Dokumen tersebut membahas tentang batas usia remaja menurut beberapa ahli. Umumnya remaja didefinisikan berusia antara 12-21 tahun, meliputi masa pubertas dan pra-pubertas. Dokumen ini juga membahas ciri-ciri remaja, tugas perkembangannya, teori-teori perkembangan remaja, serta pandangan tentang kontinuitas dan diskontinuitas perkembangan pada masa remaja.
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Tentang perkembangan remaja dan kupasan mengenai beberapa persoalan khas yang muncul di masa remaja. Slide ini dibuat untuk salah satu kegiatan pengabdian masyarakat pada remaja di Surabaya, April 2013 yang lalu.
Kenakalan remaja sering disebut juga dengan Juvenile Delinquency ialah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan anak-anak muda. Anak-anak muda yang jahat itu disebut juga sebagai anak cacat secara sosial.
Juvenile berasal dari bahasa Latin “Juvenilus”, artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa remaja dan Delinquent berasal dari kata Latin “Delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas lagi maknanya menjadi jahat.
KPPPA bekerjasama dengan ECPAT Indonesia sejak tahun 2018, telah berhasil menyusun Pedoman Desa/Kelurahan Bebas dari Pornografi. Pedoman tersebut disusun berdasarkan hasil assesmen ditingkat kelurahan/desa, yang melibatkan stakeholder desa/kelurahan, organisasi masyarakat dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hingga ditahun 2019 KPPPA dengan ECPAT Indonesia telah membentuk dan mendampingi 9 Desa/Kelurahan yang telah mendeklarasikan menjadi Desa bebas dari pornografi anak. Dimana Desa-Desa tersebut bersama masyarakat bahu membahu membangun sistem pencegahan dan penanganan serta perlindungan anak dari pornografi.
Berdasarkan pada keberhasilan tersebut KPPPA dengan ECPAT Indonesia kembali akan melanjutkan program kerjasama di tahun 2021 dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Pornografi anak di Indonesia, dengan membangun sistem perlindungan anak dari bahaya pornografi berbasis Desa/Kelurahan.
Kenakalan remaja sering disebut juga dengan Juvenile Delinquency ialah perilaku jahat (dursila) atau kejahatan anak-anak muda. Anak-anak muda yang jahat itu disebut juga sebagai anak cacat secara sosial.
Juvenile berasal dari bahasa Latin “Juvenilus”, artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa remaja dan Delinquent berasal dari kata Latin “Delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas lagi maknanya menjadi jahat.
KPPPA bekerjasama dengan ECPAT Indonesia sejak tahun 2018, telah berhasil menyusun Pedoman Desa/Kelurahan Bebas dari Pornografi. Pedoman tersebut disusun berdasarkan hasil assesmen ditingkat kelurahan/desa, yang melibatkan stakeholder desa/kelurahan, organisasi masyarakat dan pemerintahan daerah kabupaten/kota. Hingga ditahun 2019 KPPPA dengan ECPAT Indonesia telah membentuk dan mendampingi 9 Desa/Kelurahan yang telah mendeklarasikan menjadi Desa bebas dari pornografi anak. Dimana Desa-Desa tersebut bersama masyarakat bahu membahu membangun sistem pencegahan dan penanganan serta perlindungan anak dari pornografi.
Berdasarkan pada keberhasilan tersebut KPPPA dengan ECPAT Indonesia kembali akan melanjutkan program kerjasama di tahun 2021 dalam upaya Pencegahan dan Penanganan Pornografi anak di Indonesia, dengan membangun sistem perlindungan anak dari bahaya pornografi berbasis Desa/Kelurahan.
Revisi makalah Psikologi Perkembangan dengan tema "Periode Perkembangan Masa Remaja Awal" kelas PAI II Siang
diupload oleh:
1. Nurul Awwalina
2. Ahmad Mubarok P.
3. Khoirul Anam
4. Wahyu Hidayat
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Batas-batas usia remaja
• Siti Rahayu Haditomo, suatu analisa yang
cermat mengenai semua aspek perkembangan
dalam remaja secara global, usia 12 dan 21
tahun termasuk masa pubertas
• Zulkifli, + 12-13 th s/d 19 th, mereka sedang
berada dalam pertumbuhan masa remaja.
• Barbara Shreirder F, batasan remaja tercakup
didalamnya batasan masa puber yaitu dimulai
dari usia 10/11 th untuk perempuan dan usia
12/13 th untuk anak laki-laki dan berakhir pada
usia 21 tahun
03/07/14
Wiwik Sulistiani
2
3. Batas-batas lanjutan……
• Hurlock, masa remaja berlangsung + dari usia
13 th s/d 16 th dan akhir masa remaja usia
16/17 th s/d 18 th.
• Santrock, rentang normal dan usia rata-rata
perkembangan seksual perempuan antara
usia 8 – 18 th dan laki-laki 9-18 tahun.
