Presentasi ini membahas tentang sistem reproduksi babi jantan. Terdapat 10 organ reproduksi pada babi jantan yaitu testis, tubulus seminiferus, rete testis, saluran efferens, epididymis, vasdeferens, kelenjar prostat, kelenjar cowper's, uretra, dan penis. Organ-organ tersebut berfungsi untuk memproduksi dan mengeluarkan sperma pada saat kawin. Babi jantan dapat dikawinkan pada umur satu tahun dan dapat mengawinkan
Organ reproduksi jantan terdiri dari organ primer (testis), organ pelengkap (epididimis, vas deferens), dan organ luar (penis). Testis berfungsi memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron, sedangkan epididimis berperan dalam transportasi, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi babi betina, mencakup organ internal dan eksternal serta proses oogenesis dan siklus ovarium pada babi betina.
Presentasi ini membahas tentang sistem reproduksi babi jantan. Terdapat 10 organ reproduksi pada babi jantan yaitu testis, tubulus seminiferus, rete testis, saluran efferens, epididymis, vasdeferens, kelenjar prostat, kelenjar cowper's, uretra, dan penis. Organ-organ tersebut berfungsi untuk memproduksi dan mengeluarkan sperma pada saat kawin. Babi jantan dapat dikawinkan pada umur satu tahun dan dapat mengawinkan
Organ reproduksi jantan terdiri dari organ primer (testis), organ pelengkap (epididimis, vas deferens), dan organ luar (penis). Testis berfungsi memproduksi sperma dan menghasilkan hormon testosteron, sedangkan epididimis berperan dalam transportasi, konsentrasi, maturasi, dan penyimpanan sperma.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem reproduksi babi betina, mencakup organ internal dan eksternal serta proses oogenesis dan siklus ovarium pada babi betina.
Alat reproduksi-ternak materi (peternakan)Diaz Faizi
Alat reproduksi ternak terdiri atas alat reproduksi jantan dan betina. Alat reproduksi jantan meliputi testis, epididimis, vas deferens, kelenjar reproduksi seperti vesikula seminalis dan prostat, serta penis. Sedangkan alat reproduksi betina terdiri atas ovarium, tuba fallopii, uterus, vagina, dan vulva. Kedua sistem alat reproduksi berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan memindahkan gamet untuk proses reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ternak, yang meliputi biosecurity atau kebersihan lingkungan, pakan, dan sanitasi kandang untuk mencegah penyakit pada ternak. Program kesehatan ternak juga mencakup vaksinasi, pemberian vitamin dan obat cacing, serta kontrol parasit. Tujuan manajemen kesehatan ternak adalah untuk memaksimalkan produktivitas dan kesehatan ternak.
Embriogenesis adalah proses perkembangan zigot menjadi individu primitif melalui beberapa tahapan seperti cleavage, blastula, dan gastrula. Cleavage adalah pembelahan zigot menjadi sel-sel kecil. Blastula adalah bola sel yang membentuk rongga di dalamnya. Gastrula memiliki tiga lapisan sel yang membentuk embrio.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Inseminasi buatan adalah deposisi semen ke dalam organ reproduksi betina dengan menggunakan alat. Tujuannya antara lain meningkatkan kualitas genetik keturunan, mencegah penyakit veneris, dan menghemat biaya pemeliharaan pejantan. Prosesnya meliputi seleksi pejantan, penampungan semen, evaluasi kualitas, pemrosesan, inseminasi, pencatatan, dan evaluasi keberhasilan. Pemrosesan semen mencakup pengenceran
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Bab II menjelaskan sejarah dan asal usul babi. Babi diyakini merupakan hewan yang lebih dulu dijinakkan dibanding kucing atau anjing berdasarkan penemuan lukisan dan ukiran berusia lebih dari 25.000 tahun. Babi mulai didomestikasi di Cina sekitar 7.000 tahun lalu. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis babi terkenal seperti Large White dan Landrace beserta ciri khasnya.
Anatomi saluran pencernaan ruminansia dan pseudo-ruminan memberikan pemahaman tentang perbedaan organ pencernaan kedua hewan. Pada ruminansia terdapat rumen, retikulum, omasum dan abomasum sedangkan pada pseudo-ruminan hanya terdapat lambung tunggal.
