KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Fungi ditempatkan dalam kingdom tersendiri berdasarkan ciri-ciri khususnya. Makalah ini membahas tentang perbedaan fungi dari organisme lain dan pengklasifikasiannya ke dalam divisi, kelas, dan bangsa berdasarkan karakteristik morfologi dan filogenetiknya.
Laporan praktikum ini membahas tentang pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Tujuannya adalah mahasiswa mampu membuat media tersebut untuk menumbuhkan bakteri. Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Kedua media dibuat sesuai perhitungan dan kebutuhan nutrisi bak
1. Dokumen tersebut membahas tentang jamur, mulai dari pengertian, klasifikasi, hingga keuntungan dan kerugian jamur.
2. Jamur diklasifikasikan ke dalam 5 divisi berdasarkan cara reproduksi generatifnya, yaitu menghasilkan spora askus, basidium, zigospora, atau zoospora.
3. Salah satu jamur yang bermanfaat adalah Rhizopus oryzae yang digunakan untuk membuat tempe melalui
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Laporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
Makalah ini membahas tentang fungi (jamur) dengan menjelaskan pengertian, sistem reproduksi, struktur tubuh, dan klasifikasi jamur serta peranan jamur bagi kehidupan."
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”DAMPAK GLOBALISASI TERHADAP POLITIK”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................ 3
1. Pengetian Globalisasi.............................................................................. 3
2. Dampak Globalisasi Terhadap Bidang Politik Di Indonesia................... 4
3. Langkah Langkah Yang Perlu Diambil Indonesia Dalam Menghadapi
Dampak Globalisasi.................................................................................. 8
BAB III PENUTUP..................................................................................... 10
A. Kesimpulan.......................................................................................... 10
B. Saran.............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 11
Fungi ditempatkan dalam kingdom tersendiri berdasarkan ciri-ciri khususnya. Makalah ini membahas tentang perbedaan fungi dari organisme lain dan pengklasifikasiannya ke dalam divisi, kelas, dan bangsa berdasarkan karakteristik morfologi dan filogenetiknya.
Laporan praktikum ini membahas tentang pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Tujuannya adalah mahasiswa mampu membuat media tersebut untuk menumbuhkan bakteri. Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Kedua media dibuat sesuai perhitungan dan kebutuhan nutrisi bak
1. Dokumen tersebut membahas tentang jamur, mulai dari pengertian, klasifikasi, hingga keuntungan dan kerugian jamur.
2. Jamur diklasifikasikan ke dalam 5 divisi berdasarkan cara reproduksi generatifnya, yaitu menghasilkan spora askus, basidium, zigospora, atau zoospora.
3. Salah satu jamur yang bermanfaat adalah Rhizopus oryzae yang digunakan untuk membuat tempe melalui
Laporan praktikum mikrobiologi ini membahas pembuatan dua jenis media tumbuh, yaitu media padat Nutrien Agar (NA) dan media cair Nutrien Broth (NB). Langkah-langkah pembuatan media meliputi penimbangan bahan, pencampuran dengan air, sterilisasi, dan pengisian ke wadah tumbuh. Media digunakan untuk menumbuhkan berbagai mikroorganisme sesuai syarat yang baik seperti kandungan nutrisi dan kondisi fisik yang
Laporan praktikum isolasi jamur Colletotrichum dan Cercospora mendeskripsikan proses isolasi kedua jamur penyebab penyakit pada tanaman cabai dan kacang tanah. Isolasi dilakukan dengan mengambil bagian yang terinfeksi, menanamkannya pada media PDA, dan mengamati pertumbuhannya selama seminggu. Hasilnya menunjukkan Colletotrichum tumbuh lebih cepat dari Cercospora."
Makalah ini membahas tentang fungi (jamur) dengan menjelaskan pengertian, sistem reproduksi, struktur tubuh, dan klasifikasi jamur serta peranan jamur bagi kehidupan."
Teks tersebut membahas tentang peran jamur terhadap tumbuhan dan manusia. Jamur dapat berperan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman maupun manusia, namun juga bermanfaat sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membantu proses dekomposis.
Teks tersebut membahas tentang isolasi bakteri untuk mendapatkan kultur murni yang terdiri dari satu jenis bakteri. Beberapa metode isolasi yang disebutkan adalah pengenceran, penuangan, pengesekan, dan pengucilan satu sel. Metode-metode tersebut bertujuan memisahkan satu jenis bakteri dari campuran bakteri lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang media mikrobiologi, termasuk definisi dan tujuan
pembuatan media, klasifikasi media berdasarkan komposisi dan fungsi, serta jenis-jenis media
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme tertentu.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Proposal penelitian ini membahas analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur di permukaan kaca. Berdasarkan tinjauan pustaka, jamur tidak dapat tumbuh di bahan anorganik seperti kaca karena kaca tidak mengandung zat yang dapat diserap oleh jamur.
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiWarnet Raha
1. Jamur dapat hidup di berbagai lingkungan dan menginfeksi berbagai bagian tubuh manusia seperti kulit kepala, tubuh, kuku, dan bagian intim.
2. Faktor yang memicu infeksi jamur antara lain lembab, panas, keringat berlebihan, trauma, gangguan flora normal tubuh, dan penyakit seperti HIV/AIDS.
3. Gejala infeksi jamur kulit berupa bercak berwarna putih, merah, hitam yang gatal dan b
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Makalah ini membahas peranan mikroorganisme dalam lingkungan, kehidupan sehari-hari, dan kesehatan masyarakat. Secara khusus dijelaskan peranan mikroba dalam air minum, limbah, sungai, dan udara. Keberadaan bakteri coliform dan E. coli dalam air digunakan sebagai indikator kualitas air. Mikroorganisme juga berperan penting dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri pathogen pada ikan. Bakteri dapat menyebabkan berbagai penyakit pada ikan seperti vitiligo, fin rot, bacterial gill rot, columnaris, aeromonas, dan dropsy yang ditandai dengan gejala klinis seperti noda putih, pembusukan sirip dan ekor, pendarahan, serta penumpukan cairan. Dokumen juga menjelaskan taksonomi ikan mas koki dan ikan komet serta faktor-faktor yang memp
Mikroba memiliki siklus hidup yang kompleks, dimulai dari invasi ke tubuh inang, infeksi, dan penyebaran. Faktor virulensi seperti adhesi, invasi, toksin dan enzim memungkinkan mikroba bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Flora normal membantu mencegah kolonisasi patogen dengan kompetisi tempat dan zat gizi serta menghasilkan produk yang bermanfaat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengamatan jamur mikroskopis dari sampel jagung busuk.
