Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
Siklus investasi suatu entitas atau perusahaan beriso kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengann kepemilikan surat berharga yang dikeluarkan perusahaan lain.
Siklus pengeluaran dimulai dengan adanya permintaan pembelian dari berbagai fungsi dan departemen yang ada dalam perusahaan, dan diakhiri dengan pembayaran atas pembelian
PERAN KPDT DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMBANGUNAN WILAYAH PERBATASAN SEBAGAI BE...KPDT
Paparan deputi 5 dalam forum bakohumas di cisarua tanggal 27 Juni 2013 tentang Peran KPDT Dalam Upaya Meningkatkan Pembangunan Wilayah Perbatasan Sebagai Beranda Depan NKRI
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
ARUS KAS & RESIKO PROYEK DAN RESIKO PROYEK
BIAYA MODAL
STRUKTUR MODAL DAN LEVERAGE & KEBIJAKAN DIVIDEN
V. MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI, HUTANG, JANGKA PANJANG, PEMBIAYAAN CAMPURAN & MERGER DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LEVERAGE BUYOU
ANALISA KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS) DAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN) DAN CARA MENGATASINYA SECARA UMUM
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
2. DEFINISI AKTIVA
• APB (1970) dalam statement no 4
mendefinisikan:
“......sumber-sumber ekonomi perusahaan yg
diakui dan diukur sesuai dgn prinsip akuntansi
berterima umum, termasuk beban tangguhan
tertentu yg tidak berbentuk sumber ekonomi
Siti Maghfiroh 2
3. DEFINISI AKTIVA
• FASB (1990) mendefinisikan aktiva sebagai
berikut:
“Aktiva adalah manfaat ekonomi yg mungkin
terjadi dimasa mendatang yg diperoleh atau
dikendalikan oleh suatu entitas tertentu
sebagai akibat transaksi atau peristiwa masa
lalu
Siti Maghfiroh 3
4. KARAKTERISTIK AKTIVA
• Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa
definisi aktiva memiliki tiga karakteristik
utama yaitu:
1.Memiliki manfaat ekonomi di masa
mendatang
2.Dikuasai oleh suatu unit usaha
3.Hasil dari transaksi masa lalu
Siti Maghfiroh 4
5. 1. Memiliki Manfaat Ekonomi di Masa
Mendatang
• Manfaat ekonomi menurut IAI (1994):
a)Dapat digunakan baik sendiri maupun
bersama aktiva lain dlm produksi barang &
jasa yg dijual oleh unit usaha
b)Dapat dipertukarkan dgn aktiva lain
c) Dapat digunakan utk melunasi hutang
d)Dapat dibagikan kepada pemilik perusahaan
Siti Maghfiroh 5
6. 1. Memiliki Manfaat Ekonomi di Masa
Mendatang
• Karakteristik manfaat ekonomi juga bisa dilihat
dari kelangkaan (scarcity) dan kemanfaatan
(utility).
• APB (1970) dlm Statement No. 4 sumber
ekonomi sebagai berikut:
1)Sumber ekonomi produktif
2)Produk
3)Uang
4)Klaim utk menerima uang
5)Hak pemeilikan pada perusahaan lain
Siti Maghfiroh 6
7. 2. Diperoleh & Dikuasai oleh Suatu
Unit Usaha
• Menurut Ijiri (1967), “akuntansi memandang
aktiva sebagai sumber ekonomi yang berada
dibawah penguasaan / pengendalian unit
usaha tertentu.
• Akuntasni lebih memusatkan pada substansi
ekonomi suatu transaksi yg mempengaruhi
posisi keuangan atau hasil usaha suatu
perusahaan (economic substance over legal
form)
Siti Maghfiroh 7
8. 3. Hasil Transaksi Masa Lalu
• Suatu unit usaha dapat mengakui suatu aktiva
apabila telah terjadi transaksi atau peristiwa
lain yg menyebabkan suatu entitas memiliki
hak atau pengendalian terhadap manfaat dari
aktiva tersebut.
Siti Maghfiroh 8
9. KONSEP PENILAIAN
• Penilaian aktiva dalam akuntansi adalah proses penentuan
jumlah rupiah utk menentukan makna ekonmi dari suatu
aktiva yg akan disajikan dalam neraca.
• Tujuan pengukuran & penilaian aktiva adalah:
1. Sebagai salah satu langkah pengukuran laba
2. Sebagai salah satu langkah dlm proses penyajian posisi
keuangan
3. Memenuhi kebutuhan informasi yg ingin dicapai dl
pelaporan keuangan
4. Memenuhi kebutuhan informasi khusus yg memeerlukan
penilaian utk kepentingan manajemen
Siti Maghfiroh 9
10. DASAR PENILAIAN
DASAR PENILAIAN
Aliran Kas masa mendatang
Dapat diukur dgn Tidak dapat diukur
cukup pasti dgn cukup pasti
Output Value Output Value
Siti Maghfiroh 10
11. DASAR PENILAIAN
• Nilai keluaran (outpu value) menunjukkan
aliran dana (kas) yg diperkirakan akan
diterima perusahaan dimasa mendatang
sesuai dgn harga pertukaran ouput / produk
yg dihasilkan perusahaan.
