Laporan praktikum ilmu tanah mendeskripsikan hasil pengamatan tanah di dua lokasi, Jumantono dan Jatikuwung. Di Jumantono, tanahnya berjenis Alluvisol dengan 4 lapisan. Sedangkan di Jatikuwung berjenis Vertisol dengan 3 lapisan. Kedua lokasi mendeskripsikan sifat fisika dan kimia tanah meliputi tekstur, struktur, pH dan kandungan hara.
2. Laporan Praktikum Ilmu Tanah 2016
A. Jumantono
1. Hasil Pengamatan
a. Pencandraan Bentang Lahan
Lokasi : Jumantono
Hari/Tanggal : Sabtu/1 Oktober 2016
Pukul : 13.00-14.30 WIB
Nomor Profil : Profil A5
Surveyor : Kelompok 51
Jenis Tanah : Tanah Alluvisol
Tabel 1.1 Deskripsi Lingkungan Profil Tanah
Diskripsi Hasil
Pengamatan
Diskripsi Hasil Pengamatan
1. Cuaca
2. Latidude
3. Longtitude
4. Tinggi Tempat
5. Lereng
a. Arah
b. Panjang
6. Fisiografi
Lahan
7. Genangan
a. Frekuensi
b. Durasi
genagan
Berawan
Tebal(OV)
151 m dpl
Curam (41o)
Barat Laut (22o)
4,1 m
-
-
Tidak Pernah
(NO)
Tidak ada atau
<1 kali dalam
500 tahun
-
8. Tutupan Lahan
9. Geologi
10.Erosi
a. Tingkat erosi
b. Tingkat
bahaya erosi
11. Batuan
permukaan
12. Vegetasi
Tanaman (C)
Batuan Induk
Vulkanik
Erosi Alur (R)
Rendah (R)
1
- Rumput (20%)
- Singkong (5%)
- Mangga (10%)
- Jagung (3%)
- Kelapa sawit
(5%)
- Semak (25%)
- Rambutan (1%)
- Pepaya (1%)
- Pohon Jati
(10%)
Sumber: Boardlist
3. b. Penyidikan Profil Tanah
Gambar 1.1 Gambar Profil Tanah A5
Tabel 1.2 Deskripsi Umum Profil Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3 4
1
2
3
4
Metode Observasi
Jeluk (cm)
Horison
a. Batas
b. Topografi
Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
SS
7,5
G
S
F
3
SS
14,0
D
W
F
3
SS
9,0
G
W
F
2
SS
19,5
-
-
C
1
Sumber: Boardlist
4. c. Pengamatan Sifat Fisika Tanah
Tabel 1.3 Pengamatan Sifat Fisika Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3 4
1.
2.
3.
4.
5.
Tekstur
Struktur
a. Tipe
b. Ukuran
c. Derajat
Konsistensi
Warna
Penetrasi (kg/cm2)
a. Vertikal
b. Horizontal
CL
SBK
F
2
Agak
Keras
5YR 3/2
Dark
Reddish
Brown
2
1,25
CL
ABK
F
2
Keras
5YR 4/6
Yellowis
h Red
2,5
CL
SBK
VF
3
Keras
5YR 4/3
Reddish
Brown
4
L
ABK
VF
3
Kering
Lunak
5YR 3/4
Dark
Reddish
Brown
1,25
Sumber : Boardlist
d. Pengamatan Sifat Kimia Tanah
Gambar 1.2 Pengamatan Sifat Kimia Tanah
Tabel 1.4 Pengamatan Sifat Kimia Tanah A5
No. Parameter
Lapisan
1 2 3 4
1.
2.
Redoks
Kadar
a. Bahan Organik
Baik(O2)
++++
Baik(O2)
+++
Baik(O2)
++++
Baik(O2)
++++
5. 3.
2.
b. Kapur
Konsentrasi
a. Jenis
b. Ukuran
c. Macam
0
-
-
-
0
-
-
-
0
Konkresi
Halus
Mangan
(Mn)
0
Konkresi
Sedang
Mangan
(Mn)
Sumber : Boadlist
2. Pembahasan
Observasi tanah di Jumantono dilakukan pada Sabtu, 1 Oktober
2016. Cuaca pada saat pengamatan adalah berawan tebal (overcast).
Tinggi tempat pengamatan yaitu 151 meter di atas permukaan laut dengan
lereng agak miring sebesar 41%. Arah pengamatan sebesar 220 barat laut
dengan panjang 4,1 meter. Bentuk lahan uplift dengan kriteria hasil
pengangkatan oleh gaya endogen/bumi. Tidak terjadi genangan pada
daerah ini. Tutupan lahan pada daerah ini adalah tutupan tanaman
(cropcover). Penyusun dari bahan induk tanah ini adalah batuan induk
vulkanik. Tingkat erosi yang terjadi pada tanah ini termasuk erosi alur (riil
erosion) ditandai dengan terbentuknya saluran air kecil-kecil dengan
tingkat erosi rendah. Batuan di permukaan termasuk ke dalam kelas 1
dengan jumlah <0,1% dari luas permukaan, jarak antar batuan kecil lebih
dari 8 meter dan antar batuan besar sekitar 20 meter. Vegetasi di sekitar
lokasi adalah rumput sebesar 20%, tanaman singkong sebesar 5%, pohon
mangga sebesar 10%, tanaman jagung 3%, kelapa sawit 5%, semak 25%,
ramutan 1%, pepaya 1%, dan pohon jati 10%.
