SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
Download to read offline
MAKALAH 
RESEARCH ON ELT 
“MELAKUKAN KERJA LAPANGAN” 
Disusun oleh: 
Kelompok V 
Niken Nabella (11.321.158/6E) 
Siti Purwaningsih (11.321.159/6E) 
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS 
FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI 
IKIP PGRI MADIUN 
2014
Melakukan Kerja Lapangan___2 
BAB 1 
PENDAHULUAN 
Keadaan lapangan terbagi menjadi dua bagian, yaitu situasi dunia nyata dan orang-orang 
yang terlibat didalamnya. Oleh karena keadaan lapangan merupakan situasi yang 
nyata, maka para peneliti perlu memasuki dan meninggalkannya secara resmi/ formalitas. 
Artinya, mereka harus mendapatkan izin untuk melakukan penelitian mereka. 
Makalah ini akan mendiskusikan tentang segala persoalan yang berkaitan dengan 
melakukan penelitian di lapangan, fokus terhadap peserta penelitian yang biasanya 
ditempati oleh seorang peneliti. Makalah ini juga akan mendiskusikan tentang tempat yang 
dikunjungi yang terpisah namun berhubungan untuk mengumpulkan data dari keadaan 
dunia nyata. 
Melakukan kerja lapangan akan sejalan dengan melakukan penelitian kualitatif. 
Mengumpulkan data lapangan, entah itu dari observasi langsung di lapangan, wawancara, 
siaran ulang, atau tinjauan dokumen dokumen seperti jurnal-jurnal para peserta, catatan 
harian, atau bahkan foto, akan membentuk banyak bukti yang dapat digunakan dalam 
penelitian kualitatif. 
Kerja lapangan terjadi dalam keadaan yang nyata, dengan orang-orang yang berperan 
dalam kehidupan nyata mereka. Keadaan tersebut dapat berupa rumah, perusahaan tempat 
bekerja, jalan dan tempat-tempat umum lainnya, atau tempat pelayanan seperti sekolah 
atau klinik kesehatan. Kerja lapangan juga dapat berfokus pada sekelompok orang, atau 
perorangan. 
Bekerja di lapangan membutuhkan penetapan dan pengelolaan hubungan yang ikhlas 
dengan orang lain dan dapat menentang mereka dengan nyaman. Mengembangkan 
hubungan personal tersebut mungkin akan menjadi sebuah tantangan terbesar dalam 
melakukan penelitian kualitatif karena banyak keahlian yang diperlukan agar dapat 
mengatur proses kerja lapangan. 
Karena lapangan merupakan lingkungan kehidupan yang nyata dengan orang-orang 
yang membawa rutinitas sehari-hari mereka, peringatan yang paling penting adalah bahwa 
para peneliti akan memasuki jarak, waktu, dan hubungan sosial mereka.
Makalah ini akan mendiskusikan bagaimana para peneliti berpengalaman dalam 
melakukan kerja lapangan, termasuk bagaimana mereka memperoleh dan mempertahankan 
akses ke lapangan. Tiga bagian awal pada bab pembahasan akan membahas bekerja di 
lapangan dan permulaan dan pemeliharaan hubungan di lapangan. Dua bagian akhir pada 
bab pembahasan akan mendeskripsikan dua cara utama dari metode kerja lapangan agar 
dapat dicapai secara resmi, yaitu: participant-observation (peserta observasi) dan site 
visiting (tempat kunjungan). 
Melakukan Kerja Lapangan___3
Melakukan Kerja Lapangan___4 
BAB II 
PEMBAHASAN 
II.1. Bekerja di Lapangan 
Variasi Keadaan Lapangan 
Satu hal tentang kerja lapangan adalah tentang bermacam-macam keadaan. 
Keadaan tersebut menggambarkan budaya dan gaya hidup yang secara sosial berbeda 
antara para peneliti dan rekan mereka. 
Menurut Anderson-Levitt (2006), keadaan lapangan dapat didefinisikan dalam 
beberapa cara. Pertama, mereka yang terlibat dalam sekelompok orang yang saling 
berbagi ikatan umum, seperti gerombolan atau sebuah kelompok kerja . Kedua, 
mereka yang tinggal di suatu area geografi yang sama. Kedua jenis tersebut 
merupakan contoh topik dalam penelitian yang berkaitan dengan daerah urban 
sekitar pertengahan abad ke-20, terutama penelitian yang berfokus pada orang-orang 
yang tinggal dalam dalam daerah urban (contohnya, Gans, 1962; Hanners, 1969; 
Liebow 1967; dan sebagainya). 
Ketiga, keadaan lapangan dapat berfokus pada kancah kelembagaan. 
Kehidupan sehari-hari dalam jenis jenis kelembagaan yang berbeda, seperti tempat 
klinik atau sekolah, dapat menjadi sebuah topik penelitian. Sebagai contoh, Tetley, 
Grant & Davies (2009) melakukan sebuah penelitian tentang pengasuhan jangka 
panjang yang berfokus pada proses pembuat keputusan orang-orang yang lebih tua 
dan menggunakan tiga pusat himpunan sebagai seting untuk melakukan observasi 
dan wawancara. 
Keempat, keadaan lapangan dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang 
yang saling tidak berhubungan. Mereka mungkin saling berbagi kondisi yang sama, 
seperti masalah kesehatan atau penyalit medis, tapi mereka tidak berinteraksi sebagai 
sebuah kelompok, bertempat tinggal di daerah geografi yang sama, atau sebagai 
anggota suatu lembaga yang sama. 
Keempat jenis keadaan lapangan tersebut menawarkan kesempatan terhadap 
para peneliti kualitatif untuk menggambarkan budaya, organisasi sosial, dan gaya 
hidup agar dapat menambah wawasan tentang bagaimana orang-orang berinteraksi,
menguasai dan berkembang. Wawasan dan penemuan baru dari penelitian tersebut 
akan menimbulkan ide baru yang memiliki implikasi penting terhadap kondisi 
budaya, organisasi sosial, gaya hidup atau psikologi. Oleh sebab itu, kontribusi 
penelitian kualitatif dapat mengasumsi dua sifat dasar, yaitu informasi baru yang 
sebelumnya masih sedikit diketahui, dikombinasikan dengan konsep dan 
pengetahuan yang berimplikasi terhadap interpretasi tentang manusia yang lebih 
luas. Keadaan lapangan dapat menjadi aneh atau biasa saja. Apa yang muncul 
pertama kali bisa menjadi sesuatu yang spesial jika kita menyoroti beberapa konsep 
kunci dan menggunakannya untuk menuju pengetahuan baru. 
Membedakan antara Aturan dan Harapan untuk Tempat Umum atau Pribadi 
sebagai Keadaan lapangan 
Beberapa keadaan lapangan akan membutuhkan izin untuk diteliti. Permintaan 
izin disetiap lapangan akan berbeda. Sebagai contoh, seorang peneliti tidak akan 
memerlukan izin yang sama untuk menempatkan diri, berbicara dengan orang 
(wawancara), atau bahkan mengambil foto di lapangan yang merupakan tempat 
umum (misalnya di jalan), dibandingkan saat ia berada di tempat-tempat pribadi. 
Meskipun demikian, batasan antara tempat umum dan pribadi tidak akan jelas. 
Sebagai contoh, sekolah sebagai tempat umum akan menjadi pribadi jika kamu 
membutuhkan izin dari pihak pegawai sekolah untuk mengadakan penelitian, seperti 
izin untuk pegawai sekolah dan orang tua murid jika kamu ingin mewawancarai atau 
mengambil foto murid. Aturan yang dianjurkan adalah menanyakan apakah dan 
dengan siapa kamu meminta izin jika kamu sedang melakukan penelitian. 
Melakukan Kerja Lapangan___5 
Variasi Jumlah Waktu di Lapangan 
Para peneliti lapangan akan membutuhkan jumlah waktu yang berbeda, bisa 
bertahun-tahun, beberapa bulan atau bahkan beberapa hari saja di lapangan. Hal itu 
tergantung pada teori dan sumber data yang mereka ambil. Penelitian kualitatif klasik 
akan memerlukan waktu yang sangat lama di lapangan karena meneliti kompleksitas 
budaya atau struktur sosial suatu tempat atau orang. Waktu yang sangat lama tersebut 
digunakan untuk mengevaluasi bagaimana kegiatan dan interaksi yang dilakukan
manusia akan diulang atau diubah selama periode waktu tersebut, bisa hingga 
belasan tahun. 
Jika penelitian kualitatif tersebut berfokus tentang gaya hidup, maka penelitian 
di lapangan tidak akan membutuhkan waktu yang lama seperti penelitian tentang 
kompleksitas budaya atau struktur sosial. Periode waktu satu tahun atau bahkan 
kurang, dirasa cukup untuk meneliti tentang gaya hidup. 
Sedangkan penelitian kualitatif yang kurang klasik, seperti pada penelitian 
yang berfokus pada praktek tertentu akan membutuhkan waktu yang lebih pendek. 
Contohnya penelitian mengenai ‘bagaimana Matematika diajarkan untuk kelas 
empat’ atau ‘bagaimana komunitas tertentu merencanakan respon mereka untuk 
suatu bencana’ akan membutuhkan waktu beberapa bulan saja. 
Jumlah waktu yang paling terbatas adalah 2 sampai 3 hari meneliti di lapangan, 
jika topik penelitiannya memiliki hubungan terbatas. Penelitian tersebut bertujuan 
untuk menentukan apakah suatu perilaku telah menempati atau sedang menempati 
suatu tempat. Contohnya, penelitian tentang ‘bukti bahwa bisnis sangat beraneka 
ragam (atau tidak)’ dan ‘sifat suatu komunitas bencana alam tertentu’ membutuhkan 
waktu yang sangat singkat. 
Jika seorang peneliti memiliki sumber penelitian atau motivasi untuk meneliti 
di lapangan yang terbatas, sebaiknya identifikasilah sebuah topik penyelidikan yang 
terbatas. Sebaliknya, jika seorang peneliti memiliki ambisi intelektual yang besar dan 
sumber yang mendukung, para peneliti akan lebih menguntungkan jika 
menghabiskan waktu yang lebih lama di lapangan. 
II.2. Memperoleh dan Mempertahankan Akses ke Lapangan 
Melakukan penelitian di lapangan membutuhkan perhatian khusus untuk cara 
peneliti mendapatkan izin meneliti dan akses berikutnya untuk penelitian tersebut. 
Untuk menyelesaikan hal ini, para peneliti lapangan biasanya mendapat bantuan dari 
orang lain yang lebih tahu keadaan lapangan yang akan diteliti. Kolaborasi antara 
peneliti lapangan dan orang lain tersebut dapat membantu mengidentifikasi dan 
menghubungkan antara peneliti lapangan dengan nara sumber di lapangan. 
Melakukan Kerja Lapangan___6
Mendapatkan Akses ke Lapangan : Sebuah Proses, Bukan Sebuah Peristiwa 
Peneliti yang kurang berpengalaman mungkin berpikir bahwa akses merupakan 
sebuah peristiwa, seperti menerapkan izin masuk ke perguruan tinggi atau sekolah 
pasca sarjana. Dalam situasi tersebut, murid yang telah diterima akan tetap diterima, 
tanpa membutuhkan hubungan lagi dengan kantor tempat penerimaan. Proses 
penerimaan tersebut merupakan sebuah peristiwa yang telah dilewati. 
Memiliki akses mungkin lebih merupakan sebuah proses daripada sebuah 
kejadian sekali waktu. Dalam setiap kerja lapangan, ancaman kehilangan akses akan 
selalu terjadi. Oleh karena itu para peneliti lapangan harus mengatur akses sepanjang 
waktu mereka di lapangan. Setelah mendapatkan akses, hal itu tidak berhenti begitu 
saja. Mereka harus menghindari perilaku yang mungkin muncul seperti tidak 
menghargai sambutan yang diberikan. Akses bisa saja hilang atau dibatasi jika tuan 
rumah melarang para peneliti lapangan melakukan kegiatan tertentu. Peserta bahkan 
bisa mengajukan keberatan terhadap penelitian yang telah berjalan beberapa wakru. 
Bagaimana Proses dapat mempengaruhi Bahan Penelitian 
Untuk sebagian besar keadaan lapangan, sebuah akses utama peneliti lapangan 
berasal dari pegawai suatu lembaga atau pemimpin suatu jaringan. Hal itu biasanya 
dianggap sebagai “gatekeeper”. Cara mendapatkan akses ini membuat suatu lembaga 
atau jaringan lain percaya bahwa sebuah penelitian menggambarkan ketertarikan 
gatekeeper. Persepsi seperti itu akan mengakibatkan penerimaan peneliti lapangan 
oleh anggota lain di lapangan. Misalnya, gatekeeper telah mewakili salah satu faksi 
di sebuah tempat dan seorang peneliti mungkin dilihat oleh faksi-faksi lain yang 
mewakili ketertarikan faksi gatekeeper. Sama halnya, dalam sebuah lembaga, para 
pekerja akan merespon secara berbeda jika mereka percaya bahwa penelitian itu telah 
disetujui majikan mereka. 
Perkumpulan implisit yang terbentuk oleh situasi ini tidak bisa selalu dihindari. 
Tujuan utamanya adalah membawa kepekaan terhadap implikasi tentang bagaimana 
sebuah tempat telah dapat diakses, dan bagaimana hubungan awal dapat 
mempengaruhi sebuah penelitian dan penemuannya. 
Situasi agak berbeda muncul ketika akses ke lapangan terjadi sebagai bagian 
dari proses yang lebih alami karena peneliti lapangan telah berada di tempat atau 
Melakukan Kerja Lapangan___7
merupakan anggota kelompok sosial utama sebelum memulai penelitian. Pada 
kenyataannya,menjadi bagian dari suatu tempat atau kelompok sosial mungkin telah 
menjadi alasan utama untuk pertimbangan penelitian di tempat tersebut. 
Mendapatkan akses mengasumsi arti yang sedikit berbeda. Peneliti akan lebih 
kecil kemungkinannya memerlukan izin untuk hadir di tempat tersebut, tapi peneliti 
tetap akan memerlukan izin untuk berbicara atau mewawancarai orang-orang tertentu 
yang merupakan bagian dari tempat tersebut. 
Makin lama peneliti berada di lapangan maka akan terbentuk hubungan sosial 
yang lebih rumit. Kerumitan akan muncul dari hubungan antara peneliti dengan 
seseorang. Bahkan hal yang paling sulit diantisipasi adalah saat ada orang yang 
saling berbincang-bincang dan menukar informasi tentang peneliti dan pekerjaannya, 
berpotensi mewarnai respon berikutnya. 
Situasi yang paling rumit muncul ketika seorang peneliti lapangan menjadi 
anggota keadaan lapangan atau kelompok yang sedang diteliti, dengan kemungkinan 
kehilangan penelitian perspektif yang cocok juga akan terjadi. 
Hal yang dianjurkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah, ketika 
melakukan kerja lapangan, seringlah berbincang-bincang dengan rekan yang 
terpercaya yang bukan merupakan bagian dari penelitian. Lakukan wawancara 
dengan rekan dan beritahu mereka untuk melihat permasalahan yang tidak 
diinginkan atau tidak diketahui oleh peneliti untuk menjaga perspektif penelitian. 
Melakukan Kerja Lapangan___8 
II.3. Memelihara Hubungan Lapangan 
Memperoleh dan mempertahankan akses adalah bagian dari penelitian tetapi 
melakukan penelitian lapangan adalah bagian yang besar Penelitipun memerlukan 
pengolaan dengan hubungan manusia yang terus menerus. Beberapa dari hubungan 
