Dokumen tersebut berisi tentang kriteria ketuntasan tujuan pembelajaran (KKTP) mata pelajaran Pendidikan Pancasila di SMP. KKTP tersebut mencakup empat capaian pembelajaran yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen ini menjelaskan tujuan-tujuan pembelajaran, alur pencapaian tujuan, dan kriteria penilaian untuk masing-m
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kelas VII semester 2 Bab IV. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, kelas VII semester 2 Bab IV. Keberagaman Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan dalam Bingkai Bhineka Tunggal Ika.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
KKTP PKN .doc
1. KURIKULUM MERDEKA
KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
(KKTP)
MATA PELAJARAN : PENDIDIKAN PANCASILA
Nama Sekolah : SMP
Kelas / Semester : VII / I (Ganjil)
Penyusun :
2. FORMAT PENENTUAN KRITERIA KETUNTASAN TUJUAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : PENDIDIKAN PANCASIA
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas / Semester : VII/Ganjil
Tahun Pelajaran : 2022/ 2023
Capaian Pembelajaran :
CP Element 1 : Pancasila
CP Element 2 : Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945
CP Element 3 : Bhinneka Tunggal Ika
CP Element 4 : Negara Kesatuan Republik Indonesia
No Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelejara (ATP)
Kriteria Ketuntasan KKTP KKTP
Komplek
Sitas
DayaDuku
ng
Intake TP
1. 1.1 Peserta didik mampu menganalisis
kronologis lahirnya Pancasila; mengkaji
fungsi dan kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dan pandangan hidup bangsa,
serta mengenal Pancasila sebagai ideologi
Negara
1.1.1 Memiliki sikap dan perilaku yang
mencerminkan beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dengan selalu
bersyukur atas perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai dasar negara dengan penuh
tanggung jawab.
1.1.2 Mendeskripsikan sejarah pembentukan
BPUPKI dengan runtut.
1.1.3 Mendiskripsikan keanggotaan BPUPKI dengan
benar
1.1.4 Menunjukan tokoh-tokoh yg memberi usul
dasar negara RI dengan benar
1.1.5 Mendeskripsikan penetapan Pancasila sebagai
dasar negara dalam sidang PPKI dengan benar
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
No Tujuan Pembelaja Alur Tujuan Pembelejara (ATP) Kriteria Ketuntasan KKTP KKTP
3. Komplek
Sitas
Daya
Dukung
Intake TP
1.1.6 Menjelaskan kedudukan Pancasila sebagai
dasar negara dengan benar
1.1.7 Menjelaskan kedudukan Pancasila sebagai
pandangan hidup bangsa dengan benar
1.1.8 Menunjukkan upaya mengamalkan nilai-nilai
Pancasila
1.1.9 Memiliki keterampilan untuk menyusun dan
menyajikan laporan hasil telaah mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dengan percaya diri.
1.1.10 Peserta didik mendengarkan penjelasan guru
tentang Perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara : dan Fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara,
1.1.11 Peserta didik mencari dan membaca referensi
tentang Perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara : dan Fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1.1.12 Peserta didik berdiskusi dalam kelompok
tentang Perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara : dan Fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
1.1.13 Peserta didik menyajikan laporan hasil diskusi
tentang Perumusan dan penetapan Pancasila
sebagai dasar negara : dan Fungsi dan
kedudukan Pancasila dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 - 75
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 - 75
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 - 75
75 – 80
75 – 80
75 – 80
75 – 80
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 - 75
4. No Tujuan Pembelajaran Alur Tujuan Pembelejara (ATP)
Kriteria Ketuntasan KKTP KKTP
Komplek
Sitas
Daya
Dukung
Intake TP
2. 2.1 Peserta didik memahami peraturan
perundang-undangan dan tata urutannya;
mematuhi pentingnya norma dan aturan,
menyeimbangkan hak dan kewajiban
warga Negara
2.1.1 Peserta didik memahami peraturan perundang-
undangan
2.1.2 Peserta didik memahami arti dari norma
2.1.3 Peserta didik memahami arti penting norma
2.1.4 Peserta didik mematuhi norma
2.1.5 Peserta didik menjelaskan macam-macam norma
2.1.6 Peserta didik menjelaskan tujuan dari norma
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
3. 3.1 Peserta didik mampu mengidentifikasi
wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai satu kesatuan utuh dan
wawasan nusantara dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
3.1.1 Peserta didik memahami wilayah NKRI dan
Karakteristik daerahnya
3.1.2 Peserta didik menghargai wiayah NKRI dan
karakteristik daerahnya
3.1.3 Peserta didik menjelaskan pembentukan Indonesia
sebagai negara kesatuan
3.1.4 Peserta didik berkontibusi untuk meningkatkan
kesatuan dan persatuan bangsa sesuai tingkatnya
3.1.5 Peserta didik meningkatkan persatuan dan kesatuan
Peserta didik memberikan contoh prilaku dalam
mempertahankan dan meningkatkan persatuan dan
kesatuan NKRI
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
73 – 75
Jakarta, 10 Juli 2022
Mengetahui,
Kepala SMP Guru Mata Pelajaran
Nama Kepala Sekolah Nama Guru
NIP/NRK. NIP/NRK.