• Papalia, masa remaja dimulai pada usia 11
atau 12 sampai remaja akhir atau awal usia
20an, dan masa tersebut membawa
perubahan besar dan saling bertautan dalam
semua ranah perkembangan
03/07/14
Wiwik Sulistiani
3
4. Lanjutan………..
• Beberapa buku membagi dalam masa prapubertas, pubertas, dan adolesence
• Pra-pubertas periode sekitar + 2 th
sebelum terjadi pemasakan seksual yang
sesungguhnya tetapi sudah terjadi
perkembangan-perkembangan psikologis
yang berhubungan dengan pemasakan
beberapa kelenjar endokrin.
03/07/14
Wiwik Sulistiani
4
5. Lanjutan…………..
• Dengan demikian usia antara 8 dan 21 tahun
dibagi menjadi:
No
Kelompok usia
Laki-laki
Perempuan
1
Pra-pubertas
9 s/d 14 th
8 s/d 10 th
2
Pubertas
14 s/d 16 th
10 s/d 15,5 th
3
Krisis remaja
16 s/d 17 th
15,5 s/d 16,5
th
4
Adolesence
17 s/d 21 th
16,5 s/d 20 th
03/07/14
Wiwik Sulistiani
5
6. Masa pubertas
• Tahap dalam perkembangan dimana terjadi
kematangan alat-alat seksual dan tercapai
kemampuan reproduksi yang disertai dengan
perubahan-perubahan dalam pertumbuhan
somatis dan perspektif psikologis.
• Merupakan fase yang mengawali masa
remaja.
• Kata “pubertas berasal dari bahasa latin yang
berarti “usia kedewasaan”
03/07/14
Wiwik Sulistiani
6
7. Ciri-ciri masa Puber
• Merupakan periode tumpang tindih yang
mencakup tahun-tahun akhir masa kanakkanak akhir dan tahun-tahun awal masa
remaja
• Merupakan periode yang relatif singkat, 2-4
tahun
• Periode yang ditandai oleh pertumbuhan yang
pesat dan perubahan yang mencolok dalam
proporsi tubuh
• Terdapat sikap dan perilaku negatif
• Dapat terjadi pada usia yang berbeda
03/07/14
Wiwik Sulistiani
7
8. Pengertian remaja
Istilah “adolescence” berasal dari kata
latin “adolescere” yang berarti
tumbuh/tumbuh menjadi dewasa yang
mempunyai arti lebih luas, mencakup
kematangan mental, emosional, sosial,
dan fisik.
03/07/14
Wiwik Sulistiani
8
9. Ciri-ciri masa remaja.
1. merupakan periode yang penting dari aspek
fisik dan psikologis
2. merupakan periode peralihan
3. perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan
perubahan fisik, ada perubahan yang sama
dan hampir universal
-
03/07/14
Meningginya emosi
perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan
oleh kelompok sosial
berubahnya minat dan pola perilaku, nilai-nilai juga
berubah
remaja bersikap ambivalen terhadap perubahan
Wiwik Sulistiani
9
10. Lanjutan……...
4. Masa remaja sering menjadi masalah
yang sulit diatasi
5. Masa mencari identitas
6. Usia yang menimbulkan ketakutan
7. Ambang masa dewasa
03/07/14
Wiwik Sulistiani
10
11. Tugas perkembangan
masa remaja
1. Menerima keadaan fisik
2. Menerima peran seks
3. Sekolah/pendidikan menekankan
ketrampilan intelektual dan konsep
yang penting bagi kecakapan sosial
4. Mengembangkan nilai sosial dan
tanggung jawab
5. Persiapan perkawinan bagi renaja
yang cenderung kawin muda
03/07/14
Wiwik Sulistiani
11
12. Teori tentang masa remaja
• Teori Sosiological Kurt Lewin
masa remaja adalah masa yang penting
karena menyangkut masalah kehidupan
baik secara langsung maupun tidak
langsung.
• Masa yang unik karena terjadi perubahanperubahan pada diri remaja baik
perubahan fisik maupun psikologis. Selain
itu pada masa ini remaja mempunyai
harapan-harapan dan pikiran.
03/07/14
Wiwik Sulistiani
12
13. Lanjutan……..
• Kesimpulan lewin, masa remaja adalah
masa yang penuh dengan tekanantekanan yang datang dari keluarga
maupun lingkungan sehingga
menyebabkan tekanan didalam dirinya.
Hal ini menyebabkan remaja menjadi
bingung dalam menyelesaikan masalah
sehingga perlu adanya sosialisasi baik
dari keluarga maupun dari lingkungan
03/07/14
Wiwik Sulistiani
13
14. Lanjutan………..
• Teori sosial learning
menurut Bandura
perilaku agresif merupakan satu faktor eksternal
karena terjadi dari pengaruh masyarakat
dilingkungan sekitar. Perilaku agresif dapat
terjadi pada masa kanak-kanak karena pada
waktu itu anak-anak cenderung meniru model.
