SlideShare a Scribd company logo
KONSTRUKTIVISME : IMPLIKASI BARU DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

OBJECTIVIST DAN KONSTRUKTIVIST
KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

Pokok bahasan :
Pembelajar dan proses pembelajaran
Mengidentifikasi tujuan pembelajaran
Mendesain materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan
Pemilihan atau pengembangan suatu pendekatan dalam mendukung penyampaian materi
pembelajaran.

Pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya oleh pendesain merupakan
hal yang sangat menentukan (peran sentral) dalam desain pembelajaran.

“They call to mind previous instruction they have designed, have experienced, or have seen
that fits the particular constraints of the current situation” (Rowland, 1993)
Pengalaman memainkan peranan sentral dalam penetapan isi dan penentuan strategi
pembelajaran.

Model yang diperoleh dari pengalaman mencerminkan metode dan strategi pembelajaran –
aktifitas tingkah laku sederhana. Juga mencerminkan dasar konseptualisasi belajar,
memahami dan mengajar. Caroll mengemukakan bahwa hal-hal yang dibangun (peggunaan
komputer dalam kasus ini) menyediakan basis yang sangat kaya untuk belajar dan
pemahaman tentang teori yang mendasari desain kita. Teori belajar secara implisit telah ada
dalam desain kita dan oleh karenanya sesorang akan mendapatkan pemahaman tentang
belajar dari suatu analisa desain itu. Pendesain pembelajaran secara khas mungkin tidak
akan cukup waktu dan dukungan secara tegas dalam menerapkan teori belajar selama
menyelesaikan tugas pengembangan dan mendesain pembelajaran. Meskipun demikian
teori belajar merupakan suatu bagian integral dari produk pembelajaran.
Integrasi teori belajar dan disain yang dihasilkan dibedakan oleh Reigeluth antara teori
belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif. Reigeluth (1983) mengemukakan
bahwa pendesain pembelajaran memerlukan teori pembelajaran preskriptif – metode
memanipulasi lingkungan belajar dengan kondisi yang dirancang khusus untuk digunakan
dalam memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Lebih penting lagi, ia membantah bahwa
teori pembelajaran preskriptif adalah teori pembelajaran yang independen – teori deskriptif
tidak perlu mempertimbangkan asumsi-asumsi tetang proses pembelajaran dan arti belajar
dan mengerti (memahami).

Sebagaimana yang disampaikan oleh Carroll dan Campbell, artifak (hasil disain) yang kita
buat mencerminkan teori yang kita gunakan. Desain yang kita buat tidak hanya menyangkut
tentang deskripsi tujuan dari serangkaian pembelajaran, namun lebih dari itu desain juga
mengungkapkan secara implisit yang terkandung dalam teori belajar yang diterapkan.

Teori belajar dan pembelajaran preskriptif pada praktiknya harus berjalan secara bersamasama. Tentu saja, pendesain pembelajaran akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan
instruktur/pengajar untuk mengikuti rencana pembelajaran yang telah disusun. Hal ini
dikarenakan pengajar memiliki perbedaan tujuan pembelajaran dan pebedaan konsep
dalam mengartikan “memahami/mengerti” pokok materi. Instruktur/pengajar akan
memodifikasi pembelajaran preskriptifnya supaya dapat mengakomodasi perbedaan teori
belajar yang mereka miliki. Oleh karenanya intruktur akan mencari suplemen/pelengkap
atau penggati isi dan strateginya melalui pendekatan yang menurut mereka sesuai dengan
pemahaman siswanya.

Komitmen : dasar teori pembelajaran yang dibutuhkan tidak perlu diperdebatkan untuk
preskripsi dalam kerangka pikir tentang pembelajaran. Tidak juga kita perdebatkan teori
belajar terbaik yang diperlukan untuk mengembangkan strategi pembelajaran atau
penerapan taktik oleh teori tersebut. Tujuan buku ini adalah menyediakan mata rantai yang
lebih kokoh antara teori dengan praktek pembelajaran. Kami percaya bahwa preskripsi,
dengan berbagai macam contohnya, akan menjadi landasan yang kokoh dalam membangun
sebuah desain pembelajaran. Preskripsi menyediakan ide dasar bagi pendesain untuk
mengembangkan rencana pembelajaran mereka pada situasi tertentu. (Duffy, 1990;
Rowland, 1991)

TRADISI OBJEKTIVIST.

