
6
13,
25
1
3
,
1
2
1
3
,
2
5
1
3
,
3
4
1
3
,
2
1
13
,3
4
1
3,
1
6
13,
12
13,21 0,030
0,63
Suhu ruang awal = 20 0
C
Suhu ruang akhir = 20 0
C
Sikap Barometer awal= 755 mmHg
Sikap Barometer akhir = 755 mmHg

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Rezki Amaliah
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
Posoagoes Rom
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
nurul limsun
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOODLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
umammuhammad27
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
Rezki Amaliah
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
KLOTILDAJENIRITA
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
wulansafitri8
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Nurul Hanifah
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
umammuhammad27
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasDedew Wijayanti
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
Putri Aulia
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
ilmanafia13
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Annisa Icha
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
Abulkhair Abdullah
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
Avidia Sarasvati
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
umammuhammad27
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
MIRANTI DIAH PRASTIKA
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
Ernalia Rosita
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
Laporan fisika dasar (pesawat atwood)
 
Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1Ayunan matematis-baru1
Ayunan matematis-baru1
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOODLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PESAWAT ATWOOD
 
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
1 b 11170163000059_laporan_kalorimeter
 
Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)Laporan fisika (bandul)
Laporan fisika (bandul)
 
Percobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebasPercobaan gerak jatuh bebas
Percobaan gerak jatuh bebas
 
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alirpraktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
praktikum fisika dasar 1 viskositas zat alir
 
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padatLaporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
Laporan praktikum fisika dasar pengukuran dasar benda padat
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
2 b 59_utut muhammad_laporan_hukum hooke
 
Jurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegasJurnal fisika konstanta pegas
Jurnal fisika konstanta pegas
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhanaLaporan praktikum ghs bandul sederhana
Laporan praktikum ghs bandul sederhana
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
Stoikiometri
StoikiometriStoikiometri
Stoikiometri
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETERLAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR PANAS JENIS DAN KALORIMETER
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
2 b 59_utut muhammad_laporan_gerak harmonik sederhana pada bandul sederhana
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA

sedimentation-report-s3-pdf.pdf
sedimentation-report-s3-pdf.pdfsedimentation-report-s3-pdf.pdf
sedimentation-report-s3-pdf.pdf
YousifMohammedSharif
 
PhD-EmirHaleva
PhD-EmirHalevaPhD-EmirHaleva
PhD-EmirHaleva
Emir Haleva
 
Viscosimetro de stokes 2021
Viscosimetro de stokes 2021Viscosimetro de stokes 2021
Viscosimetro de stokes 2021
YasserJara
 
Literatuurscriptie
LiteratuurscriptieLiteratuurscriptie
Literatuurscriptie
Patrick van den Dungen
 
Property of fluid.pptx
Property of fluid.pptxProperty of fluid.pptx
Property of fluid.pptx
PrinceGupta789219
 
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield ViscometerViscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
Priyansh Singh
 
thesis_Radivojevic
thesis_Radivojevicthesis_Radivojevic
thesis_Radivojevic
Dejan Radivojevic
 
An introduction to rheology fluid dynamics h a barnes
An introduction to rheology  fluid dynamics h a barnesAn introduction to rheology  fluid dynamics h a barnes
An introduction to rheology fluid dynamics h a barnes
Nad2014
 
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
nataliej4
 
Fluid mechanics lectur notes
Fluid mechanics lectur notesFluid mechanics lectur notes
Fluid mechanics lectur notes
isminci
 
Makrinos and Bowden 2016
Makrinos and Bowden 2016Makrinos and Bowden 2016
Makrinos and Bowden 2016
Daniel Makrinos
 
Viscosity Measurement-
Viscosity Measurement-Viscosity Measurement-
Viscometer and their types.
Viscometer and their types.Viscometer and their types.
Viscometer and their types.
YumnA SAeed
 
Surface tension and viscosity
Surface tension and viscositySurface tension and viscosity
Surface tension and viscosity
UmmeKalsoom11
 
Thesis
ThesisThesis
Thesis
Raheem khan
 
Test 6 viscosity
Test 6 viscosityTest 6 viscosity
Test 6 viscosity
Siyar Saleem
 
Mix and Flow of Matter
Mix and Flow of MatterMix and Flow of Matter
Mix and Flow of Matter
tyler.sutherland
 
Jggraver thesis-4-11-05
Jggraver thesis-4-11-05Jggraver thesis-4-11-05
Jggraver thesis-4-11-05
Joyz Alexander
 
Fluid mechanics
Fluid mechanicsFluid mechanics
Fluid mechanics
Saqib Imran
 
Introduction to Rheology
Introduction to RheologyIntroduction to Rheology
Introduction to Rheology
Xavirodp
 

Similar to LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA (20)

sedimentation-report-s3-pdf.pdf
sedimentation-report-s3-pdf.pdfsedimentation-report-s3-pdf.pdf
sedimentation-report-s3-pdf.pdf
 
PhD-EmirHaleva
PhD-EmirHalevaPhD-EmirHaleva
PhD-EmirHaleva
 
Viscosimetro de stokes 2021
Viscosimetro de stokes 2021Viscosimetro de stokes 2021
Viscosimetro de stokes 2021
 
Literatuurscriptie
LiteratuurscriptieLiteratuurscriptie
Literatuurscriptie
 
Property of fluid.pptx
Property of fluid.pptxProperty of fluid.pptx
Property of fluid.pptx
 
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield ViscometerViscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
Viscosity of Binder at Elevated Temperature Using Brookfield Viscometer
 
thesis_Radivojevic
thesis_Radivojevicthesis_Radivojevic
thesis_Radivojevic
 
An introduction to rheology fluid dynamics h a barnes
An introduction to rheology  fluid dynamics h a barnesAn introduction to rheology  fluid dynamics h a barnes
An introduction to rheology fluid dynamics h a barnes
 
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
Modeling and simulation of droplet dynamics for microfluidic applications 683...
 
Fluid mechanics lectur notes
Fluid mechanics lectur notesFluid mechanics lectur notes
Fluid mechanics lectur notes
 
Makrinos and Bowden 2016
Makrinos and Bowden 2016Makrinos and Bowden 2016
Makrinos and Bowden 2016
 
Viscosity Measurement-
Viscosity Measurement-Viscosity Measurement-
Viscosity Measurement-
 
Viscometer and their types.
Viscometer and their types.Viscometer and their types.
Viscometer and their types.
 