Selain itu terjadi internalisasi dari perilaku sosial
yang ada di sekitar mereka.
asumsi dasar apabila pada masa kanakkanak tingkah lakunya agresif maka setelah
tambah dewasa akan bertambah agresif
03/07/14
Wiwik Sulistiani
14
15. Lanjutan…………
Walters dan Bandura
perilaku agresif antisosial yang berkaitan
dengan remaja yang merupakan gangguan
yang terjadi pada masa remaja awal
berkaitan dengan interaksi antar keluarga
dan orang tua.
• Hasil penelitian
yang meniru perilaku
agresif banyak dimiliki remaja dengan IQ
rata-rata ke bawah
03/07/14
Wiwik Sulistiani
15
16. Lanjutan……….
Kesimpulan teori sosial learning
• Tingkah laku antisosial diatur oleh prinsip-prinsip
belajar yang sama antara anak yang satu dengan
anak yang lain yang tersembunyi dialam bawah
sadar.
• “Pada masa perkembangan terutama pada
remaja putra masalah-masalah tersebut karena
perubahan-perubahan hormonal” Sebenarnya
pernyataan itu tidak benar tetapi karena
kesalahan proses sosialisasi yang terjadi sejak
awal.
• Para ahli membuat suatu dugaan bahwa anak
laki-laki yang agresif karena kurang mendapat
perhatian dari ayahnya karena itu dia akan
mengidentifikasi ayahnya. Anak perempuan
prilaku agresifnya lebih menjurus ke hal-hal yang
03/07/14
Wiwik Sulistiani
16
bersifat seksual
17. Lanjutan………….
Biological Theory
Pertama kali yang terjadi pada masa remaja adalah
mengetahui tanda-tanda kemasakan biologi pada
dirinya sehingga hal itu dapat menyebabkan rasa
cemas/stress. Selain faktor genetik, faktor gizi juga
mempengaruhi kemasakan biologis yang
mengakibatkan hormon-hormon dalam tubuhnya
berkembang dengan cepat.
Fase-fase perkembangan
0-4 bulan
Fungsi motorik
4-8 bulan
masa penjelajahan lingkungan
sekitar s/d 2 tahun
2-6/8 th Perkembangan biasa
8-12 th
Pra remaja
03/07/14
Wiwik Sulistiani
17
18. Lanjutan……
Masa remaja merupakan masa transisi dari kanakkanak menuju dewasa. Yang penting pada masa ini
adalah support dari orang tua agar anak tidak
cemas. Apabila anak tidak bisa meniru prilaku dari
orang tuanya maka hal itu mengakibatkan
gangguan-gangguan dalam dirinya.
Menurut Ausubel
stes merupakan suatu yang cukup penting dalam
kehidupan remaja. Karena stres dapat memotivasi
anak untuk melakukan hal-hal yang baik. Reaksireaksi biologi pada remaja pasti akan menjurus ke
masalah sexual secara umum. Hal ini tergantung
pada penjelasan orang tua. Selain itu kegiaatn
remaja perlu dialihkan kehal-hal yang lebih
03/07/14
Wiwik Sulistiani
18
bermanfaat
19. Lanjutan………….
•
•
Teori psikososial Erikson
tahap ke 5, identity vs identity confusion
Proses perubahan pada remaja adalah
sebagai proses mengenai identitas diri,
seorang remaja mulai menonjolkan apa yang
ada dalam dirinya. Dengan orang dewasa,
remaja ingin menunjukkan originalitas
sebagai remaja dengan cara menunjukkan
pertentangan dengan orang tua.
03/07/14
Wiwik Sulistiani
19
20. Pandangan ttg perkembangan
remaja
• G. Stanley Hall, Hereditas berinteraksi
dengan pengaruh lingkungan untuk
menemukan perkembangan individu.
• Pandangan Sosial Budaya Margaret
Mead, dasar dan hakekat remaja
bukanlah biologis akan tetapi sosial
budaya
03/07/14
Wiwik Sulistiani
20
21. Kontinuitas dan diskontinuitas
• Pengalaman a/ proses yang berangsur
• Kematangan menggambarkan
perkembangan sebagai tahap yang
berbeda
• Kontinuitas perkembangan a/ perubahan
kumulatif dan berangsur-angsur dari
konsepsi sampai kematian
• Diskontinuitas perkembangan a/
perkembangan melalui tahap-tahap yang
berbeda dalam rentang kehidupan
03/07/14
Wiwik Sulistiani
21
22. Status identitas menurut
James Marcia (1991)
1.
2.
3.
4.
Penyebaran identas remaja yang belum
mengalami krisis/membuat komitmen apapun
Pencabutan identitas
remaja yang telah
membuat suatu komitmen tetapi belum
mengalami suatu krisis
Penundaan identitas
remaja yang
sedang berada ditengah-tengah krisis tetapi
komitmen mereka tidak ada/hanya
didefinisikan secara samar
Pencapaian identitas
remaja yang telah
mengalami suatu krisis dan sudah membuat
suatu komitmen
03/07/14
Wiwik Sulistiani
22