Dokumen tersebut merupakan modul pelajaran Pancasila untuk siswa kelas X yang mencakup materi sosiologi. Modul ini menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu memahami konsep dasar sosiologi dan mampu melakukan penelitian sosial sederhana. Terdapat penjelasan mengenai elemen kompetensi yang harus dicapai siswa, metode pembelajaran, dan contoh soal untuk menilai pemahaman siswa.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Contoh RPP menggunakan Framework UbD. Contoh ini saya daasarkan atas hasil review terhadap tugas-tugas mahasiswa dalam mendesain pembelajaran menggunakan framework UbD.
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
Belajar merupakan proses mereaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar adalah proses yang dirancang dan diarahkan untuk mencapai tujuan dengan berbuat melalui berbagai pengalaman. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme kognitif yang di kemukakan oleh Jean Piaget (Trianto, 2014:72), ‘bahwa anak membangun skemata-skemata dari pengalaman sendiri dengan lingkungannya’. Merujuk Piaget, anak adalah pembelajar yang pada dirinya sudah memiliki motivasi untuk mengetahui dan akan memahami sendiri konsekuensi dari tindakan-tindakannya. Pandangan-pandangan Jean Piaget percaya bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu oleh pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada siswa agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sedangkan Menurut M. Sobry Sutikno (2009:5) “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan yang baru sebagai hasil pengalamannya”. Selaras dengan pendapat di atas Oemar Hamalik (2011:27) mengemukakan bahwa “Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (Learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing)”.
Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses memperoleh pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh dari lingkunannya dalam bentuk perubahan tingkah laku. belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari itu, yakni mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan melainkan pengubahan kelakuan. Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 dinyatakan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Gagne, Briggs, dan vager (M. Sobry Sutikno, 2014:11) mengemukakan bahwa ‘pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa’. Pembelajaran mengandung arti setiap kegiatan yang dirancang untuk membantu seseorang mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, motivasinya, latar belakang akademisnya, latar belakang ekonominya, dan lain sebagainya.kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan belajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran
Salah satu model instruksional yang sering digunakan adalah model ASSURE. Model ini terdiri dari enam langkah, yaitu analisa peserta didik (A), menetapkan tujuan pembelajaran (S), memilih materi dan media (S), menggunakan materi dan media (U), partisipasi peserta didik (R), dan evaluasi-revisi (E).
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan yang
utuh.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
1. Peserta didik mampu menguraikan makna sila-sila dalam Pancasila dengan
benar
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap-sikap yang berhubungan dengan silasila dalam Pancasila dengan tepat
3. Peserta didik mampu menguraikan hubungan antarsila dalam Pancasila
dengan benar
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
Tujuan Pembelajaran:
1.1 Menjelaskan keterkaitan sila-sila dalam Pancasila sebagai satu kesatuan yang
utuh.
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
1. Peserta didik mampu menguraikan makna sila-sila dalam Pancasila dengan
benar
2. Peserta didik mampu menunjukkan sikap-sikap yang berhubungan dengan silasila dalam Pancasila dengan tepat
3. Peserta didik mampu menguraikan hubungan antarsila dalam Pancasila
dengan benar
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
2. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Pada akhir fase E, peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai
ilmu yang mengkaji masyarakat yang memberikan landasan berpikir kritis,
analitis, dan kreatif dalam merespons gejala sosial yang terjadi di masyarakat.
Dengan berbekal pengetahuan kritis itu, peserta didik mampu mempraktikkan
3. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
pengetahuan sosiologi untuk mengenali identitas diri dan lingkungan sosial
sekitarnya yang beragam sehingga mampu berperilaku sesuai dengan
lingkungan social budaya masyarakatnya. Pemahaman tentang hubungan
social mulai dari lingkungan terdekat hingga kelompok masyarakat yang lebih
luas membantu dalam mewujudkan tertib social dalam masyarakat melalui
berbagai lembaga sosial. Pengenalan dan pemahaman akan berbagai ragam
gejala sosial dapat menumbuhkan sikap toleransi dan empati sosial dalam diri
peserta didik dalam bingkai masyarakat multikultural. Dalam fase ini, peserta
didik juga dibekali dengan kemampuan melakukan penelitian dasar berupa
pengumpulan data untuk mengkaji realitas sosial dan gejala sosial serta
mampu mengomunikasikan hasil penelitian secara sederhana.