Surface tension and viscosity
Surface tension and viscositySurface tension and viscosity
Surface tension and viscosity
 
Thesis
ThesisThesis
Thesis
 
Test 6 viscosity
Test 6 viscosityTest 6 viscosity
Test 6 viscosity
 
Mix and Flow of Matter
Mix and Flow of MatterMix and Flow of Matter
Mix and Flow of Matter
 
Jggraver thesis-4-11-05
Jggraver thesis-4-11-05Jggraver thesis-4-11-05
Jggraver thesis-4-11-05
 
Fluid mechanics
Fluid mechanicsFluid mechanics
Fluid mechanics
 
Introduction to Rheology
Introduction to RheologyIntroduction to Rheology
Introduction to Rheology
 

More from MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA

ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGANSTUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLELAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA
 

More from MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA (10)

ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
ARTIKEL ILMIAH BAHASA INDONESIA “ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN...
 
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
PPT PEDOMAN KESELAMATAN KERJA (K3)
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR HASIL KALI KELARUTAN (KSP)
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR TERMOKIMIA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KESETIMBANGAN KIMIA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR KINETIKA REAKSI
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASALAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR ASAM BASA
 
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASILAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SAPONIFIKASI
 
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGANSTUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
STUDI KASUS PADA BERBAGAI ASPEK KETAHANAN PANGAN
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLELAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR BANDUL REVERSIBLE
 

Recently uploaded

Film vocab for eal 3 students: Australia the movie
Film vocab for eal 3 students: Australia the movieFilm vocab for eal 3 students: Australia the movie
Film vocab for eal 3 students: Australia the movie
Nicholas Montgomery
 
Cognitive Development Adolescence Psychology
Cognitive Development Adolescence PsychologyCognitive Development Adolescence Psychology
Cognitive Development Adolescence Psychology
paigestewart1632
 
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptxPengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
Fajar Baskoro
 
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama UniversityNatural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
Akanksha trivedi rama nursing college kanpur.
 
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
Diana Rendina
 
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
Wahiba Chair Training & Consulting
 
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docxAdvanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
adhitya5119
 
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit InnovationLeveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
TechSoup
 
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptxNEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
iammrhaywood
 
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdfWalmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
TechSoup
 
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdfA Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
Jean Carlos Nunes Paixão
 
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold MethodHow to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
Celine George
 
PIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
PIMS Job Advertisement 2024.pdf IslamabadPIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
PIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
AyyanKhan40
 
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptxPrésentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
siemaillard
 
Wound healing PPT
Wound healing PPTWound healing PPT
Wound healing PPT
Jyoti Chand
 
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective UpskillingYour Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
Excellence Foundation for South Sudan
 
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
PECB
 
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdfANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
Priyankaranawat4
 
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
Nguyen Thanh Tu Collection
 
How to Fix the Import Error in the Odoo 17
How to Fix the Import Error in the Odoo 17How to Fix the Import Error in the Odoo 17
How to Fix the Import Error in the Odoo 17
Celine George
 

Recently uploaded (20)

Film vocab for eal 3 students: Australia the movie
Film vocab for eal 3 students: Australia the movieFilm vocab for eal 3 students: Australia the movie
Film vocab for eal 3 students: Australia the movie
 
Cognitive Development Adolescence Psychology
Cognitive Development Adolescence PsychologyCognitive Development Adolescence Psychology
Cognitive Development Adolescence Psychology
 
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptxPengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
Pengantar Penggunaan Flutter - Dart programming language1.pptx
 
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama UniversityNatural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
Natural birth techniques - Mrs.Akanksha Trivedi Rama University
 
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
Reimagining Your Library Space: How to Increase the Vibes in Your Library No ...
 
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
How to Create a More Engaging and Human Online Learning Experience
 
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docxAdvanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
Advanced Java[Extra Concepts, Not Difficult].docx
 
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit InnovationLeveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
Leveraging Generative AI to Drive Nonprofit Innovation
 
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptxNEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
NEWSPAPERS - QUESTION 1 - REVISION POWERPOINT.pptx
 
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdfWalmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
Walmart Business+ and Spark Good for Nonprofits.pdf
 
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdfA Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
A Independência da América Espanhola LAPBOOK.pdf
 
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold MethodHow to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
How to Build a Module in Odoo 17 Using the Scaffold Method
 
PIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
PIMS Job Advertisement 2024.pdf IslamabadPIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
PIMS Job Advertisement 2024.pdf Islamabad
 
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptxPrésentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
Présentationvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvvv2.pptx
 
Wound healing PPT
Wound healing PPTWound healing PPT
Wound healing PPT
 
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective UpskillingYour Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
Your Skill Boost Masterclass: Strategies for Effective Upskilling
 
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
ISO/IEC 27001, ISO/IEC 42001, and GDPR: Best Practices for Implementation and...
 
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdfANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
ANATOMY AND BIOMECHANICS OF HIP JOINT.pdf
 
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
BÀI TẬP BỔ TRỢ TIẾNG ANH LỚP 9 CẢ NĂM - GLOBAL SUCCESS - NĂM HỌC 2024-2025 - ...
 
How to Fix the Import Error in the Odoo 17
How to Fix the Import Error in the Odoo 17How to Fix the Import Error in the Odoo 17
How to Fix the Import Error in the Odoo 17
 