Observasi tanah di Jumantono dilakukan dengan menggunakan
metode irisan sekop (sliceslove) yaitu berupa blok yang diambil dari hasil
sekop (ukuran 20x40 cm). Tanah pada daerah ini merupakan tanah
alluvisol. Observasi dilakukan pada profil A5 yang memiliki 4 lapisan
tanah.
Lapisan pertama memiliki kedalaman atau ketebalan 7,5 cm, dan
batas horison lapisan pertama ke lapisan kedua ketegasannya berangsur
(gradual), yaitu ketebalan peralihan 5 sampai <15 cm. Topografi batas
horizon rata(smooth) dengan ketebalan peralihan rata sedikit atau
6. beraturan. Perakaran pada lapisan pertama ini, diklasifikasikan ke dalam
kar halus (fine) dengan kriteria 1 sampai <2mm dan jumlahnya relatif
banyak denga kriteria >5 per satuan luas. Lapisan ini bertekstur geluh
lempungan (Clayloam) dengan kriteria rasa agak kasar, membentuk bola
agak teguh (kering), membentuk gulungan jika dipirid tetapi mudah
hancur, serta melekat sedang. Struktur lapisan ini memiliki tipe struktur
tanah gumpal membulat (subangularblocky) dengan kriteria berbidang
banyak dan bidang muka saling berpotongan membentuk sudut membulat.
Ukuran struktur tanah memiliki bentuk halus (fine) dengan derajad
kekerasan struktur tanah yaitu 2 dengan tipe sedang (medium). Tanah di
Jumantono memiliki kondisi tanah yang kering dengan kategori agak keras
yaitu memiliki kriteria tanah hancur dengan tekanan agak sedang antara
ibu jari dan telunjuk. Warna pada tanah lapisan satu yaitu 5 YR 3/2 (dark
reddish brown). Ketahanan penetrasi pada lapisan pertama secara
horisontal adalah 1,25 kg/cm2 sedangkan secara vertikal adalah 2 kg/cm2,
dengan kriteria tanah cukup kuat untuk menahan beban seberat traktor.
Pegamatan pH dengan air (pH H2O) pada lapisan ini memiliki nilai 5
dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat sedangkan pH potensial atau
pH KCl memiliki nilai 5 dengan kriteria masam sangat kuat. Kadar bahan
organik sangat banyak dengan kriteria memiliki buih membentuk busa
tebal dan tidak memiliki kadar kapur. Pada lapisan pertama tidak
ditemukan konsentrasi baik jenis, ukuran, maupun macamnya.
Lapisan kedua memiliki jeluk atau kedalaman lapisan sebesar 14
cm. Batas horison antara lapisan kedua dan ketiga adalah baur (diffuse)
dengan ketebalan peralihan >15 cm dan bentuk batas horison berombak
(wavy) yaitu berbentuk kantung, lebar > kedalaman. Jumlah perakarannya
banyak dengan ukuran halus (fine) yaitu 1 sampai <2 mm. Tekstur tanah
adalah geluh lempungan (clayloam). Struktur lapisan ini memiliki tipe
struktur tanah gumpal menyudut (angularblocky) dengan kriteria
berbidang banyak dan bidang muka saling berpotongan membentuk sudut
lancip. Ukuran struktur tanah memiliki bentuk halus (fine) dengan derajad
7. kekerasan struktur tanah yaitu 2 dengan tipe sedang (medium). Konsitensi
tanah pada kondisi kering adalah keras dengan kriteria tanah hancur
dengan tekanan yang sedang sampai kuat. Warna pada lapisan kedua yaitu
5 YR 4/6 (yellowish red). Ketahanan penetrasi horisontal 2,5 kg/cm2.
Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O) bernilai 5 dan pH KCl
memiliki nilai 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar
bahan organik banyak dengan kriteria buih membentuk busa tipis dan
tidak memiliki kandungan bahan kapur.
Lapisan ketiga memiliki jeluk atau kedalaman lapisan sebesar 20
cm. Batas horison antara lapisan ketiga dan keempat adalah berangsur
(gradual) dengan ketebalan peralihan 5 sampai <15 cm dan bentuk batas
horison berombak (wavy) yaitu berbentuk kantung, lebar > kedalaman.
