SlideShare a Scribd company logo
1 
MAKALAH 
BAKTERI DAN JAMUR 
Disusun Oleh : 
1. Dian Zuliana 
2. Diana Sofwatun . N 
3. Essil Mey. H 
4. Heny Titiek. I 
5. Umi Kulsum 
6. Desliya R 
7. Dwi Noveranti 
8. Nur Aeni 
SMA NEGERI 1 WANASARI 
2014
2 
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta karunianya 
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BAKTERI DAN 
JAMUR “ tepat pada waktu yang ditentukan. 
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. selama penyusunan 
makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan berupa arahan atau bimbingan. 
Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak terutama 
pada guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi dan teman-teman sekelompok. 
Yang dalam hal ini telah memberi mutivasi dalam bentuk materi maupun pemikiran 
sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar. Semoga makalah ini 
dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para pembaca dan penyusunan makalah 
ini. 
Wanasari, Oktober 2014 
Penyusun 
ii
3 
DAFTAR ISI 
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i 
KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii 
DAFTAR ISI ......................................................................................... iii 
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 
A. Latar Belakang ................................................................................. 1 
B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1 
C. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................. 1 
BAB II BAKTERI DAN JAMUR ..................................................................... 2 
A. Bakteri ......................................................................................... 2 
B. Jamur ......................................................................................... 7 
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12 
A. Simpulan ......................................................................................... 12 
B. Saran ......................................................................................... 12 
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13 
iii
4 
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang 
Bakteri dan Jamur adalah merupakan mikroorganisme atau merupakan jasad 
hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme 
memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat 
mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. 
Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena 
mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar 
sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan 
terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, 
maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. 
Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk 
persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan 
akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. 
Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara 
umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang 
berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, 
dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan 
hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. 
B. Rumusan Masalah 
Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal antara lain : 
1. Apa itu bakteri dan Jamur? 
2. Apa saja manfaat dan kerugian Jamur dan Bakteri bagi manusia? 
C. Tujuan Pembuatan Makalah 
Tujuan pebuatan makalah ini adalah : 
1. Memberikan informasi kepada para pembaca, agar mereka mengetahui apa 
manfaat, bagaimana pemanfaatan bakteri tersebut dan pentingnya bakteri bagi 
kehidupan manusia.
5 
BAB II 
BAKTERI DAN JAMUR 
A. BAKTERI 
Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok 
organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam 
domainprokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran 
besar dalam kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen 
penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan 
manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif 
sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain 
sepertimitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara 
sel prokariotdengan sel eukariot yang lebih kompleks. 
Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam 
simbiosisdengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan 
dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada 
bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. 
Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi 
dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri 
bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. 
Struktur sel 
Seperti prokariot (organisme yang 
tidak memiliki membran inti) pada 
umumnya, semua bakteri memiliki 
struktur sel yang relatif sederhana. 
Sehubungan dengan ketiadaan 
membran inti, meteri genetik (DNA 
dan RNA) bakteri melayang-layang 
di daerah sitoplasma yang bernamanukleoid. Salah satu struktur bakteri yang 
penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok
besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri 
gram positif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan 
peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, 
sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan 
mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan untuk 
membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan 
Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884. 
6 
Morfologi bakteri 
Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu: 
 Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan 
mempunyai beberapa variasi sebagai berikut: 
 Mikrococcus, jika kecil dan tunggal 
 Diplococcus, jka berganda dua-dua 
 Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar 
 Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus 
 Staphylococcus, jika bergerombol 
 Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai 
 Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, 
dan mempunyai variasi sebagai berikut : 
 Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua 
 Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai 
 Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai 
variasi sebagai berikut: 
 Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk 
koma) 
 Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran 
 Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel. 
Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, 
medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap
merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari 
koloninya 
7 
Alat gerak 
Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.Bakteri yang 
tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media 
pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti 
struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa
spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi 
menjadi lima golongan, yaitu: 
8 
 Atrik, tidak mempunyai flagel. 
 Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya. 
 Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya. 
 Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya. 
 Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. 
Pengaruh lingkungan terhadap bakteri 
Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan 
reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap 
pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.Secara 
umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan 
sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal, 
mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM). 
Suhu 
Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi 
semua makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih 
tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan 
komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. 
Kelembaban relatif 
Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, 
RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan 
sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari 
protoplasma menyebabkan kegiatanmetabolisme terhenti, misalnya pada proses 
pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan 
mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan 
kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara 
yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan 
perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer
9 
Cahaya 
Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan 
bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan 
baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas 
sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik 
penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu 
lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi 
yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20. 
Radiasi 
Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan 
dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada 
manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan 
bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu 
bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar 
dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. [Sebagai 
perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi 
lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam 
kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy. 
Peranan Di Bidang Kesehatan 
Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat 
memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang 
dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan 
mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan 
suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah: 
 Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin 
 Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline 
 Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol 
 Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin 
 Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
10 
Peranan Di Bidang Pangan 
Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses 
fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis 
makanan.[5] Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki 
masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan 
cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut. Beberapa makanan hasil fermentasi 
dan mikroorganisme yang berperan: 
No. 
Nama produk atau 
makanan 
Bahan baku Bakteri yang berperan 
1. Yoghurt susu 
Lactobacillus 
bulgaricus danStreptococcus 
thermophilus 
2. Mentega susu Streptococcus lactis 
3. Terasi ikan Lactobacillus sp. 
4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp. 
5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae 
6. Kefir susu 
Lactobacillus 
bulgaricus danStreptococcus 
lactis 
B. JAMUR / FUNGI 
Morfologi dan Fisiologi Fungi 
Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang 
dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Disamping itu juga 
terdapat fungi asepta, yaitu hifanya tidak dibagi sel-selnya oleh septum. 
Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang 
mengelilingi membran plasma dan sitoplasma. Jamur sederhana berupa sel tunggal 
atau benang-banang hifa saja.Jamur bertingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang 
disebut posenim atau pseudoparenkim.Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor 
dan pseudoparenkim adalah anyaman hifa yang lebih padat dan seragam.
Pada khamir ukurannya sangat beragam 1 sampai 5 μm lebarnya dan 
panjangnya 5 sampai 10 μm atau lebih. Bisanya berbentuk bulat telur, tetapi ada 
yang memanjang atau berbentuk bola dan khamir tidak dilengkapi dengan flagelum 
sebagai alat bergerak. Sedangkan kapang, tubuh atau talusnya terdiri dari 2 bagian 
yaitu: miselium dan spora. 
Sebagian besar jamur / fungi membentuk dinding selnya terutama dari kitin, 
suatu polisakarida yang mengandung pigemen-pigmen yang kuat namun fleksibel 
dan pautan di antara gula-gula seperti yang terdapat pada selulosa dan peptidoglikan. 
Jamur atau Fungi dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak 
menguntungkan. Sebagai contoh, khamir dan kapang dapat tumbuh dalam suatu 
substrat atau medium berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat 
pertumbuhan kebanyakan bakteri. Khamir merupakan mikroorganisme fakultatif, 
artinya mereka dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun anaerobik. 
Jamur atau Fungi dapat tumbuh dalam kisaran suhu yang luas, dengan suhu 
optimum bagi kebanyakan spesies saprofitik dari 22 sampai 300C, spesies patogenik 
11
mempunyai suhu ptimum lebih tinggi, biasanya 30 sampai 37 0 C. Pada cendawan 
akan tumbuh pada atau mendekati 0° C (Pelczar, 1986). 
12 
Reproduksi Jamur / Fungi 
Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan 
secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , 
tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa 
yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang 
cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal 
spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut 
berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai. 
Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan 
dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu: 
1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang 
dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus. 
2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang 
dinamakan basidium. 
3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung 
dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa 
cendawan melebur.
4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut 
ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam 
anteredium mengasilkan oospor 
13 
Klasifikasi Jamur 
Klasifikasi jamur terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan tubuh 
buah yang ada selama tahap – tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan yang 
diketahui tingkat seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna. Cendawan yang 
dbelum diktahui tingkat seksualnya dinamakan cendawan imperfek. Berdasarkan 
pada cara dan ciri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau 
berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, 
Basidiomycetes dan Deuteromycetes. 
Phycomycetes 
Anggota kelas ini seringkali disebut sebagai cendawan tingkat rendah. 
Ciri yang umum pada spesies ini adalah tidak adanya septum di dalam hifa yang 
membedakan dengan tiga anggota yang lain. Phycomycetes mempunyai talus 
miselium yang berkembang dengan baik. Hifa fertile menghasikan sporangium pada 
ujung sporangiospora. Pada talus Rhizopus, disamping hifa vegetatif dan sporangium 
terdapat juga hifa seperti hifa pendek dan bercabang banyak yang disebut rizoid 
(Pelczar, 1986). 
Ascomycetes 
Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara 
aseksual disebut konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke 
dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Empat atau delapan spora ini 
disebut askospora, terbentuk di dalam askus berupa kantung. Kebanyakan hidup 
sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas Ascomycetes karena membentuk 
askospora. Secara aseksual, genus khamir Schizosaccharomyces ini memperbanyak 
diri dengan pembelahan diri melintang. 
Basidiomycetes
Basidiomycetes merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan 
yang lainnya. Kelompok ini dicirikan oleh adanya basidiospora yang terbentuk di 
luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycetes yang banyak dikenal meliputi 
jamur, cendawan papan pada pepohonan, dan cendawan karat serta cendawan gosong 
yang menghancurkan serealia. Jamur adalah tubuh buah, atau Basidiokarp yang 
mengandung basidia bersama basidiosporanya. 
14 
Deuteromycetes 
Kelas ini meliputi cendawan yang tingkat reproduksinya imperfek. 
Sebagian besar cendawan yang patogenik pada manusia adalah Deuteromycetes. 
Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di dalam spesies 
yang sama. Di samping fase saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di 
antaranya parasitik seperti khamir. Salah satu spesies yang patogen adalah 
Histoplasma capsulatum. 
Peranan Fungi / Jamur Dalam Lingkungan Akuatik. 
Yang Menguntungkan 
a. Banyak jenis fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad decomposer. Artinya 
jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa 
yang berada (masuk) ke dalam badan air. Sehingga kehadirannya telah 
dimanfaatkan di dalam rangka pengolahan buangan di dalam air secara biologis. 
b. Kehadiran hasil uraian senyawa hasil rombakan fungi, ternyata digunakan atau 
dimanfaatkan oleh jasad-jasad lain, antara lain oleh microalgae, oleh bakteri atau 
fungi sendiri. Sehingga dalam masalah ini jasad-jasad pengguna tersebut 
dinamakan consumer atau jasad pemakai. Yang Merugikan akibat kehadiran 
kelompok jamur/ fungi dalam air, dapat mendatangkan kerugian. Kehadiran 
kelompok bakteri dan mikroalga tersebut di dalam air, dapat menyebabkan 
terjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri 
besi dan belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah 
terjadinya proses korosi (pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada 
di dalamnya, menjadi bau, berubah warna, dan sebagainya.
15 
BAB III 
PENUTUP 
A. Simpulan 
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: 
Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel 
terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam 
(endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur 
tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, 
membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, 
ribosom, dan endospora. 
Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat 
oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang 
dan spiral. 
Jamur/ Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup 
eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap 
molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan 
aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur 
lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan 
perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi 
hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium 
terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai pengurai atau 
dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat kimia kea lam selain 
itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia seperti pembuatan temped an 
sebagainya. 
B. Saran 
Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang bakteri dan jamur 
serta pemanfaatannya, ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang 
pembuatan makalah ini. Mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan 
makalah ini. Tetapi, karena keterbatasan itulah penulis termotivasi untuk menjadi 
lebih baik. 
Maka dari itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan 
makalah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga 
dihasilkan makalah yang lebih baik lagi.
16 
DAFTAR PUSTAKA 
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/11/02/optimalisasi-peran-lactobacillus-bulgaricus- 
dalam-proses-produksi-yogurt/ (diunduh 13 Desember 2011) 
http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/peranan-rhizopus-oryzae-pada-industri- 
tempe-dalam-peranan-peningkatan- gizi-pangan/ (diunduh 4 Desember 2011) 
http://books.google.co.id/books?id=OzMMylYcf0IC&pg=PA35&lpg=PA35&dq=meta 
bolisme+saccharomyces+cerevisiae+menjadi+roti&source=bl&ots=n- 
6oIJDhrF&sig=Kiuek79MBOwv0ZeyddVHD5xBhww&hl=id&ei=EVPITrXDAeuNm 
QXV54QE&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CC0Q6AEwAw#v=o 
nepage&q&f=false(diunduh 27 Oktober 2011) 
http://gugusimam.wordpress.com/2010/10/17/proses-produksi-keju/ (diunduh 28 
Oktober 2011)

