2. DASAR HUKUM
A. Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan
B. Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja
C. Undang-Undang Uap Tahun 1930
D. Peraturan Uap Tahun 1930
E. Permenaker No. Per-03/MEN/1978 tentang
Penunjukkan dan Wewenang serta Kewajiban
Pegawai Pengawas Spesialis K3 dan Ahli K3
F. Permenaker No. Per-02/MEN/1982 tentang
Kualifikasi Juru Las
2
3. DASAR HUKUM
G. Permenaker No. Per-01/MEN/1988 tentang
Kualifikasi dan Syarat-Syarat Operator
Pesawat Uap
H. Permenaker No. Per-37/MEN/2016 tentang
Bejana Tekan dan Tangki Timbun
I. ASME Section I s/d XII
J. Japan Industrial Standard (JIS)
K. Gronslagen
3
5. Latar Belakang
UNSAFE ACT
Tindakan tidak aman dan
beresiko kecelakaan kerja bahkan
kematian apabila mengoperasikan
suatu pesawat uap dan bejana
tekan tanpa adanya pemeriksaan
dan pengujian
UNSAFE CONDITION
Kondisi tidak aman akibat
perlengkapan pengaman tidak
lengkap atau pesawat uap dan
bejana tekan itu sendiri tidak
memenuhi persyaratan layak
pakai dari Petugas yang
berwenang
TENAGA KERJA
BERKOMPETENSI
Penggunaan tehnologi apabila
tidak dibarengi dengan kualitas
SDM yang memadai akan
menjadi penyebab kecelakaan
kerja dan kerugian material
maupun in material. Oleh
karena itu agar mampu
bersaing dan memperbaiki
kualitas diri kami mengikuti
sertifikasi kompetensi “CALON
AHLI K3 PESAWAT UAP DAN
BEJANA TEKAN".
5
7. “
Pemeriksaan Berkas Berikut Data
Tehnis dan Gambar Rencana
Verifikasi ke Lapangan dan
Mencocokkan gambar dengan kondisi
yang ada
Pemeriksaan Visual :
- Pemeriksaan Perlengkapan Pengaman
- Pemeriksaan Bagian-Bagian Pesawat
- Pemeriksaan Kondisi Las-Lasan Secara
Visual
7
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PESAWAT UAP DAN BEJANA BERTEKANAN
8. “
Pengambilan data tehnis
menggunakan alat ukur (Schech
Match, Roll Meter, Hardness Meter,
Hydrostatic Test Pump dan Dye
Penetrant)
Perhitungan Kekuatan Konstruksi
Pengujian Hidrostatik untuk
Mengetahui Adanya Deformasi
atau Kebocoran pada Luas
Permukaan
Steam Test untuk Mengetahui
Fungsi Safety Valve
8
PROSEDUR PEMERIKSAAN DAN PENGUJIAN
PESAWAT UAP DAN BEJANA BERTEKANAN
9. KETEL UAP PIPA AIR
⊷ Wuxi Huanguang Industrial Boiler,
Co., Ltd
⊷ Tahun Pembuatan : 2003
⊷ Lokasi Pembuatan : Jiangsu
⊷ Tekanan Kerja : 10 kg/cm2
⊷ Temperatur : 200oC
⊷ Kapasitas : 110 ton/jam
⊷ Penggunaan Uap untuk Proses
Produksi
9
10. Hasil Perhitungan Data
Konstruksi (Standar JIS)
Tebal Shell
Tactual = 15,91 mm
Tminimum = 15,76 mm
Tminimum < Tactual
15,76 mm < 15,91
mm
Maka Tebal Shell
berikut layak
Tebal Head
Tactual = 15,9 mm
Tminimum = 2,73 mm
Tminimum < Tactual
2,76 mm < 15,9 mm
Maka Tebal Head
berikut layak
Diameter Safety
Valve
Tactual = 86,98 mm
Tminimum = 219 mm
Tminimum < Tactual
86,98 mm < 219 mm
Maka Diamete
Safety Valve berikut
layak
10
11. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian Pemeriksaan
dan Pengujian Ketel Uap Pipa Air di
PT Dian Swastatika Sentosa, kami
sebagai Calon Ahli K3 Pesawat Uap
dan Bejana Tekan menyatakan
bahwa :
Ketel Uap Air tersebut “AMAN DAN
LAYAK DIGUNAKAN”
11
12. BEJANA TEKAN UDARA
⊷ Changzhou Wujin Head
Manufacturing, Co., Ltd
⊷ Tahun Pembuatan : 2013
⊷ Lokasi Pembuatan : Cina
⊷ Tekanan Kerja : 4,2 MPa
⊷ Temperatur :150oC
⊷ Kapasitas : 570 kg/jam
⊷ Penggunaan Udara untuk Proses
Produksi
12
13. Hasil Perhitungan Data
Konstruksi (Standar ASME)
Tebal Shell
Tactual = 11,9 mm
Tminimum = 4,81 mm
Tminimum < Tactual
4,81 mm < 11,9 mm
Maka Tebal Shell berikut
layak
Tebal Head
Tactual = 11,9 mm
Tminimum = 2,36 mm
Tminimum < Tactual
2,36 mm < 11,9 mm
Maka Tebal Head berikut
layak
13
14. Kesimpulan
Dari seluruh rangkaian Pemeriksaan
dan Pengujian Bejana Tekan Udara
di PT Dian Swastatika Sentosa, kami
sebagai Calon Ahli K3 Pesawat Uap
dan Bejana Tekan menyatakan
bahwa :
Bejana Tekan Udara tersebut “AMAN
DAN LAYAK DIGUNAKAN”
14