SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Kelompok : Radioaktif
Anggota :
1. Septia Ambarwati (22/XII IIA 3)
2. Siti Novitasari (23/XII IIA 3)
3. Thalita Alifah Sururi (24/XII IIA 3)
4. Zeni Rahayu Ningtyas (27/XII IIA 3)
5. Zumrotul Husna (28/XII IIA 3)
Radioaktif
Sifat
Manfaat dan
Dampak
Cara
Memperoleh
Keberadaan
Radioaktif adalah unsur yang mempunyai inti tidak stabil. Sejarah penemuan zat
radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895.
Setelah itu, para ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar
tertentu, meskipun pada waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar-
sinar tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya.
Pada tahun 1896, Henri Becquerel, fisikawan Perancis berusaha mendapatkan sinar X
dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan tersebut
dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu, ia sangat terkejut karena bagian
film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari hasil penelitiannya, diketahui
bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat
dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih
dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat
radioaktif. Peristiwa radiasi spontan ini kemudian disebut keradioaktifan, sedangkan zat yang
yang bersifat radioaktif disebut dengan zat radioaktif.
Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre Curie menemukan
unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan radium. Nama unsur polonium
diambil dari nama negara asal Marie Sklodowska Curie, yaitu Polandia, sedangkan nama unsur
radium diambil dari bahasa Yunani “radiare” yang artinya bersinar.
Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan
menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif diberi nama
sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Sinar radioaktif yang bermuatan negatif diberi nama
sinar beta, dan tersusun dari elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan jenis
sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama adalah suatu
bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar X.
1.Sinar gama (γ )1.Sinar gama (γ )
• Sinar ( α ) • Sinar beta (
ß)
• Sinar
gamma (γ )
Sifat-sifat sinar ( α ) sebagai berikut :
1. Bermuatan positif.
2. Merupakan partikel terberat di antara partikel-
partikel yang dihasilkan oleh zat radioaktif.
3. Mempunyai daya tembus paling lemah dan daya
pengion paling kuat.
4. Terdiri atas inti helium(He) bermuatan +2 dan
bermassa 4 sma.
5. Dilambangkan dengan 4 2 ( α ) atau 4 2 He.
6. Dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub
negatif.
Sifat-sifat sinar ( ß ) sebagai berikut :
1. Bermuatan negatif.
2. Mempunyai massa 1/1.836 sma sehingga
dianggap tidak bermassa karena sangat kecil.
3. Dilambangkan 0 -1 ( ß ) atau 0 -1 e.
4. Daya pengionnya lemah dan daya tembusnya
lebih besar daripada sinar alfa ( α ).
5. Dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub
positif.
Sifat-sifat sinar gamma (γ ) sebagai berikut :
1. Tidak bermuatan dan tidak bermassa.
2. Dilambangkan 0 0 γ.
3. Merupakan gelombang elegtromagnetik.
4. Daya tembus paling kuat dan daya
pengionnya paling lemah.
5. Tidak bermuatan listrik sehingga tidak
dibelokkan oleh medan listrik.
Secara umum, sifat-sifat sinar radioaktif sebagai berikut :
1. Dapat mengionkan gas yang
disinari.
2. Mengakibatkan benda-benda
berlapis Zns
berpendar(berfluresensi)
3. Daya tembus besar.
4. Dapat menghitamkan pelat film.
3. Struktur Inti Radioaktif
Berdasarkan hasil penyelidikan Rutherford diketahui bahwa
atom terdiri atas inti dan elektron. Inti atom tersusun dari
nukleon-nukleon yaitu proton yang bermuatan positif dan
neutron. Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah
proton dan neutron tertentu disebut nuklida.
Penggolongan Nuklida(didasarkan komposisinya)
1) Isotop, merupakan nuklida dengan jumlah proton(nomor
atom) sama, tetapi jumlah neutron berbeda.
2) Isobar, merupakan nuklida yang mempunyai jumlah massa
sama, tetapi jumlah proton berbeda.
3) Isoton, merupakan nuklida dengan jumlah neutron sama.
Kestabilan inti
Pita kestabilan inti :
Pita kestabilan inti
merupakan grafik yang
menyatakan hubungan
antara jumlah neutron (N)
dan jumlah proton (Z).
Isotop-isotop unsur yang
terletak pda pita
kestabilan nerupakan
isotop yang stabil,
sedangkan isotop-isotop
unsur yang terletak di luar
pita (di atas atau di
bawah) merupakan isotop
yang bersifat radioaktif.
Pita kestabilan inti
memuat unsur-unsur
bernomor atom 83.
Unsur-unsur bernomor
atom lebih dari 83 selalu
bersifat radioaktif.
Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti.
Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti memiliki jumlah neutron yang lebih besar daripada jumlah
proton. Untuk mencapai kestabilan (menempati pita kestabilan) maka isotop-isotop tersebut harus mengurangi neutron atau
menambah protonnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
Pemancaran elektron
Penangkapan proton
Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti
Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti memiliki jumlah neutron yang lebih kecil daripada jumlah
proton. Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur tersebut harus menambah jumlah neutron atau mengurangi jumlah
protonnya, yaitu dengan cara :
Memancarkan positron
Menangkap elektron
•
Nuklida terdiri atas dua kelompok
yaitu :
Nuklida ringan
Nuklida yang mempunyai
jumlah proton kurang dari
20(Z ≤ 20). Nuklida ini tidak
stabil jika perbandingan
jumlah neutron sama
dengan jumlah protonnya
n;p≠1.
Nuklida Berat
Nuklida yang mempunyai
jumlah proton lebih besar
dari 83(Z > 83). Nuklida ini
tidak ada yang stabil. Hal ini
karena gaya tolak menolak
antarproton sangat kuat
sehingga inti menjadi tidak
stabil. Sementara itu,
nuklida-nuklida yang
mempunyai jumlah proton
≤ 83 ada yang stabil dan ada
yang tidak stabil.
JENIS-JENIS RADIASI SINAR RADIOAKTIF
 Radiasi Partikel Alfa
Radiasi Partikel alfa terjadi pada nuklioda yang tidak stabil dengan Z>83. Nuklida
radioaktif yang memancarkan partikel alfa akan kehilangan dua nomor atom dan
nomor massanya berkurang empat, Nuklida yang memancarkan partikel alfa adalah
yang terletak di sebelah tepi atas kanan pita kestabilan.
 Radiasi Partikel Beta
Partikel beta bermuatan -1 dan dianggap tidak bermassa. Oleh karena itu, pada radiasi
partikel beta sebuah neutron berubah menjadi proton.
Maka dari itu nomor atom unsur bertambah dan nomor massanya tetap. Nuklida yang
memancarkan partikel beta adalah nuklida yang terletak di atas pita kestabilan.
 Radiasi Positron
Positron merupakan elektron positif, dituliskan dengan notasi 0 1 e atau . Positron
terbentuk saat sebuah proton berubah menjadi neutron.
Pada pemancaran positron, sebuah proton akan berubah menjadi neutron sehingga
nomor atom unsur berkurang satu sedangkan nomor massanya tetap. Isotop
radioaktif yang memancarkan positron adalah isotop yang berada di bawah pita
kestabilan, umumnya terbatas pada radioaktifbuatan.
 Radiasi Sinar Gamma
Sinar gamma dihasilkan dari inti yang mengalami eksitasi. Pancaran sinar gamma ini
dilakukan oleh inti untuk mencapai tingkat energi yang lebih stabil. Radiasi sinar
gamma sering menyerrtai radiasi alfa atau beta.
4. Transmutasi IntiTransmutasi inti atau transmutasi nuklir adalah perubahan suatu unsur kimia atau isotop menjadi unsur
kimia atau isotop lain melalui reaksi nuklir. Di alam berlangsung transmutasi nuklir natural yang terjadi
pada unsur radioaktif yang secara spontan meluruh selama kurun waktu bertahun-tahun dan akhirnya
berubah menjadi unsur yang lebih stabil. Transmutasi nuklir buatan dapat dilakukan dengan
menggunakan reaktor fisi, reaktor fusi atau alat pemercepat partikel (particle accelerator). Transmutasi
nuklir buatan dilakukan dengan tujuan mengubah unsur kimia atau radioisotop dengan tujuan tertentu.
Limbah radioaktif yang dihasilkan dari reaktor nuklir yang mempunyai umur sangat panjang dapat saja
ditransmutasikan menjadi radioisotop yang lebih stabil dan memancarkan radioaktivitas dengan umur
yang lebih pendek,untuk mengubah bahan yang tidak dapat membelah menjadi bahan fisil, atau
mengubah radioisotop berumur sangat panjang menjadi radioisotop yang lebih pendek umurnya atau
bahkan menjadi unsur stabil yang tidak memancarkan radioaktif. Bahan yang dapat diubah menjadi
bahan fisil disebut sebagai bahan fertil. Reaksi nuklir transmutasi tersebut diantaranya adalah sebagai
berikut.
Transmutasi bahan fertil (thorium-232 dan uranium-238) menjadi bahan fisil (U-233 dan Pu-
239):0n1 + 90Th232 → 92U233 + 2 -1e0
0n1 + 92U238 → 94Pu239 + 2 -1e0Transmutasi limbah radioaktif berumur
panjang dari kelompok aktinida minor yaitu amerisium-241 (95Am241) menjadi bahan fisil kurium-243
(96Cm243) agar dapat berfisi di dalam reaktor nuklir dari pada meluruh dengan memancarkan radioaktif
yang berbahaya sebagai limbah nuklir:
0n1 + 95Am241 → 96Cm242 + -1e0
0n1 + 96Cm242 → 96Cm243
Secara umum, reaksi transmutasi inti dituliskan sebagai berikut :
X+a Y+b
Reaksi transmutasi di atas dapat dinyatakan secara singkat dengan notasi berikut :
X(a,b)Y Keterangan : X = inti (isotop) sasaran b= partikel hasil
a = partikel penembak Y= inti(isotop) hasil
Next