More Related Content

What's hot

Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteriAfifi Rahmadetiassani
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Rukmana Suharta
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Sumayyah Nida Azizah
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
Tidar University
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Rukmana Suharta
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
UNESA
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Rukmana Suharta
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
Tidar University
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
Tidar University
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
Laode Syawal Fapet
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Nur Angraini
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
Hery budiyanto
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Yunan Malifah
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
srinova uli
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianZakiyul Mu'min
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
Amphie Yuurisman
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
oqpram
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Dhiarrafii Bintang Matahari
 

What's hot (20)

Isolasi dan morfologi koloni bakteri
Isolasi  dan  morfologi koloni bakteriIsolasi  dan  morfologi koloni bakteri
Isolasi dan morfologi koloni bakteri
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan MikroorganismeLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan Mikroorganisme
 
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariotKel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
Kel 3 perbedaan transkripsi dan translasi pada prokariot dan eukariot
 
Laporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasiLaporan praktikum inokulasi
Laporan praktikum inokulasi
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan MediumLaporan Mikrobiologi -  Teknik Pembuatan Medium
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pembuatan Medium
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Pembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cairPembuatan medium nutrient cair
Pembuatan medium nutrient cair
 
Pengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhanaPengecatan bakteri secara sederhana
Pengecatan bakteri secara sederhana
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi LingkunganToksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
Toksikologi Umum dan Toksikologi Lingkungan
 
Contoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMKContoh Proposal PKMK
Contoh Proposal PKMK
 
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopisLaporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
Laporan hasil pengamatan jamur mikroskopis
 
Metabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobialMetabolisme mikrobial
Metabolisme mikrobial
 
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUANlaporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
laporan praktikum farmakologi I PENDAHULUAN
 
Contoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitianContoh proposal pkm penelitian
Contoh proposal pkm penelitian
 
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERILAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I  PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI I PEWARNAAN SPORA DAN KAPSUL PADA BAKTERI
 
Power point makalah
Power point makalahPower point makalah
Power point makalah
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 

Viewers also liked

Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
Septian Muna Barakati
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)fitriwirnamasari
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
111NURUL
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melurlozer
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Rukmana Suharta
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
Abror Abrori
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiYudi Aditya
 
Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawan
udayana
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Septian Muna Barakati
 
Struktur Bakteri (kelas X)
Struktur Bakteri (kelas X)Struktur Bakteri (kelas X)
Struktur Bakteri (kelas X)
Ririsya
 
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGIDODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
Twin Ade S
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
Warnet Raha
 
FARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusaFARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusaais pavaci
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracismarnitukan
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
ARISKA COMPNET
 

Viewers also liked (20)

Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Makalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamurMakalah penyakit jamur
Makalah penyakit jamur
 
Makalah fungi
Makalah fungiMakalah fungi
Makalah fungi
 
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
Makalah kelompok 2(peranan mikroba pada bidang pertanian)
 
