Laporan observasi mengenai pola asuh orang tua terhadap anak ketika bermain di Kidsplay Surabaya. Terdapat empat tipe pola asuh yaitu otoriter, otoritatif, acuh tak acuh, dan memanjakan. Observasi dilakukan terhadap dua orang tua, yang pertama menunjukkan pola otoritatif dengan memuji dan mendorong anak, sedangkan yang kedua menunjukkan pola acuh tak acuh dengan bermain gadget.
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan perkembangan mereka, termasuk permasalahan yang dihadapi remaja saat ini. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perkembangan kognitif, emosi, dan sosial remaja serta faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan remaja seperti lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih luas.
Dokumen tersebut membahas tentang pola asuh dalam pendidikan anak usia dini. Terdapat tiga jenis pola asuh yaitu otoriter, permisif, dan demokrasi. Pola asuh otoriter mendidik anak dengan keras dan tegas, pola permisif memberikan kebebasan penuh pada anak, sedangkan pola demokrasi menghargai pendapat anak dan orangtua serta memberikan bimbingan. Pola asuh yang paling baik untuk perkembangan anak ad
Dokumen tersebut membahas tentang 3 hal utama:
1. Pengertian emosi dan perkembangannya pada masa dewasa awal
2. Tugas-tugas perkembangan emosi menurut teori Erikson dan Havighurst
3. Optimalisasi perkembangan emosi dewasa awal meliputi memilih pasangan, belajar hidup bersama, dan memulai kehidupan berkeluarga.
Hans Eysenck adalah psikolog Inggris yang mengembangkan teori kepribadian berdasarkan faktor-faktor genetik dan fisiologi. Menurut teorinya, perbedaan kepribadian berasal dari warisan genetik dan terdiri atas tiga dimensi yaitu ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme. Ia mengukur kepribadian ini melalui beberapa inventori seperti MPI, EPI, EPQ, dan EPQ-R.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang dihadapi remaja. Remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial serta dihadapkan pada berbagai masalah seperti kesehatan, alkohol, dan pengaruh lingkungan. Orang tua perlu mendengarkan dan mendukung remaja.
Orang tua efektif memahami peran dan tanggung jawabnya dalam mengasuh dan mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi anak secara utuh secara fisik, mental, dan sosial emosional agar menjadi anak yang saleh. Strategi menjadi orang tua efektif meliputi memiliki tujuan jelas dalam pendidikan anak, memahami tahap perkembangan anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang batas usia remaja menurut beberapa ahli. Umumnya remaja didefinisikan berusia antara 12-21 tahun, meliputi masa pubertas dan pra-pubertas. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri remaja, tugas perkembangannya, teori-teori perkembangan remaja, serta pandangan tentang kontinuitas dan diskontinuitas perkembangan pada masa remaja.
Ini adalah materi karya ust M. Fauzil Adhim yang kami dapatkan langsung dari beliau saat menjadi pembicara di salah satu seminarnya, beliau mempersilahkan copy paste dan share ulang untuk kebaikan. ikuti udate langsung dari twitter beliau @Kupinang
silahkan semoga bermanfaat
Dokumen tersebut membahas tentang remaja dan perkembangan mereka, termasuk permasalahan yang dihadapi remaja saat ini. Beberapa poin penting yang diangkat adalah perkembangan kognitif, emosi, dan sosial remaja serta faktor-faktor yang mempengaruhi permasalahan remaja seperti lingkungan keluarga dan masyarakat yang lebih luas.
Dokumen tersebut membahas tentang pola asuh dalam pendidikan anak usia dini. Terdapat tiga jenis pola asuh yaitu otoriter, permisif, dan demokrasi. Pola asuh otoriter mendidik anak dengan keras dan tegas, pola permisif memberikan kebebasan penuh pada anak, sedangkan pola demokrasi menghargai pendapat anak dan orangtua serta memberikan bimbingan. Pola asuh yang paling baik untuk perkembangan anak ad
Dokumen tersebut membahas tentang 3 hal utama:
1. Pengertian emosi dan perkembangannya pada masa dewasa awal
2. Tugas-tugas perkembangan emosi menurut teori Erikson dan Havighurst
3. Optimalisasi perkembangan emosi dewasa awal meliputi memilih pasangan, belajar hidup bersama, dan memulai kehidupan berkeluarga.
Hans Eysenck adalah psikolog Inggris yang mengembangkan teori kepribadian berdasarkan faktor-faktor genetik dan fisiologi. Menurut teorinya, perbedaan kepribadian berasal dari warisan genetik dan terdiri atas tiga dimensi yaitu ekstraversi, neurotisme, dan psikotisme. Ia mengukur kepribadian ini melalui beberapa inventori seperti MPI, EPI, EPQ, dan EPQ-R.