Elemen Capaian
Pemahaman
Konsep
Pada akhir fase ini, peserta didik mampu (1) memahami fungsi
sosiologi sebagai ilmu yang secara kritis mengkaji masyarakat.
Di samping itu peserta didik (2) mampu mengenal identitas diri,
menjelaskan tindakan sosial, (3) menjelaskan hubungan sosial,
menjelaskan peran lembaga sosial dalam mewujudkan tertib
sosial, dan (4) memahami berbagai ragam gejala sosial yang
ada di masyarakat multikultural melalui konsepkonsep dasar
sosiologi.
Keterampilan
Proses
Pada akhir fase ini, peserta didik (5) mampu melakukan
penelitian sosial sederhana dengan memilih metode yang
tepat untuk mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengorganisasikan informasi, menarik kesimpulan, dan
mengomunikasikan hasil penelitian tentang berbagai
keragaman gejala sosial dengan konsep dasar sosiologi. (6)
Peserta didik mampu merefleksikan dan merencanakan projek
lanjutan secara kolaboratif.
Motivasi peserta didik dalam mengikuti kegiatan pembelajaran secara
langsung
Kemauan untuk bekerjasama bersama teman kelompok dikelas masing-
masing
Keinginan untuk belajar memahami mata pelajaran baru di Sekolah
Menengah Atas
4. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Kemauan untuk terus berkembang dan mengejar materi keilmuan
Sosiologi
Kesadaran sebagai individu yang berkembang dan memerlukan relasi
dengan orang lain
Kemampuan dalam melihat dan meyakini realitas yang ada dalam
masyarakat berkaitan dengan nilai dan norma di masyarakat
Kemampuan dalam melihat gejala dan fenomena di masyarakat berkaitan
dengan masalah social di masyarakat
Kemampuan dalam mengkaji isu –isu yang ada di masyarakat dalam
bentuk observasi
Kemampuan dalam menulis berbagai pemikiran dan ide serta gagasan
untuk dituangkan dalam bentuk laporan
Kemampuan dalam bertanya menggunakan tata Bahasa yang baik
Kemampuan dalam menyimpulkan dan mengeneralisir suatu materi
dalam catatan penting
Keterampilan dalam mengerjakan berbagai soal yang diperoleh dalam
mengerjakan penugasan baik di sekolah maupun di rumah
No Profil Pelajar Pancasila Tujuan Ke
1 Beriman, bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia
1,2,3,4,5,6,7,8,9
2 Berkebinekaan global 1,3,7,8
3 Bergotong Royong 4,5,6
4 Kreatif 5,6,9
5. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
5 Bernalar Kritis 1,2,7,8,9
6 Mandiri 2,3,4,9
LCD proyektor
Kertas Kosong
Gambar dan Video
Spidol
Papan Tulis
Internet/Koran/sumber lain yang
terkait
Kertas kerja (worksheet)
Siswa reguler/tipikal | Siswa dengan hambatan belajar | Siswa Berpencapaian
tinggi |Siswa dengan ketunaan
Blended Learning | PJJ Daring | PJJ Luring | Tatap Muka
6. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
No BENTUK KEGIATAN Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru Memasuki Kelas, Mengkondusifkan peserta didik, Mengecek
kerapihan dan kesiapan peserta didik, dan memulai kegiatan dengan doa.
15 Menit
2 Guru Memulai Kegiatan dengan menanyakan kondisi psikologi peserta
didik untuk memulai kegiatan pembelajaran dan memotivasi peserta didik
3 Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran pada Sesi pembelajaran hari ini
4 Guru menjelaskan tentang pemahaman bermakna
Pengantar Sosiologi : Mengetahui kelahiran dan kajian sosiologi
5 Guru menanyakan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
Apa hubungan masyarakat dengan ilmu sosiologi?