2. Jamur yang diamati adalah Aspergillus sp. pada perbesaran 40x.
3. Dokumen juga membahas ciri-ciri umum jamur seperti bersel satu atau berbenang, serta peran jamur di lingkungan.
Ayat-ayat Al Quran menunjukkan bahwa Allah menciptakan berbagai makhluk hidup termasuk mikroorganisme walaupun tak terlihat. Mikroorganisme berperan dalam siklus kehidupan di bumi sebagaimana ditunjukkan peranannya dalam tanah dan lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang peran jamur terhadap tumbuhan dan manusia. Jamur dapat berperan sebagai patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman maupun manusia, namun juga bermanfaat sebagai bahan makanan, obat-obatan, dan membantu proses dekomposis.
Teks tersebut membahas tentang isolasi bakteri untuk mendapatkan kultur murni yang terdiri dari satu jenis bakteri. Beberapa metode isolasi yang disebutkan adalah pengenceran, penuangan, pengesekan, dan pengucilan satu sel. Metode-metode tersebut bertujuan memisahkan satu jenis bakteri dari campuran bakteri lainnya.
Dokumen tersebut membahas tentang media mikrobiologi, termasuk definisi dan tujuan
pembuatan media, klasifikasi media berdasarkan komposisi dan fungsi, serta jenis-jenis media
yang digunakan untuk menumbuhkan dan mengisolasi mikroorganisme tertentu.
Laporan ini merangkum hasil praktikum bakteriologi pertanian yang dilakukan oleh mahasiswa bernama Yuricha Kusumawardani. Laporan ini membahas tentang isolasi bakteri penyebab penyakit tanaman, identifikasi karakteristik bakteri, dan uji patogenisitas bakteri untuk mengetahui penyebab penyakit tanaman."
Mikroorganisme adalah organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang hanya dapat diamati dengan mikroskop. Terdiri dari bakteri, fungi, virus, protozoa, dan alga. Bakteri, fungi, dan virus mempengaruhi kehidupan manusia baik secara positif maupun negatif.
Laporan ini menjelaskan 7 jenis penyakit tanaman yang diamati pada berbagai tanaman seperti kakao, cabai, pisang, tomat dan singkong. Jenis penyakitnya meliputi busuk buah, mosaik, antraknosa, bercak daun, nematoda bengkak akar, dan bercak coklat. Gejala dan penyebab masing-masing penyakit dijelaskan beserta gambar atau foto ilustrasi.
Laporan Praktikum Kultur Jaringan: Pembuatan Media Sederhana, Isolasi, dan In...UNESA
1. Ada 141 botol media steril yang dihasilkan dari praktikum pembutan media sederhana, namun 2 diantaranya mengalami kontaminasi bakteri yaitu warna media berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Pada eksplan daun Lemon (Citrus Limon (L.)) hanya ada 1 eksplan dalam kondisi baik, namun tidak tumbuh kalus. Terjadi kontaminasi oleh bakteri pada 3 eksplan, hal ini ditunjukkan dengan warna media dibawah eksplan daun yang berubah warna menjadi bening membentuk “pulau-pulau”.
3. Faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan pada praktikum ini adalah:
- Organisme kecil yang masuk ke dalam media berupa bakteri
- Botol kultur atau alat-alat tanam yang kurang steril
- Lingkungan kerja dan ruang kultur yang kotor
- Kecerobohan dalam pelaksanaan
Proposal penelitian ini membahas analisis penyebab kegagalan pertumbuhan jamur di permukaan kaca. Berdasarkan tinjauan pustaka, jamur tidak dapat tumbuh di bahan anorganik seperti kaca karena kaca tidak mengandung zat yang dapat diserap oleh jamur.
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiWarnet Raha
1. Jamur dapat hidup di berbagai lingkungan dan menginfeksi berbagai bagian tubuh manusia seperti kulit kepala, tubuh, kuku, dan bagian intim.
2. Faktor yang memicu infeksi jamur antara lain lembab, panas, keringat berlebihan, trauma, gangguan flora normal tubuh, dan penyakit seperti HIV/AIDS.
3. Gejala infeksi jamur kulit berupa bercak berwarna putih, merah, hitam yang gatal dan b
Laporan Praktikum Kultur Jaringan Hewan: Kultur Sel Embrio Ayam Menggunakan M...UNESA
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut :
1. Perkembangan sel fibroblas embrio ayam umur 6 hari yang diamati menggunakan mikroskop inverted mengalami pertumbuhan dan tampak bahwa jumlah sel bertambah. Jumlah sel embrio ayam pada cawan 1 sebanyak 1861, lebih banyak daripada jumlah sel embrio ayam pada cawan 2 yaitu sebanyak 329. Dengan viabilitas sel pada cawan 1 sebesar 70,23 %, dan viabilitas sel pada cawan 2 sebesar 25 %.
2. Faktor yang memepngaruhi pertumbuhan dan perkembangan kultur sel fibroblast embrio ayam yang berumur 6 hari adalah lingkungan kultur seperti kondisi psikokimia dan fisiologis dari medium penumbuh sel serta lingkungan di inkubator, jenis sel primer yang akan dikultur, usia sampel, teknik pengerjaan kultur dan faktor kontaminasi.
Makalah ini membahas peranan mikroorganisme dalam lingkungan, kehidupan sehari-hari, dan kesehatan masyarakat. Secara khusus dijelaskan peranan mikroba dalam air minum, limbah, sungai, dan udara. Keberadaan bakteri coliform dan E. coli dalam air digunakan sebagai indikator kualitas air. Mikroorganisme juga berperan penting dalam proses pengolahan limbah dan daur ulang zat hara.