ini mungkin telah terdahului pada saat kerja lapangan, tetapi sebagian besar akan 
terbentuk selama penelitian lapangan. Dan beberapa hubungan akan tetap berjalan 
baik atau tidak setelah kerja lapangan selesai. Tugas ini tidak menakutkan seperti 
yang dibayangkan, tetapi akan ada kejutan, dan resiko. 
Menggambarkan Keaslian Diri
Ini adalah cara paling aman dan bijaksana dalam menyajikan identitas untuk 
membangun hubungan lapangan. Identitas ini mencangkup fungsi yang utama 
(dalam melakukan penelitian) sesuai kepribadian (diri sendiri). Ini adalah identitas 
yang lebih karena akan menyajikan kepercayaan atas keaslian dalam penelitian di 
tempat pertama, dan peneliti akan mampu mempertahankan konsistensi sikap dalam 
berinteraksi dengan orang lain. 
Menampilkan diri peneliti sebagai orang yang melakukan penelitian dapat 
menarik karena identitas yang berkonotasi serius dan profesional komitmen daripada 
keingintahuan yang sepintas tentang kehidupan orang lain. Pada saat yang sama, 
karena begitu banyak penelitian yang telah dilakukan dengan topik yang banyak 
beberapa orang akan berpartisipasi dalam sebuah study baru mungkin sudah 
memiliki pandangan mereka sendiri tentang study tersebut. Mereka mungkin percaya 
bahwa studi bisa jadi menonjol dan terlihat meyakinkan, ketika membagi 
pengalaman akan tercantum dalam penulisan. Oleh kareana itu bagian pertama yang 
harus disiapkan adalah : 
1. Penentuan jenis tulisan (laporan atau buku) yang akan dihasilkan. 
2. Apakah dan bagaimana peneliti akan menceritakan tulisan tersebut dengan 
Melakukan Kerja Lapangan___9 
orang-orang yang telah dipelajarinya. 
3. Tingkat anonimitas dengan informasi yang akan disajikan. 
Penampilan peneliti dalam beberapa fungsi lain pada keaslian pemilihan 
alternatif dalam hubungannya dengan penelitian tersebut. Seperti yang telah 
disebutkan sebelumnya mengenai proses untuk mendapatkan akses ke lapangan, 
peneliti mungkin memiliki pekerjaan, berfungsi sebagai sukarela, atau menjadi 
penduduk yang sebenarnya melakukan penelitian. 
Titik pandang yang tepat dapat memberikan dasar yang kuat untuk 
berpartisipasi dalam kegiatan lapangan, tetapi jika peneliti mengetahui sedang 
melakukan penelitian peneliti juga harus memberikan informasi kepada orang-orang 
jika peneliti melakukan satu tindakan tersebut. Dalam hal ini, Elliot Liebow adalah 
salah satu orang yang paling terbuka. Saya memiliki hak istimewa dalam 
pengetahuan. Dalam studinya wanita tunawisma (1993), dia merasa pedih dalam 
menyentuh semua masalah mengenai penampilan dirinya dalam membentuk 
hubungan lapangan.
Melakukan Kerja Lapangan___10 
Pentingnya Sikap Seseorang 
Sikap seseorang meliputi saling menghormati, ramah tidak merendahkan, tidak 
terlalu manis, dan penuh perhatian kepada orang lain, tetapi tidak menjadikan mereka 
anak buah. Petugas lapangan harus selalu “mendengarkan” tetapi mereka tidak harus 
terlalu pasif. Seorang peneliti lapangan yang secara terbuka menegaskan pandangan 
atau pendapat mereka sendiri akan menyebabkan sikap yang sombong dan juga 
menciptakan metode logi yang kritis. Pandangan dan opini sangat berpengaruh pada 
reaksi orang lain di lapangan, dan dengan hal ini studi akan gagal dalam menangkap 
arti dari kondisi yang nyata, yaitu dunia yang menjadi subyek penelitian. 
Secara keseluruhan, pilihan baju dan aksesoris pribadi harus diperhatikan. 
Tujuan peneliti adalah menjadi diri sendiri tidak untuk menarik perhatian orang lain. 
Selalu ingat orang lain adalah subjek penelitian bukan diri peneliti. Perlu 
diperhatikan tanda-tanda yang halus dapat memperlihatkan suatu hal yang penting 
yang munkin peneliti menyebutkan secara terbuka. Sekali lagi yang perlu diingat 
bahwa dalam kehidupan yang nyata, peneliti tidak hanya mengamati orang lain akan 
tetapi tanpa peneliti sadari mereka dapat membaca diri peneliti, dan beberapa orang 
lain mungkin memiliki bakat yang besar dalam membaca bahasa tubuh seorang 
peneliti, keragu-raguan dan expresi wajah dan lisan dalam menyampaikan semua 
informasi. Sebagai contoh : Semua pergerakan seorang peneliti dapat menyebabkan 
orang lain memahami bahwa seorang peneliti adalah seorang sebagai pemberi 
instruksi langsung namun peneliti tidak menyadari hal tersebut karena mereka 
berpikir tidak seorang pemberi instruksi. 
Melakukan Kebaikan Untuk Peserta : Merupakan Bagian dari Hubungan atau 
tidak? 
Meskipun berada di lapangan merupakan keadaan dari dunia nyata , peran para 
petugas lapangan masih agak dibuat-buat karena mempunyai alasan penelitian yang 
sedang dilakukan. Dilemanya adalah apakah peran termasuk melakukan kebaikan, 
jika iya maka batasi hal tersebut. 
Semua peneliti (petugas lapangan) harus memutuskan sendiri apa yang paling 
nyaman dan dapat diterima. Adapun beberapa aturan praktis adalah : 
1. Menghindari kebaikan yang lebih besar untuk semuanya
2. Untuk melakukan kebaikan kecil pada kesempatan yang langka, buatlah hal itu 
menjadi jelas bahwa itu adalah kesempatan yang langka. 
3. Untuk mempertahankan sikap yang berprinsip bahwa tidak ada yang akan 
meminta seorang peneliti untuk melakukan sesuatu hal yang 
ilegal/mengakibatkan kerugian fisik/psikologis dari orang lain. 
Melakukan Kerja Lapangan___11 
Menghindari Peristiwa yang Tak Terduga 
Acara yang paling mengejutkan itu mungkin sederhana dapat terjadi, meskipun 
seorang peneliti dapat berfokus untuk menanyakan pertanyaan yang sesuai 
penelitiannya.Orang lain juga dapat mengajukan pertanyaan kepada seorang peneliti. 
Pertanyaan mereka bisa tentang penelitian yang terkait, tentang latar belakang 
seorang peneliti dan pandangan serta pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Meskipun 
peneliti tak dapat mengantisipasi semua pertanyaan tersebut, pikirkan terlebih dahulu 
jawaban yang sesuai, seperti bersedia untuk mengunkapkan bagaimana seorang 
peneliti, kehidupan pribadi seorang peneliti dan itu semua akan dilanjutkan ketahap 
yang lebih banyak dan dilakukan pelatihan. 
Kejadian yang tak terduga datang dari yang diundang untuk berpartisipasi 
dalam kegiatan tertentu (termasuk diundang kedalam hubungan pribadi) untuk 
mengetahui kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal / tidak diinginkan situasi 
tersebut merupakan situasi yang tidak mudah. Beberapa tahun yang lalu, Florence 
Kluckhohn (1940) menjelaskan bagaimana peserta di lapangan mengibaratkan 
dirinya sebagai seorang pelamar laki-laki yang mencoba untuk mengatur kencan 
dengan seorang perempuan. Si perempuan tidak merasa nyaman dalam hubungan 
tersebut sampai akhirnya situasi tersebut berubah menyenangkan. Dia meminta maaf 
secara langsung dan mengakui semua upaya yang berlanjut sepanjang sesuai garis 
yang sama. 
Jenis yang terakhir dari kejadian tak terduga dapat melibatkan suatu ancaman 
atau bahaya untuk diri sendiri dan kehidupan peneliti (contoh: Howell 1990). 
Menyadarinya (dan belajar) kontemporer kondisi ekonomi ,politik dan sosial di 
keadaan lingkungan peneliti yang mungkin mempengaruhi orang-orang dan 
mengatur orang yang diteliti. Peneliti mempersiapkan dan harus menjaga didalam 
pikirannya fokus terhadap penelitian yang berbeda dengan rutinitas sehari-hari. Jika
konteks yang melibatkan kekerasan fisik seperti mempelajari penegakan hukum 
(misalnya punch,1989) atau kelompok permusuhan apapun, menjadi konservatif dan 
mengira akan merugikan daripada menyenagkan dari suatu reaksi dalam melakukan 
kerja lapangan. 
Merencanakan Bagaimana Untuk Keluar, Tidak Hanya Memasuki Lapangan 
Banyak perhatian yang benar yang ditujukan kepada peneliti untuk 
memperkenalkan diri dan masuk ke dalam lapangan. Kekurangan dalam memberikan 
kepentingan yang sama pada tahap untuk keluar. Sebagai contoh peneliti kembali 
kepada rencana untuk mengatur lapangan setelah tulisannya sesuai dalam 
kebanyakan kasus, peneliti tidak mungkin akan kembali, dan pemahaman akan 
keluar dan tinggal bersama dengan orang yang telah peneliti teliti. Peneliti mungkin 
akan menunjukkan bagaimana / apakah peneliti akan membagikan beberapa 
tulisannya kepada mereka. Peneliti juga mungkin ingin ‘’tetap berhubungan’’ 
meskipun peneliti tidak berencana untuk kembali ke keadaan awal. Beberapa 
hubungan yang terjalin baik dalam waktu lama itu lebih baik dari pada 
berakhir’’selamat tinggal’’peneliti bahkan mungkin ingin meninggalkan dan 
membuka kembali kesempatan untuk datang kembali melakukan penelitian lanjutan. 
Tidak ada strategi yang cocok untuk semua situasi, selain komitmen peneliti 
yang telah dibuat (dan harus dijaga) ketika pertama kali menawarkan perlindungan 
manusia itu sendiri atau interaksi awal dengan peserta, situasi yang di dominasi oleh 
keunikan hubungan-hubungan antar manusia. Peneliti berada di posisi terbaik untuk 
memutuskan strategi yang mana yang telah dikejar, sehingga memberikan beberapa 
pemikiran tentang masalah ini sebelum proses keluar benar-benar dimulai. 
Melakukan Kerja Lapangan___12 
II.4. Melakukan Penelitian-Peserta 
Dari sudut pandang metodologis, peran kerja lapangan dapat bervariasi. 
Metodologi yang terkait dengan penelitian lapangan yang telah berpartisipan-observasi 
(Anderson-levitt, 2006 : Jacobs, 1970 : Jorgensen, 1989 : Kidder & judd, 
1986 ; Kluckhohn, 1940 ; Mc call & Simmons, 1969). 
Peserta-observasi dari satu bentuk atau yang lain yang dipraktekkan selama 
lebih dari 100 tahun dalam antropologi dan hampir selama itu dalam sososiologi
Dalam antropologi (Emerson, 2001 hal 4-7), karya awal tersebut dipelajari oleh 
Franz boas dan kemudian oleh sarjana terkenal lainnya yang menjadi siswanya 
(misalnya, Ruth Benedict, Margaret Mead, Robert Lowie, dan Alfred Kroeber) dan 
Bronislaw Malinowski oleh dan kemudian orang lain menjadi siswanya (Misalnya, 
Evans pritchard-Raymond Firth, dan Hortense Powdermaker). 
Dalam sosiologi, kontributor pertama adalah Robert E. Park dan sekolah 
sosiologi chicago (Platt, 1922, pp. 37-38), yang mana memasukkan koleksi sarjana 
terkenal (contoh, W.I. Thomas, R.C.Angell, and C.R.Shaw). 
Didalam beberapa peserta kerja observasi topik yang dipelajari sangat 
bervariasi dari keseluruhan masyarakat yang membentuk perkumpulan orang-orang 
pada masing-masing individu. Menurut Bruyn (1966) Istilah peserta observasi 
pertama kali dicetuskan oleh Eduard Linderman, dan kejelasan pernyataan 
pertamanya tentang metode penulisan oleh Lohman (1937) dan Kluckhohn (1940). 
Pada tahun 1950-an sebuah era menjadikan kesamaan arti dengan melakukan 
penelitian lapangan. ( Emerson,2001, pp.13 : platt, 1992, pp. 39-43). 
Metode yang telah digunakan untuk pembelajaran tentang kehidupan kota 
menjelaskan yang pertama dalam tahap ini banyak kelompok sosial sebagai siswa 
kesehatan, sebagai (contoh Becker, Geer, Hughes & Strauss, 1961). Untuk akhir dari 
penelitian dan pelatihan khusus pelatihan mereka, etnografi, peserta observasi 
memberikan tekanan akhir, mengenal, dan keterlibatan aktif, hubungan yang kuat 
dengan tujuan untuk mempelajari kebudayaan sesama ( Emerson, 2001,pp. 17-18). 
Tekanan yang relatif antara ‘’peserta’’, dan peneliti’’ dapat menciptakan 4 
Melakukan Kerja Lapangan___13 
variasi : 
1. Hanya menjadi peserta 
2. Menjadi peserta sekaligus peneliti 
3. Menjadi peneliti juga peserta 
4. Hanya menjadi peneliti (Gold, 1958: Schwartz & Schwartz, 1955). 
(Kelima kombinasi yang logis tidak menjadi peserta dan juga tidak menjadi 
peneliti tetapi tidak akan ada kerja lapangan jika tidak ada kombinasi tersebut).
Intisari/pokok yang menjadi peserta-peneliti memanggil untuk menyamakan 
pertengahan 2 dari 4 variasi adalah mempunyai beberapa peserta dan beberapa 
penelitian dan tidak melalaikannya sepenuhnya. 
Melakukan Kerja Lapangan___14 
Penelitian sebagai ‘’alat peneliti’’ 
Berpikir tentang alat penelitian sebagai alat yang digunakan untuk 
mengumpulkan data. Seperti contoh dari pekerjaan rumah(PR) sebagai alat ukur 
pedoman, bujur derajad / alat ukur panas. Contoh dari psychologi / sosiologi 
mungkin menjadi audiometer ( untuk alat test pendengaran seseorang) / membuka / 
menutup kuisionair (untuk mengumpulkan respon yang lisan), dari semua contoh alat 
yang digunakan manusia dan dapat menciptakan yang tak menyenangkan ‘’ukuran 
yang salah’’ tetapi alat yang lain mempunyai matrik ukuran yang lain dapat lebih 
cepat dan merekam. 
Tidak seperti alat yang lain yang dikerjakan sebagai peserta-peneliti, peneliti 
harus mempunyai kuisionair yang menjadi bagian dari kerja lapangan seorang 
peneliti tetapi tidak sedikit melakukan wawancara hanya mempelajarinya, peneliti 
juga akan melakukan penelitian secara langsung dan perekaman tindakan, kejadian 
dan pembicaraan yang terjadi di lapangan. Peneliti akan membuat cacat ( discussed 
in chapter 7 section B) tetapi mereka hanya merekam hanya merekam apa yang 
menjadi penelitiannya’’ pengukurannya’’, jika peneliti tetap menggunakan video / 
audiotape untuk merekam kejadian, perekaman tersebut tidak tersedia matrik. Contoh 
untuk membedakan kejadian yang penting dari kejadian yang tidak penting arti dari 
interview pengetahuan. Dengan kata lain menghadapi dunia nyata akan mendominasi 
dilapangan. Dalam situasi ini panca indra peneliti akan menjadi modalitas utama 
untuk mengukur dan menilai informasi dari lapangan, peneliti juga akan dibatasi oleh 
kemampuan untuk mengingat dan bertindak dan peneliti akan berbijaksana untuk 
melakukan sendiri dalam menentukan apa yang digunakan untuk merekam semua 