More Related Content

What's hot

Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktifVIRGAYANI
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopTri Wijayanto
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okGhina Putri
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintsartikot
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif1habib
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktiffarid miftah
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktifelly2011
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1Goodman Butar Butar
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiayunita97544748
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiasanradamanik
 
Zat radioaktif k3 dyah
Zat radioaktif k3 dyahZat radioaktif k3 dyah
Zat radioaktif k3 dyahdyahraf
 

What's hot (20)

Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Unsur radioaktif
Unsur radioaktifUnsur radioaktif
Unsur radioaktif
 
UNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIFUNSUR RADIOAKTIF
UNSUR RADIOAKTIF
 
Radioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotopRadioaktif dan-radioisotop
Radioaktif dan-radioisotop
 
Unsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif okUnsur unsur radioaktif ok
Unsur unsur radioaktif ok
 
Radioaktif ppt
Radioaktif pptRadioaktif ppt
Radioaktif ppt
 
Kimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprintKimia radioaktif yang buat diprint
Kimia radioaktif yang buat diprint
 
Bab 4 unsur radio aktif
Bab 4  unsur radio aktifBab 4  unsur radio aktif
Bab 4 unsur radio aktif
 
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktifKimia inti dan radioaktif-radioaktif
Kimia inti dan radioaktif-radioaktif
 
Kimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktifKimia inti dan radioaktif
Kimia inti dan radioaktif
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
zat radioaktif ppt - kimia dasar 1
 
Peluruhan
PeluruhanPeluruhan
Peluruhan
 
Bahan radioaktif
Bahan radioaktifBahan radioaktif
Bahan radioaktif
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
Kimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimiaKimia Inti dan RadioKimia
Kimia Inti dan RadioKimia
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Zat radioaktif k3 dyah
Zat radioaktif k3 dyahZat radioaktif k3 dyah
Zat radioaktif k3 dyah
 
Kimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimiaKimia inti-dan-radiokimia
Kimia inti-dan-radiokimia
 

Similar to Radioaktif Kelompok

Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfLorryEnjlina
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxElsaAndriani3
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Annis Kenny
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ernhy Hijoe
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Ernhy Hijoe
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxZaidan13
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika intiErnhy Hijoe
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitaskemenag
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktifTeguh Pras
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiafarid miftah
 
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdf
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdfa. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdf
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdfDewaNyomanSadewaA200
 

Similar to Radioaktif Kelompok (20)

Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdfBahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
Bahan Ajar Kimdas 2 Kimia Inti 2023 (Bgn 1).pdf
 