Dokumen tersebut membahas tentang bakteri pathogen pada ikan. Bakteri dapat menyebabkan berbagai penyakit pada ikan seperti vitiligo, fin rot, bacterial gill rot, columnaris, aeromonas, dan dropsy yang ditandai dengan gejala klinis seperti noda putih, pembusukan sirip dan ekor, pendarahan, serta penumpukan cairan. Dokumen juga menjelaskan taksonomi ikan mas koki dan ikan komet serta faktor-faktor yang memp
Mikroba memiliki siklus hidup yang kompleks, dimulai dari invasi ke tubuh inang, infeksi, dan penyebaran. Faktor virulensi seperti adhesi, invasi, toksin dan enzim memungkinkan mikroba bertahan hidup dan berkembang biak di dalam tubuh. Flora normal membantu mencegah kolonisasi patogen dengan kompetisi tempat dan zat gizi serta menghasilkan produk yang bermanfaat.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengamatan jamur mikroskopis dari sampel jagung busuk.
2. Jamur yang diamati adalah Aspergillus sp. pada perbesaran 40x.
3. Dokumen juga membahas ciri-ciri umum jamur seperti bersel satu atau berbenang, serta peran jamur di lingkungan.
Ayat-ayat Al Quran menunjukkan bahwa Allah menciptakan berbagai makhluk hidup termasuk mikroorganisme walaupun tak terlihat. Mikroorganisme berperan dalam siklus kehidupan di bumi sebagaimana ditunjukkan peranannya dalam tanah dan lingkungan.
Kelas 1 H/ kelompok-4 farmasi umn al waliyah
Tugas kelompok -4 mata kuliah : mikrobiologi & virologi
Judul : TEKNIK INOKULASI MIKROBA DAN MEDIA PERTUMBUHAN MIKROBA
Dosen pengampu : Yayuk putri rahayu S.Si.,M.Si.
Kelas/kelompok : 1H/ 4
Rizka agustina pasaribu (222114087)
Meri agustina (222114098)
Athiyah (222114140)
Teuku Luthfiah Ramadhini (222114155)
Fadly ramadhan andiro (222114163)
Arita sanjaya (222114174)
Program studi farmasi
Universitas muslim nusantara al wasliyah
Tahun ajaran 2022/2023
#mikrobiolofgidanvirologi
#microbiologiandvirology
#farmasi
#farmasiUMNAW
#farmasiUMNALWasliyah
#UMNALWasliyah
#UniversitaNusantaraALWasliyah
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang standar kompetensi lulusan 1 dan 2 untuk mata pelajaran biologi SMA berdasarkan indikator kisi-kisi UN 2013. Ringkasan mencakup penjelasan tentang virus, keanekaragaman hayati, klasifikasi protista dan alga, serta ciri-ciri kelompok tumbuhan dan hewan.
Jamur merupakan organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil. Terdiri dari 4 klasifikasi berdasarkan cara reproduksi seksualnya, yaitu Zygomycota, Ascomycota, Basidiomycota, dan Deuteromycota. Masing-masing klasifikasi memiliki ciri khas pada struktur, cara hidup, dan reproduksinya. Jamur berperan penting dalam ekosistem sebagai pengurai, simbiosis, dan beberapa diantaranya bermanfaat bagi
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang materi jamur (fungi). Materi tersebut mencakup struktur, cara hidup, reproduksi, dan klasifikasi berbagai jenis jamur. Tujuan pembelajarannya antara lain agar siswa dapat mengidentifikasi ciri-ciri dan cara reproduksi jamur serta menyajikan hasil pengamatan tentang jamur dalam bentuk laporan.
Dokumen tersebut merangkum prosedur penting dalam pekerjaan laboratorium mikrobiologi seperti menuang media dan memindahkan kultur mikroba, dengan tujuan melatih mahasiswa bekerja secara aseptik. Dibahas pula berbagai jenis media yang sering digunakan untuk menumbuhkan bakteri dan jamur tertentu, seperti Nutrient Agar, Potato Dextrose Agar, serta peran zat kimia dalam media tersebut untuk pertumbuhan mik
Kelompok 8 membahas class Deuteromycetes yang merupakan jamur tidak sempurna yang hanya bereproduksi secara vegetatif. Jamur pada class ini tidak memiliki fase seksual sehingga dinamakan jamur tidak sempurna. Mereka dapat bereproduksi dengan konidiospora, memiliki hifa bersekat, dan mayoritas bersifat saprobe. Beberapa jamur pada class ini memiliki peran penting sebagai penghasil antibiotik, namun ada juga yang merugikan se
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan MediumRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan prosedur pembuatan tiga jenis medium tumbuh, yaitu PDA (untuk kapang dan jamur), NA (untuk bakteri), dan TEA (untuk jamur). Dilakukan dengan merebus bahan nutrisi seperti kentang, daging, dan tauge kemudian dicampur dengan agar dan gula untuk membentuk medium padat setelah disterilkan.
BUKU ADMINISTRASI GURU KELAS SD 2024 /2025Redis Manik
Buku administrasi guru kelas SD adalah serangkaian dokumen dan catatan yang digunakan oleh guru untuk mengelola kegiatan pembelajaran dan administrasi kelas secara efektif. Buku-buku ini membantu guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi proses pembelajaran serta memastikan kelancaran operasional kelas. Berikut adalah beberapa jenis buku administrasi yang umumnya digunakan oleh guru kelas SD:
Buku Induk Siswa: Berisi data pribadi siswa, seperti nama, tanggal lahir, alamat, nomor induk siswa, dan informasi penting lainnya.
Buku Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP): Dokumen perencanaan yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru setiap hari atau setiap minggu.
Buku Program Tahunan (Prota): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu tahun ajaran.
Buku Program Semester (Promes): Dokumen yang berisi rencana kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan selama satu semester.
Buku Agenda Harian: Catatan harian tentang kegiatan pembelajaran yang dilakukan setiap hari, termasuk materi yang diajarkan dan kegiatan siswa.
Buku Absensi Siswa: Catatan kehadiran siswa setiap hari, termasuk alasan ketidakhadiran jika ada.
Buku Nilai: Catatan penilaian hasil belajar siswa, termasuk nilai ulangan harian, tugas, ujian tengah semester, dan ujian akhir semester.
Buku Catatan Prestasi dan Pelanggaran Siswa: Berisi catatan tentang prestasi yang diraih siswa serta pelanggaran yang dilakukan dan tindakan yang diambil.
Buku Inventaris Kelas: Catatan inventaris barang-barang yang ada di kelas, seperti peralatan belajar, alat peraga, dan buku-buku.