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA

  • 1. i LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR VISKOSITAS FLUIDA Disusun Oleh : Nama Praktikan :Muhammad Desar Eka Syaputra NIM : 3334200010 Jurusan : Teknik Metalurgi Grup : C3 Rekan : Afif Rizky Tri Nugroho : Miftahul Jannah Ardani : Rafi Nurdwi Raharjo Tgl. Percobaan : 26 maret 2021 Asisten : GINDA QURIATAMA LABORATORIUM FISIKA TERAPAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA CILEGON – BANTEN 2021 Jl. Jenderal Sudirman Km. 03 Cilegon 42435 Telp. (0254) 385502, 376712 Fax. (0254) 395540 Website: http://fisdas.untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id Tanggal Revisi Nilai Tanggal Terima
  • 2. ii ABSTRAK viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk menentukan Viskositas atau kekentalan suatu zat cair. Metode yang digunakan dalam percobaan ini yaitu metode bola jatuh. Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya Minyak pelumas digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan getaran. Prosedur percobaan yaitu dengan menjatuhkan bola tepat ditengah permukaan zat cair dan menyalakan stopwatch saat tepat melewati batas acuan pertama dan mengehntikan stopwacth saat tepat melewati batas acuan kedua. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai koefisien viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %. pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%. Kata Kunci : Viskositas, fluida, viskometer
  • 3. iii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ……………………............................................................. i ABSTRAK ............................................................................................................. ii DAFTAR ISI......................................................................................................... iii DAFTAR TABEL.................................................................................................vi DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ……………. .................................................................1 1.2 Tujuan Percobaan...................................................................................1 1.3 Batasan Masalah………….....................................................................1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viskositas……………………………………………………………..2 2.2 Viskometer……………………………………………………………5 2. 4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas ………………………..6 2.5 Klasifikasi Fluida……………………………………………………..7
  • 4. iv 2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran……………………………………8 2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan……………………………....8 BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Diagram Alir Percobaan .................................................................10 3.2 Prosedur Percobaan ........................................................................12 3.3 Alat yang Digunakan ......................................................................13 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan ..............................................................................14 4.2 Pembahasan ....................................................................................18 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .....................................................................................19 5.2 Saran ...............................................................................................19 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN A. PERHITUNGAN ........................................................................23 LAMPIRAN B. JAWABAN PERTANYAAN DANTUGAS KHUSUS .............26 LAMPIRAN C. GAMBAR ALAT YANG DIGUNAKAN..................................30
  • 5. v LAMPIRAN D. BLANKO PERCOBAAN...........................................................31
  • 6. vi DAFTAR TABEL Tabel Halaman Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas…………………………………… 14 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar…………………14 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang……………….15 Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar………………………………….15 Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang……………………………….....16
  • 7. vii DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman Gambar 2.1 Hukum Stokes……………………………………………………...4 Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Viskositas……………………………….10
  • 8. viii DAFTAR LAMPIRAN Lampiran Halaman Lampiran A. Perhitungan .......................................................................................23 Lampiran B. Jawaban Pertanyaan dan Tugas Khusus............................................26 B.1 Jawaban Pertanyaan.................................................................26 B.2 Tugas Khusus ..........................................................................29 Lampiran C. Gambar Alat yang Digunakan...........................................................30 Lampiran D. Blanko Percobaan .............................................................................31
  • 9. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Viskositas adalah sifat dari suatu zat fluida yang disebabkan adanya gesekan antara molekul-molekul zat cair dengan gaya kinetis pada zat cair tersebut. Viskositas (kekentalan) dapat dianggap sebagai gesekan di bagisn dalam suatu fluida. Karena adanya viskositas ini, maka untuk menggerakkan salah satu lapisan fluida di atas lapisan lainnya, atau supaya satu permukaan dapat meluncur di atas pemukaan lainnya bila diantara permukan-permukaan ini terdapat lapisan fluida haruslah dikerjakan gaya. Untuk mendapatkan viskositas (kekentalan) zat cair, dalam percobaan kali ini bahan yang digunakan adalah bola Alumumium. Bola Alumuium ini dimasukkan ke dalam tabung yang telah berisi gliserin . Bola Alumunium yang digunakan berukuran besar dan sedang . Kemudian menghitung waktu tempuh yang dibutuhksn oleh bola besi dalam zat cair. Peranan viskositaa dalam kehidupan sehari-hari misalnya Minyak pelumas digunakan untuk melindungi mesin dengan menyerap tekanan dan getaran. Selai atau madu lebih kental dan lebih sulit dituangkan daripada air atau minyak Tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat cair. 1.2 Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk menentukan viskositas atau kekentalan suatu zat cair. 1.3 Batasan Masalah Adapun batasan masalah pada percobaan viskositas fluida terbagi menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya yaitu diameter bola dan ketinggian yang berbeda-beda. Variabel terikatnya yaitu kecepatan dan viskositas
