Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Dokumen tersebut merangkum tentang formulasi dan pembuatan krim betametason. Krim ini mengandung betametason sebagai zat aktifnya dan beberapa bahan penstabil seperti cetomacrogolum-1000, cetostearylalkohol, parafin cair, dan vaselin album. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pembuatan krim betametason melalui pencampuran dan pengadukan bahan-bahannya hingga membentuk sediaan krim yang homogen.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemSofiaNofianti
1. Dokumen membahas tentang sistem saraf otonom dan obat-obat yang mempengaruhinya. Terdapat obat-obat simpatomimetik, parasimpatomimetik, dan penghambat ganglion.
2. Dibahas pula hubungan antara struktur kimia katekolamin dengan aktivitas obatnya, seperti epinefrin, norepinefrin, dan dopamin. Substitusi gugus hidroksi fenolat dan amina berpengaruh terhadap aktivitas obat.
3. Contoh obat
Ekstraksi herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) dilakukan menggunakan metode ekstraksi dingin berupa maserasi dengan pelarut metanol selama 3 hari. Tujuan ekstraksi ini adalah untuk memperoleh ekstrak dari herba tersebut.
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan tentang uji angka paling mungkin (MPN) bakteri coliform. Dokumen ini membahas tentang sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, serta teknik inokulasi mikroorganisme dengan tujuan mempelajari metode-metode tersebut.
Kimia Farmasi I - Antibiotik - DIII Farmasi - Universitas PekalonganAnna Lisstya
Dokumen tersebut membahas tentang pengantar tentang antibiotik, meliputi definisi, penggolongan, dan metode identifikasi antibiotik secara umum dan khusus. Diuraikan pula ciri khas beberapa golongan antibiotik melalui sifat fisik dan reaksi kimia."
Dokumen tersebut merangkum tentang formulasi dan pembuatan krim betametason. Krim ini mengandung betametason sebagai zat aktifnya dan beberapa bahan penstabil seperti cetomacrogolum-1000, cetostearylalkohol, parafin cair, dan vaselin album. Dokumen ini juga menjelaskan prosedur pembuatan krim betametason melalui pencampuran dan pengadukan bahan-bahannya hingga membentuk sediaan krim yang homogen.
HUBUNGAN STRUKTUR DAN AKTIVITAS OBAT OBAT Periper Nervous SistemSofiaNofianti
1. Dokumen membahas tentang sistem saraf otonom dan obat-obat yang mempengaruhinya. Terdapat obat-obat simpatomimetik, parasimpatomimetik, dan penghambat ganglion.
2. Dibahas pula hubungan antara struktur kimia katekolamin dengan aktivitas obatnya, seperti epinefrin, norepinefrin, dan dopamin. Substitusi gugus hidroksi fenolat dan amina berpengaruh terhadap aktivitas obat.
3. Contoh obat
Ekstraksi herba Putri Malu (Mimosa pudica L.) dilakukan menggunakan metode ekstraksi dingin berupa maserasi dengan pelarut metanol selama 3 hari. Tujuan ekstraksi ini adalah untuk memperoleh ekstrak dari herba tersebut.
Laporan sterilisasi, pembuatan media, dan teknik inokulasiDian Khairunnisa
Laporan praktikum mikrobiologi menjelaskan tentang uji angka paling mungkin (MPN) bakteri coliform. Dokumen ini membahas tentang sterilisasi alat dan bahan, pembuatan media, serta teknik inokulasi mikroorganisme dengan tujuan mempelajari metode-metode tersebut.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi formulasi sediaan steril. Secara singkat, dibahas mengenai definisi steril dan sterilisasi untuk membuat suatu bahan atau sediaan bebas dari mikroorganisme. Jenis-jenis sediaan steril dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan sediaan steril pun dibahas secara ringkas.
