Dokumen tersebut membahas tentang konsep neurosains, neuroplastisitas, dan neurobehavior dalam peningkatan derajat kesehatan manusia. Neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk berubah sepanjang hidup, yang merupakan penemuan penting dalam neurosains. Neuroplastisitas memungkinkan otak yang rusak untuk pulih dan beradaptasi. Pemahaman neuroplastisitas dapat meningkatkan pengembangan terapi untuk gangguan seperti PTSD.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Trauma medulla spinalis adalah cedera pada tulang belakang yang menyebabkan lesi di medulla spinalis dan gangguan neurologis; (2) Penatalaksanaan meliputi pemeriksaan penunjang seperti X-Ray dan MRI, penatalaksanaan medis seperti operasi, terapi, dan imobilisasi, serta pengelolaan komplikasi seperti sistem pernafasan dan genitourinaria; (3) Tujuannya adalah memp
Hemiparesis adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yang disebabkan oleh lesi otak di hemisfer serebri kontralateral. Diagnosis membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebabnya seperti stroke, tumor, atau inflamasi. Gejala utama hemiparesis adalah kelemahan otot dan gangguan sensorik pada satu sisi tubuh.
Asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke memberikan penjelasan mengenai pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk pasien stroke. Pengkajian meliputi riwayat medis dan gejala klinis, seperti gangguan fungsi saraf dan mobilitas. Diagnosa keperawatan meliputi hambatan mobilitas, komunikasi, dan aktivitas sehari-hari karena kerusakan saraf serta risiko komplikasi peredaran darah otak. Rencana keperawatan bertujuan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke yang mencakup definisi, etiologi, gejala, klasifikasi, faktor risiko, diagnosis, penatalaksanaan, dan perawatan untuk stroke.
Ringkasan dokumen tersebut adalah: (1) Trauma medulla spinalis adalah cedera pada tulang belakang yang menyebabkan lesi di medulla spinalis dan gangguan neurologis; (2) Penatalaksanaan meliputi pemeriksaan penunjang seperti X-Ray dan MRI, penatalaksanaan medis seperti operasi, terapi, dan imobilisasi, serta pengelolaan komplikasi seperti sistem pernafasan dan genitourinaria; (3) Tujuannya adalah memp
Hemiparesis adalah kelemahan pada satu sisi tubuh yang disebabkan oleh lesi otak di hemisfer serebri kontralateral. Diagnosis membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengidentifikasi penyebabnya seperti stroke, tumor, atau inflamasi. Gejala utama hemiparesis adalah kelemahan otot dan gangguan sensorik pada satu sisi tubuh.
Asuhan keperawatan pada pasien dengan stroke memberikan penjelasan mengenai pengkajian, diagnosa, dan rencana keperawatan untuk pasien stroke. Pengkajian meliputi riwayat medis dan gejala klinis, seperti gangguan fungsi saraf dan mobilitas. Diagnosa keperawatan meliputi hambatan mobilitas, komunikasi, dan aktivitas sehari-hari karena kerusakan saraf serta risiko komplikasi peredaran darah otak. Rencana keperawatan bertujuan
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien stroke yang mencakup definisi, etiologi, gejala, klasifikasi, faktor risiko, diagnosis, penatalaksanaan, dan perawatan untuk stroke.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang trauma kepala. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang:
1) Latar belakang angka trauma kepala yang tinggi di berbagai negara dan penyebab utamanya
2) Anatomi dan fisiologi kepala yang relevan dengan trauma kepala
3) Klasifikasi trauma kepala berdasarkan mekanisme, berat, dan morfologi cedera
Dokumen tersebut membahas konsep dasar stroke hemoragik, anatomi dan fisiologi otak serta sirkulasi darah otak, patofisiologi stroke hemoragik, dampaknya pada individu dan keluarga, serta pengkajian keperawatan untuk klien stroke. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, dan penanganan awal stroke hemoragik.