Buku Kas Kelas: Catatan tentang keuangan kelas, termasuk pemasukan dan pengeluaran dana kelas.
Buku Laporan Harian dan Bulanan: Laporan tentang kegiatan dan perkembangan siswa serta kondisi kelas yang dibuat setiap hari atau setiap bulan.
Buku Piket Guru: Catatan tentang tugas piket harian guru untuk mengawasi kegiatan di sekolah dan kelas.
Buku administrasi ini membantu guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan lebih terorganisir dan efisien, serta memudahkan dalam pelaporan dan evaluasi kegiatan pembelajaran.
0851 5645 4808 Info Lowongan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Persyaratan PKL...perusahaan704
Info Perusahaan PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Pendaftaran PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Tempat PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Lokasi PKL Jurusan TKJ Temanggung, Info Jadwal PKL Jurusan TKJ Temanggung
UNIKBET : Bandar Slot Pragmatic Play Ada Deposit Via Bank Aceh Syariah Resmi ...unikbetslotbankmaybank
Pada hari ini 07 Juni 2024, Link Slot Gacor Pragmatic Play Deposit Bank Aceh Syariah Promo Bonus Terbesar Banyak Promo Spektakuler di provider Pragmatic Play adalah Unikbet karena berlicensi resmi internasional. Maka dari itu, Untuk anda para pemain slot online yang berada di kota Cikampek, bisa bermain dengan tenang dan aman. Berikut rekomendasi daftar situs slot bisa deposit pakai Bank Aceh Syariah khusus untuk anda yang berlokasi di Kota Cikampek:
1. Slot Gates of Gatot Kaca 1000
2. Slot Sugar Rush 1000
3. Slot Aztec Gems
4. Slot Way of Ninja
5. Slot Joker's Jewels
6. Nexus Gates of Olympus™
Kepada anda para warga kota Cikampek, jangan menunggu terlalu lama lagi. Buruan daftar akun slot Bank Aceh Syariah resmi anda hanya di unikbet sekarang juga.
Hubungi kontak resmi kami :
» Telegram : 0813 7044 7146
» Link Daftar : unikbet . link / daftar
» Whatsapp : 0813 7044 7146
Atau Langsung ketik di Google : " UNIKBET "
#Cikampek #slotBankAcehSyariah #slotviaBankAcehSyariah #daftarslotBankAcehSyariah #unikbet
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptxFORTRESS
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Pintu Aluminium Kaca di Kuta Selatan, Pintu Aluminium Minimalis di Bangli, Daun Pintu Aluminium di Jembrana, Pintu Kamar Aluminium di Pekutatan.
ALUMINOS FORTRESS adalah produk Pintu Baja Motif Kayu Sebuah terobosan inovasi terbaru sebagai alternatif pengganti pintu rumah konvensional yang mengunakan material baja sebagai bahan baku utamanya.
Tingkatkan Keamanan Rumah Anda dengan 13 Keunggulan Fortress Pintu Baja!
- Material Baja Berkualitas Tinggi.
- Finishing dengan Pola Serat Kayu Alami.
- Kusen Baja dengan Detail Architrave yang Anggun.
- Engsel Baja Tersembunyi dalam 4 Set.
- Sistem Penguncian 5 Titik dengan Kunci Utama.
- Sistem Keamanan A-B Lock dengan 7 Kunci Elektronik.
- Dilengkapi dengan Slot/Grendel untuk Penguncian Tambahan.
- Terdapat Lubang Pengintip.
- Pelindung Karet pada Kusen dan Daun Pintu.
- Lapisan Honeycomb Paper sebagai Penyerap Suara.
- Lapisan PE-Film untuk Perlindungan Tambahan.
- Dilengkapi dengan 6 Set Baut Pemasangan.
- Memiliki Ambang Pintu yang Kokoh.
Dapatkan keamanan yang tak tertandingi dengan Fortress Pintu Baja, solusi pintu yang kuat dan tahan lama untuk melindungi rumah Anda.
Hubungi Kami Segera (0821-7001-0763)
Head Office (Kantor Pusat) :
Jl. Raya Binong Jl. Kp. Cijengir No. 99, Rt.005/Rw.003, Binong, Kec. Curug, Kabupaten Tangerang, Banten 15810
Kantor Cabang JBS : (Solo, Pekanbaru, Surabaya, Lampung, Palembang, Kendari, Makassar, Balikpapan, Medan, Dan Kota Lainnya Menyusul)
Provinsi Bali Meliputi : Kab Badung-Mangupura, Kab Bangli, Kab Buleleng-Singaraja, Kab Gianyar, Kab Jembrana-Negara, Kab Karangasem-Amlapura, Kab Klungkung-Semarapura, Kab Tabanan, Kota Denpasar Dan Seluruh Kota Se-Indonesia.
#pintukacaaluminiumdibuleleng #pintualuminiumkacadikutaselatan #pintualuminiumminimalisdibangli #daunpintualuminiumdijembrana #pintukamaraluminiumdipekutatan
Pintu Kaca Aluminium di Buleleng, Toko Pintu Aluminium Terdekat di Kuta Utara, Pintu Kusen Aluminium di Kintamani, Pintu Wc Aluminium di Melaya, Kusen Dan Pintu Aluminium di Blahbatuh.
MODERN!!! WA 0821 7001 0763 (ALUMINOS) Pintu Kaca Aluminium di Buleleng.pptx
Kti lengkap 1 5 nova
1. 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu mikrobiologi sangat berkembang luas pada berbagai
bidang ilmu pengetahuan, misalnya kesehatan, pertanian, industri, lingkungan
hidup, bidang pangan, bahkan bidang antariksa (Waluyo, 2009). Mikrobiologi
adalah ilmu pengetahuan mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis
dikenal dengan mikroorganisme atau jasad renik yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop (Pelczar, 2007).
Dalam bidang mikrobiologi, dibutuhkan teknik khusus untuk mempelajari
mikroorganisme, dan untuk menumbuhkan dan mempelajari sifat-sifat
mikroorganisme diperlukan suatu media sebagai tempat pertumbuhan
mikroorganisme. Media tersebut dapat berbentuk cair, padat, dan semi padat,
tergantung mikroorganisme yang akan ditumbuhkan (Anisah dan Rahayu, 2015)
Media pertumbuhan harus memenuhi persyaratan nutrisi yang dibutuhkan
oleh mikroorganisme (Atlas, 2004). Nutrisi yang dibutuhkan mikroorganisme
untuk pertumbuhannya meliputi karbon, nitrogen, unsur non logam seperti sulfur
dan fosfor, unsur logam seperti Ca, Zn, Na, K, Cu, Mn, Mg, dan Fe, Vitamin, Air,
dan Energi (Cappucino, 2014).