  • 10. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Viskositas Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida), viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkanmadu yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida tersebut. Viskositas atau kekentalan sebenarnya merupakan gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida (fluida itu zat yang dapat mengalir, dalam hal ini zat cair dan zat gas). Viskositas adalah gaya gesekan internal fluida (internal = dalam). Jadi molekul-molekul yang membentuk suatu fluida saling gesek- menggesek ketika fluida tersebut mengalir. Pada zat cair, viskositas disebabkan karena adanya gaya kohesi (gaya tarik menarik antara molekul sejenis). Sedangkan dalam zat gas, viskositas disebabkan oleh tumbukan antara molekul. Jadi, viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan
  • 11. 3 untuk membantu kita dalam menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari koefisien viskositas disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari mengalir suatu fluida. Viskostas dapat dihitung dengan rumus : 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 …………………………………………………….2.1 Keterangan: 𝜂 = Viskositas (Pa.s) 𝑟 = Jari-jari benda (m) 𝑔 = Gravitasi bumi (m/s2) 𝜌𝑏 = Massa jenis benda (kg/m3) 𝜌𝑓 = Massa jenis fluida (kg/m3) 𝑣 = Kecepatan benda (m/s) Pada kenyataannya, nilai kecepatan jatuh bola dipengaruhi oleh kedekatan bola dengan dinding tabung silinder. Oleh karena itu, untuk hasil pengukuran yang lebih baik, bola harus dijatuhkan di tengah tabung. Namun, untuk hasil yang lebih baik lagi, lakukan koreksi terhadapat nilai v0 menggunakan persamaan koreksi Ladenburg: 𝑣0 = 𝑣 (1 + 2,4 𝑟𝑅)………………………………2.2 Gaya gesekan antara permukaan padat dengan fluida medium dimana benda itu bergerak akan sebanding dengan kecepatan relatif gerak benda itu terhadap medium ini merupakan penemuan dari Sir George Stokes yang di kenal dengan hukum Stokes. Berikut gambar dari hukum stokes :
  • 12. 4 Gambar 2.1 Hukum Stokes Keterangan : Fa = gaya archimedes (apung) Fs = gaya stokes (hambat) W = gaya berat V = kecepatan Apabila sebuah bola kecil bergerak dalam suatu fluida yang viskositasnya nol, tekanan di sembarang titik pada permukaan bola yang searah dengan arah gerak bola sehingga resultan gaya pada bola samadengan nol. Jika bola kecil di jatuhkan pada fluida kental, maka akan timbul hambatanpada gerak bola tersebut. Besaran yang mempengaruhi jari-jari bola r, kecepatan bola relatif terhadap fluida dan koefisien viskositas fluida . Dengan demikian resultan gaya stokes dirumuskan : F = 6 𝜂𝜋 𝑟 𝑉…………………………………….2.3 Ada tiga gaya yang bekerja pada gambar 2.1 , yaitu : 1. Berat bola itu sendiri (W) = massa (m) x gravitasi (g) 2. Gaya apung (Fa) dari zat cair (gaya ke atas / archimedes) 3. Gaya stokes (Fs) (arahnya ke atas)disebut pula gaya hambat.
  • 13. 5 Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya Viskositas gas meningkat dengan suhu tetap , sedangakan viskositas cairan berkurang dengan meningkatnya suhu. Perbedaan terhadap suhu tersebut dapat diterangkan dengan menyimak penyebab-penyebab dari viskositas. Tahanan atau fluida terhadap tegangan geser bergantung pada kohesinya dan pada laju perpindahan momentum molekulnya. Caoran dengan molekul-molekul yang lebih rapat dari pada gas , mempunyai gaya-gaya kohesi yang jauh lebih besar dari pada gas. Kohesi nampaknya merupakan penyebab utana viskositas dalam cairan dan karena berkurang dengan naiknya suhu, maka demikian pulalah dengan viskositasnya 2.2 Viskometer Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. Viskometer merupakan peralatan yang digunakan untuk mengukur viskositas suatu fluida. Model viskometer yang umum digunakan berupa viskometer bola jatuh, tabung ( pipa kapiler ) dan sistem rotasi. Viskometer rotasi silinder sesumbu (concentric cylinder) dibuat berdasarkan 2 standar, sistem, dimana silinder bagian dalam berputar dengan silinder bagian luar diam dan sistem Couette dimana bagian
  • 14. 6 luar silinder yang diputar sedangkan bagian dalam silinder diam. Fluida yang akan diukur ditempatkan pada celah diantara kedua silinder. Jadi viskometer adalah alat untuk mengukur kekentalan suatu fluda berdasarkan kecepatan alir fluida tersebut. Nilai viskositas didapatkan dengan cara mengalirkan fluida yang akan diukur viskositasnya dengan demikian, hambatan yang mengalami benda pemutar atau dialiri akan diketanui dan menunjukkan besar viskositas fluida tersebut. Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan, yaitu : 1. Viskometer ostwald 2. Viskometer Hoppler 3. Viskometer Cup and Bo 4. Viskometer Cone and Plate (Brookefield) 2.4 Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas adalah sebagai berikut: a. Tekanan Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gastidak dipengaruhi oleh tekanan. b. Temperatur Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik. Pada Dinyatakan dengan rumus : 𝐿𝑜𝑔 𝑛 = 𝐴 𝑇 + 𝐵…………………..…………….2.4 A dan B tetapan untuk cairan tertentu T = Temperatur mutlak Rumus ini dapat dipakai untuk cairan murni, adapun rumus untuk sistem beberapa cairan adalah 𝐿𝑜𝑔 𝑛 = 𝐴 𝑇 𝐵 log 𝑇 + 𝐶…………………………..2.5
  • 15. 7 c. Kehadiran zat lain Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktualirnya semakin cepat. d.Ukuran dan berat molekul Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi. e. Berat molekul Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. f. Kekuatan antar molekul Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama 2.5 Klasifikasi Fluida Fluida pada umumnya diklasifikasikan dalam dua jenis, yaitu : 2.5.1Fluida Newtonian Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan
  • 16. 8 2.5.1Fluida non Newtonian Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami perubahan viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non newtonian juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum viskositas newton. Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti saus, susu, yoghurt dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non newtonian. Yaitu aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan. 2.6 Fluida Berdasarkan Jenis Aliran Ada dua jenis aliran, yakni: a. Aliran laminer Yakni ketika fluida meluncur bersama dengan fluida lain di sebelahnya. Sedangkan pada tiap jalur paket tidak bersebarangan dengan jalur lainnya. Aliran ini termasuk ideal dan terjadi pada fluida kecepatan rendah. b. Aliran turbulen Paket fluida tidak meluncur bersamaan dengan yang lain di sebelahnya, tetapi bisa bersebarangan dengan jalur lainnya. Terjadi aliran turbulen ditandai dengan pusaran air dan terjadi pada kecepatan aliran tinggi. 2.7 Fluida Berdasarkan Arah Pergerakan Ada dua jenis Pergerakan, yakni: a. Fluida Statis Yakni fluida yang berada pada fase diam (tidak bergerak). Atau bisa dikatakan bergerak tetapi dalam kecepatan statis sehingga tidak ada pergerakan. Contoh sederhana dari fluida tipe ini adalah air di dalam bak mandi yang tidak dikenai gaya apapun. b. Fluida Dinamis Yakni sebuah fluida dalam bentuk cair maupun gas yang mampu bergerak, memiliki kecepatan konstan terhadap waktu, tidak
  • 17. 9 kental, tidak mengalami perubahan volume, dan tidak mengalami putaran- putaran (turbulen).
  • 18. BAB III METODE PERCOBAAN 3.1 Diagram Alir Percobaan Adapun diagram alir pada praktikum Viskosutas sebaao berikut : Mulai Meletakkan tabung Viskositas pada permukaan bidang datar Memasang dua buah pendanda diantara jarak yang dilalui bola Mengukur jarak h diantara dua pendanda seakruta mungkin Memastikan bahwa bola alumunium baersih dan mengkilap, bebas dari kotoran dan siap digunakan Menggunakan mikrometer atau jangka sorong untuk mengkur iddiamter boladiamt x
  • 19. 11 Menentukan sisi pendanda yang akan dijadikan acuan pengukuran waktu Mengisi tabung dengan cairan kental/glisetin yang akan diukur viskositasnya Menyiapkan stopwatch, jatuhkan bola tepat ditengah permukaan za cair da ikuti gerakan bola, menyalakan stopwatch saat melewati batas acua pertama dan menghn=entkan stopwatch saat tepat melewati batas acuan pertama Mengulangi langkah 8 menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali sehingga diperoleh sejumlah nilai t, kemdian rata-ratanya nilai tersebut dan mneghtung kecepatannya Menggunakan data hasil perhitungan untuk menghitung 𝜂 Data Pengamatan PengamaPengamata n x Litelatur
  • 20. 12 Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Viskositas 3.2 Prosedur Percobaan Adapun prosdur percobaan pada praktikum viskositas sebagai berikut : 1. Tabung viskositas diletakkan pada permukaan bidang datar. 2. Dua buah penanda dipsanag diantara jarak yang akan dilalui bola. 3. Jarak h diukur diantara dua penanda seakurat mungkin. 4. Bola alumunium dipastikan bersih dan mengkilap, bebas dan kotoran dan siap digunakan. 5. Dramer bola diukur dengan mikrometer atau jangka sorong. 6. Sisi penanda yang akan dijadikan acuan pengukuran waktu ditentukan. 7. Tabung diisi dengan cairan kental (gliserin) yang akan diukur Viskositasnya diisi hingga mencaoai 10 cm dari atas tabung. 8. Stopwatch disiapkan, bola dijadikan tepat ditengah permukaan zat cair dan ikuti gerakan bola. Stopwatchdinyalakan saat bola melewati batas acuan pertama dan stopwatch dihentikan tepat saat bola melewati batas acuan kedua. 9. Nilai waktu t yang dibutuhkan bola dicatat untuk bergerak sepanjang jarak h yang dicatat oleh stopwatch. 10. Langkah 8 diulangi menggunakan bola, yang sama banyak 10 kali sehingga diperoleh sejumlah t, kemudian nilai tersebut di rata-ratakan dan dihitung kecepatanna, vo= ℎ 𝑡 digunakan t hasil rata-rata. 11. Data hasil perhitungan tersebut diguakan untuk menghitung nilai 𝜂 menggunakan persamaan 2.1 Kesimpulan selesai
  • 21. 13 3.3 Alat Alat yang Digunakan Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum viskositas sebagai berikut : 1. Stopwatch 1 buah 2. Mikrometer sekrup 1 buah. 3. Gelas kimia 100 ml 1 buah. 4. Tiang penahan batang 1 buah. 5. Viskometer 1 set. 6. Bola aluminium 2 buah. 7. Pinset 1 buah.
  • 22. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Percobaan Adapun hasil percobaan pada praktikum vikositas dapat dilihat pada tabel 4.1 Tabel 4.1 Data Hasil Percobaan Viskositas No Ukuran Bola Alumunium r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m) 1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034 2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar No Ketin ggian Fluida , h (m) Watu Replikasi, t (s) Rata- rata wakt u repli kasi, t (s) Kece patan Jatuh Bend a, v (m/s) Viskosi tas, 𝜼 = (𝑷𝒂. 𝒔) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,2 3,78 3,87 3,83 3 , 9 3 3 , 7 1 3 , 6 8 3, 74 3,8 7 3,52 3,7 7 3,77 0,053 0,684 2 0,4 7,65 7,75 7,75 7 , 6 3 7 , 5 9 7 , 9 4 7, 75 7,7 5 7,60 7,8 2 7,723 0,051 0,372 Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang
  • 23. 15 No Ketin ggian Fluid a, h (m) Watu Replikasi, t (s) Rata- rata waktu replika si, t (s) Kecepat an Jatuh Benda, v (m/s) Visko sitas, 𝜼 = (𝑷𝒂. 𝒔) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,2 6,30 6,33 6,65 6,3 6 6, 3 9 6, 5 8 6 , 3 0 6, 42 6, 4 6 6,30 6,409 0,031 1,17 2 0,4 13,1 5 13,1 6 13,2 5 13, 12 1 3, 2 5 1 3, 3 4 1 3 , 2 1 13 ,3 4 1 3, 1 6 13,1 2 13,21 0,030 0,63 4.1.1Ralat Langsung Tabel 4.4 Ralat Langsung Jari-Jari Bola Besar n pn 𝑷𝒏 ̅̅̅̅ |ðP| |ðP|2  SP SR Pa ± SP 1 0,00246 0,0034 0,00003 9 x 10-10 1,10833 x 10-9 4,077 x 10- 5 1,1912 % 0,0034 + 4,077 x 10-5 2 0,00246 0,000045 2,025 x 10- 9 3 0,00246 0,00002 4 x 10-10  0,000095 3,325 x 10- 9 Tabel 4.5 Ralat Lansung Jari-jari Bola Sedang n pn 𝑷𝒏 ̅̅̅̅ |ðP| |ðP|2  SP SR Pa ±
