SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
Kesiapan Kamar Operasi
danAnestesi Era COVID-
19 dan Menuju “New
Normal”
dr. M. Arief Kurniawan,Sp.An, FIP
COVID-19
Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit
koronavirus 2019 (Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19)
di seluruh dunia untuk semua negara.
Penyebab: virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV-
2.[3] Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di
Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019,
Ditetapkan sebagai pandemi oleh (WHO) pada tanggal 11 Maret
2020.[
Covid-19
Sistematika
1. Enam Sasaran Keselamatan
Pasien
2. Prinsip Pelayanan Anestesi
dan Bedah pada covid-19
3. Adaptasi Kebiasaan baru
ENAM SASARAN
KESELAMATAN
PASIEN
1. Ketepatan identifikasi pasien
2. Peningkatan Komunikasi efektif
3. Peningkatan Keamanan Obat atau High
Alert yang harus dihadapi
4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur,
tepat pasien operasi
5. Pengurangan risiko infeksi terkait
pelayanan Kesehatan
6. Pengurangan risiko pasien jatuh
Prinsip
pelayanan
anestesi dan
bedah pada
masa
pandemi
Covid-19
1. Keselamatan Tenaga Kesehatan
2. Keselamatan Pasien
3. Risiko prosedur yang dapat menginfeksi
tenaga kesehatan
4. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD)
5. Risiko melakukan tindakan pada pasien
covid-19
6. Akses kepada pemeriksaan
laboratorium
Forrester, et.al., Precaution for Operating Room
Members During The Covid-19 Pandemic, J Am Col
Surg, Vol. 230, No. 6, June 2020
Skrining Sars-Cov2 Perioperatif
• ASA and APSF Joint Statement on Perioperative Testing for the COVID-19 Virus
a. Untuk wilayah dengan transmisi tinggi
1. Seluruh pasien harus diskrining adanya gejala-gejala covid-19
2. Seluruh pasien harus menjalani pemeriksaan PCR (tes antibody tidak “reliable” digunakan)
3. Jika pasien yang akan menjalani operasi elektif, maka operasi ditunda hingga pasien sembuh
b. Untuk wilayah dengan transmisi rendah
1. Seluruh pasien harus diskrining gejala covid-19
2. Seluruh pasien yang memiliki gejala, dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut
ASA and APSF Joint Statement on Perioperative Testing for the COVID-19 Virus, https://www.apsf.org/news-updates/asa-and-apsf-joint-statement-on-perioperative-
testing-for-the-covid-19-virus/
Perlindungan
bagi Tenaga
Kesehatan
• Prosedur pembedahan dan anestesi
dapat menimbulkan aerosol –
kewaspadaan transmisi kontak,
droplet, air-borne
1. Seluruh petugas menggunakaakan
APD level 3 (masker N95/PAPR,
gown, faceshield/google, sarung
tangan)
2. Memiliki ruangan khusus untuk
donning dan doffing
3. Staf terlatih menggunakan APD dan
selalu ada buddy untuk memastikan
pemakaian APD yang tepat.
4. Kamar mandi tersedia bagi staff yang
terlibat dalam pembedahan
APD Level 3
• Donning: hand hygiene 
masker N95 
google/face shield 
sarung tangan
• Doffing: lepaskan sarung
tangan lepaskan gaun 
hand hygiene  pindah
ruangan  lepaskan
facesheld/google
lepaskan masker hand
hygiene
CDC – PPE
Note: sesuaikan dengan
kebijakan PPI setempat
Pencegahan
infeksi pada
pelayanan
anestesi dan
bedah
• Kamar Operasi yang didedikasi khusus untuk
pasien Covid-19
- Memiliki tekanan negatif yang dibentuk dari
sumber udara bersih, filtrasi, exhaust dan tertutup.
Tekanan negatif berfungsi untuk mencegah
kontaminasi pada area di luar kamar operasi. Tidak
melindungi staf di dalam kamar operasi
- Terpisah dengan kamar operasi bersih lainnya.
- ACH lebih dari 25 diharapkan mampu mendilusi
partikel droplet di kamar operasi.
- Memastikan tekanan udara di wilayah pasien lebih
positif dari lingkungan sekitar untuk mencegah
infeksi daerah operasi (diperoleh dari laminar flow).
- Protokol pembersihan kamar operasi.
• Terdapat alat kesehatan yang didedikasikan
khusus untuk pelayanan bedah dan anestesi
pasien covid-19, dibersihkan dan dibungkus setiap
kali selesai pembedahan
Park, Jiyeon, et.al, Infection Prevention Measures for Surgical Procedures
during a Middle East Respiratory Syndrome Outbreak in a Tertiary Care Hospital
in South Korea, Scientific Reports, Vol.10 2020
Ruang Donning dan Doffing terpisah
WongJ,GohQY,TanZ,etal.PreparingforaCOVID-19pandemic:a reviewof
operatingroomoutbreakresponsemeasuresinalargetertiaryhospitalin
Singapore..CanJAnaesth.2020;67(6):732-745.doi:10.1007/s12630-020-01620-9
Pencegahan
infeksi pada
pelayanan
anestesi
• Peralatan anestesi yang didedikasikan