Dokumen tersebut membahas tentang karakteristik, perkembangan, perubahan, dan permasalahan yang dihadapi remaja. Remaja mengalami perubahan fisik, emosional, dan sosial serta dihadapkan pada berbagai masalah seperti kesehatan, alkohol, dan pengaruh lingkungan. Orang tua perlu mendengarkan dan mendukung remaja.
Orang tua efektif memahami peran dan tanggung jawabnya dalam mengasuh dan mendidik anak untuk mengoptimalkan potensi anak secara utuh secara fisik, mental, dan sosial emosional agar menjadi anak yang saleh. Strategi menjadi orang tua efektif meliputi memiliki tujuan jelas dalam pendidikan anak, memahami tahap perkembangan anak, dan memberikan contoh perilaku yang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang batas usia remaja menurut beberapa ahli. Umumnya remaja didefinisikan berusia antara 12-21 tahun, meliputi masa pubertas dan pra-pubertas. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri remaja, tugas perkembangannya, teori-teori perkembangan remaja, serta pandangan tentang kontinuitas dan diskontinuitas perkembangan pada masa remaja.
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental keluarga. Kesehatan mental adalah fungsi kejiwaan yang baik yang memberikan hasil produktif, hubungan sosial yang baik, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Ciri sehat mental meliputi sikap positif terhadap diri sendiri, penerimaan diri, aktualisasi diri, dan kontrol diri. Stres dapat menyebabkan perubahan pola tidur, makan, mudah tersinggung, dan sulit berkon
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial dan emosi pada masa kanak-kanak awal. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengalaman sosial awal. Emosi yang umum pada masa kanak-kanak awal dijelaskan beserta perbedaannya dengan emosi orang dewasa.
Tes grafis, DAP, dan HTP merupakan alat ukur kepribadian proyektif yang menganalisis gambar rumah, pohon, dan orang untuk memahami sifat emosi, motivasi, dan hubungan sosial seseorang. Tes-tes tersebut didasarkan pada asumsi bahwa gambar merefleksikan hal-hal tak sadar dan memberikan petunjuk mengenai kepribadian, minat, dan konflik internal seseorang. Administrasi dan interpretasi tes mempertimbangkan fak
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususWiwin Hendriani
Dokumen ini membahas tentang perkembangan dan pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Ia menjelaskan proses perkembangan, manfaat mempelajari perkembangan anak, dan fakta penting perkembangan. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk pengasuhan anak berkebutuhan khusus, seperti memberikan dukungan dan kontrol, serta memberikan stimulasi yang tepat.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Dokumen ini membahas tentang pengasuhan anak dan pola asuh yang tepat. Ada empat pola asuh utama yang dijelaskan: otoriter, serba boleh, tanpa paksaan, dan sembrono. Pola asuh yang paling baik adalah tanpa paksaan karena memberikan pengawasan tegas namun tetap menghargai kemerdekaan anak. Dokumen ini memberikan panduan bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang sesuai agar dapat meningkatkan
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini melalui pengasuhan positif di era new normal. Pengasuhan positif mencakup interaksi yang baik antara orang tua dan anak untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
2. Prinsip pengasuhan yang tepat di era new normal adalah menekankan sikap positif dengan kasih sayang serta menciptakan lingkungan yang a
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan terhadap anak, yang mencakup perlakuan buruk secara fisik, emosional, seksual, penelantaran, atau eksploitasi ekonomi dan seksual. Jenis-jenis kekerasan terhadap anak tersebut dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikis pada anak, gangguan perkembangan, dan dampak negatif yang berkelanjutan hingga generasi berikutnya. Oleh karena itu, per
This document summarizes a presentation about using Node.js for CPU-intensive applications like simulations and artificial intelligence. It describes a simulation called GOD that models plants and animals using an entity component system architecture. Tests show the simulation scaling to handle over 250 entities and 15 agents on a quad-core CPU, with the CPU nearly fully utilized. While Node.js and its asynchronous model proved a good fit, constraints like message passing bandwidth and frame rates limit scaling for agent computation. The conclusion is that Node.js can be effectively used for these kinds of applications when the computation and event loads are balanced.
