Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar kata-kata yang terucap dan tertulis. Pesan nonverbal sangat berpengaruh dalam setiap tindakan komunikasi dan memiliki berbagai fungsi seperti mengulangi, melengkapi, menggantikan atau membantah pesan verbal. Pesan nonverbal dapat berupa bahasa tubuh, parabahasa, penampilan fisik, dan faktor-faktor situasional lainnya
Materi ini disampaikan pada MK Pengantar Ilmu Komunikasi | Program Studi Komunikasi | Universitas Aisyiyah Yogyakarta | Referensi: Mulyana, D. (2017). Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosda Karya.
2. PESAN NONVERBAL
Secara sederhana, pesan nonverbal adalah semua isyarat yang bukan kata-kata. Larry A. Samovar dan
Richard E Porter mengungkapkan bahwa komunikasi nonverbal mencangkup semua rangsangan (kecuali
rangsangan verbal) dalam suatu settingan komunikasi yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan
lingkungan oleh individu, yang mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima.
Dibandingkan dengan studi komunikasi verbal, studi komunikasi nonverbal sebenarnya masih relative
baru.
Pesan komunikasi nonverbal sangat berpengaruh dalam setiap tindakan komunikasi yang kita lakukan.
Sebagaimana kata-kata atau pesan verbal, pesan komunikasi nonverbal juga tidak bersifat universal. Dia
terikat oleh konteks, budaya dan kebiasaan sosial di mana pesan nonverbal tersebut dihasilkan.
2
3. PESAN NONVERBAL
Edward T. Hall menamai bahasa nonverbal sebagai bahasa diam (silent language) dan dimenis
tersembunyi (hidden dimension) suatu budaya. Disebut diam dan tersembunyi karena pesan-pesan
nonverbal tertanam dalam konteks komunikasi. Selain isyarat situasional dan rasional dalam transaksi
komunikasi, pesan nonverbal juga memberi kita isyarat-isyarat kontekstual.
Setiap subkultur dalam suatu budaya biasanya memiliki berbagai macam variasi bahasa nonverbal.
Misalnya bahasa tubuh, gesture, mimik wajah dan lain sebagainya.
Ada dugaan yang menyatakan bahwa bahasa nonverbal seiring dengan bahasa verbalnya. Salah seorang
penggagas bahwa gerakan nonverbal sinkron dengan bahasa verbal adalah William Condon. Condon
menduga bahwa tidak ada isyarat yang bersifat acak.
3
4. “ Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk
melukiskan semua peristiwa komunikasi di luar
kata-kata yang terucap dan tertulis.
5. PERBEDAAN KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL
§ Perilaku verbal adalah saluran tunggal, sedangkan nonverbal bersifat multisaluran
§ Pesan verbal terpisah-pisah, sedangkan pesan nonverbal sinambung
§ Pesan nonverbal mengandung lebih banyak muatan emosional daripada komunikasi verbal
5
6. FUNGSI PESAN NONVERBAL
§ Emblem. Gerakan mata tertentu merupakan symbol yang memiliki kesetaraan dengan symbol verbal.
Kedipan mata dapat bermakna “Saya tidak sungguh-sungguh” atau bisa bermakna lain.
§ Ilustrator. Pandangan mata ke bawah dapat menunjukkan depresi atau kesedihan.
§ Regulator. Kontak mata berarti saluran Kontak mata berarti saluran percakapan terbuka. Memalingkan
muka menandakan ketidaksediaan berkomunikasi.
§ Penyesuai. Kedipan mata yang cepat meningkat ketika orang berada dalam tekanan. Hal ini
merupakan respon yang tidak disadari oleh kita dan merupakan cara tubuh untuk mengurangi
kecemasan.
§ Affect Display. Pembesaran manik mata atau pupil dilation menunjukkan peningkatan emosi. Isyarat-
isyarat lainnya menunjukkan perasaan takut, terkejut atau senang.
6
7. FUNGSI PERILAKU NONVERBAL
§ Perilaku nonverbal dapat mengulangi perilaku verbal. Sisalnya anda menganggukkan kepala ketika
anda mengatakan “YA” atau menggelengkan kepala ketika mengatakan “Tidak”.
§ Memperteguh, menekankan atau melengkapi perilaku verbal. Misalnya anda melambaikan tangan
seraya mengucapkan “Selamat Jalan”.
§ Perilaku nonverbal dapat menggantikan perilaku verbal, jadi berdiri sendiri. Misalnya, anda
menggoyangkan tangan anda dengan telapak tangan mengarah ke depan. Gesture tersebut bermakna
“Tidak” ketika seorang pengamen menghampiri anda.
§ Perolaku nonverbal dapat meregulasi perilaku verbal. Misalnya anda sebagai mahasiswa mengenakan
jaket atau membereskan buku anda sebagai isyarat kepada dosen bahwa waktu jam kuliah telah
selesai.
§ Perilaku nonverbal dapat membantah atau bertentangan dengan perilaku verbal.
7
8. KLASIFIKASI PESAN NONVERBAL
Jurgen Ruesch mengklasifikasikan isyarat nonverbal menjadi tiga bagian, yaitu:
§ Bahasa Tanda (Sign Language)
§ Bahasa Tindakan (Action Language)
§ Bahasa Objek (Object Language)
Larry A. Samovar dan Richard E Porter membagi pesan pesan nonverbal menjadi dua kategori, besar,
pertama yaitu perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh, ekspresi
wajah, kontak mata, bau-bauan dan parabahasa. Kedua, ruang, waktu dan diam. Klasifikasi Samovar dan
Porter ini sejajar dengan Klasifikasi John R. Wenburg dan William W. Wilmot yaitu isyarat-isyarat perilaku
nonverbal (behavioral) dan isyarat-isyarat nonverbal bersifat publik seperti ukuran ruangan dan faktor-
faktor situasional lainnya.
8
9. BAHASA TUBUH
Bidang yang menelaah bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics), suatu istilah yang diciptakan oleh seorang
perintis studi bahasa nonverbal, Ray L. Birdwhistell. Setiap anggota tubuh seperti wajah (termasuk
senyuman dan pandangan mata), tangan, kepala, kaki dan bahkan tubuh secara keseluruhan dapat
digunakan sebagai isyarat simbolik.
9
10. PARABAHASA
Parabahasa atau vokalika (vocalica) merujuk pada aspek-aspek suara selain ucapan yang dapat dipahami,
misalnya kecepatan berbicara, nada bicara (tinggi atau rendah), warna suara, dealek, suara serak, suara
sengau, suara terputus-putus, suara gemetar, suitan, siulan, tawa, erangan, tangis, gerutuan, gumaman,
desahan dan sebagainya, Setiap karakteristik suara tersebut mengandung isyarat untuk
mengkomunikasikan emosi dan pikiran kita.
10
11. PENAMPILAN FISIK
Banyak subkultur atau komunitas mengenakan busana yang khas sebagai symbol kenggotaan mereka
dalam kelompok tersebut. Bahkan, busana juga mengisyaratkan atau menunjukkan identitas keagamaan
tertentu. Kita cenderung mempersepsi dan memperlakukan orang yang sama dengan cara berbeda bila ia
mengenakan pakaian berbeda.
11