Laporan ini mendeskripsikan hasil uji kandungan amilum, protein, dan glukosa pada beberapa jenis makanan menggunakan berbagai reagen. Uji dilakukan terhadap tape, pepaya, ubi, tempe, madu, dan putih telur. Hasilnya menunjukkan bahwa tape, ubi, dan madu mengandung amilum, sedangkan tempe dan putih telur mengandung protein. Tape, pepaya, ubi, dan madu juga mengandung glukosa.
Uji kualitas telur dan susu memberikan informasi tentang cara menilai kualitas bahan pangan melalui serangkaian tes. Tes kualitas telur meliputi pengamatan eksterior dan interior telur serta pengukuran indeks putih, kuning, dan Haugh untuk menilai kesegaran. Sementara itu, tes kualitas susu mencakup pengamatan warna, bau, rasa, konsistensi, kemampuan masak, dan penambahan alkohol untuk mendeteksi pemalsuan serta pengukuran der
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pemeriksaan kesegaran dan pemalsuan susu. Secara khusus membahas tentang uji organoleptik, kebersihan, pH, alkohol, didih, dan reduktase untuk mengetahui kesegaran susu, serta berbagai cara untuk membuktikan adanya pemalsuan seperti penambahan air, santan, pati, atau formalin ke dalam susu.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengujian karbohidrat dalam makanan. Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Pengujian dilakukan dengan menggunakan larutan lugol untuk menguji amilum dan larutan Fehling AB untuk menguji gula pereduksi. Hasil pengujian menunjukkan perubahan warna yang menandakan kehadiran amilum maupun gula pereduksi.
Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam berbagai bahan makanan melalui serangkaian tes. Bahan makanan diuji menggunakan larutan lugol, biuret, dan Benedict untuk mendeteksi kehadiran amilum, protein, dan glukosa. Perubahan warna pada setiap tes dicatat dalam tabel hasil pengamatan. Eksperimen ini menunjukkan bagaimana berbagai bahan makanan mengandir amilum, protein, gl
1) Beberapa bahan makanan seperti nasi, roti, dan kentang mengandung amilum yang terbukti dari perubahan warnanya menjadi biru kehitaman saat ditetesi larutan iodium.
2) Telur terbukti mengandung protein karena berubah warna menjadi ungu saat ditetesi larutan biuret.
3) Lemak terdeteksi pada beberapa makanan seperti minyak goreng, mentega, telur dan susu yang menghasilkan noda trans
Laporan ini menguji kandungan glukosa, protein, amilum dan lemak pada berbagai makanan seperti nasi, telur, tahu dan lainnya. Makanan-makanan tersebut diuji menggunakan larutan Benedict, Biuret dan Lugol untuk mengetahui kandungan glukosa, protein dan amilumnya. Uji lemak menggunakan kertas yang diolesi makanan untuk mengetahui keberadaan lemak. Hasilnya dicatat dalam tabel dan menunjukkan b
Uji kualitas telur dan susu memberikan informasi tentang cara menilai kualitas bahan pangan melalui serangkaian tes. Tes kualitas telur meliputi pengamatan eksterior dan interior telur serta pengukuran indeks putih, kuning, dan Haugh untuk menilai kesegaran. Sementara itu, tes kualitas susu mencakup pengamatan warna, bau, rasa, konsistensi, kemampuan masak, dan penambahan alkohol untuk mendeteksi pemalsuan serta pengukuran der
Dokumen tersebut membahas tentang praktikum pemeriksaan kesegaran dan pemalsuan susu. Secara khusus membahas tentang uji organoleptik, kebersihan, pH, alkohol, didih, dan reduktase untuk mengetahui kesegaran susu, serta berbagai cara untuk membuktikan adanya pemalsuan seperti penambahan air, santan, pati, atau formalin ke dalam susu.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengujian karbohidrat dalam makanan. Terdapat tiga jenis karbohidrat yaitu monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Pengujian dilakukan dengan menggunakan larutan lugol untuk menguji amilum dan larutan Fehling AB untuk menguji gula pereduksi. Hasil pengujian menunjukkan perubahan warna yang menandakan kehadiran amilum maupun gula pereduksi.
