SlideShare a Scribd company logo
Kelompok 4
TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN PENERAPANNYA
DALAM PEMBELAJARAN PAI
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah :
Strategi Pembelajaran PAI
Dosen pengampu : Dr. Agus Pahrudin, M.Pd
Disusun Oleh :
Sela Nur Hidayah : 1811010311
Jenta Panani : 1811010402
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM /D/SEMESTER III
1440 H/ 2019 M
II
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Allah swt, yang telah
memberikan limpahan kesehatan jasmani dan rohani serta rahmad dan karunia-
NYA, sehingga kami kelompok empat dapat menyelesaikan tugas makalah dari
mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan judul “Teori Belajar
Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI” , insyaallah telah
diselesaikan dengan baik.
Kemudian sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan pada
baginda tercinta nabi Muhammad SAW yang mudah-mudahan kita selaku umat-
NYA mendapat syafa’atul ‘uzma-NYA dihari akhir kelak. Atas tersusunnya
makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada selaku dosen kami bapak Dr.
Agus Pahrudin, M.Pd
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terlalu
banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami harap kritik dan saran yang
membangun agar sekiranya penyusunan makalah ini kurang baik akan bisa
menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang
membaca, memahami dan mengamalkannya.
Bandarlampung, 30 September 2019
Kelompok 4
III
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................ I
KATA PENGANTAR...................................................................... II
DAFTAR ISI.................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................. 1
C. Tujuan..................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar dalam teori Konstruktivistik .................... 2
B. Tujuan dan HasilPembelajaran Konstruktivistik.................... 3
C. Pengaplikasian teori belajar Konstruktivistik dalam
pembelajaran PAI.................................................................. 4
D. Model-Model pembelajaran yang relevan dengan Teori
belajar Konstruktivistik.......................................................... 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................. 9
B. Saran ..................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini terdapat beragam inovasi baru di dalam dunia pendidikan
terutama pada proses belajar. Salah satu inovasi tersebut adalah
konstruktivisme. Pemilihan pendekatan ini lebih dikarenakan agar
pembelajaran membuat siswa antusias terhadap persoalan yang ada sehingga
mereka mau mencoba memecahkan persoalannya.
Dalam makalah ini membahas bagaimana sebenarnya hakikat teori belajar
konstruktivisme ini bisa mengembangkan keaktifan siswa dalam
mengkonstruk pengetahuannya sendiri, sehingga dengan pengetahuan yang
dimilikinya peserta didik bisa lebih memaknai pembelajaran karena
dihubungkan dengan konsepsi awal yang dimiliki siswa dan pengalaman yang
siswa peroleh dari lingkungan kehidupannya sehari-hari.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Belajar menurut pandangan teori belajar Konstuktivistik?
2. Apa tujuan dan hasil Pembelajaran Konstuktivistik?
3. Bagaimana Pengaplikasian teori belajar Konstruktivistik dalam
pembelajaran PAI?
4. Apa model-model pembelajaran yang relevan dengan Teori belajar
Konstruktivistik?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Belajar menurut pandangan
teori belajar Konstuktivistik.
2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan hasil Pembelajaran
Konstuktivistik.
3. Untuk mengetahui dan memahami Pengaplikasian teori belajar
Konstruktivistik dalam pembelajaran PAI.
4. Untuk mengetahui dan memahami model-model pembelajaran yang
relevan dengan Teori belajar Konstruktivistik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Belajar dalam Teori Konstruktivistik
Istilah Konstruktivistik bersifat membangun. Konstruktivistik adalah
sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar
atau mencari kebutuhanya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan
atau kebutuhanya dengan bantuan fasilitas orang lain. Teori konstruktivistik
merupakan suatu teori yang dikembangkan dari teori belajar kognitif piaget
yang menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam fikiran anak melalui
akomodasi dan asimilasi.1
Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya
memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan
aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini,
guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan membri
kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide – ide
mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan
siswa anak tangga yang membawa siswa ke tingkat pemahaman yang lebih
tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka tulis dengan bahasa dan kata
– kata mereka sendiri.
Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut
konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina
sendiri pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan
merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka
berfikir yang telah ada dan dimilikinya. 2
1Ruseffendi, Teori konstruktivisme dalam Sistem Pembelajaran (Bandung : 2006), H. 133.
2
IndahSihPrihatini,“ImplementasiModelPembelajaran KonstruktivistikPada Mata
Pelajaran Pendidikan Agama IslamDiSDN Babatagung DeketLamongan”, AKADEMIKA,
Volume 10, Nomor 2, Desember 2016.
3
B. Tujuan dan Hasil Pembelajaran Konstuktivistik
Tujuan teori konstruktivisme adalah:
 Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya.
 Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian dan pemahaman
konsep secara lengkap.
 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Tujuan belajar menurut paradigma konstruktivistik mendasarkan diri pada
tiga fokus belajar, yaitu: (1) proses, (2) tranfer belajar, dan (3) bagaimana
belajar.
Fokus yang pertama proses, mendasarkan diri pada nilai sebagai dasar
untuk mempersepsi apa yang terjadi apabila siswa diasumsikan belajar. Nilai
tersebut didasari oleh asumsi, bahwa dalam belajar, sesungguhnya siswa
berkembang secara alamiah. Oleh sebab itu, paradigma pembelajaran
hendaknya mengembalikan siswa ke fitrahnya sebagai manusia dibandingkan
hanya menganggap mereka belajar hanya dari apa yang dipresentasikan oleh
guru. Implikasi nilai tersebut melahirkan komitmen untuk beralih dari konsep
pendidikan berpusat pada kurikulum menuju pendidikan berpusat pada siswa.
Fokus yang kedua—transfer belajar, mendasarkan diri pada premis “siswa
dapat menggunakan dibandingkan hanya dapat mengingat apa yang dipelajari”.
Satu nilai yangdapat dipetik dari premis tersebut, bahwa meaningful learning
harus diyakini memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan rote
learning, dan deep understanding lebih baik dibandingkan senseless
memorization. Konsep belajar bermakna sesungguhnya telah dikenal sejak
munculnya psikologi Gestal dengan salah satu pelopornya Wertheimer (dalam
Mayer, 1999). Sebagai tanda pemahaman mendalam adalah kemampuan
mentransfer apa yang dipelajari ke dalam situasi baru.
Fokus yang ketiga—bagimana belajar (how to learn) memiliki nilai yang
lebih penting dibandingkan dengan apa yang dipelajari (what to learn).
4
Alternatif pencapaian learning how to learn, adalah dengan memberdayakan
keterampilan berpikir siswa. Dalam hal ini, diperlukan fasilitas belajar untuk
ketarampilan berpikir. Belajar berbasis keterampilan berpikir merupakan dasar
untuk mencapai tujuan belajar bagaimana belajar (Santyasa, 2003).
Teori belajar Konstruktivisme dapat menampilkan unjuk kerja retensi dan
transfer. Siswa mencoba membuat gagasan tentang informasi yang diterima,
mencoba mengembangkan model mental dengan mengaitkan hubungan sebab
akibat, dan menggunakan proses-proses kognitif dalam belajar. Proses-proses
kognitif utama meliputi penyediaan perhatian terhadap informasi-informasi
yang relevan dengan selecting, mengorganisasi infromasiinformasi tersebut
dalam representasi yang koheren melalui proses organizing, dan
mengintegrasikan representasi-representasi tersebut dengan pengetahuan yang
telah ada di benaknya melalui proses integrating. Hasil-hasil belajar tersebut