Praktikum anatomi dan fisiologi manusia melibatkan penanganan hewan coba mencit. Laporan ini membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prosedur penanganan mencit sebagai hewan percobaan, termasuk cara memegang dan memberikan obat secara oral, intravena, intramuscular, subkutan, dan intraperitoneal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sediaan cair (liquid) yang mencakup definisi, jenis (larutan, suspensi, emulsi), jenis sediaan liquid (obat terlarut, sebagian terlarut, tidak terlarut), keuntungan dan kerugian, metode pembuatan (larutan, suspensi, emulsi), dan contoh formulasi dasar liquid seperti larutan telinga, tetes hidung, kumur, minum, eliksir, sirup.
Laporan praktikum ini membahas tentang uji keberadaan vitamin B pada beberapa sampel menggunakan reaksi kimia antara NaOH, Pb asetat dan sampel yang dipanaskan. Hasilnya menunjukkan sampel vitamin B-IPI mengandung vitamin B sedangkan vitamin C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B.
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Laporan akhir praktikum sediaan solid parasetamol dengan metode granulasi basah yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa farmasi UMM. Granulasi basah digunakan untuk meningkatkan kompaktibilitas dan aliran parasetamol yang buruk dengan menambahkan zat pengikat air untuk membentuk granul."
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Laporan praktikum biokimia mendiskusikan pengaruh pH dan suhu terhadap aktivitas enzim diastase, serta menguji aktivitas enzim amilase pada biji kacang hijau dan tauge. Metode yang digunakan meliputi pengujian iod untuk mendeteksi karbohidrat dan reaksi Benedict untuk mendeteksi monosakarida hasil hidrolisis pati oleh enzim.
Dokumen tersebut merangkum percobaan untuk menentukan efek antidiare dari beberapa obat, yaitu loperamide, rebusan daun jambu biji, dan larutan Na.CMC 1%. Percobaan dilakukan dengan memberikan induksi diare terlebih dahulu menggunakan oleum ricini, kemudian memberikan obat-obatan tersebut untuk mengamati parameter seperti frekuensi defekasi dan konsistensi feses.
Dokumen tersebut membahas tentang teknologi formulasi sediaan steril. Secara singkat, dibahas mengenai definisi steril dan sterilisasi untuk membuat suatu bahan atau sediaan bebas dari mikroorganisme. Jenis-jenis sediaan steril dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan sediaan steril pun dibahas secara ringkas.
Praktikum anatomi dan fisiologi manusia melibatkan penanganan hewan coba mencit. Laporan ini membahas tentang latar belakang, tujuan, dan prosedur penanganan mencit sebagai hewan percobaan, termasuk cara memegang dan memberikan obat secara oral, intravena, intramuscular, subkutan, dan intraperitoneal.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai sediaan cair (liquid) yang mencakup definisi, jenis (larutan, suspensi, emulsi), jenis sediaan liquid (obat terlarut, sebagian terlarut, tidak terlarut), keuntungan dan kerugian, metode pembuatan (larutan, suspensi, emulsi), dan contoh formulasi dasar liquid seperti larutan telinga, tetes hidung, kumur, minum, eliksir, sirup.
Laporan praktikum ini membahas tentang uji keberadaan vitamin B pada beberapa sampel menggunakan reaksi kimia antara NaOH, Pb asetat dan sampel yang dipanaskan. Hasilnya menunjukkan sampel vitamin B-IPI mengandung vitamin B sedangkan vitamin C-IPI dan taoge tidak mengandung vitamin B.
Teks tersebut menjelaskan tentang ekstraksi Soxhlet, yaitu metode ekstraksi yang melibatkan penyaringan berulang-ulang zat aktif dari bahan alam padat menggunakan pelarut organik tertentu. Proses ini memanfaatkan siklus penguapan dan kondensasi pelarut untuk memisahkan komponen yang diinginkan secara berulang hingga hasil ekstraksinya sempurna. Teks tersebut juga menjelaskan prinsip, mekan
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang kromatografi lapis tipis (KLT) yang merupakan salah satu metode kromatografi, dengan menjelaskan sejarah, prinsip kerja, alat-alat, dan teknik standar pemisahan KLT.