Laporan pendahuluan ini membahas intracerebral hematoma (ICH) yang merupakan penyebab ketiga dari cerebrovaskular accident. ICH dapat terjadi akibat trauma kepala dan lebih dari 50% kasus disertai hematoma epidural atau subdural. Laporan ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan ICH serta diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dan rencan
Tumor otak adalah lesi yang tumbuh di otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil CT scan atau MRI, yang dapat mengidentifikasi lokasi dan ukuran tumor. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, radioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Prognosis tergantung jenis dan lokasi tumor.
Sel punca neural dapat digunakan untuk meregenerasi jaringan saraf yang rusak akibat stroke. Sel ini memiliki kemampuan proliferasi dan diferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf. Transplantasi sel punca neural ke otak dapat memulihkan kerusakan akibat stroke.
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala & cederaFerrayulinda
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada sistem persarafan trauma kepala dan cedera spinal, termasuk gejala, penyebab, diagnostik, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang polineuropati diabetes. Polineuropati diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi beberapa saraf perifer akibat degenerasi saraf perifer langsung akibat kadar glukosa darah tinggi pada pasien diabetes. Polineuropati diabetes umumnya bermanifestasi sebagai gangguan sensorik dan motorik simetris yang dimulai dari ekstremitas bawah dan berkembang ke atas. Faktor risikonya antara lain hiperglikemia berkepanjangan
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, tipe, pemeriksaan, dan penatalaksanaan cedera kepala. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai skala koma Glasgow dan penanganan awal pasien cedera kepala."
Dokumen tersebut membahas tentang stroke dan stres keluarga dalam merawat pasien stroke. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian stroke dan stres, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stres pada keluarga dalam merawat pasien stroke, serta dampak stres terhadap keluarga dan pasien.
Dokumen ini membahas tentang stroke, termasuk definisi, epidemiologi, gejala, faktor risiko, jenis, diagnosis, dan pengobatan stroke. Stroke adalah gangguan sirkulasi darah ke otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat. Faktor risiko utama stroke adalah hipertensi, jantung koroner, merokok, diabetes, dan usia lanjut. Diagnosis stroke melibatkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pemerik
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrarTaruna Ikrar
Penelitian Taruna Ikrar menunjukkan bahwa terjadi regenerasi sel-sel saraf secara terus-menerus di bagian hippocampus otak, yang berpotensi untuk pengobatan penyakit degeneratif saraf seperti Alzheimer. Temuan ini menantang pandangan lama bahwa produksi sel saraf otak berhenti setelah dewasa. Taruna berpendapat bahwa pengobatan Alzheimer harus berfokus pada penggantian sel-sel saraf rusak dengan sel-sel saraf baru yang diambil
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Taruna Ikrar
Peneliti utama neurosains dari Universitas California, Irvine, Taruna Ikrar, bersama timnya berhasil menemukan dua gen utama yang menjadi penyebab autisme yaitu Gen EphB4 dan PTEN. Mereka melakukan modifikasi dan percobaan di laboratorium dengan teknik LSPS, optogenetic, dan electrophysiology otak yang menunjukkan stimulasi sel-sel saraf dapat mengontrol individu autisme menjadi normal sehingga autisme dapat diobati dan dicegah.
Neuroscience adalah ilmu yang mempelajari cara kerja otak manusia dan merupakan ilmu masa depan dengan berbagai aplikasi luas. Jurusan Neuroscience mempelajari anatomi, fisiologi, biokimia, dan molekuler otak serta psikologi dan ilmu berpikir. Indonesia perlu mengembangkan neurosains untuk kesejahteraan masyarakat dengan pusat penelitian, kerja sama universitas, dan society neurosains. Dr. Taruna Ikrar dikenal sebag
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang trauma kepala. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang:
1) Latar belakang angka trauma kepala yang tinggi di berbagai negara dan penyebab utamanya
2) Anatomi dan fisiologi kepala yang relevan dengan trauma kepala
3) Klasifikasi trauma kepala berdasarkan mekanisme, berat, dan morfologi cedera
Dokumen tersebut membahas konsep dasar stroke hemoragik, anatomi dan fisiologi otak serta sirkulasi darah otak, patofisiologi stroke hemoragik, dampaknya pada individu dan keluarga, serta pengkajian keperawatan untuk klien stroke. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan penyebab, gejala, dan penanganan awal stroke hemoragik.