Sumber nutrisi yang hampir sama dengan media pertumbuhan
mikroorganisme sangat banyak dan belum di manfaatkan. Salah satunya adalah
limbah kulit pisang kepok. Limbah kulit pisang kapok tersebut memilki nutrisi
yang cukup sama dengan media untuk pertumbuhan bakteri. Kandungan gizi yang
terdapat pada kulit pisang kapok cukup banyak, yaitu, seperti karbohidrat, lemak,
protein, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin B, vitamin C, dan air (Basse, 2000).
Peneliti terdahulu berhasil menemukan media alternatif untuk
pertumbuhan mikroorganisme dari bahan-bahan yang mudah ditemukan di alam.
Seperti yang dilakukan oleh arulananthan (2012) yang menggunakan beberapa biji
dari suku leguminoseae yaitu kacang tunggak, kacang hijau, kavang kedelai
hitam, dan kedelai untuk pertumbuhan berbagai macam bakteri seperti
Escherichia coli, Bacillus sp, Staphylococcus sp, Klebsiella sp, dan Pseudomonas
1
2. 2
sp. Selain bakteri, bahan-bahan tersebut juga dapat digunakan sebagai
pertumbuhan jamur (Ravimannam, 2014).
Media pertumbuhan bakteri juga dapat dibuat dari buah dan sayuran.
Menurut Deivanayaki (2012) yang melakukan penelitian tentang media
pertumbuhan bakteri dari sayur-sayuran seperti wortel, tomat, kubis, dan labu.
Beberapa buah juga digunakan untuk media pertumbuhan bakteri, seperti buah
avokad (Famurewa, 2008) dan buah bit (Al-Azzauy, 2011). Selain biji-bijian,
sayuran, dan buah, media pertumbuhan bakteri juga dapat dibuat dari berbagai
jenia umbi-umbian yang kaya akan karbohidrat, seperti singkong (Kwoseh, 2012),
kentang (Martyniuk, 2011), umbi palmirah dan sagu (Tharmila, 2011).
Pada saat ini banyak bahan-bahan yang berasal dari alam masih belum
digunakan dan dimanfaatkan. Harga media instant yang relatif mahal, serta
sumber daya alam yang mudah di dapat dan tidak memerlukan biaya yang mahal,
membuat peneliti ingin meneliti, serta untuk memberikan alternatif media
pertumbuhan mikroorganisme dari bahan-bahan yang berasal dari alam dan tidak
digunakan lagi (limbah) seperti kulit pisang kepok. Kandungan gizi yang cukup
sama dengan media pertumbuhan bakteri sehingga memungkinkan untuk
digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka peneliti ingin mengetahui berapakah
hitung angka kuman pada media alternatif kulit pisang kepok untuk pertumbuhan
bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Menghitung angka kuman bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus aureus pada media alternatif dari limbah kulit pisang kepok.
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk menghitung angka kuman bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus aureus yang tumbuh di media alternatif limbah kulit pisang dan
media pembanding yaitu Nutrient Agar (NA)
3. 3
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Penulis
Menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan tentang media
alternatif untuk pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Staphylococcus aureus dan menerapkan ilmu yang di dapat.
1.4.2 Bagi Akademis
Memberikan informasi dan memperkaya hasil penelitian perpustakaan
Akademi Analis Kesahatan Yayasan Fajar Pekanbaru khususnya dalam bidang
Mikrobiologi.
1.4.3 Bagi Masyarakat
Diharapkan dari hasil penelitian, masyarakat bisa memanfaatkan limbah
kulit pisang kepok untuk media alternatif pertumbuhan bakteri Pseudomonas
aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
1.5 Keaslian Penelitian
Peneliti Judul referensi Hasil referensi Persamaan Perbedaan
Anisah dan
rahayu (2015)
Nurul aina
(2015)
Media alternatif
untuk
pertumbuhan
bakteri
menggunakan
sumber
karbohidrat yang
berbeda
Media alternatif
pertumbuhan
jamur
menggunakan
sumber
karbohidrat yang
berbeda
Media dari umbi
ganyong, umbi
gembili, dan umbi
garut dapat menjadi
media alternatif
untuk pertumbuhan
bakteri gram negatif
dan gram positif dan
media yang paling
baik adalah media
umbi gembili
Media dari umbi
ganyong, umbi
gembili, dan umbi
garut dapat menjadi
media alternatif
untuk pertumbuhan
jamur dan media
yang paling baik
adalah media umbi
ganyong
Menggunakan
bahan
karbohidrat yang
sama
Menggunakan
bahan
karbohidrat
yang sama
Jenis
Mikroorganisme
yang ditanam
dan diamati
adalah bakteri
Jenis
Mikroorganisme
yang ditanam
dan diamati
adalah jamur
4. 4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Media Nutrient Agar (NA)
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya yang mudah
membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga
tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Ekstrak beef dan pepton digunakan
sebagai bahan dasar karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta
karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan
berkembang (Amelia et al, 2005).
NA dibuat dengan komposisi agar – agar yang sudah dipadatkan sehingga
NA juga bisa disebut dengan nutrient padat yang digunakan untuk menumbuhkan
bakteri. Fungsi agar – agar hanya sebagai pengental namun bukan zat makanan
pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu tertentu. Medium
Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki komposisi yaitu
agar – agar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu 950C
(Dwidjoseputro, 1994).
2.2 Pseudomonas aeruginosa
2.2.1 Klasifikasi
Pseudomonas aeruginosa termasuk dalam famili Pseudomonadaceae.
Pseudomonadaceae dan beberapa genus lain bersama beberapa organisme
tertentu, dikenal sebagai pseudomonad. Beberapa dari bakteri-bakteri ini pada
awalnya termasuk genus Pseudomonas tetapi kemudian dipindahkan ke genus
atau famili lain karena jauhnya jarak filogenetik mereka dari genus Pseudomonas.