Jumlah perakarannya biasa dengan ukuran halus (fine) yaitu 1 sampai <2
mm. Tekstur tanah adalah geluh lempungan (clayloam). Struktur lapisan
ini memiliki tipe struktur tanah gumpal membulat (subangularblocky)
dengan kriteria berbidang banyak dan bidang muka saling berpotongan
membentuk sudut membulat. Ukuran struktur tanah memiliki bentuk
sangat halus (veryfine) dengan derajad kekerasan struktur tanah yaitu 3
dengan tipe kuat (strong). Konsitensi tanah pada kondisi kering adalah
keras dengan kriteria tanah hancur dengan tekanan yang sedang sampai
kuat. Warna pada lapisan kedua yaitu 5 YR 4/3 (reddish brown).
Ketahanan penetrasi horisontal 4 kg/cm2. Pengamatan pH tanah dengan air
(pH H2O) bernilai 5 dan pH KCl memiliki nilai 5 dengan kelas reaksi
tanah masam sangat kuat. Kadar bahan organik sangat banyak dengan
kriteria buih membentuk busa tebal. Lapisan ketiga mengandung jenis
konsentrasi konkresi yaitu hampir sama dengan nodulhanya saja pada
bagian dalamnya mempunyai bentuk simetris meliputi suatu titik, garis
atau dataran. Ukuran konsentrasi yaitu halus <2 mm dengan macam
konsentrasi adalah mangan (Mn).
Lapisan keempat memiliki jeluk atau kedalaman lapisan sebesar
19,5 cm. Jumlah perakarannya sedikit dengan ukuran kasar (coarse) yaitu
8. 5 sampai <10 mm. Tekstur tanah adalah lempungan (loam). Struktur
lapisan ini memiliki tipe struktur tanah gumpal menyudut (angularblocky)
dengan kriteria berbidang banyak dan bidang muka saling berpotongan
membentuk sudut lancip. Ukuran struktur tanah memiliki bentuk sangat
halus (veryfine) dengan derajad kekerasan struktur tanah yaitu 3 dengan
tipe kuat (strong). Konsitensi tanah pada kondisi kering adalah kering
lunak dengan kriteria sedikit tekanan antara ibu jari dan telunjuk tanah
mudah hancur menjadi butir . Warna pada lapisan kedua yaitu 5 YR 3/4
(dark reddish brown). Ketahanan penetrasi horisontal 1,25 kg/cm2.
Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O) bernilai 5 dan pH KCl
memiliki nilai 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar
bahan organik sangat banyak dengan kriteria buih membentuk busa tebal.
Lapisan ketiga mengandung jenis konsentrasi konkresi yaitu hampir sama
dengan nodulhanya saja pada bagian dalamnya mempunyai bentuk
simetris meliputi suatu titik, garis atau dataran. Ukuran konsentrasi yaitu
sedang (medium) dengan ukuran 2 sampai <5 mm dengan macam
konsentrasi adalah mangan (Mn).
9. B. Jatikuwung
1. Hasil pengamatan
a. Pencandraan Bentang Lahan
Lokasi : Jatikuwung
Hari/Tanggal : Sabtu/ 24 September 2016
Pukul : 13.00-14.30 WIB
Nomor Profil : Profil B
Surveyor : Kelompok 51
Jenis Tanah : Vertisol
Tabel 1.1 Deskripsi Lingkungan Profil Tanah
Deskripsi Hasil
Pengamatan
Diskripsi Hasil Pengamatan
1. Cuaca
2. Latidude
3. Longtitude
4. Tinggi Tempat
5. Lereng
a. Arah
b. Panjang
6. Fisiografi
Lahan
7. Genangan
a. Frekuensi
b. Durasi
genagan
Berawan
Sebagian (PC)
7o
32’ 15” LS
110O
49’ 30” BT
125 m dpl
Selatan (192o)
10 cm
Vulkanik
-m
8. Tutupan Lahan
9. Geologi
10.Erosi
a. Tingkat erosi
b. Tingkat
bahaya erosi
11. Batuan
permukaan
12. Vegetasi
Rumput (G)
Quarter Vulkanik
Merapi
S
R
1
- Rumput (25%)
- Rumput gajah
(50%)
- Pohon Mangga
(10%)
- Pohon Pisang
(5%)
- Pohon Jati (5%)
- Pohon Lamtoro
(5%)
Sumber: Boardlist
10. b. Penyidikan Profil Tanah
Gambar 1.1 Gambar Profil Tanah B
Tabel 1.2 Deskripsi Umum Profil Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3
1
2
3
4
Metode Observasi
Jeluk (cm)
Horison
a. Batas
b. Topografi
Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
SP
22
V
S
M
3
SP
38
V
S
F
2
SP
20
A
W
VF
1
Sumber: Boardlist
c. Pengamatan Sifat Fisika Tanah
Tabel 1.3 Pengamatan Sifat Fisika Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3
1.
2.
Tekstur
Struktur
a. Tipe
SiC
GR
SL
SBK
SCL
ABK
11. 3.
4.