El documento describe las siete etapas del desarrollo humano: la etapa prenatal, la infancia, la niñez, la adolescencia, la juventud, la adultez y la ancianidad. Cada etapa se caracteriza por cambios físicos y psicológicos específicos. La etapa prenatal comprende el desarrollo del feto hasta el nacimiento, mientras que las otras etapas se definen por rangos de edad, como la infancia (0-6 años) y la adolescencia (12-20 años). El documento explica las caracterí
Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan mental keluarga. Kesehatan mental adalah fungsi kejiwaan yang baik yang memberikan hasil produktif, hubungan sosial yang baik, dan kemampuan beradaptasi dengan perubahan. Ciri sehat mental meliputi sikap positif terhadap diri sendiri, penerimaan diri, aktualisasi diri, dan kontrol diri. Stres dapat menyebabkan perubahan pola tidur, makan, mudah tersinggung, dan sulit berkon
PPT ini menjelaskan tentang perkembangan bayi (0-1 tahun) atau biasa disebut dengan periode infant,penjelasan tentang proses kelahiran, gerak refleks, dan perkembangan lainnya . .
Aspek-Aspek Perkembangan Sosial dan Emosi Masa Kanak-Kanak Awal (Psikologi Pe...atone_lotus
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan sosial dan emosi pada masa kanak-kanak awal. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut antara lain lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan pengalaman sosial awal. Emosi yang umum pada masa kanak-kanak awal dijelaskan beserta perbedaannya dengan emosi orang dewasa.
Tes grafis, DAP, dan HTP merupakan alat ukur kepribadian proyektif yang menganalisis gambar rumah, pohon, dan orang untuk memahami sifat emosi, motivasi, dan hubungan sosial seseorang. Tes-tes tersebut didasarkan pada asumsi bahwa gambar merefleksikan hal-hal tak sadar dan memberikan petunjuk mengenai kepribadian, minat, dan konflik internal seseorang. Administrasi dan interpretasi tes mempertimbangkan fak
Perkembangan & pengasuhan anak berkebutuhan khususWiwin Hendriani
Dokumen ini membahas tentang perkembangan dan pengasuhan anak berkebutuhan khusus. Ia menjelaskan proses perkembangan, manfaat mempelajari perkembangan anak, dan fakta penting perkembangan. Dokumen ini juga memberikan panduan untuk pengasuhan anak berkebutuhan khusus, seperti memberikan dukungan dan kontrol, serta memberikan stimulasi yang tepat.
Masa remaja merupakan periode penting peralihan dari anak-anak ke dewasa yang ditandai dengan perubahan fisik, kognitif, emosional, dan sosial. Periode ini terbagi menjadi remaja awal dan akhir, dimana terjadi pertumbuhan fisik dan kematangan seksual beserta tugas-tugas perkembangan lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang kesadaran dan berbagai pendekatan dalam memahami tingkah laku manusia, yaitu pendekatan neurobiologis, perilaku, kognitif, psikoanalisis, dan fenomenologi. Juga membahas tentang atensi atau perhatian, proses dan fungsinya beserta gangguan yang dapat terjadi.
Dokumen ini membahas tentang pengasuhan anak dan pola asuh yang tepat. Ada empat pola asuh utama yang dijelaskan: otoriter, serba boleh, tanpa paksaan, dan sembrono. Pola asuh yang paling baik adalah tanpa paksaan karena memberikan pengawasan tegas namun tetap menghargai kemerdekaan anak. Dokumen ini memberikan panduan bagi orang tua untuk menerapkan pola asuh yang sesuai agar dapat meningkatkan
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya meningkatkan keterampilan sosial anak usia dini melalui pengasuhan positif di era new normal. Pengasuhan positif mencakup interaksi yang baik antara orang tua dan anak untuk mendukung perkembangan anak secara menyeluruh.
2. Prinsip pengasuhan yang tepat di era new normal adalah menekankan sikap positif dengan kasih sayang serta menciptakan lingkungan yang a
Dokumen tersebut membahas tentang kekerasan terhadap anak, yang mencakup perlakuan buruk secara fisik, emosional, seksual, penelantaran, atau eksploitasi ekonomi dan seksual. Jenis-jenis kekerasan terhadap anak tersebut dapat menyebabkan kerusakan fisik dan psikis pada anak, gangguan perkembangan, dan dampak negatif yang berkelanjutan hingga generasi berikutnya. Oleh karena itu, per
This document summarizes a presentation about using Node.js for CPU-intensive applications like simulations and artificial intelligence. It describes a simulation called GOD that models plants and animals using an entity component system architecture. Tests show the simulation scaling to handle over 250 entities and 15 agents on a quad-core CPU, with the CPU nearly fully utilized. While Node.js and its asynchronous model proved a good fit, constraints like message passing bandwidth and frame rates limit scaling for agent computation. The conclusion is that Node.js can be effectively used for these kinds of applications when the computation and event loads are balanced.