Radioaktif
RadioaktifRadioaktif
Radioaktif
 
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptxdokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
dokumen.tips_xxkimia-radioaktif-ppt.pptx
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1Unsur radioaktif1
Unsur radioaktif1
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1Ppt geiger muller klompok 1
Ppt geiger muller klompok 1
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
Laporan lengkap geiger muller kelompok 1
 
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptxFISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
FISIKA_INTI_KELAS_12_SMA.pptx
 
Makalah fisika inti
Makalah fisika intiMakalah fisika inti
Makalah fisika inti
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Fisika inti
Fisika intiFisika inti
Fisika inti
 
Radioaktivitas
RadioaktivitasRadioaktivitas
Radioaktivitas
 
kimia radiaoktif
kimia radiaoktifkimia radiaoktif
kimia radiaoktif
 
Teori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan RadioaktivitasTeori atom dan Radioaktivitas
Teori atom dan Radioaktivitas
 
RADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.pptRADIOKTIF.ppt
RADIOKTIF.ppt
 
Kimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimiaKimia inti dan radiokimia
Kimia inti dan radiokimia
 
Bab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atomBab 2 inti_atom
Bab 2 inti_atom
 
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdf
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdfa. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdf
a. Pengantar Fisika Inti_ISBN 9786021162798 (1).pdf
 