Mengidentifikasi kelahiran dan kajian sosiologi
dalam melihat dinamika bermasyarakat pada
kehidupan sehari-hari
Tingkat Pemahaman : C1
Jumlah Pertemuan : 2X4=8JP=4 Pertemuan
Persiapan Pembelajaran :
1. Guru Menyediakan Modul Ajar dan Bahan Bacaan sumber belajar
2. Guru Menyiapkan lembar kerja dan refleksi sebagai laporan
pembelajaran
3. Guru Membuat penilaian asesmen diagnostic
4. Guru membuat rubrik kriteria tingkatan peserta didik dari asesmen
diagnostk
5. Peserta didik tertib dan siap menerima materi
7. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Kegiatan Inti
6 Guru Mengenalkan peserta didik materi tentang mata pelajaran sosiologi
sebagai mata pelajaran baru
60 Menit
7 Guru menjelaskan tentang MOU selama mengikuti kegiatan pembelajaran
sosiologi selama satu tahun
8 Guru memberikan asesmen diagnostik kepada seluruh peserta didik
9 Guru Membuka sesi Tanya jawab
10 Guru Memberikan kesempatan pada peserta didik atas harapan apa yang
akan diperoleh setelah menerima materi sosiologi
Kegiatan Penutup
11 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas apa yang sudah dilalui
pada pembelajaran
15 Menit
12 Guru Mengecek Asesmen diagnostik
13 Guru menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan doa penutup
Tes Tulis Bergambar 7 Soal
Nama :
Absen :
Kelas :
Soal Diagnostik
1. Apakah Kamu pernah mendengar istilah masyarakat? Jika iya jelaskan secara eksplisit
mengenai pengertian tentang masyarakat.
2.
Pada gambar yang tertera diatas menunjukkan adanya aktivitas dalam masyarakat yang
mengandung unsur penanaman nilai dan norma didalamnya. Jelaskan apa yang terjadi
dengan menentukan berbagai hal penting pada proses social tersebut.
8. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
3.
1 2 3 4
Jelaskan 4 Gambar mengenai Globalisasi dengan menjelaskan hal yang tampak didalamnya
4.
a b c d
GAMBAR KERUMUNAN,KELOMPOK,MODERNISASI,GLOBALISASI Dari gambar berikut, mana
yang dapat dikategorikan sebagai
a. Kerumunan :
b. Kelompok social :
c. Modernisasi :
d. Globalisasi :
5.
Westernisasi yang terjadi pada masyarakat memberikan dampak buruk bagi identitas nasional
bangsa, berikan upaya yang dapat anda lakukan dalam menyikapi perilaku westernisasi pada
masyarakat di Indonesia?
6.
Arief kenway adalah anak dari seorang penjual jajanan sederhana yang berusaha untuk tekun
belajar dalam menempuh pendidikan tinggi agar mendapatkan pekerjaan professional
sehingga dapat membantu orantuanya secara finansial dan membuktikan kepada
orangtuanya bahwa arief mampu mencapai strata tertentu yang lebih tinggi. Dari kasus diatas
jelaskan apa yang telah arief lakukan dalam melakukan perpindahan status social yang dia
miliki….(jelaskan apa yang dimaksud dengan perpindahan status social, dalam bentuk
perpindahan seperti apa, dan mengapa terjadi hal demikian)
7.
9. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Jelaskan dampak yang ditimbulkan dari gambar diatas jika prosesnya
Lembar Jawab
Rubrik Pengkategorian peserta didik
1. Kategori Siswa Cerdas Istimewa dan berbakat istimewa
Mampu menjawab seluruh soal dengan pemahaman konseptual yang lebih luas
2. Kategori Siswa Reguler
Mampu menjawab 5 hingga seluruh soal dengan pemahaman konseptual cukup
3. Kategori Siswa Hambatan
Mampu menjawab dibawah 4 soal dengan pemahaman konseptual cukup
No BENTUK KEGIATAN Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru Memasuki Kelas, Mengkondusifkan peserta didik, Mengecek
kerapihan dan kesiapan peserta didik, dan memulai kegiatan dengan
doa.
15 Menit
2 Guru Memulai Kegiatan dengan menanyakan kondisi psikologi peserta
didik untuk memulai kegiatan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik
3 Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran pada Sesi pembelajaran hari
ini
4 Guru menjelaskan tentang pemahaman bermakna
Sosiologi Sebagai Ilmu dalam mengkaji masyarakat
5 Guru menanyakan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
Dimana peranan sosiologi terhadap sumbangan ilmu pengetahuan di
masyarakat?