Laporan pendahuluan ini membahas intracerebral hematoma (ICH) yang merupakan penyebab ketiga dari cerebrovaskular accident. ICH dapat terjadi akibat trauma kepala dan lebih dari 50% kasus disertai hematoma epidural atau subdural. Laporan ini menjelaskan pengertian, etiologi, patofisiologi, gejala, pemeriksaan, dan penatalaksanaan ICH serta diagnosa keperawatan yang mungkin muncul dan rencan
Tumor otak adalah lesi yang tumbuh di otak, menyebabkan gejala seperti sakit kepala, muntah, dan gangguan neurologis. Diagnosa didukung hasil CT scan atau MRI, yang dapat mengidentifikasi lokasi dan ukuran tumor. Penatalaksanaan meliputi pembedahan, radioterapi, dan obat-obatan untuk mengurangi gejala. Prognosis tergantung jenis dan lokasi tumor.
Sel punca neural dapat digunakan untuk meregenerasi jaringan saraf yang rusak akibat stroke. Sel ini memiliki kemampuan proliferasi dan diferensiasi menjadi tiga jenis sel saraf. Transplantasi sel punca neural ke otak dapat memulihkan kerusakan akibat stroke.
Kegawatdaruratan pada sistem persyarafan trauma kepala & cederaFerrayulinda
Dokumen tersebut membahas tentang kegawatdaruratan pada sistem persarafan trauma kepala dan cedera spinal, termasuk gejala, penyebab, diagnostik, dan penatalaksanaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang polineuropati diabetes. Polineuropati diabetes adalah kondisi yang mempengaruhi beberapa saraf perifer akibat degenerasi saraf perifer langsung akibat kadar glukosa darah tinggi pada pasien diabetes. Polineuropati diabetes umumnya bermanifestasi sebagai gangguan sensorik dan motorik simetris yang dimulai dari ekstremitas bawah dan berkembang ke atas. Faktor risikonya antara lain hiperglikemia berkepanjangan
MODUL DISEASE AFFECTING SPINAL CORD (Bahasa Indonesia)aditya romadhon
Dokumen tersebut membahas penyakit yang mempengaruhi sumsum tulang belakang seperti multiple sclerosis, amyotrophic lateral sclerosis, dan cedera sumsum tulang belakang yang dapat menyebabkan berbagai sindrom motorik seperti paraparesis, tetraparesis, dan Brown-Sequard syndrome. Tanda-tanda kerusakan saraf atas dan bawah dijelaskan beserta penyebab-penyebab dan gejalanya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, etiologi, tipe, pemeriksaan, dan penatalaksanaan cedera kepala. Termasuk di dalamnya adalah penjelasan mengenai skala koma Glasgow dan penanganan awal pasien cedera kepala."
Dokumen tersebut membahas tentang stroke dan stres keluarga dalam merawat pasien stroke. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan tentang pengertian stroke dan stres, faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya stres pada keluarga dalam merawat pasien stroke, serta dampak stres terhadap keluarga dan pasien.
Dokumen ini membahas tentang stroke, termasuk definisi, epidemiologi, gejala, faktor risiko, jenis, diagnosis, dan pengobatan stroke. Stroke adalah gangguan sirkulasi darah ke otak yang dapat menyebabkan kematian atau cacat. Faktor risiko utama stroke adalah hipertensi, jantung koroner, merokok, diabetes, dan usia lanjut. Diagnosis stroke melibatkan riwayat medis, pemeriksaan fisik, tes laboratorium, dan pemerik
Pabrik baru sel saraf (liputan iptek majalah tempo 8 juni 2014) dr taruna ikrarTaruna Ikrar
Penelitian Taruna Ikrar menunjukkan bahwa terjadi regenerasi sel-sel saraf secara terus-menerus di bagian hippocampus otak, yang berpotensi untuk pengobatan penyakit degeneratif saraf seperti Alzheimer. Temuan ini menantang pandangan lama bahwa produksi sel saraf otak berhenti setelah dewasa. Taruna berpendapat bahwa pengobatan Alzheimer harus berfokus pada penggantian sel-sel saraf rusak dengan sel-sel saraf baru yang diambil
Ibadah menyehatkan otak (harian republika ahad-4 desember 2016)Taruna Ikrar
Peneliti utama neurosains dari Universitas California, Irvine, Taruna Ikrar, bersama timnya berhasil menemukan dua gen utama yang menjadi penyebab autisme yaitu Gen EphB4 dan PTEN. Mereka melakukan modifikasi dan percobaan di laboratorium dengan teknik LSPS, optogenetic, dan electrophysiology otak yang menunjukkan stimulasi sel-sel saraf dapat mengontrol individu autisme menjadi normal sehingga autisme dapat diobati dan dicegah.
