SAPP adalah Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang terangkai secara sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain
untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah Pusat.
SAPP adalah Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat yang terangkai secara sistematik dari prosedur, penyelenggara, peralatan, dan elemen lain
untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran sampai dengan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pada Pemerintah Pusat.
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSaskia Ahmad
Solution Manual, Advanced Accounting, Thomas E. King, Cynthia Jeffrey, Richard E. Baker, Valdean C. Lembke, Theodore Christensen, David Cottrell, Richard Baker, Advanced Financial Accounting, Advanced Financial Accounting by Baker Chapter 18, Advanced Financial Accounting by Baker Chapter 18 9th Edition, 9th Edition,
Akuntansi Keuangan Lanjutan materi Akuntansi untuk operasi cabang. Menjelaskan tentang pencatatan ayat jurnal pada pembuak kantor pusat dan kantor cabang.
Solution Manual Advanced Accounting Chapter 15 9th Edition by BakerSaskia Ahmad
Solution Manual, Advanced Accounting, Thomas E. King, Cynthia Jeffrey, Richard E. Baker, Valdean C. Lembke, Theodore Christensen, David Cottrell, Richard Baker, Advanced Financial Accounting, Advanced Financial Accounting by Baker Chapter 18, Advanced Financial Accounting by Baker Chapter 18 9th Edition, 9th Edition,
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) selaku Kuasa
Bendahara Umum Negara di daerah, mempunyai peran yang penting karena
selain memberikan pelayanan langsung kepada satker-satker di lingkungan
kementrian agama/lembaga dalam pencairan dana, juga memposisikan diri
sebagai mitra/guru bagi satker pada kementrian/lembaga dalam rangka
pelaksanaan APBN. KPPN sebagai treasury office dan Kuasa Bendahara Umum
Negara, merupakan ujung tombak bagi Ditjen Perbendaharaan untuk
melaksanakan tugas Bendahara Umum Negara.
Seiring dengan implementasi reformasi keuangan negara dalam fungsi
treasury, seluruh jajaran Ditjen Perbendaharaan dituntut untuk menyesuaikan
diri dengan tuntutan reformasi tersebut. Sebagai fungsi treasury, Ditjen
Perbendaharaan bertindak sebagai Bendahara Umum Negara, yang secara pokok
memiliki lingkup tugas dalam budget execution, cash management, dan
government financial accounting and reporting. Secara ringkas, tugas pokok
KPPN dapat dikelompokkan kedalam tiga hal, yaitu: pencairan dana melalui
penerbitan SP2D, penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara melalui
penyusunan laporan kas posisi, dan pencatatan dan pelaporan keuangan melalui
penyusunan Laporan Keuangan tingkat Kuasa BUN.
Pencairan dana, penatausahaan penerimaan dan pengeluaran negara, serta
pencatatan dan pelaporan keuangan pada KPPN melalui rangkaian kegiatan atau
sistem yang kompleks, sehingga dibutuhkan suatu pengendalian intern yang
mampu mengawasi seluruh aktivitas yang dilakukan oleh KPPN. Menurut
Mulyadi (2010:162) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi,
metode, dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. Adapun unsur pokok system pengendalian
intern meliputi; Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab
fungsional secara tegas; Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
1
2. 2
memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan,
biaya; Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi; Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Berdasarkan hal tersebut, saya tertarik untuk mengkaji dan mempelajari
salah satu sistem pengendalian intern yang diterapkan pada KPPN Blitar dalam
prosedur pelayanan pencairan dana melalui penerbitan SP2D. Untuk mendukung
data yang dibutuhkan, kami melakukan kegiatan magang di KPPN Blitar. KPPN
Blitar dibuka untuk menjangkau pelayanan pada wilayah kerja KPPN Blitar
yang meliputi Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung. Dan Kota Blitar.
Posisi kantor KPPN Blitar berada di wilayah administratif Kabupaten Blitar.
Disini kami fokus mengkaji Prosedur Pencairan dana melalui penerbitan SP2D
pada KPPN Blitar.
1.2 Tujuan Kegiatan Magang
Beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam pelaksanaan program
KKN/Magang ini antara lain adalah :
1. Tujuan Umum
a. Merupakan salah satu persyaratan yang harus ditempuh untuk
menyelesaikan program studi pada Program Strata 1 Fakultas Ilmu
Administrasi, Universitas Brawijaya.
b. Memperoleh pengalaman dan pengetahuan tentang dunia kerja secara
konkrit sehingga mampu mengaplikasikan pengetahuan yang
diperoleh selama kuliah dengan magang serta membandingkan antara
teori dengan praktek dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui sistem dan prosedur pencairan dana melalui
penerbiatan SP2D pada KPPN Blitar.
b. Untuk mengetahui adanya pengendalian intern yang baik pada KPPN
Blitar
3. 3
1.3 Manfaat Kegiatan KKN/Magang
1. Bagi Mahasiswa
a. Memperluas wawasan dan pengetahuan mengenai penggunaan
dana APBN oleh satuan kerja yang dilayani KPPN Blitar serta
prosedur pencairan dana dari KPPN kepada satuan kerja yang
bersangkutan melalui penebitan SP2D.
b. Melatih kepekaaan dan daya tanggap dalam menghadapi masalah
dilingkungan kerja.
2. Bagi Fakultas
a. Sebagai masukan untuk mengevaluasi sampai sejauh mana
kesesuaian kurikulum pendidikan yang telah diterapkan dengan
kebutuhan tenaga kerja yang terampil di bidangnya.
b. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan jujur dalam menjalankan
tugas dan pekerjaan.
3. Bagi Instansi
a. Membantu menyelesaikan tugas dan pekerjaan sehari-hari di instasi
tempat magang sesuai dengan tema yang telah diajukan.
b. Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran bagi instansi agar
dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan
aktifitas kerjanya, terutama yang berhubungan dengan menyiapkan
para calon tenaga kerja sebelum mereka bekerja.
c. Sarana untuk menjembatani hubungan antara instasi dengan
Fakultas Ilmu Administrasi Brawijaya untuk melakukan kerja sama
di masa yang akan datang.