Makalah jamur
Makalah jamurMakalah jamur
Makalah jamur
 
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
30323286 makalah-monitoring-pulau-melur
 
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi FungiLaporan Mikrobiologi -  Pengamatan Morfologi Fungi
Laporan Mikrobiologi - Pengamatan Morfologi Fungi
 
dinding sel
dinding seldinding sel
dinding sel
 
Buku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologiBuku ajar mikrobiologi
Buku ajar mikrobiologi
 
Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawan
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
Struktur Bakteri (kelas X)
Struktur Bakteri (kelas X)Struktur Bakteri (kelas X)
Struktur Bakteri (kelas X)
 
Experiment 1
Experiment 1Experiment 1
Experiment 1
 
Mikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasiMikrobiologi sterilisasi
Mikrobiologi sterilisasi
 
Dna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetikDna sebagai materi genetik
Dna sebagai materi genetik
 
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGIDODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
DODIT DWI S, KTI MIKOLOGI
 
Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2Makalah penyakit jamur 2
Makalah penyakit jamur 2
 
FARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusaFARMAKOGNOSI Tugas infusa
FARMAKOGNOSI Tugas infusa
 
Bakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus AnthracisBakteri Bacillus Anthracis
Bakteri Bacillus Anthracis
 
Makalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidupMakalah lingkungan hidup
Makalah lingkungan hidup
 

Similar to Makalah bakteri dan jamur.

BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
Wan Na
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
MarfaNis
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
RekhaDP2
 
Bakteriologi
BakteriologiBakteriologi
Bakteriologi
Kampus-Sakinah
 
BAKTERI
BAKTERIBAKTERI
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
Wendi Hermawan
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Welly Rosadi, Mochamad
 
Bakteri
BakteriBakteri
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaLisa Tri Setiawati
 
Milrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteriMilrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteri
Operator Warnet Vast Raha
 
Laporan praktikum(repaired)
Laporan praktikum(repaired)Laporan praktikum(repaired)
Laporan praktikum(repaired)
Muh Qomari
 
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJSel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
Triska Nelanda Nilwan
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitian
KaniaRismayanti
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
Pesa Desgamalia
 

Similar to Makalah bakteri dan jamur. (20)

Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdfBAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
BAHAN BACAAN BAB 1 - Pengenalan Dunia Mikroba.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdfBAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
BAHAN BACAAN BAB 3-1- Bakteri.pdf
 
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docxZ REPRODUKSI BAKTERI.docx
Z REPRODUKSI BAKTERI.docx
 
BAKTERI.ppt
BAKTERI.pptBAKTERI.ppt
BAKTERI.ppt
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
Bakteriologi
BakteriologiBakteriologi
Bakteriologi
 
BAKTERI
BAKTERIBAKTERI
BAKTERI
 
dececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteridececcPengolahan limbah bakteri
dececcPengolahan limbah bakteri
 
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan EubacteriaMengenal Archaebacteria dan Eubacteria
Mengenal Archaebacteria dan Eubacteria
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & ArchaebacteriaBiologi, Eubacteria & Archaebacteria
Biologi, Eubacteria & Archaebacteria
 
Bakteri
BakteriBakteri
Bakteri
 
Milrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteriMilrobiologi bakteri
Milrobiologi bakteri
 
Laporan praktikum(repaired)
Laporan praktikum(repaired)Laporan praktikum(repaired)
Laporan praktikum(repaired)
 
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJSel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
Sel Biomolekul (Fahry & Triska) Kimia 2016 UNJ
 
ANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOMANIMALIA KINGDOM
ANIMALIA KINGDOM
 
Contoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitianContoh proposal penlitian
Contoh proposal penlitian
 
Archaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & EubacteriaArchaebacteria & Eubacteria
Archaebacteria & Eubacteria
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
nawasenamerta
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
asyi1
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 2 Fase A Kurikulum Merdeka
 
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptxBab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
Bab 3 Sejarah Kerajaan Hindu-Buddha.pptx
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi KomunikasiKarakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
Karakteristik Manusia Komunikan dalam Bingkai Psikologi Komunikasi
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdfRHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
RHK Jabatan Kep Sekolah dan Bukti Dukung.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 

Makalah bakteri dan jamur.