Neuroscience adalah ilmu yang mempelajari cara kerja otak manusia dan merupakan ilmu masa depan dengan berbagai aplikasi luas. Jurusan Neuroscience mempelajari anatomi, fisiologi, biokimia, dan molekuler otak serta psikologi dan ilmu berpikir. Indonesia perlu mengembangkan neurosains untuk kesejahteraan masyarakat dengan pusat penelitian, kerja sama universitas, dan society neurosains. Dr. Taruna Ikrar dikenal sebag
Sudut Pandang Moral - Immoral Terhadap Sel Punca by Prof. Dr. Soehartono Taa...raditio ghifiardi
Curriculum vitae Prof Dr Suhartono Taat Putra memberikan informasi tentang latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, jabatan, dan penghargaan yang dimilikinya sebagai dosen dan profesor patologi di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
Mata pelajaran Biologi SMA bertujuan membentuk sikap positif terhadap alam serta mengagungkan Tuhan, memupuk sikap ilmiah, mengembangkan kemampuan berpikir, dan menerapkan konsep biologi untuk kebutuhan manusia dan lingkungan. Bab tentang sistem saraf menjelaskan struktur dan fungsi neuron, jaringan saraf, dan mekanisme kerja sistem saraf. Kelainan sistem saraf yang dijelaskan antara lain hidrosefalus,
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai sistem saraf pada manusia, meliputi:
1. Struktur dan fungsi sel saraf yang terdiri dari badan sel, dendrit, dan akson.
2. Mekanisme penghantaran impuls saraf melalui membran plasma dan sinapsis.
3. Jenis-jenis neuron yakni sensorik, motorik, dan interneuron.
Sekecil apapun operasi di dalam otak, tetap dapat membahayakan
Keselamatan tindakan anestesi untuk bedah saraf tergantung neuroanestesiologisnya
Tim Khusus: Dengan dedikasi ada kualitas, dengan komitmen ada keunggulan dan dengan jumlah ada pengalaman
Sistem koordinasi adalah sistem organ yang saling bekerja sama secara efisien untuk melakukan fungsi tertentu. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem saraf pusat dan perifer. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berfungsi mengatur organ tubuh dan memberikan tanggapan terhadap rangsangan lingkungan. Sedangkan sistem saraf perifer terdiri atas saraf somatik dan otonom. Sel saraf atau neuron merupakan unit terkecil sistem saraf yang berperan dalam menerima, mengolah, dan memberikan respon terhadap rangsangan.
Buku ini membahas tentang pentingnya tidur yang baik dan kualitas hidup. Tidur yang baik mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani. Gangguan tidur seperti insomnia dan sleep apnea dapat menurunkan kualitas hidup. Buku ini juga membahas fisiologi tidur, sirkadian clock, dan pengaruhnya terhadap kualitas tidur."
Teks tersebut membahas mekanisme terjadinya nyeri kepala primer dan prospek pengobatannya. Nyeri kepala primer disebabkan oleh berbagai faktor seperti pelepasan zat neurotransmitter dan neuropeptida oleh sel saraf dan jaringan lain di kepala, yang menyebabkan sensitivitas berlebih pada nosiseptor. Nyeri kepala jenis migren ditandai dengan terjadinya spreading depression di otak yang menyebabkan hiperemia dan edema. Pengobatan nyer
Seorang perempuan 28 tahun yang bekerja sebagai sekretaris mengeluhkan nyeri kepala yang sering muncul terutama di siang hari selama 4 tahun terakhir. Dokter mencari tahu tentang penyebab nyeri kepala berulang yang dialami pasien ini dengan mempertimbangkan diagnosis dan penatalaksanaan yang mungkin.