  • 24. 16 SP 1 0,00343 0,003445 0 0 0 0 0 0 2 0,003445 0 0 3 0,00342 0 0  0,00342 0,003445 0 4.1.1 Ralat Tidak Langsung • Ralat tidak langsung bola besar 𝜼 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 Untuk ℎ = 0,2 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77 9(0,2) = 401,972 Pa.S Untuk ℎ = 0,4 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟕,𝟕𝟐𝟑 9(0,4) = 411,728 Pa.S 𝑆𝜂 = √( 𝜂 𝑥 𝑆𝑟 r )2 = √(401,972 𝑥 4,077 x 10−5)2 = 0,0163 Pa.S 𝜂 SR =0,684  0,0163 Pa.s • Ralat tidak langsung bola sedang
  • 25. 17 𝜼 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 Untuk ℎ = 0,2 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟔,𝟒𝟎𝟗 9(0,2) = 494,42 Pa.s Untuk ℎ = 0,4 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)13,21 9(0,4) = 509,54 Pa.S 𝑆𝜂 = √( 𝜂 𝑥 𝑆𝑟 r )2 = √(494,42 x 0)2 = 0 Pa.S 𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s 4.2 Pembahasan Viskositas adalah kekentalan suatu fluida yang disebabkan oleh adanya gaya gesekan antara molekul-molekul yang menyusun suatu fluida. Viskositas juga disebut sebagai ketahanan fluida jika menerima gaya dari luar. Viskositas alias kekentalan cuma ada pada fluida riil (rill = nyata). Fluida riil/nyata itu fluida yang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, seperti air, sirup, oli, asap knalpot, dll. Fluida riil berbeda dengan fluida ideal. Fluida ideal sebenarnya tidak ada dalam kehidupan sehari-hari. Fluida ideal hanya model yang digunakan untuk membantu kita dalam
  • 26. 18 menganalisis aliran fluida (fluida ideal ini yang kita pakai dalam pokok bahasan Fluida Dinamis). Mirip seperti kita menganggap benda sebagai benda tegar, padahal dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya tidak ada benda yang benar-benar tegar/kaku. Tingkat kekentalan viskositas (ᶯ) kebalika dari koefisien viskositas disebut fluiditas yang merupakan ukuran kemudahan dari mengalir suatu fluida. Viskometer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur viskositas atau kekentalan suatu larutan. Kebanyakan viscometer mengukur kecepatan dari suatu cairan mengalir melalui pipa gelas (gelas kapiler), bila cairan itu mengalir cepat maka viskositas cairan itu rendah (misalnya cair) dan bila cairan itu mengalir lambat maka dikatakan viskositasnya tinggi (misalnya madu). Viskositas dapat diukur dengan mengukur laju aliran cairan yang melalui tabung berbentuk silinder. Ini merupakan salah satu cara yang paling mudah dan dapat digunakan baik untuk cairan maupun gas. Ada beberapa viscometer yang sering digunakan untuk menentukan viskositas suatu larutan, yaitu Viskometer ostwald, Viskometer Hoppler , Viskometer Cup and Bo, dan Viskometer Cone and Plate (Brookefield). Faktor- fator yang mempengaruhi viskositas yaitu Tekanan diamanaViskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gastidak dipengaruhi oleh tekanan.Temperatur dimana Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik.Kehadiran zat lain dimana Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktualirnya semakin cepat. Ukuran dan berat molekul dimana Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi.Berat molekul dimana Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin
  • 27. 19 banyak. Kekuatan antar molekul dimana Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama. Tujuan dilakukan percobaan ini yaitu untuk menentukan kekentalan suatu at cair. Maka dari itu untuk untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan percobaan viskositas. Metode yang digunakan pada perobaan ini yaitu metode bola jatuh yang mana bola dijatuhkan pada pipa kapiler dan diukur waktunya serta tingginya kerika melewati batas-batas yang sudah ditentukan pada pipa kapiler.Setelah mendapatkan data barulah dihitung menggunakan rumus viskositas (𝜂). Prosedur percobaan dalam percobaan viskositas yaitu meletakkan tabung viskositas pada bidang datar selanjutnya memasang dua buah pendanda dan mengukur jarak pendanda tersebut selanjutnya mengukur diameter bola menggunakan jangka sorong selanjutnya mengisi tabung dengan cairan kental(gliserin) yang akan diukur viskositasnya setelah itu jatuhkan bola tepat ditengah permukaan zat serta menyalakan stopwatch saat melewati batas acuan pertama dan menghentikan stopwatch saat tepat melewati batas acuan kedua dan mencatat waktunya ketika bola bergerak sepanjang jarak h dan yang terakhir ulangi langkah-langkah dengan menggunakan bola yang sama sebanyak 10 kali sehingga diperoleh sejumlah nilai t, kemudian rata-rata kan nilai tersebut dan menghitung kecepatannya. Jika sudah mendapatkan seluruh data barulah menghitung nilai viskositas menggunakan rumus viskositas (𝜂). Pada percobaan vikositas fluida bola besar dan bola sedang yaitu ketika ketinggian semakin besar maka koefisien viskositas semakin kecil dan ketika ketinggian semakin kecil maka koefisien viskositas semakin besar karena h berperan sebagai penyebut yang dimana jika penyebut diperbesar maka hasil perhitungan akan
  • 28. 20 semakin kecil dan jika penyebut diperkecil maka hasil perhitungan semakin besar (berbanding terbalik). Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang ketika waktu replikasi semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga akan semakin besar karena waktu berbanding lurus dengan nilai koefisien viskositas sedangkan jika wakti diperkecil maka nilai koesfisien viskositas juga akan semakin kecil. Pada percobaan viskositas fluida bola besar dan bola sedang jika ukuran bola semakin besar maka nilai koefisien viskositas juga semakin besar karena koefisien viskositas berbanding lurus dengan jari-jari sebaliknya jika ukuran bola berkurang maka koefisien viskositas juga mengecil. Jadi semkain besar viskositas zat cair maka semakin susah benda padat bergerak didalam zat cair tersebut.semakin besar viskositas maka aliran akan semakin lambat. Pada percobaan bola besar didapat nilai koefisien viskositas yaitu 0,684 Pa.S sedangkan pada litelatur nilai koefisien viskositas yaitu 0,372 Pa.S sedangkan persentase kesalahan pada perhitungan koefisien bola besar yaitu 45 %. Pada percobaan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas yaitu 1,17 Pa.S sedangkan nilai koefisien viskositas pada litelatur sebesar 0,60 Pa.S sedangkan persentase kesalahan pada perhitungan koefisien viskositas bola sedang yaitu 46%. Jelas persen kesalahan perhitungan pada kedua bola sangat besar dan juga berbeda jauh dengan hasil koefisien viskositas pada litelatur. Ini mungkin disebabkan oleh banyak faktor saat melakukan percobaan. Pada percobaan yang sudah dilakukan terdapat perbedaan nilai koefisien viskositas yang sangat besar dan persen kesalahan juga besar mungkin ini disebabkan oleh banyak faktor. Faktor yang pertama mungkin kurang cermatnya mengukur jarak h diantara dua pendanda sehingga ketika mengukur jarak yang dilalui bola nantinya juga beerbeda. Faktor kedua mungkin bola alumunium yang dipakai
