SlideShare a Scribd company logo
ii
MAKALAH
FUNGI
(JAMUR)
BOTANI TUMBUHAN RENDAH
Bayu Hari Mukti, S.Hut.. M.Si
Disusun oleh:
Ikhsan Saputra NPM 3061524025
Pahyaton NPM 3061524026
Norjannah NPM 3061524050
Yunie Cahya Kamaliyah NPM 3061524051
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
BANJARMASIN
iii
Daftar Isi
Cover
Daftar Isi !!!-!v
BAB I PENDAHULUAN
A Latar Belakang 1
B Rumusan Masalah 1
C Tujuan 1
BAB II PEMBAHASAN
A Pengertian Fungi 2
B Sifat-sifat Umum Fungi 2
C Ciri Khusus yang di Miliki Fungi 3
1 Bagian atau Struktur Sel Fungi 3
2 Cara Hidup dan Habitat Fungi 4
a Saprofit 5
b Parasit 6
c Mutual 7
3 Cara Fungi Memperoleh Makanan dan Nutrisi 7
4 Cara Reproduksi Fungi 9
a Cara Reproduksi Fungi Berdasarkan Gametnya 9
b Macam-macam spora reproduksi fungi 12
D Klasifikasi Fungi 14
1 Oomycota 14
2 Zygomycota 15
3 Ascomycota 16
4 Basidiomycota 18
5 Deutereomycota 19
E Assosiasi Kehidupan Jamur atau Simbiotic 19
1 Lichenes ( Lumut Kerak ) 19
2 Mikorhyza 20
Ektomikoriza 21
Ektendomikoriza 21
Endomikoriza 22
3 Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza 23
F Manfaat dan Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia 25
1 Peranan Jamur yang Menguntungkan 25
2 Peranan Jamur Yang Merugikan 25
G Berbagai Penyakit yang disebabkan oleh Jamur pada
Manusia
26
1 Tinea capitis 26
2 Maduromycosis 27
3 Coccidioidomycosis 27
iv
4 Sporotrichosis 28
5 Otomycosis 28
6 Nocardiosis 29
7 Panu 29
8 Blastomikosis 30
9 Tinea Favosa 30
10 Tinea barbae 31
11 Tinea cruris 31
12 Infeksi candida 32
13 Tinea circinata atau Tinea corporis 32
BAB III PENUTUP
A Kesimpulan 33
B Saran 33
Daftar Pustaka v
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan,
yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons,
tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti
tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut
sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut
terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang
lebih luas. Fungi didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik,
tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular,
memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofil,
memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang
biak secara seksual dan aseksual.
Di alam ada sekitar 100.000 jenis fungi yang sudah dikenal
dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para
ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis
lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan.
Sementara itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang
mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan
hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan
habitat fungi yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis-
jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan
sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah
tentang latar belakang Fungi :
1. Apa Pengertian dari Fungi?
2. Bagaimana sistem Reproduksi Fungi?
3. Bagaimana Ciri-ciri pada Fungi?
4. Bagaimana Sistem Klasifikasi pada fungi?
5. Bagaimana Cara Hidup Fungi?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami
tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui Pengertian dari Fungi.
2. Untuk mengetahui Ciri-ciri pada Fungi.
3. Untuk mengetahui Reproduksi Fungi
4. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi.
5. Untuk mengetahui Cara Hidup Fungi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Fungi
Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk
hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu
menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap
menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi.
Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi
sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang
dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri.
Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan
adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali
berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak).
Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
Perbanyakan seksual dengan cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur
lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan
perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau
fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di
dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora
adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah
Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat
tumbuh menjadi tubuh buah.
Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar
kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang").
B. Sifat-sifat Umum Fungi
Fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu :
1. hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu
memerlukan cahaya matahari.
2. Fungi tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof.
3. Fungi hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari
organisme lain.
4. Fungi yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof (Tidak bisa membuat
makanan sendiri ) menyebabkannya memiliki kemampuan hidup
sebagai pemakan sampah (saprofit) maupun sebagai penumpang yang
mencuri makanan dari inangnya (parasit).
3
C. Ciri Khusus yang Di miliki Fungi
Setelah kalian memahami sifat-sifat umum jamur, sekarang kita
akan mulai membahas sifat-sifat yang lebih khusus, yang disebut ciri-ciri
Fungi. Ciri-ciri fungi yang akan kita bahas meliputi sebagai berikut :
1. Bagian atau Struktur Sel Fungi
Dilihat dari struktur tubuhnya, Fungi memiliki ciri-ciri yang
berguna untuk mengenal apakah suatu organisme
merupakan Fungi atau bukan. Organisme yang termasuk Fungi bisa
terdiri atas satu sel maupun terdiri atas banyak sel. Fungi yang bersel
tunggal (uniseluler), misal adalah ragi (Saccharomyces cerevisiae).
Sedangkan Fungi yang tubuhnya bersel banyak (multiseluler) bisa
berupa Fungi mikroskopis maupun Fungi makroskopis. Fungi mikrosk
opis adalah Fungi yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop, karena
memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Contoh Fungi mikroskopis
multiseluler adalah Aspergillus sp. dan Penicillium sp.
Fungi multiseluler juga ada yang bersifat makroskopis, mudah
diamati dengan mata telanjang, yang berukuran besar.
Contoh Fungi makroskopis adalah jamur merang (Volvariella
valvacea) dan jamur kuping (Auricularia polytricha).
Fungi adalah organisme eukariotik (eu: sejati dan cariyon: inti),
yaitu organisme yang inti selnya memiliki selaput inti atau
karioteka yang lengkap. Di dalam sel
fungi terdapat sitoplasma dan nukleus yang kecil. Perhatikan Gambar
1, 2, dan 3.
Gambar 1. Saccharomyces
cerevisiae, Fungsi makroskopis
uniseluler (AJ Cann / Flickr)
Gambar 2. Penicillium sp. (Kathie
Hodge / Flickr)
Gambar 3.
Jamur kuping
(Auricularia polytricha)
(Wikimedia Commons)
4
Fungi memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat,
bulat telur, maupun memanjang. Pada Fungi bersel banyak
(multiseluler) banyak terdapat deretan sel yang membentuk benang,
disebut hifa. Pada Fungi yang sifat hidupnya parasit, hifa mengalami
modifikasi, disebut haustoria. Haustoria merupakan organ untuk
menyerap makanan dari substrat tempat hidup Fungi, dan organ ini
memiliki kemampuan untuk menembus jaringan substrat Beberapa
jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan tempat
pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat
untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur
yang disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa
yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah
dijumpai pada kelompok jamur tertentu.
2. Cara Hidup dan Habitat Fungi
Cara hidup Fungi bervariasi, ada yang hidup secara soliter dan ada
yang hidup berkelompok (membentuk koloni). Pada
umumnya Fungi hidup secara berkelompok atau berkoloni, karena hifa
dari jamur tersebut saling bersambungan atau berhubungan. Cara
hidup ini dijumpai misalnya pada jamur tempe (Rhizopus oryzae),
jamur roti (Mucor mucedo), dan Aspergillus flavus. Jadi, kalau kalian
melihat Fungi tersebut yang nampak adalah koloninya, sedangkan
individu yang menyusunnya berukuran sangat kecil.
Habitat Fungi juga bermacam-macam. Berbagai Fungi hidup
di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa
organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan banyak pula
jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme
Gambar 4. Struktur fungi detail
5
Gambar 5. a. jamur tempe (Rhizopus oryzae)
b. jamur roti (Mucor mucedo)
c. Aspergillus flavus
di laut atau air tawar. Fungi juga dapat hidup di lingkungan asam,
misalnya pada buah yang asam, atau pada pada lingkungan dengan
konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Bahkan, Fungi yang
hidup bersimbiosis dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di
habitat ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup,
seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub.
Seperti makhluk hidup yang lain, jamur juga punya cara hidup
tersendiri. Berdasarkan cara hidupnya, jamur dibedakan menjadi 3
kelompok, saprofit, parasit, dan mutual. :
a. Saprofit
Jamur saprofit memperoleh makanannya dari sisa-sisa
organisme yang sudah mati. Ia tidak akan menyerap makanan dari
organisme yang masih hidup. Jamur saprofit banyak dijumpai
pada serasah daun, ranting atau batang yang membusuk, kertas,
tumpukan jerami, atau tempat lembab lainnya. Jamur saprofit di
alam berperan sebagai pengurai (dekomposer) utama. Jamur ini
membantu penguraian sampah organik sehingga bumi kita tidak
Seimbang.
a. b. c.
6
b. Parasit
parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari
organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat
dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit
fakultatif. Fungsi parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa
hidup sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia
akan mati. Contohnya adalah Pneumonia carinii (parasit pada
paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton
floocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis
(jamur parasit pada tanaman jagung). Perhatikan Gambar 6.
Sedangkan fungsi parasit fakultatif adalah jamur yang di
samping hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Fungi
tersebut akan bersifat parasit ketika mendapatkan
Gambar 6. Jamur Tiram ( Saprofti )
Gambar 7. Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung (Luis M / Flickr)
7
hospes. Fungi memiliki kemampuan hidup yang sangat
mengesankan. Fungi juga dapat hidup pada suhu sekitar 22 oC –
30 oC Bahkan ada beberapa jenis jamur yang dapat tumbuh
dengan subur pada temperatur sekitar -5 oC Fungi juga dapat
hidup pada tempat yang mengandung gula atau garam. Dan sifat
umum lainnya adalah Fungi mampu memanfaatkan berbagai
bahan makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak
dapat menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti halnya
bakteri.
c. Mutual
Jamur mutual hidup dengan menyerap makanan dari
inangnya tapi juga memberikan manfaat. Contohnya jamur yang
bersimbiosis dengan ganggang yang membentuk lumut kerak
(lichen). Jamur membantu ganggang untuk menyerap air dan
mineral dari lingkungan, sedangkan ganggang akan
memasakknya dan membaginya dengan si jamur. Silahkan sobat
temukan contoh jamur mutal lainnya.
3. Cara Fungi Memperoleh Makanan dan Nutrisi.
Fungi bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun
atau mensintesis makanan sendiri. Fungi tidak memiliki klorofil,
sehingga tidak bisa berfotosintesis. Fungi hidup dengan memperoleh
makanan dari organisme lain atau dari materi organik yang sudah
mati. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, Fungi dapat hidup
secara saprofit, parasit, dan simbiotik.
Gambar 8. Lumut Kerak Litchens
8
Kebanyakan Fungi adalah bersifat saprofit. Fungi tersebut
memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau
sampah. Untuk memperoleh makannya, hifa Fungi mengeluarkan
enzim pencernaan, yang dapat merombak materi organik, menjadi
materi yang sederhana (anorganik) sehingga mudah diserap oleh
Fungi. Fungi payung, ragi (Saccharomyces cerevisiae), dan
jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk dalam kelompok fungi ini.
Beberapa jenis Fungi, ada yang mendapatkan makanannya
langsung dari tubuh inangnya. Fungi tersebut hidup sebagai parasit
yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa khusus, yang
disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut dapat menembus sel inang
dan menyerap zat makanan yang dihasilkan inang. Fungi parasit
tersebut sering menimbulkan penyakit pada tanaman, sehingga di
bidang pertanian menyebabkan penurunan hasil panen.Pada manusia,
Fungi juga menyebabkan penyakit, misalnya penyakit kaki atlit
(athlete’s foot) dan penyakit panu.
Beberapa jenis Fungi ada yang membentuk hubungan
simbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan. Dalam hal ini, Fungi
menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya, Fungi
memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu beberapa jenis
Fungi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
(Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk
lumut kerak atau Lichens. Perhatikan Gambar 9.
Gambar 9. Usnea florida. Photograph: Robin Crump/britishlichens.co.uk
9
4. Cara Reproduksi Fungi
Cara reproduksi Fungi sangat bervariasi. Meskipun demikian,
reproduksi Fungi umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara
seksual (perkembangbiakan generatif ) dan secara aseksual
(perkembangbiakan vegetatif ). Perkembangbiakan Fungi secara
generatif adalah perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan
gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang
berbeda, yang disebut konjugasi.
a. Berdasarkan gametnya, proses ini dapat dikelompokkan sebagai
isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan
spermatisasi. Perhatikanlah Gambar 10. Dibawah ini berdasarkan
gametnya :
10
11
Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukuran
nya, bila gamet-gamet tersebut tidak sama ukurannya disebut
anisogami. Apabila peleburan 2 gamet tersebut yang berbeda adalah
bentuk dan ukurannya, maka disebut oogami. Pada oogami, ovum
yang dihasilkan dalam oogoium dibuahi oleh spermatozoid yang
dibentuk dalam anteridium. Sedangkan yang disebut dengan
gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang
berbeda jenisnya tersebut menghasilkan zigospora.
Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel
hifa yang tidak berdeferensiasi inti selnya berpasangan,
kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk
askospora. Sedangkan spermatisasi yaitu peleburan antara
spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang
kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan
menghasilkan askospora.
Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga
dapat terjadi melalui beberapa cara. Cara reproduksi yang paling
sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding) yang biasa
terjadi pada jamur uniseluler, misalnya ragi (Saccharomyces
cerevisiae). Perhatikan Gambar 11.
Gambar 11. Perkembangan tunas pada Ragi
12
Pada reproduksi dengan cara ini, jamur membentuk semacam sel
berukuran kecil yang kemudian tumbuh menjadi sel ragi dengan
ukuran sempurna yang akhirnya terlepas dari sel induknya menjadi
individu baru. Selain dengan tunas, reproduksi aseksual juga dapat
terjadi dengan fragmentasi dan spora aseksual. Fragmentasi adalah
pemotongan bagian-bagian hifa dan setiap potongan tersebut dapat
tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara fragmentasi
diawali dengan terjadinya pemisahan hifa dari sebuah miselium.
Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi
miselium baru.
Pada kondisi tertentu, hifa akan terdegeneralisasi menjadi
sporangia (penghasil spora aseksual). Cara reproduksi aseksual yang
lain adalah dengan spora yang disebut spora aseksual. Spora aseksual
adalah spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis.
Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang
dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora tersebut merupakan sebuah sel
reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi jamur. Hal ini mirip
dengan perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat tinggi.
b. Macam-macam spora reproduksi pada fungi.
Seperti biasa cara reproduksi fungi ada dua macam seperti yang
sudah di jelaskankan diatas ada yang secara seksual dan aseksual
begitu pula jenis spora sesuai reproduksinya fungi :
1) Pada jamur dikenal beberapa jenis spora aseksual sebagai
berikut:
a) Sporangiospora
Sporangiospora adalah spora bersel satu yang dihasilkan di
kantong sporangium pada ujung hifa. Sporangiospora
sendiri terbagi menjadi dua yaitu yang bisa bergerak
(zoospora) dan yang tidak besa bergerak (aplanospora)
b) Konidiospora
Konidiospora adalah konidium yang terbentuk pada ujung
hifa. Ada yang bersel satu yang disebutmikrokonidium dan
bersel banyak yang disebut makrokonidium.
c) Arthospora
Spora bersel satu yang terbentuk karena ada hifa yang
terputus.
d) Klamidospora
Spora bersel satu yang sangat tahan terhadap kondisi
buruk. Janis spora ini memiliki dinding sel yang sangat
tebal.
13
e) Blastospora
Merupakan tunas atau kuncup pada sel-sel khamir.
2) Mirip dengan aseksual, jenis spora seksual juga ada beberapa
macam
a) Askospora
Merupakan spora sel tunggal yang dihasilkan pada kantung
yang diesebut dengan askus.
b) Basidiospora
Merupakan spora seksual yang terbentuk pada struktur
yang berbentuk sepertil basil yang disebut basidium.
c) Zygospora
Adalah spora berdinding tebal yang terbentuk karena ada
ujung-ujung hifa yang serasi yang dinamakan gametangia
d) Oospora
Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan anatara
gamet betina (oogonium) dan gamet jantan (anteridium)
sehingga menghasilkan oosfer yang nantinya akan
menghasilkan oospora.
Gambar 12. Macam-macam Spora
14
D. Klasifikasi Fungi
Berdasarkan hifa serta cara berkembangbiak, jamur dikelompokkan
menjadi Lima Subdivisio yaitu (O-Z-A-B-D) kini menurut Whitaker
Oomycotina di golongkan Kingdom Protista, yakni :
1. OOMYCOTINA
Ciri-ciri Oomycota antara lain:
a. Hifa tidak bersekat.
b. Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zoospora
hasil peleburan gamet jantan dan gamet betina.
c. Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora
berflagel yang disebut zoospora.
d. Contoh subdivisi Oomycota yaitu Phytoptora menyerang tanaman
kentang , tembakau , kelapa, tembakau , kelapa.
e. Pythium membuat rebah semai pada tanaman dengan menyerang
akar dan Saprolegnia menyerang kulit ikan.
Pada Klasifikasi Modern (Whitaker 1969) Sub divisio
Oomycota/Oomycotina ini kemudian diambil dalam kelompok
Kingdom Protista sehingga tidak dimasukkan Fungi.
Gambar 13. Siklus Hidup Phytoptora
15
2. ZYGOMICOTA/ ZYGOMYCOTINA
Ciri-ciri subdivisi Zygomycota yaitu:
a. Hifa tidak bersekat
b. Hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang
telah membusuk
c. Ciri khas dari kelas ini ialah terbentuknya spora istirahat yang
disebut zigospora yang terdapat dalam zigosporangium dan
dihasilkan dari persatuan dua gametangia (kopulasi
gametangium/gametangiogami).
d. Miselium terdiri dari hife yang senositik
e. Spora terdapat di sporangium yang dapat menghasilkan sekitar
50.000 spora.k
f. Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zigospora
sebagai hasil peleburan hifa (+) dan hifa (-) merupakan spora
istirahat memiliki dinding tebal secara aseksual menggunakan
spora dalam spongarium /konidum : Konidiospora
Contohnya adalah :
1) Rhizopus oligosporus
2) Rhizopus Stolonifer ( Jamur Tempe)
a) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe.
b) Reproduksi Rhizopus stolonifer dapat terjadi secara seksual
dan aseksual.
3) Pilobolus speciosa
a) P. speciosa adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada
kotoran hewan yang telah terdekomposisi.
b) Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan
cahaya.
c) Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya.
Gambar 14. Siklus Hidup Rhizopus oligosporus
16
4) Rhizopus nigricans (Jamur Roti )
a) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan
gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh
diatasnya.
b) Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut
Sporangium.
3. ASCOMICOTINA/ASCOMYCOTA
Ciri-ciri subdivisi Ascomycota antara lain:
a. Hifa bersekat
b. Jamur yang ber-askus (kantung yang berbentuk gada, silinder atau
bulat) dimana askus ini untuk pembentukan spora secara miosis ,
dengan produk sporanya disebut : askospora
c. Askus-askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah yang disebut
askokarp.
d. Ada 4 macam tipe askokarp: 1. Apotesium 2. Peritesium 3.
Kleistotesium 4. Askostroma.
e. Dinding sel mengandung glukan dan selulose, tidak mengandung
khitin.
f. bentuk ada yang uniseluler dan multiseluler
g. hidup ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit.
h. Reproduksi secara seksual secara oogami dengan membentuk
spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) membentuk
askospora berjumlah 8 Reproduksi vegetatif dilakukan dengan
fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan tunas. Reproduksi
aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium membentuk
konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada
ujung suatu hifa
Gambar 15. Reproduksi Seksual-Aseksual Rhizopus nigricans
17
Contohnya adalah :
1) Penicillium sp
a) Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada
buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan
bergula.
b) Penicillium dibagi menjadi dua:
- Penicillium camemberti dan Penicilium requeforti
industri pembuatan keju.
- Penicillium chrisogenum dan Penicillium requoforty
industri pembuatan antibiotik Pinisilin.
.
2) Saccharomyces
a) Merupakan organisme uniseluler.
b) Sacharomyces dikelompokkan ke dalam Ascomycota
karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan
Askus.
c) Sacharomyces yang bersel satu ini sering disebut yeast /
ragi.
d) Berkembang aseksual membentuk tunas.
e) Sacharomyces digunakan dalam pembuatan minuman
fermentasi yang mengandung alkohol.
Gambar 16. Penicillium di buah jeruk mandarin
Gambar 17. Sacharomyces
18
4. BASIDIOMICOTINA
Ciri-ciri subdivisi Basidiomycota antara lain:
a. Hifa bersekat
b. Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk basidiospora,
yaitu spora yang dihasilkan pada basidium yang terdapat dibagian
bawah bilah dari tudung , umumnya berjumlah 2 - 4 buah, berinti
tunggal, secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu
spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa
c. berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran
kecil (Mikroskopis).
d. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang
disebut Basidiokarp
Gambar 18. Basidiomycotina
Gambar 19. Asexual Spora Basidiomycota
oleh Polyporus acularius
19
5. DEUTEROMICOTINA
Ciri-ciri Subdivisi Deutereomycota antara lain:
a. Hifa bersekat
b. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur
Imperfectii karena reproduksinya hanya secara asexual
c. Berkembangbiak secara aseksual dengan fragmentasi atau dengan
Konidium dengan membentuk konidiospora Perkembangbiakan
seksual belum diketahui
Contoh
1) Epidermophyton menyebabkan penyakit pada sela jari
kaki.
2) Mycosporium penyebab penyakit kurap.
3) Fusarium.
4) Mycosporium, Verticellium, dan Cercos parasit pada
tumbuhan.
E. ASSOSIASI KEHIDUPAN JAMUR/SYMBIOTIC
1. LICHENES (Lumut Kerak)
a. Merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dengan
jamur dimana huhungan antara kedua organisme tersebut adalah
sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal.
b. Komponen fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut
fikobion.
c. Mikobionnya sebagian besar adalah Ascomycetes hanya beberapa
saja yang Basidiomytes atau Deutromycetes.
d. Fikobion umumnya dari Chlorophyceae yang bersel tunggal atau
dari Cyanophyceae.
e. Reproduksi: talus lichenes dapat memperbanyak diri dengan
fragmentasi talusnya, dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam
yaitu isidia dan soredia/soredium).
f. Jadi fragmentasi lichenes dengan membentuk reproduksi units itu
kita sebut Soredium . dimana Soredium akan berkembang
membentuk Lichenes yang terlihat pada gambar 20
20
2. MIKORHYZA
a. Jamur ini pada umumnya tergolong kedalam
kelompok ascomycetes dan basidiomycetes.
b. Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Rhiza
yang berarti Akar tanaman.
c. Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan
dan memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal
tanaman inang, jenis cendawan maupun penyebarannya.
d. Mikoriza adalah suatu struktur yang khas yang mencerminkan
adanya interaksi fungsional yang saling menguntungkan antara
suatu tumbuhan tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion
dalam ruang dan waktu.
e. Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji
juga cocok untuk perkecambahan spora mikoriza.
f. Demikian pula kindisi edafik yang dapat mendorong pertumbuhan
akar juga sesuai untuk perkembangan hifa. Jamu mikoriza
mempenetrasi epidermis akar melalui tekanan mekanis dan
aktivitas enzim, yang selanjutnya tumbuh menuju korteks.
g. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal tumbuh
dari korteks melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara eksternal
tersebut terus berlangsung sampai tidak memungkinnya untuk
terjadi pertumbuhan lagi.
h. Bagi jamur mikoriza, hifa eksternal berfungsi mendukung funsi
reproduksi serta untuk transportasi karbon serta hara lainnya
kedalam spora, selain fungsinya untuk menyerap unsur hara dari
dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman
Gambar 20. Asexual Spora Basidiomycota oleh Polyporus acularius
21
i. adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan
akar tumbuhan tinggi
j. Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai
berikut:
1) Ektomikoriza
Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena
infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada,
hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif
dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam
sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel
jaringan korteks membentuk struktur seperti pada jaringan
tumbuhan.
2) Ektendomikoriza
Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet)
kedua mikoriza yang lain. Ciri-cirinya antara lain adanya
selubung akar yang tipis berupa jaringan Hifa dapat
menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel
korteknya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan
sehingga pengetahuan tentang mikoriza tipe ini sangat terbatas.
Gambar 21. Beberapa Tipe Ektomikoriza
22
3) Endomikoriza
Endomikoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang
kena infeksi tidak membesar Lapisan hifa pada permukaan
akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks,
adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut
Vasiculae (vesikel) Sistem percabangan hifa yang dichotomous
disebut arbuscules (arbuskul).
Gambar 22. Ektendomikoriza
Gambar 23. Endomikoriza
23
3. Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai
berikut:
a. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya infeksi jamur
mikoriza pada pertumbuhan tanaman adalah semakin baiknya
pertumbuhan tanaman karena mikoriza secara efektif dapat
meningkatkan penyerapan unsur hara terutama P.
b. Unsur P dalam tanah tersedia dalam tanah tetapi dalam bentuk yang
terikat dengan adanya infeksi jamur mikoriza pada akar tanaman
dapat membantu dalam penyerapan unsur P.
c. Meningkatnya volume tanah yang dapat dijangkau oleh akar
bersama-sama dengan mikoriza atau dengan kata lain dapat
memperluas wilayah jelajah akar.
d. Meningkatnya pengambilan unsur hara P dan unsur hara lain,
misalnya Kalium, Sulfat, Tembaga, Seng dan Nitrogen.
e. Menjadikan tanaman kurang peka terhadap kekurangan air
(cekaman air) sehingga tanaman dapat beradaptasi pada keadaan
lingkungan yang kurang baik, tetapi tanaman dapat tumbuh dengan
baik.
f. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan patogen,
salah satu diantaranya melalui mekanisme pembentukan hormon ,
dengan meningkatnya ketahanan tanaman terhadap serangan
patogen dapat membuat tanaman dapat tumbuh dengan baik dan
kerugian akibat serangan patogen dapat diperkecil sehingga biaya
produksi dapat ditekan
g. Meningkatkan pembentukan bintil akar pada tanaman legum.
h. Meningkatkan kelangsungan hidup tanaman pada lingkungan yang
kurang baik, misalnya pada tanah-tanah yang tercemar atau tererosi
berat dan tanah -tanah yang memiliki keragaman suhu serta tingkat
kemasaman yang tinggi.
i. Mikoriza dapat digunakan sebagai media transfer senyawa organik
dan juga mikoriza dapat membentuk enzim.
j. Jamur mikoriza juga mampu menghasilkan hormon, seperti hormon
auksin, sitokinin dan giberalin yang dapat mempengaruhi struktur
dan sistem perakaran.
Disamping keuntungan dalam penyerapan hara, mineral dan air,
tanaman juga dapat memperoleh keuntungan lain dari infeksi jamur
mikoriza pada tanaman inangnya adalah akar tanaman yang