  • 1. 1 MAKALAH BAKTERI DAN JAMUR Disusun Oleh : 1. Dian Zuliana 2. Diana Sofwatun . N 3. Essil Mey. H 4. Heny Titiek. I 5. Umi Kulsum 6. Desliya R 7. Dwi Noveranti 8. Nur Aeni SMA NEGERI 1 WANASARI 2014
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Kuasa, karena atas limpahan rahmat serta karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “ BAKTERI DAN JAMUR “ tepat pada waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata pelajaran Biologi. selama penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat bantuan berupa arahan atau bimbingan. Untuk itu, ucapan terimakaih tak lupa kami sampaika kepada semua pihak terutama pada guru Pengampu Mata Pelajaran Biologi dan teman-teman sekelompok. Yang dalam hal ini telah memberi mutivasi dalam bentuk materi maupun pemikiran sehingga dalam penyusunan makalah ini berjalan dengan lancar. Semoga makalah ini dapat bermafaat bagi semua pihak khusnya bagi para pembaca dan penyusunan makalah ini. Wanasari, Oktober 2014 Penyusun ii
  • 3. 3 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ......................................................................................... iii BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1 A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................ 1 C. Tujuan Pembuatan Makalah ............................................................. 1 BAB II BAKTERI DAN JAMUR ..................................................................... 2 A. Bakteri ......................................................................................... 2 B. Jamur ......................................................................................... 7 BAB III PENUTUP ......................................................................................... 12 A. Simpulan ......................................................................................... 12 B. Saran ......................................................................................... 12 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 13 iii
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bakteri dan Jamur adalah merupakan mikroorganisme atau merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada. Mikroorganisme tersebut diantaranya adalah bakteri, jamur, dan virus. Secara umum, bakteri, jamur, dan virus mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Di dalam kehidupannya beberapa mikroorganisme seperti bakteri, jamur, dan virus selalu dipengaruhi oleh lingkungannya dan untuk mempertahankan hidupnya mikroorganisme melakukan adaptasi dengan lingkungannya. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas maka dapat dirumuskan beberapa hal antara lain : 1. Apa itu bakteri dan Jamur? 2. Apa saja manfaat dan kerugian Jamur dan Bakteri bagi manusia? C. Tujuan Pembuatan Makalah Tujuan pebuatan makalah ini adalah : 1. Memberikan informasi kepada para pembaca, agar mereka mengetahui apa manfaat, bagaimana pemanfaatan bakteri tersebut dan pentingnya bakteri bagi kehidupan manusia.
  • 5. 5 BAB II BAKTERI DAN JAMUR A. BAKTERI Bakteri (dari kata Latin bacterium; jamak: bacteria) adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini termasuk ke dalam domainprokariota dan berukuran sangat kecil (mikroskopik), serta memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi.Beberapa kelompok bakteri dikenal sebagai agen penyebab infeksi dan penyakit, sedangkan kelompok lainnya dapat memberikan manfaat dibidang pangan, pengobatan, dan industri. Struktur sel bakteri relatif sederhana: tanpa nukleus/inti sel, kerangka sel, dan organel-organel lain sepertimitokondria dan kloroplas. Hal inilah yang menjadi dasar perbedaan antara sel prokariotdengan sel eukariot yang lebih kompleks. Bakteri dapat ditemukan di hampir semua tempat: di tanah, air, udara, dalam simbiosisdengan organisme lain maupun sebagai agen parasit (patogen), bahkan dalam tubuh manusia. Pada umumnya, bakteri berukuran 0,5-5 μm, tetapi ada bakteri tertentu yang dapat berdiameter hingga 700 μm, yaitu Thiomargarita. Mereka umumnya memiliki dinding sel, seperti sel tumbuhan dan jamur, tetapi dengan bahan pembentuk sangat berbeda (peptidoglikan). Beberapa jenis bakteri bersifat motil (mampu bergerak) dan mobilitasnya ini disebabkan oleh flagel. Struktur sel Seperti prokariot (organisme yang tidak memiliki membran inti) pada umumnya, semua bakteri memiliki struktur sel yang relatif sederhana. Sehubungan dengan ketiadaan membran inti, meteri genetik (DNA dan RNA) bakteri melayang-layang di daerah sitoplasma yang bernamanukleoid. Salah satu struktur bakteri yang penting adalah dinding sel. Bakteri dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok
  • 6. besar berdasarkan struktur dinding selnya, yaitu bakteri gram negatif dan bakteri gram positif. Bakteri gram positif memiliki dinding sel yang tersusun dari lapisan peptidoglikan (sejenis molekul polisakarida) yang tebal dan asam teikoat, sedangkan bakteri gram negatif memiliki lapisan peptidoglikan yang lebih tipis dan mempunyai struktur lipopolisakarida yang tebal. Metode yang digunakan untuk membedakan kedua jenis kelompok bakteri ini dikembangkan oleh ilmuwan Denmark, Hans Christian Gram pada tahun 1884. 6 Morfologi bakteri Berdasarkan bentuknya, bakteri dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu:  Kokus (Coccus) adalah bakteri yang berbentuk bulat seperti bola dan mempunyai beberapa variasi sebagai berikut:  Mikrococcus, jika kecil dan tunggal  Diplococcus, jka berganda dua-dua  Tetracoccus, jika bergandengan empat dan membentuk bujur sangkar  Sarcina, jika bergerombol membentuk kubus  Staphylococcus, jika bergerombol  Streptococcus, jika bergandengan membentuk rantai  Basil (Bacillus) adalah kelompok bakteri yang berbentuk batang atau silinder, dan mempunyai variasi sebagai berikut :  Diplobacillus, jika bergandengan dua-dua  Streptobacillus, jika bergandengan membentuk rantai  Spiral (Spirilum) adalah bakteri yang berbentuk lengkung dan mempunyai variasi sebagai berikut:  Vibrio, (bentuk koma), jika lengkung kurang dari setengah lingkaran (bentuk koma)  Spiral, jika lengkung lebih dari setengah lingkaran  Spirochete, jika lengkung membentuk struktur yang fleksibel. Bentuk tubuh/morfologi bakteri dipengaruhi oleh keadaan lingkungan, medium, dan usia. Walaupun secara morfologi berbeda-beda, bakteri tetap
  • 7. merupakan sel tunggal yang dapat hidup mandiri bahkan saat terpisah dari koloninya 7 Alat gerak Banyak spesies bakteri yang bergerak menggunakan flagel.Bakteri yang tidak memiliki alat gerak biasanya hanya mengikuti pergerakan media pertumbuhannya atau lingkungan tempat bakteri tersebut berada. Sama seperti struktur kapsul, flagel juga dapat menjadi agen penyebab penyakit pada beberapa
  • 8. spesies bakteri. Berdasarkan tempat dan jumlah flagel yang dimiliki, bakteri dibagi menjadi lima golongan, yaitu: 8  Atrik, tidak mempunyai flagel.  Monotrik, mempunyai satu flagel pada salah satu ujungnya.  Lofotrik, mempunyai sejumlah flagel pada salah satu ujungnya.  Amfitrik, mempunyai satu flagel pada kedua ujungnya.  Peritrik, mempunyai flagel pada seluruh permukaan tubuhnya. Pengaruh lingkungan terhadap bakteri Kondisi lingkungan yang mendukung dapat memacu pertumbuhan dan reproduksi bakteri. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan reproduksi bakteri adalah suhu, kelembapan, dan cahaya.Secara umum, terdapat beberapa alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan sel bakteri terhadap berbagai parameter tersebut, seperti mikroskop optikal, mikroskop elektron, dan atomic force microscope (AFM). Suhu Suhu berperan penting dalam mengatur jalannya reaksi metabolisme bagi semua makhluk hidup. Khususnya bagi bakteri, suhu lingkungan yang berada lebih tinggi dari suhu yang dapat ditoleransi akan menyebabkan denaturasi protein dan komponen sel esensial lainnya sehingga sel akan mati. Kelembaban relatif Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban relatif (relative humidity, RH) yang cukup tinggi, kira-kira 85%. Kelembaban relatif dapat didefinisikan sebagai kandungan air yang terdapat di udara. Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatanmetabolisme terhenti, misalnya pada proses pembekuan dan pengeringan. Sebagai contoh, bakteri Escherichia coli akan mengalami penurunan daya tahan dan elastisitas dinding selnya saat RH lingkungan kurang dari 84%. Bakteri gram positif cenderung hidup pada kelembaban udara yang lebih tinggi dibandingkan dengan bakteri gram negatif terkait dengan perubahan struktur membran selnya yang mengandung lipid bilayer
  • 9. 9 Cahaya Cahaya merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri. Secara umum, bakteri dan mikroorganisme lainnya dapat hidup dengan baik pada paparan cahaya normal. Akan tetapi, paparan cahaya dengan intensitas sinar ultraviolet (UV) tinggi dapat berakibat fatal bagi pertumbuhan bakteri. Teknik penggunaan sinar UV, sinar x, dan sinar gamma untuk mensterilkan suatu lingkungan dari bakteri dan mikroorganisme lainnya dikenal dengan teknik iradiasi yang mulai berkembang sejak awal abad ke-20. Radiasi Radiasi pada kekuatan tertentu dapat menyebabkan kelainan dan bahkan dapat bersifat letal bagi makhluk hidup, terutama bakteri. Sebagai contoh pada manusia, radiasi dapat menyebabkan penyakit hati akut, katarak, hipertensi, dan bahkan kanker. Akan tetapi, terdapat kelompok bakteri tertentu yang mampu bertahan dari paparan radiasi yang sangat tinggi, bahkan ratusan kali lebih besar dari daya tahan manusia tehadap radiasi, yaitu kelompok Deinococcaceae. [Sebagai perbandingan, manusia pada umumnya tidak dapat bertahan pada paparan radiasi lebih dari 10 Gray (Gy, 1 Gy = 100 rad), sedangkan bakteri yang termasuk dalam kelompok ini dapat bertahan hingga 5.000 Gy. Peranan Di Bidang Kesehatan Tidak hanya di bidang lingkungan dan pangan, bakteri juga dapat memberikan manfaat dibidang kesehatan. Antibiotik merupakan zat yang dihasilkan oleh mikroorganisme dan mempunyai daya hambat terhadap kegiatan mikroorganisme lain dan senyawa ini banyak digunakan dalam menyembuhkan suatu penyakit. Beberapa bakteri yang menghasilkan antibiotik adalah:  Streptomyces griseus, menghasilkan antibiotik streptomycin  Streptomyces aureofaciens, menghasilkan antibiotik tetracycline  Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik chloramphenicol  Penicillium, menghasilkan antibiotik penisilin  Bacillus polymyxa, menghasilkan antibiotik polymixin.
