SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
1. Pelaksanaan dan pengawasan K3 Mekanik merupakan
fungsi Negara.
2. Besarnya angka kecelakaan kerja akibat pemakaian
PTP dan PAA.
3. PTP dan PAA merupakan aspek penting dalam proses
produksi
• Peningkatan Jumlah peralatan/mesin/pesawat.
• Perkembangan jenis peralatan/mesin/pesawat.
• Maraknya peralatan/mesin/pesawat buatan sendiri.
• Maraknya modifikasi peralatan/mesin/pesawat.
• Undang-undang No.1 Tahun 1970
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38
Tahun 2016 ttg PTP
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8
Tahun 2020 ttg PAA
• Melindungi tenaga pekerja atas keselamatan
dalam bekerja
• Terjaminnya orang lain di tempat kerja
• Sumber produksi dapat dipakai dengan aman
dan efesien
PRINSIP DASAR KESELAMATAN KERJA
PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN
SUMBER BAHAYA
• Terjungkit/terguling
• Terjepit / terpotong
• Peledakan / kebakaran
• Tertimpa/ tertimbun
• Roboh
• PAK
• Bagian bergerak
• Bagian yang mempunyai peran
• Bagian yang menanggung beban
• Gas buang, suhu tinggi
• Kebisingan, debu
• Kemampuan/ ketrampilan
 Peralatan
 Operator
Kecelakaan
Potensi Bahaya
Penanggulangan
dan Pencegahan
Analisa
K3 MEKANIK
POTENSI BAHAYA TERKAIT DENGAN PERALATAN
PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI
1. Terjungkit/terguling
2. Terjepit/terpotong
3. Terkena peledakan
4. Terkena mesin roboh
5. Tertimpa/tertimbun
6. Terkena radiasi
7. Penyakit akibat kerja
8. Tersengat aliran listrik
9. Mengalami Luka Bakar
10. Tekena percikan besi cair
11. ….
K3 PTP
PENG. SPESIALIS
PERALATAN
PERSONIL
AK3 PTP
OPERATOR
TEKNISI
RIKSA UJI
STIKER
SUKET
SK SPESIALIS
SKP, LISENSI, SERTIFKAT
LISENSI, SERTIFIKAT
LISENSI, SERTIFIKAT
CHEKLIS RIKSA UJI
TGL PEMERIKSAAN, PEMERIKSA
PEMERIKSA, KADIS
PERENCANAAN
PEMASANGAN
PEMBUATAN
DLL
PEMAKAIAN
PEMERIKSAAN
GAMBAR &
PERHITUNGAN TEKNIS
RIKSA UJI PERTAMA
PENGESAHAN
GAMBAR
RENCANA
SURAT
KETERANGAN
MEMENUHI
SYARAT K3
**) Berlaku Untuk Produk Dalam Negeri Maupun Luat Negeri
PEMERIKSAAN
BERKALA
(1 THN 1 X)
PENGUJIAN
BERKALA
(5 thn 1 x)
• Pengerak mula
• Mesin Perkakas dan produksi
• Transmisi tenaga mekanik; dan
• Tanur (furnace)
a. Pelat nama atau Name Plate (Pasal 15)
b. Alat pengaman (safety device) (pasal tersebar)
c. Alat perlindungan (safety guard) untuk pekerjaan yang menimbulkan
sisa operasi berupa serbuk, serpih, debu, gas, bunga api. (pasal 20)
Contoh alat perlindungan
Dust Collector : untuk yang menghasilkan gas, debu, serbuk, dan
serpihan
Safety Guarding : untuk yang menghasilkan bungan api, geram, dan
serpihan
d. Grounding (pembumian)
e. memiliki rem dan pengunci (pasal 18)
• Berfungsi sebagai pengerak awal atau
sumber tenaga awal
• mengubah suatu bentuk energi menjadi
tenaga mekanik dan digunakan untuk
menggerakan pesawat atau mesin. .
Contoh :
Motor Diesel, Motor Otto, Turbin, kincir angin
Motor Diesel
Generator
KUMPARAN
MAGNET
MAGNET
DIUBAH MENJADI
Steam Turbine
Jet Turbine
Jet Turbine
Pengerak mula (Francis Turbine)
Pengerak mula (Francis Turbine)
A. Name Plate (Pasal 15)
B. Alat pengaman (safety Device)
1) Governor (Pasal31)
2) Regulator (Pasal 34) Untuk motor bakar, harus memiliki
pengatur untuk mengurangin panas mesin (regulator) yang
berfungsi otomatis
3) Emergency stop (Pasal 34)
4) Memiliki rem dan pengunci (pasal 18)
C. Grounding
E. Alat perlindungan
1) Safety Guarding untuk Flywheel
2) Isolasi panas untuk pembuangan
F. Pondasi harus mampu meredam getaran pengerak mula
(Pasal 30)
G. Memiliki sistim pengendali (pasal 37)
H. saluran pembuangan harus menjamin pembuangan
aman(pasal 36)
KEWENANGAN OPERATOR PENGGERAK MULA
a. Operator kelas II
 mengoperasikan penggerak mula sesuai dengan jenis dan kapasitas sama atau
lebih kecil dari 214,47 hp   200 KVA
b. Operator kelas I
 mengoperasikan penggerak mula sesuai dengan jenis dan lebih besar dari 214,47
hp  > 200 KVA
 Mengawasi dan membimbing kegiatan operator Kelas II.