Kegiatan Inti
10. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
6 Guru menyuruh peserta didik untuk membuat jawaban sementara atas
pertanyaan pemantik yang diberikan
60 Menit
7 Guru menjelaskan materi tentang konsep sosiologi keilmuan dan
metode ilmiah dalam sosiologi
8 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya dan
mengkonfimasi pemahaman yang sudah diperoleh
9 Guru menampilkan contoh ilustrasi bagaimana metode ilmiah
memberikan deskripsi mengenai fenomena yang terjadi dimasyarakat
10 Peserta didik diberikan kesempatan untuk megecek jawaban
hipotesisnya akan jawaban yang sudah dibuat dari pertanyaan
pemantik
Kegiatan Penutup
11 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas apa yang sudah
dilalui pada pembelajaran
15 Menit
12 Guru Memberikan penguatan terhadap materi
13 Guru menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan doa penutup
No BENTUK KEGIATAN Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru Memasuki Kelas, Mengkondusifkan peserta didik, Mengecek
kerapihan dan kesiapan peserta didik, dan memulai kegiatan dengan
doa.
15 Menit
2 Guru Memulai Kegiatan dengan menanyakan kondisi psikologi peserta
didik untuk memulai kegiatan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik
3 Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran pada Sesi pembelajaran hari
ini
4 Guru menjelaskan tentang pemahaman bermakna
“Peran dan fungsi sosiologi berkaitan dengan analisis dinamika
permasalahan di masyarakat “
Pembelajaran diferensiasi
Reguler
-Diberikan kesempatan dalam melakukan pencarian secara mandiri
dengan mengkonfirmasi pada guru penyebab dan aspek sosiologis
permasalahan tersebut
11. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Hambatan
-Mempelajari peran dan fungsi sosiologi saja
CIBI
-Secara mandiri dapat mencari berbagai permasalahan dimasyarakat
dengan meninjau aspek sosiologis pada permasalahan tersebut
5 Guru menanyakan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
Jika memiliki peran yang berhubungan dengan sosiologi, manakah
peran yang akan kamu pilih?
Kegiatan Inti
6 Guru menyuruh peserta didik untuk membuat jawaban sementara atas
pertanyaan pemantik yang diberikan
60 Menit
7 Guru menjelaskan materi hubungan, peran dan fungsi sosiologi
8 Peserta didik diarahkan untuk mencari gambaran peran dan fungsi
sosiologi pada pencarian literasi digital
9 Guru memberikan lembar penugasan peserta didik
10 Peserta didik sebagian membacakan hasil pekerjaannya di depan kelas
Kegiatan Penutup
11 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas apa yang sudah
dilalui pada pembelajaran
15 Menit
12 Guru Memberikan lembar refleksi
13 Guru menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan doa penutup
Lembar Penugasan
Nama :
Kelas :
Peran Sosiologi Deskripsi Peran
Sosiolog Sebagai Ahli Riset
Sosiolog Sebagai Konsultan Kebijakan
Sesiolog Sebagai Praktisi
Sosiolog Sebaga Guru Atau Tendik
Jika dapat memilih diantara ke-4 peran sosiolog tersebut, mana yang akan kamu pilih sebagai
peranmu dalam simulasi soal diatas? Jelaskan alasannya
Pengayaan
Peserta didik membantu teman sejawatnya dalam menjelaskan bagaimana cara melihat
permasalahan social melalui aspek sosiologis
12. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
Remedial
Peserta didik secara berkelompok mencari permasalahan dimasyarakat dengan
memperhatikan aspek sosiologis dalam melihat permasalahan tersebut
No BENTUK KEGIATAN Alokasi Waktu
Kegiatan Awal
1 Guru Memasuki Kelas, Mengkondusifkan peserta didik, Mengecek
kerapihan dan kesiapan peserta didik, dan memulai kegiatan dengan
doa.
15 Menit
2 Guru Memulai Kegiatan dengan menanyakan kondisi psikologi peserta
didik untuk memulai kegiatan pembelajaran dan memotivasi peserta
didik
3 Guru Menjelaskan Tujuan Pembelajaran pada Sesi pembelajaran hari
ini
4 Guru menjelaskan tentang pemahaman bermakna
Memahami konsep Sosiologi
5 Guru menanyakan pertanyaan pemantik kepada peserta didik
Sudahkah kalian memahami konsep Sosiologi?