Desain pembelajaran, dan pembelajaran pada umumnya di AS, muncul oleh tradisi
objektivist. “Objectivism holds that the world is completely and correctly structured in terms
of entities, properties, and relations” (Lakoff, 1987, p.159) Objektivism meyakini bahwa dunia
ini telah tersusun lengkap dan tepat dalam kaitannya sebagai entitas (entities), kekayaan
(properties), dan hubungan (relations). Pengalaman memainkan peranan yang signifikan
dalam struktur dunia; artinya bahwa segala sesuatu telah tersedia di dunia ini kecuali
pengalaman. Oleh karenanya, tujuan dari pemahaman adalah untuk dapat mengetahui
entitas, konsep dan hubungan yang telah ada. Pandangan objektivist mengakui bahwa
pemahaman manusia berbeda-beda tergantung dari pengalaman yang mereka dapat.
Bagaimanapun juga, dampak dari pengalaman terdahulu dan interpretasi manusia
mendorong kepada pemahaman parsial dan pemahaman yang bias. Tujuan belajar adalah
untuk memperoleh pemahaman yang lengkap dan tepat.

Asumsi dasar ini mempunyai implikasi yang signifikan pada pembelajaran. Dunia, menurut
pandangan objektivist, dapat dijelaskan melalui model teoritik (misalnya : model
pengetahuan dari berbagai macam teori kognitif saat ini). Tujuan pembelajaran membantu
pebelajar untuk memperoleh kesatuan dan hubungan dan konsepnya masing-masing –
untuk membangun struktur pengetahuan yang tepat. Pendekatan objectivist memfokuskan
untuk menganilisa dari awal dan akhir pada indentifikasi entitas, hubungan dan konsep yang
harus diketahui oleh pebelajar. Pembelajaran dalam pandangan objectivist boleh disebut
sebagai belajar siswa aktif, namun tujuan aktivitas itu menyebabkan siswa harus
memperhatikan secara dekat untuk setiap stimulus, untuk berlatih dan mendemontrasikan
pengetahuannya secara tuntas.Yang menjadi isu dalam pembelajaran objectivist adalah
kedalaman dan jumlah peristiwa stimulus yang diolah.
Pengetahuan dipercaya telah ada tidak berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan,
objectivist tidak lagi melihat aktivitas pembelajaran telah sesuai dengan apa yang dipelajari.
Pendesain menghasilkan tes yang berdiri secara terpisah dari pembelajaran dan didesain
untuk memeriksa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
Asumsi belajar tuntas, yaitu setiap orang memerlukan dasar informasi yang seragam/sama
dan siap untuk dimanfaatkan.

KONTRUKTIVISTME

Konstrukstivisme sebagaimana objectivisme meyakini bahwa dunia nyata sebenarnya
adalah pengalaman kita. Kebermaknaan (meaning) berakar dan diuraikan oleh pengalaman
(Brown, Collins dan Duguid;1989a) Setiap pengalaman disertai dengan ide – dan lingkungan
yang melingkupi ide merupakan bagian pengalaman, menjadi bagian dari makna (meaning)
ide tersebut. Pengalaman yang melekat pada ide sangat penting untuk pemahaman
individual dan kemampuan untuk menggunakan ide tersebut. Pengalaman yang diperoleh di
lingkungan sekolah akan sangat berbeda dengan pengalaman yang diperoleh di dunia
nyata, dan ini menjadi suatu sebab terjadinya kegagalan transfer dari pembelajaran yang
berbasis sekolah.

Konstruktivist menekankan pada situasi pengalaman kognitif dalam aktivitas otentik.