Este documento presenta un estudio sobre las competencias en TIC de los docentes universitarios según los estándares de la UNESCO. El objetivo es diagnosticar el nivel de competencia de los profesores y cómo aplican las TIC en sus clases. Se aplicó un instrumento de medición a docentes de varias universidades panameñas. Los resultados mostraron que muchos profesores no cumplen a cabalidad con los estándares y que la aplicación de TIC en las aulas es limitada. Se concluye que es necesario mejorar las competencias digitales de los prof
Alat reproduksi-ternak materi (peternakan)Diaz Faizi
Alat reproduksi ternak terdiri atas alat reproduksi jantan dan betina. Alat reproduksi jantan meliputi testis, epididimis, vas deferens, kelenjar reproduksi seperti vesikula seminalis dan prostat, serta penis. Sedangkan alat reproduksi betina terdiri atas ovarium, tuba fallopii, uterus, vagina, dan vulva. Kedua sistem alat reproduksi berfungsi untuk menghasilkan, menyimpan, dan memindahkan gamet untuk proses reproduksi.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen kesehatan ternak, yang meliputi biosecurity atau kebersihan lingkungan, pakan, dan sanitasi kandang untuk mencegah penyakit pada ternak. Program kesehatan ternak juga mencakup vaksinasi, pemberian vitamin dan obat cacing, serta kontrol parasit. Tujuan manajemen kesehatan ternak adalah untuk memaksimalkan produktivitas dan kesehatan ternak.
Embriogenesis adalah proses perkembangan zigot menjadi individu primitif melalui beberapa tahapan seperti cleavage, blastula, dan gastrula. Cleavage adalah pembelahan zigot menjadi sel-sel kecil. Blastula adalah bola sel yang membentuk rongga di dalamnya. Gastrula memiliki tiga lapisan sel yang membentuk embrio.
[Ringkasan]
Buku teks ini membahas lima kegiatan pembelajaran tentang reproduksi hewan, yaitu organ reproduksi, siklus reproduksi, hormon reproduksi, penampungan semen, dan penanganan semen. Tujuannya agar siswa dapat menjelaskan dan memahami proses reproduksi hewan serta dapat melakukan penampungan dan penanganan semen hewan. Materi ini mencakup anatomi, fisiologi, dan tata cara reproduksi beberapa jenis hewan seperti sapi, ayam,
Inseminasi buatan adalah deposisi semen ke dalam organ reproduksi betina dengan menggunakan alat. Tujuannya antara lain meningkatkan kualitas genetik keturunan, mencegah penyakit veneris, dan menghemat biaya pemeliharaan pejantan. Prosesnya meliputi seleksi pejantan, penampungan semen, evaluasi kualitas, pemrosesan, inseminasi, pencatatan, dan evaluasi keberhasilan. Pemrosesan semen mencakup pengenceran
Reproduksi pada hewan dilakukan secara aseksual atau seksual. Reproduksi seksual melibatkan gamet jantan dan betina untuk menghasilkan keturunan baru, sedangkan aseksual tidak melibatkan gamet. Kebanyakan vertebrata hanya bereproduksi secara seksual melalui pembuahan gamet di dalam atau luar tubuh.
Bab II menjelaskan sejarah dan asal usul babi. Babi diyakini merupakan hewan yang lebih dulu dijinakkan dibanding kucing atau anjing berdasarkan penemuan lukisan dan ukiran berusia lebih dari 25.000 tahun. Babi mulai didomestikasi di Cina sekitar 7.000 tahun lalu. Bab ini juga menjelaskan beberapa jenis babi terkenal seperti Large White dan Landrace beserta ciri khasnya.
Anatomi saluran pencernaan ruminansia dan pseudo-ruminan memberikan pemahaman tentang perbedaan organ pencernaan kedua hewan. Pada ruminansia terdapat rumen, retikulum, omasum dan abomasum sedangkan pada pseudo-ruminan hanya terdapat lambung tunggal.
Este documento presenta un estudio sobre las competencias en TIC de los docentes universitarios según los estándares de la UNESCO. El objetivo es diagnosticar el nivel de competencia de los profesores y cómo aplican las TIC en sus clases. Se aplicó un instrumento de medición a docentes de varias universidades panameñas. Los resultados mostraron que muchos profesores no cumplen a cabalidad con los estándares y que la aplicación de TIC en las aulas es limitada. Se concluye que es necesario mejorar las competencias digitales de los prof
The document discusses sectors of the economy and globalization. It mentions four main sectors: quaternary, tertiary, secondary, and primary. It provides examples of economic activity in each sector, such as the Toyota plant in Mississippi and Apple's new campus. The document also discusses different terminology used to describe levels of economic development, such as developed/developing worlds, first/second/third worlds, and core/periphery countries.