5.
b. Ukuran
c. Derajat
Konsistensi
Warna
Penetrasi (kg/cm2)
a. Vertikal
b. Horizontal
VF
3
Sangat
Teguh
Sekali
10YR 3/2
Very
dark
grayish
brown
0,5
1,5
VF
2
Sangat
Teguh
10YR 3/3
Dark
Brown
0,5
VF
1
Teguh
2,5Y 5/3
Light
Olive
Brown
1
Sumber : Boardlist
d. Pengamatan Sifat Kimia Tanah
Gambar 1.2 Pengamatan Sifat Kimia Tanah B
Tabel 1.4 Pengamatan Sifat Kimia Tanah B
No. Parameter
Lapisan
1 2 3
1.
2.
3.
3.
Redoks
Kadar
a. Bahan Organik
b. Kapur
Konsentrasi
a. Jenis
b. Ukuran
c. Macam
Baik (O2)
++++
0
-
Baik (O2)
+++
0
-
Baik
(O2)
++
0
-
Sumber : Boadlist
2. Pembahasan
Observasi tanah di Jatikuwung dilakukan pada Sabtu 24 september
2016. Cuaca pada saat pengamatan adalah berawan sebagian
12. (Partly/Cloud). Tinggi tempat pengamatan yaitu 125m dpl dengan lereng
sangat miring. Arah pengamatan sebesar 192° selatan dengan panjang
10m. Bentuk lahan vulkanik dengan kriteria hasil aktivitas atau endapan
materi gunung berapi. Tidak terjadi genangan pada daerah ini. Tutupan
lahan pada daerah ini adalah rumput (grass/herbaceous). Penyusun dari
bahan induk tanah ini adalah Quarter Vulkanik Merapi. Tingkat erosi yang
terjadi pada tanah ini merupakan erosi permukaan/lembar (sheeterosion)
dimana tidak terbentuk saluran air dan sedikit tanah yang hilang. Tingkat
erosinya rendah. Batuan di permukaan pada lapisan ini termasuk kedalam
kelas 1 dengan jumlah 0,1% dari luas permukaan; jarak antar batuan kecil
lebih dari 8 m dan antar batuan besar sekitar 20 m. Vegetasi/tanaman pada
sekitar lokasi yaitu rumput biasa sebesar 25%, rumput gajah sebesar 50%,
pohon mangga sebesar 10%, pohon pisang sebesar 5%, pohon jati sebesar
5%, dan pohon lamtoro sebesar 5%. Jenis tanah di Jatikuwung ini adalah
tanah vertisol dan tipe mineral montmorilonit dengan tipe 2:1. Tanah ini
mempunyai kemampuan mengembang dan menyerut, di sominasi oleh klei
atau lempung.
Observasi tanah di Jatikuwung dilakukan dengan metode lubang
kecil (Smallpit) yaitu dibuat dengan ukuran kurang dari 1x2 meter.
Observasi dilakukan pada profil B yang memiliki 3 lapisan.
Lapisan pertama, kedalaman atau ketebalan lapisan yaitu 22 cm.
Batas horison antara lapisan 1 dan lapisan 2 memiliki ketegasan batas
horison sangat tajam (Veryabrupt) dengan ketebalan peralihan, yaitu
kurang dari 5cm. Topografi batas horison antara lapisan 1 dan 2, yaitu rata
atau smooth dengan ketebalan peralihan rata dengan sedikit atau beraturan.
Pada lapisan 1 klasifikasi ukuran akar termasuk sedang (Medium) dengan
kriteria kurang dari 2-˂5mm dan klasifikasi jumlah akar yaitu banyak
(Many) dengan kriteria ≥ 5 per satuan luas. Tekstur pada tanah ini
tergolong kelas tekstur tanah lempung debuan (Siltyclay), dengan kriteria
rasa agak licin, membentuk bola dalam keadaan kering sukar dipijit,
mudah digulung, serta melekat sekali. Tipe struktur tanah, yaitu kersai
13. (Granular) dengan kriteria berbidang banyak, tidak beraturan, tidak
membentuk permukaan sekeliling pedon. Ukuran struktur tanah, yaitu
sangat halus (Veryfine) dengan derajat kekerasan kuat (Strong) dengan
kriteria kemantapan cukup kuat, masih utuh ketika diremas. Konsistensi
pada tanah ini yaitu lembab dengan kategori sangat teguh sekali, yakni
massa tanah sangat tahan terhadap remasan kecuali dengan tekanan yang
sangat kuat (dengan di-injak pakai kaki). Warna tanah 10YR 3/2 (Very
dark grayish brown). Aerasi dan drainase tanah baik dengan kriteria merah
nyata disertai hijau (Oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi pada lapisan 1
horizontal 1,5 kg/cm2 dengan kekuatan mekanik tanah vertikal 0,5 kg/cm2
dengan kriteria tanah lembek. Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O)
nilainya 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat. Pengamatan pH
tanah dengan KCL nilainya 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat
kuat. Kadar bahan organik sangat banyak dengan kriteria buih membentuk
busa tebal. Dalam tanah ini tidak mengandung kadar kapur. Tanah ini
tidak mengandung konsentrasi unsur apapun.