Suchman (1987) : “plans are simply projective or retrospective accounts of action” . Ketika
individu masuk dalam situasi yang direncanakan, aspek penting yang harus dimiliki adalah
bagaimana merespon hambatan-hambatan yang muncul pada situasi terbut – kemampuan
untuk mengkonstruksi rencana baru berdasarkan perubahan dan hambatan situasi tersebut.
Pembelajaran tidak terfokus pada rencana penyampaian kepada pembelajar namun lebih
menekankan pada pengembangan ketrampilan pembelajar untuk mengkonstruksi respon.
Komponen penting dari konstruktivisme yaitu kenyataan adalah hasil proses konstruksi.
Dengan demikan masing-masing individu pasti memiliki pemahaman yang berlainan
tergantung proses konstruksinya.

PENGANTAR
PART II : PERSPEKTIF KONSTRUKTIVIST

Perspektif Konstrukstivist akan menguji implikasi konstruktivist pada teori pembelajaran dan
penerapannya.

Bednar dkk (Bab 2) :
Memberikan landasan untuk mendiskusikan konstruktivistme, tentang konsep dan strategi
dari berbagai teori, sebagai sistem pembelajaran yang akan diterapkan, membebaskan
pemahaman, juga tak kalah pentingnya untuk membebaskan dalam hal penerapan teori
belajar untuk mendesain dan mengembangkan materi pembelajaran.

Cunningham (Bab 3) :
Tujuan pembelajaran tidak menjamin pengetahuan individu tetang sesuatu.

Perkins (Bab 4) :
Lebih menekankan pada “active learner” sebagai komponen dari konstruktivist.

Spiro dkk (Bab 5) :
Menekankan konteks dengan cara yang berbeda. Konteks adalah bagian integral dari
pengetahuan.

Cognition and Technology Group at Vanderbilt (Bab 6) :
Menekankan pentingnya situasi belajar.

PART III
PERSPEKTIF TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Bagian ini menyediakan banyak epistemology dan teori desain pembelajaran serta
pengembangannya yang sangat berbeda dengan pengajaran tradisional selama ini.

PART IV
PENJELASAN
Berisi komentar-komentar tentang konstruktivist dan desain pembelajaran.
PERSPEKTIF TEKNOLOGI PEMBELAJARAN

Bagian ini menyediakan banyak epistemology dan teori desain pembelajaran serta
pengembangannya yang sangat berbeda dengan pengajaran tradisional selama ini.

PART IV
PENJELASAN
Berisi komentar-komentar tentang konstruktivist dan desain pembelajaran.

More Related Content

What's hot

Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 cRevisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
renimeilani
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tepKonstruktivisme  implikasi baru dalam tep
Konstruktivisme implikasi baru dalam tepDedi Yulianto
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
Aidil Abrar
 
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
PratiwiKartikaSari
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Dani Novita Rahma
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
PratiwiKartikaSari
 
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar KonstruktivismeTeori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar Konstruktivisme
tbpck
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1zabidah awang
 
Makalah yulia
Makalah yuliaMakalah yulia
Makalah yulia
yuliantifisika
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Shareputra177
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
Dani Novita Rahma
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTNovi Hindasah
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
mamogi
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Muhammad Iqbal
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismethongsewkim
 

What's hot (20)

Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 cRevisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
Revisi teori konstruktivistik baru tik 3 c
 
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep
Konstruktivisme  implikasi baru dalam tepKonstruktivisme  implikasi baru dalam tep
Konstruktivisme implikasi baru dalam tep
 
Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme Teori belajar konstruktivisme
Teori belajar konstruktivisme
 
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyekModul (kb 1) pembelajaran proyek
Modul (kb 1) pembelajaran proyek
 
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaranDefinisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
Definisi model, metode, pendekatan dan strategi pembelajaran
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
Teori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar KonstruktivismeTeori Belajar Konstruktivisme
Teori Belajar Konstruktivisme
 