Tujuan eksperimen ini adalah untuk mengetahui zat apa saja yang terkandung dalam berbagai bahan makanan melalui serangkaian tes. Bahan makanan diuji menggunakan larutan lugol, biuret, dan Benedict untuk mendeteksi kehadiran amilum, protein, dan glukosa. Perubahan warna pada setiap tes dicatat dalam tabel hasil pengamatan. Eksperimen ini menunjukkan bagaimana berbagai bahan makanan mengandir amilum, protein, gl
1) Beberapa bahan makanan seperti nasi, roti, dan kentang mengandung amilum yang terbukti dari perubahan warnanya menjadi biru kehitaman saat ditetesi larutan iodium.
2) Telur terbukti mengandung protein karena berubah warna menjadi ungu saat ditetesi larutan biuret.
3) Lemak terdeteksi pada beberapa makanan seperti minyak goreng, mentega, telur dan susu yang menghasilkan noda trans
Laporan ini menguji kandungan glukosa, protein, amilum dan lemak pada berbagai makanan seperti nasi, telur, tahu dan lainnya. Makanan-makanan tersebut diuji menggunakan larutan Benedict, Biuret dan Lugol untuk mengetahui kandungan glukosa, protein dan amilumnya. Uji lemak menggunakan kertas yang diolesi makanan untuk mengetahui keberadaan lemak. Hasilnya dicatat dalam tabel dan menunjukkan b
SCE1034 BIOLOGI I
Ujian Makanan: Menguji kandungan makanan untuk kanji, karbohidrat, gula penurun, gula bukan menurun, protein dan lipid
By: Atifah Ruzana binti Abd Wahab, PPISMP Sains Ambilan Jun 2014, IPG Kampus Kent Tuaran Sabah
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak pada berbagai bahan makanan dengan menguji perubahan warna yang dihasilkan dari reaksi antara bahan makanan dan beberapa indikator seperti lugol, fehling, dan biuret. Berdasarkan hasil uji, dapat diketahui bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak serta jumlah kandungan zat gizi
Laporan ini memberikan ringkasan uji coba terhadap beberapa bahan makanan untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, dan lemaknya. Bahan-bahan seperti tepung terigu dan kentang mengandung amilum, sedangkan putih telur mengandung protein. Minyak sayur diketahui mengandung lemak tingkat tinggi.
Eksperimen ini menguji dua sampel makanan untuk mengenal pasti kehadiran gula penurun, lipid, dan protein menggunakan larutan iodin, Benedict, Millon, dan kertas turas. Hasilnya menunjukkan bahawa kedua-dua sampel mengandung sedikit gula penurun, protein, dan lipid.
Dokumen ini membahas uji kandungan zat makanan dalam beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Metode pengujian meliputi uji amilum, protein, dan lemak dengan indikator warna biru kehitaman untuk amilum, ungu untuk protein, dan transparan untuk lemak. Hasilnya mengidentifikasi nasi sebagai sumber karbohidrat, telur sebagai sumber protein, dan mentega sebagai sumber lemak.
Laporan ini menguji berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang terkandung dalam beberapa makanan sehari-hari menggunakan berbagai reaksi kimia. Hasil pengujian menunjukkan bahan-bahan seperti nasi, roti, dan singkong mengandung amilum dan glukosa, sedangkan tahu dan tempe mengandung protein. Lemak ditemukan pada tempe, margarin, telur, dan susu.
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
Ringkasan dari laporan praktikum uji makanan adalah:
1. Praktikum ini bertujuan menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam makanan menggunakan beberapa reagen.
2. Hasil uji menunjukkan bahwa tepung mengandung amilum, gula mengandung glukosa, putih telur mengandung protein, dan minyak mengandung lemak.
3. Praktikum ini merupakan uji kualitatif yang mengident
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
Laporan praktikum ini menguji kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan glukosa pada beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Sampel diuji dengan reagen Lugol untuk karbohidrat, Benedict dan Fehling untuk glukosa, serta Biuret untuk protein. Lemak diuji dengan mengoleskan sampel pada kertas yang kemudian dikeringkan. Hasilnya menunjukkan larutan amilum kaya karbohidrat, glukosa kaya gula,
Praktikum menguji makanan mengidentifikasi bahan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Uji karbohidrat menggunakan larutan betadine, bahan yang berubah warna mengandung karbohidrat. Uji lemak menggunakan kertas, bahan yang meninggalkan bekas minyak mengandung lemak. Hasilnya beberapa bahan seperti pisang dan nasi mengandung karbohidrat, sementara kemiri dan kacang tanah mengandung lemak.