khusus untuk pasien covid-19,
dibersihkan dan dibungkus dengan
plastik.
• Merencanakan teknik anestesi yang
mengurangi risiko penularan kepada
nakes (intubasi, ventilasi positif sungkup
muka, suctioning, RJP merupakan AGP)
• Membatasi staf saat intubasi dan
ekstubasi. Kamar operasi tertutup
selama kurang lebih 10 menit, pada
ACH 25
• Menggunakan filter antibacterial pada
sirkuit pernafasan (3buah)
• Minimalisasi penggunaan alkes
reusable.
• Hand Hygiene
• Komunikasi dengan staf : briefing dan
debriefing
Z. Tan et al. / Journal of Cardiothoracic
and Vascular Anesthesia00 (2020) 17
Mesin anestesi
dibersihkan dan
dibungkus dengan
menggunakan plastik
Plastik dibuang dan
mesin anestesi
dibersihkan
Sebelum
operasi Sesudah
operasi
WongJ,GohQY,TanZ,etal.PreparingforaCOVID-19
pandem
ic:areviewofoperatingroomoutbreak
responsem
easures inalargetertiaryhospitalin
Singapore..CanJAnaesth.2020;67(6):732-745.
doi:10.1007/s12630-020-01620-9
Komunikasi = transfer informasi
• Meminimalisasi kontak dengan pasien. Memerlukan perubahan cara
berkomunikasi antar nakes maupun dengan pasien
• Menggunakan berbagai moda alat komunikasi , seperti: IT, Handy Talkie,
Handphone, dsb.
• Terdapat staf yang bertugas sebagai “Runner” yang berada di luar kamar
operasi untuk membantu staf yang melakukan pembedahan.
• Menggunakan checklist sebagai alat bantu staf dalam menghadapi situasi
yang tidak familiar dan mencegah lupa (Peter M Odor, dkk,Anesthesia and Covid-19: Infection Control,
BJA 125(1): 2020)
Check-list
COVID-19
Check List
COVID-19
Peningkatan
kompetensi
staff
• Perubahan pola pendidikan dan pelatihan pada
pandemi covid-19 ini dikarenakan harus
dilakukan dalam waktu cepat.
• Melatih staf untuk siap sedia dalam berbagai
situasi pekerjaan. Staf harus siap menggantikan
staff di suatu unit jika terjadi kekurangan tenaga
akibat overload atau staff yang terinfeksi.
• Peningkatan non-technical skill staff (situation
awareness, pengambilan keputusan, dsb)
• Media dilakukan melalui kuliah, hands-on,
webinar, simulasi dan sebagainya
Simulasi
Adaptasi
Kebiasan Baru
pada pelayanan
Bedah dan
Anestesi
• Protokol Pencegahan infeksi rumah sakit:
mencegah cross contamination dan
memberikan perlindungan tenaga kesehatan
dan pasien
• Metode skrining Sars-Cov2 untuk memisahkan
pasien Covid-19 dengan non-covid-19
 Menggunakan PCR (RT-PCR atau TCM)
• Penyediaan APD level 3 bagi nakes yang
melakukan pembedahan. Perhatikan
lama.
rekomendasi untuk pembedahan dalam waktu
• Unit kamar operasi yang terpisah antara kamar
operasi infeksius dan non infeksius
• Modifikasi sistem komunikasi
antar staf untuk mencegah
cedera pada pasien.
Menggunakan ceklis sebagai
alat bantu
• Peningkatan situation
awareness/non-technical skill
dan kompetensi staf melalui ,
diskusi dan simulasi.
Adaptasi
Kebiasan
Baru pada
pelayanan
Bedah dan
Anestesi
Optimalisasi pasien terkonfirmasi COVID–19
Untuk pasien terkonfirmasi COVID–19, penilaian praoperasi harus fokus pada
mengoptimalkan kondisi pernapasan pasien:
• Menilai jalan napas dengan cermat dan merancang rencana jalan napas.
• Menentukan tingkat keparahan gangguan pernapasan.
• Perhatikan kebutuhan oksigen, x–foto dada, gas darah arteri.
• Mencari tanda kegagalan organ, terutama tanda-tanda syok, gagal hepar,
gagal ginjal
• Tinjau antivirus saat ini untuk menghindari interaksi obat dengan obat
anestesi. Menentukan disposisi pasca operasi pasien, termasuk kebutuhan
akan dukungan perawatan intensif.
General Anestesi
Sebelum induksi
• Memastikan semua staf di teater mengenakan APD yang sesuai sesuai dengan
protokol departemen. Integritas respirator N95 harus diuji dengan uji tekanan positif
dan negatif.
• Menilai ulang risiko infeksi pada pasien dan tingkat tindakan pencegahan yang
diperlukan untuk semua anggota yang terlibat tindakan.
• Berkomunikasi dengan jelas dengan perawat atau asisten anestesi mengenai rencana
jalan napas karena berbicara dan mendengar melalui respirator N95 dan pelindung
wajah mungkin sulit dilakukan.
• Menggunakan laringoskop video dengan disposable bladesuntuk mengoptimalkan
upaya pertama yang terbaik (best first attempt).
• Masukkan filter virus bakteri ke lengan ekspirasi dari 24sirkuit pernapasan terpisah
dari HME.
• Mempertimbangkan penutup disposable pada permukaan guna mengurangi tetesan
dan kontaminasi kontak
General Anestesi
Induksi
Minimalkan jumlah orang di kamar selama induksi dengan melakukan rangkaian