This document discusses cost-benefit analysis as a tool for guiding public expenditure decisions. It explains that cost-benefit analysis aims to identify the option that provides the maximum net benefit by comparing total costs and total benefits. It outlines what costs and benefits should include, such as use values, non-use values, and option values. The document also discusses how to value environmental impacts and benefits. It notes some limitations of cost-benefit analysis, such as the challenges of assigning monetary values to all impacts. Finally, it lists the key steps in conducting a cost-benefit analysis.
Конспекти уроків та електронні конспекти-презентації для 5-9 класів
Сценарії та презентації для позакласних заходів
Додатковий матеріал з математики та фізики
Створення власного сайту
Розміщення матеріалів на методичному порталі
Розміщення презентацій в мережі Internet
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan histologi organ penglihatan (organon visus) pada hewan. Organon visus terdiri atas bulbus oculi, palpebrae, conjunctiva, dan musculi extraocular. Bulbus oculi terdiri atas tiga lapisan yang berisi struktur-struktur seperti cornea, sclera, iris, lensa, retina, dan lainnya. Dokumen juga menjelaskan anatomi mata beberapa jenis hewan.
Dokumen tersebut membahas tentang myologi yang mencakup susunan otot dan alat bantunya, kemampuan kontraksi otot, klasifikasi otot berdasarkan morfologi dan fungsi, struktur otot polos, otot bergaris melintang dan otot jantung, serta penjelasan tentang bagian dan jenis-jenis otot.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi hewan, termasuk pengertian anatomi, pembagian anatomi menjadi anatomi makroskopik dan mikroskopik, anatomi khusus, perbandingan, dan veteriner. Juga dibahas tentang istilah-istilah anatomi, struktur dan susunan tulang, persendian, dan sistem anatomi seperti osteologi, artrologi, dan lainnya.
Teks tersebut merangkum anatomi dan fungsi sistem pernapasan pada hewan. Organ utama sistem pernapasan meliputi hidung, farinks, larynx, trakea, paru-paru, dan pleura. Proses pernapasan terdiri atas inspirasi yang aktif dan ekspirasi yang pasif, yang melibatkan kontraksi otot dan elastisitas jaringan.
Organ pembau atau organ olfactorius terletak di rongga hidung dan terdiri atas epitel pembau yang mengandung sel-sel reseptor, penunjang, dan basal. Sel-sel reseptor berisi silia yang dapat mendeteksi molekul bau dan mengirimkan sinyal ke otak melalui n. olfactorius. Epitel ini dapat mendeteksi tujuh kelas molekul bau dasar dan berperan dalam berbagai fungsi seperti perilaku seksual dan sosial.
This document discusses non-pharmacological management options for atrial fibrillation (AF), including ablation procedures. Pulmonary vein isolation is the cornerstone ablation strategy, as 95% of AF triggers originate from the pulmonary veins. During this procedure, radiofrequency energy is applied to electrically isolate the pulmonary veins from the left atrium. Complete isolation of the pulmonary veins has shown success rates of over 80% for preventing AF recurrence. Other ablation procedures discussed include modifying the atrioventricular node to control ventricular rate during AF and linear ablation techniques. The document also reviews the electrophysiological mechanisms of AF and the rationale behind different ablation strategies.
Este documento describe tres funciones fundamentales en circuitos eléctricos: la función escalón, la función rampa y la función impulso. La función escalón tiene un valor de 1 para tiempos mayores a cero y 0 para tiempos menores a cero. La función rampa es igual a t para tiempos mayores a cero y 0 para tiempos menores a cero. La función impulso es cero para cualquier valor de t excepto cero, donde su valor es infinito pero su área es igual a 1.