Eksperimen menguji berbagai bahan makanan untuk mengidentifikasi yang mengandung karbohidrat dengan meneteskan larutan yodium. Hasilnya menunjukkan bahan seperti pisang, nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang berubah warna menjadi biru atau hitam, mengindikasikan kandungan karbohidrat, sementara apel, telur, tahu dan margarin tidak mengalami perubahan warna.
Tes bahan makanan dilakukan untuk menguji kandungan karbohidrat dan protein pada makanan. Uji dilakukan terhadap mulberry menggunakan larutan Benedict, iod, Biuret, dan Xantoprotein. Hasilnya menunjukkan mulberry mengandung glukosa tetapi tidak mengandung amilum atau protein meskipun mengandung sedikit lemak.
Laporan praktikum biologi tentang sistem ekskresi menjelaskan tentang pengujian kandungan urine untuk mendeteksi gangguan pada pembentukan urine. Pengujian dilakukan dengan mengetes pH urine, kadar glukosa, protein dan klorida. Hasilnya menunjukkan pH rata-rata 6,3 yang normal, tidak adanya glukosa menandakan tidak ada diabetes, tidak adanya protein menunjukkan ginjal normal, dan kehadiran klorida sesuai dengan mekanis
SCE1034 BIOLOGI I
Ujian Makanan: Menguji kandungan makanan untuk kanji, karbohidrat, gula penurun, gula bukan menurun, protein dan lipid
By: Atifah Ruzana binti Abd Wahab, PPISMP Sains Ambilan Jun 2014, IPG Kampus Kent Tuaran Sabah
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui kandungan zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak pada berbagai bahan makanan dengan menguji perubahan warna yang dihasilkan dari reaksi antara bahan makanan dan beberapa indikator seperti lugol, fehling, dan biuret. Berdasarkan hasil uji, dapat diketahui bahan-bahan yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak serta jumlah kandungan zat gizi
Laporan ini memberikan ringkasan uji coba terhadap beberapa bahan makanan untuk mengetahui kandungan karbohidrat, protein, dan lemaknya. Bahan-bahan seperti tepung terigu dan kentang mengandung amilum, sedangkan putih telur mengandung protein. Minyak sayur diketahui mengandung lemak tingkat tinggi.
Eksperimen ini menguji dua sampel makanan untuk mengenal pasti kehadiran gula penurun, lipid, dan protein menggunakan larutan iodin, Benedict, Millon, dan kertas turas. Hasilnya menunjukkan bahawa kedua-dua sampel mengandung sedikit gula penurun, protein, dan lipid.
Dokumen ini membahas uji kandungan zat makanan dalam beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Metode pengujian meliputi uji amilum, protein, dan lemak dengan indikator warna biru kehitaman untuk amilum, ungu untuk protein, dan transparan untuk lemak. Hasilnya mengidentifikasi nasi sebagai sumber karbohidrat, telur sebagai sumber protein, dan mentega sebagai sumber lemak.
Laporan ini menguji berbagai zat gizi seperti karbohidrat, protein, dan lemak yang terkandung dalam beberapa makanan sehari-hari menggunakan berbagai reaksi kimia. Hasil pengujian menunjukkan bahan-bahan seperti nasi, roti, dan singkong mengandung amilum dan glukosa, sedangkan tahu dan tempe mengandung protein. Lemak ditemukan pada tempe, margarin, telur, dan susu.
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
Ringkasan dari laporan praktikum uji makanan adalah:
1. Praktikum ini bertujuan menguji kandungan amilum, glukosa, protein, dan lemak dalam makanan menggunakan beberapa reagen.
2. Hasil uji menunjukkan bahwa tepung mengandung amilum, gula mengandung glukosa, putih telur mengandung protein, dan minyak mengandung lemak.