  • 10. 10 Peranan Di Bidang Pangan Terdapat beberapa kelompok bakteri yang mampu melakukan proses fermentasi dan hal ini telah banyak diterapkan pada pengolahan berbagi jenis makanan.[5] Bahan pangan yang telah difermentasi pada umumnya akan memiliki masa simpan yang lebih lama, juga dapat meningkatkan atau bahkan memberikan cita rasa baru dan unik pada makanan tersebut. Beberapa makanan hasil fermentasi dan mikroorganisme yang berperan: No. Nama produk atau makanan Bahan baku Bakteri yang berperan 1. Yoghurt susu Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus thermophilus 2. Mentega susu Streptococcus lactis 3. Terasi ikan Lactobacillus sp. 4. Asinan buah-buahan buah-buahan Lactobacillus sp. 5. Sosis daging Pediococcus cerevisiae 6. Kefir susu Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus lactis B. JAMUR / FUNGI Morfologi dan Fisiologi Fungi Sebagian besar fungi adalah organisem multiseluler dengan hifa yang dibagi menjadi sel-sel oleh dinding yang bersilangan atau septa. Disamping itu juga terdapat fungi asepta, yaitu hifanya tidak dibagi sel-selnya oleh septum. Hifa adalah benang halus yang merupakan bagian dari dinding tubuler yang mengelilingi membran plasma dan sitoplasma. Jamur sederhana berupa sel tunggal atau benang-banang hifa saja.Jamur bertingkat tinggi terdiri dari anyaman hifa yang disebut posenim atau pseudoparenkim.Prosenkim adalah jalinan hifa yang kendor dan pseudoparenkim adalah anyaman hifa yang lebih padat dan seragam.
  • 11. Pada khamir ukurannya sangat beragam 1 sampai 5 μm lebarnya dan panjangnya 5 sampai 10 μm atau lebih. Bisanya berbentuk bulat telur, tetapi ada yang memanjang atau berbentuk bola dan khamir tidak dilengkapi dengan flagelum sebagai alat bergerak. Sedangkan kapang, tubuh atau talusnya terdiri dari 2 bagian yaitu: miselium dan spora. Sebagian besar jamur / fungi membentuk dinding selnya terutama dari kitin, suatu polisakarida yang mengandung pigemen-pigmen yang kuat namun fleksibel dan pautan di antara gula-gula seperti yang terdapat pada selulosa dan peptidoglikan. Jamur atau Fungi dapat lebih bertahan dalam keadaan alam sekitar yang tidak menguntungkan. Sebagai contoh, khamir dan kapang dapat tumbuh dalam suatu substrat atau medium berisikan konsentrasi gula yang dapat menghambat pertumbuhan kebanyakan bakteri. Khamir merupakan mikroorganisme fakultatif, artinya mereka dapat hidup dalam keadaan aerobik maupun anaerobik. Jamur atau Fungi dapat tumbuh dalam kisaran suhu yang luas, dengan suhu optimum bagi kebanyakan spesies saprofitik dari 22 sampai 300C, spesies patogenik 11
  • 12. mempunyai suhu ptimum lebih tinggi, biasanya 30 sampai 37 0 C. Pada cendawan akan tumbuh pada atau mendekati 0° C (Pelczar, 1986). 12 Reproduksi Jamur / Fungi Spora fungi memiliki berbagai bentuk dan ukuran, dan dapat dihasilkan secara seksual maupun aseksual. Pada umumnya spora adalah organisme uniseluler , tetapi ada juga spora multiseluler. Spora dihasilkan di dalam atau dari struktur hifa yang terspesalisasi. Ketika kondisi lingkngan memungkinkan, pertumbuhan yang cepat, fungi mengklon diri mereka sendiri dengan cara menghasilkan banyak sekal spora secara aseksual. Terbawa oleh angin atau air, spora-spora tersebut berkecamabh jika berada pada tempat yang lembab pada permukaan yang sesuai. Menurut Pelczar (1986), bahwa spora seksual yang dihasilkan dari peleburan dua nukleus. Ada beberapa spora seksual yaitu: 1. Aksospora: Spora bersel satu ini terbentuk di dalam pundi atau kantung yang dinamakan askus. Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus. 2. Basidiospora: Spora bersel satu ini terbentuk di atas struktur berbentuk gada yang dinamakan basidium. 3. Zigospora: merupakan spora besar berdinding tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi, disebut juga gametangin, pada beberapa cendawan melebur.
  • 13. 4. Oospora: Spora ini terbentuk di dalam struktur betina khusus yang disebut ooginium, pembuahan telur atau oosfer oleh gamet jantan yang terbentuk di dalam anteredium mengasilkan oospor 13 Klasifikasi Jamur Klasifikasi jamur terutama berdasakan pada cirri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada selama tahap – tahap seksual dalam daur hidupnya. Cendawan yang diketahui tingkat seksualnya disbut cendawan perfek/sempurna. Cendawan yang dbelum diktahui tingkat seksualnya dinamakan cendawan imperfek. Berdasarkan pada cara dan ciri reproduksinya terdapat empat kelas cendawan sejati atau berfilamen di dalam dunia Fungi yaitu: Phycomycetes, Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes. Phycomycetes Anggota kelas ini seringkali disebut sebagai cendawan tingkat rendah. Ciri yang umum pada spesies ini adalah tidak adanya septum di dalam hifa yang membedakan dengan tiga anggota yang lain. Phycomycetes mempunyai talus miselium yang berkembang dengan baik. Hifa fertile menghasikan sporangium pada ujung sporangiospora. Pada talus Rhizopus, disamping hifa vegetatif dan sporangium terdapat juga hifa seperti hifa pendek dan bercabang banyak yang disebut rizoid (Pelczar, 1986). Ascomycetes Ascomycetes menghasilkan dua macam spora, yang terbentuk secara aseksual disebut konidiam, berkembang di dalam rantai ujung hifa. Macam spora ke dua dihasilkan sebagai akibat reproduksi seksual. Empat atau delapan spora ini disebut askospora, terbentuk di dalam askus berupa kantung. Kebanyakan hidup sebagai saprofit. Banyak khamir termasuk kelas Ascomycetes karena membentuk askospora. Secara aseksual, genus khamir Schizosaccharomyces ini memperbanyak diri dengan pembelahan diri melintang. Basidiomycetes