kejadian. Semua fungsi-fungsi tersebut berarti bahwa peneliti akan menjadi sebagai 
peneliti utama dalam melaksanakan semua instrument. 
Menjadi instrument peneneliti utama membutuhkan petugas lapangan untuk 
menelaah instrument tersebut (yaitu,peneliti) pada potensi yang bias dan istimewa. 
Ini merupakan suatu kondisi yang timbul dari latar belakang pribadi peneliti,
motivasi peneliti untuk melakukan penelitian, dan kategori atau suatu penyaring yang 
dapat mempengaruhi pemahaman peneliti tentang bidang kejadian atau tindakan. 
Tanda-tanda yang menonjol diantara kepribadian adalah konflik antara ras atau 
etnisitas seorang peneliti dan orang-orang dari peserta dalam sebuah penelitian. 
Sebagai contoh situasi yang kontras yaitu seorang peneliti kulit putih yang meneliti 
kulit hitam atau kehidupan sosialnya (Misalnya, Hannerz, 1969 ; Liebow, 1967 
;Stack, 1974), sebagai peserta penelitian mereka dengan identitas yang khas juga 
melibatkan pembicara non inggris untuk menandingkan (Misalnya, Brubaker et al, 
2006; Padraza, 2007 ; Rivera, 2008 ; Sarroub, 2005; Venezuela, 1999). Salah satu 
tim peneliti, dengan komposisi beranekaragam suku tetap fokus pada satu aturan 
dengan berbagai komposisi ras tersebut, harus benar-benar mampu untuk 
mempelajari perbedaan yang jelas dan persamaan kondisi yang tepat dan kondisi 
yang tidak tepat (lihat ‘’Kesesuaian rasian dan suku’’,vignette 5.8). Beragam tim 
yang lain mempelajari kehidupan 12 keluargga yang beragam dan karena itu 
memang memiliki kesempatan yang sama (Lareau, 2003). 
Mengambil Sikap Yang Induktif Bahkan Jika Penelitan Sedang Dimulai 
Dengan Beberapa Proposisi 
Seorang artropolog menggunakan lapangan sebagai sarana untuk 
menggambarkan budaya suatu kelompok atau tempat tertentu. Pernyataan tersebut 
membutuhkan kemampuan untuk menanagkap dan kemudian menempatkan 
bersama-sama makna ritual, simbol, peran, dan praktek-praktek sosial. Semua itu 
bervariasi, sehingga kerja lapangan sulit untuk dilakukan. Namun, untuk 
melakukannya peneliti membawa prasangka kedalam lapangan. 
Apakah peneliti sedang mempelajari budaya atau tidak, peneliti harus 
mematuhi pada tujuannya. Prasangka harus diminimalkan yang datang tidak hanya 
dari pribadi peneliti tidak hanya berkeyakinan tetapi dari proposisi teoritis awal yang 
mungkin telah menyebabkan peneliti untuk meninjau penelitiannya. Yang terpenting 
dari kedua-duanya adalah alam merupakan konstruksi hipotesis seperti kategori ( 
misalnya, Becker, 1998, hlm 76-85), yang sebelumnya telah dibahas dalam bab 1 
(bagian C). Semua orang menggunakan kategori yang setiap hari digunakan untuk 
memilah pengalaman kedalam suatu pola yang bermakna. Namun ketika pada 
awwalnya telah memulai pada kerja lapangan seorang peneliti, peneliti harus 
Melakukan Kerja Lapangan___15
mencoba untuk tidak’’mengkategorikan’’peristiwa dan kejadian yang sebelum 
waktunya. 
Kesuksesan pemikiran yang induktif memungkinkan terjadinya peristiwa di 
lapangan untuk mendorong kemudian mengembangkan kategori, preposisi, dan pada 
akhirnya’’sebuah makna’’ didasarkan pada tindakan di lapangan dan bukan hanya 
sebuah prasangka. Memulai penelitian dengan prasangka sebelum melakukan kerja 
lapangan akan dianggap sebagai prosedure yang deduktif. Sekarang muncul sebuah 
paradok yang kritis sebelumnya bab 4 membahas bagaimana penelitian kualitatif 
penelitian yang bisa di mulai dengan desain, termasuk yang didasarkan pada 
prasangka proposisi teoritis (lihat bab 4, pilihan 5). Bahkan jika penelitian dimulai 
dengan desain yang seperti itu, kerja lapangan akan sangat menguntungkan jika 
proposisi awal diabaikan sementara. Dengan kata lain melakukan yang terbaik untuk 
membiarkan objek menceritakan kisah pertamanya dengan caranya sendiri. 
Kemudian peneliti harus selalu memiliki banyak waktu untuk membandingkan cerita 
dengan proposisi peneliti sebelumnya. 
Situasi paradoks ini tidak berbeda dengan keadaan klinik atau keadaan medis 
dimana dokter memulai pembicaraan dengan pasien dengan menanyakan’’apa yang 
dirasakan’’klinik yang bagus harusnya melatih terlebih dahulu bagaimana membuat 
pasien nyaman untuk menanyakan keluhan pasien dan mendengarkan secara seksama 
dan terakhir mengajak pasien untuk merespon untuk tindakan penyelidikan apa yang 
harus dilakukan dokter. 
Dokter yang baik adalah’’sizing up’’(pembentuk pendapat) suatu keadaan. 
Namun, itu tidak berarti bahwa dokter itu tidak memiliki pengetahuan (proposisi) 
untuk dimulai. Di jaman sekarang, dokter bertugas sebagai spesialis dan akan 
mengasumsikan bahwa pasien datang karena percaya bahwa penyakit itu terkait 
dengan spesialis ( sebaliknya, pasien akan pergi ke beberapa spesialis yang lain). 
Beberapa (mungkin sebagian besar) dokter tetap saja cukup baik untuk 
menangguhkan prasangka mereka dan untuk mengenali ketika pasien telah salah 
menduga tentang penyakit yang benar-benar harus pergi ke dokter spesialis yang 
lain. Dokter lain akan menggunakan kemampuan spesialis mereka dan mungkin tidak 
menginginkan mengalihkan laporan pasien terhadap yang lebih khusus. 
Melakukan Kerja Lapangan___16
Melatih diri untuk menjadi peneliti lapangan yang mengemulasi terlebih 
dahulu dan dokter yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Sebagai peserta 
penelitian membutuhkan kepercayaan sebagai berikut : 
1. Memulai lapangan dengan mendengarkan dengan hati untuk mengetahui apa 
Melakukan Kerja Lapangan___17 
yang terjadi 
2. Membuat catatan atas perekaman psikis apa yang terjadi 
3. Menghindari dan membandingkan pengalaman lapangan awal dengan 
sebelumnya pengalaman ( dilapangan atau tidak dilapangan) 
4. Buatlah beberapa asumsi awal 
5. Memiliki keyakinan bahwa pola akan muncul tanpa adanya dorongan 
6. Memiliki keyakinan tambahan, jika penelitian dimulai dengan preposisi 
pengalaman lapangan dan proposisi-proposisi yang akhirnya akan berinteraksi 
dalam beberapa cara yang produktif, termasuk penemuan yang memerlukan 
proposisi awal untuk membuang, meningkatkan atau mendefinisiskan ulang 
dalam beberapa cara yang menarik. 
II.5. Membuat Tempat Kunjungan 
Membuat kunjungan lapangan adalah cara lain yang diakui secara resmi. 
Bahkan istilah lapangan di sebagian besar pada kebijakan, organisasi, dan studi 
evaluasi mengacu untuk melakukan kunjungan situs. Selain itu, dalam kunjungan 
situs langsung berkonotasi dengan bagian studi kualitatif yang terkadang hanya 
berfungsi sebagai metode penelitian saja tetapi dalam kasus lain yang digunakan 
sebagai bagian dari studi penelitian dengan metode campuran. Beberapa spesialis 
dalam ilmu lain mengakui bahwa mereka bahkan dapat melakukan kunjungsn rutin. 
Kunjungan lapangan tersebut terjadi setiap kali kunjungan komite tinjauan pekerjaan 
departemen dan program-program universitas.dalam melakukan kunjungan lapangan 
tersebut, dengan mengumpulkan dan menganalisis data tentang departemen 
universitas atau program ini. 
Perbedaannnya adalah pertama kunjungan mencakup beberapa hari, kedua 
kunjungan lapangan mungkin saja dirancang untuk melibatkan dua/ lebih pekerja 
lapangan dalam melakukan kunjungan ke lokasi. Beberapa pokok-pokok dari proses 
kunjungan lapangan adalah sebagai berikut :
Melakukan Kerja Lapangan___18 
Mempelajari sejumlah Keadaan Lapangan 
Meskipun kunjungan situs menawarkan pengalaman yang rendah untuk setiap 
keadaan lapangan dari yang dilakukan peserta observasi, namun keuntungan utama 
menggunakan kunjungan situs adalah kemampuan untuk mengumpulkan data yang 
banyak dilapangan sesuai yang diteliti. Namun peserta observasi memungkinkan 
akan terbatas pada satu atau lebih dua keadaan lapangan. Data tunggal dari keadaan 
mungkin kurang daripada peserta penelitian tersebut tetapi kunjungan situs data 
merupakan keadaan ganda yang dapat mendukung penemuan situs jalan dan polanya. 
Oleh karena itu, kunjungan lapangan sesuai dengan situasi dimana pola jalan situs 
adalah tujuan utama penelitian. 
Kunjungan keadaan situs berkali-kali meliputi ruang kelas, klinik, kantor dan 
lingkungan kerja seperti indrustri tanaman atau otlet pelayanan. Melakukan 
kunjungan lapangan untuk jenis keadaan dapat menghasilkan kebutuhan informasi 
ketika pola jalan situs berfungsi sebagai pertanyaan dalam penelitian utama. 
Mengikuti jadwal dan perencanaan resmi 
Kunjungan situs mungkin akan sukar untuk peserta observasi. Karena waktu di 
lapangan sangat terbatas, kunjungan situs biasanya mengikuti jadwal yang telah ada 
serta agenda di lapangan. Diperlukan pengamatan dan wawancara oleh para peserta. 
Misalnya: anggota keadaan bidang yang sedang kunjungan situs mungkin ingin 
membantu untuk mengatur jadwal, sehingga memanipulasi data untuk keuntungan 
mereka. 
Menjadi “tuan rumah” selama kunjungan situs 
Sebuah komplikasi lebih lanjut yang muncul ketika pengunjung dalam situs 
tersebut disertai dengan mereka atau tuan rumahnya, baik ketika mengamati kegiatan 
lapangan atau ketika wawancara yang lain di lapangan. 
Tuan rumah mungkin memiliki dua motif yang berbeda. Salah satunya adalah 
untuk memantau pengunjung situs. Selain itu adalah, untuk melihat atau mendengar 
apa yang sedang muncul dipengunjung situs tersebut untuk mempelajarinya sebagai 
contoh, ketika organisasi mengadakan aturan untuk penelitian lapangan, pengunjung
situs dapat memiliki akses kepada pejabat yang lebih tinggi yang mungkin tidak 
biasanya memberikan akses tersebut kepada tuan rumah. 
Kehadiran tuan rumah dalam setiap kegiatan lapangan membuat masalah yang 
refleksifitas yang lebih rumit. Para peserta lain mungkin tidak hanya merespon 
secara palsu kepada pengunjung situs itu tetapi juga dapat mengubah seluruh sikap 
mereka kepada kehadiran tuan rumah. Dengan demikian, pengunjung situs harus 
memutuskan kapan mereka akan memilih untuk tidak disertai oleh tuan rumah dan 
membicarakan masalah ini dengan tuan rumah sebelumnya. 
Melakukan Kerja Lapangan___19 
Membangun tim kerja 
Penelitian kunjungan situs yang melibatkan beberapa orang di tim lapangan 
atau bahkan beberapa tim yang meliputi situs berbeda sebagai contoh pelatihan 
umum dan persiapan yang diperlukan untuk meningkatkan konsistensi lapangan. 
Anggota tim juga harus berkomunikasi satu sama lain untuk membangun sebuah 
kemistri yang mencangkup pemahaman dan bagaimana untuk menghindarkan 
gangguan satu sama lain ketika mereka bersama-sama mewawancarai peserta.
Melakukan Kerja Lapangan___20 
BAB III 
KESIMPULAN 
Melakukan kerja lapangan bisa dikatakan “ikutilah arus”, yang berarti melakukan 
kerja lapangan harus adaptif (dapat menyesuaikan diri) dan fleksibel. Ketika seorang 
peneliti memulai penelitian kualitatif, ia harus memulainya dengan sungguh-sungguh dan 
tidak melupakan kebutuhan untuk mempersiapkan kerja lapangan di tempat pertama 
dengan hati-hati. 
Bekerja di lapangan meliputi variasi keadaan lapangan, membedakan antara aturan 
dan harapan untuk tempat umum atau pribadi sebagai keadaan lapangan, dan variasi 
jumlah waktu di lapangan. Memperoleh dan mempertahankan akses ke lapangan meliputi 
cara mendapatkan akses ke lapangan merupakan sebuah proses, bukan sebuah peristiwa 
dan bagaimana proses dapat mempengaruhi bahan penelitian. Memelihara hubungan 
lapangan meliputi menggambarkan keaslian diri, pentingnya sikap seseorang, melakukan 
kebaikan untuk peserta yang merupakan bagian dari hubungan atau tidak, menghindari 
peristiwa yang tak terduga, dan merencanakan bagaimana untuk keluar, tidak hanya 
memasuki lapangan. 
Melakukan penelitian-peserta meliputi bagaimana cara mengambil sikap yang 
induktif bahkan jika penelitan sedang dimulai dengan beberapa proposisi. Sedangkan 
membuat tempat kunjungan meliputi mempelajari sejumlah keadaan lapangan, mengikuti 
jadwal dan perencanaan resmi, menjadi “tuan rumah” selama kunjungan situs, dan 
membangun tim kerja.
Melakukan Kerja Lapangan___21 
DAFTAR PUSTAKA 
Anderson-Levitt, Kathryn M. 2006. Ethnography. In J. L. Green, G. Camilli, & P. B. 
Elmore (Eds.), Handbook of complementary methods in education research (3rd ed., 
pp. 279–295). Washington, DC: American Educational Research Association. 
Becker, Howard S. (1998). Tricks of the trade: How to think about your research while 
you’re doing it. Chicago: University of Chicago Press. 
Emerson, Robert M. (Ed.). (2001). Contemporary field research: Perspectives and 
formulations (2nd ed.). Prospect Heights, IL: Waveland Press. 
Gold, Raymond L. (1958). Roles in sociological field observations. Social Forces, 36, 
217–223. 
Howell, Nancy. (1990). Surviving fieldwork: A report of the advisory panel on health and 
safety in fieldwork. Washington, DC: American Anthropological Association. 
Kluckhohn, Florence R. (1940). The participant-observer technique in small communities. 
American Journal of Sociology, 46, 331–343. 
Lareau, Annette. (2003). Unequal childhoods: Class, race, and family life. Berkeley: 
University of California Press. (QS) 
Liebow, Elliot. (1993). Tell them who I am: The lives of homeless women. London: 
Penguin Books. (QS) 
Punch, Maurice. (1989). Researching police deviance: A personal encounter with the 
limitations and liabilities of field-work. British Journal of Sociology, 40, 177–204. 
Tetley, Josephine, Grant, Gordon, & Davies, Susan. (2009). Using narratives to 
understand older people’s decision-making processes. Qualitative Health Research, 
19, 1273–1283. (QS) 
Yin, Robert K. 2011. Qualitative Research from Start to Finish. New York: The Guildford 
Press