Laporan praktikum ini membahas anatomi sistem reproduksi jantan dan analisis sperma pada tikus putih. Organ reproduksi jantan terdiri atas bagian eksternal seperti skrotum dan penis, serta bagian internal seperti testis, vas deferens, dan kelenjar aksesoris. Sperma diambil dari testis tikus untuk dianalisis bentuk, jumlah, motilitas, dan velositasnya di bawah mikroskop.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita. Pada pria terdiri atas organ eksteren seperti penis dan testis, serta organ internal seperti vas deferens dan prostat. Pada wanita terdiri atas organ eksternal seperti vulva, klitoris, dan organ internal seperti vagina dan rahim. Dokumen juga membahas tentang perkembangan sperma pada pria dan siklus menstruasi pada wanita.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem reproduksi pria, meliputi struktur genitalia eksterna seperti penis dan skrotum, genitalia internal seperti testis dan epididimis, serta proses spermatogenesis dan produksi testosteron. Dokumen tersebut juga menjelaskan fungsi kelenjar reproduksi pria seperti vesikula seminalis dan prostat serta proses ereksi.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi alat reproduksi pria. Secara anatomis, alat reproduksi pria terdiri dari organ internal seperti testis, epididimis, duktus deferens, vesikel seminalis, prostat, bulbo uretralis dan uretra, serta organ eksternal seperti skrotum dan penis. Secara fisiologis, testis berperan dalam pembentukan sperma, sedangkan organ lainnya membantu proses pematangan, penyimpanan, dan ejakulasi
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi alat reproduksi pria. Secara anatomis, alat reproduksi pria terdiri dari organ internal seperti testis, epididimis, duktus deferens, vesikula seminalis, prostat, bulbo uretralis dan uretra, serta organ eksternal seperti skrotum dan penis. Secara fisiologis, testis berperan dalam pembentukan sperma, sedangkan organ lainnya membantu proses pematangan, penyimpanan, dan pelepasan
Dokumen tersebut membahas organ reproduksi pria, meliputi organ dalam seperti testis, epididimis, vas deferens, dan kelenjar seperti prostat. Juga membahas organ luar seperti penis dan skrotum. Terdapat pula pembahasan mengenai hormon-hormon yang berperan dalam reproduksi pria seperti testosteron dan FSH, serta proses ejakulasi.
Organ reproduksi manusia terdiri dari organ luar dan dalam. Organ luar pria meliputi penis dan skrotum, sedangkan organ dalam meliputi testis dan saluran sperma. Organ luar wanita meliputi vulva dan payudara, sedangkan organ dalam meliputi ovarium, oviduct, uterus, dan vagina. Proses pembentukan gamet yaitu spermatogenesis pada pria dan oogenesis pada wanita, dimana masing-masing membentuk sel sperma dan sel telur.
Sistem reproduksi pria terdiri atas organ reproduksi dalam dan luar. Organ dalam meliputi testis yang memproduksi sperma dan hormon, serta saluran seperti epididimis dan vas deferens. Organ luar terdiri atas penis, skrotum, dan kelenjar aksesoris seperti prostat yang membantu proses ejakulasi. Spermatogenesis diatur oleh hormon seperti testosteron dan FSH. Sistem reproduksi wanita meliputi vulva dan vagina di dalam, serta rahim, ovarium, dan tuba fal
Sistem reproduksi pria terdiri atas organ dalam dan luar. Organ dalam meliputi testis yang memproduksi sperma dan hormon, serta saluran seperti epididimis dan vas deferens. Organ luar meliputi penis dan skrotum. Sistem reproduksi wanita meliputi vulva dan vagina di luar, serta rahim, ovarium, dan tuba falopi di dalam. Kedua sistem dipengaruhi oleh hormon untuk mensupport proses reproduksi.
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fisiologi sistem reproduksi pria dan wanita. Menguraikan organ-organ utama seperti testis, ovarium, saluran reproduksi, dan kelenjar-kelenjar tambahan. Juga menjelaskan proses pembentukan sperma (spermatogenesis) dan sel telur (oogenesis) yang terjadi di organ-organ tersebut.
Reproduksi merupakan proses menghasilkan individu baru dari organisme sebelumnya.
Reproduksi bertujuan untuk melestarikan jenisnya agar tidak punah.