secara teoretik menjamin siswa untuk memperoleh keterampilan penerapan
pengetahuan secara bermakna.
C. Pengaplikasian Teori Belajar Konstruktivistik dalam Pembelajaran PAI
Hakikat pembelajaran menurut teori Konstruktivisme adalah suatu proses
pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif
membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan
data. Teori belajar yang mencerminkan siswa memiliki kebebasan artinya
siswa dapat memanfaatkan teknik belajar apa pun asal tujuan belajar dapat
tercapai.
Hanbury mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan
pembelajaran, yaitu:
1. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide
yang mereka miliki,
2. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti,
3. Strategi siswa lebih bernilai,
4. Siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar
pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya.
5
Bila aplikasi teori konstruktivisme masuk kedalam pembelajaran PAI
khususnya di bidang Fiqh, maka para siswa akan membentuk :
1) Peserta didik akan membangun atau mengkonstruksi pengetahuan tentang
fiqh khususnya masalah shalat, dari hasil yang mereka dapatkan ketika
mereka duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah
2) Pembelajaran tentang ibadah shalat akan menjadi lebih bermakna karena
peserta didik sudah mengerti walaupun masih ada juga yang belum tahu,
namun dalam hal ini teori konstruktivisme yang diaplikasikan kedalam
pembelajaran dapat menumbuhkan respons yang positif karena stimulus
yang diberikan juga pengaruhnya lebih besar
3) Strategi pembelajaran hukum fiqh lebih sempurna
4) Peserta didik dapat berinteraksi penuh dengan metode pembelajaran
ibadah shalat, karena ibadah shalat tidak cukup hanya teoritis, tapi juga
harus di praktekkan
Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler
mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran,
sebagai berikut:
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya
dengan bahasa sendiri, bila terapannya atau aplikasinya dapat membentuk
bahasa peserta didik sendiri dalam hal ibadah ‘amaliyah, contohnya:
peserta didik diajarkan untuk berwudhu terlebih dahulu kemudian baru
diajarkan tentang shalat, tentunya pelaksanaan yang demikian membuat
peserta didik dapat memberikan respons positif terhadap gaya bahasa yang
dia akan ungkapkan.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya
sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, contohnya dalam
pembelajaran fiqh, peserta didik dapat diberikan kesempatan atau rehat
untuk berpikir karena dari segi pengalaman praktikum mereka juga tahu,
namun disini adalah bahwa selama apa yang peserta didik yakini, dan
lakukan adalah benar, tetapi pada kenyataannya masih banyak juga peserta
6
didik yang belum paham betul tentang rukun-rukun shalat, sunnat-sunnat
dalam shalat dan sebagainya.
3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, dalam
hal ini pendidik atau guru pada bidang studi fiqh dapat memberikan
kesempatan kepada peserta didik dalam mencoba terhadap gagasan yang
baru.
4. Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah
dimiliki siswa,
5. Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka,
6. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.3
D. Model-model Pembelajaran dalam Teori Belajar Konstruktivistik
Model pembelajaran adalah pegembangan metode dan teknik dalam
pembelajaran. Dalam dunia pendidikan pengembangan metode dan teknik
pembelajaran pada umumnya menggunakan metode ceramah, metode
demonstrasi, metode diskusi, metode tutorial, metode simulasi, metode
praktikum, metode proyek.
Menurut pendapat Haitami Salim & Syamsul kurniawan model belajar
yang relevan dengan teori belajar Konstruktivistik dibagi menjadi tiga
kelompok metode pembelajaran yaitu, Metode Penyadaran, Metode
Pemahaman, dan Metode Praktik.
1. Metode Penyadaran
Metode ini berkonsentrasi pada kesadaran terhadap anak didik dalam
menyerap nilai-nilai pendidikan melalui hal hal berikut.
a) Amar ma’ruf nahi munkar, memesan kebaikan, kesabaran, dan
kedamaian. Setiap manusia diharapkan saling pesan memesan dalam
rangka meniti kebaikan dalam kehidupan. Jika kita menganggap diri
kita pengajar dan juga belajar, antara yang satu dengan yang lain tidak
akan pernah merasa lebih. Yang kecil belajar dari yang besar dan yang
3Sukardjo & Ukim Komaruddin,Landasan Pendidikan; Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta:Raja
Grafindo Persada,2009).H. 164
7
besar mengajar yang kecil. Metode ini mencakup nilai demokrasi
dalam pendidikan.
b) Member mau’idzah dan nasihat. Secara umum Al-Qur’an
adalahmau’idzhah bagi orang mukmin. Ia juga menjabarkan
bahwamau’idzhah kadang-kadang juga bersumber dari para pemimpin,
orang tua, Nabi, Rasul, bahkan juga dari orang yang lebih kecil.
c) Pemberian ganjaran dan hukuman. Apabila teladan dan nasihat tidak
mampan, maka waktu itu harus diadakan tindakan tegas yang dapat
meletakkan persoalan di tempat yang benar. Tindakan tegas itu adalah
hukuman.4 hukuman merupakan alat pendidikan yang apabila akan
digunakan harus difikirkan masak-masak, sebab hukuman belum tentu
merupakan alternative yang sangat tepat untuk diberikan kepada anak.
2. Metode Pemahaman
a) Penggunakan akal (rasio). Metode ini merupakan salah satu cara yang
dianjurkan Al-Qur’an yang dijelaskan dalam beberapa ayat. Dalam
metode ini manusia dianjurkan agar memfungsikan akal secara optimal
untuk mencari kebenaran dan kesalahan, serta untuk membedakan
antara yang haq dan yang batil. 5
b) Tamsil . Metode ini digunakan untuk memudahkan dalam menjelaskan
sesuatu yang immateri dengan cara yang mudah dengan memberikan
tamsil (perumpamaan) agar mudah di cerna oleh rasio.6 Tamsil ini
merupakan salah satu metode yang dominan digunakan untuk
menyampaikan pesan ilahi yang tertuang dalam kitab suci. Firman
Allah
َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫الَا‬ِ‫إ‬َ‫ا‬‫ه‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬‫اَي‬‫م‬‫َو‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ا‬‫ُه‬‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬‫َن‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ث‬ْ‫م‬‫َاأل‬‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬
4Nur Uhbiyati, Dasar Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra,
2013),H.172
5Moh. Haitami Salim& Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, ( Jogjakarta : Ar-Ruzz Media,
2012),H.217
6Prof. Dr. H. Mohamad Surya, Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta
2015),hlmn. 108
8
Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk
manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang
berilmu.
c) Mengambil pelajaran peristiwa masa lalu. Metode ini dipakai Al-
Qur’an ketika masa turun, yang mana Al-Qur’an diturunkan secara
gradual sesuai dengan situasi peristiwa. Al-Qur’an mengarahkan
manusia mencari pengalaman yang dijadikan pelajaran dan setiap
hambatan dicarikan upaya pemecahan. Peristiwa masa lalu merupakan
sarana yang efektif untuk menghubungkan materi pengajaran dengan
kondisi jiwa peserta didik untuk menghantarkan kepada kesuksesan.
Inilah rahasia Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai
dengan kebutuhan dan keadaan. Supaya melatih peserta didik agar
mampu berfikir kritis.
3. Metode Praktik
a) Penugasan. Al-Qur’an menganjurkan agar perbuatan didasari
pengetahuan, sehingga prilaku manusia adalah perilaku yang dapat
dipraktikkan secara langsung sesame orang lain.
b) Keteladanan. Pengaruh yang dominan dalam pendidikan adalah
melalui contoh untuk di praktikkan yang membantu perkembangan
jiwa peserta didik. Al-Qur’an sangat memperhatikan terhadap metode
ini untuk mengarahkan perjalanan masa depan manusia. Oleh karena
itu, Rasul diutus oleh golongan msnusia biasa untuk membuktikan
bahwa syari’t Allah yang diturunkan mungkin dilaksanakan manusia.
Metode ini tidak hanya digunakan dalam masalah ketrampilan, akan tetapi
juga untuk menanamkan nilai kepada peserta didik, sehingga tujuan yang
diharapkan adalah membentuk manusia yang ‘abid,shaleh, yang mampu
mengendalikan kehidupan bukan tertindas oleh kehidupan.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana
peserta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dari apa yang
mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru
dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya.