bermikoriza dapat berfungsi lebih lama dibandingkan tanaman yang
tidak bermikoriza, selain itu tanaman yang bermikoriza akan lebih
sedikit kemungkinananya terserang oleh patogen-patogen yang dapat
merusak tanaman, akar-akar pendek yang bermikoriza lebih tahan
terhadap kekeringan pada musim kemarau dari pada tanaman yang
tanpa mikoriza.
24
a. Kehadiran mikoriza pada tanah dapat mengakibatkan
meningkatnya efisiensi penggunaan air oleh tanaman sehingga
pemborosan air tanah dapat dikurangi, disamping itu mikoriza juga
dapat meningkatkan nilai tegangan asmotik sel-sel akar tanaman
sehingga tanaman dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya.
b. Inokulasi mikoriza dapat juga memberikan peningkatan
pertumbuhan anakan pada tanaman Diterocarpaceae.
c. Keberhasilan inokulasi mikoriza dalam menginfeksi tanaman
sangat dipengaruhi penempatan mikoriza pada akar tanaman,
sebaiknya inokulasi mikoriza harus diberikan disekitar perakaran
tanaman sehingga jamur dapat menginfeksi tanaman dengan baik.
d. Selain itu respon pertumbuhan tanaman juga tergantung pada
jumlah dan kecepatan infeksi dan kolonisasi dari akar tanaman
inang oleh jamur mikoriza.
e. Tanaman yang bermikoriza dapat meningkatkan serapan air dan
hara. Ukuran hifa yang kecil dan lebih halus dari bulu-bulu akar
memungkinkan hifa bisa masuk kedalam pori-pori yang paling
kecil sehingga hifa bisa menyerap air pada kondisi kadar air yang
sangat rendah. Serapan air yang lebih besar oleh tanaman yang
bermikoriza juga akan dapat membawa unsure hara yang mudah
larut terbawa olah aliran air seperti N,K dan S sehingga serapan
unsure tersebut dapat semakin meningkat.
f. Tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dari
pada tanaman yang tidak bermikoriza, akar tanaman yang
bernikoriza akan lebih cepat kembali pulih setelah periode
kekurangan air. Hal ini disebabkan hifa cendawan mampu
menyerap air pada pori-pori tanah dan penyebaranhifa di dalam
tanah sangat luas sehingga dapat mengambil air relative lebih
banyak. Beberapa dugaan tanaman yang bermikoriza lebih tahan
kekeringan antara lain adalah dengan adanya mikoriza
menyebabkan resistensi terhadap kekeringan meningkat
g. Asosiasi simbiotik antara jamur dengan akar tanaman yang
membentuk jalinan interaksi yang kompleks dikenal dengan
mikoriza yang secara harfiah berarti “akar jamur”.
h. Secara umum mikoriza di daerah tropika tergolong didalam dua
tipe yaitu:
1) Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA)/Endomikoriza
2) Vesikular-Arbuskular Mikoriza (VAM)/Ektomikoriza.
25
F. Manfaat dan Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia
1. Peranan Jamur yang Menguntungkan
Dalam kehidupan kita, jamur yang memiliki berbagai manfaat,
diantaranya di bidang industri makanan dan minuman, dibidang
kedokteran maupun bidang pertanian. Berikut ini tabel dari macam-
macam jamur serta peran mereka yang menguntungkan.
No Nama Jamur Manfaat
1
Rhizophus oryzae, Rhizophus
oligosporus. Sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe.
2 Aspergillus wentii. Sebagai bahan dalam pembuatan kecap dan tauco.
3 Aspergillus oryzae. Sebagai bahan dalam pembuatan sake.
4 Aspergillus niger. Menghasilkan enzim penjernih minuman anggur.
5
Penicillum roqueforti, Penicillum
camemberti. Membuat susu.
6
Penicillum notatum, Penicillum
chrysogenum. Membuat antibiotik penisilin.
7 Ganoderma. Sebagai makanan suplemen dan obat-obatan.
8 Lichen. Untuk membuat kertas lakmus.
9 Mucor mucedo. Mengurai kotoran.
10 Trichoderma sp.
Mempercepat penguraian selulosa karena dapat
menghasilkan enzim selulase.
11 Sarcoscypha coccinea. Sebagai obat.
12 Lentinula edodes (jamur shitake) Untuk dikonsumsi.
13 Jamur Maitake Sebagai campuran sop atau ditumis.
14
Agaricus bisporus (jamur
champignon) Bergizi tinggi untuk dimakan.
15
Mucor racemosus, Actinomucor
elegans. Untuk membuat sufu (tofu fermentasi).
16 Saccharomyces tuac. Minuman tuak.
17 Saccharomyces ellipsoideus. Minuman anggur.
18 Semua jamur saproda (pengurai)
Pengurai sampah dan bangkai, membantu tumbuhan
untuk mendapatkan zat anorganik..
19 Arthrobotrys. Membunuh cacing Nematoda.
2. Peranan Jamur yang Merugikan
Beberapa jenis jamur dapat merugikan manusia, misalnya jamur
yang bersifat patogen atau menimbulkan penyakit, merusak tanaman
budidaya sehingga menggagalkan panen, dan membusukkan bahan
makanan. Berikut ini tabel dari macam-macam jamur serta peran
mereka yang merugikan.
No Nama Jamur Kerugian/Penyakit yang ditimbulkan
1 Rhizopus stolonifer. Menyebabkan roti basi dan membusuk.
2 Rhizopus nigricans. Menyebabkan pembusukan.
3 Aspergillus fumigatus. Penyebab penyakit saluran pernapasan dan paru-paru.
4 Trichophyton tonsurans. Penyakit tinea kopitis yang menyebabkan gatal, ketombe,
dan rambut mudah patah.
5 Blastomyces brasiliensis. Penyebab penyakit athlete’s foot.
6 Ustatilago maydis. Penyebab blastomikosis (infeksi kulit, paru-paru dan hati).
7 Puccinia arachidis. Penyakit pada tanaman kacang.
8 Puccinia graminis. Jamur karat pada tanaman jagung, dan gandum.
9 Epidermophyton floccosum. Menginfeksi kulit dan kuku.
10 Malassezia furfur. Penyakit tinea versicolor pada kulit.
11 Microsporum sp. Rambut tampak mengalami fluoresensi hijau muda.
12 Lichen. Melapukkan batu candi atau bangunan.
26
G. Berbagai Penyakit Yang Disebabkan Oleh Jamur Pada
Manusia
Jamur mampu menyebabkan penyakit pada manusia. Penyakit
yang disebabkan oleh jamur pada manusia umumnya disebut dengan nama
mikosis. Mikosis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu mikosis
superficial serta mikosis sistemik. Mikosis superficial merupakan serangan
jamur yang terjadi pada bagian kulit, kuku serta rambut, yang umumnya
disebabkan oleh jamur Trycophyton, Microsporum, serta Epidermophyton.
Sedangkan mikosis sistemik merupakan serangan jamur yang terjadi pada
bagian dalam tubuh, seperti jaringan sub-kutan, ginjal, paru-paru, mukosa
mulut, jantung serta vagina.
Berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur pada manusia, meliputi:
1. Tinea capitis
Tinea capitis merupakan infeksi jamur yang umumnya menyerang
bagian kulit kepala serta rambut. Tinea capitis disebabkan oleh adanya
serangan jamur Mycrosporum serta Trichophyton. Gejala dari tinea
capitis, meliputi kulit kepala terasagatal, rambut tampak kusam serta
mudah patah. Penyakit ini ditularkan melalui pemakaian sisir serta
gunting rambut. Infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous
serta bernanah.
Gambar 23. Tinea capitis diinfeksi oleh jamur Mycosporum serta
Trichophyton
27
2. Maduromycosis
Maduromycosis dikenal dengan nama penyakit kaki atlet, karena
penyakit ini umumnya terjadi pada bagian kaki seorang atlet atau
olahragawan yang sering dalam keadaan lembab. Maduromycosis
disebabkan oleh jamur Allescheris boydii, Cephalosporium
falciforme, Madurella mycetomi serta Madurella grisea.
Gejalanya akan timbul rasa gatal yang panas, kulit mengelupas,
mudah lecet dan luka serta menimbulkan bau yang tidak sedap.
Penyakit ini dapat menular jika anda berjalan tanpa alas kaki di daerah
yang telah terkontaminasi jamur penyebab penyakit.
3. Coccidioidomycosis
Penyakit ini termasuk jenis mikosis sistemik yang mampu
menjangkau paru-paru dan disebabkan oleh jamur Coccidioides
immitis. Gejalanya hampir mirip dengan pneumonia, batuk yang
terkadang disertai dan tidak disertai dengan dahak.
Jamur Coccidioides immitis mampu terbang di udara. Penyakit ini
ditularkan lewat udara yang sudah terkontaminasi dengan jamur yang
terhirup.
Gambar 24. Maduromycosis
Gambar 25. Coccidiomycosis
28
4. Sporotrichosis
Penyakit ini perupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur
Sporotrichum schenckii. Gejalanya akan timbul semacam benjolan di
bagian bawah kulit yang nantinya akan membesar dan menjadi
radang. Kemudian jaringan tersebut akan mengalami kematian
sehingga membentuk ulcus. Benjolan juga akan terbentuk di
sepanjang jaringan limpa. Jamur ini ditularkan melalui kontak
langsung terhadap orang yang mengidap penyakit sporotrichosis atau
karena menggunakan pakaian maupun handuk seseorang yang
mengidap penyakit sporotrichosis.
5. Otomycosis
Merupakan mikosis superficial yang menyerang bagian kulit dalam
lubang telinga. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Epidermophyton
floccosum serta tricophyton sp. Kulit di lubang telinga dan sekitarnya
akan menimbulkan rasa gatal yang disertai dengan rasa sakit.
Nantinya akan menyebabkan keluarnya cairan berupa nanah dari
dalam lubang telinga. Penyakit ini ditularkan bila bersentuhan maupun
terkena nanah dari kulit yang mengandung jamur.
Gambar 26. Sporotrichosis jamur yang terlihat tersusun Memanjang Beraturan
Gambar 27. Jamur Episermophyton floccosum didalam lubang telinga.
29
6. Nocardiosis
Merupakan penyakit yang menyerang jaringan subkutan yang
nantinya akan menimbulkan pembengkakan pada jaringan yang
terkena, dan nantinya akan menimbulkan lubang-lubang kecil yang
mengeluarkan nanah. Nocardiosis disebabkan oleh jamur Nocardia
asteroids. Penyakit ini ditularkan dengan adanya kontak secara
langsung maupun terkena nanah dari kulit yang terserang jamur.
7. Panu
Panu ditandai dengan adanya bercak-bercak pada bagian kulit yang
disertai dengan rasa gatal ketika sedang berkeringat. Bercak-bercak
dikulit bisa berwarna merah, putih maupun coklat, tergantung dari
warna kulit si pengidap. Panu disebabkan oleh jamur Malassezia
furfur. Penyakit panu ditularkan belalui sentuhan atau kontak
langsung dengan si pengidap maupun penggunaan pakaian atau
handuk yang sudah dipakai si pengidap.
Gambar 27. Nocardiosis.
Gambar 28. Panu
30
8. Blastomikosis
Penyakit ini ditandai dengan adanya lesi pada kulit yang tidak
sembuh-sembuh, lesi tulang yang sering kali tidak disertai dengan rasa
sakit serta gejala-gejala yang berkaitan dengan system urogenital.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Blastomyces dermatitidis. Jamur
Blastomyces dermatitidis banyak ditemukan di tanayh yang banyak
mengandung sisa-sisa bahan organic serta kotoran hewan. Jamur ini
snagat kecil sekali sehingga mudah sekali terhirup oleh manusia.
Setelah masuk ke dlaam tubuh manusia, jamur ini akan menyebar ke
seluruh tubuh melalui system limpa maupun aliran darah.
9. Tinea favosa
Penyakit ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada
bagian kulit kepala yang nantinya akan membesar dan membentuk
kerak yang berwarna kekuningan. Kerak ini lengket sekali dan bila
diangkat akan menimbulkan luka basah maupun bernanah.
Tinea favosa disebabkan oleh jamur Tricophyton schoenleinii.
Penyakit ini dapat menginfeksi kulit kepala, kulit tubuh yang tidak
berambut serta kuku. Penularan dari penyakit ini melalui penggunaan
pakaian maupun handuk dari si pengidap.
Gambar 29. Blastomikosis
Gambar 30. Tinea favosa
31
10. Tinea barbae
Penyakit ini merupakan infeksi jamur yang biasanya menyerang
daerah kulit yang ditutupi oleh jenggot, kulit leher, rambut serta
folikel rambut. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Tricophyton
mentagrophytes, Tricophyton violaceum, serta Microsporum cranis.
11. Tinea cruris
Merupakan infeksi jamur superficial yang sering kali terjadi di
paha bagian atas sebelah dalam. Penyakit ini disebabkan oleh jamur
Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp. Pada kasus yang
berat, jamur dapat menyerang bagian kulit di sekitar paha.
Gambar 31. Tinea barbae
Gambar 32. Tinea cruris
32
12. Infeksi candida
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini
merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku maupun organ tubuh,
seperti jantung, paru-paru, selaput lendir serta vagina. Penyakit ini
ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit di pengidap.
13. Tinea circinata atau tinea corporis
Penyakit ini disebut juga dengan nama kurap. Disebabkan oleh jamur
Corporis trichopyton. Penyakit ini perupakan mikosis superficial yang
berbentuk bulat seperti cincin, disertai dengan rasa gatal pada bagian
tersebut. Penyakit ini ditularkan melalui kontak secara langsung
maupun tidak langsung. Hewan, pakaian maupun furniture juga dapat
menularkan penyakit ini.
Gambar 33. Infeksi candida di mulut
Gambar 34. Tinea circinata atau Tinea
corporis
33
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Jadi Fungi (jamur) merupakan organisme eukariotik yang bersel
tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki
dinding yang tersusun atas kitin. Jamur dipisahkan dalam kingdomnya
tesendiriKarena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk
hidup, jamur tidak termasuk dalam kindom protista,plantae
ataupun monera. Karena jamur tidak berklorofil, maka jamur temasuk ke
dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme
lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan-
bahan organik yang ada di lingkungannya. karena umumnya jamur hidup
secara saprofit (hidup dengan mengurai sampah organik, seperti bangkai
menjadi bahan anorganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit
(memperoleh bahan organik dari inangnya), namun adapula yang hidup
dengan cara simbiosis mutualisme (yaitu hidup dengan organisme lain
agar sama-sama mendapatkan untung).
melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi
secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur
uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan
pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler.
Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora
seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu
tahap plasmogami dan tahap kariogami.
B. SARAN
Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih
mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang
tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan
permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat
kesalahan dalam penulisan atau pun kekeliruan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa
menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai Fungi.
v
Daftar pustaka
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas
X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290
Hitung, Rumus. “Ciri-ciri Jamur (Kingdom Fungi)” 12 Juli 2014.
http://rumushitung.com/2014/07/12/ciri-ciri-jamur-kingdom-fungi/
Gonzaga, Isharmanto.”Kingdom Fungi” 16 Desember 2009.
https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/kingdom-fungi.html
BiologiPedia.”Klasifikasi Protista Mirip Jamur” 25 Januari 2015.
http://www.biologipedia.com/klasifikasi-protista-mirip-jamur.html
Agusmita.”Cara Menulis Buku” __________.
http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara-
menulis-daftar-pustaka-internet.htm