More Related Content

Similar to Makalah research on elt 'doing fieldwork'

Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5ALMAISYA
 
Rangkuman bab-3-creswell
Rangkuman bab-3-creswellRangkuman bab-3-creswell
Rangkuman bab-3-creswellElin Haerani
 
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmMisbahAlMunir1
 
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiahrenanda8
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusAna Safrida
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitianFela Aziiza
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanDedi Yulianto
 
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdf
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdfTeknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdf
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdfnata praja
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
Makalah survei dan riset untuk keperluan kkn
Makalah survei dan riset untuk keperluan kknMakalah survei dan riset untuk keperluan kkn
Makalah survei dan riset untuk keperluan kknimammuttaqin58
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Universitas Muslim Nusantara Al-Washliyah
 
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfpengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfAyuRosyidaZain2
 
Makalah metodologi penelitian
Makalah metodologi penelitianMakalah metodologi penelitian
Makalah metodologi penelitianFela Aziiza
 

Similar to Makalah research on elt 'doing fieldwork' (20)

Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
Unp cio-topik khusus-researchmethod-group 5
 
Rangkuman bab-3-creswell
Rangkuman bab-3-creswellRangkuman bab-3-creswell
Rangkuman bab-3-creswell
 
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mmKelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
Kelompok 6_Study Case MSDM & KEuangan mm
 
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
3. Jenis-jenis penelitian MK Metode Ilmiah
 
Penelitian Studi Kasus
Penelitian Studi KasusPenelitian Studi Kasus
Penelitian Studi Kasus
 
Studi kasus
Studi kasusStudi kasus
Studi kasus
 
ragam penelitian
ragam penelitianragam penelitian
ragam penelitian
 
bahagian b
bahagian bbahagian b
bahagian b
 
Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan Filsafat Pendidikan
Filsafat Pendidikan
 
Metode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikanMetode penelitian pendidikan
Metode penelitian pendidikan
 
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdf
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdfTeknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdf
Teknik Pengumpulan Data Kualitatif_Dr. Ana Sabhana Azmy.pdf
 
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
Ppt Metodologi Penelitian: 2. Etika Penelitian & Plagiarisme | Kelas: 6A | Do...
 
Makalah survei dan riset untuk keperluan kkn
Makalah survei dan riset untuk keperluan kknMakalah survei dan riset untuk keperluan kkn
Makalah survei dan riset untuk keperluan kkn
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus Belajar Tentang Studi Kasus
Belajar Tentang Studi Kasus
 
Pengenalan makmal sains
Pengenalan makmal sainsPengenalan makmal sains
Pengenalan makmal sains
 
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
Ppt Metodologi Penelitian: 1. Pengantar Metodologi Penelitian | Kelas: 6H | D...
 