• Nilai Masukan (input value) menunjukkan
jumlah rupiah yg harus dikeluarkan
perusahaan utk memperoleh aktiva (input) yg
akan digunakan dlm kegiatan operasi
Siti Maghfiroh 11
12. DASAR PENILAIAN
1. NILAI KELUARAN
a) Discounted Future Cash Receipts or service potensial,
adalah nilai sekarang kas masa mendatang yg akan
diterima perusahaan seandainya aktiva dijual. Dasar
ini dapat digunakan apabila harapan penerimaan
kas / setaranya dapat ditaksir cukup pasti dan jangka
waktu penerimaan cukup panjang, tetapi tanggal
penerimaan pasti.
b) Harga keluaran sekarang (current output price)Harga
pasar sekarang merupakan dasar yg rasional utk
menilai besarnya harga jual di masa datang. Sebagai
contoh digunakan utk surat berharga dan beberapa
jenis persediaan
Siti Maghfiroh 12
13. DASAR PENILAIAN
1. NILAI KELUARAN
c) Nilai Setara Kas Sekarang (current cash equivalent)
menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yg
dapat diperoleh dgn menjual setiap aktiva
berdasarkan keadan perusahaan normal.
d) Nilai Likuidasi (liquidation value), nilai setara kas
sekarang, dgn perbedaan bahwa nilai keluarannya
diperoleh dari kondisi pasar yg berbeda. Digunakan
jika; 1) produk kehilangan manfaat, 2) rencana
membubarkan usaha
Siti Maghfiroh 13
14. DASAR PENILAIAN
2. NILAI MASUKAN
a) Cost Historis, harga pertukaran barang & jasa pada saat
terjadinya
b) Cost masukan terkini (current input cost), menunjukkan
harga pertukaran yg harus dikorbankan pd saat sekarang utk
memperolh aktiva yg sejenis dlm kondisi yg sama
c) Discounted Future Cost, Menunjukkan nilai sekarang
pengorbanan ekonomi dimasa mendatang seandainya
potensi jasa tertentu diperoleh sekaligus pada saat sekarang
d) Standard Cost, menunjukkan cost sekarang dlm kondisi
perusahaan beroperasi pada tingkat efisiensi dan kapasitas
produksi normal
Siti Maghfiroh 14
15. PENGAKUAN AKTIVA
• FASB (1984) SFAC No. 5, menyatakan pengakuan suatu pos didasarkan
pada empat kriteria:
1. Definisi (definition) uatu pos akan masuk dlm struktur akuntansi apabila
memenuhi definisi elemen laporan keuangan
2. Keterukuran (measurability), suatu pos harus memiliki makna tertentu yg
relevan dan dapat diukur jumlahnya dgn reliabilitas yg tinggi
3. Relevansi (relevance) informasi yg terdapat (terkandung) dlm pos tersebut
memiliki kemampuan utk membuat suatu perbedaan dlm keputusan yg
diambil pemakai laporan keuangan
4. Reliabilitas (reliability), informasi yg dihasilkan harus sesuai dgn keadaan
yg digambarkan atau dipresentasikan, dpt diuji kebenarannya
Siti Maghfiroh 15
16. PENGAKUAN AKTIVA
• Aturan Pengakuan (recognition rules), aturan pengakuan
menunjukkan aturan khusus yg digunakan utk
mengidentifikasi aktiva tertentu.