Lapisan kedua memiliki jeluak atau kedalaman sebesar 38 cm.
Batas horison antara lapisan kedua dengan lapisan ketiga terlihat sangat
tajam (veryabrupt) dengan ketebalan peralihan ˂ 0,5cm. Topografi batas
horison antara lapisan 1 dan 2 yaitu rata (Smooth) dengan ketebalan
peralihan rata dengan sedikit atau beraturan. Klasifikasi ukuran akar pada
lapisan ini halus (Fine) dengan kriteria 1 - ˂ 2mm. Klasifikasi jumlah akar
pada lapisan ini biasa (Common) dengan kriteria 1-˂5 per satuan luas.
Kelas tekstur tanah pada lapisan 2 ini termasuk geluh pasiran (Sandyloam)
dengan kriteria agak kasar, membentuk bola agak keras tetapi mudah
hancur, serta melekat. Tipe struktur tanah pada lapisan 2 yaitu gumpal
membulat (Subangularblocky) dengan kriteria berbidang banyak, bidang
muka saling berpotongan membentuk sudut membulat. Tipe struktur tanah
yaitu sangat halus (Veryfine) dengan derajat kekerasan sedang (Medium)
yakni tampak jelas strukturnya, sebagian masih utuh ketika diremas.
Konsistensi tanah pada lapisan ini yaitu lembab dengan kategori sangat
14. teguh yaitu massa tanah hancur dengan tekanan yang kuat antara ibu jari
dan telunjuk. Warna tanah 10YR 3/3 (Dark Brown). Aerasi dan drainase
tanah baik dengan kriteria merah nyata disertai hijau (oksidatif kuat).
Ketahanan penetrasi horizontal yaitu 0,5 kg/cm2 dengan kriteria tanah
lembab. Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O) nilainya 5 yaitu
masam sangat kuat. Pengamatan pH tanah dengan KCL nilainya 4 yaitu
ekstrim masam. Bahan organik pada lapisan ini banyak dengan kriteria
buih membentuk busa tipis. Tidak ada kadar kapur dalam tanah karena
tidak ada reaksi.
Lapisan ketiga memiliki jeluak atau kedalaman sebesar 20 cm.
Klasifikasi ukuran akar pada lapisan ini sangat halus (Veryfine) dengan
kriteria ˂ 1 mm. Klasifikasi jumlah akar pada lapisan ini sedikit (Few)
dengan kriteria 0,2 - ˂ 1 per satuan luas. Kelas tekstur tanah pada lapisan 3
ini termasuk geluh lempung pasiran (Sandy clayloam) dengan kriteria rasa
kasar agak jelas, membentuk bola agak teguh (kering), membentuk
gulangan jika dipirit tetapi mudah hancur, serta melekat. Tipe struktur
tanah pada lapisan 3 yaitu gumpal menyudut (Angularblocky) dengan
kriteria berbidang banyak, bidang muka saling berpotongan membentuk
sudut lancip. Tipe struktur tanah yaitu sangat halus (Veryfine) dengan
derajat kekerasan lemah (Weak) dengan kriteria terbentuk jika diletakkan
pada tanahbtetapi mudah hancur ketika diremas. Konsistensi tanah pada
lapisan ini yaitu lembab dengan kategori teguh yaitu massa tanah hancur
dengan tekanan yang sedang antara ibu jari dan telunjuk. Warna tanah
2,5Y 5/3 (Light Olive Brown). Aerasi dan drainase tanah baik dengan
kriteria merah nyata disertai hijau (oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi
horizontal yaitu 1 kg/cm2 dengan kriteria tanah cukup kuat untuk menahan
beban seberat orang. Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O) nilainya
5 yaitu masam sangat kuat. Pengamatan pH tanah dengan KCL nilainya 4
yaitu ekstrim masam. Bahan organik pada lapisan ini sedikit dengan
kriteria buih-buih nampak. Tidak ada kadar kapur dalam tanah karena
tidak ada reaksi.
15. C. Colomadu
1. Hasil Pengamatan
a. Pencandraan Bentang Lahan
Lokasi : Gawanan, Colomadu
Hari/Tanggal : Minggu/25 September 2016
Pukul : 8.30-10.00 WIB
Nomor Profil : Pedon C
Surveyor : Kelompok 51
Jenis Tanah : Regosol
Tabel 1.1 Deskripsi Lingkungan Profil Tanah
Diskripsi Hasil
Pengamatan
Diskripsi Hasil Pengamatan
1. Cuaca
2. Latidude
3. Longtitude
4. Tinggi Tempat
5. Lereng
a. Arah
b. Panjang
6. Fisiografi
Lahan
7. Genangan
a. Frekuensi
b. Durasi
genagan
Cerah (SU)
7O 31’ 573” LS
110O 45’ 33,2”
BT
150 m dpl
Utara (11O)
19,60 m
Vulkanik
Jarang (RA)
-
8. Tutupan Lahan
9. Geologi
10.Erosi
a. Tingkat erosi
b. Tingkat
bahaya erosi
11. Batuan
permukaan
12. Vegetasi
Tanaman
Quarter Vulkanik
Merapi
S
R
-
- Pohon pisang
(40%)
- Rumput-
rumputan
(10%)
Sumber: Boardlist
16. b. Penyidikan Profil Tanah
Gambar 1.1 Gambar Profil Tanah C
Tabel 1.2 Deskripsi Umum Profil Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3 4 5
1
2
3
4
Metode Observasi
Jeluk (cm)
Horison
a. Batas
b. Topografi
Perakaran
a. Ukuran
b. Jumlah
SP
35
C
S
F
2
SP
21
C
S
VF
1
SP
23
C
S
VF
1
SP
27
C
S
SP
20
Sumber: Boardlist
17. c. Pengamatan Sifat Fisika Tanah
Tabel 1.3 Pengamatan Sifat Fisika Tanah
No Parameter
Lapisan
1 2 3 4 5
1.