Tujuan teori konstruktivisme adalah:
 Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan
mencari sendiri pertanyaannya.
 Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian dan pemahaman
konsep secara lengkap.
 Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri.
Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu.
Tujuan belajar menurut paradigma konstruktivistik mendasarkan diri pada
tiga fokus belajar, yaitu: (1) proses, (2) tranfer belajar, dan (3) bagaimana
belajar.
Model belajar yang relevan dengan teori belajar Konstruktivistik dibagi
menjadi tiga kelompok metode pembelajaran yaitu, Metode Penyadaran,
Metode Pemahaman, dan Metode Praktik.
B. Saran
Demikianlahmakalahini kami buat, kami sadarinijauhsekalidari kata
sempurna.Untukitukritikdan saran yang membangunsangat kami harapkan
demi kesempurnaanmakalahselanjutnya, dan kami
harapmakalahinidapatbermanfaatbagi yang membacanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
Arina Restiana, Psikologi Pendidikan Teori & Aplikasi(Malang : Universitas
Muhammadiyah 2015 )
Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, ( Jogjakarta
: Ar-Ruzz Media, 2012).
Nur Uhbiyati, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki
Putra, 2013).
Prof. Dr. H. Mohamad Surya, Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran,
( Bandung : Alfabeta 2015).
Ruseffendi, Teori konstruktivisme dalam Sistem Pembelajaran (Bandung : 2006).
Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Konstruktivisme Teori dan Aplikasi dalam
Pembentukan Karakter (Bandung: Alfabeta 2013).
Sukardjo & Ukim Komaruddin, Landasan Pendidikan; Konsep dan Aplikasinya,
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009).
Galih Pratomo, “Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstruktivistik Dalam
Kurikulum 2013 Di Sd Muhammadiyah Condongcatur” Journalartikel, Agustus
2015.
Indah Sih Prihatini, “Implementasi Model Pembelajaran Konstruktivistik Pada
Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN Babatagung Deket
Lamongan”, AKADEMIKA, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016.
http://abdulwafi-jember.blogspot.com/2016/04/konstruktivisme-dalam-
pembelajaran-pai.html
11
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Konstruktivis
Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam
Tingkat Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar
Kelas / Semester : III / 2 (genap)
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit
I. Standar Kompetensi
Menjelaskan sifat-sifat yang ada pada diri Rasullah Saw
II. Kompetensi Dasar
Menyajikan informasi tentang Sifat-sifat yang ada pada diri Rasulullah
Saw.
III. Indikator Pembelajaran
1. Menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat wajib Rasul
2. Menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat mustahil Rasul
IV. Materi
Sifat wajib dan mustahil pada Rasul.
V. Pendekatan, Sumber, Metoda, Media
a. Pendekatan : Konstruktivis
Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang
bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa
yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan
gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini
merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman.
Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi
lebih dinamis.
b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Konstruktivis
1. Tahap Pengetahuan Awal.
Pada tahap ini siswa didorong untuk mengungkapkan
pengetahuan awal tentang konsep yang akan dipelajari. Bila perlu
guru memancing dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan
problematis tentang fenomena yang sering ditemui sehari-hari
dengan mengaitkan konsep yang akan dibahas. Siswa diberi
kesempatan untuk mengkomunikasikan,
mengilustrasikan pemahaman tentang konsep tersebut
12
2. Tahap Eksplorasi.
- Mengungkapkan Konsepsi Awal untuk membangkitkan motivasi
- Eksplorasi
- Diskusi dan Penjelasan Konsep
- Pengembangan dan Aplikasi Konsep
Pada tahap ini siswa diajak untuk menemukan konsep
melaluipenyelidikan, pengumpulan data, dan penginterpretasian
data melalui suatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru.
Kegiatan eksplorasi dapat berupa pengamatan, percobaan, diskusi,
tanya jawab, mencari informasi melalui buku atau searhcing di
internet secara berkelompok. Pada tahap ini dirancang agar rasa
ingin tahu siswa tentang fenomena alam di sekelilingnya dapat
terpenuhi secara keseluruhan. Pada tahap ini guru memberi
kebebasan pada siswa untuk mengeksplorasi rasa
keingintahuannya.
3. Tahap Diskusi dan Penjelasan Konsep
Pada tahap ini siswa memberikan penjelasan dan solusi
yang didasarkan pada hasil observasinya. Tugas guru memberikan
penguatan bukan memberi informasi. Dengan demikian siswa
sendiri yang membangun pemahaman baru tentang konsep yang
sedang dipelajari. Bila konsepsinya/pengetahuan awalnya benar,
maka siswa menjadi tidak ragu-ragu lagi tentang konsepsinya.
Bila pengetahuan awalnya salah, maka eksplorasi akan merupakan
jembatan antarakonsepsi siswa dengan konsep baru.
4. Tahap Pengembangan dan Aplikasi Konsep
Pada tahap ini guru berusaha untuk menciptakan iklim
pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan
pemahaman konsepnya. Guru memunculkan isu-isu di lingkungan
yang dapat dipecahkan melalui pemahaman konsep yang telah
diperoleh. Dengan demikian diharapkan konsep yang dipelajarinya
akan menjadi bermakna. Penerapan model konstruktivis pada mata
pelajaran IPA di sekolah dasar dapat dilaksanakan
melalui kegiatan belajar percobaan dibawah ini :
VI. Kegiatan Belajar Mengajar
Kegiatan Presentasi
Sumber : KT13 Mata Pelajaran PAI untuk Kelas III SD
Metoda : Presentasi, tanya jawab, diskusi
13
Media : LKS
Tahap Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Kegiatan awal
danPengetahua
Awal
10 Menit - Guru
mengucapkan
salam.
-Guru mengabsen
-Guru bertanya :”
Apa saja sifat-sifat
yang dimiliki
Rasulullah Saw?”
- siswa menjwab
salam.
-Siswa
menanggapi
pertanyaan guru
dan
mengemukakan
pendapatnya.
Eksplorasi 30 Menit Guru membagikan
LKS
Siswa melakukan
percobaan dengan
panduan LKS dan
mendiskusikannya
secara
berkelompok.
Diskusi dan
Penjelasan
Konsep
25 Menit -Guru memberi
kesempatan pada
setiap
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya serta
menanggapi
pertanyaan
kelompok
lainnya.
-Siswa
menyimpulkan
hasil kerja
kelompok dan
hasil diskusi
kelas.
Pengembangan
dan Aplikasi
Konsep
15 Menit Guru menanyakan
konsep rangkaian
Sifat-sifat Rasullah
Saw yang dapat di
teladani dalam
kehidupan sehari-
Siswa
Menjelaskan Sifat
wajib dan mustahil
yang dimiliki
Rasullah Saw
.
14
hari.
VII. Penilaian Pembelajaran
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Pengetahuan
No
Nama
Siswa
Sifat Wajib
Sifat
Mustahil
Kecapaian
Ya Tidak
b. Penilaian Sikap
NO
Nama
Siswa
Penilaian Tingkah Laku
Percaya diri Teiti Tanggung jawab
BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM
1
2
3
MT : Mulai terlihat
MB : Mulai berkembang
SM : Sudah membudaya
15
Penilaian Aspek Psikomor
Keterampilan siswa
1.
2.
VIII. Pengayaan
Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan
yang telah disiapkan oleh guru berupa materi Sifat-sifat yang dimiliki
Rasulullah Saw. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi
peserta didik yang berhasil dalam pengayaan).
IX. Remedial
Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh
guru materi tentang Sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Saw. Guru akan
melakukan penilaian kembali (lihat point 7) dengan soal yang sejenis.
Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan.
Contoh pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu atau di luar jam
pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai).
X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua
Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam
buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf.
Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada
orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti
kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi, baik langsung, maupun
memalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
16
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ___________________ )
NIP ..................................
........, ...................... 20....
PRAKTIKAN
( )
NPM