3. Praktikum ini merupakan uji kualitatif yang mengident
Laporan BIOLOGI praktikum pencernaan kelas XI MIA Johan Setiawan
Laporan praktikum ini menguji kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan glukosa pada beberapa bahan makanan menggunakan berbagai reagen. Sampel diuji dengan reagen Lugol untuk karbohidrat, Benedict dan Fehling untuk glukosa, serta Biuret untuk protein. Lemak diuji dengan mengoleskan sampel pada kertas yang kemudian dikeringkan. Hasilnya menunjukkan larutan amilum kaya karbohidrat, glukosa kaya gula,
Praktikum menguji makanan mengidentifikasi bahan yang mengandung karbohidrat dan lemak. Uji karbohidrat menggunakan larutan betadine, bahan yang berubah warna mengandung karbohidrat. Uji lemak menggunakan kertas, bahan yang meninggalkan bekas minyak mengandung lemak. Hasilnya beberapa bahan seperti pisang dan nasi mengandung karbohidrat, sementara kemiri dan kacang tanah mengandung lemak.
Eksperimen menguji berbagai bahan makanan untuk mengidentifikasi yang mengandung karbohidrat dengan meneteskan larutan yodium. Hasilnya menunjukkan bahan seperti pisang, nasi, biskuit, tepung terigu dan kentang berubah warna menjadi biru atau hitam, mengindikasikan kandungan karbohidrat, sementara apel, telur, tahu dan margarin tidak mengalami perubahan warna.
Tes bahan makanan dilakukan untuk menguji kandungan karbohidrat dan protein pada makanan. Uji dilakukan terhadap mulberry menggunakan larutan Benedict, iod, Biuret, dan Xantoprotein. Hasilnya menunjukkan mulberry mengandung glukosa tetapi tidak mengandung amilum atau protein meskipun mengandung sedikit lemak.
Laporan praktikum biologi tentang sistem ekskresi menjelaskan tentang pengujian kandungan urine untuk mendeteksi gangguan pada pembentukan urine. Pengujian dilakukan dengan mengetes pH urine, kadar glukosa, protein dan klorida. Hasilnya menunjukkan pH rata-rata 6,3 yang normal, tidak adanya glukosa menandakan tidak ada diabetes, tidak adanya protein menunjukkan ginjal normal, dan kehadiran klorida sesuai dengan mekanis
Laporan ini merangkum hasil praktikum pengamatan sifat fisik dan penentuan mutu tiga jenis serealia yaitu beras ketan merah, tepung terigu cakra, dan tepung terigu kunci. Parameter yang diamati meliputi warna, aroma, bentuk, ukuran, berat, dan daya serap air. Hasilnya menunjukkan bahwa beras ketan memiliki mutu baik dengan persentase berat utuh 64% dan tepung terigu kedua jenisnya mengg
Dokumen tersebut membahas tentang menguji kandungan zat makanan seperti karbohidrat, protein, dan lemak dalam berbagai bahan makanan melalui serangkaian praktikum. Praktikum dilakukan untuk mengidentifikasi zat makanan yang terkandung dalam bahan makanan dan mengelompokkannya. Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna bahan makanan setelah ditetesi larutan tes yang menandakan kandungan zat makanan tertentu.
Orde Baru adalah sistem pemerintahan Indonesia yang dipusatkan di pemerintah pusat dan didukung oleh militer. Sistem ini menerapkan sentralisme dalam bidang politik dan ekonomi untuk mengendalikan birokrasi pemerintahan. Namun, sentralisasi juga berdampak negatif seperti pertumbuhan ekonomi yang tidak merata dan kekuatan tawar daerah yang lemah terhadap kebijakan pusat.
Homework is an activity or task assigned by teachers for students to complete at home. There are arguments both for and against giving children homework. Some argue that children have enough work at school and need time for other activities and family after school. However, others argue that homework helps students develop responsibility and time management skills. It also allows teachers to assess if students can work independently without teacher support. The conclusion is that homework can be good if teachers consider not eliminating students' break time or family time.
Dokumen tersebut membahas sistem hukum dan peradilan internasional, termasuk pengertian, jenis, asas, dan sumber hukum internasional serta proses ratifikasi perjanjian internasional menjadi hukum nasional Indonesia.
Kasus masa sebelum_pemilu_dan_pelaksaan_pemiluKurnia Wati
Dokumen tersebut membahas tentang kasus masa sebelum pemilu dan pelaksanaan pemilu di Indonesia, termasuk faktor penyebab demonstrasi mahasiswa menolak pemerintahan transisi BJ Habibie pada 1998, dampak negatif demonstrasi tersebut, serta hasil pemilu yang diselenggarakan di Indonesia sejak 1955 hingga 2009.