Klasifikasi Pseudomonas aeruginosa menurut Bergey’s(1994) sebagai berikut:
4
5. 5
Kingdom : Bacteria
Phylum : Proteobacteria
Class : Proteobacteria
Ordo : Pseudomonadales
Family : Pseudomonadaceae
Genus : Pseudomonas
Spesies : Pseudomonas aeruginosa
2.2.2 Morfologi
Pseudomonas aeruginosa adalah bakteri gram negaif berbentuk batang
lurus, berukuran sekitar 0,5 x 2 um. Dapat ditemukan satu-satu, berpasangan, dan
kadang-kadang membentuk rantai pendek, tidak mempunyai selubung, serta
mempunyai flagel monotrika sehingga selalu bergerak.
Gambar 2.1 Pseudomonas aeruginosa (Data Primer)
Pseudomonas aeruginosa menghasilkan satu atau lebih pigmen, yang
dihasilkan dari asam amino aromatic seperti tirosin dan fenilanin. Beberapa
pigmen tersebut antara lain :
- Piosinain, pigmen berwarna biru, dihasilkan strain piosianogenik
- Pioverdin, pigmen berwarna kuning
- Piorubin, pigmen berwarna merah, dan
- Piomelanin, pigmen berwarna coklat
2.3 Staphylococcus aureus
2.3.1 Klasifikasi
Staphylococcus aureus merupakan bakteri gram positif berbentuk bulat,
berdiameter 0,7-1,2 um, tersusun seperti buah anggur, fakultatif anaerob tidak
memiliki spora dan tidak bergerak. Bakteri ini tumbuh pada suhu optimum 37 oC,
6. 6
tetapi membentuk pigmen paling baik pada suhu kamar (20-25 oC) (Novick,
2000). Menurut Rosenbach (1884) klasifikasi Staphyloccus aureus yaitu :
Kingdom : Bacteria
Phylum : Firmicutes
Class : Bacilli
Ordo : Bacillales
Family : Staphylococcaceae
Genus : Staphylococcus
Spesies : Staphylococcus aureus
2.3.2 Morfologi
Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk bulat, bersifat gram
positif, biasanya tersusun dalam rangkaian tidak beraturan seperti buah anggur.
Beberapa diantaranya tergolong flora normal pada kulit dan selaput mukosa
manusia, menyebabkan penanahan, abses, berbagai infeksi piogen dan bahkan
septikimia yang fatal. Staphyloccus aureus mengandung polisakarida dan protein
yang berfungsi sebagai antigen dan merupakan subtansi penting didalam struktur
dinding sel, tidak membentuk spora, dan tidak membentuk flagel (Jawetz, 2005).
Gambar 2.2 Staphylococcus aureus (Data Primer)
Koloni pada perbenihan padat berwarna abu-abu sampai kuning keemasan,
berbentuk bundar, halus, menonjol, dan berkilau. Lebih dari 90% isolate klinik
menghasilkan Staphylococcus aureus yang mempunyai kapsul polisakarida atau
selaput tipis yang berperan dalam virulensi bakteri. Berbagai derajat hemolysis
disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan kadang-kadang oleh spesies
Stafilococcus lainnya (Jawetz, 2008).
7. 7
2.4 Pisang (Musa Paradisiaca)
Menurut sejarah pisang berasal dari asia tenggara kemudian di sebarkan
oleh para penyebar agama islam ke afrika barat, amerika selatan dan amerika
tengah. Selanjutnya pisang menyebar ke seluruh dunia, Negara-negara penghasil
pisang yang terkenal diantaranya Brazil, Fhilipina, Panama, Honduras, India,
Aquador, Thailand, Meksiko, Venezuela, dan Hawai. Indonesia merupakan
Negara penghasil pisang nomor empat di dunia (Satuhu dan Supriadi, 2000)
2.3 Gambar Pisang Kepok (Data Primer)
Adapun klasifikasi pisang (Musa Paradisiaca) menurut Tjitrosoepomo (2001) :
Kingdom : Plantae
Phylum : Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo : Zingiberales
Family : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa Paradisiaca
2.5 Kulit Pisang kepok
Bagian dari pisang yang selama ini masih jarang di manfaatkan adalah
kulit pisang melalui pengolahan yang sederhana, kulit pisang dapat diolah menjadi
bahan baku minuman anggur (wine) (Anonim, 2008), kulit pisang juga dapat di
manfaatkan untuk pembuatan nata (Lina Susanti, 2006), dan pati limbah kulit
pisang dapat juga digunakan sebagai bahan substituent tepung terigu dalam
pembuatan mie (Leyla Novuagustin, 2008).
Kulit pisang merupakan bahan buangan (limbah buah pisang) yang cukup
banyak jumlahnya. Pada umumnya kulit pisang belum di manfaakan secara nyata,
8. 8
hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai makanan
ternak seperti kambing, sapi, dan kerbau. Jumlah kulit pisang yang cukup banyak
akan memiliki nilai jual yang meguntungkan apabila bisa dimanfaatkan sebagai
bahan baku makanan (Susanti, 2006).
Limbah kulit pisang masih belum mendapatkan penanganan yang cukup
karena pada limbah pisang masih mengandung pati, protein, dan serat yang cukup
tinggi. Masalah yang sering dihadapi pada industri kimia adalah pemanfaatan
bahan-bahan tidak berguna yang murah menjadi bahan bahan yang lebih berguna
dan bernilai tinggi.
Gambar 2.4 Kulit pisang kepok (Data Primer)
Keberadaan limbah kulit pisang banyak di jumpai dilingkungan sekitar
sehingga dapat mencemari lingkungan. Dengan demikian pemanfaatan limbah
kulit pisang kepok masih kurang maksimal.
2.6 Kandungan Gizi Dalam Kulit Pisang Kepok
Umumnya masyarakat hanya memakan buahnya saja dan membuang kulit
pisang begitu saja. Buah pisang banyak mengandung karbohidrat baik isinya
maupun kulitnya. Kandungan gizi didalam kulit pisang salah satunya adalah
karbohidrat 18,50%, air 68,90 % dan kandungan vitamin (Gunawan, 2013).