Mesin Perkakas dan produksi
Digunakan untuk membuat, menyiapkan atau membentuk
memotong, mengepres, menarik, menempa, menghancur,
menggiling, menumbuk, merakit, dan/atau memproduksi
barang, bahan, dan produk teknis.
Contoh:
Mesin Produksi : Mesin Pintal, Mesin Pon
Mesin Perkakas : Mesin Bubut, Mesin Bor, Mesin Frais
Mesin perkakas
Mesin Bor
Mesin Bubut
Mesin Frais
MESIN GERINDA CNC
MESIN GERINDA
KONVENSIONAL
a.penutup/pelindung untuk bagian berputar
b.Dust collector
c. Pembuangan cairan pendingin diatur
d.Roda asah harus dipasang dengan 2 flensa
e.Diameter flensa tidak kurang dari 1/3 diameter roda asah
f. Diameter roda asah >50mm, harus dilengkapi dengan alat
perlindungan
g.Bagian yang terexpose hanya 90O dari total roda asah
h.Poros roda asah harus terbuat dari baja
i. Penahan benda kerja harus kuat, dengan celah max 3 mm
j. Kecepatan putaran harus tertulis dalam name plate
a.Penghenti darurat
b.Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area
operasi
c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi saat
angota tubuh masuk area operasi
d.Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada katup2
pengaman
e.Palu tempa harus ditempatkan pada bantalan penganjal, bila
sedang tdk beroprasi
f. Perbaikan dan pengantian palu, palu harus diganjal.
a.Penghenti darurat
b.Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area operasi
c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi saat
angota tubuh masuk area operasi
d.Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada katup2
pengaman
a. Penghenti darurat
b. Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area
operasi
c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi
saat angota tubuh masuk area operasi
d. Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada
katup2 pengaman
e. Pengisi benda kerja harus dilengkapi alat perlindungan
f. Langkah operasi tidak max 6mm
g. Titik operasi harus tertutup dengan alat perlindungan
a.Memiliki dust collector
b.Alat bantu meletakkan benda kerja
c. Alat perlindungan pada corong pengisi
d.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk
yang dapt menghentikan mesin
e.Memiliki alat pengnenti motor pengerak
a.Memiliki dust collector
b.Alat bantu meletakkan benda kerja
c. Alat perlindungan pada corong pengisi
d.Pengisi berbentuk roll harus diberi alat perlindungan
e.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk
yang dapt menghentikan mesin
f. Memiliki alat pengnenti motor pengerak
g.Ruang pengiling untuk bahan yang mudah terbakar, harus
mengunakan bahan yang tdk mudah terbakar
h.Memiliki alat pemisah magnetik untuk memisahkan bahan yang
mudah terbakar dengan bahan logam untuk dimasukan masuk
ke ruang giling
a.Memiliki dust collector
b.Alat bantu meletakkan benda kerja
c. Alat perlindungan pada corong pengisi
d.Pengisi berbentuk roll harus diberi alat perlindungan
e.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk yang
dapt menghentikan mesin
f. Memiliki alat pengnenti motor pengerak
g.Ruang penumbuk untuk bahan yang mudah terbakar, harus
mengunakan bahan yang tdk mudah terbakar
h.Memiliki alat pemisah magnetik untuk memisahkan bahan yang
mudah terbakar dengan bahan logam untuk dimasukan masuk ke
ruang tumbuk.
a.Memiliki ruang bebas min 60 cm
b.Dilengkapi cairan pendingin otomatis
c. Pembuangan cairan pendingin harus diatur
d.Pembuangan limbah sisa operasi harus diatur
a.Memiliki ruang bebas min 60 cm
b.Dilengkapi cairan pendingin otomatis
c.Pembuangan cairan pendingin harus diatur
d.Pembuangan limbah sisa operasi harus
diatur
a.dilengkapi dengan penghenti
b.dilengkapi dengan alat pemutar putaran rol
c.memiliki alat perlindungan yang dapat diatur
secara manual dan otomatis
Transmisi tenaga mekanik
Berfungsi memindahkan daya atau gerak mekanik dari satu
mesin ke mesin lainnya
Contoh :
Transmisi Sabuk, Transmisi Rantai, transmisi roda gigi
Rantai
Sabuk
Roda Gigi
Tanur
Berfungsi Mengolah, Memperbaiki dan
Merubah sifat logam, Barang atau
Produk Teknis
TANUR
BASIC OKSIGEN FURNACE
ELECTRIC ARC FUURNACE
REHEATING FURNACE
BLAST FURNACE
KILN / OVEN
BLAST
FURNACE
Perlengkapan yang harus dimiliki tanur
1. Sistem pendingin
2. Proteksi thd pencemaran lingkungan
3. Tangga /peralatan lainnya tahan terhadap api
4. Pelataran/ tempat kerja harus aman bagi pekerja
 Tangga dan pelataran harus dilengkapi pagar
pengaman dan toeboard
BASIC
OKSIGEN
FURNACE
Syarat Komponen tanur
1.Cerobong – dpt menjamin pembuangan yang sempurna
2.Pintu – dilengkapi bobot imbang & tahan temperatur tinggi
3.Pipa penyalur gas – dilengkapi katup pengaman, dan
pengaman ledakan
4.pengendali - harus dikendalikan dr jarak jauh, dan mampu
memberikan informasi secara akurat.