Dokumen ini membahas tentang transport melalui membran sel. Ada dua jenis transport, yaitu transport pasif yang terjadi secara spontan tanpa memerlukan energi seperti difusi dan osmosis, serta transport aktif yang memerlukan energi dalam bentuk ATP seperti endositosis dan ekzososis. Transport pasif terjadi dari konsentrasi tinggi ke rendah, sedangkan transport aktif dapat melawan gradien konsentrasi.
Sistem reproduksi-fertilisasi-kehamilanKurnia Wati
Fertilisasi terjadi ketika sel telur dan sel sperma bergabung di saluran telur. Hasilnya adalah zigot yang berkembang menjadi morula dan blastula sebelum menanam di dinding rahim. Selama kehamilan, organ-organ janin terbentuk dan pertumbuhan berlanjut hingga persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem ekskresi pada manusia, yang terdiri atas ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Ginjal berperan menyaring dan membersihkan darah dari zat sisa metabolisme tubuh, serta menghasilkan urine. Hati menghasilkan empedu dan membuang zat sisa dari darah. Kulit dan paru-paru ikut membantu mengeluarkan zat sisa berupa keringat, CO2, dan uap air.
Sistem saraf merupakan sistem koordinasi tubuh yang menghubungkan reseptor, sel saraf, otak, dan efektor untuk menerima rangsang dan memberikan respon. Sistem hormon juga berperan sebagai sistem koordinasi dengan menggunakan hormon yang diedarkan lewat darah, sedangkan indera seperti mata, telinga, kulit, lidah dan hidung berfungsi sebagai reseptor untuk menerima berbagai rangsang.
Biologi sel mempelajari struktur dan fungsi sel, satuan terkecil yang membentuk semua organisme hidup. Setiap sel memiliki membran, sitoplasma, dan organel-organel seperti mitokondria dan kloroplas. Sel-sel bervariasi antara prokariotik dan eukariotik tergantung kehadiran inti sel. Fungsi utama sel adalah menyimpan dan memproses informasi genetik serta melakukan reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan
Dokumen tersebut membahas proses respirasi seluler yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu glikolisis, fermentasi, respirasi aerob yang mencakup siklus Krebs dan rantai transport elektron, yang secara keseluruhan dapat menghasilkan energi ATP sebanyak 36 molekul dari glukosa yang dioksidasi.
1. Proses pembuatan tape ketan dan tuak melalui fermentasi beras ketan dengan ragi selama 3-4 hari untuk tape ketan dan 1 minggu untuk tuak
2. Langkah-langkahnya adalah menghaluskan ragi, mencuci beras ketan, mengukus dan menaburkan ragi, kemudian disimpan tertutup selama waktu tertentu
3. Hasilnya berupa tape ketan yang matang dan beraroma setelah 3-4 hari, sedangkan tuak siap set
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang respirasi pada serangga melalui pengamatan laju respirasi jangkrik dengan mengukur konsumsi oksigennya.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju respirasi adalah jenis serangga, berat tubuh, aktivitas, dan kadar oksigen lingkungan.
3. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa kebutuhan oksigen bervariasi antar jenis
1. Laporan Biologi : Uji Kandungan Amilum, Protein, dan Glukosa Pada Makanan
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
nikmat sehat dan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dalam waktu yang telah
ditetapkan.
Di dalam laporan ini terdapat hasil dari praktikum uji makanan hingga pembahasan serta
kesimpulan yang kami susun dengan sistematis. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam proses pembuatan laporan ini.
Kami mohon maaf apabila di dalam laporan ini masih terdapat banyak kekurangan . Akhir kata
kami berharap semoga tulisan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.
Mataram, 16 Januari 2013
Penyusun
(Kelompok 8 )
I. Waktu Pengamatan
Hari : Sabtu, 12 Januari 2012
Waktu : 07.00 sd selesai
II. Latar Belakang
Bahan makanan didalamnya terkandung zat makanan seperti karbohidrat, protein,
2. lemak, vitamin dan garam mineral.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut
harus ada dalam menu makanan kita.