Pisang mempunyai kandungan khrom yang berfungsi dalam 8etabolism
karbohidrat dan lipid. Khrom bersama dengan insulin memudahkan masuknya
glukosa ke dalam sel-sel. Kekurangan khrom dalam tubuh dapat menyebabkan
gangguan toleransi glukosa. Umumnya masyarakat hanya memakan buahnya saja
dan membuang kulit pisang begitu saja. Di dalam kulit pisang ternyata memiliki
kandungan vitamin C, B, kalsium, protein, dan juga lemak yang cukup. Hasil
analisis kimia menunjukkan bahwa komposisi kulit pisang banyak mengandung
9. 9
air yaitu 68,90 % dan karbohidrat sebesar 18,50 %. Komposisi zat gizi kulit
pisang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1. Komposisi zat gizi kulit pisang kepok
No Zat gizi Kadar
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Air (g)
Karbohidrat (g)
Lemak (g)
Protein (g)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Zat besi (mg)
Vitamin b (mg)
Vitamin c (mg)
68,90
18,50
2,11
0,32
715
117
1, 60
0,12
17,50
Sumber: Balai penelitian dan pengembangan industri,jatim, Surabaya (1982)
Karbohidrat yang dikandung oleh kulit pisang kepok adalah amilum.
Amilum atau pati ialah jenis polisakarida karbohidrat (karbohidrat kompleks).
Amilum (pati) tidak larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak
berbau. Amilum merupakan sumber energi utama bagi orang dewasa di seluruh
penduduk dunia, terutama di Negara berkembang oleh karena itu dikonsumsi
sebagai bahan makanan pokok. Disamping bahan pangan kaya akan amilum juga
mengandung protein, vitamin, serat, dan beberapa zat gizi penting lainnya (Johari
dan Rahmawati, 2006).
10. 10
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah experimental laboratory yakni
melihat pertumbuhan Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus
menggunakan limbah kulit pisang kepok.
3.2 Tempat Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Laboratorium Akademi Analis Kesehatan
Yayasan Fajar Pekanbaru
3.3 Waktu
Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Desember 2016 sampai
dengan Februari 2017.
3.4 Populasi Dan Sampel
3.4.1 Populasi
Penelitian ini menggunakan limbah kulit pisang kepok berada di Jalan
Pemuda, Kecamatan Payung Sekaki, Pekanbaru.
3.4.2 Sampel
Sampel yang dipakai pada penelitian ini menggunakan limbah kulit pisang
kepok yang dipakai untuk pembuatan pisang cryspi di jalan pemuda, Kecamatan
Paying Sekaki, Pekanbaru.
3.5 Teknik Sampling
Teknik sampling pada penelitian ini yaitu system random sampling dengan
mengambil sampel dibeberapa tempat yang berbeda secara acak, sebanyak tempat
yang telah disurvei.
10
11. 11
3.6 Alat Dan Bahan
3.6.1 Alat
Alat-alat yang digunakan pada uji ini adalah Cawan Petri, erlemeyer, hot
plate, spatula, timbangan analitik, colony counter, autoklaf, ose, rak tabung,
aluminium foil, spritus, incubator, kompor gas, blender, dan pisau.
3.6.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan pada uji ini adalah Kulit Pisang kepok,
Agar-agar, Gula, Media Nutrient Agar(NA), MC Forland, Aquades, strein bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
3.7 Cara Kerja
3.7.1 Pembuatan Media Dari Sari Kulit Pisang Kepok
Siapkan semua alat dan bahan yang akan digunakan. Potong kecil-kecil
dan cuci sampai bersih kulit pisang, timbang sebanyak 100 g, agar-agar 3,5 g, dan
gula 10 g. Kemudian kulit pisang di blender dengan aquades sebanyak 1000 ml
hingga halus, lalu saring dan ambil sarinya. Campur sari kulit pisang dengan gula
dan agar-agar kemudian dipanaskan, setelah panas Masukkan kedalam erlemeyer
dan tutup dengan aluminium foil. Sterilkan media dalam autoklaf pada suhu
1210C selama 15 menit. Tuang kedalam cawan petri
3.7.2 Penanaman Bakteri
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian bakar ose sampai
merah membara, ambil koloni dengan ose dari sampel, lalu ose digoreskan secara
ziq-zaq pada permukaan media, kemudian inkubasi pada suhu 370C selama 48
jam.
3.7.3 Penanaman Pada Media Nutrient Agar (Na)
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian bakar ose sampai
merah membara, ambil koloni bakteri dari sampel, lalu ose di goreskan secara ziq-
zaq pada permukaan media, kemudian inkubasi pada suhu 370C selama 48 jam.
3.7.4 Hitung Jumlah Koloni
3.7.4.1 Pengenceran
Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan, kemudian masukkan 1 ml
suspensi dan 90 ml NaCL fisiologis ke dalam tabung reaksi (pengenceran 101),
12. 12
setelah itu siapkan 5 buah tabung reaksi, kemudian isi masing-masing tabung
denga NaCL fisiologis sebanyak 9 ml, masukkan sampel yang sudah dicampurkan
dengan NaCL tadi sebanyak 1 ml ke dalam tabung 1 (10-2) homogenkan,
masukkan 1 ml dari tabung 1 ke dalam tabung 2 (10-3) homogenkan, masukkan 1
ml dari tabung 2 kedalam tabung 3 (10-4) homogenkan, masukkan 1 ml dari
tabung 3 kedalam tabung 4 (10-5), homogenkan.
3.7.5.2 Penuangan Media Nutrient Agar (NA)
Siapkan alat dan bahan yang alan digunakan, kemudian ambil 1 ml
pengenceran sampel masukkan kedalam Petridis yang sudah diberi tanda No
sampel, kemudian tuangi Nutrient Agar dengan suhu 45 oC-50 oC sebanyak 20 ml,
diamkan sampai agar-agarnya membeku, inkubasi 37 oC selama 2 x 24 jam, posisi
agar-agar diatas.
3.8 Analisa Data
Analisa data yang digunakan pada penelitian ini adalah tabel yang
menunjukan pertumbuhan koloni Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus
aureus pada media limbah kulit pisang kepok dan media Nutrient Agar (NA).
13. 13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Berdasarkan penelitian menggunakan limbah kulit pisang kepok sebagai
media alternatif untuk pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dan S. aureus, didapat
hasil sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rata-rata Hitung Angka Kuman bakteri S. aureus pada media
Nutrient Agar dan Media Limbah Kulit Pisang Kepok.
