Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk kelas 10 SMA yang mencakup mengidentifikasi pengaruh kelompok, memahami keragaman, dan mengkaji penerapan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan. Peserta didik juga dapat menganalisis norma dan aturan serta hak dan kewajiban warga negara yang diatur dalam konstitusi dan mempraktikkannya.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Fundamental gerakan pramuka merupakan dasar dasar apa saja yang harus dimiliki oleh seorang pramuka
Fundamental Gerakan Pramuka meliputi :
1. Definisi dari istilah Pramuka, Pendidikan Kepramukaan, Kepramukaan dan Gerakan Pramuka
2. Tujuan Gerakan Pramuka ( Karakter, Keterampilan, Kebangsaan)
3. Kurikulum Pendidikan Kepramukaan ( SKU, SKK, SPG )
4. PDK dan MK (PDK= Prinsip Dasar Kepramukaan , MK= Metode Kepramukaan )
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
6. Pengembangan Karakter SESOSIF
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
8. Indikator Ketercapaian Tujuan ( Happy, Healthy, Helpful, Handycraft )
9. Tujuan Akhir (Hidup Bahagia, Mati Bahagia )
Tentang Fundamental Gerakan Pramuka tersebut dapat dijabarkan sbb :
1. Definisi
a. Pramuka adalah setiap warga negara Indonesia yang secara sukarela aktif dalam pendidikan Kepramukaan serta berusaha mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka.
b. Pendidikan Kepramukaan adalah proses pembentukan kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia pramuka melalui penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.
c. Kepramukaan adalah proses pendidikan nonformal di luar lingkungan sekolah dan diluar linkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka denga Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak, dan budi pekerti luhur (SK Kwarnas No. 231 Tahun 2017)
d. Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan pendidikan Kepramukaan
b. 8 MK (Metode Kepramukaan), meliputi:
1. Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
2. Belajar sambil melakukan;
3. Kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
4. Kegiatan yang menarik dan menantang;
5. Kegiatan di alam terbuka;
6. Kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
7. Penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
8. Satuan terpisah antara putra dan putri.
5. Sistem Among dan Kiasan Dasar
Dalam melaksanakan pendidikan kepramukaan digunakan Sistem Among.
Sistem Among merupakan proses pendidikan kepramukaan yang membentuk peserta didik agar berjiwa merdeka, disiplin, dan mandiri dalam hubungan timbal balik antarmanusia.
Sistem Among memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan diri dengan bimbingan orang dewasa melalui prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan; dan
Tutwuri handayani maksudnya di belakang memberi dorongan ke arah kemandirian yang lebih baik.
. Pengembangan Karakter SESOSIF
Di dalam SKU, SKK, dan SPG mengandung inti SESOSIF, yaitu : Spiritual, Emosional, Sosial, Intelektual, dan Fisik.
Yang kesemuanya itu ditumbuhkembangkan dalam diri seorang pramuka. Keterpaduan kelima area pengembangan diri itu akan mengantarkan sang Pramuka menjadi generasi bangsa yang unggul.
7. Ketrampilan Kepramukaan dan Teknik Kepramukaan
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ATP PPKN.pdf
1. ALUR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Fase E
Kelas 10 SMA
Pada fase ini, peserta didik dapat: Mengidentifikasi pengaruh keanggotaan kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap
pembentukan identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman; dan mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih
produk dalam negeri. Peserta didik juga menginisiasi sebuah kegiatan bersama dan menetapkan tujuan dan target bersama; mengidentifikasi
kekurangan dan kelebihan masing- masing dalam anggota kelompok untuk memenuhi kebutuhannya; dan mengidentifikasi respon terhadap kondisi
dan keadaan yang ada di lingkungan dan masyarakat untuk menghasilkan kondisi dan keadaan yang lebih baik; serta mengidentifikasi hal-hal apa
dianggap penting dan berharga yang dapat diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan di masyarakat luas, dalam skala negara dan Kawasan.
