1. Laporan Biologi: Menguji Kandungan Zat Makanan Berupa Protein, Lemak, Glukosa, dan Amilum
PRAKTIKUM BIOLOGI
A. Pendahuluan
Bahan makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus mengandung nutrient yang diperlukan tubuh.
Karbohidrat, lemak dan protein merupakan nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan
vitamin dan mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit bahan tersebut
harus ada dalam menu makanan.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan makanan digunakan indicator uji
makanan yang biasa dikenal dengan istilah reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk
mendeterminasi kandungan nutrient dalam makanan adalah :
Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum (tepung)
Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula (monosakarida dan di
sakarida)
Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
B. Rumusan masalah
C. Alat
ü Tabung reaksi
ü Korek api
ü Lumping porselio
ü Spatula pipet tetes
D. Bahan
ü Makanan (Nasi, tempe, tahu, dan putih telur)
ü Larutan (larutan gula dan larutan kanji)
ü Reagent (lugol, biuret, benedict)
3. Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk mengetahui kandungan
makanan, antara lain :
- Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung karbohidrat(amilum) atau
tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol menghitam, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
- Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan protein. Bila bahan makanan itu
mengandung protein maka setelah bereaksi dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna
lembayung.
- Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan glokusa pada bahan makanan
jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna merah bata.
- Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena kertas buram mudah
menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang
sudah di tumbuk di oleskan pada kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus
sehingga kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan makanan tersebut
mengandung lemak.
E. Kesimpulan
Dari praktikumyang telah dilakukan, maka dapat diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut :
Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan biuret akan berubah wana
menjadi ungu.
Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna menjadi ungu hingga kehitam-
hitaman maka bahan makanan tersebut mengandung amilum.
Jika bahan makanan diteesi larutan fehling A+B kemudian dipanaskan akan berubah warna menjadi
orange/jingga maka bahan makanan tersebut mengandung glukosa
4. menambahkan 3-4 tetes larutan reagent ke dalam 2 ml larutan(kanji dan gula) dan bahan makan
yang sudah digerus.
memanaskan campuran zat tersebut sampai mendidih.
Hasil pengamatan:
Larutan tahu, tempe, gula, putih yang semula brwarna putih keruh, menjadi berwarna hijau, kuning,
dan merah bata.
Perubahan warna larutan menjadi merah bata menunjukkan bahwa larutan tersebut
mengandung glukosa.
Kadar warna merah pada hasil eksperimen menunjukkan kualitas kandungan glukosa dalam larutan.
Uji Kandungan protein Langkah kerja dan hasil pengamatan Kesimpulan
Biuret merupakan reagen yang dapat menunjukkan keberadaan protein pada suatu bahan makanan.
Namun, Reagent yang kami gunakan adalah lugol, biuret, dan benedicte untuk menuji kandungan
protein pada bahan makanan dan larutan yang telah disediakan.
Warna dasar lauran biuret adalah biru.
menambahkan 3-4 tetes larutan reagent ke dalam 2 ml larutan(kanji dan gula) dan bahan makan
yang sudah digerus.
Hasil pengamatan:
Terjadi perubahan warna larutan putih telur dan tempe menjadi ungu Perubahan warna ungu pada
larutan putih telur dan sedikit pada tempe menunjukkan larutan tersebut mengandung protein