Makhluk hidup melakukan reproduksi dengan 2 cara, yaitu :
a. Vegetatif (aseksual), b. Generatif (seksual)
Organ reproduksi pria terdiri dari organ eksternal seperti penis dan skrotum, serta organ internal seperti testis dan epididimis. Organ tersebut berfungsi untuk menghasilkan dan menyimpan sperma. Sedangkan organ reproduksi wanita meliputi vulva, vagina, uterus, tuba fallopi, dan ovarium. Organ-organ tersebut berperan dalam proses konsepsi dan kehamilan.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
1. Anatomi
Organ Sistem Reproduksi:
Organa Genitalia Masculina
Departemen Anatomi Fisiologi dan Farmakologi
Fakultas Kedokteran Hewan
Institut Pertanian Bogor (IPB)
2. Organa Genitalia
Masculina
Terdiri atas:
1.Testes, sepasang, produksi: sperma (isi: spermatozoa)
dan hormon kelamin jantan
2. Ducts transpor sperma ke urethra
3.Kelenjar accessoris menambah sekresi ke sperma
(semen)
4.Penis, organ kopulasi pada jantan, deposit semen ke
dalam saluran reproduksi betina
5.Scrotum - preputium, kulit teradaptasi khusus terkait
fungsi testes dan penis
4. • Pada kebanyakan spesies (termasuk manusia) testes
turun ke dalam scrotum pada saat kelahiran
• Pada beberapa spesies, testes tidak turun (tetap berada
dalam rongga perut; testiconda): gajah, hyrax,
trenggiling
• Pada rodensia, kelelawar, beberapa insektivora testes
hanya turun ke scrotum saat musim kawin (breeding
season)
Pada hewan dewasa keadaan satu monorchid atau kedua
testes cryptorchid tidak turun ke scrotum dan biasanya
hewan tersebut tidak fertil
Testes
Terletak di dalam kantong scrotum
(scrotal sacs), tergantung di luar tubuh
5. Kelainan penurunan testis:
Cryptorchismus – cryptorchid – hewan steril
(testis di abdominal /canalis inguinalis)
Monorchismus: satu testis tidak turun
Hernia inguinalis !!!
Testiconda : gajah, trenggiling dalam ruang perut
birahi testis turun: rodentia, kelelawar
6. Mengandung massa tubular yang berputar disebut tubulus
seminiferous. Tubuli ini tempat produksi spermatozoa
melalui meiosis
Diantara tubuli terdapat sel-sel interstitialis (Sel Leydig) yang
menghasilkan hormon kelamin jantan testosteron
Testes
Interstitial cells
8. Sayatan histologis dinding tubulus seminiferi
Sel –sel spermatogenik (spermatogonia, spermatosit,
spermatid, spermatozoa)
Sel sustentakular (Sel Sertoli)
9. Spermatogenesis secara ideal terjadi pada 2-10 C
lebih rendah dari suhu tubuh.
Keperluan untuk menjaga suhu ideal
spermatogenesis lebih besar pada unggas (suhu
tubuh lebih tinggi dari mammalia) . Maka
spermatogenesis biasanya terjadi pada malam
hari. Sperma unggas lebih resisten terhadap panas
Scrotum
Testes terletak di dalam scrotum, yang terbagi menjadi 2 oleh
septum. Kulit scrotum licin dan basah, mengandung banyak
kel minyak dan kel keringat dan melanin -- Pigmen ini
melindungi testis dari sinar UV.
Scrotum memiliki 2 lapis otot membantu kontrol suspensi
(naik turun) nya scrotum
Tunica dartos : -otot polos (pada fascia)
M. cremasterica : otot skelet, penarik scrotum
10. 1. Dua kelompok otot (cremaster dan tunica dartos).
• Otot kontraksi, menarik testis mendekati tubuh saat
suhu di luar lebih dingin dari normal
• Otot relaksasi, menggerakkan testis menjauhi tubuh di
saat suhu di luar lebih panas dari normal
2. Struktur jalinan pembuluh darah arteri dan vena Plexus
pampiniformis mendinginkan darah yang masuk ke
testis di bawah suhu tubuh
3. Kulit scrotum memiliki sedikit lapis lemak sehingga tdk
cukup brfungsi sebagai penghangat
4. Banyaknya kelenjar keringat sweat glands memfasilitasi
proses pendinginan yg efektif melalui evaporasi
Pengaturan Temperatur (termoregulator)
di testes
11. Kulit Scrotum tipis, banyak
kel sebaseus dan kel
keringat.
Kulit Scrotum melekat pada
tunica dartos
(fibromuscular )
Di prof. t.dartos ada fascia
yg berasal dr peritoneum
• External spermatic
fascia (fascia spermaticus
externus)
• Vaginal tunic (tunica
vaginalis)
• M. cremasterica
12. Mengandung:
Ductus Deferens
Pembuluh darah, limfe, syaraf (plexus testicularis)
M. cremaster
otot skelet dari M. obliqus internus abdominis
kemampuan kontraksi singkat
(tidak terlalu utama sebagai penarik testis)
Terutama untuk mekanisme pompa plexus pampiniformis
Plexus pampiniformis
pembuluh darah a dan v spermatica
(saling terjalin dalam bentukan jala)
membentuk sistem pertukaran dengan aliran yang
berlawanan, berguna dalam:
Menurunkan suhu darah yang masuk testis
Menurunkan derajat denyut pulsus
proses pemasukan hormon testosteron ke dalam
aliran darah (countercurrent exchange)
Spermatic cord (Funiculus spermaticus)
13. 1. Epididymis
Fungsi
• Memfasilitasi sperma setelah keluar dari testis
• Penyimpanan dan pematangan sperma
• Sekreta bahan untuk memelihara sperma
Alat penyalur
menyalurkan sperma dari testis keluar tubuh
14. Spermatozoa matang
1) mampu melakukan fertilisasi
2) motil
3) mampu untuk respirasi anaerobik
Semua proses ini adalah testosterone dependent.