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdfpengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
pengantarmetodologipenelitian6h-220212135857.pdf
 
Makalah metodologi penelitian
Makalah metodologi penelitianMakalah metodologi penelitian
Makalah metodologi penelitian
 

More from Siti Purwaningsih

Writing process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishWriting process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishSiti Purwaningsih
 
Writing process listing, outlining how to be a good student
Writing process listing, outlining  how to be a good studentWriting process listing, outlining  how to be a good student
Writing process listing, outlining how to be a good studentSiti Purwaningsih
 
Why many students hate mathematic
Why many students hate mathematicWhy many students hate mathematic
Why many students hate mathematicSiti Purwaningsih
 
The grammar translation method
The grammar translation methodThe grammar translation method
The grammar translation methodSiti Purwaningsih
 
Writing process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishWriting process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishSiti Purwaningsih
 
Lt analysis of item test validity
Lt analysis of item test validityLt analysis of item test validity
Lt analysis of item test validitySiti Purwaningsih
 
Lt analysis of item test reliability
Lt analysis of item test reliabilityLt analysis of item test reliability
Lt analysis of item test reliabilitySiti Purwaningsih
 
Lt analysis of item test index of difficulty
Lt analysis of item test index of difficultyLt analysis of item test index of difficulty
Lt analysis of item test index of difficultySiti Purwaningsih
 
Lt analysis of item test distinguishing character
Lt analysis of item test distinguishing characterLt analysis of item test distinguishing character
Lt analysis of item test distinguishing characterSiti Purwaningsih
 
Analysis of item test pola of respondents' choice analysis
Analysis of item test pola of respondents' choice analysisAnalysis of item test pola of respondents' choice analysis
Analysis of item test pola of respondents' choice analysisSiti Purwaningsih
 
Matching assessment about part of body for grade four
Matching assessment about part of body for grade fourMatching assessment about part of body for grade four
Matching assessment about part of body for grade fourSiti Purwaningsih
 
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswa
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswaMakalah profesi pendidikan memonitor belajar siswa
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswaSiti Purwaningsih
 
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistem
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistemMakalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistem
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistemSiti Purwaningsih
 
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkMakalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkSiti Purwaningsih
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingSiti Purwaningsih
 
Makalah sociolinguistic speech function
Makalah sociolinguistic speech functionMakalah sociolinguistic speech function
Makalah sociolinguistic speech functionSiti Purwaningsih
 
Makalah etm pocket chart and digital video
Makalah etm pocket chart and digital videoMakalah etm pocket chart and digital video
Makalah etm pocket chart and digital videoSiti Purwaningsih
 
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...Siti Purwaningsih
 

More from Siti Purwaningsih (20)

Writing process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishWriting process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dish
 
Writing process listing, outlining how to be a good student
Writing process listing, outlining  how to be a good studentWriting process listing, outlining  how to be a good student
Writing process listing, outlining how to be a good student
 
Why many students hate mathematic
Why many students hate mathematicWhy many students hate mathematic
Why many students hate mathematic
 
The grammar translation method
The grammar translation methodThe grammar translation method
The grammar translation method
 
Paper analysis the lottery
Paper analysis the lotteryPaper analysis the lottery
Paper analysis the lottery
 
Writing process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dishWriting process chronological order paragraph how to make special dish
Writing process chronological order paragraph how to make special dish
 
Lt analysis of item test validity
Lt analysis of item test validityLt analysis of item test validity
Lt analysis of item test validity
 
Lt analysis of item test reliability
Lt analysis of item test reliabilityLt analysis of item test reliability
Lt analysis of item test reliability
 
Lt analysis of item test index of difficulty
Lt analysis of item test index of difficultyLt analysis of item test index of difficulty
Lt analysis of item test index of difficulty
 
Lt analysis of item test distinguishing character
Lt analysis of item test distinguishing characterLt analysis of item test distinguishing character
Lt analysis of item test distinguishing character
 
Analysis of item test pola of respondents' choice analysis
Analysis of item test pola of respondents' choice analysisAnalysis of item test pola of respondents' choice analysis
Analysis of item test pola of respondents' choice analysis
 
Media pembelajaran
Media pembelajaranMedia pembelajaran
Media pembelajaran
 
Matching assessment about part of body for grade four
Matching assessment about part of body for grade fourMatching assessment about part of body for grade four
Matching assessment about part of body for grade four
 
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswa
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswaMakalah profesi pendidikan memonitor belajar siswa
Makalah profesi pendidikan memonitor belajar siswa
 
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistem
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistemMakalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistem
Makalah pengantar pendidikan pendidikan sebagai sistem
 
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abkMakalah specific educational need (sen) penelitian abk
Makalah specific educational need (sen) penelitian abk
 
Makalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffingMakalah manajemen pendidikan staffing
Makalah manajemen pendidikan staffing
 
Makalah sociolinguistic speech function
Makalah sociolinguistic speech functionMakalah sociolinguistic speech function
Makalah sociolinguistic speech function
 
Makalah etm pocket chart and digital video
Makalah etm pocket chart and digital videoMakalah etm pocket chart and digital video
Makalah etm pocket chart and digital video
 
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...
Literary drama theoritical framework and a case study from story a raisin in ...
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 

Makalah research on elt 'doing fieldwork'