Perempuan berusia 28 tahun yang bekerja sebagai sekretaris mengeluhkan nyeri kepala yang sering muncul sejak 4 tahun terakhir, terutama di siang hari. Dokter diminta menjelaskan definisi, klasifikasi, anatomi, dan patofisiologi nyeri kepala serta diagnosis dan penatalaksanaan yang mungkin untuk kasus ini.
Similar to KONSEPNEUROSAINSNEUROPLASTISITASdanNEUROBEHAVIORDALAMPENINGKATANDERAJATKESEHATANMANUSIA.docx (20)
Dokumen tersebut memberikan panduan singkat tentang tindakan pertolongan pertama pada korban yang tiba-tiba tidak sadarkan diri, meliputi pengecekan bahaya lingkungan, pengecekan respon korban, prosedur resusitasi jantung paru, penggunaan defibrilator otomatis luar jantung, dan pengkajian ulang kondisi korban.
This document provides instructions for editing a presentation template in either PowerPoint or Google Slides. It explains that for PowerPoint, the user should click "Download as PowerPoint template" to get a .pptx file they can edit. For Google Slides, they should click "Use as Google Slides Theme" to get a copy in their Google Drive. It also provides credits and mentions that the template is free to use under a Creative Commons license.
Cervical root syndrome adalah kondisi yang disebabkan oleh iritasi atau tekanan pada akar saraf cervical akibat penonjolan cakram intervertebral yang menyebabkan nyeri leher menyebar ke bahu, lengan atas dan bawah, serta kelemahan otot. Penyebab utamanya adalah gangguan foramen saraf tulang belakang akibat penurunan cakram dan perubahan degeneratif sendi. Diagnosa didasarkan pada anamnesis dan pemeriksaan fisik
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang stroke, termasuk pengertian, penyebab, gejala, diagnosis, dan penatalaksanaan fisioterapi pasien stroke.
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan keadaan darurat di bidang neurologi, termasuk penurunan kesadaran, status epileptikus, infeksi sistem saraf pusat, dan stroke. Terdapat penjelasan mengenai gejala, penyebab, dan tatalaksana awal untuk kondisi-kondisi tersebut.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive function. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
Dokumen tersebut membahas tentang hukum konservasi energi mekanik. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya akan sama dengan perubahan energi kinetik atau potensial suatu benda. Dokumen juga menyatakan bahwa total energi mekanik suatu sistem akan tetap konstan berdasarkan hukum konservasi energi mekanik.
1. Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkannya dengan reseptor dan otot. Sistem ini mengatur dan mengintegrasikan stimulus lingkungan internal dan eksternal serta merespons dengan output motorik.
2. Otak terdiri dari berbagai bagian yang mengendalikan fungsi kognitif, sensorik, motorik, emosi, dan vegetatif. Sistem saraf pusat dilindungi tengkorak dan tulang belakang serta dib
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. KONSEP NEUROSAINS, NEUROPLASTISITAS, dan
NEUROBEHAVIOR DALAM PENINGKATAN DERAJAT
KESEHATAN MANUSIA
Mirza Wafiyudin Baehaqi dan Yudha Nurdian
Faculty of Medicine, University of Jember, Indonesia
INTISARI: Otak manusia benar-benar unik, satu organ ini dapat melakukan berbagai
hal yang menakjubkan mulai dari fungsi kognisi (neurokognisi), pengaturan perilaku individu
(neurobehavioral), pemrosesan rangsangan sensoris dan motoris, keseimbanganm, dan lain –
lain. Tidak berlebihan rasanya jika banyak orang yang mengganggap otak adalah bagian utama
dari manusia. Namun, sayangnya dahulu orang percaya bahwa kemampuan otak beserta
neuronnya yang luar biasa ini tidak diimbangi dengan kemampuannya untuk memulihkan diri
ketika rusak, mereka beranggapan otak adalah sesuatu yang sudah didapatkan dari lahir dan
tidak dapat diubah.