More Related Content

What's hot

Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanf1992
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Deep Walker
 
MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIFMEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
savirazahara
 
Model model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksionalModel model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksional
universitas negeri medan
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorSyaifOer
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeDewi Atin Surya
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Nia Piliang
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Dewi Kurnia
 
Presentasi problematika pendidikan islam.pptx
Presentasi problematika pendidikan islam.pptxPresentasi problematika pendidikan islam.pptx
Presentasi problematika pendidikan islam.pptx
DiyahSiti
 
Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013
adfalpradigdo86
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individu
Budi Sanjaya Saragih
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
Pujiati Puu
 
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
RIZKA2013
 
Profesi Keguruan
Profesi KeguruanProfesi Keguruan
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
dhea_nattasha
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanf' yagami
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
Warnet Raha
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
Ainina Sa'id
 

What's hot (20)

Presentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaanPresentasi manajemen kesiswaan
Presentasi manajemen kesiswaan
 
Teori belajar humanisme
Teori belajar humanismeTeori belajar humanisme
Teori belajar humanisme
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIFMEMBACA KRITIS DAN KREATIF
MEMBACA KRITIS DAN KREATIF
 
Model model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksionalModel model pengembangan instruksional
Model model pengembangan instruksional
 
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan PsikomotorRanah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
Ranah Kognitif, Afektif, dan Psikomotor
 
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realismeFilsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
Filsafat pendidikan idealisme dan filsafat pendidikan realisme
 
Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013Contoh rpp kurikulum 2013
Contoh rpp kurikulum 2013
 
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)Kurikulum & pembelajaran (ppt)
Kurikulum & pembelajaran (ppt)
 
Presentasi problematika pendidikan islam.pptx
Presentasi problematika pendidikan islam.pptxPresentasi problematika pendidikan islam.pptx
Presentasi problematika pendidikan islam.pptx
 
Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013 Makalah implementasi kurikulum 2013
Makalah implementasi kurikulum 2013
 
karakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individukarakteristik perkembangan individu
karakteristik perkembangan individu
 
Makalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistikMakalah teori konstruktivistik
Makalah teori konstruktivistik
 
Ppt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruanPpt konsep dasar profesi keguruan
Ppt konsep dasar profesi keguruan
 
Profesi Keguruan
Profesi KeguruanProfesi Keguruan
Profesi Keguruan
 
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media PembelajaranPertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
Pertanyaan-pertanyaan seputar Media Pembelajaran
 
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikanFungsi dan peran lembaga pendidikan
Fungsi dan peran lembaga pendidikan
 
Makalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikanMakalah supervisi pendidikan
Makalah supervisi pendidikan
 
Makalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidahMakalah tentang aqidah
Makalah tentang aqidah
 
hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam hakikat dan tujuan pend.islam
hakikat dan tujuan pend.islam
 

Similar to makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai

Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
RAFITA AL QORNY
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
PratiwiKartikaSari
 
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptxPPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
NawazzZz
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
Fppi Unila
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiGhifari Chaula
 
Assigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l sendAssigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l send
kirutping71
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Dedi Yulianto
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
kartimikartimi
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
marnosumarno2
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Nur Ismirawati
 
Prinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranPrinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranmuhammad
 
Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistik
Diah Japri
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismeZuha Farhana
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Awal Akbar Jamaluddin
 

Similar to makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai (20)

Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivismeMakalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
Makalah pembelajaran yang berpijak dari teori belajar konstruktivisme
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Makalah iis
Makalah iisMakalah iis
Makalah iis
 
Teori konsruktivis
Teori konsruktivisTeori konsruktivis
Teori konsruktivis
 
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptxPPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
PPT KONSTRUKTIVISME (SITI MUNAWWARAH HUDA).pptx
 
Bab 1
Bab 1Bab 1
Bab 1
 
Uas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astutiUas bahasa indonesia iis astuti
Uas bahasa indonesia iis astuti
 
Makalah dppm
Makalah dppmMakalah dppm
Makalah dppm
 
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
3.konsep dasar desain_pembelajaranfff
 