tindakan berikut:
• Intubasi dilakukan oleh praktisi berpengalaman untuk mengurangi upaya dan waktu,
pertimbangkan gloving ganda.
• Pre oksigenasi dengan aliran gas seminimal mungkin yaitu kurang dari 6L/menit,
pastikan seal baik dengan sungkup muka.
• Fentanyl diberikan secara perlahan, dalam alikuot kecil jika diperlukan untuk
mengurangi batuk.
• Manfaatkan induksi urutan cepat untuk mengurangi kebutuhan ventilasi-masker.
• Mempertahakan patensi jalan napas, memastikan onset kelumpuhan sebelum
melakukan intubasi, untuk menghindari batuk.
General Anestesi
Induksi
• Menggunakan pegangan dua tangan untuk mengoptimalkan seal jika ventilasi–
masker menjadi perlu.Minta bantuan dengan bagging, sambil memanfaatkan aliran
terendah. Berikan volume tidal kecil
• Memulai ventilasi tekanan positif hanya setelah manset tabung endotrakeal terinflasi.
• Sarung tangan luar dilepas setelah intubasi jika menggunakan teknik sarung tangan
ganda untuk mengurangi kontaminasi lingkungan.
• Menggunakan pita pre–cut untuk mengamankan tabung endotrakeal.
• Mengofirmasi posisi tube dengan mengamati peningkatan dada bilateral atau
ultrasonografi, karena auskultasi mungkin sulit karena alat pelindung diri.
• Melakukan kebersihan tangan
General Anestesi
Maintenance
Maintenance dilakukan dengan minimalkan pemutusan tabung dan sirkuit.
• Gunakan sistem closed–suctioning jika tersedia.
• Letakkan ventilator dalam keadaan siaga setiap kali pemutusan sirkuit diperlukan,
seperti reposisi tabung. Nyalakan kembali ventilasi mekanis hanya setelah sirkuit
dihubungkan kembali/ditutup.
• Gunakan strategi ventilasi mekanis pelindung paru dengan mempertahankan volume
tidal 5–6 mL/kg. Laju pernapasan ditingkatkan untuk mempertahankan ventilasi
menit, jaga agar tekanan udara puncak tetap di bawah 30 mmHg
General Anestesi
Emergence
• Berikan anti-emetik untuk meminimalkan muntah.
• Memastikan emergence yang halus dan meminimalkan batuk.
• Pasien terkonfirmasi ditempatkan di ruang operasi isolasi untuk perawatan pasca–
anestesi.
• Mengatur penyerahan kasus dengan tim penerima di ruang operasi.
• Ketaatan ketat pada pakaian yang layak di lokasi yang ditentukan, lakukan
kebersihan tangan
Anestesi regional
• Pada beberapa peneliti memperingatkan agar tidak melakukan anestesi
neuraksial karena kekhawatiran risiko teoretis terjadinya infeksi seeding ke
sistem saraf pusat pada pasien viraemik.
• Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa anestesi spinal
mengakibatkan keterlibatan sistem saraf pusat pada pasien dengan human–
immunodeficiency virus(HIV) atau varicella.
• Anestesi spinal dan patches darah epidural telah dilakukan pada pasien
obstetri dengan HIV. Meskipun risiko infeksi SSP masuk akal, tindakan ini
harus dipertimbangkan kembali terhadap risiko melakukan anestesi umum
pada pasien dengan COVID–19.
Anestesi regional
Gunakan kewaspadaan tingkat droplet dan kontak,mengingat kemungkinan
konversi ke anestesi umum jika anestesi regional gagal. Tindakan pencegahan
airborne diperlukan jika pasien membutuhkan oksigen aliran tinggi.
• Masker bedah harus dikenakan oleh pasien selama prosedur.
• Jarum spinal pencil–point digunakan untuk anestesi spinal. Tindakan ini dapat
mengurangi risiko memasukkan material virus kedalam SSP karena terdapat
lebih sedikit coring jaringan dibandingkan dengan jarum spinal cutting tip.
• Pelindung/penutup penuh untuk probe ultrasound untuk meminimalkan
kontaminasi.
• Kebersihan tangan sebelum dan sesudah prosedur
CPR PADA PENDERITA COVID–19
CPR melibatkan serangkaian peristiwa yang meningkatkan risiko
pembentukan aerosol, termasuk suction, ventilasi masker, dan intubasi.
Meskipun risiko penularan penyakit dari kompresi dada dan defibrilasi saja
kurang pasti, setiap upaya resusitasi harus dianggap sebagai pemicu aerosol.
• Pertimbangkan oksigenasi apnoeic daripada memberikan napas melalui bag
valve mask untuk mempertahankan patensi dan ventilasi jalan napas.
• Intubasi awal pada resusitasi untuk mengamankan dan mengisolasi jalan
napas dan kemungkinan pembentukan aerosol.
• Tahan kompresi dada untuk sementara selama intubasi untuk mengurangi
risiko menghirup aerosol infektif oleh klinisi intubasi.
• Mempertimbangkan untuk menggunakan sistem kompresi dada LUCAS
untuk memberikan kompresi otomatis jika tersedia. Ini mengurangi jumlah
tenaga kesehatanyang dibutuhkan berada dekat dengan pasien
Stay Safe, Stay Healthy
Terima kasih