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISMEPARADIGMA KONSTRUKTIVISME
PARADIGMA KONSTRUKTIVISME
 
Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1Kemahiran Belajar Add Maths 1
Kemahiran Belajar Add Maths 1
 
Pembelajaran inovatif ms
Pembelajaran inovatif msPembelajaran inovatif ms
Pembelajaran inovatif ms
 
Makalah yulia
Makalah yuliaMakalah yulia
Makalah yulia
 
Tes Slide Share
Tes Slide ShareTes Slide Share
Tes Slide Share
 
Ppt ctl
Ppt ctlPpt ctl
Ppt ctl
 
Mengajar Berfikir
Mengajar BerfikirMengajar Berfikir
Mengajar Berfikir
 
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
65 model pembelajaran dan 15 metode pembelajaran
 
Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme Teori Konstruktivisme
Teori Konstruktivisme
 
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACTPembelajaran matematika dengan strategi REACT
Pembelajaran matematika dengan strategi REACT
 
15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)15205061 (klp 5)
15205061 (klp 5)
 
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekolaPendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
Pendekatan kontekstual pada_siswa_sekola
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 

Similar to Konstruktivisme implikasi baru dalam tep

Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
RAFITA AL QORNY
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctlFafa Pie
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
kartimikartimi
 
Prinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranPrinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranmuhammad
 
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.pptTeori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
YogiCahyoPurnomo
 
Pengertian Teori Konstruktivistik
Pengertian Teori KonstruktivistikPengertian Teori Konstruktivistik
Pengertian Teori Konstruktivistik
renimeilani
 
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIKTEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
APRILIANYUNTIARI
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiArachnis Flosaeris
 
Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014
Katoning Wetan
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Dunia Pendidikan
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
putri-uki
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
KonstruktivismeJimmy Siow
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0hasansanung
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
jatmiko1234
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
jentapanani
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
hisbulloh
 

Similar to Konstruktivisme implikasi baru dalam tep (20)

Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
12 makalah ctl
12   makalah ctl12   makalah ctl
12 makalah ctl
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
 
Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1Powerpoint bab 1
Powerpoint bab 1
 
Prinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranPrinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaran
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.pptTeori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
Teori pembelajarankonstruktivisme-2006.ppt
 
Pengertian Teori Konstruktivistik
Pengertian Teori KonstruktivistikPengertian Teori Konstruktivistik
Pengertian Teori Konstruktivistik
 
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIKTEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK
 
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubiTajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
Tajuk 4; konstruktivisme vs latih tubi
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
Konstruktivisme
 
Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014Ptk plpg 2014
Ptk plpg 2014
 
Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3Penaksiran tgsn 3
Penaksiran tgsn 3
 
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)Pembelajaran KontekstualContextual Teaching & Learning (CTL)
Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Konstruktivisme
KonstruktivismeKonstruktivisme
Konstruktivisme
 
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
Makalah pengembangan rpp berbasis kontekstual 0
 
Tugas metodologi pembelajaran A
Tugas  metodologi pembelajaran ATugas  metodologi pembelajaran A
Tugas metodologi pembelajaran A
 
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai
 
Ctl
Ctl Ctl
Ctl
 

More from Dedi Yulianto

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
Dedi Yulianto
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimediaDedi Yulianto
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraDedi Yulianto
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Dedi Yulianto
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisDedi Yulianto
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiDedi Yulianto
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksionalDedi Yulianto
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistemDedi Yulianto
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran Dedi Yulianto
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDedi Yulianto
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualDedi Yulianto
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlDedi Yulianto
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoDedi Yulianto
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 

More from Dedi Yulianto (20)

Sk tim perencana
Sk tim perencanaSk tim perencana
Sk tim perencana
 
Komputer & multimedia
Komputer & multimediaKomputer & multimedia
Komputer & multimedia
 
Media pembelajaran
Media  pembelajaranMedia  pembelajaran
Media pembelajaran
 
Penelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancaraPenelitian kualitatif dan wawancara
Penelitian kualitatif dan wawancara
 
Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)Analisis butir soal (v)
Analisis butir soal (v)
 
Pengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisisPengembangan bhn ujian dan analisis
Pengembangan bhn ujian dan analisis
 
Sekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasiSekilas konsep evaluasi
Sekilas konsep evaluasi
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Desain pembelajaran
Desain pembelajaranDesain pembelajaran
Desain pembelajaran
 
Disain instruksional
Disain instruksionalDisain instruksional
Disain instruksional
 
Jenis penelitian
Jenis penelitianJenis penelitian
Jenis penelitian
 
Desain pesan
Desain pesanDesain pesan
Desain pesan
 
Instruksional sistem
Instruksional sistemInstruksional sistem
Instruksional sistem
 
Model assure media pembelajaran
Model assure media  pembelajaran Model assure media  pembelajaran
Model assure media pembelajaran
 
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksiDeskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
Deskriptif dan preskriptif teori pembelajaran dan instruksi
 
Pembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstualPembelajaran kontekstual
Pembelajaran kontekstual
 
Contextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctlContextual teaching-and-learning-ctl
Contextual teaching-and-learning-ctl
 
Ctl
CtlCtl
Ctl
 
Filsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kunoFilsafat zaman yunani kuno
Filsafat zaman yunani kuno
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 

Konstruktivisme implikasi baru dalam tep

  • 1. KONSTRUKTIVISME : IMPLIKASI BARU DALAM TEKNOLOGI PEMBELAJARAN OBJECTIVIST DAN KONSTRUKTIVIST KONSEP BELAJAR DAN PEMBELAJARAN Pokok bahasan : Pembelajar dan proses pembelajaran Mengidentifikasi tujuan pembelajaran Mendesain materi pembelajaran sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan Pemilihan atau pengembangan suatu pendekatan dalam mendukung penyampaian materi pembelajaran. Pengetahuan dan pengalaman yang telah diperoleh sebelumnya oleh pendesain merupakan hal yang sangat menentukan (peran sentral) dalam desain pembelajaran. “They call to mind previous instruction they have designed, have experienced, or have seen that fits the particular constraints of the current situation” (Rowland, 1993) Pengalaman memainkan peranan sentral dalam penetapan isi dan penentuan strategi pembelajaran. Model yang diperoleh dari pengalaman mencerminkan metode dan strategi pembelajaran – aktifitas tingkah laku sederhana. Juga mencerminkan dasar konseptualisasi belajar, memahami dan mengajar. Caroll mengemukakan bahwa hal-hal yang dibangun (peggunaan komputer dalam kasus ini) menyediakan basis yang sangat kaya untuk belajar dan pemahaman tentang teori yang mendasari desain kita. Teori belajar secara implisit telah ada dalam desain kita dan oleh karenanya sesorang akan mendapatkan pemahaman tentang belajar dari suatu analisa desain itu. Pendesain pembelajaran secara khas mungkin tidak akan cukup waktu dan dukungan secara tegas dalam menerapkan teori belajar selama menyelesaikan tugas pengembangan dan mendesain pembelajaran. Meskipun demikian teori belajar merupakan suatu bagian integral dari produk pembelajaran.