• Kriteria pengakuan (recognition criteria), merupakan
pedoman umum yg digunakan utk memformulasikan aturan
pengakuan
• Kam (1992) mengajukan kriteria utk mengakui aktiva:
a) Didasarkan pada hukum
b) Pemakaian prinsip konservatif
c) Makna / substansi ekonomi suatu transaksi
d) Kemampuan mengukur nilai aktiva
Siti Maghfiroh 16
17. MASALAH KHUSUS
Beban Tangguhan (deferred Charge)
• Masalahnya adalah apakah beban tangguhan dapat
digolongkan sebagai aktiva? Jenis beban tangguhan yg mana
yg dapat dogolongkan sebagai aktiva
• Kriteria umum utk menentukan beban tangguhan:
1. Apakah cost jasa tersebut merupakan pengeluaran yg sah dan
wajar
2. Apakah cost jasa tersebut merupakan suatu faktor yg
manfaatnya di masa mendatang dpt diantisipasi dgn mudah
3. Apakah cost jasa tsb merupakan jenis pengeluaran yg terjadi
berulang-ulang setiap periode
Siti Maghfiroh 17
18. MASALAH KHUSUS
Kapitalisasi Bunga
• Masalah ini muncul terutama bila perusahaan sdg
membangun fasilitas fisik yg dibiayai dgn dana pinjaman dan
jangka waktunya cukup lama
• Ada beberapa perlakuan akuntansi terhadap bungan
(Hendriksen, 1982):
1. Bunga tidak dikapitaliasi
2. Bunga dikapitalisasi dan dimasukkan sebagai elemen cost
fasilitas fisik yg dibangun sendiri
3. Bunga dikapitalisasi tetapi tidak dimasukkan sebagai elemen
cost fasilitas fisik yg dibangun
Siti Maghfiroh 18
19. MASALAH KHUSUS
Kapitalisasi Bunga
• Bunga hanya dpt dikapitalisasi utk aktiva yg memenuhi syarat
yaitu:
1. Aktiva yg memenuhi syarat, Bunga dpt dikapitalisasi utk:
a) Aktiva yg dibangun utk digunakan sendiri
b) Aktiva yg dibangun dgn tujuan utk dijual sbg unit proyek yg
berdiri sendiri.
Aktiva yg tdk dpt dikapitalisasi
a) Aktiva tsb siap digunakan
b) Aktiva yg bersangkutan berhenti dlm proses pembangunan
Siti Maghfiroh 19
20. MASALAH KHUSUS
Kapitalisasi Bunga
2. Besarnya kapitalisasi,
a) Apabila dana rata-rata yg tertanam dlm konstruksi tdk melebihi dana
pinjaman
b) Apabila dana rata-rata tertanam dlm konstruksi melebihi besarnya dana
pinjaman utk konstruksi tersebut
3. Periode kapitalisasi
a) Uang muka utk konstruksi telah dibayar
b) Kegiatan konstruksi tetap berlangsung
c) Cost bunga telah terhimpun
4. Penyajian pengungkapan
a) Total bunga yg terjadi selama periode
b) Bagian dari total bunga yg dikapitalisasi
c) Total bunga yg dibebankan ke periode bersangkutan kalau selama periode tsb
tdk ada bagian bungan yg dikapitalisasi
Siti Maghfiroh 20
21. MASALAH KHUSUS
Pengeluaran Kapital (Capital Expenditure)
• Adalah pengorbanan sumber ekonomi yg berkaitan dgn obyek
jasa (fasilitas fisik) baik saat diperoleh maupun saat digunakan
dlm operasi
• Aaturan umum yg digunaka utk menentukan pengorbanan
ekonmi sebagai pengeluaran:
1. Utk aktiva non moneter yg baru diperoleh/dibeli
2. Utk aktiva yg telah dipakai (aktiva lama)
a) Menambah kapasitas produksi aktiva yg bersangkutan
b) Menambah umur ekonomis
c) Menambah nilai aktiva
Siti Maghfiroh 21
22. MASALAH KHUSUS
Aktiva Donasi / Sumbangan
• Masalah yg timbul adalah apabila perusahaan
memperoleh suatu aktiva tanpa harus mengeluarkan
/ mengorbankan sumber ekonomi.
• Walau tanpa pengorbanan ekonomi, aktiva harus
tetap dicatat
• Oleh karerna aktiva yg berasal dr sumbangan
memiliki manfaat utk menghailkan pendapatan,
maka aktiva tersebut harus ditentukan nilai wajarnya
Siti Maghfiroh 22
23. MASALAH KHUSUS
Transaksi Aktiva Non Moneter
• Masalahnya muncul apabila pengorbanan ekonomi untuk memperoleh
suatu aktiva buka berupa kas tetapi berbentuk aktiva non moneter.
• Apabila aktiva yg diterima adalah aktiva yg tdk sejenis, aktiva tersebut
dinilai atas dasar nilai wajarnya. Sdg utk aktiva yg sejenis, penilaian dpt
dilakukan sbg berikut:
a) Jika ada unsur rugi dalam transaksi tersebut, maka nilai aktiva yg diterima
adalah nilai wajar dari aktiva yg diserahkan ditambah sejumlah kas
tertentu yg dikeluarkan.
b) Jika ada unsur untung dlm transaksi tersebut, nilai aktiva yg diterima
adalah nilai buku aktiva yg diserahkan ditambah sejumlah kas tertentu yg
dikeluarkan
c) Jika ada untung dan diterima sejumlah kas, maka nilai aktiva yg diterima
adalah nilai buku aktiva yg diserahkan dikurangi proporsi tertentu dari
nilai buku aktiva yg dijual.
Siti Maghfiroh 23