2.
3.
4.
5.
Tekstur
Struktur
a. Tipe
b. Ukuran
c. Derajat
Konsentrasi
Warna
Penetrasi (kg/cm2)
a. Vertikal
b. Horizontal
SL
ABK
M
2
5YR
3/2
Dark
Reddish
Brown
1,5
2
L
ABK
C
2
5YR
4/4
Reddish
Brown
2
SCL
SBK
VC
2
5YR
4/4
Reddish
Brown
2
SL
SBK
VC
3
5YR
4/4
Reddish
Brown
2
CL
ABK
VC
3
5YR
4/e
Reddish
Brown
2,5
Sumber : Boardlist
d. Pengamatan Sifat Kimia Tanah
Gambar 1.2 Pengamatan Sifat Kimia Tanah Pedon C
Tabel 1.4 Pengamatan Sifat Kimia Tanah Pedon C
No.
Parameter
Lapisan
1 2 3 4 5
1.
2.
Redoks
Kadar
a. Bahan Organik
Sedang
(O1)
+++
Baik
(O2)
+++
Baik
(O2)
++
Baik
(O2)
+
Baik
(O2)
+
18. 3.
4.
b. Kapur
Konsentrasi
a. Jenis
b. Ukuran
c. Macam
0 0 0 0 0
Sumber : Boadlist
2. Pembahasan
Observasi dilakukan pada Minggu, 25 September 2016 di
Gawanan, Colomadu. Cuaca pada saat itu Cerah (sunny) dan tinggi tempat
pengataman 150 meter di atas peermukaan laut. Lereng agak miring 4-8%
dengan arah 11o utara dan panjang 19,60 meter. Betuk lahan pada daerah
ini adalah Vulkanik dengan kriteria hasil aktivitas/endapan materi gunung
merapi. Pada daerah ini jarang terjadi banjir, dan apabila terjadi banjir
tidak terjadi genangan. Tutupan lahan pada daerah ini adalah tutupan
tanaman (cropcover). Bahan induk disusun oleh batuan quarter vulkanik
merapi. Erosi ada daerah ini termasuk erosi permukaan/lembar
(sheeterosion) dimana tidak terbetuk saluran air dan sedikit tanah yang
hilang dengan tingkat erosi yang rendah. Tidak ada batuan pada
permukaan lahn ini. Vegetasi/tanaman pada sektar lokasi yaitu, pohon
pisang sebesar 40% dan rumput-rumputan sebesar 10%.
Observasi di Gawanan, Colomadu ini dilakukan dengan metode
dinding yaitu metode lubang kecil (smallpit) yag dibuat dengan ukuran, 1-
2 m. Obsevasi dilakukan pada Pedon C yang memiliki 5 lapisan.
Lapisan pertama, memiliki kedalaman 35 cm. Batas horizon atau
lapisan antara lapisan pertama dan lapisan kedua mempunyai ketegasan
Jelas (clear) dengan ketebalan peralihan 2 sampai <5cm. Bentuk atau
topografi batas horizon adalah Rata (smooth) dengan ketebalan peralihan
rata dengan sedikit atau beraturan. Jumlah prakaran pada lapisan ini 1
sampai <5 per satuan luas dengan kategori biasa (common), dan ukurannya
halus (fine) dengan criteria 1 sampai <2mm. Kelas tekstur tanah geluh
pasiran (sandy loam) dengan kriteria agak kasar, membentuk bola agak
keras tetapi mudah hancur, serta melekat. Tipe strukturnya struktur alami
yaitu gumpal menyudut (angularblocky) dengan criteria berbidang banyak,
19. bidang muka saling berpotongan membentuk sudut lancip. Ukuran struktur
tanahnya sedang (medium) dengan derajat kekerasan sedang (medium)
dengan criteria tampak jelas strukturnya, sebagian masih utuh ketika
diremas. Tingkat konsistensi tanah pada kondisi lembab kategorinya
sangat gembur dengan criteria dengan sangat sedikit tekanan mudah
hancur. Warna lapisan 5YR 3/2 yaitu dark reddish brown. Tafsiran reaksi,
reduksi dan oksidasi sedang dengan criteria merah nyata disertai biru nyata
(oksidatif reduksi sedang atau seimbang). Ketahanan penetrasi atau uji
penetrometer pada horizontal 2kg/cm2, vertical 1,5kg/cm2 dengan criteria
tanah cukup kuat untuk menahan beban seberat traktor. Pengamatan pH
tanah dengan air (pH H2O) memilliki nilai 5 dengan kelas reaksi tanah
masam sangat kuat. Pengamatan pH tanah dengan kalium klorida (pH
KCl) memilliki nilai 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat.