More Related Content

Similar to anestesi pada covid.pptx

Risk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityRisk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityJalinKrakatau
 
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)Syafiq Ali
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxAnisahKireina
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfermasafitri6
 
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptxmiftahuljannah714616
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfssuser1519bc
 
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaprogram PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaamandagiautry
 
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdf
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdfpencegahan_pengendalian_infeksi.pdf
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdfFitriAnggraeni18
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASAfrilyakurniarezki
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxVeroseReza
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20HenriantoKarolusSire
 
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfKEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfMahaendriningtiyastu
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxelvira381479
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPusatPelatihanSDMKes
 
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptxSUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptxDocApizz
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanAulia Risyda Fauzi
 

Similar to anestesi pada covid.pptx (20)

Risk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare FacilityRisk Communication For Healthcare Facility
Risk Communication For Healthcare Facility
 
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.pptKEWASPADAAN STANDAR.ppt
KEWASPADAAN STANDAR.ppt
 
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)
Dentistry post pandemic Covid-19 (BM)
 
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptxSOSIS PPI DOKTER (1).pptx
SOSIS PPI DOKTER (1).pptx
 
BUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptxBUNDLES HAIS KAP.pptx
BUNDLES HAIS KAP.pptx
 
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdfZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
ZOOMINAR 26ULI 2020_Bu Nela.pdf
 
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
1.PENCEGAHAN DAN PENGGENDALIAN INFEKSI puskesmas kebon jeruk 2022 edit.pptx
 
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdfBUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
BUNDLES HAIS FKTP MARET 2023.pdf
 
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaprogram PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
program PPI rs Kandou aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdf
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdfpencegahan_pengendalian_infeksi.pdf
pencegahan_pengendalian_infeksi.pdf
 
PPT HIAs.ppt
PPT HIAs.pptPPT HIAs.ppt
PPT HIAs.ppt
 
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMASPOWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
POWER POINT BUNDEL HAIS PPTDALAM PELAKSANAAN DI PUSKESMAS
 
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptxPEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
PEMAKAIAN APD OPERASI COVID 19.pptx
 
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
Rumitnya permasalahan apd ppni hippii 4 mei 20
 
zoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptxzoominar ppi april 2022.pptx
zoominar ppi april 2022.pptx
 