More Related Content

What's hot

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Nur Haida
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
Miira Mizhha As-Sauby
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
Sofyan Dwi Nugroho
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 
Jamur (Zygomycota)
Jamur (Zygomycota)Jamur (Zygomycota)
Jamur (Zygomycota)
Eva Nur Chanifah
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Google
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
Tidar University
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanperdos5 cuy
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
Universities Pendidikan Ganesha
 
Stomata
StomataStomata
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Biology Education
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
Endang Sri Wati Matarru
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Rina Riannur
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)Presentasi Jamur (fungi)
Presentasi Jamur (fungi)
 
ppt insekta
ppt insektappt insekta
ppt insekta
 
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
9. laporan praktikum biologi struktur akar, batang, dan daun
 
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat HaraPenyerapan dan Transpor Zat Hara
Penyerapan dan Transpor Zat Hara
 
Jamur (Zygomycota)
Jamur (Zygomycota)Jamur (Zygomycota)
Jamur (Zygomycota)
 
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah SeranggaSiklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
Siklus Hidup dan Sistem Peredaran Darah Serangga
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Laporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasiLaporan praktikum isolasi
Laporan praktikum isolasi
 
Hormon auksin
Hormon auksinHormon auksin
Hormon auksin
 
Acara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanamanAcara iv pemeliharaan tanaman
Acara iv pemeliharaan tanaman
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Makalah Nemathelminthes
Makalah NemathelminthesMakalah Nemathelminthes
Makalah Nemathelminthes
 
Stomata
StomataStomata
Stomata
 
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
Laporan Praktikum Ekologi Tumbuhan "Pengaruh Cahaya Matahari Terhadap Pertumb...
 
Sistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen VertebrataSistem Integumen Vertebrata
Sistem Integumen Vertebrata
 
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
Identifikasi bunga Kencana (Ruellia tuberrosa) dan Bunga Kenop (Gomphrena glo...
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 7 rumus bunga dan diagram bunga (morfologi tumbuhan)
 

Similar to Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah

Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)itatriewahyuni
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
ojan3107
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Warnet Raha
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Basyrowi Arby
 
Fungi
FungiFungi
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
Syiah Kuala University
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
wahyu tri
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
Josua Sitorus
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Hulwatun Nissa
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitian
KaniaRismayanti
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
xempat
 
Bab 5 kingdom fungi
Bab 5 kingdom fungi Bab 5 kingdom fungi
Bab 5 kingdom fungi
lukmanvliverpuldlian
 
Mengenal dunia fungi
Mengenal dunia fungiMengenal dunia fungi
Mengenal dunia fungi
yasin suharna
 
Buku Fungi
Buku FungiBuku Fungi
Buku Fungi
Nadya Zein
 

Similar to Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah (20)

Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
Percobaan 9 ( pengamatan jamur mikroskopis)
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Mikr3
Mikr3Mikr3
Mikr3
 
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsiMakalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
Makalah peran mikologi dalam mengatasi akibat jamur pada ibu dan anak ningsi
 
Jamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsemJamur mikroskopis lapsem
Jamur mikroskopis lapsem
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9Mikroorganisme kel. 9
Mikroorganisme kel. 9
 
Mikroorganisme
MikroorganismeMikroorganisme
Mikroorganisme
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA SEBAGAI VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1Ringkasan biology semester 1
Ringkasan biology semester 1
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitian
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
Bab 5 kingdom fungi
Bab 5 kingdom fungi Bab 5 kingdom fungi
Bab 5 kingdom fungi
 
Mengenal dunia fungi
Mengenal dunia fungiMengenal dunia fungi
Mengenal dunia fungi
 
Buku Fungi
Buku FungiBuku Fungi
Buku Fungi
 

More from ikhsan saputra

3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
ikhsan saputra
 
Starburn
StarburnStarburn
Starburn
ikhsan saputra
 
Img 20180207 0002
Img 20180207 0002Img 20180207 0002
Img 20180207 0002
ikhsan saputra
 
Enzim
EnzimEnzim
KOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SELKOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SEL
ikhsan saputra
 
Virus eukariotik
Virus eukariotikVirus eukariotik
Virus eukariotik
ikhsan saputra
 
MUTASI
MUTASIMUTASI
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
ikhsan saputra
 
biologi molekuler
biologi molekulerbiologi molekuler
biologi molekuler
ikhsan saputra
 
Evolusi molekuler
Evolusi molekuler Evolusi molekuler
Evolusi molekuler
ikhsan saputra
 
Biomolekul
Biomolekul Biomolekul
Biomolekul
ikhsan saputra
 
Manipulasi asam nuleat lutfi
Manipulasi asam nuleat lutfiManipulasi asam nuleat lutfi
Manipulasi asam nuleat lutfi
ikhsan saputra
 
Teknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinanTeknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinan
ikhsan saputra
 
7 pengembangan-indikator
7 pengembangan-indikator7 pengembangan-indikator
7 pengembangan-indikator
ikhsan saputra
 
4. ukg online gtk pengoperasian e xam pelaksana
4. ukg online gtk   pengoperasian e xam pelaksana4. ukg online gtk   pengoperasian e xam pelaksana
4. ukg online gtk pengoperasian e xam pelaksana
ikhsan saputra
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
ikhsan saputra
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
ikhsan saputra
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
ikhsan saputra
 
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINALMakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
ikhsan saputra
 
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARUMAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
ikhsan saputra
 

More from ikhsan saputra (20)

3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
3061524025 struktur fungsi kloroplas dan fotosintesis
 
Starburn
StarburnStarburn
Starburn
 
Img 20180207 0002
Img 20180207 0002Img 20180207 0002
Img 20180207 0002
 
Enzim
EnzimEnzim
Enzim
 
KOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SELKOMUNIKASI SEL
KOMUNIKASI SEL
 
Virus eukariotik
Virus eukariotikVirus eukariotik
Virus eukariotik
 
MUTASI
MUTASIMUTASI
MUTASI
 
REGULASI GEN
REGULASI GENREGULASI GEN
REGULASI GEN
 
biologi molekuler
biologi molekulerbiologi molekuler
biologi molekuler
 
Evolusi molekuler
Evolusi molekuler Evolusi molekuler
Evolusi molekuler
 
Biomolekul
Biomolekul Biomolekul
Biomolekul
 
Manipulasi asam nuleat lutfi
Manipulasi asam nuleat lutfiManipulasi asam nuleat lutfi
Manipulasi asam nuleat lutfi
 
Teknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinanTeknologi dna rekombinan
Teknologi dna rekombinan
 
7 pengembangan-indikator
7 pengembangan-indikator7 pengembangan-indikator
7 pengembangan-indikator
 
4. ukg online gtk pengoperasian e xam pelaksana
4. ukg online gtk   pengoperasian e xam pelaksana4. ukg online gtk   pengoperasian e xam pelaksana
4. ukg online gtk pengoperasian e xam pelaksana
 
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWANMAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
MAKALAH osmoregulasi PADA HEWAN
 
osmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewanosmoregulasi pada hewan
osmoregulasi pada hewan
 
Fungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinalFungsi gastrointestinal
Fungsi gastrointestinal
 
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINALMakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
MakALAH FUNGSI GASTROINTESTINAL
 
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARUMAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
MAKALAH PERNAPASAN PADA PARU PARU
 

Recently uploaded

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
johan199969
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 

Recently uploaded (20)

Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           xKoneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt           x
Koneksi Antar Materi Modul 1.4.ppt x
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah

  • 1. ii MAKALAH FUNGI (JAMUR) BOTANI TUMBUHAN RENDAH Bayu Hari Mukti, S.Hut.. M.Si Disusun oleh: Ikhsan Saputra NPM 3061524025 Pahyaton NPM 3061524026 Norjannah NPM 3061524050 Yunie Cahya Kamaliyah NPM 3061524051 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA BANJARMASIN
  • 2. iii Daftar Isi Cover Daftar Isi !!!-!v BAB I PENDAHULUAN A Latar Belakang 1 B Rumusan Masalah 1 C Tujuan 1 BAB II PEMBAHASAN A Pengertian Fungi 2 B Sifat-sifat Umum Fungi 2 C Ciri Khusus yang di Miliki Fungi 3 1 Bagian atau Struktur Sel Fungi 3 2 Cara Hidup dan Habitat Fungi 4 a Saprofit 5 b Parasit 6 c Mutual 7 3 Cara Fungi Memperoleh Makanan dan Nutrisi 7 4 Cara Reproduksi Fungi 9 a Cara Reproduksi Fungi Berdasarkan Gametnya 9 b Macam-macam spora reproduksi fungi 12 D Klasifikasi Fungi 14 1 Oomycota 14 2 Zygomycota 15 3 Ascomycota 16 4 Basidiomycota 18 5 Deutereomycota 19 E Assosiasi Kehidupan Jamur atau Simbiotic 19 1 Lichenes ( Lumut Kerak ) 19 2 Mikorhyza 20 Ektomikoriza 21 Ektendomikoriza 21 Endomikoriza 22 3 Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza 23 F Manfaat dan Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia 25 1 Peranan Jamur yang Menguntungkan 25 2 Peranan Jamur Yang Merugikan 25 G Berbagai Penyakit yang disebabkan oleh Jamur pada Manusia 26 1 Tinea capitis 26 2 Maduromycosis 27 3 Coccidioidomycosis 27
  • 3. iv 4 Sporotrichosis 28 5 Otomycosis 28 6 Nocardiosis 29 7 Panu 29 8 Blastomikosis 30 9 Tinea Favosa 30 10 Tinea barbae 31 11 Tinea cruris 31 12 Infeksi candida 32 13 Tinea circinata atau Tinea corporis 32 BAB III PENUTUP A Kesimpulan 33 B Saran 33 Daftar Pustaka v
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kata fungi mungkin akan selalu kita maknai sebagai cendawan, yaitu organisme yang pendek, seperti serbuk atau spons, tubuhnya berwarna-warni, dan tumbuh di atas tanah seperti tumbuhan. Meskipun cendawan adalah organisme yang umum kita sebut sebagai jamur (jamur yang sebenarnya), dan sebagian besar jamur tersebut terlihat hidup di atas tanah, tetapi kata fungi memiliki makna yang lebih luas. Fungi didefinisikan sebagai kelompok organisme eukariotik, tidak berpindah tempat (nonmotile), bersifat uniselular atau multiselular, memiliki dinding sel dari glukan, mannan, dan kitin, tidak berklorofil, memperoleh nutrien dengan menyerap senyawa organik, serta berkembang biak secara seksual dan aseksual. Di alam ada sekitar 100.000 jenis fungi yang sudah dikenal dan lebih dari 1.000 jenis baru yang berhasil dideskripsikan oleh para ahli setiap tahunnya. Bahkan mungkin masih ada sekitar 200.000 jenis lain yang sampai saat ini belum ditemukan atau dideskripsikan. Sementara itu, kegiatan manusia dalam mengeksploitasi alam berpeluang mengancam keberlangsungan hidup organisme tersebut. Perusakan hutan hujan tropis yang hampir terjadi setiap hari atau perusakan habitat fungi yang lain tidak diragukan lagi berpotensi membawa jenis- jenis organisme berspora tersebut kepada kepunahan, bahkan sebelum mereka sempat ditemukan dan dipelajari oleh para ahli. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa masalah tentang latar belakang Fungi : 1. Apa Pengertian dari Fungi? 2. Bagaimana sistem Reproduksi Fungi? 3. Bagaimana Ciri-ciri pada Fungi? 4. Bagaimana Sistem Klasifikasi pada fungi? 5. Bagaimana Cara Hidup Fungi? C. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka penulis dapat memahami tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah : 1. Untuk mengetahui Pengertian dari Fungi. 2. Untuk mengetahui Ciri-ciri pada Fungi. 3. Untuk mengetahui Reproduksi Fungi 4. Untuk mengetahui bagaimana sistem pengklasifikasian pada fungi. 5. Untuk mengetahui Cara Hidup Fungi.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Fungi Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Kalangan ilmuwan kerap menggunakan istilah cendawan sebagai sinonim bagi Fungi. Awam menyebut sebagian besar anggota Fungi sebagai jamur, kapang, khamir, atau ragi, meskipun seringkali yang dimaksud adalah penampilan luar yang tampak, bukan spesiesnya sendiri. Kesulitan dalam mengenal fungi sedikit banyak disebabkan adanya pergiliran keturunan yang memiliki penampilan yang sama sekali berbeda (ingat metamorfosis pada serangga atau katak). Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara : dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Contoh jamur yang membentuk spora adalah Rhizopus. Contoh jamur yang membentuk tunas adalah Saccharomyces. Hifa jamur dapat terpurus dan setiap fragmen dapat tumbuh menjadi tubuh buah. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi (dari akar kata Yunani μυκες, "lendir", dan λογοσ, "pengetahuan", "lambang"). B. Sifat-sifat Umum Fungi Fungi memiliki beberapa sifat umum, yaitu : 1. hidup di tempat-tempat yang lembab, sedikit asam, dan tidak begitu memerlukan cahaya matahari. 2. Fungi tidak berfotosintesis, sehingga hidupnya bersifat heterotrof. 3. Fungi hidup dari senyawa-senyawa organik yang diabsorbsi dari organisme lain. 4. Fungi yang prinsip nutrisinya adalah heterotrof (Tidak bisa membuat makanan sendiri ) menyebabkannya memiliki kemampuan hidup sebagai pemakan sampah (saprofit) maupun sebagai penumpang yang mencuri makanan dari inangnya (parasit).
  • 6. 3 C. Ciri Khusus yang Di miliki Fungi Setelah kalian memahami sifat-sifat umum jamur, sekarang kita akan mulai membahas sifat-sifat yang lebih khusus, yang disebut ciri-ciri Fungi. Ciri-ciri fungi yang akan kita bahas meliputi sebagai berikut : 1. Bagian atau Struktur Sel Fungi Dilihat dari struktur tubuhnya, Fungi memiliki ciri-ciri yang berguna untuk mengenal apakah suatu organisme merupakan Fungi atau bukan. Organisme yang termasuk Fungi bisa terdiri atas satu sel maupun terdiri atas banyak sel. Fungi yang bersel tunggal (uniseluler), misal adalah ragi (Saccharomyces cerevisiae). Sedangkan Fungi yang tubuhnya bersel banyak (multiseluler) bisa berupa Fungi mikroskopis maupun Fungi makroskopis. Fungi mikrosk opis adalah Fungi yang hanya bisa dilihat dengan mikroskop, karena memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil. Contoh Fungi mikroskopis multiseluler adalah Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Fungi multiseluler juga ada yang bersifat makroskopis, mudah diamati dengan mata telanjang, yang berukuran besar. Contoh Fungi makroskopis adalah jamur merang (Volvariella valvacea) dan jamur kuping (Auricularia polytricha). Fungi adalah organisme eukariotik (eu: sejati dan cariyon: inti), yaitu organisme yang inti selnya memiliki selaput inti atau karioteka yang lengkap. Di dalam sel fungi terdapat sitoplasma dan nukleus yang kecil. Perhatikan Gambar 1, 2, dan 3. Gambar 1. Saccharomyces cerevisiae, Fungsi makroskopis uniseluler (AJ Cann / Flickr) Gambar 2. Penicillium sp. (Kathie Hodge / Flickr) Gambar 3. Jamur kuping (Auricularia polytricha) (Wikimedia Commons)
  • 7. 4 Fungi memiliki bentuk tubuh bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, maupun memanjang. Pada Fungi bersel banyak (multiseluler) banyak terdapat deretan sel yang membentuk benang, disebut hifa. Pada Fungi yang sifat hidupnya parasit, hifa mengalami modifikasi, disebut haustoria. Haustoria merupakan organ untuk menyerap makanan dari substrat tempat hidup Fungi, dan organ ini memiliki kemampuan untuk menembus jaringan substrat Beberapa jaringan hifa akan membentuk miselium. Miselium merupakan tempat pembentukan spora dan juga sebagai alat reproduksi serta alat untuk mendapatkan makanan. Hifa juga bisa membentuk struktur yang disebut badan buah. Badan buah merupakan kumpulan hifa yang muncul dari dalam tanah atau kayu yang lapuk. Badan buah dijumpai pada kelompok jamur tertentu. 2. Cara Hidup dan Habitat Fungi Cara hidup Fungi bervariasi, ada yang hidup secara soliter dan ada yang hidup berkelompok (membentuk koloni). Pada umumnya Fungi hidup secara berkelompok atau berkoloni, karena hifa dari jamur tersebut saling bersambungan atau berhubungan. Cara hidup ini dijumpai misalnya pada jamur tempe (Rhizopus oryzae), jamur roti (Mucor mucedo), dan Aspergillus flavus. Jadi, kalau kalian melihat Fungi tersebut yang nampak adalah koloninya, sedangkan individu yang menyusunnya berukuran sangat kecil. Habitat Fungi juga bermacam-macam. Berbagai Fungi hidup di tempat-tempat yang basah, lembab, di sampah, pada sisa-sisa organisme, atau di dalam tubuh organisme lain. Bahkan banyak pula jenis-jenis jamur yang hidup pada organisme atau sisa-sisa organisme Gambar 4. Struktur fungi detail
  • 8. 5 Gambar 5. a. jamur tempe (Rhizopus oryzae) b. jamur roti (Mucor mucedo) c. Aspergillus flavus di laut atau air tawar. Fungi juga dapat hidup di lingkungan asam, misalnya pada buah yang asam, atau pada pada lingkungan dengan konsentrasi gula yang tinggi, misalnya pada selai. Bahkan, Fungi yang hidup bersimbiosis dengan ganggang (lumut kerak), dapat hidup di habitat ekstrim dimana organisme lain sulit untuk bertahan hidup, seperti di daerah gurun, gunung salju, dan di kutub. Seperti makhluk hidup yang lain, jamur juga punya cara hidup tersendiri. Berdasarkan cara hidupnya, jamur dibedakan menjadi 3 kelompok, saprofit, parasit, dan mutual. : a. Saprofit Jamur saprofit memperoleh makanannya dari sisa-sisa organisme yang sudah mati. Ia tidak akan menyerap makanan dari organisme yang masih hidup. Jamur saprofit banyak dijumpai pada serasah daun, ranting atau batang yang membusuk, kertas, tumpukan jerami, atau tempat lembab lainnya. Jamur saprofit di alam berperan sebagai pengurai (dekomposer) utama. Jamur ini membantu penguraian sampah organik sehingga bumi kita tidak Seimbang. a. b. c.
  • 9. 6 b. Parasit parasit adalah jamur yang menyerap makanan dari organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini masih dapat dibedakan lagi menjadi parasit obligat dan parasit fakultatif. Fungsi parasit obligat adalah jamur yang hanya bisa hidup sebagai parasit. Bila ia berada di luar inangnya, maka ia akan mati. Contohnya adalah Pneumonia carinii (parasit pada paru-paru penderita AIDS), Epidermophyton floocosum (penyebab penyakit kaki atlet), dan Ustilago maydis (jamur parasit pada tanaman jagung). Perhatikan Gambar 6. Sedangkan fungsi parasit fakultatif adalah jamur yang di samping hidup parasit, ia juga bisa hidup sebagai saprofit. Fungi tersebut akan bersifat parasit ketika mendapatkan Gambar 6. Jamur Tiram ( Saprofti ) Gambar 7. Ustilago maydis, parasit pada tanaman jagung (Luis M / Flickr)