Peserta didik juga menganalisis norma dan aturan, hak dan kewajiban sebagai warga negara yang diatur dalam konstitusi dan norma yang berlaku,
serta dapat mempraktikkannya; mempraktikkan membuat kesepakatan bersama di sekolah terkait dengan norma peserta didik yang harus dipatuhi oleh
seluruh siswa; mengkaji ide-ide para pendiri bangsa tentang rumusan Pancasila dan UUD 1945; serta mencari tumpang tindih, kesesuaian, dan
pertentangan antara satu regulasi dengan regulasi yang setara. Peserta didik juga mengidentifikasi beberapa contoh kasus wilayah yang
diperebutkan berdasarkan fakta dan regulasi; menemukan beberapa praktik baik dan sikap menjaga keutuhan NKRI yang telah dilakukan oleh
orang/kelompok sebelumnya; dan memahami konsep sistem pertahanan dan keamanan Nasional; serta mengidentifikasi peran Indonesia sebagai
negara kesatuan dalam pergaulan antar bangsa dan negara di dunia. Peserta didik juga dapat menelaah penerapan nilai-nilai Pancasila dan
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa; mengidentifikasi perbedaan
2. cara pandang para pendiri bangsa tentang rumusan dan isi Pancasila; dan mengidentifikasi peluang dan tantangan penerapan nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan global; serta menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan kesehariannya sesuai dengan perkembangan dan konteks peserta didik.
Mohon diperhatikan sesuai karakteristik Mata Palejaran PPKn dalam pembelajaran empat elemen yaitu Pancasila, Undang-undang Dasar
Negara Republik Indonesia 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dilaksanakan secara terintegrasi.
ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
PANCASILA Peserta didik dapat
membandingkan
cara pandang para
pendiri bangsa
tentang rumusan
dan isi Pancasila,
mengidentifikasi
peluang dan
tantangan
10.A.1 Peserta didik
membandingkan,
memilih dan meyakinkan
rumusan dan isi
Pancasila menurut para
tokoh yang
menyampaikan pendapat
saat sidang BPUPKI
Bernalar kritis Rumusan dan isi
pancasila
Rumusan , tokoh 1 JP
3. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan global,
dan mengkaji
penerapan niai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan
bermasyarakat dan
berbangsa. Peserta
didik juga dapat
menginisiasi sebuah
kegiatan bersama
dan menetapkan
tujuan dan target
bersama, dan
mengidentifikasi
10.A.2 Peserta didik
mengumpulkan,
menggabungkan dan
menata informasi dari
berbagai media tentang
peluang dan tantangan
penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam
kehidupan
bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara
Kreatif Peluang dan
tantangan
Nilai Pancasila 1 JP
10.A.3 Peserta didik
mengklasifikasi, memilah
dan menunjukkan nilai-
nilai Pancasila dalam
Bernalar kritis Klasifikasi Nilai
Pancasila
Nilai Pancasila 1 JP
4. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
kekurangan dan
kelebihan masing-
masing dalam
anggota kelompok
untuk memenuhi
kebutuhannya.
Peserta didik dapat
menganalisis hal-hal
apa dianggap
penting dan
berharga yang dapat
diberikan kepada
orang-orang yang
membutuhkan di
masyarakat luas,
dalam skala negara
dan Kawasan, dan
kehidupan sehari-hari
secara kontektual
10.A.4 Peserta didik menyusun,
mengkontruksi dan
mengusulkan rencana
aksi penerapan nilai-nilai
Pancasila dalam
lingkungan sekolah,
keluarga dan masyarakat
Beriman dan
bertaqwa
terhadap Tuhan
YME, berahlak
Mulia
Penerapan nilai-nilai
Pancasila
Nilai Pancasila 2 JP
10.A.5 Peserta didik
menginisiasi, merancang
dan memprakarsai
kegiatan bersama
sebagai perwujudan
Bergotong royong Perwujudan
Pelaksanaan nilai-
nilai Pancasila
Nilai Pancasila 1 JP
5. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
menerapkan nilai-
nilai Pancasila dalam
kehidupan
kesehariannya
sesuai dengan
perkembangan dan
konteks peserta
didik.
pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila
10.A.6 Peserta didik
menentukan,
membangun dan
mematuhi target
bersama dalam
penanaman nilai-nilai
Pancasila
Bernalar kritis Penanaman nilai-
nilai Pancasila
Nilai Pancasila 2JP
10.A.7 Peserta didik
mengidentifikasi,
menyeleksi dan
mengasumsikan Peluang
dan tantangan, ancaman
dan gangguan dalam
Beriman dan
bertaqwa
terhadap Tuhan
YME, berahlak
Mulia
Peluang dan
tantangan
Penanaman Nilai
Pancasila
2 JP
6. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
penanaman nilai-nilai
Pancasila
10.A.8 Peserta didik
menganalisis,
menggunakan dan
mengelola nilai-nilai yang
berkembang, dalam
membumikan Pancasila
dalam berbagai aspek
kehidupan.