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
3.konsep dasar desain_pembelajarandffs
 
Utama 1
Utama 1Utama 1
Utama 1
 
Assigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l sendAssigment prof madya dr christina l send
Assigment prof madya dr christina l send
 
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
Konstruktivisme dan desain pembelajaran (dipakai)
 
Model Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptxModel Pembelajaran CTL.pptx
Model Pembelajaran CTL.pptx
 
Model model pembelajaran
Model model pembelajaranModel model pembelajaran
Model model pembelajaran
 
Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel Analisis kritis artikel
Analisis kritis artikel
 
Prinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaranPrinsip teknoogi pengajaran
Prinsip teknoogi pengajaran
 
Teori konstruktivistik
Teori konstruktivistikTeori konstruktivistik
Teori konstruktivistik
 
Pendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivismePendekatan konstruktivisme
Pendekatan konstruktivisme
 
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan JasmaniPenerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
Penerapan Model Teori Belajar Kontruktivis ke Dalam Pendidikan Jasmani
 

Recently uploaded

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
EkoPutuKromo
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
suprihatin1885
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 

Recently uploaded (20)

RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docxForm B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
Form B8 Rubrik Refleksi Program Pengembangan Kompetensi Guru -1.docx
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawasPrensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
Prensentasi Visi Misi Sekolah dalam rangka observasi pengawas
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 