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdfKEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
KEWASPADAAN BERDASARKAN TRANSMISI.pdf
 
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptxKONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
KONSEP DASAR PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI.pptx
 
Pencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksiPencegahan dan pengendalian infeksi
Pencegahan dan pengendalian infeksi
 
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptxSUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
SUPERVISI fasilitatif praktek dokter umum di era new.pptx
 
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas KesehatanEdaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
Edaran Petunjuk Pencegahan Penularan Covid 19 untuk Petugas Kesehatan
 

Recently uploaded

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfsrirezeki99
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiRizalMalik9
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxkemenaghajids83
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxDianaayulestari2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...nadyahermawan
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfBangKoko
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitaBintangBaskoro1
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxPoliJantung
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanB117IsnurJannah
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...AGHNIA17
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxIrfanNersMaulana
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptssuser551745
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 

Recently uploaded (20)

Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdfAnatomi pada perineum serta anorektal.pdf
Anatomi pada perineum serta anorektal.pdf
 
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase NeurologiReferat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
Referat Penurunan Kesadaran_Stase Neurologi
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptxDAM DALAM IBADAH HAJI  2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
DAM DALAM IBADAH HAJI 2023 BURHANUDDIN_1 (1).pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptxKONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
KONSEP DASAR KEGAWATDARURATAN MATERNAL NEONATAL.pptx
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
399557772-Penyakit-Yang-Bersifat-Simptomatis.pptx PENYAKIT SIMTOMP ADALAH PEN...
 
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdfMODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
MODUL Keperawatan Keluarga pny riyani.pdf
 
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanitapower point kesehatan reproduksi pria dan wanita
power point kesehatan reproduksi pria dan wanita
 
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
KUNCI CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN ABORSI JANIN 087776558899
 
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptxtatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
tatalaksana chest pain dan henti jantung.pptx
 
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatanLogic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
Logic Model perencanaan dan evaluasi kesehatan
 
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
Adaftasi fisiologis neonatus setelah dilahirkan antara lain pernafasan, suhu ...
 
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptxFarmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
Farmakologi Pengelolaan Obat Homecare_pptx
 
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.pptPAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
PAPARAN TENTANG PENYAKIT TUBERKULOSIS.ppt
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 