Kadar bahan organic banyak dengan buih membentuk busa tipis dan tidak
mengandung kadar kapur.
Lapisan kedua, memiliki kedalaman 21 cm. Batas horizon atau
lapisan antara lapisan kedua dan lapisan ketiga mempunyai ketegasan
Jelas (clear) dengan ketebalan peralihan 2 sampai <5cm. Bentuk atau
topografi batas horizon adalah Rata (smooth) dengan ketebalan peralihan
rata dengan sedikit atau beraturan. Jumlah perkaran pada lapisan ini 0,2
sampai <1 persatuan luas dengan ukuran sedikit (few), dan ukurannya
sangat halus (very fine) dengan criteria <1mm. Kelas tekstur tanah geluh
(loam) dengan kriteria rasa tidak kasar dan todak licin, membentuk bola
teguh, dapat sedikit digulung dengan permukaan mengkilat serta melekat.
Tipe strukturnya struktur alami yaitu gumpal menyudut (angularblocky)
dengan criteria berbidang banyak, bidang muka saling berpotongan
membentuk sudut lancip. Ukuran struktur tanahnya kasar (coarse) dengan
derajat kekerasan sedang (medium) dengan criteria tampak jelas
strukturnya, sebagian masih utuh ketika diremas. Tingkat konsistensi tanah
pada kondisi lembab kategorinya sangat gembur dengan criteria dengan
sangat sedikit tekanan mudah hancur. Warna lapisan 5YR 4/4 yaitu
20. reddish brown. Tafsiran reaksi, reduksi dan oksidasi baik dengan criteria
merah nyata disertai hijau (oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi atau uji
penetrometer pada horizontal 2 kg/cm2 dengan criteria tanah cukup kuat
untuk menahan beban seberat traktor. Pengamatan pH tanah dengan air
(pH H2O) memilliki nilai 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat.
Pengamatan pH tanah dengan kalium klorida (pH KCl) memilliki nilai 5
dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar bahan organic
banyak dengan buih membentuk busa tipis dan tidak mengandung kadar
kapur.
Lapisan ketiga, memiliki kedalaman 23 cm. Batas horizon atau
lapisan antara lapisan ketiga dan keepat mempunyai ketegasan Jelas
(clear) dengan ketebalan peralihan 2 sampai <5cm. Bentuk atau topografi
batas horizon adalah Rata (smooth) dengan ketebalan peralihan rata
dengan sedikit atau beraturan. Jumlah perkaran pada lapisan ini 0,2
sampai <1 persatuan luas dengan ukuran sedikit (few), dan ukurannya
sangat halus (very fine) dengan criteria <1mm. Kelas tekstur tanah geluh
lempung pasiran (sandyclayloam) dengan kriteria rasa kasar agak jelas,
membentuk bola agak teguh (kering), membentuk gulungan jika dipirid
tetapi mudah hancur serta melekat. Tipe strukturnya struktur alami yaitu
gumpal membulat (subangularblocky) dengan criteria berbidang banyak,
bidang muka saling berpotongan membentuk sudut membulat. Ukuran
struktur tanahnya sangat kasar (verycoarse) dengan derajat kekerasan
sedang (medium) dengan criteria tampak jelas strukturnya, sebagian masih
utuh ketika diremas. Tingkat konsistensi tanah pada kondisi lembab
kategorinya gembur dengan criteria sedikit tekanan antara ibu jari dan
telunjuk mudah hancur. Warna lapisan 5YR 4/4 yaitu reddish brown.
Tafsiran reaksi, reduksi dan oksidasi baik dengan criteria merah nyata
disertai hijau (oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi atau uji penetrometer
pada horizontal 2 kg/cm2 dengan criteria tanah cukup kuat untuk menahan
beban seberat traktor. Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O)
memilliki nilai 4 dengan kelas reaksi tanah ekstrim masam. Pengamatan
21. pH tanah dengan kalium klorida (pH KCl) memilliki nilai 5 dengan kelas
reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar bahan organic sedikit dengan buih
nampak dan tidak mengandung kadar kapur.