makalah Teori belajar konstruktivistik dan penerapannya dalam pembelajaran pai

  • 1. Kelompok 4 TEORI BELAJAR KONSTRUKTIVISTIK DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN PAI Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Strategi Pembelajaran PAI Dosen pengampu : Dr. Agus Pahrudin, M.Pd Disusun Oleh : Sela Nur Hidayah : 1811010311 Jenta Panani : 1811010402 FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG PENDIDIKAN AGAMA ISLAM /D/SEMESTER III 1440 H/ 2019 M
  • 2. II KATA PENGANTAR Puji syukur kami hanturkan atas kehadirat Allah swt, yang telah memberikan limpahan kesehatan jasmani dan rohani serta rahmad dan karunia- NYA, sehingga kami kelompok empat dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah Strategi Pembelajaran PAI dengan judul “Teori Belajar Konstruktivistik dan Penerapannya dalam Pembelajaran PAI” , insyaallah telah diselesaikan dengan baik. Kemudian sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan pada baginda tercinta nabi Muhammad SAW yang mudah-mudahan kita selaku umat- NYA mendapat syafa’atul ‘uzma-NYA dihari akhir kelak. Atas tersusunnya makalah ini, kami ucapkan terimakasih kepada selaku dosen kami bapak Dr. Agus Pahrudin, M.Pd Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terlalu banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami harap kritik dan saran yang membangun agar sekiranya penyusunan makalah ini kurang baik akan bisa menjadi lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi yang membaca, memahami dan mengamalkannya. Bandarlampung, 30 September 2019 Kelompok 4
  • 3. III DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL........................................................................ I KATA PENGANTAR...................................................................... II DAFTAR ISI.................................................................................... III BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang....................................................................... 1 B. Rumusan Masalah.................................................................. 1 C. Tujuan..................................................................................... 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Belajar dalam teori Konstruktivistik .................... 2 B. Tujuan dan HasilPembelajaran Konstruktivistik.................... 3 C. Pengaplikasian teori belajar Konstruktivistik dalam pembelajaran PAI.................................................................. 4 D. Model-Model pembelajaran yang relevan dengan Teori belajar Konstruktivistik.......................................................... 6 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan............................................................................. 9 B. Saran ..................................................................................... 9 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini terdapat beragam inovasi baru di dalam dunia pendidikan terutama pada proses belajar. Salah satu inovasi tersebut adalah konstruktivisme. Pemilihan pendekatan ini lebih dikarenakan agar pembelajaran membuat siswa antusias terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mau mencoba memecahkan persoalannya. Dalam makalah ini membahas bagaimana sebenarnya hakikat teori belajar konstruktivisme ini bisa mengembangkan keaktifan siswa dalam mengkonstruk pengetahuannya sendiri, sehingga dengan pengetahuan yang dimilikinya peserta didik bisa lebih memaknai pembelajaran karena dihubungkan dengan konsepsi awal yang dimiliki siswa dan pengalaman yang siswa peroleh dari lingkungan kehidupannya sehari-hari. B. Rumusan Masalah 1. Apa Pengertian Belajar menurut pandangan teori belajar Konstuktivistik? 2. Apa tujuan dan hasil Pembelajaran Konstuktivistik? 3. Bagaimana Pengaplikasian teori belajar Konstruktivistik dalam pembelajaran PAI? 4. Apa model-model pembelajaran yang relevan dengan Teori belajar Konstruktivistik? C. Tujuan 1. Untuk mengetahui dan memahami Pengertian Belajar menurut pandangan teori belajar Konstuktivistik. 2. Untuk mengetahui dan memahami tujuan dan hasil Pembelajaran Konstuktivistik. 3. Untuk mengetahui dan memahami Pengaplikasian teori belajar Konstruktivistik dalam pembelajaran PAI. 4. Untuk mengetahui dan memahami model-model pembelajaran yang relevan dengan Teori belajar Konstruktivistik.
  • 5. 2 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Belajar dalam Teori Konstruktivistik Istilah Konstruktivistik bersifat membangun. Konstruktivistik adalah sebuah teori yang memberikan kebebasan terhadap manusia yang ingin belajar atau mencari kebutuhanya dengan kemampuan untuk menemukan keinginan atau kebutuhanya dengan bantuan fasilitas orang lain. Teori konstruktivistik merupakan suatu teori yang dikembangkan dari teori belajar kognitif piaget yang menegaskan bahwa pengetahuan dibangun dalam fikiran anak melalui akomodasi dan asimilasi.1 Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Dalam hal ini, guru dapat memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan membri kesempatan kepada siswa untuk menemukan atau menerapkan ide – ide mereka sendiri, dan mengajar siswa menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru dapat memberikan siswa anak tangga yang membawa siswa ke tingkat pemahaman yang lebih tinggi dengan catatan siswa sendiri yang mereka tulis dengan bahasa dan kata – kata mereka sendiri. Dari uraian tersebut dapat dikatakan, bahwa makna belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya. 2 1Ruseffendi, Teori konstruktivisme dalam Sistem Pembelajaran (Bandung : 2006), H. 133. 2 IndahSihPrihatini,“ImplementasiModelPembelajaran KonstruktivistikPada Mata Pelajaran Pendidikan Agama IslamDiSDN Babatagung DeketLamongan”, AKADEMIKA, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016.
  • 6. 3 B. Tujuan dan Hasil Pembelajaran Konstuktivistik Tujuan teori konstruktivisme adalah:  Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.  Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian dan pemahaman konsep secara lengkap.  Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu. Tujuan belajar menurut paradigma konstruktivistik mendasarkan diri pada tiga fokus belajar, yaitu: (1) proses, (2) tranfer belajar, dan (3) bagaimana belajar. Fokus yang pertama proses, mendasarkan diri pada nilai sebagai dasar untuk mempersepsi apa yang terjadi apabila siswa diasumsikan belajar. Nilai tersebut didasari oleh asumsi, bahwa dalam belajar, sesungguhnya siswa berkembang secara alamiah. Oleh sebab itu, paradigma pembelajaran hendaknya mengembalikan siswa ke fitrahnya sebagai manusia dibandingkan hanya menganggap mereka belajar hanya dari apa yang dipresentasikan oleh guru. Implikasi nilai tersebut melahirkan komitmen untuk beralih dari konsep pendidikan berpusat pada kurikulum menuju pendidikan berpusat pada siswa. Fokus yang kedua—transfer belajar, mendasarkan diri pada premis “siswa dapat menggunakan dibandingkan hanya dapat mengingat apa yang dipelajari”. Satu nilai yangdapat dipetik dari premis tersebut, bahwa meaningful learning harus diyakini memiliki nilai yang lebih baik dibandingkan dengan rote learning, dan deep understanding lebih baik dibandingkan senseless memorization. Konsep belajar bermakna sesungguhnya telah dikenal sejak munculnya psikologi Gestal dengan salah satu pelopornya Wertheimer (dalam Mayer, 1999). Sebagai tanda pemahaman mendalam adalah kemampuan mentransfer apa yang dipelajari ke dalam situasi baru. Fokus yang ketiga—bagimana belajar (how to learn) memiliki nilai yang lebih penting dibandingkan dengan apa yang dipelajari (what to learn).