Kreatif Membumikan
Pancasila
Aspek kehidupan 2 JP
10.A.9 Peserta didik
mengidentifikasi,
menunjukkan dan
membuktikan
mandiri kekurangan dan
kelebihan masing-
masing dalam
anggota kelompok
Nilai Pancasila 2 JP
7. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
kekurangan dan
kelebihan masing-masing
dalam anggota kelompok
untuk memenuhi
kebutuhannya saat
penerapan nilai-nilai
Pancasila
10.A.10 Peserta didik
menelaah,
mengumpulkan dan
menampilkan
penyebab pelanggaran
pelaksanaan Nilai - nilai
Pancasila dalam
kehidupan sehari – hari
Beriman dan
bertaqwa
terhadap Tuhan
YME, berahlak
Mulia
Menelaah penyebab
pelanggaran
Pelaksanaan nilai
Pancasila
Pelanggaran
Nilai Pancasila
2 JP
8. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
10.A.11 Peserta didik
menganalisis,
mengoreksi dan
menekankan hal-hal
dianggap penting dan
berharga yang dapat
diberikan kepada
orang-orang yang
membutuhkan di
masyarakat
Berbalar Kritis Hal penting dan
berharga
Kebutuhan
masyarakat
2 JP
UNDANG-
UNDANG
DASAR
NEGARA
REPUBLIK
Peserta didik dapat
menganalisis norma
dan aturan, hak dan
kewajiban sebagai
warga negara yang
diatur dalam
10.B.1 Peseta didik
menganalisis dengan
mengamati,
menyesuaikan dan
menampilkan
Pelaksanaan norma dan
Berbalar Kritis pelaksanaan norma
dan aturan, hak dan
kewajiban warga
negara
Norma dan
aturan, hak dan
kewajiban warga
negara
2 JP
9. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
INDONESIA
TAHUN 1945
konstitusi dan
norma yang berlaku,
serta dapat
mempraktikkannya,
dan mempraktikkan
membuat
kesepakatan
bersama di sekolah
terkait dengan
norma yang harus
dipatuhi oleh
seluruh peserta.
Peserta didik juga
dapat mengkaji ide-
ide para pendiri
aturan, hak dan
kewajiban warga
negara yang diatur
dalam konstitusi dan
norma yang berlaku
10.B.2 Peserta didik
menemukan,
mengoreksi dan
melaporkan
Pelanggaran norma dan
aturan yang berlaku
dalam kehidupan sehari
hari
Kreatif Menemukan
pelanggaran norma
dan aturan
Norma dan
aturan
2 jp
10. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
bangsa tentang
rumusan Pancasila
dan UUD 1945, dan
mengidentifikasi
tumpang tindih,
kesesuaian, dan
pertentangan antara
satu regulasi dengan
regulasi yang setara.
10.B.3 Peserta didik
mengasosiasikan,
mempraktikkan dan
mengusulkan membuat
kesepakatan bersama
di sekolah terkait
dengan norma yang
harus dipatuhi oleh
seluruh peserta
Bergotong royong Mempratikan
membuat
kesepakatan
bersama
Norma hasil
kesepakatan
bersama
2 jp
10.B.4 Peserta didik
Menggambarkan,
memposisikan dan
menata jalannya sidang
BPUPKI dalam
merumuskan Pancasila
dan UUD Negara
Mandiri Rumusan Pancasila
dan UUD NRI 1945
Pancasila dan
UUD NRI 1945
2 JP
11. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
Republik Indonesia
Tahun 1945
10.B.5 Peserta didik
menguraikan,
mengumpulkan dan
membuktikan latar
belakang
dilaksanakannya
amandemen UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
Bergotong Royong Latar belakang
amandemen UUD NRI
1945
Amandemen
UUD NRI 1945
2 JP
10.B.6 Peserta didik
menyimpulkan,
mengonstruksi dan
Bernalar Kritis Tahapan
amandemen UUD NRI
1945
Amandemen
UUD NRI 1945
2 JP
12. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
membuktikan Tahapan
Amandemen UUD
Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
10.B.7 Peserta didik
menyusun, menseketsa
dan memadukan peta
konsep penyusunan
regulasi antar lembaga
negara di Indonesia
Bernalar kritis Penyusunan regulasi
antar lembaga
negara
Penyusunan
regulasi
2 JP
10.B.8 Peserta didik
menyimpulkan,
membentuk dan
mendukung mekanisme
perumusan regulasi
Bernalar Kritis Mekanisme
perumusan regulasi
Perumusan
regulasi
2 JP
13. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
yang berlaku di
Indonesia
10.B.9 Peserta didik
menyajikan, membuat
dan menata langkah -
langkah yang dilakukan
dalam penyusunan
regulasi, penyelesaian
sengketa jika terjadi
tumpang tindih,
pertentangan antara
satu regulasi dengan
regulasi yang setara
Mandiri Langkah-langkah
dalam penyusunan
regulasi,penyelesaian
sengketa
Sengketa dan
pertentangan
antar regulasi
1 JP
14. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
10.B.10 Peserta didik
menunjukkan,
mengoreksi dan
mempertanyakan
contoh tumpang
tindih, kesesuaian,
dan pertentangan
antara satu regulasi
dengan regulasi yang
setara.