  • 2. Integrasi teori belajar dan disain yang dihasilkan dibedakan oleh Reigeluth antara teori belajar deskriptif dan teori pembelajaran preskriptif. Reigeluth (1983) mengemukakan bahwa pendesain pembelajaran memerlukan teori pembelajaran preskriptif – metode memanipulasi lingkungan belajar dengan kondisi yang dirancang khusus untuk digunakan dalam memperoleh hasil belajar yang diinginkan. Lebih penting lagi, ia membantah bahwa teori pembelajaran preskriptif adalah teori pembelajaran yang independen – teori deskriptif tidak perlu mempertimbangkan asumsi-asumsi tetang proses pembelajaran dan arti belajar dan mengerti (memahami). Sebagaimana yang disampaikan oleh Carroll dan Campbell, artifak (hasil disain) yang kita buat mencerminkan teori yang kita gunakan. Desain yang kita buat tidak hanya menyangkut tentang deskripsi tujuan dari serangkaian pembelajaran, namun lebih dari itu desain juga mengungkapkan secara implisit yang terkandung dalam teori belajar yang diterapkan. Teori belajar dan pembelajaran preskriptif pada praktiknya harus berjalan secara bersamasama. Tentu saja, pendesain pembelajaran akan mengalami kesulitan dalam mendapatkan instruktur/pengajar untuk mengikuti rencana pembelajaran yang telah disusun. Hal ini dikarenakan pengajar memiliki perbedaan tujuan pembelajaran dan pebedaan konsep dalam mengartikan “memahami/mengerti” pokok materi. Instruktur/pengajar akan memodifikasi pembelajaran preskriptifnya supaya dapat mengakomodasi perbedaan teori belajar yang mereka miliki. Oleh karenanya intruktur akan mencari suplemen/pelengkap atau penggati isi dan strateginya melalui pendekatan yang menurut mereka sesuai dengan pemahaman siswanya. Komitmen : dasar teori pembelajaran yang dibutuhkan tidak perlu diperdebatkan untuk preskripsi dalam kerangka pikir tentang pembelajaran. Tidak juga kita perdebatkan teori belajar terbaik yang diperlukan untuk mengembangkan strategi pembelajaran atau penerapan taktik oleh teori tersebut. Tujuan buku ini adalah menyediakan mata rantai yang lebih kokoh antara teori dengan praktek pembelajaran. Kami percaya bahwa preskripsi, dengan berbagai macam contohnya, akan menjadi landasan yang kokoh dalam membangun
  • 3. sebuah desain pembelajaran. Preskripsi menyediakan ide dasar bagi pendesain untuk mengembangkan rencana pembelajaran mereka pada situasi tertentu. (Duffy, 1990; Rowland, 1991) TRADISI OBJEKTIVIST. Desain pembelajaran, dan pembelajaran pada umumnya di AS, muncul oleh tradisi objektivist. “Objectivism holds that the world is completely and correctly structured in terms of entities, properties, and relations” (Lakoff, 1987, p.159) Objektivism meyakini bahwa dunia ini telah tersusun lengkap dan tepat dalam kaitannya sebagai entitas (entities), kekayaan (properties), dan hubungan (relations). Pengalaman memainkan peranan yang signifikan dalam struktur dunia; artinya bahwa segala sesuatu telah tersedia di dunia ini kecuali pengalaman. Oleh karenanya, tujuan dari pemahaman adalah untuk dapat mengetahui entitas, konsep dan hubungan yang telah ada. Pandangan objektivist mengakui bahwa pemahaman manusia berbeda-beda tergantung dari pengalaman yang mereka dapat. Bagaimanapun juga, dampak dari pengalaman terdahulu dan interpretasi manusia mendorong kepada pemahaman parsial dan pemahaman yang bias. Tujuan belajar adalah untuk memperoleh pemahaman yang lengkap dan tepat. Asumsi dasar ini mempunyai implikasi yang signifikan pada pembelajaran. Dunia, menurut pandangan objektivist, dapat dijelaskan melalui model teoritik (misalnya : model pengetahuan dari berbagai macam teori kognitif saat ini). Tujuan pembelajaran membantu pebelajar untuk memperoleh kesatuan dan hubungan dan konsepnya masing-masing – untuk membangun struktur pengetahuan yang tepat. Pendekatan objectivist memfokuskan untuk menganilisa dari awal dan akhir pada indentifikasi entitas, hubungan dan konsep yang harus diketahui oleh pebelajar. Pembelajaran dalam pandangan objectivist boleh disebut sebagai belajar siswa aktif, namun tujuan aktivitas itu menyebabkan siswa harus memperhatikan secara dekat untuk setiap stimulus, untuk berlatih dan mendemontrasikan pengetahuannya secara tuntas.Yang menjadi isu dalam pembelajaran objectivist adalah kedalaman dan jumlah peristiwa stimulus yang diolah.