  • 29. 21 saat percobaan tidak bersih dan mengandung kotoran sehingga akan berpengaruh kepada bola ketika bola berada pada fluida. Faktor selanjutnya adalah bola tidak tepat dijatuhkan di tengah permukaan zat cair akibatnya bola meluncur tidak efektif.faktor selanjutnya adalah tidak cermatnya ketika menhentikan stopwatch ketika bola melewati batac acuan sehingga hasilnya waktunya salah ketika melakukan perhitungan. Fakor yang terakhir yang mungkin adalah kesalahan praktikan sendiri ketika melakukan perhitungan menggunakan rumus viskositas.
  • 30. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini sebagai berikut : 1. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola besar didapatkan nilai koefisien viskositas sebesar 0,684 Pa.S serta persen kesalahan yaitu 45 %. 2. Pada percobaan viskositas fluida menggunakan bola sedang didapatkan nilai koefisien viskositas sebesar 1,17 Pa.S serta persen kesalahannya yaitu 46%. 5.2 Saran Adapun saran yang dapat diambil dalam praktikum viskositas fluida sebagai berikut : 1. Memastikan jarak dua buah penanda sudah sesuai dengan yang diperintahkan jangan sampai jaraknya kurang dan melebihi. 2. Memastikan bola yang digunakan pada percobaan bersih dan bebas dari kotoran. 3. Menghentikan stopwatch saat bola tepat melewati batas acuan supaya tidak terjadi kesalahan saat menghitung nilai viskositas nanti. 4. Praktikan harus lebih teliti saat menghitung data-data yang sudah didapat saat melakukan perhitungan nilai koefisien viskositas nanti.
  • 31. DAFTAR PUSTAKA [1] Robiah,laily. 2013. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASARVISKOSITAS. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021 pukul10.00 WIB melalui https://www.academia.edu/35028600/LAPORAN_PRAKTIKUM_VISKOSIT AS [2] Afriansyah, Soni. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMFISIKA DASAR I “VISKOSITAS”. www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021 pukul10.01 WIB melalui https://www.academia.edu/41246904/LAPORAN_PRAKTIKUM_FISIKA_D ASAR_I [3] Usmany, Mey. 2015. LAPORAN PRAKTIKUMModul 1. VISCOSITAS www.academi.edu. Diakses pada tanggal 29 Mei 2021 pukul10.00 WIB melalui https://www.academia.edu/20407584/laporan_praktikum_viscositas [4] Halliday, David dan Robert Resnick. 1985.Fisika edisi ketiga Jilid 1 .Jakarta:Erlangga [5] Tipler, Paul A. 1998.Fisika Edisi Ketiga Jilid 1. Jakarta:Erlangga
  • 32. 23 LAMPIRAN A PERHITUNGAN • Data Hasil Percobaan Viskositas Rata-rata Ukuran Bola Besar = 0,00343 + 0,003445+0,00342 3 = 0,0034 m Rata-rata Ukuran Bola Kecil = 0,00246+0,00246+0,00246 3 = 0,00246 m • Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) = 3,78+3,87+3,83+3,93+3,71+3,68+3,74+3,87+3,52+3,77+3,77 10 = 3,77 s Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v = 𝑠 𝑡 = 0,2 3,77 = 0,053 m/s Viskositas, 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 = 2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)) 9(0,053) = 0,684 𝑃𝑎. 𝑠 Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) = 7,65+7,75+7,75+7,63+7,59+7,94+7,75+7,75+7,60+7,82 10 = 7,723 s Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v = 𝑠 𝑡 = 0,4 7,723 = 0,051 m/s Viskositas, 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 = 2(0,00246)2𝑥 9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 9(0,051) = 0,372 𝑃𝑎. 𝑠 𝜂 = | 𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟 | x 100% = | 0,684−0,372 0,684 | x 100% = 45 % • Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,2 , t (s) = = 6,30+6,33+6,65+6,36+6,39+6,58+6,30+6,42+6,46+6,30 10 = 6,409 s
  • 33. 24 Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v = 𝑠 𝑡 = 0,2 6,409 = 0,031 m/s Viskositas, 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 = 2(0,0034)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)) 9(0,031) = 1,17 Pa.S Rata-rata waktu replikasi ketinggian 0,4 , t (s) = = 13,15 + 13,16 + 13,25 + 13,12 + 13,25 + 13,34 + 13,21 + 13,34 + 13,16 + 13,12 10 = 13,21 s Kecepatan Jatuh Benda, v (m/s) = v = 𝑠 𝑡 = 0,4 13,21 = 0,030 m/s Viskositas, 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 = 2(0,00246)2 𝑥 (9,8(2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)) 9(0,030) = 0,63 Pa.S 𝜂 = | 𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟− 𝜂𝑃𝑒𝑟𝑐𝑜𝑏𝑎𝑎𝑛 𝜂𝑙𝑖𝑡𝑒𝑙𝑎𝑡𝑢𝑟 | x 100% = | 1,17−0,63 1,17 | x 100% = 46 % • Ralat tidak langsung bola besar 𝜼 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 Untuk ℎ = 0,2 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 3,77 9(0,2) = 401,972 Pa.S Untuk ℎ = 0,4 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉
  • 34. 25 = 4(0,0034) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟕,𝟕𝟐𝟑 9(0,4) = 411,728 Pa.S 𝑆𝜂 = √( 𝜂 𝑥 𝑆𝑟 r )2 = √(401,972 𝑥 4,077 x 10−5)2 = 0,0163 Pa.S 𝜂 SR =0,684  0,0163 Pa.s • Ralat tidak langsung bola sedang 𝜼 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 Untuk ℎ = 0,2 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103) 𝟔,𝟒𝟎𝟗 9(0,2) = 494,42 Pa.s Untuk ℎ = 0,4 m 𝜼 r = 𝟒𝒓 𝒙 𝒈 (𝝆𝒃−𝝆_𝒇)𝒕 𝟗𝒉 = 4(0,00246) 𝑥 9,8 (2,7 𝑥 (2,7 𝑥 103−1,26 𝑥 103)13,21 9(0,4) = 509,54 Pa.S 𝑆𝜂 = √( 𝜂 𝑥 𝑆𝑟 r )2 = √(494,42 x 0)2 = 0 Pa.S