Lapisan keempat, memiliki kedalaman 27 cm. Batas horizon atau
lapisan antara lapisan keempat dan kelima mempunyai ketegasan Jelas
(clear) dengan ketebalan peralihan 2 sampai <5cm. Bentuk atau topografi
batas horizon adalah Rata (smooth) dengan ketebalan peralihan rata
dengan sedikit atau beraturan. Jumlah perkaran pada lapisan ini 0,2
sampai <1 persatuan luas dengan ukuran sedikit (few), dan ukurannya
sangat halus (very fine) dengan criteria <1mm. Kelas tekstur tanah geluh
pasiran (sandyloam) dengan kriteria agak kasar, membentuk bola agak
keras tetapi mudah hancur, serta melekat. Tipe strukturnya struktur alami
yaitu gumpal membulat (subangularblocky) dengan criteria berbidang
banyak, bidang muka saling berpotongan membentuk sudut membulat.
Ukuran struktur tanahnya sangat kasar (verycoarse) dengan derajat
kekerasan kuat (strong) dengan criteria kemantapan cukup kuat, masih
utuh ketika diremas. Tingkat konsistensi tanah pada kondisi lembab
kategorinya gembur dengan criteria sedikit tekanan antara ibu jari dan
telunjuk mudah hancur. Warna lapisan 5YR 4/4 yaitu reddish brown.
Tafsiran reaksi, reduksi dan oksidasi baik dengan criteria merah nyata
disertai hijau (oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi atau uji penetrometer
pada horizontal 2 kg/cm2 dengan criteria tanah cukup kuat untuk menahan
beban seberat traktor. Pengamatan pH tanah dengan air (pH H2O)
memilliki nilai 4 dengan kelas reaksi tanah ekstrim masam. Pengamatan
pH tanah dengan kalium klorida (pH KCl) memilliki nilai 5 dengan kelas
reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar bahan organik sangat sedikit
dengan beberapa buih kelihatan dan tidak mengandung kadar kapur.
Lapisan kelima, memiliki kedalaman 20 cm. Tidak ditemukan
perakaran pada lapisan ini. Kelas tekstur tanah geluh lempungan
(clayloam) dengan criteria rasa agak kasar membentuk bola agak teguh
atau kering, membentuk gulungan jika dipirid, tetapi mudah hancur srta
22. melekat sedang. Tipe strukturnya struktur alami yaitu gumpal menyudut
(angularblocky) dengan criteria berbidang banyak, bidang muka saling
berpotongan membentuk sudut lancip. Ukuran struktur tanahnya sangat
kasar (verycoarse) dengan derajat kekerasan kuat (strong) dengan criteria
kemantapan cukup kuat, masih utuh ketika diremas. Tingkat konsistensi
tanah pada kondisi lembab kategorinya gembur dengan criteria sedikit
tekanan antara ibu jari dan telunjuk mudah hancur. Warna lapisan 5YR 4/3
yaitu reddish brown. Tafsiran reaksi, reduksi dan oksidasi baik dengan
criteria merah nyata disertai hijau (oksidatif kuat). Ketahanan penetrasi
atau uji penetrometer pada horizontal 2,5 kg/cm2 dengan criteria tanah
cukup kuat untuk menahan beban seberat traktor. Pengamatan pH tanah
dengan air (pH H2O) memilliki nilai 4 dengan kelas reaksi tanah ekstrim
masam. Pengamatan pH tanah dengan kalium klorida (pH KCl) memilliki
nilai 5 dengan kelas reaksi tanah masam sangat kuat. Kadar bahan organik
sangat sedikit dengan beberapa buih kelihatan dan tidak mengandung
kadar kapur. Pada tanah didaerah ini tidak mengandung konsentrasi unsure
apapun.
D. Analisis Laboratorium
1. Hasil Pengamatan
a. Jumantono
1) Analisis Lengas Tanah
No Parameter CTKA
0,5 2
23. 1 Analisis Lengas Tanah
Ulangan 1
- A
- B
- C
- KL (%)
- KL Rata
Ulangan 2
- A
- B
- C
- KL (%)
- KL Rata
2 Kapasitas Lapang
- A
- B
- C
- KL (%)
3 Kadar Lengas
Maksimum
- A
- B
- C
- KL (%)
4 Batas Berubah Warna
- A
- B
- C
- KL (%)
Sumber:
2) Analisis pH Tanah
Tabel 4.5 pH Tanah .................
NO Parameter
CTKA
0,5 2
1 pH H2O
2 pH KCl
Sumber :
24. 3) Analisis Struktur Tanah
Tabel 4.6 Bobot Volume Tanah......................
Ctka ᴓ
(mm)
Ulangan A
(gram)
B
(gram)
P (cc) Q(cc) BV
Sumber:
Tabel 4.7 Bobot Jenis Tanah ..................
Ctka
ᴓ
(mm)
Ulangan A
(gram)
B
(gram)
Suhu
1
BJ
1
Suhu
2
BJ
2
BJ
Sumber:
Tabel 4.7 Porositas Tanah
BV BJ N
Sumber:
b. Jumantono
c. Teras
2. Pembahasan
E. Komprehensif
F. Kesimpulan
Daftar Pustaka
Lampiran