Perlakuan Rata-rata (cfu)
NA 742.066
100 gram 29.438
200 gram 430.459
300 gram 507.813
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa rata-rata koloni tertinggi
pada perlakuan menggunakan media limbah kulit pisang kepok terhadap hitung
angka kuman koloni S. aureus terdapat pada perlakuan 300 gram yaitu
507.813/cfu, sedangkan rata-rata koloni terendah S. aureus terdapat pada
perlakuan 100 gram yaitu 29.438/cfu. Sedangkan rata-rata koloni S. aureus pada
media Nutrient Agar (NA) yaitu 742.066/cfu.
Tabel 4.2 Rata-rata Hitung Angka Kuman bakteri P. aeruginosa pada media
Nutrient Agar dan Media Limbah Kulit Pisang Kepok
Perlakuan/ pengulangan Rata-rata (cfu)
NA 954.936
100 gram 8.332
200 gram 36.189
300 gram 852.843
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa rata-rata koloni tertinggi
pada perlakuan menggunakan media limbah kulit pisang kepok terhadap hitung
angka kuman P. aeruginosa terdapat pada perlakuan 300 gram yaitu 852.843/cfu,
sedangkan rata-rata koloni terendah P. aeruginosa terdapat pada perlakuan 100
13
14. 14
gram yaitu 8.332/cfu. Sedangkan rata-rata koloni P. aeruginosa pada media
Nutrient Agar (NA) yaitu 954.936/cfu.
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Limbah kulit pisang kepok
sebagai media alternatif untuk pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dan S. aureus
dengan perlakuan yang sama dengan Media Nutrient Agar. Penanaman pada
media Limbah Kulit Pisang Kepok dengan perlakuan 100, 200 dan 300 gram
dengan pengulangan sebanyak tiga kali dengan pengenceran 101, 102, 103, 104 dan
105 untuk melihat populasi pertumbuhan koloni P. aeruginosa dan S. aureus .
Hasil dari pertumbuhan koloni dimedia Nutrient Agar dan Limbah Kulit
Pisang Kepok berbeda, pada media Nutrient Agar koloni yang tumbuh lebih besar
dan jelas. Sedangkan pada media Limbah Kulit Pisang Kepok koloni kecil dan
halus. Hal tersebut dipengaruhi oleh nutrisi yang terdapat pada media Nutrient
Agar dan Media Limbah Kulit Pisang Kepok berbeda.
Pertumbuhan koloni P. aeruginosa dan S. aureus pada media Nutrient
Agar lebih besar dan lebih mudah diamati, hal itu dikarenakan media Nutrient
Agar merupakan media yang sudah teruji untuk pertumbuhan bakteri, sehingga
proses pertumbuhan bakteri lebih optimal. Sedangkan pertumbuhan koloni P.
aeruginosa dan S. aureus pada media Limbah Kulit Pisang Kepok tidak begitu
optimal dikarenakan pada media kulit pisang masih memiliki senyawa yang
kompleks.
Manurut Ganjar, (2006) menyatakan bahwa kandungan yang kompleks
dalam media dapat menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme membutuhkan
waktu yang lebih lama untuk menguraikan komponen-komponen sederhana
yang dapat diserap sel dan digunakan untuk sintesis sel dan energi.
Dalam kondisi nutrisi yang baik waktu yang dibutuhkan untuk
pertumbuhan bakteri relatif cepat, sebaliknya jika nutrisi yang dibutuhkan
tidak melimpah,sel-sel harus menyesuaikan dengan lingkungan dan
pembentukan enzim-enzim untuk mengurai substrat membutuhkan waktu
yang lebih lama (Madigan, 2011), dari hasil penelitian yang dilakukan,
pertumbuhan bakteri P. aeruginosa dan S. aureus pada media alternatif dari
15. 15
limbah kulit pisang kepok memerlukan waktu inkubasi yang lebih lama untuk
dapat melihat pertumbuhan koloni dengan jelas jika dibandingkan dengan media
nutrient agar.
Berdasarkan hasil hitung angka kuman koloni P. aeruginosa dan S.
aureus pada Tabel 4.1 dan Tabel 4.2, menunjukkan pertumbuhan koloni
pseudomonas aureginosa pada media limbah kulit pisang kepok pada perlakuan
100, 200 dan 300 gram rata-rata koloni tertinggi pada perlakuan 300 gram yaitu
852.843/cfu, sedangkan pertumbuhan rata-rata terkecil P. aureginosa terdapat
pada perlakuan 100 gram yaitu 8.332/cfu, sedangkan rata-rata koloni S. aureus
tertinggi terdapat pada perlakuan 300 gram yaitu 507.813/cfu dan rata-rata
terendah terdapat pada perlakuan 100 gram pada yaitu 29.438/cfu.
Berdasarkan hasil diatas, pertumbuhan S. aureus dengan perlakuan 300
gram dengan rata-rata koloni yaitu 852.843/cfu menjadi rata-rata tertinggi
pertumbuhan koloni pada media limbah kulit pisang kepok. Jadi, pertumbuhan P.
aureginosa pada media limbah kulit pisang kepok dibawah pertumbuhan S.
aureus
16. 16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan, menggunakan media Limbah Kulit
Pisang Kepok dapat disimpulkan dan diketahui rata-rata hitung angka kuman
bakteri P. aureginosa pada media kulit pisang kepok pada perlakuan 100 gram
yaitu 8.332/cfu, pada perlakuan 200 gram yaitu 36.189/cfu dan pada perlakuan
300 gram yaitu 852.843/cfu, sedangkan rata-rata bakteri S. aureus pada media
kulit pisang kepok pada perlakuan 100 gram yaitu 29.438/cfu, pada perlakuan 200
gram yaitu 430.459/cfu, dan pada perlakuan 300 gram 507.813/cfu. Rata-rata
hitung angka kuman bakteri P. aureginosa pada media pembanding (NA) yaitu
954.936/cfu, sedangka rata-rata bakteri S. aureus pada media pembanding (NA)
yaitu 742.066/cfu.
5.2 Saran
Demi pengembangan ilmu pengetahuan diharapkan untuk melakukan
penelitian tentang karakteristik pertumbuhan bakteri P. aureginosa dan S. aureus
pada media limbah kulit pisang kepok dan melakukan uji yang lebih lengkap,
seperti menumbuhkan di media RBK dan melakukan pewarnaan gram.
16