El documento describe las siete etapas del desarrollo humano: la etapa prenatal, la infancia, la niñez, la adolescencia, la juventud, la adultez y la ancianidad. Cada etapa se caracteriza por cambios físicos y psicológicos específicos. La etapa prenatal comprende el desarrollo del feto hasta el nacimiento, mientras que las otras etapas se definen por rangos de edad, como la infancia (0-6 años) y la adolescencia (12-20 años). El documento explica las caracterí
This document summarizes research on the syn-rift evolution of a basin located in the Carpathian-Pannonian region. It discusses the regional tectonic context, interpretations of seismic and well data, and environments that existed in Lake Pannon during the rifting period. The research aims to generate and test evolutionary models of basin formation and deformation using numerical modeling techniques. It acknowledges funding support from geological organizations and presents the work as building upon previous studies in understanding the development of the basin.
Daftar pustaka Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di ...Tyaseta Sardjono
Daftar pustaka tersebut berisi referensi-referensi yang digunakan dalam penelitian, meliputi buku, jurnal, tesis, artikel daring, dan sumber lainnya. Referensi-referensi tersebut berkaitan dengan topik kecerdasan emosional, perkembangan remaja, pendidikan, dan penelitian kualitatif.
El documento habla sobre los blogs, describiéndolos como páginas web que publican artículos cortos sobre temas específicos de manera regular. Explica que los artículos de los blogs suelen incluir fotografías, videos y otras ilustraciones para complementar el tema. Además, señala que aunque a menudo imaginamos que los blogueros son jóvenes expertos con influencia política, en realidad los blogs pueden ser escritos por personas de diferentes edades, niveles educativos y profesiones.
This document provides an overview of Selenium, an open source automated testing tool. It discusses the history and development of Selenium, including the core Selenium library, WebDriver, and various Selenium tools. It describes the Selenium IDE, Selenium RC, WebDriver, and Grid tools. It explains common Selenium commands and locators used in the Selenium IDE. Finally, it provides examples of Selenium test scripts written in Java.
Orientasi teknis pembelajaran kelompok bermain dan taman kanak-kanak tingkat provinsi Jawa Timur tahun 2011 membahas evaluasi dan asesmen anak usia dini. Evaluasi dan asesmen penting untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar anak serta menyusun program pembelajaran yang sesuai.
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang tahapan perkembangan anak, mulai dari bayi hingga remaja. Termasuk di dalamnya adalah panduan untuk mengantisipasi kebutuhan, bahaya kecelakaan, dan perubahan perilaku pada setiap tahap usia.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran orang tua dalam mengoptimalkan potensi intelektual anak sejak dini, berdasarkan hasil-hasil penelitian ilmiah. Beberapa kiat yang disarankan adalah mengajak anak bermain gerak gerakan yang merangsang sistem vestibular, membacakan cerita, serta memberikan stimulasi sensori untuk menumbuhkembangkan lima indera.
Sebelum Anda "Download" Silahkan "Follow" atau Beri "Like" terlebih dahulu. Thx.
Bagi yang membutuhkan INHOUSE TRAINING, Silahkan Hubungi : 0878-7063-5053 (Fast Response). TARIF PELATIHAN SANGAT MURAH !!!
Bagi perusahaan yang membutuhkan Jasa Konsultan Pelatihan dan Konsultan SDM Hubungi Kami : HARD-Hi SMART CONSULTING (Fast Response : 0878-7063-5053)
Dokumen tersebut membahas tentang anak-anak yang terlalu sibuk dengan berbagai kursus dan aktivitas luar sekolah yang diikutinya. Hal ini dapat menyebabkan stres berlebihan pada anak dan berdampak buruk pada prestasi dan kesehatan mereka. Orang tua perlu memprioritaskan kegiatan mana yang penting untuk anak, memberikan waktu bebas, dan berdiskusi dengan anak untuk mengetahui pendapat dan kebutuhan mereka. Keterlal
Anak berusia 3 tahun 6 bulan ini telah menunjukkan perkembangan yang baik dalam aspek motorik kasar namun masih perlu ditingkatkan untuk motorik halus. Beberapa aspek kesehatan dan perilaku keselamatan juga belum tercapai. Dibutuhkan dukungan lingkungan dan latihan untuk menunjang perkembangan selanjutnya.
Dokumen tersebut memberikan panduan antisipasi kepada orang tua tentang perkembangan bayi pada usia 0-12 bulan dan toddler hingga usia sekolah, serta memberikan informasi mengenai pencegahan cedera pada masa bayi."
Bermain merupakan aktivitas penting bagi perkembangan anak. Dokumen ini membahas berbagai aspek keperawatan anak, termasuk antraumatik care, bermain untuk anak rawat inap, dan klasifikasi bermain berdasarkan usia dan jenis permainan. Tujuan utama bermain adalah merangsang perkembangan anak secara fisik, intelektual, sosial dan kreatif.