Recently uploaded

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Radioaktif Kelompok

  • 1.
  • 2. Kelompok : Radioaktif Anggota : 1. Septia Ambarwati (22/XII IIA 3) 2. Siti Novitasari (23/XII IIA 3) 3. Thalita Alifah Sururi (24/XII IIA 3) 4. Zeni Rahayu Ningtyas (27/XII IIA 3) 5. Zumrotul Husna (28/XII IIA 3)
  • 4.
  • 5. Radioaktif adalah unsur yang mempunyai inti tidak stabil. Sejarah penemuan zat radioaktif diawali dengan ditemukannya sinar X oleh Wilhelm Conrad Roentgen pada tahun 1895. Setelah itu, para ilmuwan menyadari bahwa beberapa unsur dapat memancarkan sinar-sinar tertentu, meskipun pada waktu itu para ilmuwan belum memahami hakikat sebenarnya dari sinar- sinar tersebut serta mengapa unsur-unsur memancarkannya. Pada tahun 1896, Henri Becquerel, fisikawan Perancis berusaha mendapatkan sinar X dari suatu batuan yang mengandung garam uranium. Secara tidak sengaja, batuan tersebut dibungkus dengan kertas hitam dan diletakkan di atas plat film itu, ia sangat terkejut karena bagian film pada tempat garam uranium diletakkan menjadi gelap. Dari hasil penelitiannya, diketahui bahwa penyebab gelapnya bagian plat foto adalah radiasi berdaya tembus kuat, bahkan lebih kuat dari sinar X, yang dipancarkan secara spontan oleh garam uranium tanpa harus disinari terlebih dahulu. Radiasi spontan garam uranium terjadi karena mengandung unsur uranium yang bersifat radioaktif. Peristiwa radiasi spontan ini kemudian disebut keradioaktifan, sedangkan zat yang yang bersifat radioaktif disebut dengan zat radioaktif. Pada tahun 1898, Marie Sklodowska Curie dan oleh suaminya, Pierre Curie menemukan unsur radiaktof lainnya dari mineral pitchblende yaitu polonium dan radium. Nama unsur polonium diambil dari nama negara asal Marie Sklodowska Curie, yaitu Polandia, sedangkan nama unsur radium diambil dari bahasa Yunani “radiare” yang artinya bersinar. Pada tahun 1903, Ernest Rutherford mengemukakan bahwa sinar radioaktif dapat dibedakan menjadi dua jenis berdasarkan muatan mereka. Sinar radioaktif yang bermuatan positif diberi nama sinar alfa, dan tersusun dari inti-inti helium. Sinar radioaktif yang bermuatan negatif diberi nama sinar beta, dan tersusun dari elektron-elektron. Sementara itu, Paul Ulrich Villard menemukan jenis sinar radioaktif yang ketiga, yaitu sinar gama yang tidak bermuatan. Sinar gama adalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar X.
  • 6. 1.Sinar gama (γ )1.Sinar gama (γ ) • Sinar ( α ) • Sinar beta ( ß) • Sinar gamma (γ )
  • 7. Sifat-sifat sinar ( α ) sebagai berikut : 1. Bermuatan positif. 2. Merupakan partikel terberat di antara partikel- partikel yang dihasilkan oleh zat radioaktif. 3. Mempunyai daya tembus paling lemah dan daya pengion paling kuat. 4. Terdiri atas inti helium(He) bermuatan +2 dan bermassa 4 sma. 5. Dilambangkan dengan 4 2 ( α ) atau 4 2 He. 6. Dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub negatif.
  • 8. Sifat-sifat sinar ( ß ) sebagai berikut : 1. Bermuatan negatif. 2. Mempunyai massa 1/1.836 sma sehingga dianggap tidak bermassa karena sangat kecil. 3. Dilambangkan 0 -1 ( ß ) atau 0 -1 e. 4. Daya pengionnya lemah dan daya tembusnya lebih besar daripada sinar alfa ( α ). 5. Dibelokkan oleh medan magnet ke arah kutub positif.
  • 9. Sifat-sifat sinar gamma (γ ) sebagai berikut : 1. Tidak bermuatan dan tidak bermassa. 2. Dilambangkan 0 0 γ. 3. Merupakan gelombang elegtromagnetik. 4. Daya tembus paling kuat dan daya pengionnya paling lemah. 5. Tidak bermuatan listrik sehingga tidak dibelokkan oleh medan listrik.
  • 10. Secara umum, sifat-sifat sinar radioaktif sebagai berikut : 1. Dapat mengionkan gas yang disinari. 2. Mengakibatkan benda-benda berlapis Zns berpendar(berfluresensi) 3. Daya tembus besar. 4. Dapat menghitamkan pelat film.
  • 11.
  • 12. 3. Struktur Inti Radioaktif Berdasarkan hasil penyelidikan Rutherford diketahui bahwa atom terdiri atas inti dan elektron. Inti atom tersusun dari nukleon-nukleon yaitu proton yang bermuatan positif dan neutron. Suatu inti atom yang ditandai dengan jumlah proton dan neutron tertentu disebut nuklida. Penggolongan Nuklida(didasarkan komposisinya) 1) Isotop, merupakan nuklida dengan jumlah proton(nomor atom) sama, tetapi jumlah neutron berbeda. 2) Isobar, merupakan nuklida yang mempunyai jumlah massa sama, tetapi jumlah proton berbeda. 3) Isoton, merupakan nuklida dengan jumlah neutron sama.
  • 13.