  • 7. 4 Alternatif pencapaian learning how to learn, adalah dengan memberdayakan keterampilan berpikir siswa. Dalam hal ini, diperlukan fasilitas belajar untuk ketarampilan berpikir. Belajar berbasis keterampilan berpikir merupakan dasar untuk mencapai tujuan belajar bagaimana belajar (Santyasa, 2003). Teori belajar Konstruktivisme dapat menampilkan unjuk kerja retensi dan transfer. Siswa mencoba membuat gagasan tentang informasi yang diterima, mencoba mengembangkan model mental dengan mengaitkan hubungan sebab akibat, dan menggunakan proses-proses kognitif dalam belajar. Proses-proses kognitif utama meliputi penyediaan perhatian terhadap informasi-informasi yang relevan dengan selecting, mengorganisasi infromasiinformasi tersebut dalam representasi yang koheren melalui proses organizing, dan mengintegrasikan representasi-representasi tersebut dengan pengetahuan yang telah ada di benaknya melalui proses integrating. Hasil-hasil belajar tersebut secara teoretik menjamin siswa untuk memperoleh keterampilan penerapan pengetahuan secara bermakna. C. Pengaplikasian Teori Belajar Konstruktivistik dalam Pembelajaran PAI Hakikat pembelajaran menurut teori Konstruktivisme adalah suatu proses pembelajaran yang mengkondisikan siswa untuk melakukan proses aktif membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan data. Teori belajar yang mencerminkan siswa memiliki kebebasan artinya siswa dapat memanfaatkan teknik belajar apa pun asal tujuan belajar dapat tercapai. Hanbury mengemukakan sejumlah aspek dalam kaitannya dengan pembelajaran, yaitu: 1. Siswa mengkonstruksi pengetahuan dengan cara mengintegrasikan ide yang mereka miliki, 2. Pembelajaran menjadi lebih bermakna karena siswa mengerti, 3. Strategi siswa lebih bernilai, 4. Siswa mempunyai kesempatan untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman dan ilmu pengetahuan dengan temannya.
  • 8. 5 Bila aplikasi teori konstruktivisme masuk kedalam pembelajaran PAI khususnya di bidang Fiqh, maka para siswa akan membentuk : 1) Peserta didik akan membangun atau mengkonstruksi pengetahuan tentang fiqh khususnya masalah shalat, dari hasil yang mereka dapatkan ketika mereka duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah 2) Pembelajaran tentang ibadah shalat akan menjadi lebih bermakna karena peserta didik sudah mengerti walaupun masih ada juga yang belum tahu, namun dalam hal ini teori konstruktivisme yang diaplikasikan kedalam pembelajaran dapat menumbuhkan respons yang positif karena stimulus yang diberikan juga pengaruhnya lebih besar 3) Strategi pembelajaran hukum fiqh lebih sempurna 4) Peserta didik dapat berinteraksi penuh dengan metode pembelajaran ibadah shalat, karena ibadah shalat tidak cukup hanya teoritis, tapi juga harus di praktekkan Dalam upaya mengimplementasikan teori belajar konstruktivisme, Tytler mengajukan beberapa saran yang berkaitan dengan rancangan pembelajaran, sebagai berikut: 1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri, bila terapannya atau aplikasinya dapat membentuk bahasa peserta didik sendiri dalam hal ibadah ‘amaliyah, contohnya: peserta didik diajarkan untuk berwudhu terlebih dahulu kemudian baru diajarkan tentang shalat, tentunya pelaksanaan yang demikian membuat peserta didik dapat memberikan respons positif terhadap gaya bahasa yang dia akan ungkapkan. 2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif, contohnya dalam pembelajaran fiqh, peserta didik dapat diberikan kesempatan atau rehat untuk berpikir karena dari segi pengalaman praktikum mereka juga tahu, namun disini adalah bahwa selama apa yang peserta didik yakini, dan lakukan adalah benar, tetapi pada kenyataannya masih banyak juga peserta
  • 9. 6 didik yang belum paham betul tentang rukun-rukun shalat, sunnat-sunnat dalam shalat dan sebagainya. 3. Memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba gagasan baru, dalam hal ini pendidik atau guru pada bidang studi fiqh dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mencoba terhadap gagasan yang baru. 4. Memberi pengalaman yang berhubungan dengan gagasan yang telah dimiliki siswa, 5. Mendorong siswa untuk memikirkan perubahan gagasan mereka, 6. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.3 D. Model-model Pembelajaran dalam Teori Belajar Konstruktivistik Model pembelajaran adalah pegembangan metode dan teknik dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan pengembangan metode dan teknik pembelajaran pada umumnya menggunakan metode ceramah, metode demonstrasi, metode diskusi, metode tutorial, metode simulasi, metode praktikum, metode proyek. Menurut pendapat Haitami Salim & Syamsul kurniawan model belajar yang relevan dengan teori belajar Konstruktivistik dibagi menjadi tiga kelompok metode pembelajaran yaitu, Metode Penyadaran, Metode Pemahaman, dan Metode Praktik. 1. Metode Penyadaran Metode ini berkonsentrasi pada kesadaran terhadap anak didik dalam menyerap nilai-nilai pendidikan melalui hal hal berikut. a) Amar ma’ruf nahi munkar, memesan kebaikan, kesabaran, dan kedamaian. Setiap manusia diharapkan saling pesan memesan dalam rangka meniti kebaikan dalam kehidupan. Jika kita menganggap diri kita pengajar dan juga belajar, antara yang satu dengan yang lain tidak akan pernah merasa lebih. Yang kecil belajar dari yang besar dan yang 3Sukardjo & Ukim Komaruddin,Landasan Pendidikan; Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta:Raja Grafindo Persada,2009).H. 164
  • 10. 7 besar mengajar yang kecil. Metode ini mencakup nilai demokrasi dalam pendidikan. b) Member mau’idzah dan nasihat. Secara umum Al-Qur’an adalahmau’idzhah bagi orang mukmin. Ia juga menjabarkan bahwamau’idzhah kadang-kadang juga bersumber dari para pemimpin, orang tua, Nabi, Rasul, bahkan juga dari orang yang lebih kecil. c) Pemberian ganjaran dan hukuman. Apabila teladan dan nasihat tidak mampan, maka waktu itu harus diadakan tindakan tegas yang dapat meletakkan persoalan di tempat yang benar. Tindakan tegas itu adalah hukuman.4 hukuman merupakan alat pendidikan yang apabila akan digunakan harus difikirkan masak-masak, sebab hukuman belum tentu merupakan alternative yang sangat tepat untuk diberikan kepada anak. 2. Metode Pemahaman a) Penggunakan akal (rasio). Metode ini merupakan salah satu cara yang dianjurkan Al-Qur’an yang dijelaskan dalam beberapa ayat. Dalam metode ini manusia dianjurkan agar memfungsikan akal secara optimal untuk mencari kebenaran dan kesalahan, serta untuk membedakan antara yang haq dan yang batil. 5 b) Tamsil . Metode ini digunakan untuk memudahkan dalam menjelaskan sesuatu yang immateri dengan cara yang mudah dengan memberikan tamsil (perumpamaan) agar mudah di cerna oleh rasio.6 Tamsil ini merupakan salah satu metode yang dominan digunakan untuk menyampaikan pesan ilahi yang tertuang dalam kitab suci. Firman Allah َ‫و‬َ‫ون‬ُ‫م‬ِ‫ل‬‫ا‬‫ع‬ْ‫ل‬‫الَا‬ِ‫إ‬َ‫ا‬‫ه‬ُ‫ل‬ِ‫ق‬ْ‫ع‬‫اَي‬‫م‬‫َو‬ ِ‫اس‬َّ‫ن‬‫ل‬ِ‫ل‬َ‫ا‬‫ُه‬‫ب‬ ِ‫ر‬ْ‫ض‬‫َن‬ُ‫ل‬‫ا‬‫ث‬ْ‫م‬‫َاأل‬‫ك‬ْ‫ل‬ِ‫ت‬ 4Nur Uhbiyati, Dasar Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2013),H.172 5Moh. Haitami Salim& Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, ( Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012),H.217 6Prof. Dr. H. Mohamad Surya, Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta 2015),hlmn. 108
  • 11. 8 Artinya: Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buatkan untuk manusia; dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu. c) Mengambil pelajaran peristiwa masa lalu. Metode ini dipakai Al- Qur’an ketika masa turun, yang mana Al-Qur’an diturunkan secara gradual sesuai dengan situasi peristiwa. Al-Qur’an mengarahkan manusia mencari pengalaman yang dijadikan pelajaran dan setiap hambatan dicarikan upaya pemecahan. Peristiwa masa lalu merupakan sarana yang efektif untuk menghubungkan materi pengajaran dengan kondisi jiwa peserta didik untuk menghantarkan kepada kesuksesan. Inilah rahasia Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur sesuai dengan kebutuhan dan keadaan. Supaya melatih peserta didik agar mampu berfikir kritis. 3. Metode Praktik a) Penugasan. Al-Qur’an menganjurkan agar perbuatan didasari pengetahuan, sehingga prilaku manusia adalah perilaku yang dapat dipraktikkan secara langsung sesame orang lain. b) Keteladanan. Pengaruh yang dominan dalam pendidikan adalah melalui contoh untuk di praktikkan yang membantu perkembangan jiwa peserta didik. Al-Qur’an sangat memperhatikan terhadap metode ini untuk mengarahkan perjalanan masa depan manusia. Oleh karena itu, Rasul diutus oleh golongan msnusia biasa untuk membuktikan bahwa syari’t Allah yang diturunkan mungkin dilaksanakan manusia. Metode ini tidak hanya digunakan dalam masalah ketrampilan, akan tetapi juga untuk menanamkan nilai kepada peserta didik, sehingga tujuan yang diharapkan adalah membentuk manusia yang ‘abid,shaleh, yang mampu mengendalikan kehidupan bukan tertindas oleh kehidupan.