Dokumen ini membahas pentingnya membicarakan seksualitas sejak dini kepada anak, mengingat banyak informasi seksualitas yang tersedia di internet dan media. Orang tua disarankan menjadi pendidik utama bagi anak tentang seksualitas dengan menyesuaikan informasi berdasarkan usia anak dan nilai-nilai yang dianut. Dokumen ini juga memberikan panduan topik apa saja yang dapat dibicarakan kepada anak pada berbagai kelompok usia
Teks tersebut membahas peranan penting ibu bapa dalam memberikan pendidikan seks yang sesuai kepada anak, termasuk memberikan penjelasan yang tepat mengenai organ tubuh dan fungsinya sesuai dengan tahap perkembangan anak, serta menanamkan nilai-nilai Islam seperti rasa malu dan menjaga aurat.
Dokumen ini membahas karakteristik gerak siswa pada seni musik dan tari anak usia dini. Ia menjelaskan bahwa gerakan tari anak usia dini bersifat pengulangan 5-6 gerakan sederhana dan penting memperhatikan kondisi fisik dan psikologis anak. Seni tari merupakan bagian pendidikan seni yang mengutamakan penguasaan kompetensi.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan perkembangan bermain pada anak, jenis-jenis kegiatan bermain seperti bermain menjelajah, menghancurkan, dan berkhayal, serta manfaat bermain bagi perkembangan anak secara fisik, sosial, kognitif, dan emosi.
Teori-teori perkembangan anak meliputi teori psikoseksual Freud yang menyatakan perkembangan melalui fase-fase, teori psikososial Erikson yang menekankan pada tugas-tugas perkembangan, dan teori kognitif Piaget yang menyatakan perkembangan melalui tahap-tahap kognitif. Deteksi tumbuh kembang meliputi pengukuran antropometrik, pemeriksaan fisik dan lab, serta radiologi. Nutrisi penting
Tanda-tanda anak mengalami trauma dan gangguan emosi meliputi proses perkembangan fizikal yang terjejas, murung, sukar tidur, prestasi akademik merosot, masalah disiplin di sekolah, sukar dikawal, dan lebih suka menyendiri. Trauma ini boleh disebabkan oleh pendidikan ibu bapa, pengaruh persekitaran, kesibukan ibu bapa, atau usaha melarikan diri dari masalah.
Similar to Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain (20)
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Pendidikan inklusif merupakan sistem pendidikan yang
memberikan akses kepada semua peserta didik yang
memiliki kelainan, bakat istimewa,maupun potensi tertentu
untuk mengikuti pendidikan maupun pembelajaran dalam
satu lingkungan pendidikan yang sama dengan peserta didik
umumlainya
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI UMUM TENTANG MENGUKUR KEANEKARAGAMAN JENIS FLORA D...
Laporan observasi tipe pola asuh orang tua ketika anak bermain
1. TUGAS OBSERVASI DAN INTERVIEW
LAPORAN OBSERVASI : CARA ORANG TUA MENGASUH
ANAK (PARENTING)
NAMA : APRILIA PUTRI DEWANTI
NRP : 150115126
KP : D
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SURABAYA
2. Tipe Pola Asuh Orang Tua (Parenting)
Teknis Pengamatan
What : Perilaku orang tua mengasuh anak ketika bermain
Menurut teori pola asuh Diana Baumrind, pengasuhan orang tua terhadap
mengasuh anak dibagi menjadi 4 (empat) yakni Authoritarian Parenting,
Authoritative Parenting, Neglectful Parenting, dan Indulgent Parenting. Berikut
adalah pengertian dari keempat tipe pengasuhan Authoritarian Parenting
merupakan suatu gaya pengasuhan yang bersifat membatasi dan menghukum serta
orang tua mendesak anaknya agar mematuhinya, Authoritative Parenting
merupakan suatu gaya yang mendorong anak untuk mandiri namun masih tetap
memberi batasan dan kendali atas tindakan anak, Neglectful Parenting merupakan
gaya orang tua yang sangat tidak terlibat di dalam kehidupan anak, dan Indulgent
Parenting merupakan suatu gaya orang tua yang sangat terlibat dengan anaknya
namun kurang memberikan tuntutan/kendali terhadap mereka (Santrock, Life-
Span Development edisi ketigabelas, 2011).