  • 1. MAKALAH RESEARCH ON ELT “MELAKUKAN KERJA LAPANGAN” Disusun oleh: Kelompok V Niken Nabella (11.321.158/6E) Siti Purwaningsih (11.321.159/6E) PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP PGRI MADIUN 2014
  • 2. Melakukan Kerja Lapangan___2 BAB 1 PENDAHULUAN Keadaan lapangan terbagi menjadi dua bagian, yaitu situasi dunia nyata dan orang-orang yang terlibat didalamnya. Oleh karena keadaan lapangan merupakan situasi yang nyata, maka para peneliti perlu memasuki dan meninggalkannya secara resmi/ formalitas. Artinya, mereka harus mendapatkan izin untuk melakukan penelitian mereka. Makalah ini akan mendiskusikan tentang segala persoalan yang berkaitan dengan melakukan penelitian di lapangan, fokus terhadap peserta penelitian yang biasanya ditempati oleh seorang peneliti. Makalah ini juga akan mendiskusikan tentang tempat yang dikunjungi yang terpisah namun berhubungan untuk mengumpulkan data dari keadaan dunia nyata. Melakukan kerja lapangan akan sejalan dengan melakukan penelitian kualitatif. Mengumpulkan data lapangan, entah itu dari observasi langsung di lapangan, wawancara, siaran ulang, atau tinjauan dokumen dokumen seperti jurnal-jurnal para peserta, catatan harian, atau bahkan foto, akan membentuk banyak bukti yang dapat digunakan dalam penelitian kualitatif. Kerja lapangan terjadi dalam keadaan yang nyata, dengan orang-orang yang berperan dalam kehidupan nyata mereka. Keadaan tersebut dapat berupa rumah, perusahaan tempat bekerja, jalan dan tempat-tempat umum lainnya, atau tempat pelayanan seperti sekolah atau klinik kesehatan. Kerja lapangan juga dapat berfokus pada sekelompok orang, atau perorangan. Bekerja di lapangan membutuhkan penetapan dan pengelolaan hubungan yang ikhlas dengan orang lain dan dapat menentang mereka dengan nyaman. Mengembangkan hubungan personal tersebut mungkin akan menjadi sebuah tantangan terbesar dalam melakukan penelitian kualitatif karena banyak keahlian yang diperlukan agar dapat mengatur proses kerja lapangan. Karena lapangan merupakan lingkungan kehidupan yang nyata dengan orang-orang yang membawa rutinitas sehari-hari mereka, peringatan yang paling penting adalah bahwa para peneliti akan memasuki jarak, waktu, dan hubungan sosial mereka.
  • 3. Makalah ini akan mendiskusikan bagaimana para peneliti berpengalaman dalam melakukan kerja lapangan, termasuk bagaimana mereka memperoleh dan mempertahankan akses ke lapangan. Tiga bagian awal pada bab pembahasan akan membahas bekerja di lapangan dan permulaan dan pemeliharaan hubungan di lapangan. Dua bagian akhir pada bab pembahasan akan mendeskripsikan dua cara utama dari metode kerja lapangan agar dapat dicapai secara resmi, yaitu: participant-observation (peserta observasi) dan site visiting (tempat kunjungan). Melakukan Kerja Lapangan___3
  • 4. Melakukan Kerja Lapangan___4 BAB II PEMBAHASAN II.1. Bekerja di Lapangan Variasi Keadaan Lapangan Satu hal tentang kerja lapangan adalah tentang bermacam-macam keadaan. Keadaan tersebut menggambarkan budaya dan gaya hidup yang secara sosial berbeda antara para peneliti dan rekan mereka. Menurut Anderson-Levitt (2006), keadaan lapangan dapat didefinisikan dalam beberapa cara. Pertama, mereka yang terlibat dalam sekelompok orang yang saling berbagi ikatan umum, seperti gerombolan atau sebuah kelompok kerja . Kedua, mereka yang tinggal di suatu area geografi yang sama. Kedua jenis tersebut merupakan contoh topik dalam penelitian yang berkaitan dengan daerah urban sekitar pertengahan abad ke-20, terutama penelitian yang berfokus pada orang-orang yang tinggal dalam dalam daerah urban (contohnya, Gans, 1962; Hanners, 1969; Liebow 1967; dan sebagainya). Ketiga, keadaan lapangan dapat berfokus pada kancah kelembagaan. Kehidupan sehari-hari dalam jenis jenis kelembagaan yang berbeda, seperti tempat klinik atau sekolah, dapat menjadi sebuah topik penelitian. Sebagai contoh, Tetley, Grant & Davies (2009) melakukan sebuah penelitian tentang pengasuhan jangka panjang yang berfokus pada proses pembuat keputusan orang-orang yang lebih tua dan menggunakan tiga pusat himpunan sebagai seting untuk melakukan observasi dan wawancara. Keempat, keadaan lapangan dapat didefinisikan sebagai sekelompok orang yang saling tidak berhubungan. Mereka mungkin saling berbagi kondisi yang sama, seperti masalah kesehatan atau penyalit medis, tapi mereka tidak berinteraksi sebagai sebuah kelompok, bertempat tinggal di daerah geografi yang sama, atau sebagai anggota suatu lembaga yang sama. Keempat jenis keadaan lapangan tersebut menawarkan kesempatan terhadap para peneliti kualitatif untuk menggambarkan budaya, organisasi sosial, dan gaya hidup agar dapat menambah wawasan tentang bagaimana orang-orang berinteraksi,
  • 5. menguasai dan berkembang. Wawasan dan penemuan baru dari penelitian tersebut akan menimbulkan ide baru yang memiliki implikasi penting terhadap kondisi budaya, organisasi sosial, gaya hidup atau psikologi. Oleh sebab itu, kontribusi penelitian kualitatif dapat mengasumsi dua sifat dasar, yaitu informasi baru yang sebelumnya masih sedikit diketahui, dikombinasikan dengan konsep dan pengetahuan yang berimplikasi terhadap interpretasi tentang manusia yang lebih luas. Keadaan lapangan dapat menjadi aneh atau biasa saja. Apa yang muncul pertama kali bisa menjadi sesuatu yang spesial jika kita menyoroti beberapa konsep kunci dan menggunakannya untuk menuju pengetahuan baru. Membedakan antara Aturan dan Harapan untuk Tempat Umum atau Pribadi sebagai Keadaan lapangan Beberapa keadaan lapangan akan membutuhkan izin untuk diteliti. Permintaan izin disetiap lapangan akan berbeda. Sebagai contoh, seorang peneliti tidak akan memerlukan izin yang sama untuk menempatkan diri, berbicara dengan orang (wawancara), atau bahkan mengambil foto di lapangan yang merupakan tempat umum (misalnya di jalan), dibandingkan saat ia berada di tempat-tempat pribadi. Meskipun demikian, batasan antara tempat umum dan pribadi tidak akan jelas. Sebagai contoh, sekolah sebagai tempat umum akan menjadi pribadi jika kamu membutuhkan izin dari pihak pegawai sekolah untuk mengadakan penelitian, seperti izin untuk pegawai sekolah dan orang tua murid jika kamu ingin mewawancarai atau mengambil foto murid. Aturan yang dianjurkan adalah menanyakan apakah dan dengan siapa kamu meminta izin jika kamu sedang melakukan penelitian. Melakukan Kerja Lapangan___5 Variasi Jumlah Waktu di Lapangan Para peneliti lapangan akan membutuhkan jumlah waktu yang berbeda, bisa bertahun-tahun, beberapa bulan atau bahkan beberapa hari saja di lapangan. Hal itu tergantung pada teori dan sumber data yang mereka ambil. Penelitian kualitatif klasik akan memerlukan waktu yang sangat lama di lapangan karena meneliti kompleksitas budaya atau struktur sosial suatu tempat atau orang. Waktu yang sangat lama tersebut digunakan untuk mengevaluasi bagaimana kegiatan dan interaksi yang dilakukan
  • 6. manusia akan diulang atau diubah selama periode waktu tersebut, bisa hingga belasan tahun. Jika penelitian kualitatif tersebut berfokus tentang gaya hidup, maka penelitian di lapangan tidak akan membutuhkan waktu yang lama seperti penelitian tentang kompleksitas budaya atau struktur sosial. Periode waktu satu tahun atau bahkan kurang, dirasa cukup untuk meneliti tentang gaya hidup. Sedangkan penelitian kualitatif yang kurang klasik, seperti pada penelitian yang berfokus pada praktek tertentu akan membutuhkan waktu yang lebih pendek. Contohnya penelitian mengenai ‘bagaimana Matematika diajarkan untuk kelas empat’ atau ‘bagaimana komunitas tertentu merencanakan respon mereka untuk suatu bencana’ akan membutuhkan waktu beberapa bulan saja. Jumlah waktu yang paling terbatas adalah 2 sampai 3 hari meneliti di lapangan, jika topik penelitiannya memiliki hubungan terbatas. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan apakah suatu perilaku telah menempati atau sedang menempati suatu tempat. Contohnya, penelitian tentang ‘bukti bahwa bisnis sangat beraneka ragam (atau tidak)’ dan ‘sifat suatu komunitas bencana alam tertentu’ membutuhkan waktu yang sangat singkat. Jika seorang peneliti memiliki sumber penelitian atau motivasi untuk meneliti di lapangan yang terbatas, sebaiknya identifikasilah sebuah topik penyelidikan yang terbatas. Sebaliknya, jika seorang peneliti memiliki ambisi intelektual yang besar dan sumber yang mendukung, para peneliti akan lebih menguntungkan jika menghabiskan waktu yang lebih lama di lapangan. II.2. Memperoleh dan Mempertahankan Akses ke Lapangan Melakukan penelitian di lapangan membutuhkan perhatian khusus untuk cara peneliti mendapatkan izin meneliti dan akses berikutnya untuk penelitian tersebut. Untuk menyelesaikan hal ini, para peneliti lapangan biasanya mendapat bantuan dari orang lain yang lebih tahu keadaan lapangan yang akan diteliti. Kolaborasi antara peneliti lapangan dan orang lain tersebut dapat membantu mengidentifikasi dan menghubungkan antara peneliti lapangan dengan nara sumber di lapangan. Melakukan Kerja Lapangan___6
  • 7. Mendapatkan Akses ke Lapangan : Sebuah Proses, Bukan Sebuah Peristiwa Peneliti yang kurang berpengalaman mungkin berpikir bahwa akses merupakan sebuah peristiwa, seperti menerapkan izin masuk ke perguruan tinggi atau sekolah pasca sarjana. Dalam situasi tersebut, murid yang telah diterima akan tetap diterima, tanpa membutuhkan hubungan lagi dengan kantor tempat penerimaan. Proses penerimaan tersebut merupakan sebuah peristiwa yang telah dilewati. Memiliki akses mungkin lebih merupakan sebuah proses daripada sebuah kejadian sekali waktu. Dalam setiap kerja lapangan, ancaman kehilangan akses akan selalu terjadi. Oleh karena itu para peneliti lapangan harus mengatur akses sepanjang waktu mereka di lapangan. Setelah mendapatkan akses, hal itu tidak berhenti begitu saja. Mereka harus menghindari perilaku yang mungkin muncul seperti tidak menghargai sambutan yang diberikan. Akses bisa saja hilang atau dibatasi jika tuan rumah melarang para peneliti lapangan melakukan kegiatan tertentu. Peserta bahkan bisa mengajukan keberatan terhadap penelitian yang telah berjalan beberapa wakru. Bagaimana Proses dapat mempengaruhi Bahan Penelitian Untuk sebagian besar keadaan lapangan, sebuah akses utama peneliti lapangan berasal dari pegawai suatu lembaga atau pemimpin suatu jaringan. Hal itu biasanya dianggap sebagai “gatekeeper”. Cara mendapatkan akses ini membuat suatu lembaga atau jaringan lain percaya bahwa sebuah penelitian menggambarkan ketertarikan gatekeeper. Persepsi seperti itu akan mengakibatkan penerimaan peneliti lapangan oleh anggota lain di lapangan. Misalnya, gatekeeper telah mewakili salah satu faksi di sebuah tempat dan seorang peneliti mungkin dilihat oleh faksi-faksi lain yang mewakili ketertarikan faksi gatekeeper. Sama halnya, dalam sebuah lembaga, para pekerja akan merespon secara berbeda jika mereka percaya bahwa penelitian itu telah disetujui majikan mereka. Perkumpulan implisit yang terbentuk oleh situasi ini tidak bisa selalu dihindari. Tujuan utamanya adalah membawa kepekaan terhadap implikasi tentang bagaimana sebuah tempat telah dapat diakses, dan bagaimana hubungan awal dapat mempengaruhi sebuah penelitian dan penemuannya. Situasi agak berbeda muncul ketika akses ke lapangan terjadi sebagai bagian dari proses yang lebih alami karena peneliti lapangan telah berada di tempat atau Melakukan Kerja Lapangan___7
  • 8. merupakan anggota kelompok sosial utama sebelum memulai penelitian. Pada kenyataannya,menjadi bagian dari suatu tempat atau kelompok sosial mungkin telah menjadi alasan utama untuk pertimbangan penelitian di tempat tersebut. Mendapatkan akses mengasumsi arti yang sedikit berbeda. Peneliti akan lebih kecil kemungkinannya memerlukan izin untuk hadir di tempat tersebut, tapi peneliti tetap akan memerlukan izin untuk berbicara atau mewawancarai orang-orang tertentu yang merupakan bagian dari tempat tersebut. Makin lama peneliti berada di lapangan maka akan terbentuk hubungan sosial yang lebih rumit. Kerumitan akan muncul dari hubungan antara peneliti dengan seseorang. Bahkan hal yang paling sulit diantisipasi adalah saat ada orang yang saling berbincang-bincang dan menukar informasi tentang peneliti dan pekerjaannya, berpotensi mewarnai respon berikutnya. Situasi yang paling rumit muncul ketika seorang peneliti lapangan menjadi anggota keadaan lapangan atau kelompok yang sedang diteliti, dengan kemungkinan kehilangan penelitian perspektif yang cocok juga akan terjadi. Hal yang dianjurkan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah, ketika melakukan kerja lapangan, seringlah berbincang-bincang dengan rekan yang terpercaya yang bukan merupakan bagian dari penelitian. Lakukan wawancara dengan rekan dan beritahu mereka untuk melihat permasalahan yang tidak diinginkan atau tidak diketahui oleh peneliti untuk menjaga perspektif penelitian. Melakukan Kerja Lapangan___8 II.3. Memelihara Hubungan Lapangan Memperoleh dan mempertahankan akses adalah bagian dari penelitian tetapi melakukan penelitian lapangan adalah bagian yang besar Penelitipun memerlukan pengolaan dengan hubungan manusia yang terus menerus. Beberapa dari hubungan ini mungkin telah terdahului pada saat kerja lapangan, tetapi sebagian besar akan terbentuk selama penelitian lapangan. Dan beberapa hubungan akan tetap berjalan baik atau tidak setelah kerja lapangan selesai. Tugas ini tidak menakutkan seperti yang dibayangkan, tetapi akan ada kejutan, dan resiko. Menggambarkan Keaslian Diri