  • 10. 7 hospes. Fungi memiliki kemampuan hidup yang sangat mengesankan. Fungi juga dapat hidup pada suhu sekitar 22 oC – 30 oC Bahkan ada beberapa jenis jamur yang dapat tumbuh dengan subur pada temperatur sekitar -5 oC Fungi juga dapat hidup pada tempat yang mengandung gula atau garam. Dan sifat umum lainnya adalah Fungi mampu memanfaatkan berbagai bahan makanan untuk memenuhi keperluan hidupnya, tetapi tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti halnya bakteri. c. Mutual Jamur mutual hidup dengan menyerap makanan dari inangnya tapi juga memberikan manfaat. Contohnya jamur yang bersimbiosis dengan ganggang yang membentuk lumut kerak (lichen). Jamur membantu ganggang untuk menyerap air dan mineral dari lingkungan, sedangkan ganggang akan memasakknya dan membaginya dengan si jamur. Silahkan sobat temukan contoh jamur mutal lainnya. 3. Cara Fungi Memperoleh Makanan dan Nutrisi. Fungi bersifat heterotrof, artinya tidak dapat menyusun atau mensintesis makanan sendiri. Fungi tidak memiliki klorofil, sehingga tidak bisa berfotosintesis. Fungi hidup dengan memperoleh makanan dari organisme lain atau dari materi organik yang sudah mati. Untuk memenuhi kebutuhan makanannya, Fungi dapat hidup secara saprofit, parasit, dan simbiotik. Gambar 8. Lumut Kerak Litchens
  • 11. 8 Kebanyakan Fungi adalah bersifat saprofit. Fungi tersebut memperoleh makanannya dari materi organik yang sudah mati atau sampah. Untuk memperoleh makannya, hifa Fungi mengeluarkan enzim pencernaan, yang dapat merombak materi organik, menjadi materi yang sederhana (anorganik) sehingga mudah diserap oleh Fungi. Fungi payung, ragi (Saccharomyces cerevisiae), dan jamur tempe (Rhizopus oryzae) termasuk dalam kelompok fungi ini. Beberapa jenis Fungi, ada yang mendapatkan makanannya langsung dari tubuh inangnya. Fungi tersebut hidup sebagai parasit yang menyerang tumbuhan, biasanya mempunyai hifa khusus, yang disebut haustoria. Bentuk hifa tersebut dapat menembus sel inang dan menyerap zat makanan yang dihasilkan inang. Fungi parasit tersebut sering menimbulkan penyakit pada tanaman, sehingga di bidang pertanian menyebabkan penurunan hasil panen.Pada manusia, Fungi juga menyebabkan penyakit, misalnya penyakit kaki atlit (athlete’s foot) dan penyakit panu. Beberapa jenis Fungi ada yang membentuk hubungan simbiosis mutualisme dengan akar tumbuhan. Dalam hal ini, Fungi menyediakan materi organik bagi tumbuhan dan sebaliknya, Fungi memperoleh materi organik dari tumbuhan. Selain itu beberapa jenis Fungi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau (Chlorophyta) atau ganggang hijau-biru (Cyanobacteria) membentuk lumut kerak atau Lichens. Perhatikan Gambar 9. Gambar 9. Usnea florida. Photograph: Robin Crump/britishlichens.co.uk
  • 12. 9 4. Cara Reproduksi Fungi Cara reproduksi Fungi sangat bervariasi. Meskipun demikian, reproduksi Fungi umumnya terjadi dalam 2 cara, yaitu secara seksual (perkembangbiakan generatif ) dan secara aseksual (perkembangbiakan vegetatif ). Perkembangbiakan Fungi secara generatif adalah perkembangbiakan yang diawali dengan peleburan gamet (sel-sel kelamin), yang didahului dengan penyatuan 2 hifa yang berbeda, yang disebut konjugasi. a. Berdasarkan gametnya, proses ini dapat dikelompokkan sebagai isogami, anisogami, oogami, gametangiogami, somatogami, dan spermatisasi. Perhatikanlah Gambar 10. Dibawah ini berdasarkan gametnya :
  • 13. 10
  • 14. 11 Isogami yaitu peleburan 2 gamet yang sama bentuk dan ukuran nya, bila gamet-gamet tersebut tidak sama ukurannya disebut anisogami. Apabila peleburan 2 gamet tersebut yang berbeda adalah bentuk dan ukurannya, maka disebut oogami. Pada oogami, ovum yang dihasilkan dalam oogoium dibuahi oleh spermatozoid yang dibentuk dalam anteridium. Sedangkan yang disebut dengan gametangiogami adalah bila peleburan isi 2 gametangium yang berbeda jenisnya tersebut menghasilkan zigospora. Pada somatogami, yang terjadi yaitu peleburan 2 sel hifa. Dua sel hifa yang tidak berdeferensiasi inti selnya berpasangan, kemudian terbentuk hifa diploid yang selanjutnya akan dibentuk askospora. Sedangkan spermatisasi yaitu peleburan antara spermatium (gamet jantan) dengan gametangium betina (hifa) yang kemudian berkembang membentuk hifa baru (diploid) dan menghasilkan askospora. Seperti halnya reproduksi seksual, reproduksi aseksual juga dapat terjadi melalui beberapa cara. Cara reproduksi yang paling sederhana adalah dengan pembentukan tunas (budding) yang biasa terjadi pada jamur uniseluler, misalnya ragi (Saccharomyces cerevisiae). Perhatikan Gambar 11. Gambar 11. Perkembangan tunas pada Ragi
  • 15. 12 Pada reproduksi dengan cara ini, jamur membentuk semacam sel berukuran kecil yang kemudian tumbuh menjadi sel ragi dengan ukuran sempurna yang akhirnya terlepas dari sel induknya menjadi individu baru. Selain dengan tunas, reproduksi aseksual juga dapat terjadi dengan fragmentasi dan spora aseksual. Fragmentasi adalah pemotongan bagian-bagian hifa dan setiap potongan tersebut dapat tumbuh menjadi hifa baru. Reproduksi jamur secara fragmentasi diawali dengan terjadinya pemisahan hifa dari sebuah miselium. Selanjutnya hifa tersebut akan tumbuh dengan sendirinya menjadi miselium baru. Pada kondisi tertentu, hifa akan terdegeneralisasi menjadi sporangia (penghasil spora aseksual). Cara reproduksi aseksual yang lain adalah dengan spora yang disebut spora aseksual. Spora aseksual adalah spora yang dihasilkan dari pembelahan secara mitosis. Pembentukan spora aseksual pada jamur terjadi melalui spora yang dihasilkan oleh hifa tertentu. Spora tersebut merupakan sebuah sel reproduksi yang dapat tumbuh langsung menjadi jamur. Hal ini mirip dengan perkecambahan biji pada tumbuhan tingkat tinggi. b. Macam-macam spora reproduksi pada fungi. Seperti biasa cara reproduksi fungi ada dua macam seperti yang sudah di jelaskankan diatas ada yang secara seksual dan aseksual begitu pula jenis spora sesuai reproduksinya fungi : 1) Pada jamur dikenal beberapa jenis spora aseksual sebagai berikut: a) Sporangiospora Sporangiospora adalah spora bersel satu yang dihasilkan di kantong sporangium pada ujung hifa. Sporangiospora sendiri terbagi menjadi dua yaitu yang bisa bergerak (zoospora) dan yang tidak besa bergerak (aplanospora) b) Konidiospora Konidiospora adalah konidium yang terbentuk pada ujung hifa. Ada yang bersel satu yang disebutmikrokonidium dan bersel banyak yang disebut makrokonidium. c) Arthospora Spora bersel satu yang terbentuk karena ada hifa yang terputus. d) Klamidospora Spora bersel satu yang sangat tahan terhadap kondisi buruk. Janis spora ini memiliki dinding sel yang sangat tebal.
  • 16. 13 e) Blastospora Merupakan tunas atau kuncup pada sel-sel khamir. 2) Mirip dengan aseksual, jenis spora seksual juga ada beberapa macam a) Askospora Merupakan spora sel tunggal yang dihasilkan pada kantung yang diesebut dengan askus. b) Basidiospora Merupakan spora seksual yang terbentuk pada struktur yang berbentuk sepertil basil yang disebut basidium. c) Zygospora Adalah spora berdinding tebal yang terbentuk karena ada ujung-ujung hifa yang serasi yang dinamakan gametangia d) Oospora Merupakan spora yang terbentuk dari pertemuan anatara gamet betina (oogonium) dan gamet jantan (anteridium) sehingga menghasilkan oosfer yang nantinya akan menghasilkan oospora. Gambar 12. Macam-macam Spora
  • 17. 14 D. Klasifikasi Fungi Berdasarkan hifa serta cara berkembangbiak, jamur dikelompokkan menjadi Lima Subdivisio yaitu (O-Z-A-B-D) kini menurut Whitaker Oomycotina di golongkan Kingdom Protista, yakni : 1. OOMYCOTINA Ciri-ciri Oomycota antara lain: a. Hifa tidak bersekat. b. Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zoospora hasil peleburan gamet jantan dan gamet betina. c. Berkembangbiak secara aseksual dengan membentuk spora berflagel yang disebut zoospora. d. Contoh subdivisi Oomycota yaitu Phytoptora menyerang tanaman kentang , tembakau , kelapa, tembakau , kelapa. e. Pythium membuat rebah semai pada tanaman dengan menyerang akar dan Saprolegnia menyerang kulit ikan. Pada Klasifikasi Modern (Whitaker 1969) Sub divisio Oomycota/Oomycotina ini kemudian diambil dalam kelompok Kingdom Protista sehingga tidak dimasukkan Fungi. Gambar 13. Siklus Hidup Phytoptora
  • 18. 15 2. ZYGOMICOTA/ ZYGOMYCOTINA Ciri-ciri subdivisi Zygomycota yaitu: a. Hifa tidak bersekat b. Hidup di darat, di atas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk c. Ciri khas dari kelas ini ialah terbentuknya spora istirahat yang disebut zigospora yang terdapat dalam zigosporangium dan dihasilkan dari persatuan dua gametangia (kopulasi gametangium/gametangiogami). d. Miselium terdiri dari hife yang senositik e. Spora terdapat di sporangium yang dapat menghasilkan sekitar 50.000 spora.k f. Berkembangbiak secara seksual melalui pembentukan zigospora sebagai hasil peleburan hifa (+) dan hifa (-) merupakan spora istirahat memiliki dinding tebal secara aseksual menggunakan spora dalam spongarium /konidum : Konidiospora Contohnya adalah : 1) Rhizopus oligosporus 2) Rhizopus Stolonifer ( Jamur Tempe) a) Jamur tempe digunakan dalam pembuatan tempe. b) Reproduksi Rhizopus stolonifer dapat terjadi secara seksual dan aseksual. 3) Pilobolus speciosa a) P. speciosa adalah salah satu jamur yang biasa hidup pada kotoran hewan yang telah terdekomposisi. b) Jamur ini tidak dapat bereproduksi tanpa adanya bantuan cahaya. c) Jamur ini menunjukkan respon positif terhadap cahaya. Gambar 14. Siklus Hidup Rhizopus oligosporus
  • 19. 16 4) Rhizopus nigricans (Jamur Roti ) a) Jika roti yang lembab disimpan ditempat yang hangat dan gelap, beberapa hari kemudian akan tampak jamur tumbuh diatasnya. b) Pada roti akan tumbuh bulatan hitam, yang disebut Sporangium. 3. ASCOMICOTINA/ASCOMYCOTA Ciri-ciri subdivisi Ascomycota antara lain: a. Hifa bersekat b. Jamur yang ber-askus (kantung yang berbentuk gada, silinder atau bulat) dimana askus ini untuk pembentukan spora secara miosis , dengan produk sporanya disebut : askospora c. Askus-askus dapat terbentuk dalam suatu badan buah yang disebut askokarp. d. Ada 4 macam tipe askokarp: 1. Apotesium 2. Peritesium 3. Kleistotesium 4. Askostroma. e. Dinding sel mengandung glukan dan selulose, tidak mengandung khitin. f. bentuk ada yang uniseluler dan multiseluler g. hidup ada yang bersifat parasit dan ada juga yang bersifat saprofit. h. Reproduksi secara seksual secara oogami dengan membentuk spora yang dihasilkan dalam suatu kantung (askus) membentuk askospora berjumlah 8 Reproduksi vegetatif dilakukan dengan fragmentasi, pembelahan sel, pembentukan tunas. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan konidium membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa Gambar 15. Reproduksi Seksual-Aseksual Rhizopus nigricans
  • 20. 17 Contohnya adalah : 1) Penicillium sp a) Jamur ini berwarna hjjau kebiruan dan tumbuh baik pada buah-buahan yang telah masak, roti, nasi, serta makanan bergula. b) Penicillium dibagi menjadi dua: - Penicillium camemberti dan Penicilium requeforti industri pembuatan keju. - Penicillium chrisogenum dan Penicillium requoforty industri pembuatan antibiotik Pinisilin. . 2) Saccharomyces a) Merupakan organisme uniseluler. b) Sacharomyces dikelompokkan ke dalam Ascomycota karena reproduksi seksualnya terjadi dengan pembentukan Askus. c) Sacharomyces yang bersel satu ini sering disebut yeast / ragi. d) Berkembang aseksual membentuk tunas. e) Sacharomyces digunakan dalam pembuatan minuman fermentasi yang mengandung alkohol. Gambar 16. Penicillium di buah jeruk mandarin Gambar 17. Sacharomyces