Why : Ingin mengetahui cara orang tua mengasuh anak
Where : Kidsplay Surabaya Night Carnival
When : Rabu (30 menit) dan Sabtu (30 menit)
Who : Orang tua dari anak usia 5-7 Tahun
How : Naturalistik, Non-Partisipan, Laporan Observasi akan dilakukan secara
Kualitatif dan Kuantitatif menggunakan pencatatan (Frekuensi, PITS, dan
Anecdotal Records)
3. Break-Down Perilaku
Tipe Pola Asuh Perilaku Tipe Pencatatan
Authoritarian
Parenting
(OFF-Task)
1. Memukul Anak ketika bermain
2. Mengatur Permainan Anak
3. Memarahi Anak
Frekuensi
Anecdotal
Records
Authoritative
Parenting
(ON-Task)
1. Tepuk Tangan
2. Memuji
3. Mendorong Anak untuk
bermain sendiri
Frekuensi
Anecdotal
Records
Neglectful
Parenting
(OFF-Task)
1. Bermain Gadget
2. Ngobrol dengan orang lain
3. Ditinggal berbelanja
Durasi/Time
Sampling
Anecdotal
Records
Indulgent
Parenting
(OFF-Task)
1. Selalu menuruti semua
permintaan Anak
2. Selalu ikut bermain bersama
Anak.
Anecdotal
Records
Penjelasan Setting secara umum (Fisik dan Sosial)
Kidsplay yang terdapat di salah satu tempat wisata yang berada di Kota
Surabaya yang dikenal dengan nama Surabaya Night Carnival merupakan wahana
baru di tempat tersebut. Wahana ini dibuka untuk tempat belajar dan bermain
anak-anak. Di dalamnya terdapat banyak wahana yang dapat dinikmati anak-anak
yang masih berumur sekitar 3-12 Tahun, antara lain market, mengenal organ
tubuh dengan menggunakan alat bantu sensor infrared dalam bentuk permainan,
puzzle, kolam renang, lorong kinclong, jump and climbing, dan masih banyak
yang lainnya. Meskipun baru dibuka, pengunjungnya sudah banyak sekali terlebih
4. orang tua yang mengajak anak-anaknya sepulang sekolah maupun pada saat
weekend.
Kondisi kidsplay sangat bersih karena wahana tersebut berlokasi di dalam
ruangan jadi tidak akan terkena hujan jika terjadi hujan, namun terdapat perbaikan
di beberapa wahana seperti wahana labirin. Di setiap permainan hampir tidak
pernah sepi kecuali di saat hari biasa pasti ada beberapa permainan yang sepi
pengunjung. Seperti halnya di wahana market pada hari rabu sekitar pukul 3 sore
pengunjung orang tua (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾
berwarna abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos,
berjilbab motif bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita
berwarna coklat) yang membawa anaknya (anak perempuan sekitar umur 5 tahun
rambut panjang sebahu berwarna hitam memakai kaos berwarna pink dan celana
berwarna hitam serta sepatu berwarna pink) hanya satu saja. Di sana orang tuanya
selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi dan ia tidak pernah dilarang
bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika anaknya tidak paham
dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang ingin dibeli dan
bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua selalu ikut
di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak
pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau
ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan
reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil
dengan apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses
melakukannya. Kemudian kedua orang tua ini mengikuti anaknya yang ingin
bermain di wahana lain.
Saat di wahana lain, kedua orang tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut
bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat di wahana jump and climbing
(permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya hingga ia turun dengan flying
fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya menunggunya dibawa sambil
memberikan pujian serta senyuman karena anaknya sudah berani bermain yang
menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit menakutkan. Hal ini sangat berbeda
5. dengan apa yang dilakukan oleh orang tua yang lain pada hari Sabtu di wahana
yang sama (wahana market). Di wahana ini yang kondisinya lumayan ramai dari
hari Rabu mungkin karena hari libur keluarga jadi banyak orang tua yang
mengajak anaknya ke tempat ini. Di sini, ada orang tua yang membawa 3 anaknya
(2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1 anak laki-laki yang berumur
sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga kedua anak perempuannya
dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua dan anaknya
menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta baby
sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain
apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia
bawa. Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang
dilakukan oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke
wahana puzzle, mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya
bermain apa dan hanya memedulikan gadgetnya saja.