Laporan akhir praktikum sediaan solid parasetamol dengan metode granulasi basah yang dilakukan oleh kelompok mahasiswa farmasi UMM. Granulasi basah digunakan untuk meningkatkan kompaktibilitas dan aliran parasetamol yang buruk dengan menambahkan zat pengikat air untuk membentuk granul."
Makalah analisa farmasi kuantitatif spektro uv vis dan fluorometri FARMASI UNSRIElvarinna Permata
Makalah ini membahas tentang spektrofotometri UV dan flouresensi. Dibahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi serapan dalam spektrofotometri UV-VIS, pengaruh polaritas pelarut, dan metode kurva kalibrasi dan satu titik dalam analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri."
Ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas berbagai bentuk sediaan farmasi yang umum digunakan beserta keuntungan dan kerugiannya, seperti tablet, kapsul, pil, larutan, salep, krim, gel, pasta, lotion, injeksi, suppositoria, inhaler, serbuk, tetes, emulsi, dan suspensi.
Biotransformasi toksin merupakan perubahan xenobiotik/toksin oleh enzim tertentu untuk mengubah zat nonpolar menjadi polar dan hidrofil agar dapat diekskresikan. Proses ini terdiri atas absorpsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi yang melibatkan hati, paru-paru, ginjal, dan usus.
Dokumen tersebut membahas tentang biotransformasi toksikan dalam tubuh, dimana toksikan akan mengalami perubahan kimiawi melalui dua tahapan reaksi yaitu fase I dan fase II. Pada fase I terjadi reaksi penguraian seperti oksidasi, reduksi, dan hidrolisis untuk mengubah toksikan menjadi lebih polar. Kemudian pada fase II terjadi reaksi konjugasi dimana hasil fase I akan diikatan dengan senyawa endogen
Dokumen tersebut membahas tentang biomolekul yang merupakan komponen penting dalam sel hidup. Terdapat empat jenis biomolekul utama yaitu karbohidrat, lipid, protein, dan enzim. Karbohidrat berperan sebagai sumber energi, lipid sebagai penyimpan energi, protein sebagai bahan pembangun tubuh, dan enzim sebagai katalis reaksi kimia dalam tubuh.
2_Hubungan struktur kimia dengan proses ME.pptxKelinciNgunut1
Dokumen tersebut membahas tentang proses metabolisme obat di dalam tubuh, termasuk reaksi fase I (reaksi fungsionalisasi seperti oksidasi, reduksi, hidrolisis), reaksi fase II (reaksi konjugasi seperti glukuronidasi, sulfatasi, asetilasi, metilasi), dan proses ekskresi obat melalui paru-paru dan ginjal. Faktor seperti struktur kimia obat, sifat fisikokimia, dan enzim pemetabolisme me
Hemoglobin adalah protein pada sel darah merah yang mengangkut oksigen dan karbondioksida. Kadar hemoglobin normal bervariasi menurut umur, mulai dari 17-22 gram/dl pada bayi baru lahir hingga 11,7-13,8 gram/dl pada perempuan dewasa. Hemoglobin terurai menjadi heme dan globin, dimana heme selanjutnya diubah menjadi bilirubin melalui beberapa tahapan metabolisme di hati. Bilirubin diekskresikan lewat
Proses metabolisme dalam sel melibatkan pertukaran zat dan energi antara sel dan lingkungan sel. Zat yang terdapat dalam cairan sel dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membentuk makromolekul sel melalui proses anabolisme dan katabolisme. Fotosintesis adalah proses penting bagi tumbuhan hijau untuk mengubah CO2 dan air menjadi karbohidrat menggunakan energi cahaya.