  • 21. 18 4. BASIDIOMICOTINA Ciri-ciri subdivisi Basidiomycota antara lain: a. Hifa bersekat b. Berkembangbiak secara seksual dengan membentuk basidiospora, yaitu spora yang dihasilkan pada basidium yang terdapat dibagian bawah bilah dari tudung , umumnya berjumlah 2 - 4 buah, berinti tunggal, secara aseksual dengan membentuk konidiospora, yaitu spora yang dihasilkan secara berantai pada ujung suatu hifa c. berukuran besar (Makroskopis), walapun ada juga yang berukuran kecil (Mikroskopis). d. Seluruh Basidium berkumpul membentuk suatu badan yang disebut Basidiokarp Gambar 18. Basidiomycotina Gambar 19. Asexual Spora Basidiomycota oleh Polyporus acularius
  • 22. 19 5. DEUTEROMICOTINA Ciri-ciri Subdivisi Deutereomycota antara lain: a. Hifa bersekat b. Jamur ini biasa disebut jamur tidak sempurna atau Jamur Imperfectii karena reproduksinya hanya secara asexual c. Berkembangbiak secara aseksual dengan fragmentasi atau dengan Konidium dengan membentuk konidiospora Perkembangbiakan seksual belum diketahui Contoh 1) Epidermophyton menyebabkan penyakit pada sela jari kaki. 2) Mycosporium penyebab penyakit kurap. 3) Fusarium. 4) Mycosporium, Verticellium, dan Cercos parasit pada tumbuhan. E. ASSOSIASI KEHIDUPAN JAMUR/SYMBIOTIC 1. LICHENES (Lumut Kerak) a. Merupakan simbiosis mutualisme antara sel ganggang dengan jamur dimana huhungan antara kedua organisme tersebut adalah sedemikian rupa hingga membentuk suatu talus tunggal. b. Komponen fungi disebut mikobion dan komponen alga disebut fikobion. c. Mikobionnya sebagian besar adalah Ascomycetes hanya beberapa saja yang Basidiomytes atau Deutromycetes. d. Fikobion umumnya dari Chlorophyceae yang bersel tunggal atau dari Cyanophyceae. e. Reproduksi: talus lichenes dapat memperbanyak diri dengan fragmentasi talusnya, dengan diaspora. Diaspora ada 2 macam yaitu isidia dan soredia/soredium). f. Jadi fragmentasi lichenes dengan membentuk reproduksi units itu kita sebut Soredium . dimana Soredium akan berkembang membentuk Lichenes yang terlihat pada gambar 20
  • 23. 20 2. MIKORHYZA a. Jamur ini pada umumnya tergolong kedalam kelompok ascomycetes dan basidiomycetes. b. Mikoriza berasal dari kata Miko (Mykes = cendawan) dan Rhiza yang berarti Akar tanaman. c. Struktur yang terbentuk dari asosiasi ini tersusun secara beraturan dan memperlihatkan spektrum yang sangat luas baik dalam hal tanaman inang, jenis cendawan maupun penyebarannya. d. Mikoriza adalah suatu struktur yang khas yang mencerminkan adanya interaksi fungsional yang saling menguntungkan antara suatu tumbuhan tertentu dengan satu atau lebih galur mikobion dalam ruang dan waktu. e. Kondisi lingkungan tanah yang cocok untuk perkecambahan biji juga cocok untuk perkecambahan spora mikoriza. f. Demikian pula kindisi edafik yang dapat mendorong pertumbuhan akar juga sesuai untuk perkembangan hifa. Jamu mikoriza mempenetrasi epidermis akar melalui tekanan mekanis dan aktivitas enzim, yang selanjutnya tumbuh menuju korteks. g. Pertumbuhan hifa secara eksternal terjadi jika hifa internal tumbuh dari korteks melalui epidermis. Pertumbuhan hifa secara eksternal tersebut terus berlangsung sampai tidak memungkinnya untuk terjadi pertumbuhan lagi. h. Bagi jamur mikoriza, hifa eksternal berfungsi mendukung funsi reproduksi serta untuk transportasi karbon serta hara lainnya kedalam spora, selain fungsinya untuk menyerap unsur hara dari dalam tanah untuk digunakan oleh tanaman Gambar 20. Asexual Spora Basidiomycota oleh Polyporus acularius
  • 24. 21 i. adalah struktur yang terbentuk karena adanya simbiosis jamur dan akar tumbuhan tinggi j. Tipe Mikoriza ditinjau dari struktur anatomi, adalah sebagai berikut: 1) Ektomikoriza Ektomikoriza mempunyai sifat antara lain akar yang kena infeksi membesar, bercabang, rambut-rambut akar tidak ada, hifa menjorok ke luar dan berfungsi sebagi alat yang efektif dalam menyerap unsur hara dan air, hifa tidak masuk ke dalam sel tetapi hanya berkembang diantara dinding-dinding sel jaringan korteks membentuk struktur seperti pada jaringan tumbuhan. 2) Ektendomikoriza Ektendomikoriza merupakan bentuk antara (intermediet) kedua mikoriza yang lain. Ciri-cirinya antara lain adanya selubung akar yang tipis berupa jaringan Hifa dapat menginfeksi dinding sel korteks dan juga sel-sel korteknya. Penyebarannya terbatas dalam tanah-tanah hutan sehingga pengetahuan tentang mikoriza tipe ini sangat terbatas. Gambar 21. Beberapa Tipe Ektomikoriza
  • 25. 22 3) Endomikoriza Endomikoriza mempunyai sifat-sifat antar lain akar yang kena infeksi tidak membesar Lapisan hifa pada permukaan akar tipis, hifa masuk ke dalam individu sel jaringan korteks, adanya bentukan khusus yang berbentuk oval yang disebut Vasiculae (vesikel) Sistem percabangan hifa yang dichotomous disebut arbuscules (arbuskul). Gambar 22. Ektendomikoriza Gambar 23. Endomikoriza
  • 26. 23 3. Keuntungan tumbuhan dengan adanya Mikoriza adalah sebagai berikut: a. Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya infeksi jamur mikoriza pada pertumbuhan tanaman adalah semakin baiknya pertumbuhan tanaman karena mikoriza secara efektif dapat meningkatkan penyerapan unsur hara terutama P. b. Unsur P dalam tanah tersedia dalam tanah tetapi dalam bentuk yang terikat dengan adanya infeksi jamur mikoriza pada akar tanaman dapat membantu dalam penyerapan unsur P. c. Meningkatnya volume tanah yang dapat dijangkau oleh akar bersama-sama dengan mikoriza atau dengan kata lain dapat memperluas wilayah jelajah akar. d. Meningkatnya pengambilan unsur hara P dan unsur hara lain, misalnya Kalium, Sulfat, Tembaga, Seng dan Nitrogen. e. Menjadikan tanaman kurang peka terhadap kekurangan air (cekaman air) sehingga tanaman dapat beradaptasi pada keadaan lingkungan yang kurang baik, tetapi tanaman dapat tumbuh dengan baik. f. Meningkatkan daya tahan tanaman terhadap serangan patogen, salah satu diantaranya melalui mekanisme pembentukan hormon , dengan meningkatnya ketahanan tanaman terhadap serangan patogen dapat membuat tanaman dapat tumbuh dengan baik dan kerugian akibat serangan patogen dapat diperkecil sehingga biaya produksi dapat ditekan g. Meningkatkan pembentukan bintil akar pada tanaman legum. h. Meningkatkan kelangsungan hidup tanaman pada lingkungan yang kurang baik, misalnya pada tanah-tanah yang tercemar atau tererosi berat dan tanah -tanah yang memiliki keragaman suhu serta tingkat kemasaman yang tinggi. i. Mikoriza dapat digunakan sebagai media transfer senyawa organik dan juga mikoriza dapat membentuk enzim. j. Jamur mikoriza juga mampu menghasilkan hormon, seperti hormon auksin, sitokinin dan giberalin yang dapat mempengaruhi struktur dan sistem perakaran. Disamping keuntungan dalam penyerapan hara, mineral dan air, tanaman juga dapat memperoleh keuntungan lain dari infeksi jamur mikoriza pada tanaman inangnya adalah akar tanaman yang bermikoriza dapat berfungsi lebih lama dibandingkan tanaman yang tidak bermikoriza, selain itu tanaman yang bermikoriza akan lebih sedikit kemungkinananya terserang oleh patogen-patogen yang dapat merusak tanaman, akar-akar pendek yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan pada musim kemarau dari pada tanaman yang tanpa mikoriza.
  • 27. 24 a. Kehadiran mikoriza pada tanah dapat mengakibatkan meningkatnya efisiensi penggunaan air oleh tanaman sehingga pemborosan air tanah dapat dikurangi, disamping itu mikoriza juga dapat meningkatkan nilai tegangan asmotik sel-sel akar tanaman sehingga tanaman dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya. b. Inokulasi mikoriza dapat juga memberikan peningkatan pertumbuhan anakan pada tanaman Diterocarpaceae. c. Keberhasilan inokulasi mikoriza dalam menginfeksi tanaman sangat dipengaruhi penempatan mikoriza pada akar tanaman, sebaiknya inokulasi mikoriza harus diberikan disekitar perakaran tanaman sehingga jamur dapat menginfeksi tanaman dengan baik. d. Selain itu respon pertumbuhan tanaman juga tergantung pada jumlah dan kecepatan infeksi dan kolonisasi dari akar tanaman inang oleh jamur mikoriza. e. Tanaman yang bermikoriza dapat meningkatkan serapan air dan hara. Ukuran hifa yang kecil dan lebih halus dari bulu-bulu akar memungkinkan hifa bisa masuk kedalam pori-pori yang paling kecil sehingga hifa bisa menyerap air pada kondisi kadar air yang sangat rendah. Serapan air yang lebih besar oleh tanaman yang bermikoriza juga akan dapat membawa unsure hara yang mudah larut terbawa olah aliran air seperti N,K dan S sehingga serapan unsure tersebut dapat semakin meningkat. f. Tanaman yang bermikoriza lebih tahan terhadap kekeringan dari pada tanaman yang tidak bermikoriza, akar tanaman yang bernikoriza akan lebih cepat kembali pulih setelah periode kekurangan air. Hal ini disebabkan hifa cendawan mampu menyerap air pada pori-pori tanah dan penyebaranhifa di dalam tanah sangat luas sehingga dapat mengambil air relative lebih banyak. Beberapa dugaan tanaman yang bermikoriza lebih tahan kekeringan antara lain adalah dengan adanya mikoriza menyebabkan resistensi terhadap kekeringan meningkat g. Asosiasi simbiotik antara jamur dengan akar tanaman yang membentuk jalinan interaksi yang kompleks dikenal dengan mikoriza yang secara harfiah berarti “akar jamur”. h. Secara umum mikoriza di daerah tropika tergolong didalam dua tipe yaitu: 1) Mikoriza Vesikular-Arbuskular (MVA)/Endomikoriza 2) Vesikular-Arbuskular Mikoriza (VAM)/Ektomikoriza.