anestesi pada covid.pptx

  • 1. Kesiapan Kamar Operasi danAnestesi Era COVID- 19 dan Menuju “New Normal” dr. M. Arief Kurniawan,Sp.An, FIP
  • 2. COVID-19 Pandemi Covid-19 adalah peristiwa menyebarnya Penyakit koronavirus 2019 (Coronavirus disease 2019, disingkat Covid-19) di seluruh dunia untuk semua negara. Penyebab: virus korona jenis baru yang diberi nama SARS-CoV- 2.[3] Wabah Covid-19 pertama kali dideteksi di Kota Wuhan, Hubei, Tiongkok pada tanggal 31 Desember 2019, Ditetapkan sebagai pandemi oleh (WHO) pada tanggal 11 Maret 2020.[
  • 4.
  • 5.
  • 6.
  • 7.
  • 8.
  • 9.
  • 10. Sistematika 1. Enam Sasaran Keselamatan Pasien 2. Prinsip Pelayanan Anestesi dan Bedah pada covid-19 3. Adaptasi Kebiasaan baru
  • 11. ENAM SASARAN KESELAMATAN PASIEN 1. Ketepatan identifikasi pasien 2. Peningkatan Komunikasi efektif 3. Peningkatan Keamanan Obat atau High Alert yang harus dihadapi 4. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi 5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan 6. Pengurangan risiko pasien jatuh
  • 12. Prinsip pelayanan anestesi dan bedah pada masa pandemi Covid-19 1. Keselamatan Tenaga Kesehatan 2. Keselamatan Pasien 3. Risiko prosedur yang dapat menginfeksi tenaga kesehatan 4. Ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) 5. Risiko melakukan tindakan pada pasien covid-19 6. Akses kepada pemeriksaan laboratorium
  • 13. Forrester, et.al., Precaution for Operating Room Members During The Covid-19 Pandemic, J Am Col Surg, Vol. 230, No. 6, June 2020
  • 14. Skrining Sars-Cov2 Perioperatif • ASA and APSF Joint Statement on Perioperative Testing for the COVID-19 Virus a. Untuk wilayah dengan transmisi tinggi 1. Seluruh pasien harus diskrining adanya gejala-gejala covid-19 2. Seluruh pasien harus menjalani pemeriksaan PCR (tes antibody tidak “reliable” digunakan) 3. Jika pasien yang akan menjalani operasi elektif, maka operasi ditunda hingga pasien sembuh b. Untuk wilayah dengan transmisi rendah 1. Seluruh pasien harus diskrining gejala covid-19 2. Seluruh pasien yang memiliki gejala, dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut ASA and APSF Joint Statement on Perioperative Testing for the COVID-19 Virus, https://www.apsf.org/news-updates/asa-and-apsf-joint-statement-on-perioperative- testing-for-the-covid-19-virus/
  • 15. Perlindungan bagi Tenaga Kesehatan • Prosedur pembedahan dan anestesi dapat menimbulkan aerosol – kewaspadaan transmisi kontak, droplet, air-borne 1. Seluruh petugas menggunakaakan APD level 3 (masker N95/PAPR, gown, faceshield/google, sarung tangan) 2. Memiliki ruangan khusus untuk donning dan doffing 3. Staf terlatih menggunakan APD dan selalu ada buddy untuk memastikan pemakaian APD yang tepat. 4. Kamar mandi tersedia bagi staff yang terlibat dalam pembedahan
  • 16. APD Level 3 • Donning: hand hygiene  masker N95  google/face shield  sarung tangan • Doffing: lepaskan sarung tangan lepaskan gaun  hand hygiene  pindah ruangan  lepaskan facesheld/google lepaskan masker hand hygiene CDC – PPE Note: sesuaikan dengan kebijakan PPI setempat
  • 17.
  • 18. Pencegahan infeksi pada pelayanan anestesi dan bedah • Kamar Operasi yang didedikasi khusus untuk pasien Covid-19 - Memiliki tekanan negatif yang dibentuk dari sumber udara bersih, filtrasi, exhaust dan tertutup. Tekanan negatif berfungsi untuk mencegah kontaminasi pada area di luar kamar operasi. Tidak melindungi staf di dalam kamar operasi - Terpisah dengan kamar operasi bersih lainnya. - ACH lebih dari 25 diharapkan mampu mendilusi partikel droplet di kamar operasi. - Memastikan tekanan udara di wilayah pasien lebih positif dari lingkungan sekitar untuk mencegah infeksi daerah operasi (diperoleh dari laminar flow). - Protokol pembersihan kamar operasi. • Terdapat alat kesehatan yang didedikasikan khusus untuk pelayanan bedah dan anestesi pasien covid-19, dibersihkan dan dibungkus setiap kali selesai pembedahan
  • 19. Park, Jiyeon, et.al, Infection Prevention Measures for Surgical Procedures during a Middle East Respiratory Syndrome Outbreak in a Tertiary Care Hospital in South Korea, Scientific Reports, Vol.10 2020
  • 20. Ruang Donning dan Doffing terpisah WongJ,GohQY,TanZ,etal.PreparingforaCOVID-19pandemic:a reviewof operatingroomoutbreakresponsemeasuresinalargetertiaryhospitalin Singapore..CanJAnaesth.2020;67(6):732-745.doi:10.1007/s12630-020-01620-9