Dokumen tersebut membahas tentang lipid dan kolesterol. Lipid dibedakan menjadi lipid sederhana, kompleks, dan prekursor serta derivat. Jenis lipid utama adalah trigliserida, fosfolipid, dan kolesterol. Kolesterol diproduksi dari asam lemak dan memainkan peran penting sebagai komponen membran sel dan prekursor hormon. Kadar kolesterol dipengaruhi oleh asupan makanan, aktivitas fisik, usia, dan faktor genetik.
Protein merupakan polipeptida yang terdiri dari 20 jenis asam amino. Protein memiliki peran penting sebagai enzim, struktur sel, transportasi, dan proses informasi dalam tubuh. Protein dibentuk melalui ikatan peptida antar asam amino dan dapat dikelompokkan menjadi protein serat dan globular.
Dokumen tersebut membahas tentang pencernaan protein di sistem pencernaan manusia, mulai dari lambung hingga penyerapan di usus halus. Protein dicerna menjadi asam amino, dipeptida, dan tripeptida oleh enzim pepsin di lambung dan tripsin, kimotripsin, elastase di usus halus. Hasil pencernaan kemudian diserap dan diangkut ke seluruh tubuh.
3. Membran sel bagian dari sel mengandung
komponen terorganisasi yang dapat
berinteraksi dengan molekul yang kecil
dengan cara yang spesifik
4. DistribusiDistribusi
Distribusi obat: perpindahan obat dan metabolit
dari sirkulasi darah ke suatu tempat di dalam
tubuh (cairan dan jaringan)
Obat berpindah dari cairan ekstra-sel (plasma,
cairan interstisial,limfe) cairan intra-sel
(dalam sel) yaitu organ atau sel yang sakit.
Obat dalam darah dapat mengalami pengikatan
dengan biopolimer sisi kehilangan
Sisi kehilangan: albumin, depo penyimpanan,
sistem enzim
Pengikatan obat bersifat reversible
5. DistribusiDistribusi
Obat bebas (tidak terikat) yang dapat
menembus membran dan menimbulkan
aktivitas
Bila kadar obat bebas menurun, kompleks
protein-obat pecah, sehingga kadar obat
bebas dalam darah tidak berubah
Obat juga dapat mengalami kumulasi
karena afinitas terhadap jaringan tertentu
menilai efek toksik dan efek
samping
6.
7. DistribusiDistribusi
Kecepatan dan besarnya distribusi obat
tergantung pada faktor-faktor sebagai
berikut:
◦ Sifat kimia fisika obat, terutama kelarutan
dalam lemak
◦ Sifat membran biologis
◦ Kecepatan distribusi aliran darah pada jaringan
dan organ tubuh
◦ Ikatan obat dengan sisi kehilangan
◦ Masa atau volume jaringan
13. Durasi Kerja ObatDurasi Kerja Obat
Sifat kelarutan dapat dimodifikasi untuk
memperpanjang duration of action karena
hal ini akan mempengaruhi proses
distribusi obat.