  • 4. Pengetahuan dipercaya telah ada tidak berkaitan dengan pembelajaran yang diterapkan, objectivist tidak lagi melihat aktivitas pembelajaran telah sesuai dengan apa yang dipelajari. Pendesain menghasilkan tes yang berdiri secara terpisah dari pembelajaran dan didesain untuk memeriksa pengetahuan yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Asumsi belajar tuntas, yaitu setiap orang memerlukan dasar informasi yang seragam/sama dan siap untuk dimanfaatkan. KONTRUKTIVISTME Konstrukstivisme sebagaimana objectivisme meyakini bahwa dunia nyata sebenarnya adalah pengalaman kita. Kebermaknaan (meaning) berakar dan diuraikan oleh pengalaman (Brown, Collins dan Duguid;1989a) Setiap pengalaman disertai dengan ide – dan lingkungan yang melingkupi ide merupakan bagian pengalaman, menjadi bagian dari makna (meaning) ide tersebut. Pengalaman yang melekat pada ide sangat penting untuk pemahaman individual dan kemampuan untuk menggunakan ide tersebut. Pengalaman yang diperoleh di lingkungan sekolah akan sangat berbeda dengan pengalaman yang diperoleh di dunia nyata, dan ini menjadi suatu sebab terjadinya kegagalan transfer dari pembelajaran yang berbasis sekolah. Konstruktivist menekankan pada situasi pengalaman kognitif dalam aktivitas otentik. Suchman (1987) : “plans are simply projective or retrospective accounts of action” . Ketika individu masuk dalam situasi yang direncanakan, aspek penting yang harus dimiliki adalah bagaimana merespon hambatan-hambatan yang muncul pada situasi terbut – kemampuan untuk mengkonstruksi rencana baru berdasarkan perubahan dan hambatan situasi tersebut. Pembelajaran tidak terfokus pada rencana penyampaian kepada pembelajar namun lebih menekankan pada pengembangan ketrampilan pembelajar untuk mengkonstruksi respon.
  • 5. Komponen penting dari konstruktivisme yaitu kenyataan adalah hasil proses konstruksi. Dengan demikan masing-masing individu pasti memiliki pemahaman yang berlainan tergantung proses konstruksinya. PENGANTAR PART II : PERSPEKTIF KONSTRUKTIVIST Perspektif Konstrukstivist akan menguji implikasi konstruktivist pada teori pembelajaran dan penerapannya. Bednar dkk (Bab 2) : Memberikan landasan untuk mendiskusikan konstruktivistme, tentang konsep dan strategi dari berbagai teori, sebagai sistem pembelajaran yang akan diterapkan, membebaskan pemahaman, juga tak kalah pentingnya untuk membebaskan dalam hal penerapan teori belajar untuk mendesain dan mengembangkan materi pembelajaran. Cunningham (Bab 3) : Tujuan pembelajaran tidak menjamin pengetahuan individu tetang sesuatu. Perkins (Bab 4) : Lebih menekankan pada “active learner” sebagai komponen dari konstruktivist. Spiro dkk (Bab 5) : Menekankan konteks dengan cara yang berbeda. Konteks adalah bagian integral dari pengetahuan. Cognition and Technology Group at Vanderbilt (Bab 6) : Menekankan pentingnya situasi belajar. PART III
  • 6. PERSPEKTIF TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Bagian ini menyediakan banyak epistemology dan teori desain pembelajaran serta pengembangannya yang sangat berbeda dengan pengajaran tradisional selama ini. PART IV PENJELASAN Berisi komentar-komentar tentang konstruktivist dan desain pembelajaran.
  • 7. PERSPEKTIF TEKNOLOGI PEMBELAJARAN Bagian ini menyediakan banyak epistemology dan teori desain pembelajaran serta pengembangannya yang sangat berbeda dengan pengajaran tradisional selama ini. PART IV PENJELASAN Berisi komentar-komentar tentang konstruktivist dan desain pembelajaran.