Observasi Kuantitatif : Break-down perilaku tipe pola asuh
Jenis Perilaku Definisi
Metode
Pencatatan
ON-TASK
(Authoritative
Parenting)
Tepuk
Tangan
Hal ini adalah perilaku
yang menunjukkan rasa
senang ketika individu
berhasil melakukan
sesuatu yang
dianggapnya susah
Frekuensi
Anecdotal
Records
Mendorong
Anak untuk
bermain
sendiri
Perilaku ini sering
dilakukan orang tua
untuk memotivasi
anaknya untuk
menunjukkan skill apa
yang anaknya miliki
Frekuensi
Anecdotal
Records
Memuji Hal ini adalah perilaku Frekuensi
6. yang dilakukan oleh
orang lain terhadap
seseorang yang mampu
melakukan sesuatu
yang dianggapnya
susah namun terus
mencobanya sampai
berhasil
Anecdotal
Records
OFF-
TASK
Neglectful
Parenting
Bermain
Gadget
Perilaku individu yang
menunjukkan adanya
kebosanan
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Berbicara
dengan
orang lain
Perilaku yang sering
dilakukan individu jika
tidak tahu harus
berbuat apa saat
menunggu
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Ditinggal
Berbelanja
Perilaku yang sering
dilakukan individu jika
bosan menunggu
sesuatu
Durasi
PITS
Anecdotal
Records
Indulgent
Parenting
Selalu
menuruti
semua
permintaan
Anak
Perilaku Orang tua
yang sering dilakukan
jika itu anak tunggal
maupun anak yang
paling disayang
Anecdotal
Records
Selalu ikut
bermain
bersama
Anak
Perilaku orang tua
yang menunjukkan
adanya keikutsertaan
orang tua dalam
Anecdotal
Records
7. semua hal yang
dilakukan anak
Observasi Kualitatif
Sistem pencatatan data yang digunakan yaitu Anecdotal Records, observer
mencatat dengan cara menuliskan secara ringkas peristiwa dan perilaku yang telah
diamati saat observasi. Namun saat menuliskan peristiwa dan perilaku yang diamati,
observer melakukan pencatatan jotted notes. Pada pencatatan ini, observer hanya
menuliskan key words saat melakukan observasi. Kemudian, observer melakukan full
field notes setelah selesai melakukan observasi dan menuliskan lebih detail sebagai
bentuk laporan. Observer tidak menggunakan alat bantu apapun untuk mengambil
gambar maupun setting dan sebagai bukti dari proses observasi.
Hasil Observasi Kuantitatif
Tabel 1 Frekuensi Perilaku Orang Tua tepuk tangan
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 II - III II - III 10
02 - - - - - - 0
Rerata 5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
tepuk tangan pada observee pertama adalah dua kali pada 5 menit pertama dan
keempat serta tiga kali pada 5 menit ketiga dan keenam. Sedangkan pada observee
kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia tidak melakukan perilaku tepuk tangan.
Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata frekuensi perilaku orang tua
tepuk tangan adalah 5.
8. Tabel 2 Frekuensi Perilaku Orang Tua Memuji
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 III III II IIII II III 17
02 - - - - - - 0
Rerata 8,5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
memuji pada observee pertama adalah tiga kali pada 5 menit pertama, kedua, dan
keenam serta dua kali pada 5 menit ketiga dan kelima lalu empat kali pada menit
keempat. Sedangkan pada observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia
tidak melakukan perilaku memuji. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa
rerata frekuensi perilaku orang tua memuji adalah 8,5.
Tabel 3 Frekuensi Perilaku Orang Tua yang Mendorong Anaknya untuk bermain
sendiri
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Observee 5 5 5 5 5 5 Jumlah
01 II II II I - - 7
02 I I I I I I 6
Rerata 6,5
Interpretasi :
Dari waktu yang digunakan saat observasi, rerata frekuensi perilaku orang tua
mendorong Anaknya untuk bermain sendiri pada observee pertama adalah dua kali
pada 5 menit pertama hingga ketiga dan satu kali pada 5 menit keempat serta tidak
melakukannya sama sekali pada 5 menit kelima dan keenam. Sedangkan pada
observee kedua dari 5 menit pertama hingga terakhir ia melakukan perilaku tersebut
9. sebanyak satu kali. Sehingga dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rerata
frekuensi perilaku orang tua mendorong Anaknya untuk bermain sendiri adalah 6,5.
Tabel 4 Perilaku tipe pola asuh neglectful parenting
Observasi dilakukan selama 30 menit mulai pukul 15.05-15.35 WIB (Observee 01)
dan pukul 14.00-14.30 WIB (Observee 02)
Jenis Perilaku
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
5
me
nit
Jumlah
Observee
I
Bermain
Gadget
- - - - - - -
Berbicara
dengan
orang lain
- - - - - - -
Ditinggal
berbelanja
- - - - - - -
Observee
II
Bermain
Gadget
√ √ √ √ √ √ 30 menit
Berbicara
dengan
orang lain
- - - - - - -
Ditinggal
berbelanja
- - - - - - -
Interpretasi :
Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa perilaku orang tua ketika anak
bermain dalam waktu observasi 30 menit pada observee pertama yaitu tidak
melakukan aktivitas apapun saat menunggu anak bermain. Sedangkan observee kedua
ia lebih sering bermain gadget ketika menunggu anaknya bermain.