  • 12. 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana peserta didik membina sendiri pengtahuannya, mencari arti dari apa yang mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya. Tujuan teori konstruktivisme adalah:  Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya.  Membantu siswa untuk mengembangkan perngertian dan pemahaman konsep secara lengkap.  Mengembangkan kemampuan siswa untuk menjadi pemikir yang mandiri. Lebih menekankan pada proses belajar bagaimana belajar itu. Tujuan belajar menurut paradigma konstruktivistik mendasarkan diri pada tiga fokus belajar, yaitu: (1) proses, (2) tranfer belajar, dan (3) bagaimana belajar. Model belajar yang relevan dengan teori belajar Konstruktivistik dibagi menjadi tiga kelompok metode pembelajaran yaitu, Metode Penyadaran, Metode Pemahaman, dan Metode Praktik. B. Saran Demikianlahmakalahini kami buat, kami sadarinijauhsekalidari kata sempurna.Untukitukritikdan saran yang membangunsangat kami harapkan demi kesempurnaanmakalahselanjutnya, dan kami harapmakalahinidapatbermanfaatbagi yang membacanya.
  • 13. 10 DAFTAR PUSTAKA Arina Restiana, Psikologi Pendidikan Teori & Aplikasi(Malang : Universitas Muhammadiyah 2015 ) Moh. Haitami Salim & Syamsul Kurniawan, Studi Pendidikan Islam, ( Jogjakarta : Ar-Ruzz Media, 2012). Nur Uhbiyati, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra, 2013). Prof. Dr. H. Mohamad Surya, Strategi Kognitif dalam Proses Pembelajaran, ( Bandung : Alfabeta 2015). Ruseffendi, Teori konstruktivisme dalam Sistem Pembelajaran (Bandung : 2006). Sigit Mangun Wardoyo, Pembelajaran Konstruktivisme Teori dan Aplikasi dalam Pembentukan Karakter (Bandung: Alfabeta 2013). Sukardjo & Ukim Komaruddin, Landasan Pendidikan; Konsep dan Aplikasinya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009). Galih Pratomo, “Pelaksanaan Model Pembelajaran Konstruktivistik Dalam Kurikulum 2013 Di Sd Muhammadiyah Condongcatur” Journalartikel, Agustus 2015. Indah Sih Prihatini, “Implementasi Model Pembelajaran Konstruktivistik Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di SDN Babatagung Deket Lamongan”, AKADEMIKA, Volume 10, Nomor 2, Desember 2016. http://abdulwafi-jember.blogspot.com/2016/04/konstruktivisme-dalam- pembelajaran-pai.html
  • 14. 11 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Model Konstruktivis Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam Tingkat Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas / Semester : III / 2 (genap) Alokasi Waktu : 2 X 40 menit I. Standar Kompetensi Menjelaskan sifat-sifat yang ada pada diri Rasullah Saw II. Kompetensi Dasar Menyajikan informasi tentang Sifat-sifat yang ada pada diri Rasulullah Saw. III. Indikator Pembelajaran 1. Menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat wajib Rasul 2. Menyebutkan dan menjelaskan sifat-sifat mustahil Rasul IV. Materi Sifat wajib dan mustahil pada Rasul. V. Pendekatan, Sumber, Metoda, Media a. Pendekatan : Konstruktivis Teori Konstruktivisme didefinisikan sebagai pembelajaran yang bersifat generatif, yaitu tindakan mencipta sesuatu makna dari apa yang dipelajari. Konstruktivisme sebenarnya bukan merupakan gagasan yang baru, apa yang dilalui dalam kehidupan kita selama ini merupakan himpunan dan pembinaan pengalaman demi pengalaman. Ini menyebabkan seseorang mempunyai pengetahuan dan menjadi lebih dinamis. b. Langkah-langkah Pembelajaran Model Konstruktivis 1. Tahap Pengetahuan Awal. Pada tahap ini siswa didorong untuk mengungkapkan pengetahuan awal tentang konsep yang akan dipelajari. Bila perlu guru memancing dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan problematis tentang fenomena yang sering ditemui sehari-hari dengan mengaitkan konsep yang akan dibahas. Siswa diberi kesempatan untuk mengkomunikasikan, mengilustrasikan pemahaman tentang konsep tersebut
  • 15. 12 2. Tahap Eksplorasi. - Mengungkapkan Konsepsi Awal untuk membangkitkan motivasi - Eksplorasi - Diskusi dan Penjelasan Konsep - Pengembangan dan Aplikasi Konsep Pada tahap ini siswa diajak untuk menemukan konsep melaluipenyelidikan, pengumpulan data, dan penginterpretasian data melalui suatu kegiatan yang telah dirancang oleh guru. Kegiatan eksplorasi dapat berupa pengamatan, percobaan, diskusi, tanya jawab, mencari informasi melalui buku atau searhcing di internet secara berkelompok. Pada tahap ini dirancang agar rasa ingin tahu siswa tentang fenomena alam di sekelilingnya dapat terpenuhi secara keseluruhan. Pada tahap ini guru memberi kebebasan pada siswa untuk mengeksplorasi rasa keingintahuannya. 3. Tahap Diskusi dan Penjelasan Konsep Pada tahap ini siswa memberikan penjelasan dan solusi yang didasarkan pada hasil observasinya. Tugas guru memberikan penguatan bukan memberi informasi. Dengan demikian siswa sendiri yang membangun pemahaman baru tentang konsep yang sedang dipelajari. Bila konsepsinya/pengetahuan awalnya benar, maka siswa menjadi tidak ragu-ragu lagi tentang konsepsinya. Bila pengetahuan awalnya salah, maka eksplorasi akan merupakan jembatan antarakonsepsi siswa dengan konsep baru. 4. Tahap Pengembangan dan Aplikasi Konsep Pada tahap ini guru berusaha untuk menciptakan iklim pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat mengaplikasikan pemahaman konsepnya. Guru memunculkan isu-isu di lingkungan yang dapat dipecahkan melalui pemahaman konsep yang telah diperoleh. Dengan demikian diharapkan konsep yang dipelajarinya akan menjadi bermakna. Penerapan model konstruktivis pada mata pelajaran IPA di sekolah dasar dapat dilaksanakan melalui kegiatan belajar percobaan dibawah ini : VI. Kegiatan Belajar Mengajar Kegiatan Presentasi Sumber : KT13 Mata Pelajaran PAI untuk Kelas III SD Metoda : Presentasi, tanya jawab, diskusi
  • 16. 13 Media : LKS Tahap Waktu Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Kegiatan awal danPengetahua Awal 10 Menit - Guru mengucapkan salam. -Guru mengabsen -Guru bertanya :” Apa saja sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Saw?” - siswa menjwab salam. -Siswa menanggapi pertanyaan guru dan mengemukakan pendapatnya. Eksplorasi 30 Menit Guru membagikan LKS Siswa melakukan percobaan dengan panduan LKS dan mendiskusikannya secara berkelompok. Diskusi dan Penjelasan Konsep 25 Menit -Guru memberi kesempatan pada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya serta menanggapi pertanyaan kelompok lainnya. -Siswa menyimpulkan hasil kerja kelompok dan hasil diskusi kelas. Pengembangan dan Aplikasi Konsep 15 Menit Guru menanyakan konsep rangkaian Sifat-sifat Rasullah Saw yang dapat di teladani dalam kehidupan sehari- Siswa Menjelaskan Sifat wajib dan mustahil yang dimiliki Rasullah Saw .
  • 17. 14 hari. VII. Penilaian Pembelajaran 1. Teknik Penilaian a. Penilaian Pengetahuan No Nama Siswa Sifat Wajib Sifat Mustahil Kecapaian Ya Tidak b. Penilaian Sikap NO Nama Siswa Penilaian Tingkah Laku Percaya diri Teiti Tanggung jawab BT MT MB SM BT MT MB SM BT MT MB SM 1 2 3 MT : Mulai terlihat MB : Mulai berkembang SM : Sudah membudaya
  • 18. 15 Penilaian Aspek Psikomor Keterampilan siswa 1. 2. VIII. Pengayaan Peserta didik yang sudah menguasai materi mengerjakan soal pengayaan yang telah disiapkan oleh guru berupa materi Sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Saw. (Guru mencatat dan memberikan tambahan nilai bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan). IX. Remedial Peserta didik yang belum menguasai materi akan dijelaskan kembali oleh guru materi tentang Sifat-sifat yang dimiliki Rasulullah Saw. Guru akan melakukan penilaian kembali (lihat point 7) dengan soal yang sejenis. Remedial dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan. Contoh pada saat jam belajar, apabila masih ada waktu atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran selesai). X. Interaksi Guru Dengan Orang Tua Guru meminta peserta didik memperlihatkan kolom “Ayo Berlatih” dalam buku teks kepada orang tuanya dengan memberikan komentar dan paraf. Cara lainnya dapat juga dengan mengunakan buku penghubung kepada orang tua yang berisi tentang perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran atau berkomunikasi, baik langsung, maupun memalui telepon, tentang perkembangan perilaku anaknya.
  • 19. 16 Mengetahui Kepala Sekolah, ( ___________________ ) NIP .................................. ........, ...................... 20.... PRAKTIKAN ( ) NPM