Kegiatan Inti
6 Guru menyuruh peserta didik untuk membuat jawaban sementara atas
pertanyaan pemantik yang diberikan
60 Menit
7 Guru memberikan lembar uji sumatif kepada peserta didik
Pembelajaran diferensiasi
Reguler
-Menjawab soal dengan menjelaskan secara sederhana alasan jawaban
yang diberikan
Hambatan
-Menjawab soal saja
CIBI
13. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
-Menjawab soal dengan menjelaskan secara kompleks alasan jawaban
yang diberikan
8 Guru membahas jawaban dari lembar penugasan yang telah diberikan
dengan mengoreksi bersama-sama
9 Peserta didik diberikan kesempatan untuk mengkonfirmasi materi
yang belum dipahami
10 Guru memberikan penguatan atas seluruh materi yang sudah dilalui
pada tujuan pembelajaran pertama
Kegiatan Penutup
11 Guru dan peserta didik membuat kesimpulan atas apa yang sudah
dilalui pada pembelajaran
15 Menit
12 Guru Memberikan lembar refleksi
13 Guru menutup kegiatan dengan ucapan terimakasih dan doa penutup
Uji Pemahaman Konsep I-Tes Tulis 8 Soal-
Nama :
Kelas :
1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat,aspek apa yang dilihat
sosiologi berkaitan dengan bidang keilmuannya pada masyarakat tersebut?
a. Realitas sosial c. Unit Sosial e. Tujuan sosial
b. Deskripsi sosial d. Harapan sosial
2. Munculnya sosiologi diawali dengan sejarah berbagai perubahan social yang terjadi pada
masyarakat pada masa itu, apa factor utama yang mendasari munculnya sosiologi sebagai
suatu ilmu baru di masyarakat?
a. Kapitalisme c. Liberalisme e. Komunisme
b. Sosialisme d. Fasisme
3. Sosiologi bersifat tidak mempermasalahkan dan menentukan baik dan buruknya atau
benar dan salahnya, hal itu hanya diyakini sebagai sebuah realitas yang memang terjadi di
masyarakat. Hal ini sesuai dengan sifat sosiologi yaitu…
a. Deskriptif c. Non etis e. Kumulatif
b. Teoritis d.Empiris
4. Bagaimana cara sosiolog menguji apakah sesuatu yang terjadi sesuai dengan apa yang
common sense orang-orang katakan?
a. Prediksi sosiologi c. Cara pandang sosiologi e. Asumsi Sosiologi
b. Rekayasa sosiologi d. Imajinasi sosiologi
5. Metode yang dilakukan dengan mengutamakan cara kerja dengan mendeskripsikan hasil
penelitian berdasarkan penilaian terhadap data yang diperoleh disebut dengan metode?
a. Implementatif c. deskriptif e. Kumulatif
b. Kualitatif d. Kuantitatif
6. Berikut adalah langkah utama dalam melakukan penelitian yang tepat, yaitu…
a. Identifikasi, penafsirkan,kesimpulan d. Identifikasi, kesimpulan, penafsiran
b. Menafsirkan,kesimpulan,identifikasi e. Penafsiran, Identifikasi, Kesimpulan
c. Kesimpulan,identifikasi , menafsirkan
7. Jelaskan maksud fungsi sosiologi untuk pembangunan…
a. Menumbuhkan pembangunan d. Memberikan data untuk pembangunan
14. PELAJAR PANCASILA
Untuk kelas X Fase E
b. Analisis pembangunan e. Rekayasa pembangunan
c. umpan balik pembangunan
8. Berikut yang tidak termasuk kedalam peran-peran sosiologi dimasyarakat yaitu…
a. Guru atau pendidik c. Praktisi e. Ahli Riset
b. Konsultan kebijakan d.Psikolog
Pengayaan
Peserta didik mencari sumber materi berkaitan dengan sejarah dan pentingnya mata
pelajaran sosiologi dalam bentuk catatan
Remedial
Peserta didik membuat catatan lengkap mengenai alur berfikir tujuan pembelajaran pertama
secara sistematis
Buku Elektronik Sekolah Penggerak
https://bit.ly/BSESP-sma10
Buku Sosiologi
Kun Maryati dan Juju Suryawati. 2002. Sosiologi untuk SMA dan MA Kelas X.
Jakarta: Esis.
Buku Siswa Aktif dan Kreatif Belajar Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial/Janu Murdiyatmoko, Citra Handayani, dan
Hariyadi;Ari Febrian (ed).Bandung: Grafindo Media Pratama, 2017.