Praktikum ini adalah untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan
digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen.
III. Tujuan
Membuktikan bahwa suatubahan makanan tertentu mengandung protein, lemak, amilum, dan glukosa.
IV. Alat & Bahan
4.1 Alat
1. Tabung reaksi sebanyak bahan yang akan diuji beserta raknya
2. Bunsen, kaki tiga dan perlengkapannya
3. Pipet
7. Pengaduk / Lidi
8. Spatula Kimia
9. Kertas Buram
10. Gelas Beker
11. Pelat tetes
12. Penjepit
4.2 Bahan
3. 1. Tape
2. Pepaya
3. Ubi
4. Tempe
5. Madu
6. Telur
- Larutan Lugol
5. Larutan Biuret 1 dan Larutan Biuret 2
6. Larutan Feling A dan Larutan Fehling B
V. Skema Kerja
1. Uji Amilum
a. Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan.
b. Setiap lubang dalam pelat tetes ditetesi dengan larutan lugol sebanyak 3-5 tetes.
c. Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Hitam
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
4. Lugol 3-5 tetes
Tidak Berubah (Oranye)
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Hitam keruh
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Tidak Berubah (Putih)
5. Madu
5. Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Hitam
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Tidak berubah (bening)
2. Uji Protein
a. Sediakan pelat tetes dan isilah dengan bahan-bahan makanan yang sudah ditumbuk/ dihaluskan.
b. Tetesi sekitar 3-5 tetes larutan biuret tiap lubang dalam pelat tetes.
c. Aduk hingga tercampur rata dan amatai perubahan warna yang terjadi.
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
6. Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak Berubah
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak Berubah (Oranye)
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu
4. Tempe
Dihaluskan + air
7. Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu
5. Madu
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Tidak berubah
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Biuret A&B 3-5 tetes
Ungu
3. Uji Glukosa
a. Sediakan 6 tabung reaksi!
8. b. Isilah tabung I dengan tape, tabung II dengan pepaya, tabung III dengan ubi dan tabung IV diiisi
dengan tempe, tabung V diisi dengan madu dan tabung VI dengan putih telur.
c. Masing-masing tabung ditetesi dengan 3-5 tetes larutan fehling A+B / benedict dan kemudian
dikocok pelan.
d. Siapkan pembakar spiritus dan panaskan sampel makanan tersebut satu-persatu hingga mendidih.
e. Angkat tabung reaksi dan amati perubahan warna yang terjadi
1. Tape
Dimasukan ke tabung reaksi + Air
Hasil
Fehling A+B lalu dipanaskan
Merah Bata
2. Pepaya
Dihaluskan + air
Hasil
Fehling A+B lalu dipanaskan
Merah Bata
3. Ubi
9. Dihaluskan + air
Hasil
Fehling A+B lalu dipanaskan
Oranye
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Ungu
5. Madu
Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Oranye
6. Putih Telur
10. Dihaluskan + air
Hasil
Lugol 3-5 tetes
Ungu
4. Uji Lemak
a. Sediakan selembar kertas buram, atau kertas lain yang bisa digunakan untuk menguji lemak.
b. Gosokan sejumlah kecil dari tiap jenis bahan makanan yang akan diuji dengan kertas sampul.
c. Tandai kertas tadi dan arahkan pada bunsen, amati pada bagian bekas olesan.
d. Bahan makanan yang mengandung lemak akan menunjukkan adanya bekas olesan yang tembus
pandang atau transparan
1. Tape
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
2. Pepaya
Dihaluskan + air
11. Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
3. Ubi
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
4. Tempe
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
5. Madu
Dihaluskan + air
12. Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
6. Putih Telur
Dihaluskan + air
Hasil
Diolesi di atas kertas buram
Tidak Transparan
13. VI. Hasil Pengamatan & Analisa
Tabel 1 : Hasil pengamatan uji glukosa, protein dan amilum pada makanan (Tanda + jika ada, - jika tidak
ada)No Jenis Uji Bahan Uji Hasil Pengamatan Keterangan
Perubahan Warna Ada(+)/
Tidak(-)
Sebelum Sesudah
1
2
3 Uji Amilum/ Karbohidrat
Uji Protein
17. Ungu +
-
+
-
+
-
-
-
+
+
-
+
+
+
+
-
+
- Makanan yang warnanya berubah menjadi hitam setelah ditetesi lugol, berarti mengandung
amilum.