Terdapat beberapa cara memperpanjag
durasi kerja obat
◦ Obat dibuat granul masuk dalam kapsul. Ada
granul yang disalut, ada yang disalut dengan
ketebalan berbeda
14. Durasi Kerja ObatDurasi Kerja Obat
◦ Menguarangi kelarutan dalam air: prokain (lipofil)
dalam sediaan injeksi pakai pelarut minyak +
pemberian i.m/s.c → depo → perlahan lepas →
d.o.a ↑
◦ Modifikasi molekul menjadi lebih lipofil: steroid
dengan gugus OH + asam lemak → ester. >
panjang C > lipofil + pemberian i.m/ s.c → depo
→ hidrolisis perlahan lepas steroid aktif → d.o.a ↑
◦ Bentuk kompleks dengan protein:
insulin+protamin → kompleks kelarutan ↓ →
depo → d.o.a ↑
15. MetabolismeMetabolisme
Prinsip: metabolisme merubah senyawa
menjadi lebih polar agar lebih mudah
dieksresikan dari tubuh
Metabolisme obat melibatkan lebih dari
satu proses kimia dan enzimatik sehingga
akan menghasilkan lebih dari satu
metabolisme
16. MetabolismeMetabolisme
Obat
Feses
Depo
jaringan
Hati
empedu
Reaksi fase I
(bioaktivasi & bioinaktivasi)
• Oksidasi
• Reduksi
• Hidrolisis
Produk polar
Lipofil
Sangat
lipofil
hidrofil
Sangat
hidrofil
urin
Reaksi fase II
(bioinaktivasi)
• Konjugasi
• Metilasi
• Asetilasi
Konjugat
hidrofil
Hidrolisis
seny. lipofil
Tidak
diabsorbsi Ginjal
Siklus
entero
hepatik
Sangat
hidrofil
17. Fase IFase I
Reaksi fungsionalisasi
Gugus polar baru dimasukkan/dibentuk
Melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis
Hasilnya dapat dipakai untuk kelanjutan
(sbg substrat) untuk fase II
Ex: -CH3 -CH→ 2OH/-COOH
Produk jadi > polar dari seny. asal
18. OksidasiOksidasi
Melalui reaksi hidroksilasi, dealkilasi, pembentukan oksida,
desulfurisasi, oksidasi (alkohol dan aldehid), deaminasi
21. Fase IIFase II
Reaksi kondensasi dengan gugus besar (konjugasi)
Substratnya: senyawa induk/hasil fase I
Dikonjugasi dengan senyawa endogen:
glukoronida, ester sulfat, glutation, asam amino,
asam asetat
Gugus yang cocok: alkohol, as. karboksilat, amina
(juga amin heterosiklik), tiol. Jika tidak ada lalui
fase I
Hasilnya senyawa polar ekskresi lewat→
urin/empedu
Metilasi/asetilasi > untuk bioinaktivasi
22. Konjugasi Asam GlukuronatKonjugasi Asam Glukuronat
Konjugasi paling umum:
◦ Banyak gugus fungsi yang dapat berkombinasi
◦ D-asam glukuronat banyak tersedia dalam tubuh
Ikatan yang terbentuk dapat berupa ikatan
O, N, S dan C-glukuronida
◦ O-glukuronida: hidroksil, karboksil
◦ N-glukuronida: arilamin, alkillamin, amida,
sulfonamida, amin tersier
◦ S-glukuronida: propiltiourasil, as.
dietiltiokarbamat
◦ C-glukuronida: fenilbutazon
23. Konjugasi SulfatKonjugasi Sulfat
Terutama terjadi pada senyawa yang
mengandung gugus fenol, kadang-kadang
alkohol, amin aromatik, N-hidroksi
Sulfat sedikit jumlahnya sehingga lebih
khusus untuk senyawa steroid, heparin,
katekolamin dan tiroksin
24. Konjugasi Glisin atau GlutaminKonjugasi Glisin atau Glutamin
Untuk substrat dengan gugus asam
karboksilat, terutama asam aromatik dan
arilalkil
Jumlahnya relatif kecil
25. Konjugasi Glutation atau AsamKonjugasi Glutation atau Asam
MerkapturatMerkapturat
Penting pada proses detoksifikasi seny,
elektrofil reaktif
Elektrofil reaktif menyebabkan kerusakan
jaringan, karsinogenik, mutagenik dan
teratogenik lewat ikatan kovalen dengan
gugus nukleofil pada protein dan asam
nukleat
26. Asetilasi dan MetilasiAsetilasi dan Metilasi
Asetilasi:
◦ Gugus amin primer, sulfonamida, hidrazin (-
NH-NH2), hidrazid (-CONH-NH2) dan amin
alifatik primer
◦ Asetil berasal dari Asetil-CoA
Metilasi:
◦ Metil berasal dari S-adenosilmetionin (SAM)
◦ Metilasi dapat berupa N-metilasi (norefedrin,
nikotin), S-metilasi (gugus –SH) dan O-metilasi
(selektif pada gugus hidroksil katekol)