  • 21. Pencegahan infeksi pada pelayanan anestesi • Peralatan anestesi yang didedikasikan khusus untuk pasien covid-19, dibersihkan dan dibungkus dengan plastik. • Merencanakan teknik anestesi yang mengurangi risiko penularan kepada nakes (intubasi, ventilasi positif sungkup muka, suctioning, RJP merupakan AGP) • Membatasi staf saat intubasi dan ekstubasi. Kamar operasi tertutup selama kurang lebih 10 menit, pada ACH 25 • Menggunakan filter antibacterial pada sirkuit pernafasan (3buah) • Minimalisasi penggunaan alkes reusable. • Hand Hygiene • Komunikasi dengan staf : briefing dan debriefing Z. Tan et al. / Journal of Cardiothoracic and Vascular Anesthesia00 (2020) 17
  • 22. Mesin anestesi dibersihkan dan dibungkus dengan menggunakan plastik Plastik dibuang dan mesin anestesi dibersihkan Sebelum operasi Sesudah operasi WongJ,GohQY,TanZ,etal.PreparingforaCOVID-19 pandem ic:areviewofoperatingroomoutbreak responsem easures inalargetertiaryhospitalin Singapore..CanJAnaesth.2020;67(6):732-745. doi:10.1007/s12630-020-01620-9
  • 23.
  • 24.
  • 25. Komunikasi = transfer informasi • Meminimalisasi kontak dengan pasien. Memerlukan perubahan cara berkomunikasi antar nakes maupun dengan pasien • Menggunakan berbagai moda alat komunikasi , seperti: IT, Handy Talkie, Handphone, dsb. • Terdapat staf yang bertugas sebagai “Runner” yang berada di luar kamar operasi untuk membantu staf yang melakukan pembedahan. • Menggunakan checklist sebagai alat bantu staf dalam menghadapi situasi yang tidak familiar dan mencegah lupa (Peter M Odor, dkk,Anesthesia and Covid-19: Infection Control, BJA 125(1): 2020)
  • 26.
  • 29. Peningkatan kompetensi staff • Perubahan pola pendidikan dan pelatihan pada pandemi covid-19 ini dikarenakan harus dilakukan dalam waktu cepat. • Melatih staf untuk siap sedia dalam berbagai situasi pekerjaan. Staf harus siap menggantikan staff di suatu unit jika terjadi kekurangan tenaga akibat overload atau staff yang terinfeksi. • Peningkatan non-technical skill staff (situation awareness, pengambilan keputusan, dsb) • Media dilakukan melalui kuliah, hands-on, webinar, simulasi dan sebagainya
  • 31. Adaptasi Kebiasan Baru pada pelayanan Bedah dan Anestesi • Protokol Pencegahan infeksi rumah sakit: mencegah cross contamination dan memberikan perlindungan tenaga kesehatan dan pasien • Metode skrining Sars-Cov2 untuk memisahkan pasien Covid-19 dengan non-covid-19  Menggunakan PCR (RT-PCR atau TCM) • Penyediaan APD level 3 bagi nakes yang melakukan pembedahan. Perhatikan lama. rekomendasi untuk pembedahan dalam waktu • Unit kamar operasi yang terpisah antara kamar operasi infeksius dan non infeksius
  • 32. • Modifikasi sistem komunikasi antar staf untuk mencegah cedera pada pasien. Menggunakan ceklis sebagai alat bantu • Peningkatan situation awareness/non-technical skill dan kompetensi staf melalui , diskusi dan simulasi. Adaptasi Kebiasan Baru pada pelayanan Bedah dan Anestesi
  • 33. Optimalisasi pasien terkonfirmasi COVID–19 Untuk pasien terkonfirmasi COVID–19, penilaian praoperasi harus fokus pada mengoptimalkan kondisi pernapasan pasien: • Menilai jalan napas dengan cermat dan merancang rencana jalan napas. • Menentukan tingkat keparahan gangguan pernapasan. • Perhatikan kebutuhan oksigen, x–foto dada, gas darah arteri. • Mencari tanda kegagalan organ, terutama tanda-tanda syok, gagal hepar, gagal ginjal • Tinjau antivirus saat ini untuk menghindari interaksi obat dengan obat anestesi. Menentukan disposisi pasca operasi pasien, termasuk kebutuhan akan dukungan perawatan intensif.
  • 34.
  • 35.
  • 36. General Anestesi Sebelum induksi • Memastikan semua staf di teater mengenakan APD yang sesuai sesuai dengan protokol departemen. Integritas respirator N95 harus diuji dengan uji tekanan positif dan negatif. • Menilai ulang risiko infeksi pada pasien dan tingkat tindakan pencegahan yang diperlukan untuk semua anggota yang terlibat tindakan. • Berkomunikasi dengan jelas dengan perawat atau asisten anestesi mengenai rencana jalan napas karena berbicara dan mendengar melalui respirator N95 dan pelindung wajah mungkin sulit dilakukan. • Menggunakan laringoskop video dengan disposable bladesuntuk mengoptimalkan upaya pertama yang terbaik (best first attempt). • Masukkan filter virus bakteri ke lengan ekspirasi dari 24sirkuit pernapasan terpisah dari HME. • Mempertimbangkan penutup disposable pada permukaan guna mengurangi tetesan dan kontaminasi kontak