  • 9. Ini adalah cara paling aman dan bijaksana dalam menyajikan identitas untuk membangun hubungan lapangan. Identitas ini mencangkup fungsi yang utama (dalam melakukan penelitian) sesuai kepribadian (diri sendiri). Ini adalah identitas yang lebih karena akan menyajikan kepercayaan atas keaslian dalam penelitian di tempat pertama, dan peneliti akan mampu mempertahankan konsistensi sikap dalam berinteraksi dengan orang lain. Menampilkan diri peneliti sebagai orang yang melakukan penelitian dapat menarik karena identitas yang berkonotasi serius dan profesional komitmen daripada keingintahuan yang sepintas tentang kehidupan orang lain. Pada saat yang sama, karena begitu banyak penelitian yang telah dilakukan dengan topik yang banyak beberapa orang akan berpartisipasi dalam sebuah study baru mungkin sudah memiliki pandangan mereka sendiri tentang study tersebut. Mereka mungkin percaya bahwa studi bisa jadi menonjol dan terlihat meyakinkan, ketika membagi pengalaman akan tercantum dalam penulisan. Oleh kareana itu bagian pertama yang harus disiapkan adalah : 1. Penentuan jenis tulisan (laporan atau buku) yang akan dihasilkan. 2. Apakah dan bagaimana peneliti akan menceritakan tulisan tersebut dengan Melakukan Kerja Lapangan___9 orang-orang yang telah dipelajarinya. 3. Tingkat anonimitas dengan informasi yang akan disajikan. Penampilan peneliti dalam beberapa fungsi lain pada keaslian pemilihan alternatif dalam hubungannya dengan penelitian tersebut. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya mengenai proses untuk mendapatkan akses ke lapangan, peneliti mungkin memiliki pekerjaan, berfungsi sebagai sukarela, atau menjadi penduduk yang sebenarnya melakukan penelitian. Titik pandang yang tepat dapat memberikan dasar yang kuat untuk berpartisipasi dalam kegiatan lapangan, tetapi jika peneliti mengetahui sedang melakukan penelitian peneliti juga harus memberikan informasi kepada orang-orang jika peneliti melakukan satu tindakan tersebut. Dalam hal ini, Elliot Liebow adalah salah satu orang yang paling terbuka. Saya memiliki hak istimewa dalam pengetahuan. Dalam studinya wanita tunawisma (1993), dia merasa pedih dalam menyentuh semua masalah mengenai penampilan dirinya dalam membentuk hubungan lapangan.
  • 10. Melakukan Kerja Lapangan___10 Pentingnya Sikap Seseorang Sikap seseorang meliputi saling menghormati, ramah tidak merendahkan, tidak terlalu manis, dan penuh perhatian kepada orang lain, tetapi tidak menjadikan mereka anak buah. Petugas lapangan harus selalu “mendengarkan” tetapi mereka tidak harus terlalu pasif. Seorang peneliti lapangan yang secara terbuka menegaskan pandangan atau pendapat mereka sendiri akan menyebabkan sikap yang sombong dan juga menciptakan metode logi yang kritis. Pandangan dan opini sangat berpengaruh pada reaksi orang lain di lapangan, dan dengan hal ini studi akan gagal dalam menangkap arti dari kondisi yang nyata, yaitu dunia yang menjadi subyek penelitian. Secara keseluruhan, pilihan baju dan aksesoris pribadi harus diperhatikan. Tujuan peneliti adalah menjadi diri sendiri tidak untuk menarik perhatian orang lain. Selalu ingat orang lain adalah subjek penelitian bukan diri peneliti. Perlu diperhatikan tanda-tanda yang halus dapat memperlihatkan suatu hal yang penting yang munkin peneliti menyebutkan secara terbuka. Sekali lagi yang perlu diingat bahwa dalam kehidupan yang nyata, peneliti tidak hanya mengamati orang lain akan tetapi tanpa peneliti sadari mereka dapat membaca diri peneliti, dan beberapa orang lain mungkin memiliki bakat yang besar dalam membaca bahasa tubuh seorang peneliti, keragu-raguan dan expresi wajah dan lisan dalam menyampaikan semua informasi. Sebagai contoh : Semua pergerakan seorang peneliti dapat menyebabkan orang lain memahami bahwa seorang peneliti adalah seorang sebagai pemberi instruksi langsung namun peneliti tidak menyadari hal tersebut karena mereka berpikir tidak seorang pemberi instruksi. Melakukan Kebaikan Untuk Peserta : Merupakan Bagian dari Hubungan atau tidak? Meskipun berada di lapangan merupakan keadaan dari dunia nyata , peran para petugas lapangan masih agak dibuat-buat karena mempunyai alasan penelitian yang sedang dilakukan. Dilemanya adalah apakah peran termasuk melakukan kebaikan, jika iya maka batasi hal tersebut. Semua peneliti (petugas lapangan) harus memutuskan sendiri apa yang paling nyaman dan dapat diterima. Adapun beberapa aturan praktis adalah : 1. Menghindari kebaikan yang lebih besar untuk semuanya
  • 11. 2. Untuk melakukan kebaikan kecil pada kesempatan yang langka, buatlah hal itu menjadi jelas bahwa itu adalah kesempatan yang langka. 3. Untuk mempertahankan sikap yang berprinsip bahwa tidak ada yang akan meminta seorang peneliti untuk melakukan sesuatu hal yang ilegal/mengakibatkan kerugian fisik/psikologis dari orang lain. Melakukan Kerja Lapangan___11 Menghindari Peristiwa yang Tak Terduga Acara yang paling mengejutkan itu mungkin sederhana dapat terjadi, meskipun seorang peneliti dapat berfokus untuk menanyakan pertanyaan yang sesuai penelitiannya.Orang lain juga dapat mengajukan pertanyaan kepada seorang peneliti. Pertanyaan mereka bisa tentang penelitian yang terkait, tentang latar belakang seorang peneliti dan pandangan serta pertanyaan-pertanyaan yang lainnya. Meskipun peneliti tak dapat mengantisipasi semua pertanyaan tersebut, pikirkan terlebih dahulu jawaban yang sesuai, seperti bersedia untuk mengunkapkan bagaimana seorang peneliti, kehidupan pribadi seorang peneliti dan itu semua akan dilanjutkan ketahap yang lebih banyak dan dilakukan pelatihan. Kejadian yang tak terduga datang dari yang diundang untuk berpartisipasi dalam kegiatan tertentu (termasuk diundang kedalam hubungan pribadi) untuk mengetahui kegiatan tersebut merupakan kegiatan ilegal / tidak diinginkan situasi tersebut merupakan situasi yang tidak mudah. Beberapa tahun yang lalu, Florence Kluckhohn (1940) menjelaskan bagaimana peserta di lapangan mengibaratkan dirinya sebagai seorang pelamar laki-laki yang mencoba untuk mengatur kencan dengan seorang perempuan. Si perempuan tidak merasa nyaman dalam hubungan tersebut sampai akhirnya situasi tersebut berubah menyenangkan. Dia meminta maaf secara langsung dan mengakui semua upaya yang berlanjut sepanjang sesuai garis yang sama. Jenis yang terakhir dari kejadian tak terduga dapat melibatkan suatu ancaman atau bahaya untuk diri sendiri dan kehidupan peneliti (contoh: Howell 1990). Menyadarinya (dan belajar) kontemporer kondisi ekonomi ,politik dan sosial di keadaan lingkungan peneliti yang mungkin mempengaruhi orang-orang dan mengatur orang yang diteliti. Peneliti mempersiapkan dan harus menjaga didalam pikirannya fokus terhadap penelitian yang berbeda dengan rutinitas sehari-hari. Jika
  • 12. konteks yang melibatkan kekerasan fisik seperti mempelajari penegakan hukum (misalnya punch,1989) atau kelompok permusuhan apapun, menjadi konservatif dan mengira akan merugikan daripada menyenagkan dari suatu reaksi dalam melakukan kerja lapangan. Merencanakan Bagaimana Untuk Keluar, Tidak Hanya Memasuki Lapangan Banyak perhatian yang benar yang ditujukan kepada peneliti untuk memperkenalkan diri dan masuk ke dalam lapangan. Kekurangan dalam memberikan kepentingan yang sama pada tahap untuk keluar. Sebagai contoh peneliti kembali kepada rencana untuk mengatur lapangan setelah tulisannya sesuai dalam kebanyakan kasus, peneliti tidak mungkin akan kembali, dan pemahaman akan keluar dan tinggal bersama dengan orang yang telah peneliti teliti. Peneliti mungkin akan menunjukkan bagaimana / apakah peneliti akan membagikan beberapa tulisannya kepada mereka. Peneliti juga mungkin ingin ‘’tetap berhubungan’’ meskipun peneliti tidak berencana untuk kembali ke keadaan awal. Beberapa hubungan yang terjalin baik dalam waktu lama itu lebih baik dari pada berakhir’’selamat tinggal’’peneliti bahkan mungkin ingin meninggalkan dan membuka kembali kesempatan untuk datang kembali melakukan penelitian lanjutan. Tidak ada strategi yang cocok untuk semua situasi, selain komitmen peneliti yang telah dibuat (dan harus dijaga) ketika pertama kali menawarkan perlindungan manusia itu sendiri atau interaksi awal dengan peserta, situasi yang di dominasi oleh keunikan hubungan-hubungan antar manusia. Peneliti berada di posisi terbaik untuk memutuskan strategi yang mana yang telah dikejar, sehingga memberikan beberapa pemikiran tentang masalah ini sebelum proses keluar benar-benar dimulai. Melakukan Kerja Lapangan___12 II.4. Melakukan Penelitian-Peserta Dari sudut pandang metodologis, peran kerja lapangan dapat bervariasi. Metodologi yang terkait dengan penelitian lapangan yang telah berpartisipan-observasi (Anderson-levitt, 2006 : Jacobs, 1970 : Jorgensen, 1989 : Kidder & judd, 1986 ; Kluckhohn, 1940 ; Mc call & Simmons, 1969). Peserta-observasi dari satu bentuk atau yang lain yang dipraktekkan selama lebih dari 100 tahun dalam antropologi dan hampir selama itu dalam sososiologi
  • 13. Dalam antropologi (Emerson, 2001 hal 4-7), karya awal tersebut dipelajari oleh Franz boas dan kemudian oleh sarjana terkenal lainnya yang menjadi siswanya (misalnya, Ruth Benedict, Margaret Mead, Robert Lowie, dan Alfred Kroeber) dan Bronislaw Malinowski oleh dan kemudian orang lain menjadi siswanya (Misalnya, Evans pritchard-Raymond Firth, dan Hortense Powdermaker). Dalam sosiologi, kontributor pertama adalah Robert E. Park dan sekolah sosiologi chicago (Platt, 1922, pp. 37-38), yang mana memasukkan koleksi sarjana terkenal (contoh, W.I. Thomas, R.C.Angell, and C.R.Shaw). Didalam beberapa peserta kerja observasi topik yang dipelajari sangat bervariasi dari keseluruhan masyarakat yang membentuk perkumpulan orang-orang pada masing-masing individu. Menurut Bruyn (1966) Istilah peserta observasi pertama kali dicetuskan oleh Eduard Linderman, dan kejelasan pernyataan pertamanya tentang metode penulisan oleh Lohman (1937) dan Kluckhohn (1940). Pada tahun 1950-an sebuah era menjadikan kesamaan arti dengan melakukan penelitian lapangan. ( Emerson,2001, pp.13 : platt, 1992, pp. 39-43). Metode yang telah digunakan untuk pembelajaran tentang kehidupan kota menjelaskan yang pertama dalam tahap ini banyak kelompok sosial sebagai siswa kesehatan, sebagai (contoh Becker, Geer, Hughes & Strauss, 1961). Untuk akhir dari penelitian dan pelatihan khusus pelatihan mereka, etnografi, peserta observasi memberikan tekanan akhir, mengenal, dan keterlibatan aktif, hubungan yang kuat dengan tujuan untuk mempelajari kebudayaan sesama ( Emerson, 2001,pp. 17-18). Tekanan yang relatif antara ‘’peserta’’, dan peneliti’’ dapat menciptakan 4 Melakukan Kerja Lapangan___13 variasi : 1. Hanya menjadi peserta 2. Menjadi peserta sekaligus peneliti 3. Menjadi peneliti juga peserta 4. Hanya menjadi peneliti (Gold, 1958: Schwartz & Schwartz, 1955). (Kelima kombinasi yang logis tidak menjadi peserta dan juga tidak menjadi peneliti tetapi tidak akan ada kerja lapangan jika tidak ada kombinasi tersebut).
  • 14. Intisari/pokok yang menjadi peserta-peneliti memanggil untuk menyamakan pertengahan 2 dari 4 variasi adalah mempunyai beberapa peserta dan beberapa penelitian dan tidak melalaikannya sepenuhnya. Melakukan Kerja Lapangan___14 Penelitian sebagai ‘’alat peneliti’’ Berpikir tentang alat penelitian sebagai alat yang digunakan untuk mengumpulkan data. Seperti contoh dari pekerjaan rumah(PR) sebagai alat ukur pedoman, bujur derajad / alat ukur panas. Contoh dari psychologi / sosiologi mungkin menjadi audiometer ( untuk alat test pendengaran seseorang) / membuka / menutup kuisionair (untuk mengumpulkan respon yang lisan), dari semua contoh alat yang digunakan manusia dan dapat menciptakan yang tak menyenangkan ‘’ukuran yang salah’’ tetapi alat yang lain mempunyai matrik ukuran yang lain dapat lebih cepat dan merekam. Tidak seperti alat yang lain yang dikerjakan sebagai peserta-peneliti, peneliti harus mempunyai kuisionair yang menjadi bagian dari kerja lapangan seorang peneliti tetapi tidak sedikit melakukan wawancara hanya mempelajarinya, peneliti juga akan melakukan penelitian secara langsung dan perekaman tindakan, kejadian dan pembicaraan yang terjadi di lapangan. Peneliti akan membuat cacat ( discussed in chapter 7 section B) tetapi mereka hanya merekam hanya merekam apa yang menjadi penelitiannya’’ pengukurannya’’, jika peneliti tetap menggunakan video / audiotape untuk merekam kejadian, perekaman tersebut tidak tersedia matrik. Contoh untuk membedakan kejadian yang penting dari kejadian yang tidak penting arti dari interview pengetahuan. Dengan kata lain menghadapi dunia nyata akan mendominasi dilapangan. Dalam situasi ini panca indra peneliti akan menjadi modalitas utama untuk mengukur dan menilai informasi dari lapangan, peneliti juga akan dibatasi oleh kemampuan untuk mengingat dan bertindak dan peneliti akan berbijaksana untuk melakukan sendiri dalam menentukan apa yang digunakan untuk merekam semua kejadian. Semua fungsi-fungsi tersebut berarti bahwa peneliti akan menjadi sebagai peneliti utama dalam melaksanakan semua instrument. Menjadi instrument peneneliti utama membutuhkan petugas lapangan untuk menelaah instrument tersebut (yaitu,peneliti) pada potensi yang bias dan istimewa. Ini merupakan suatu kondisi yang timbul dari latar belakang pribadi peneliti,