  • 14. Basidiomycetes merupakan pengurai penting bagi kayu dan bagian tumbuhan yang lainnya. Kelompok ini dicirikan oleh adanya basidiospora yang terbentuk di luar pada ujung atau sisi basidium. Basidiomycetes yang banyak dikenal meliputi jamur, cendawan papan pada pepohonan, dan cendawan karat serta cendawan gosong yang menghancurkan serealia. Jamur adalah tubuh buah, atau Basidiokarp yang mengandung basidia bersama basidiosporanya. 14 Deuteromycetes Kelas ini meliputi cendawan yang tingkat reproduksinya imperfek. Sebagian besar cendawan yang patogenik pada manusia adalah Deuteromycetes. Mereka seringkali membentuk spora aseksual beberapa macam di dalam spesies yang sama. Di samping fase saprofitik yang berbentuk miselium, banyak di antaranya parasitik seperti khamir. Salah satu spesies yang patogen adalah Histoplasma capsulatum. Peranan Fungi / Jamur Dalam Lingkungan Akuatik. Yang Menguntungkan a. Banyak jenis fungi di dalam badan air berlaku sebagai jasad decomposer. Artinya jasad tersebut mempunyai kemampuan untuk mengurai atau merombak senyawa yang berada (masuk) ke dalam badan air. Sehingga kehadirannya telah dimanfaatkan di dalam rangka pengolahan buangan di dalam air secara biologis. b. Kehadiran hasil uraian senyawa hasil rombakan fungi, ternyata digunakan atau dimanfaatkan oleh jasad-jasad lain, antara lain oleh microalgae, oleh bakteri atau fungi sendiri. Sehingga dalam masalah ini jasad-jasad pengguna tersebut dinamakan consumer atau jasad pemakai. Yang Merugikan akibat kehadiran kelompok jamur/ fungi dalam air, dapat mendatangkan kerugian. Kehadiran kelompok bakteri dan mikroalga tersebut di dalam air, dapat menyebabkan terjadinya penurunan turbiditas dan hambatan aliran, karena kelompok bakteri besi dan belerang dapat membentuk serat atau lendir. Akibat lainnya adalah terjadinya proses korosi (pengkaratan) terhadap benda-benda logam yang berada di dalamnya, menjadi bau, berubah warna, dan sebagainya.
  • 15. 15 BAB III PENUTUP A. Simpulan Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa: Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Disebelah luar dinding sel terdapat selubung atau kapsul. Di dalam sel bakteri tidak terdapat membrane dalam (endomembran) dan organel bermembran seperti kloroplas dan mitkondria. Struktur tubuh bakteri dari lapisan luar hingga bagian dalam sel yaitu flagela, dinding sel, membrane sel, mesosom, lembaran fotosintetik, sitoplasma, DNA, plasmid, ribosom, dan endospora. Bakteri merupakan salah satu jenis mikroorganisme yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang. Bakteri memiliki bentuk bermacam-macam yaitu, bulat, batang dan spiral. Jamur/ Fungi adalah nama regnum dari sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi memperbanyak diri secara seksual dan aseksual. Perbanyakan seksual dengan cara :dua hifa dari jamur berbeda melebur lalu membentuk zigot lalu zigot tumbuh menjadi tubuh buah, sedangkan perbanyakan aseksual dengan cara membentuk spora, bertunas atau fragmentasi hifa. Jamur memiliki kotak spora yang disebut sporangium. Di dalam sporangium terdapat spora. Jamur juga berperan dalam kehidupan yaitu sebagai pengurai atau dekompuser jasad yang sudah mati dan membebaskan zat zat kimia kea lam selain itu jamur juga berperan dalam kehidupan manusia seperti pembuatan temped an sebagainya. B. Saran Karena keterbatasan informasi dan pengetahuan tentang bakteri dan jamur serta pemanfaatannya, ditambah lagi dengan kurangnya pemahaman tentang pembuatan makalah ini. Mengakibatkan terdapat sedikit kesulitan dalam pembuatan makalah ini. Tetapi, karena keterbatasan itulah penulis termotivasi untuk menjadi lebih baik. Maka dari itu penulis berharap agar lebih memahami tentang pembuatan makalah, begitupun waktu yang dibutuhkan agar lebih diperpanjang lagi sehingga dihasilkan makalah yang lebih baik lagi.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/11/02/optimalisasi-peran-lactobacillus-bulgaricus- dalam-proses-produksi-yogurt/ (diunduh 13 Desember 2011) http://aguskrisnoblog.wordpress.com/2011/01/13/peranan-rhizopus-oryzae-pada-industri- tempe-dalam-peranan-peningkatan- gizi-pangan/ (diunduh 4 Desember 2011) http://books.google.co.id/books?id=OzMMylYcf0IC&pg=PA35&lpg=PA35&dq=meta bolisme+saccharomyces+cerevisiae+menjadi+roti&source=bl&ots=n- 6oIJDhrF&sig=Kiuek79MBOwv0ZeyddVHD5xBhww&hl=id&ei=EVPITrXDAeuNm QXV54QE&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=4&ved=0CC0Q6AEwAw#v=o nepage&q&f=false(diunduh 27 Oktober 2011) http://gugusimam.wordpress.com/2010/10/17/proses-produksi-keju/ (diunduh 28 Oktober 2011)