  • 37. General Anestesi Induksi Minimalkan jumlah orang di kamar selama induksi dengan melakukan rangkaian tindakan berikut: • Intubasi dilakukan oleh praktisi berpengalaman untuk mengurangi upaya dan waktu, pertimbangkan gloving ganda. • Pre oksigenasi dengan aliran gas seminimal mungkin yaitu kurang dari 6L/menit, pastikan seal baik dengan sungkup muka. • Fentanyl diberikan secara perlahan, dalam alikuot kecil jika diperlukan untuk mengurangi batuk. • Manfaatkan induksi urutan cepat untuk mengurangi kebutuhan ventilasi-masker. • Mempertahakan patensi jalan napas, memastikan onset kelumpuhan sebelum melakukan intubasi, untuk menghindari batuk.
  • 38. General Anestesi Induksi • Menggunakan pegangan dua tangan untuk mengoptimalkan seal jika ventilasi– masker menjadi perlu.Minta bantuan dengan bagging, sambil memanfaatkan aliran terendah. Berikan volume tidal kecil • Memulai ventilasi tekanan positif hanya setelah manset tabung endotrakeal terinflasi. • Sarung tangan luar dilepas setelah intubasi jika menggunakan teknik sarung tangan ganda untuk mengurangi kontaminasi lingkungan. • Menggunakan pita pre–cut untuk mengamankan tabung endotrakeal. • Mengofirmasi posisi tube dengan mengamati peningkatan dada bilateral atau ultrasonografi, karena auskultasi mungkin sulit karena alat pelindung diri. • Melakukan kebersihan tangan
  • 39. General Anestesi Maintenance Maintenance dilakukan dengan minimalkan pemutusan tabung dan sirkuit. • Gunakan sistem closed–suctioning jika tersedia. • Letakkan ventilator dalam keadaan siaga setiap kali pemutusan sirkuit diperlukan, seperti reposisi tabung. Nyalakan kembali ventilasi mekanis hanya setelah sirkuit dihubungkan kembali/ditutup. • Gunakan strategi ventilasi mekanis pelindung paru dengan mempertahankan volume tidal 5–6 mL/kg. Laju pernapasan ditingkatkan untuk mempertahankan ventilasi menit, jaga agar tekanan udara puncak tetap di bawah 30 mmHg
  • 40. General Anestesi Emergence • Berikan anti-emetik untuk meminimalkan muntah. • Memastikan emergence yang halus dan meminimalkan batuk. • Pasien terkonfirmasi ditempatkan di ruang operasi isolasi untuk perawatan pasca– anestesi. • Mengatur penyerahan kasus dengan tim penerima di ruang operasi. • Ketaatan ketat pada pakaian yang layak di lokasi yang ditentukan, lakukan kebersihan tangan
  • 41. Anestesi regional • Pada beberapa peneliti memperingatkan agar tidak melakukan anestesi neuraksial karena kekhawatiran risiko teoretis terjadinya infeksi seeding ke sistem saraf pusat pada pasien viraemik. • Namun, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa anestesi spinal mengakibatkan keterlibatan sistem saraf pusat pada pasien dengan human– immunodeficiency virus(HIV) atau varicella. • Anestesi spinal dan patches darah epidural telah dilakukan pada pasien obstetri dengan HIV. Meskipun risiko infeksi SSP masuk akal, tindakan ini harus dipertimbangkan kembali terhadap risiko melakukan anestesi umum pada pasien dengan COVID–19.
  • 42. Anestesi regional Gunakan kewaspadaan tingkat droplet dan kontak,mengingat kemungkinan konversi ke anestesi umum jika anestesi regional gagal. Tindakan pencegahan airborne diperlukan jika pasien membutuhkan oksigen aliran tinggi. • Masker bedah harus dikenakan oleh pasien selama prosedur. • Jarum spinal pencil–point digunakan untuk anestesi spinal. Tindakan ini dapat mengurangi risiko memasukkan material virus kedalam SSP karena terdapat lebih sedikit coring jaringan dibandingkan dengan jarum spinal cutting tip. • Pelindung/penutup penuh untuk probe ultrasound untuk meminimalkan kontaminasi. • Kebersihan tangan sebelum dan sesudah prosedur
  • 43. CPR PADA PENDERITA COVID–19 CPR melibatkan serangkaian peristiwa yang meningkatkan risiko pembentukan aerosol, termasuk suction, ventilasi masker, dan intubasi. Meskipun risiko penularan penyakit dari kompresi dada dan defibrilasi saja kurang pasti, setiap upaya resusitasi harus dianggap sebagai pemicu aerosol. • Pertimbangkan oksigenasi apnoeic daripada memberikan napas melalui bag valve mask untuk mempertahankan patensi dan ventilasi jalan napas. • Intubasi awal pada resusitasi untuk mengamankan dan mengisolasi jalan napas dan kemungkinan pembentukan aerosol. • Tahan kompresi dada untuk sementara selama intubasi untuk mengurangi risiko menghirup aerosol infektif oleh klinisi intubasi. • Mempertimbangkan untuk menggunakan sistem kompresi dada LUCAS untuk memberikan kompresi otomatis jika tersedia. Ini mengurangi jumlah tenaga kesehatanyang dibutuhkan berada dekat dengan pasien
  • 44. Stay Safe, Stay Healthy Terima kasih