  • 28. 25 F. Manfaat dan Peranan Jamur Bagi Kehidupan Manusia 1. Peranan Jamur yang Menguntungkan Dalam kehidupan kita, jamur yang memiliki berbagai manfaat, diantaranya di bidang industri makanan dan minuman, dibidang kedokteran maupun bidang pertanian. Berikut ini tabel dari macam- macam jamur serta peran mereka yang menguntungkan. No Nama Jamur Manfaat 1 Rhizophus oryzae, Rhizophus oligosporus. Sebagai bahan baku dalam pembuatan tempe. 2 Aspergillus wentii. Sebagai bahan dalam pembuatan kecap dan tauco. 3 Aspergillus oryzae. Sebagai bahan dalam pembuatan sake. 4 Aspergillus niger. Menghasilkan enzim penjernih minuman anggur. 5 Penicillum roqueforti, Penicillum camemberti. Membuat susu. 6 Penicillum notatum, Penicillum chrysogenum. Membuat antibiotik penisilin. 7 Ganoderma. Sebagai makanan suplemen dan obat-obatan. 8 Lichen. Untuk membuat kertas lakmus. 9 Mucor mucedo. Mengurai kotoran. 10 Trichoderma sp. Mempercepat penguraian selulosa karena dapat menghasilkan enzim selulase. 11 Sarcoscypha coccinea. Sebagai obat. 12 Lentinula edodes (jamur shitake) Untuk dikonsumsi. 13 Jamur Maitake Sebagai campuran sop atau ditumis. 14 Agaricus bisporus (jamur champignon) Bergizi tinggi untuk dimakan. 15 Mucor racemosus, Actinomucor elegans. Untuk membuat sufu (tofu fermentasi). 16 Saccharomyces tuac. Minuman tuak. 17 Saccharomyces ellipsoideus. Minuman anggur. 18 Semua jamur saproda (pengurai) Pengurai sampah dan bangkai, membantu tumbuhan untuk mendapatkan zat anorganik.. 19 Arthrobotrys. Membunuh cacing Nematoda. 2. Peranan Jamur yang Merugikan Beberapa jenis jamur dapat merugikan manusia, misalnya jamur yang bersifat patogen atau menimbulkan penyakit, merusak tanaman budidaya sehingga menggagalkan panen, dan membusukkan bahan makanan. Berikut ini tabel dari macam-macam jamur serta peran mereka yang merugikan. No Nama Jamur Kerugian/Penyakit yang ditimbulkan 1 Rhizopus stolonifer. Menyebabkan roti basi dan membusuk. 2 Rhizopus nigricans. Menyebabkan pembusukan. 3 Aspergillus fumigatus. Penyebab penyakit saluran pernapasan dan paru-paru. 4 Trichophyton tonsurans. Penyakit tinea kopitis yang menyebabkan gatal, ketombe, dan rambut mudah patah. 5 Blastomyces brasiliensis. Penyebab penyakit athlete’s foot. 6 Ustatilago maydis. Penyebab blastomikosis (infeksi kulit, paru-paru dan hati). 7 Puccinia arachidis. Penyakit pada tanaman kacang. 8 Puccinia graminis. Jamur karat pada tanaman jagung, dan gandum. 9 Epidermophyton floccosum. Menginfeksi kulit dan kuku. 10 Malassezia furfur. Penyakit tinea versicolor pada kulit. 11 Microsporum sp. Rambut tampak mengalami fluoresensi hijau muda. 12 Lichen. Melapukkan batu candi atau bangunan.
  • 29. 26 G. Berbagai Penyakit Yang Disebabkan Oleh Jamur Pada Manusia Jamur mampu menyebabkan penyakit pada manusia. Penyakit yang disebabkan oleh jamur pada manusia umumnya disebut dengan nama mikosis. Mikosis sendiri terbagi menjadi dua jenis, yaitu mikosis superficial serta mikosis sistemik. Mikosis superficial merupakan serangan jamur yang terjadi pada bagian kulit, kuku serta rambut, yang umumnya disebabkan oleh jamur Trycophyton, Microsporum, serta Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan serangan jamur yang terjadi pada bagian dalam tubuh, seperti jaringan sub-kutan, ginjal, paru-paru, mukosa mulut, jantung serta vagina. Berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur pada manusia, meliputi: 1. Tinea capitis Tinea capitis merupakan infeksi jamur yang umumnya menyerang bagian kulit kepala serta rambut. Tinea capitis disebabkan oleh adanya serangan jamur Mycrosporum serta Trichophyton. Gejala dari tinea capitis, meliputi kulit kepala terasagatal, rambut tampak kusam serta mudah patah. Penyakit ini ditularkan melalui pemakaian sisir serta gunting rambut. Infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous serta bernanah. Gambar 23. Tinea capitis diinfeksi oleh jamur Mycosporum serta Trichophyton
  • 30. 27 2. Maduromycosis Maduromycosis dikenal dengan nama penyakit kaki atlet, karena penyakit ini umumnya terjadi pada bagian kaki seorang atlet atau olahragawan yang sering dalam keadaan lembab. Maduromycosis disebabkan oleh jamur Allescheris boydii, Cephalosporium falciforme, Madurella mycetomi serta Madurella grisea. Gejalanya akan timbul rasa gatal yang panas, kulit mengelupas, mudah lecet dan luka serta menimbulkan bau yang tidak sedap. Penyakit ini dapat menular jika anda berjalan tanpa alas kaki di daerah yang telah terkontaminasi jamur penyebab penyakit. 3. Coccidioidomycosis Penyakit ini termasuk jenis mikosis sistemik yang mampu menjangkau paru-paru dan disebabkan oleh jamur Coccidioides immitis. Gejalanya hampir mirip dengan pneumonia, batuk yang terkadang disertai dan tidak disertai dengan dahak. Jamur Coccidioides immitis mampu terbang di udara. Penyakit ini ditularkan lewat udara yang sudah terkontaminasi dengan jamur yang terhirup. Gambar 24. Maduromycosis Gambar 25. Coccidiomycosis
  • 31. 28 4. Sporotrichosis Penyakit ini perupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Sporotrichum schenckii. Gejalanya akan timbul semacam benjolan di bagian bawah kulit yang nantinya akan membesar dan menjadi radang. Kemudian jaringan tersebut akan mengalami kematian sehingga membentuk ulcus. Benjolan juga akan terbentuk di sepanjang jaringan limpa. Jamur ini ditularkan melalui kontak langsung terhadap orang yang mengidap penyakit sporotrichosis atau karena menggunakan pakaian maupun handuk seseorang yang mengidap penyakit sporotrichosis. 5. Otomycosis Merupakan mikosis superficial yang menyerang bagian kulit dalam lubang telinga. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Epidermophyton floccosum serta tricophyton sp. Kulit di lubang telinga dan sekitarnya akan menimbulkan rasa gatal yang disertai dengan rasa sakit. Nantinya akan menyebabkan keluarnya cairan berupa nanah dari dalam lubang telinga. Penyakit ini ditularkan bila bersentuhan maupun terkena nanah dari kulit yang mengandung jamur. Gambar 26. Sporotrichosis jamur yang terlihat tersusun Memanjang Beraturan Gambar 27. Jamur Episermophyton floccosum didalam lubang telinga.
  • 32. 29 6. Nocardiosis Merupakan penyakit yang menyerang jaringan subkutan yang nantinya akan menimbulkan pembengkakan pada jaringan yang terkena, dan nantinya akan menimbulkan lubang-lubang kecil yang mengeluarkan nanah. Nocardiosis disebabkan oleh jamur Nocardia asteroids. Penyakit ini ditularkan dengan adanya kontak secara langsung maupun terkena nanah dari kulit yang terserang jamur. 7. Panu Panu ditandai dengan adanya bercak-bercak pada bagian kulit yang disertai dengan rasa gatal ketika sedang berkeringat. Bercak-bercak dikulit bisa berwarna merah, putih maupun coklat, tergantung dari warna kulit si pengidap. Panu disebabkan oleh jamur Malassezia furfur. Penyakit panu ditularkan belalui sentuhan atau kontak langsung dengan si pengidap maupun penggunaan pakaian atau handuk yang sudah dipakai si pengidap. Gambar 27. Nocardiosis. Gambar 28. Panu
  • 33. 30 8. Blastomikosis Penyakit ini ditandai dengan adanya lesi pada kulit yang tidak sembuh-sembuh, lesi tulang yang sering kali tidak disertai dengan rasa sakit serta gejala-gejala yang berkaitan dengan system urogenital. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Blastomyces dermatitidis. Jamur Blastomyces dermatitidis banyak ditemukan di tanayh yang banyak mengandung sisa-sisa bahan organic serta kotoran hewan. Jamur ini snagat kecil sekali sehingga mudah sekali terhirup oleh manusia. Setelah masuk ke dlaam tubuh manusia, jamur ini akan menyebar ke seluruh tubuh melalui system limpa maupun aliran darah. 9. Tinea favosa Penyakit ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih pada bagian kulit kepala yang nantinya akan membesar dan membentuk kerak yang berwarna kekuningan. Kerak ini lengket sekali dan bila diangkat akan menimbulkan luka basah maupun bernanah. Tinea favosa disebabkan oleh jamur Tricophyton schoenleinii. Penyakit ini dapat menginfeksi kulit kepala, kulit tubuh yang tidak berambut serta kuku. Penularan dari penyakit ini melalui penggunaan pakaian maupun handuk dari si pengidap. Gambar 29. Blastomikosis Gambar 30. Tinea favosa
  • 34. 31 10. Tinea barbae Penyakit ini merupakan infeksi jamur yang biasanya menyerang daerah kulit yang ditutupi oleh jenggot, kulit leher, rambut serta folikel rambut. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Tricophyton mentagrophytes, Tricophyton violaceum, serta Microsporum cranis. 11. Tinea cruris Merupakan infeksi jamur superficial yang sering kali terjadi di paha bagian atas sebelah dalam. Penyakit ini disebabkan oleh jamur Epidermophyton floccosum atau Trichophyton sp. Pada kasus yang berat, jamur dapat menyerang bagian kulit di sekitar paha. Gambar 31. Tinea barbae Gambar 32. Tinea cruris
  • 35. 32 12. Infeksi candida Penyakit ini disebabkan oleh jamur Candida albicans. Penyakit ini merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku maupun organ tubuh, seperti jantung, paru-paru, selaput lendir serta vagina. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan kulit di pengidap. 13. Tinea circinata atau tinea corporis Penyakit ini disebut juga dengan nama kurap. Disebabkan oleh jamur Corporis trichopyton. Penyakit ini perupakan mikosis superficial yang berbentuk bulat seperti cincin, disertai dengan rasa gatal pada bagian tersebut. Penyakit ini ditularkan melalui kontak secara langsung maupun tidak langsung. Hewan, pakaian maupun furniture juga dapat menularkan penyakit ini. Gambar 33. Infeksi candida di mulut Gambar 34. Tinea circinata atau Tinea corporis
  • 36. 33 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Jadi Fungi (jamur) merupakan organisme eukariotik yang bersel tunggal atau banyak dengan tidak memiliki klorofil. Sel jamur memiliki dinding yang tersusun atas kitin. Jamur dipisahkan dalam kingdomnya tesendiriKarena sifat-sifatnya tersebut dalam klasifikasi makhluk hidup, jamur tidak termasuk dalam kindom protista,plantae ataupun monera. Karena jamur tidak berklorofil, maka jamur temasuk ke dalam makhluk hidup heterotof (memperoleh makanan dari organisme lainnya), dalam hal ini jamur hidup dengan jalan menguraikan bahan- bahan organik yang ada di lingkungannya. karena umumnya jamur hidup secara saprofit (hidup dengan mengurai sampah organik, seperti bangkai menjadi bahan anorganik). Ada juga jamur yang hidup secara parasit (memperoleh bahan organik dari inangnya), namun adapula yang hidup dengan cara simbiosis mutualisme (yaitu hidup dengan organisme lain agar sama-sama mendapatkan untung). melakukan reproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan kuncup atau tunas pada jamur uniseluler serta pemutusan benang hifa (fragmentasi miselium) dan pembentukan spora aseksual (spora vegetatif) pada fungi multiseluler. Reproduksi jamur secara seksual dilakukan oleh spora seksual. Spora seksual dihasilkan secara singami. Singgami terdiri dari dua tahap, yaitu tahap plasmogami dan tahap kariogami. B. SARAN Makalah ini merupakan resume dari berbagai sumber, untuk lebih mendalami isi makalah dapat dibaca dalam website rujukan yang tercantum dalam daftar pustaka. Selanjutnya, penulis menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya pada pembaca apabila terdapat kesalahan dalam penulisan atau pun kekeliruan dalam penyusunan makalah ini. Untuk itu, saran dan kritikan dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bisa menambah wawasan dan pengetahuan kita terutama mengenai Fungi.
  • 37. v Daftar pustaka Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi : SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta, p. 290 Hitung, Rumus. “Ciri-ciri Jamur (Kingdom Fungi)” 12 Juli 2014. http://rumushitung.com/2014/07/12/ciri-ciri-jamur-kingdom-fungi/ Gonzaga, Isharmanto.”Kingdom Fungi” 16 Desember 2009. https://biologigonz.blogspot.co.id/2009/12/kingdom-fungi.html BiologiPedia.”Klasifikasi Protista Mirip Jamur” 25 Januari 2015. http://www.biologipedia.com/klasifikasi-protista-mirip-jamur.html Agusmita.”Cara Menulis Buku” __________. http://caramenulisbuku.com/cara-menulis-daftar-pustaka-dari-internet/cara- menulis-daftar-pustaka-internet.htm