10. Hasil Observasi Kualitatif
Observasi dilakukan pada hari Rabu tanggal 28 September 2016 pukul 15.05-
15.35 WIB
Pada pukul 15.00 tampak belum ada pengunjung di wahana market yang ada
di Kidsplay. Setelah 5 menit berlalu datang seorang ayah dan ibu yang membawa
anak perempuannya (ayah memakai kaos warna biru, kacamata, celana ¾ berwarna
abu-abu, membawa kamera dan ibunya memakai kemeja putih polos, berjilbab motif
bunga, celana panjang berwarna hitam, serta membawa tas wanita berwarna coklat
serta anak perempuan sekitar umur 5 tahun rambut panjang sebahu berwarna hitam
memakai kaos berwarna pink dan celana berwarna hitam serta sepatu berwarna pink)
hanya satu saja. Di sana orang tuanya selalu mengikuti anaknya kemana pun ia pergi
dan ia tidak pernah dilarang bermain apa yang ia suka namun sesekali diarahkan jika
anaknya tidak paham dengan permainan tersebut (permainan belanja (apa saja yang
ingin dibeli dan bagaimana cara menjaga kasir, ini mungkin dapat diartikan orang tua
selalu ikut di bermain bersama anaknya dan selalu menurutinya)). Orang tuanya (tidak
pernah mengeluarkan kata-kata yang mungkin membuat anaknya sedih atau
ngedown) justru memberikan pujian dan senyuman terkadang juga memberikan
reward lainnya seperti tepuk tangan. Hal ini terlihat ketika anaknya berhasil dengan
apa yang orang tuanya anggap anak itu baru belajar dan ia sukses melakukannya.
Pada pukul 15.25 tampak kedua orang tua tersebut mengikuti anaknya menuju
wahana lain (Jump and Climbing). Saat di wahana jump and climbing, kedua orang
tua ini tetap mengawasi dan sesekali ikut bermain dengan anaknya hal ini terbukti saat
di wahana jump and climbing (permainan flying fox) ayahnya ikut menemaninya
hingga ia turun dengan flying fox lalu ayahnya turun kembali sedangkan ibunya
menunggunya dibawa sambil memberikan pujian serta senyuman karena anaknya
sudah berani bermain yang menurut beberapa anak kecil mungkin sedikit
menakutkan. Di wahana ini hanya kedua orang tua tersebut saja dengan anaknya yang
bermain (terlihat sepi sekali hanya ada mas penjaga wahana dan keluarga tersebut).
11. Observasi dilakukan pada hari Sabtu tanggal 2 Oktober 2016 pukul 14.00-14.30
WIB
Pada pukul 14.00 terlihat ramai pengunjung saat di wahana market yang ada di
Kidsplay. Di antara para pengunjung ada sepasang suami istri sedang asik bermain
dengan gadgetnya. Ternyata mereka tengah menunggu ketiga anaknya bermain
dengan baby sitternya (Hal ini tampak saat anaknya menghampiri orang tuanya secara
bergantian). Ketiga anaknya (2 perempuan yang berumur sekitar 5-6 Tahun dan 1
anak laki-laki yang berumur sekitar 4 Tahun) dan 2 baby sitter (yang satu menjaga
kedua anak perempuannya dan satunya lagi menjaga anak laki-lakinya). Orang tua
dan anaknya menggunakan pakaian serba putih dan mengenakan celana jeans serta
baby sitternya menggunakan seragamnya. Mereka membiarkan anaknya bermain
apapun tanpa melarangnya dan menyerahkannya ke baby sitter yang telah ia bawa.
Ayahnya meninggalkan mereka dengan bermain gadget begitu pula yang dilakukan
oleh ibunya. Setelah anak mereka berpindah tempat untuk bermain ke wahana puzzle,
mereka tetap mengikuti namun tetap tidak memerhatikan anaknya bermain apa dan
hanya memedulikan gadgetnya saja.
Kesimpulan Observasi
Dari data yang ditunjukkan pada hasil observasi kuantitatif dan kualitatif
tentang pola asuh orang tua untuk observee yang pertama tergolong cukup baik. Hal
ini dibuktikkan dengan perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh
authoritative parenting dan indulgent parenting. Sedangkan pola asuh orang tua
untuk observee yang kedua tergolong sangat buruk. Hal ini dibuktikkan dengan
perilaku orang tua yang sesuai dengan tipe pola asuh neglectful parenting. Jika kita
kaitkan dengan teori Diana Baumrind, tipe pola asuh orang tua yang baik adalah
orang tua yang memiliki tipe pola asuh authoritative parenting. Jadi dapat kita
simpulkan bahwa observee yang pertama memiliki tipe pola asuh yang bagus namun
sedikit membuat anak tidak memiliki kemandirian yang baik dan pada observee yang
kedua sangat buruk karena ia tidak ikut melihat perkembangan anaknya dalam hal
bermain yang mungkin saja dapat menunjang sensor motoriknya dan imajinasi
mereka.
12. Daftar Pustaka
Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development edisi ketigabelas. New York: The
McGraw-Hill Companies, Inc.