Makanan yang warnanya berubah menjadi ungu setelah ditetese biuret berarti mengandung protein.
Makanan yang warnanya berubah menjadi oranye atau merah bata berarti mengandung glukosa.
18. Tabel 2 : Hasil pengamatan uji lemak pada makananNo Jenis Uji Bahan Uji Hasil
Pengamatan Keterangan
Kertas
(Transparan/Tidak) Ada(+)/Tidak(-)
1 Uji Lemak 1
2
3
4
5
6 Tape
Pepaya
Ubi
Tempe
Madu
Putih Telur Tidak transparan
Tidak transparan
Tidak transparan
Tidak transparan
Tidak transparan
Tidak transparan -
-
-
-
-
- Kertas yang transparan sebagai indikator bahwa makanan tersebut mengandung lemak.
Analisis data :
19. Dari hasil praktikum tersebut diketahui bahwa ,
1. Uji Amilum dengan Lugol
è Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan
adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
è Pepaya : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap berwarna
oranye menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
è Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan adanya
kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
è Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi lugol berubah menjadi oranye,
menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
è Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi lugol berubah menjadi hitam, menunjukan
adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
è Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi lugol warnanya tidak berubah/tetap,
menunjukan tidak adanya kandungan amilum/karbohidrat di dalamnya.
2. Uji Protein dengan Biuret
è Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah menjadi hijau,
menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
è Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak berubah/tetap
berwarna oranye menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
è Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi ungu, menunjukan
adanya kandungan protein di dalamnya.
è Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi biuret A+B berubah menjadi ungu,
menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
è Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi biuret A+B warnanya tidak berubah/tetap,
menunjukan tidak adanya kandungan protein di dalamnya.
è Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi biuret A+B warnanya berubah menjadi
ungu, menunjukan adanya kandungan protein di dalamnya.
3. Uji Glukosa dengan Fehling A/B (Benedict)
è Tape : sebelumnya berwarna kuning setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi merah bata,
menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
20. è Pepaya : sebelumnya berwarna oranye setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah menjadi merah
bata, menunjukan adanya kandungan glukosa di dalamnya.
è Ubi : sebelumnya berwarna putih setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi oranye, menunjukan
adanya kandungan glukosa di dalamnya.
è Tempe : sebelumnya berwarna putih kecokletan setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi ungu,
menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
è Madu : sebelumnya berwarna coklat muda setelah ditetesi Fehling A+B berubah menjadi oranye,
menunjukan adanya glukosa di dalamnya.
è Putih Telur : sebelumnya berwarna bening setelah ditetesi Fehling A+B warnanya berubah menjadi
ungu, menunjukan tidak adanya kandungan glukosa di dalamnya.
4. Uji Lemak dengan Kertas Buram
è Tape : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti tape tidak mengandung lemak.
è Pepaya : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti pepaya tidak mengandung lemak.
è Ubi : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti ubi tidak mengandung lemak.
è Tempe : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti tempe tidak mengandung lemak.
è Madu : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti madu tidak mengandung lemak.
è Putih Telur : setelah dioleskan di kertas buram dan kemudian dikeringkan, kertas buram tersebut tidak
transparan. Itu berarti putih telur tidak mengandung lemak.
VII. Pembahasan
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain :
Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau tidak.
Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat.
Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung. Hal itu terjadi karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar reaksi
sebagau berikut :
21. kompleks koordinasi antara Cu 2+ dgn gugus -C=O dan NH ikatan peptida dalam larutan alkalis, akan
membentuk warna lembayung.
Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan jika
hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata. Hal itu terjadiKetika reagen benedict
dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di mana glukosa memilikielektron untuk diberikan,
tembaga(salah satu kandungan di reagen benedict) akan menerimaelektron tersebut dan mengalami
reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu
mengalami reduksi, glukosa memberikan salah satuelektronnya dan dioksidasi. Karena glukosa mampu
mereduksi Cu pada benedict, maka glukosadisebut sebagai gula pereduksi. Dan menghasilkan warna
merah bata atau oranye.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang
sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu dikeringkan. Jika kertas buram tersebut
menjadi transparan, maka itu menunjukan bahwa bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil analisis data di atas, kita dapat mengetahui bahwa tape mengandung amilum dan
glukosa. Hal ini dikuatkan oleh Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) pada bulan Juli 2003, Berdasarkan
hasil penelitian tersebut dalam 100 g tape singkong memiliki kandungan gizi yaitu 34,6%
karbohidrat(amilum) , 6,75% protein, dan 0,5% lemak .