Beruntungnya, berkat kemajuan teknologi modern, para peneliti kini dapat melihat cara
kerja otak yang belum pernah terpikirkan sebelumnya. Ketika studi neurosains modern
berkembang, para peneliti menunjukkan bahwa orang tidak terbatas pada kemampuan mereka
sejak lahir dan bahwa otak yang rusak seringkali cukup mampu melakukan perubahan yang
luar biasa. Kemampuan ini yang kemudian disebut neuropplastisitas. Tapi, apa sebenarnya
neuroplastisitas dan mengapa ini adalah studi baru mengubah paradigma bidang neurosains?
Secara singkat, neuroplastisitas adalah kemampuan otak untuk terus berubah semasa
hidup. Neuroplastisitas merupakan suatu penemuan luar biasa dari neurosains, yakni ilmu yang
mengkhususkan pada studi saintifik mengenai sistem saraf yang mempelajari hal-hal meliputi
struktur,fungsi sejarah evolusi, pengembangan, genetika, biokimia, fisiologi, informatika,
komputasi dan patologi sistem saraf. Terdapat 4 bentuk neuroplastisitas yang terdapat pada
manusia yaitu : homologous area adaptation, cross modal reassignment, map expansion, and
compensatory masquerade.
Salah satu bentuk neuroplastisitas, homologous area adaptation tampak paling aktif
selama tahap awal perkembangan manusia mendasari gagasan bahwa, kerusakan pada wilayah
otak tertentu dan fungsi kognitifnya dapat dikompensasi dengan menggeser operasi dari area
yang mengalami kerusakan ke area otak lain yang tidak mengalami kerusakan, misalkan
seseorang mengalami cedera otak (toksin, stroke, infeksi, stroke) beberapa neuron akan mati
2. dan berhenti mengantarkan sinyal. Neuron yang lainnya akan terus hidup walaupun ketika
sirkuit otak “mati” neuron akan terus mengirimkan beberapa sinyal listrik, meskipun pada
tingkat yang berbeda, sering kali lebih lambat daripada ketika diaktifkan dan “menyala”.
Neuron bisa bekerja secara bersama-sama, berkomunikasi melalui networks di otak.
Bentuk kedua neuroplastisitas yaitu, cross modal assignment melibatkan pengenalan
input baru ke wilayah otak yang telah kehilangan input utamanya. Ketiga yaitu, map expansion
menunjukkan fleksibilitas daerah otak yang dikhususkan untuk jenis pengetahuan
tertentu/fungsi kognitif. Studi baru-baru ini menunjukkan bahwa ukuran peta kortikal untuk
fungsi proses informasi tertentu dapat membesar dengan skilled practice atau sering terpapar
dengan stimulus.
Keempat yaitu, compensatory masquerade artinya reorganisasi dari jaringan saraf
fungsional yang sudah ada. Kemampuan otak untuk beradaptasi dan melakukan
neuroplastisitas setelah terpapar stressor merupakan hal yang cukup mengubah pandangan
dikarenakan sebelumnya ilmuan berpikir bahwa neuron otak tidak dapat mengalami
perubahan, jadi ketika seseorang mengalami kerusakan maka kerusakan itu akan terjadi secara
permanen dan mempengaruhi aspek kehidupan pasien selamanya. Tidak terkecuali aspek
neurobehaviour, yakni proses mental yang dapat dimodelkan secara saintifik berkaitan dengan
perilaku dan kognitif pada hubungannya dengan sistem saraf.
Misalkan padakasusPTSD(PostTraumaticStressDisorder),seorangveteranmengalami stress
psikologisberupatraumaselamadi kawasanmiliterperang,sehinggamembuatkesehatanmentalnya
terganggu dan akhirnya mengalami PTSD. PTSD ini memberikan konsekuensi berupa perubahan
struktur amigdala dan hipokampus, yakni bagian yang memegang peranan penting bagi
neurobehaviour, oleh karena itu banyak pasien penderita PTSD mengalami perubahan perilaku
menjadi lebih mudah marah, cepat merasa terganggu, cemas berlebihan, dan lain – lain. Terapi
paradigma lama hanya berfokus pada pemberian farmakoterapi antidepressant dan anti-cemassaja
yang akan menghilangkan gejala untuk sementara.