Bernalar Kritis Menunjukkan contoh,
tumpang tindih,
kesesuaian dan
pertentangan
regulasi
regulasi 1 JP
BHINEKA
TUNGGAL
IKA
Peserta didik dapat
mengidentifikasi
pengaruh
keanggotaan
kelompok lokal,
regional, nasional,
dan global terhadap
10.C.1 Peserta didik
mengkritik,
mempresentasikan dan
melengkapi dengan
cara mengidentifikasi
pengaruh keanggotaan
kelompok lokal,
Berbhinekaan
Global
Pembentukan
identitas
Kelompok lokal,
regional,nasional
dan global
4 JP
15. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
pembentukan
identitas; serta
memahami makna
dan nilai dari
keragaman. Peserta
didik dapat
mengidentifikasi
respon terhadap
kondisi dan keadaan
yang ada di
lingkungan dan
masyarakat untuk
menghasilkan
kondisi dan keadaan
yang lebih baik.
Peserta didik juga
dapat
regional, nasional, dan
global terhadap
pembentukan identitas
10.C.2 Peserta didik
menganalisis,
mengumpulkan dan
memilih makna dan
nilai dari keragaman
dalam kehidupan
berbangsa
Beriman dan
Bertakwa
terhadap Tuhan
YME, Berakhlak
mulia
Menganalisis makna
dan nilai dari
keragaman
Nilai, keragaman 2 JP
10.C.3 Peserta didik
menginisiasi,
mengoreksi dan
memilah dengan cara
mengidentifikasi respon
terhadap kondisi dan
Mandiri Mengidentifikasi
respon terhadap
kondisi dan keadaan
Mengidentifikasi
respon terhadap
kondisi dan
keadaan
2 JP
16. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
mengidentifikasi
perlunya melakukan
pertukaran budaya
dan kolaborasi
dalam dunia yang
saling terhubung,
dan mengkaji makna
dan manfaat hidup
dalam kebinekaan,
kaya akan kearifan
lokal, dan memilih
produk dalam
negeri.
keadaan yang ada di
lingkungan dan
masyarakat untuk
menghasilkan kondisi
dan keadaan yang lebih
baik.