  • 35. 26 𝜂 SR = 1,17 0 Pa.s • Ralat langsung jari-jari bola besar 𝑷𝒏 ̅̅̅̅ = 0,00343 + 0,003445+0,00342 𝟑 = 0,0034 P1 = 0,00343 − 0,0034 = 0,00003 |𝑃1|2 = 9 x 10-10 P2 = 0,003445 − 0,0034 = 0,000045 |𝑃2|2 = 2,025 x 10-9 P3 = 0,00342 − 0,0034 = 0,00002 |𝑃3|2 = 4 x 10-10  =  |ð𝐏|𝟐 𝑛 = 3,325 x 10−9 3 = 1,10833 x 10-9 SP=√ |ð𝐏|𝟐 𝑛 = √ 3,325 x 10−9 2 = 4,077 x 10-5 SR = 𝑆𝑃 𝑃𝑛 x 100% = 4,077 x 10−5 0,0034 x 100% = 1,1912 %
  • 36. 27 LAMPIRAN B JAWABAN PERTANYAAN DAN TUGAS KHUSUS B.1 Jawaban Pertanyaan 1. Sebuah pipa dengan diameter dalam 50 cm diuji proses kerjanya dengan mengalirkan fluida dengan densitas 1000 kg/m3 dan viskositas sebesar 3,5 Ns/m2 secepat 30 m/s. Ternyata ketika diuji aliran yang terbentuk turbulen, dan harus dibuat laminar dengan kecepatan semaksimal mungkin. Berapa kecepatan maksimal yang bisa dicapai agar aliran laminar? (Laminer = Re < 2000) d = 50 cm = 0,5 m 𝜌 = 1000 𝑘𝑔/𝑚3 𝜂 = 3,5 Ns/m2 Vturbulen = 30 m/s Laminer = Re < 2000) V = laminer ? Re = 𝜌 𝑥 𝑣 𝑥 𝑑 𝜂 2000> 1000 𝑥 𝑣 𝑥 0,5 3,5 V > 14 2. Untuk mengetahui diameter bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3 ), dilakukan sebuah percobaan viskositas dengan menggunakan suatu fluida dengan
  • 37. 28 viskositas sebesar 3 Ns/m2 dan densitas 0,5 g/cm3 . Bila benda bergerak dengan kecepatan 25 m/s dan percepatan gravitasi adalah 9,8 m/s2 , berapakah diameter bola aluminium tersebut? d= ? 𝜌𝑏 = 2,7 g/cm3 = 2,7 x 103 𝜂 = 3 𝑁𝑠/𝑚2 = 3 Pa.S 𝜌𝑓 = 5 𝑔/𝑐𝑚3 = 0,5 x 103 V= 25 m/s g = 9,8 m/s2 𝜂 = 2𝑟2 𝑥 𝑔(ρb−ρf) 9𝑣 3 = 2𝑟2 𝑥 9,8(2,7 x 1o3−0,5 x 103) 9𝑥25 r = 0,125 m d = 2 x 0,125 = 0,25 m 3. Suatu bola aluminium (ρ = 2,7 g/cm3) dengan jari-jari 1,5 cm dijatuhkan pada sebuah pipa berisi fluida yang memiliki diameter dalam sebesar 20 cm. Fluida pada pipa memiliki viskositas 4 Pa.s dan densitas 2300 kg/m3 . Bila bola mengalir dengan kecepatan 3,6 km/jam, berapakah viskositas dari fluida di dalam pipa tersebut? 𝜂 = 2,7𝑔/𝑐𝑚3 d pipa = 20 cm η fluida ? r= 1.5 cm 𝜂 = 4 𝑃𝑎. 𝜌 = 2300 𝑘𝑔/𝑚3 V = 3,6 km/jam η fluida suda diketahui di soal. V = 3,6 km/jam
  • 38. 29 4. Hal apa saja yang mempengaruhi nilai viskositas dari fluida? a. Tekanan Viskositas cairan naik dengan naiknya tekanan, sedangkan viskositas gastidak dipengaruhi oleh tekanan b. Temperatur Viscositas merupakan besaran yang harganya tergantung terhadap temperatur. Pada kebanyakan fluida cair, bila temperatur naik viscositas akan turun, dan sebaliknya bila temperatur turun maka viscositas akan naik c. Kehadiran zat lain Penambahan gula tebu meningkatkan viskositas air. Adanya bahantambahan seperti bahan suspensi menaikkan viskositas air. Pada minyakataupun gliserin adanya penambahan air akan menyebabkan viskositasakan turun karena gliserin maupun minyak akan semakin encer, waktualirnya semakin cepat d.Ukuran dan berat molekul Viskositas naik dengan naiknya berat molekul. Misalnya laju aliranalkohol cepat, larutan minyak laju alirannya lambat dan kekentalannyatinggi seta laju aliran lambat sehingga viskositas juga tinggi. e. Berat molekul Viskositas akan naik jika ikatan rangkap semakin banyak. f. Kekuatan antar molekul Viskositas air naik denghan adanya ikatan hidrogen, viskositas CPOdengan gugus OH pada trigliseridanya naik pada keadaan yang sama 5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fluida Newtonian dan non Newtonian, serta berikan contohnya! Fluida Newtonian
  • 39. 30 Fluida newtonian (istilah yang diperoleh dari nama Isaac Newton) adalah suatu fluida yang memiliki kurva tegangan/regangan yang linier. Contoh umum dari fluida yang memiliki karakteristik ini adalah air. Keunikan dari fluida newtonian adalah fluida ini akan terus mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Hal ini disebabkan karena viskositas dari suatu fluida newtonian tidak berubah ketika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Viskositas dari suatu fluida newtonian hanya bergantung pada temperatur dan tekanan Fluida non Newtonian Fluida non Newtonian adalah fluida yang akan mengalami perubahan viskositas jika terdapat gaya yang bekerja pada fluida. Fluida non newtonian juga disebut dengan fluida yang menyimpang dari hukum viskositas newton. Fluida yang bersifat seperti ini umunya kompleks seperti saus, susu, yoghurt dan lain-lain. Terdapat tiga aliran didalam jenis fluida non newtonian. Yaitu aliran plastis, pseudoplastic dan dilatan. B.2 Tugas Khusus
  • 40. 31 LAMPIRAN C GAMBAR ALAT DAN BAHAN Gambar C.1 Bola alumunium Gambar C.2 Gelas Beker Gambar C.3 Jangka Sorong Gambar C.4 Pinset Gambar C.4 Stopwacth Gambar C.5 Viskositas berisi Gliserin
  • 41. 32 BLANGKO PERCOBAAN VISKOSITAS FLUIDA DATA PRAKTIKAN NAMA MUHAMMAD DESAR EKA SYAPUTRA NIM/GRUP 3334200010/C3 JURUSAN TEKNIK METALURGI REKAN 'Afif Rizky Tri Nugroho/3334200033 Miftahul Jannah Ardani/3334200064 Rafi Nurdwi Raharjo/3334200081 TGL PEROBAAN 30 Maret 2021 Tabel 1 Data Hasil Percobaan Viskositas No Ukuran Bola Alumunium r1 (m) r2 (m) r3 (m) rrata-rata (m) 1 Bola Besar 0,00343 0,003445 0,00342 0,0034 2 Bola Sedang 0,00246 0,00246 0,00246 0,00246 Tabel 2 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Besar No Ketin ggian Fluid a, h (m) Watu Replikasi, t (s) Rata- rata wakt u repli kasi, t (s) Kecepat an Jatuh Benda, v (m/s) Viskositas , 𝜼 = (𝑷𝒂. 𝒔) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA LABORATORIUM FISIKA TERAPAN Jalan Jenderal Sudirman Km. 3 Cilegon 42435 Telp. (0254) 395502 Website: http://fisdas.ft-untirta.ac.id Email: lab.fisikaterapan@untirta.ac.id
  • 42. 33 1 0,2 3,7 8 3,87 3 , 8 3 3 , 9 3 3 , 7 1 3 , 6 8 3 , 7 4 3, 87 3, 5 2 3,7 7 3,77 0,053 0,684 2 0,4 7,6 5 7,75 7 , 7 5 7 , 6 3 7 , 5 9 7 , 9 4 7 , 7 5 7, 75 7, 6 0 7,8 2 7,723 0,051 0,372 Tabel 3 Hasil Pengamatan Percobaan Viskositas Bola Sedang No Ketin ggian Fluid a, h (m) Watu Replikasi, t (s) Rata- rata wakt u repli kasi, t (s) Kecepat an Jatuh Benda, v (m/s) Viskositas , 𝜼 = (𝑷𝒂. 𝒔) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 0,2 6,3 0 6,33 6,6 5 6 , 3 6 6 , 3 9 6 , 5 8 6 , 3 0 6, 42 6, 4 6 6,3 0 6,409 0,031 1,17 2 0,4 13, 15 13,1 6 13, 25 1 3 , 1 2 1 3 , 2 5 1 3 , 3 4 1 3 , 2 1 13 ,3 4 1 3, 1 6 13, 12 13,21 0,030 0,63 Suhu ruang awal = 20 0 C Suhu ruang akhir = 20 0 C Sikap Barometer awal= 755 mmHg Sikap Barometer akhir = 755 mmHg