  • 14. Kestabilan inti Pita kestabilan inti : Pita kestabilan inti merupakan grafik yang menyatakan hubungan antara jumlah neutron (N) dan jumlah proton (Z). Isotop-isotop unsur yang terletak pda pita kestabilan nerupakan isotop yang stabil, sedangkan isotop-isotop unsur yang terletak di luar pita (di atas atau di bawah) merupakan isotop yang bersifat radioaktif. Pita kestabilan inti memuat unsur-unsur bernomor atom 83. Unsur-unsur bernomor atom lebih dari 83 selalu bersifat radioaktif. Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti. Isotop unsur radioaktif yang terletak di atas pita kestabilan inti memiliki jumlah neutron yang lebih besar daripada jumlah proton. Untuk mencapai kestabilan (menempati pita kestabilan) maka isotop-isotop tersebut harus mengurangi neutron atau menambah protonnya. Hal ini dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : Pemancaran elektron Penangkapan proton Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti Isotop unsur radioaktif yang terletak di bawah pita kestabilan inti memiliki jumlah neutron yang lebih kecil daripada jumlah proton. Untuk mencapai kestabilan, unsur-unsur tersebut harus menambah jumlah neutron atau mengurangi jumlah protonnya, yaitu dengan cara : Memancarkan positron Menangkap elektron •
  • 15.
  • 16. Nuklida terdiri atas dua kelompok yaitu : Nuklida ringan Nuklida yang mempunyai jumlah proton kurang dari 20(Z ≤ 20). Nuklida ini tidak stabil jika perbandingan jumlah neutron sama dengan jumlah protonnya n;p≠1. Nuklida Berat Nuklida yang mempunyai jumlah proton lebih besar dari 83(Z > 83). Nuklida ini tidak ada yang stabil. Hal ini karena gaya tolak menolak antarproton sangat kuat sehingga inti menjadi tidak stabil. Sementara itu, nuklida-nuklida yang mempunyai jumlah proton ≤ 83 ada yang stabil dan ada yang tidak stabil.
  • 17. JENIS-JENIS RADIASI SINAR RADIOAKTIF  Radiasi Partikel Alfa Radiasi Partikel alfa terjadi pada nuklioda yang tidak stabil dengan Z>83. Nuklida radioaktif yang memancarkan partikel alfa akan kehilangan dua nomor atom dan nomor massanya berkurang empat, Nuklida yang memancarkan partikel alfa adalah yang terletak di sebelah tepi atas kanan pita kestabilan.  Radiasi Partikel Beta Partikel beta bermuatan -1 dan dianggap tidak bermassa. Oleh karena itu, pada radiasi partikel beta sebuah neutron berubah menjadi proton. Maka dari itu nomor atom unsur bertambah dan nomor massanya tetap. Nuklida yang memancarkan partikel beta adalah nuklida yang terletak di atas pita kestabilan.  Radiasi Positron Positron merupakan elektron positif, dituliskan dengan notasi 0 1 e atau . Positron terbentuk saat sebuah proton berubah menjadi neutron. Pada pemancaran positron, sebuah proton akan berubah menjadi neutron sehingga nomor atom unsur berkurang satu sedangkan nomor massanya tetap. Isotop radioaktif yang memancarkan positron adalah isotop yang berada di bawah pita kestabilan, umumnya terbatas pada radioaktifbuatan.  Radiasi Sinar Gamma Sinar gamma dihasilkan dari inti yang mengalami eksitasi. Pancaran sinar gamma ini dilakukan oleh inti untuk mencapai tingkat energi yang lebih stabil. Radiasi sinar gamma sering menyerrtai radiasi alfa atau beta.
  • 18. 4. Transmutasi IntiTransmutasi inti atau transmutasi nuklir adalah perubahan suatu unsur kimia atau isotop menjadi unsur kimia atau isotop lain melalui reaksi nuklir. Di alam berlangsung transmutasi nuklir natural yang terjadi pada unsur radioaktif yang secara spontan meluruh selama kurun waktu bertahun-tahun dan akhirnya berubah menjadi unsur yang lebih stabil. Transmutasi nuklir buatan dapat dilakukan dengan menggunakan reaktor fisi, reaktor fusi atau alat pemercepat partikel (particle accelerator). Transmutasi nuklir buatan dilakukan dengan tujuan mengubah unsur kimia atau radioisotop dengan tujuan tertentu. Limbah radioaktif yang dihasilkan dari reaktor nuklir yang mempunyai umur sangat panjang dapat saja ditransmutasikan menjadi radioisotop yang lebih stabil dan memancarkan radioaktivitas dengan umur yang lebih pendek,untuk mengubah bahan yang tidak dapat membelah menjadi bahan fisil, atau mengubah radioisotop berumur sangat panjang menjadi radioisotop yang lebih pendek umurnya atau bahkan menjadi unsur stabil yang tidak memancarkan radioaktif. Bahan yang dapat diubah menjadi bahan fisil disebut sebagai bahan fertil. Reaksi nuklir transmutasi tersebut diantaranya adalah sebagai berikut. Transmutasi bahan fertil (thorium-232 dan uranium-238) menjadi bahan fisil (U-233 dan Pu- 239):0n1 + 90Th232 → 92U233 + 2 -1e0 0n1 + 92U238 → 94Pu239 + 2 -1e0Transmutasi limbah radioaktif berumur panjang dari kelompok aktinida minor yaitu amerisium-241 (95Am241) menjadi bahan fisil kurium-243 (96Cm243) agar dapat berfisi di dalam reaktor nuklir dari pada meluruh dengan memancarkan radioaktif yang berbahaya sebagai limbah nuklir: 0n1 + 95Am241 → 96Cm242 + -1e0 0n1 + 96Cm242 → 96Cm243 Secara umum, reaksi transmutasi inti dituliskan sebagai berikut : X+a Y+b Reaksi transmutasi di atas dapat dinyatakan secara singkat dengan notasi berikut : X(a,b)Y Keterangan : X = inti (isotop) sasaran b= partikel hasil a = partikel penembak Y= inti(isotop) hasil
  • 19. Next