Dengan adanya pengetahuan baru bahwa otak manusia mempunyai kemampuan
plastisitas, kini fokus klinisi dapat berubah menjadi bagaimana cara mengubah struktur otak
yang sebelumnya telah rusak menjadi baik kembali. Hal ini memberikan wawasan baru untuk
mengembangkan terapi yang memanfaatkan fisiologi neuroplastisitas seperti stimulasi otak
dan pengembangan obat yang menstimulasi jalur persinyalan yang terlibat dalam
pengkondisian rasa takut dan plastisitas sinaptik di amygdala, mungkin dengan itu dapat
3. menghilangkan rasa takut yang tidak perlu atau mencegah pengembangan ketakutan pada
pasien yang rentan terhadap PTSD.
Sayangnya, pemahaman ilmuan terkait neuroplastisitas masih sangat rendah.
Pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mekanisme adaptif plastisitas otak di setiap
tingkatan, dari tingkat molekul, sinapsis, jaringan, hingga perilaku, dapat diperoleh dari
kolaborasi berulang antara peneliti laboratorium dan klinis. Data dapat diperoleh dari
mempelajari bidang yang terkait dengan plastisitas, seperti perkembangan penyakit setelah
dilakukan intervensi tertentu, periode kritis penyakit, dan bagaimana respon terhadap penyakit.
PENUTUP: Dibutuhkan sarana yang lebih baik untuk menilai neuroplastisitas pada
manusia, termasuk biomarker untuk memprediksi dan memantau respons pengobatan.
Neuroplastisitas terjadi dengan banyak variasi, dalam banyak bentuk, dan dalam banyak
konteks. Oleh karena itu, masih banyak sekali penelitian lanjutan lintas disiplin untuk integrasi
informasi yang harapannya memanfaatkan neuroplastisitas ke dalam terapi klinis yang efektif.
Referensi
Helmstetter, S. 2014. The Power Neuroplasticity
C. Léna, J.-P. Changeux (auth.), J. Grafman Ph.D., Yves Christen Ph.D. (eds.) 2014. Neuronal
Plasticity Building a Bridge from the Laboratory to the Clinic
Elzinga BM, Schmahl CS, Vermetten E, van Dyck R, Bremner JD. Higher cortisol levels
following exposure to traumatic reminders in abuse-related PTSD. Neuro-
psychopharmacology. 2003;28:1656–1665.
Norman Doidge, M.D. 2015. The brain's way of healing remarkable discoveries and recoveries
from the frontiers of neuroplasticity
Adolphs R. 2003. Cognitive Neuroscience Of Human Social Behaviour
Steven Johnson. 2005. Mind Wide Open Your Brain and the Neuroscience of Everyday Life
Dale Purves, George J. Augustine, David Fitzpatrick, William C. Hall, Anthony-Samuel
Lamantia, James O. McNamara, S. Mark Williams. 2004. Neuroscience Sinauer
Associates
4. Kaminska M, Harris J, Gijsbers K, Dubrovsky B. Dehydroepiandrosterone sulfate (DHEAS)
counter-acts decremental effects of corticosterone on dentate gyrus LTP: implications
for depression. Brain Res. Bull. 2000;52:229–234
Bremner JD, Vermetten E, Kelley ME. 2007. Cortisol, dehydroepiandrosterone, and estradiol
measured over 24 h in women with childhood sexual abuse-related posttraumatic stress
disorder. J. Nerv. Ment. Dis.
Jatzko A, Rothenhofer S, Schmitt A, Gaser C, Demirakca T, Weber-Fahr W, Wessa M,
Magnotta V, Braus DF. Hippocampal volume in chronic posttraumatic stress disorder
(PTSD): MRI study using two different evaluation methods. J. Affect. Disord.
2006;94:121–126.