  • 15. motivasi peneliti untuk melakukan penelitian, dan kategori atau suatu penyaring yang dapat mempengaruhi pemahaman peneliti tentang bidang kejadian atau tindakan. Tanda-tanda yang menonjol diantara kepribadian adalah konflik antara ras atau etnisitas seorang peneliti dan orang-orang dari peserta dalam sebuah penelitian. Sebagai contoh situasi yang kontras yaitu seorang peneliti kulit putih yang meneliti kulit hitam atau kehidupan sosialnya (Misalnya, Hannerz, 1969 ; Liebow, 1967 ;Stack, 1974), sebagai peserta penelitian mereka dengan identitas yang khas juga melibatkan pembicara non inggris untuk menandingkan (Misalnya, Brubaker et al, 2006; Padraza, 2007 ; Rivera, 2008 ; Sarroub, 2005; Venezuela, 1999). Salah satu tim peneliti, dengan komposisi beranekaragam suku tetap fokus pada satu aturan dengan berbagai komposisi ras tersebut, harus benar-benar mampu untuk mempelajari perbedaan yang jelas dan persamaan kondisi yang tepat dan kondisi yang tidak tepat (lihat ‘’Kesesuaian rasian dan suku’’,vignette 5.8). Beragam tim yang lain mempelajari kehidupan 12 keluargga yang beragam dan karena itu memang memiliki kesempatan yang sama (Lareau, 2003). Mengambil Sikap Yang Induktif Bahkan Jika Penelitan Sedang Dimulai Dengan Beberapa Proposisi Seorang artropolog menggunakan lapangan sebagai sarana untuk menggambarkan budaya suatu kelompok atau tempat tertentu. Pernyataan tersebut membutuhkan kemampuan untuk menanagkap dan kemudian menempatkan bersama-sama makna ritual, simbol, peran, dan praktek-praktek sosial. Semua itu bervariasi, sehingga kerja lapangan sulit untuk dilakukan. Namun, untuk melakukannya peneliti membawa prasangka kedalam lapangan. Apakah peneliti sedang mempelajari budaya atau tidak, peneliti harus mematuhi pada tujuannya. Prasangka harus diminimalkan yang datang tidak hanya dari pribadi peneliti tidak hanya berkeyakinan tetapi dari proposisi teoritis awal yang mungkin telah menyebabkan peneliti untuk meninjau penelitiannya. Yang terpenting dari kedua-duanya adalah alam merupakan konstruksi hipotesis seperti kategori ( misalnya, Becker, 1998, hlm 76-85), yang sebelumnya telah dibahas dalam bab 1 (bagian C). Semua orang menggunakan kategori yang setiap hari digunakan untuk memilah pengalaman kedalam suatu pola yang bermakna. Namun ketika pada awwalnya telah memulai pada kerja lapangan seorang peneliti, peneliti harus Melakukan Kerja Lapangan___15
  • 16. mencoba untuk tidak’’mengkategorikan’’peristiwa dan kejadian yang sebelum waktunya. Kesuksesan pemikiran yang induktif memungkinkan terjadinya peristiwa di lapangan untuk mendorong kemudian mengembangkan kategori, preposisi, dan pada akhirnya’’sebuah makna’’ didasarkan pada tindakan di lapangan dan bukan hanya sebuah prasangka. Memulai penelitian dengan prasangka sebelum melakukan kerja lapangan akan dianggap sebagai prosedure yang deduktif. Sekarang muncul sebuah paradok yang kritis sebelumnya bab 4 membahas bagaimana penelitian kualitatif penelitian yang bisa di mulai dengan desain, termasuk yang didasarkan pada prasangka proposisi teoritis (lihat bab 4, pilihan 5). Bahkan jika penelitian dimulai dengan desain yang seperti itu, kerja lapangan akan sangat menguntungkan jika proposisi awal diabaikan sementara. Dengan kata lain melakukan yang terbaik untuk membiarkan objek menceritakan kisah pertamanya dengan caranya sendiri. Kemudian peneliti harus selalu memiliki banyak waktu untuk membandingkan cerita dengan proposisi peneliti sebelumnya. Situasi paradoks ini tidak berbeda dengan keadaan klinik atau keadaan medis dimana dokter memulai pembicaraan dengan pasien dengan menanyakan’’apa yang dirasakan’’klinik yang bagus harusnya melatih terlebih dahulu bagaimana membuat pasien nyaman untuk menanyakan keluhan pasien dan mendengarkan secara seksama dan terakhir mengajak pasien untuk merespon untuk tindakan penyelidikan apa yang harus dilakukan dokter. Dokter yang baik adalah’’sizing up’’(pembentuk pendapat) suatu keadaan. Namun, itu tidak berarti bahwa dokter itu tidak memiliki pengetahuan (proposisi) untuk dimulai. Di jaman sekarang, dokter bertugas sebagai spesialis dan akan mengasumsikan bahwa pasien datang karena percaya bahwa penyakit itu terkait dengan spesialis ( sebaliknya, pasien akan pergi ke beberapa spesialis yang lain). Beberapa (mungkin sebagian besar) dokter tetap saja cukup baik untuk menangguhkan prasangka mereka dan untuk mengenali ketika pasien telah salah menduga tentang penyakit yang benar-benar harus pergi ke dokter spesialis yang lain. Dokter lain akan menggunakan kemampuan spesialis mereka dan mungkin tidak menginginkan mengalihkan laporan pasien terhadap yang lebih khusus. Melakukan Kerja Lapangan___16
  • 17. Melatih diri untuk menjadi peneliti lapangan yang mengemulasi terlebih dahulu dan dokter yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Sebagai peserta penelitian membutuhkan kepercayaan sebagai berikut : 1. Memulai lapangan dengan mendengarkan dengan hati untuk mengetahui apa Melakukan Kerja Lapangan___17 yang terjadi 2. Membuat catatan atas perekaman psikis apa yang terjadi 3. Menghindari dan membandingkan pengalaman lapangan awal dengan sebelumnya pengalaman ( dilapangan atau tidak dilapangan) 4. Buatlah beberapa asumsi awal 5. Memiliki keyakinan bahwa pola akan muncul tanpa adanya dorongan 6. Memiliki keyakinan tambahan, jika penelitian dimulai dengan preposisi pengalaman lapangan dan proposisi-proposisi yang akhirnya akan berinteraksi dalam beberapa cara yang produktif, termasuk penemuan yang memerlukan proposisi awal untuk membuang, meningkatkan atau mendefinisiskan ulang dalam beberapa cara yang menarik. II.5. Membuat Tempat Kunjungan Membuat kunjungan lapangan adalah cara lain yang diakui secara resmi. Bahkan istilah lapangan di sebagian besar pada kebijakan, organisasi, dan studi evaluasi mengacu untuk melakukan kunjungan situs. Selain itu, dalam kunjungan situs langsung berkonotasi dengan bagian studi kualitatif yang terkadang hanya berfungsi sebagai metode penelitian saja tetapi dalam kasus lain yang digunakan sebagai bagian dari studi penelitian dengan metode campuran. Beberapa spesialis dalam ilmu lain mengakui bahwa mereka bahkan dapat melakukan kunjungsn rutin. Kunjungan lapangan tersebut terjadi setiap kali kunjungan komite tinjauan pekerjaan departemen dan program-program universitas.dalam melakukan kunjungan lapangan tersebut, dengan mengumpulkan dan menganalisis data tentang departemen universitas atau program ini. Perbedaannnya adalah pertama kunjungan mencakup beberapa hari, kedua kunjungan lapangan mungkin saja dirancang untuk melibatkan dua/ lebih pekerja lapangan dalam melakukan kunjungan ke lokasi. Beberapa pokok-pokok dari proses kunjungan lapangan adalah sebagai berikut :
  • 18. Melakukan Kerja Lapangan___18 Mempelajari sejumlah Keadaan Lapangan Meskipun kunjungan situs menawarkan pengalaman yang rendah untuk setiap keadaan lapangan dari yang dilakukan peserta observasi, namun keuntungan utama menggunakan kunjungan situs adalah kemampuan untuk mengumpulkan data yang banyak dilapangan sesuai yang diteliti. Namun peserta observasi memungkinkan akan terbatas pada satu atau lebih dua keadaan lapangan. Data tunggal dari keadaan mungkin kurang daripada peserta penelitian tersebut tetapi kunjungan situs data merupakan keadaan ganda yang dapat mendukung penemuan situs jalan dan polanya. Oleh karena itu, kunjungan lapangan sesuai dengan situasi dimana pola jalan situs adalah tujuan utama penelitian. Kunjungan keadaan situs berkali-kali meliputi ruang kelas, klinik, kantor dan lingkungan kerja seperti indrustri tanaman atau otlet pelayanan. Melakukan kunjungan lapangan untuk jenis keadaan dapat menghasilkan kebutuhan informasi ketika pola jalan situs berfungsi sebagai pertanyaan dalam penelitian utama. Mengikuti jadwal dan perencanaan resmi Kunjungan situs mungkin akan sukar untuk peserta observasi. Karena waktu di lapangan sangat terbatas, kunjungan situs biasanya mengikuti jadwal yang telah ada serta agenda di lapangan. Diperlukan pengamatan dan wawancara oleh para peserta. Misalnya: anggota keadaan bidang yang sedang kunjungan situs mungkin ingin membantu untuk mengatur jadwal, sehingga memanipulasi data untuk keuntungan mereka. Menjadi “tuan rumah” selama kunjungan situs Sebuah komplikasi lebih lanjut yang muncul ketika pengunjung dalam situs tersebut disertai dengan mereka atau tuan rumahnya, baik ketika mengamati kegiatan lapangan atau ketika wawancara yang lain di lapangan. Tuan rumah mungkin memiliki dua motif yang berbeda. Salah satunya adalah untuk memantau pengunjung situs. Selain itu adalah, untuk melihat atau mendengar apa yang sedang muncul dipengunjung situs tersebut untuk mempelajarinya sebagai contoh, ketika organisasi mengadakan aturan untuk penelitian lapangan, pengunjung
  • 19. situs dapat memiliki akses kepada pejabat yang lebih tinggi yang mungkin tidak biasanya memberikan akses tersebut kepada tuan rumah. Kehadiran tuan rumah dalam setiap kegiatan lapangan membuat masalah yang refleksifitas yang lebih rumit. Para peserta lain mungkin tidak hanya merespon secara palsu kepada pengunjung situs itu tetapi juga dapat mengubah seluruh sikap mereka kepada kehadiran tuan rumah. Dengan demikian, pengunjung situs harus memutuskan kapan mereka akan memilih untuk tidak disertai oleh tuan rumah dan membicarakan masalah ini dengan tuan rumah sebelumnya. Melakukan Kerja Lapangan___19 Membangun tim kerja Penelitian kunjungan situs yang melibatkan beberapa orang di tim lapangan atau bahkan beberapa tim yang meliputi situs berbeda sebagai contoh pelatihan umum dan persiapan yang diperlukan untuk meningkatkan konsistensi lapangan. Anggota tim juga harus berkomunikasi satu sama lain untuk membangun sebuah kemistri yang mencangkup pemahaman dan bagaimana untuk menghindarkan gangguan satu sama lain ketika mereka bersama-sama mewawancarai peserta.
  • 20. Melakukan Kerja Lapangan___20 BAB III KESIMPULAN Melakukan kerja lapangan bisa dikatakan “ikutilah arus”, yang berarti melakukan kerja lapangan harus adaptif (dapat menyesuaikan diri) dan fleksibel. Ketika seorang peneliti memulai penelitian kualitatif, ia harus memulainya dengan sungguh-sungguh dan tidak melupakan kebutuhan untuk mempersiapkan kerja lapangan di tempat pertama dengan hati-hati. Bekerja di lapangan meliputi variasi keadaan lapangan, membedakan antara aturan dan harapan untuk tempat umum atau pribadi sebagai keadaan lapangan, dan variasi jumlah waktu di lapangan. Memperoleh dan mempertahankan akses ke lapangan meliputi cara mendapatkan akses ke lapangan merupakan sebuah proses, bukan sebuah peristiwa dan bagaimana proses dapat mempengaruhi bahan penelitian. Memelihara hubungan lapangan meliputi menggambarkan keaslian diri, pentingnya sikap seseorang, melakukan kebaikan untuk peserta yang merupakan bagian dari hubungan atau tidak, menghindari peristiwa yang tak terduga, dan merencanakan bagaimana untuk keluar, tidak hanya memasuki lapangan. Melakukan penelitian-peserta meliputi bagaimana cara mengambil sikap yang induktif bahkan jika penelitan sedang dimulai dengan beberapa proposisi. Sedangkan membuat tempat kunjungan meliputi mempelajari sejumlah keadaan lapangan, mengikuti jadwal dan perencanaan resmi, menjadi “tuan rumah” selama kunjungan situs, dan membangun tim kerja.
  • 21. Melakukan Kerja Lapangan___21 DAFTAR PUSTAKA Anderson-Levitt, Kathryn M. 2006. Ethnography. In J. L. Green, G. Camilli, & P. B. Elmore (Eds.), Handbook of complementary methods in education research (3rd ed., pp. 279–295). Washington, DC: American Educational Research Association. Becker, Howard S. (1998). Tricks of the trade: How to think about your research while you’re doing it. Chicago: University of Chicago Press. Emerson, Robert M. (Ed.). (2001). Contemporary field research: Perspectives and formulations (2nd ed.). Prospect Heights, IL: Waveland Press. Gold, Raymond L. (1958). Roles in sociological field observations. Social Forces, 36, 217–223. Howell, Nancy. (1990). Surviving fieldwork: A report of the advisory panel on health and safety in fieldwork. Washington, DC: American Anthropological Association. Kluckhohn, Florence R. (1940). The participant-observer technique in small communities. American Journal of Sociology, 46, 331–343. Lareau, Annette. (2003). Unequal childhoods: Class, race, and family life. Berkeley: University of California Press. (QS) Liebow, Elliot. (1993). Tell them who I am: The lives of homeless women. London: Penguin Books. (QS) Punch, Maurice. (1989). Researching police deviance: A personal encounter with the limitations and liabilities of field-work. British Journal of Sociology, 40, 177–204. Tetley, Josephine, Grant, Gordon, & Davies, Susan. (2009). Using narratives to understand older people’s decision-making processes. Qualitative Health Research, 19, 1273–1283. (QS) Yin, Robert K. 2011. Qualitative Research from Start to Finish. New York: The Guildford Press