10.C.4 Peserta didik
mengidentifikasi,
merancang dan
mendukung pertukaran
budaya dan kolaborasi
dalam dunia yang
saling terhubung
Berbhinekaan
global
Mengidentifikasi
pertukaran budaya
Pertukaran
budaya
2 JP
17. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
10.C.5 Peserta didik mengkaji,
mengumpulkan dan
memadukan makna
dan manfaat hidup
dalam kebinekaan,
kaya akan kearifan
lokal, dan memilih
produk dalam negeri
Berbhinekaan
global
Pertukaran budaya
dan kolaborasi
Kearifan lokal,
produk dalam
negeri
2 JP
10.C.6 Peserta didik
mengasosiasikan,
mengemas dan
menanggapi dampak
pertukaran budaya dan
kolaborasi dalam dunia
yang saling terhubung
Bernalar kritis Dampak pertukaran
budaya
Pertukaran
budaya,
kolaborasi
dalam dunia
2 JP
18. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
10.C.7 Peserta didik
menyajikan,
memanipulasi dan
mengelola hasil diskusi
manfaat dan
keuntungan pertukaran
budaya dan kolaborasi
dalam dunia yang
saling terhubung,
Berbhinekaan
global
Manfaat dan
keuntungan
pertukaran budaya
Kebhinekaan,
kearifan lokal,
produk dalam
negeri
2 JP
10.C.8 Peserta didik
menyajikan,
memadankan dan
menampilkan hasil
kajian makna dan
manfaat hidup dalam
kebinekaan, kaya akan
kearifan lokal, dan
Berbhinekaan
global
Diskusi manfaat dan
keuntungan
pertukaran budaya
Kebhinekaan,
kearifan lokal,
produk dalam
negeri
2 JP
19. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
memilih produk dalam
negeri
NEGARA
KESATUAN
REPUBLIK
INDONESIA
Peserta didik dapat
mengidentifikasi
beberapa contoh
kasus wilayah yang
diperebutkan
berdasarkan fakta
dan regulasi,
menemukan
beberapa praktik
10.D.1 Peserta didik
mengidentifikasikan,
mengilustrasikan dan
membuktikan contoh
kasus wilayah yang
diperebutkan
berdasarkan fakta dan
regulasi,
Bernalar kritis Contoh kasus
wilayah yang
diperebutkan
Kasus wilayah 2 JP
20. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
baik dan sikap
menjaga keutuhan
NKRI yang telah
dilakukan oleh
orang/kelompok
sebelumnya. Peserta
didik juga dapat
memahami konsep
sistem pertahanan
dan keamanan
Nasional, dan
mengidentifikasi
peran Indonesia
sebagai negara
kesatuan dalam
pergaulan antar
10.D.2 Peserta didik
menelaah,
mendemontrasikan dan
mendukung beberapa
praktik baik dan sikap
menjaga keutuhan
NKRI yang telah
dilakukan oleh
orang/kelompok
sebelumnya
Berbhinekaan
global
Praktik baik menjaga
keutuhan NKRI
Keutuhan NKRI 4 JP
10.D.3 Peserta didik
menganalisis,
mengoperasikan dan
meyakini konsep sistem
pertahanan dan
keamanan Nasional
Bernalar kritis Mengidentifikasi
konsep sistem
pertahanan dan
keamanan Nasional
Sistem
pertahanan dan
keamanan
nasional
2 JP
21. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
bangsa dan negara
di dunia
dalam menjaga
keutuhan NKRI
10.D.4 Peserta didik
menyusun, merancang
dan melengkapi
Langkah-langkah
peningkatan sistem
pertahanan dan
keamanan nasional
Kreatif Langkah-langkah
peningkatan sistem
pertahanan dan
keamanan nasional
Sistem
pertahanan dan
keamanan
nasional
2 JP
10.D.5 Peserta didik
menyimpulkan,
mempresentasikan dan
menampilkan hasil
kajian
Hambatan,Tantangan,
Bergotong royong sistem pertahanan
dan keamanan
nasional
Hambatan,
tantangan,
gangguan dan
ancaman
2 JP
22. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
gangguan dan ancaman
dalam pelaksanakan
sistem pertahanan dan
keamanan nasional
10.D.6 Peserta didik
menyimpulkan,
menggunakan dan
mengusulkan upaya -
upaya yang dilakukan
dalam peningkatan
sistem pertahanan dan
keamanan Nasional
Mandiri Upaya peningkatan
sistem pertahanan
dan keamanan
Nasional
sistem
pertahanan dan
keamanan
Nasional
2 JP
23. ELEMEN CAPAIAN
PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KATA KUNCI GLOSARIUM ALOKASI
WAKTU
10.D.7 Peserta didik
mengidentifikasi,
mengumpulkan dan
melaporkan peran
Indonesia sebagai
negara kesatuan dalam
pergaulan antar bangsa
dan negara di dunia
Berbhinekaan
global
Peran Indonesia Peran Indonesia
sebagai negara
kesatuan
2 JP
10.D.8 Peserta didik
memutuskan,
mempresentasikan dan
mendukung hasil
mengembangkan
kerangka berfikir peran
Indonesia sebagai
negara kesatuan dalam
Bernalar kritis Kerangka berfikir
tentang peran
Indonesia
Negara
kesatuan,
pergaulan antar
bangsa
2 JP