Bagian ekor (tail) epididymis memiliki 3 lapis otot polos
diinervasi oleh syaraf simpatis untuk memfasilitasi
proses ejakulasi
Epididymis
Spermatozoa menjadi matang secara
morfologi dan biokemis di epididymis
15. 2. Ductus (vas) deferens
Berjalan melewati pubis dan
vesica urinaria (VU),
membentuk ampulla di
posterior VU.
Ampulla bergabung dengan
vesicula seminalis membentuk
ductus ejaculatorius. Di area
kel prostate saluran ini
bergabung dengan urethra.
Otot polos di VD mengalirkan
sperma peristalsis.
Pada Vasectomy ductus deferens akan “diputus”.
Alat penyalur
16. 3. Urethra
Saluran bersama sistem
urinari dan sistem reproduksi
1. Prostatic urethra dari
VU ke kel prostat
2. Membranous urethra
dari prostat ke penis,
3. Spongiosa atau
penile urethra dalam
penis
Duct system URETHRA : canalis urogenitalis (dwifungsi pada
jantan). panjang tergantung besar dan jenis hewan.
pada kuda ada fossa glandis
17. Ada 4 kelenjar akesoris (jenis dan jumlah bervariasi antar spesies)
1. Kelenjar Ampullary pembesaran ductus deferens,
2. Seminal Vesicle/kel. Vesicularis penting pada tikus, sapi, babi dan
kuda, tapi absen di anjing dan kucing. Sekreta kel. vesicularis membentuk
sebagian besar volume semen, memberikan nutrients kepada sperma
3. Kelenjar Prostata penting di anjing dan manusia. Mensekresikan
sekreta bersifat alkalis untuk menetralisasi keasaman pada urethra jantan
dan vagina betina. Pada hewan tua: hipertrofi kel prostat
4. Kelenjar Cowper’s (bulbourethral) memiliki beragam fungsi pada
spesies berbeda. Sekreta melubrikasi dan membersihkan sisa urine atau
membentuk vaginal plug pada betina setelah kopulasi. Kelenjar ini absen
di anjing, beruang dan mamalia akuatik.
Kelenjar Aksesoris
20. Penis
Bentuk dan Ukuran
Anjing, beruang, anjing laut, kelelawar, rodensia memiliki
tulang khusus (baculum) pada penis yang dapat
mempertahankan ereksi.
Pada sapi, kambing/domba and babi penis memiliki
lekukan berbentuk huruf “S” (Flexura sigmoidea) yang
memungkinkan penyimpanan penis pada saat tidak
digunakan
Pada banyak spesies bentuk penis beradaptasi untuk sesuai
dan cocok dengan vagina. Babi: ulir, Sapi: ujung penis
berputar Marsupial: spt garpu. Beberapa memiliki papila, duri
atau kait atau yang akan mempertahankan keberadaan penis
dalam vagina selama kopulasi untuk memfasilitasi deposit
semen
21. Tersusun atas 3 kolom jaringan erektil
Jaringan ini berujung bebas di bagian radix, tapi
bergabung pada bagian bodi
Penis
1. Crura/crus penis
2. Corpus cavernosum
3. Corpus spongiosum glans
1. Crus penis
2. Bulb
3. Corpus spongiosum
4. Corpus cavernosum
5. Urethra
6. Bladder
7. Ureter
8. Deferent duct
9. Glans penis
22. Jenis Penis
1. Tipe Fibroelastik
semi-rigid bahkan pd saat tidak ereksi, tersimpan dalam
bentuk kurva S; Ereksi sbg hasil penuhnya jaringan
erektil dengan darah (corpus cavernosum)
babi, ruminansia
2. Tipe Muskulokavernosus
Mengalami peningkatan ukuran panjang dan diameter pada
saat jaringan erektil corpus cavernosum diisi darah
manusia, kuda, anjing