Adapun pepaya mengandung glukosa . Hal itu diperkuat oleh pernyataan VN Villegas dalam tulisannya
yang dimuat Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 2 bahwa kandungan gula utama pepaya adalah sukrosa
(48,3 persen), glukosa (29,8 persen), dan fruktosa (21,9 persen).
Ubi mengandung amilum, protein dan glukosa. Berbagai sumber menyatakan bahwa Kandungan gizi
yang dimiliki ubi jalar sangat melimpah, antara lain karohidrat, protein, vitamin, dan berbagai mineral
yang dibutuhkan oleh tubuh.
Tempe ketika dicapur dengan larutan biuret A&B berubah dari warna putih kecokletan menjadi ungu
yang menunjukan adanya protein. Ditemukan di banyak sumber bahwa, tempe merupakan sumber
protein nabati. Mengandung serat pangan, kalsium, vitamin B dan zat besi. Kandungan antibiotika dan
antioksidan di dalamnya dapat menyembuhkan infeksi serta mencegah penyakit degeneratif. Dalam 100
gram tempe mengandung 201 kkal energi, 20,8 g protein, 8,8 g lemak, 13,5 g karbohidrat dan 1,4 g
serat.
Sesuai dengan hasil analisa di atas, bahwa madu mengandung amilum dan glukosa. Adapun kandungan
madu menurut USDA Nutrient database madu mengandung nilai gizi madu per 100 g: Gula 82.12 g,
Serat 0.2 g, Energi 304 kcal, Karbohidrat 82.4 g, Lemak 0 g, Protein 0.3 g, Asam Pantotenat (Vit. B5)
0.068 mg (1%), Vitamin B60.024 mg (2%),
Putih telur yang dari hasil praktikum tersebut menunujukan adanya kandungan protein yang diperkuat
oleh banyak sumber yang menyatakan bahwa putih telur baik bagi otot karena kandungan lemak dan
kolesterolnya tidak ada sedangkan kandungan proteinnya sangat tinggi. Menurut Self Nutrition Data
pula disebutkan bahwa lebih dari separuh kandungan protein pada telur (6 gr), ada pada putih telur.
22. VIII. Kesimpulan
Pada percobaan yang telah dilakukan diketahui bahwa uji glukosa, karbohidrat, protein,dan lemak.
Mempunyai indicator yang berbeda-beda seperti berikut :
1. Pada uji glukosa, larutan yang telah ditetesi oleh fehling A&B akan berubah menjadi merah bata
setelah dipanaskan. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung glukosa adalah
tape, pepaya, ubi dan madu.
2. Pada uji karbohidrat, larutan yang telah ditetesi oleh lugol maka larutan tersebut akan berwarna
ungu. Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung karbohidrat adalah ubi, tape
dan madu.
3. Pada uji Protein, apabila larutan telah ditetesi oleh larutan biuret A&B, maka larutan itu akan
berubah menjadi berwarna ungu. . Dalam praktikum kali ini contoh sampel makanan yang mengandung
protein adalah ubi, tempe dan putih telur.
4. Pada uji Lemak, ketika larutan di teteskan pada kertas minyak maka larutan tersebut akan tembus
(transparan). Dari sampel-sampel makanan dalam praktikum kali ini tidak ada yang mengandung lemak.
Dari hasil diatas, diketahui bahwa setiap pengujian diketahui mempunyai indikator masing-masing
tergantung pengujian yang kita lakukan. Apakah pengujian Glukosa, Karbohidrat, Lemak, maupun
Protein
DAFTAR PUSTAKA
http://duniafitnes.com/healthy-food-recipes/bolu-tape-singkong.html
http://mypotik.blogspot.com/2012/03/ternyata-khasiat-buah-pepaya-kadar.html
http://food.detik.com/read/2012/07/26/122818/1975376/900/kandungan-protein-tempe-lebih-tinggi-
dari-daging-sapi