ELECTRIC
ARC
FURNACE
Syarat operasi tanur
1. Penyalaan brander harus secara aman
2. Tenaga kerja dilarang memasuki area dengan temperatur
> 500C
3. APD untuk tenaga kerja harus sesuai peraturan
perundangan
4. Operator dilarang meningalkan ruang operasi selama
tanur beroperasi
OPERATOR KELAS I
 TANUR KAPASITAS  50 TON
OPERATOR KELAS II
 TANUR KAPASITAS < 50 TON
a. Operator PTP
Bertugas mengoperasikan PTP
b. Teknisi PTP
Bertugas melakukan perawatan, perbaikan dan membantu
riksa uji PTP
c. Ahli K3 Bidang PTP
Bertugas melakukan pemeriksaan dan pengujian PTP
d. Pengawas KK Spesialis PTP
Bertugas melakukan pemeriksaan dan pengujian PTP
Persyaratan Umum
1. Setiap PTP sebelum dapat dioperasikan harus memenuhi
persyaratan K3, yaitu
A. Syarat administratif, dan
B. Syarat teknis
Riksa uji dilakukan oleh Pengawas Spesialis PTP
Syarat Admin Syarat Teknis Memenuh
i
Surat Keterangan
Stiker Pemeriksaan
dan Pengujian
Tidak Memenuhi
1. Perubahan/perbaikan
2. Pelarangan
1. Gambar Konstruksi/instalasi
2. Perhitungan Kekuatan Konstruksi
3. Sertifikat bahan
4. Gambar konstruksi alat perlindungan
5. Gambar konstruksi fondasi
6. Perhitungan kekuatan fondasi
1.Pembuat/pemasang
• Memiliki SKP PJK3 Pembuat atau pemasang PTP
• Memiliki AK3 PTP
• Memiliki Juru Las Kelas 1
1. Bahan dan konstruksi harus kuat dan memenuhi
syarat Perhitungan Kekuatan Konstruksi
2. Memiliki Sertifikat bahan
3. Memiliki name plate
4. bagian yang bergerak dan berbahaya harus
dipasang alat perlindungan
1. Tombol penghenti harus mudah di capai operator
2. Mesin yang berputar harus dilengkapi dengan
pengunci atau rem
3. Memiliki emergency stop
4. Memiliki alat Pengaman & alat perlindungan
5. Kelistrikan sesuai puil
1. Perawatan/ perbaikan PTP harus dalam kondisi
mati
2. Harus diberi tanda pada Pesawat yang sedang
dilakukan Perawatan/perbaikan
3. Dilarang mencuci atau membersihkan dengan
cairan yang mudah terbakar dan beracun
4. Pelumasan, pembersihan pesawat atau mesin dan
pemasangan dilakukan pada saat mesin mati
kecuali dapat dilakukan dengan aman
LOTO (LOCK-OUT TAG-OUT)
1. Pre dan post check
2. Dilarang memindahkan/menonaktifkan alat
pengaman dan alat perlindungan selama pesawat
dioperasikan.
3. Operator dilarang meningalkan PTP pada saat
sedang beroperasi
4. Pengoperasian berdasarkan SOP
5. SOP Pekerjaan-pekerjaan khusus harus memiliki
JSA
1. Memiliki pencahayaan yang cukup
2. Pesawat yang menghasilkan/menimbulkan debu
harus dipasangi dust collector
3. Ruang kerja harus mampu memberikan
perlindungan terhadap panas, debu, dan kebisingan
4. Jarak antar pesawat harus cukup lebar.
5. Harus memiliki
pondasi tersendiri yang
mampu meredam
rambatan getaran ke
pondasi/dinding
bangunan
1. Riksa Uji
• Riksa Uji Pertama dilakukan sebelum alat dapat
dioperasikan.
• Pemeriksaan berkala 1 tahun 1 kali
• Pengujian berkala 5 tahun 1 kali
• Pengujian khusus apabila tejadi perbaikan, modifikasi,
atau kecelakaan
Menunjukan
1. PTP memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat
2. Hasil pemeriksaan dan pengujian
3. Data teknis PTP
4. Identitas alat dan kepemilikan alat
Menunjukan
1. Telah dilakukan Pemeriksaan atau belum
2. Boleh atau tidak alat tersebut dioperasikan
3. Tanggal Pemeriksaan dan Pengujian
4. Pengawas Spesilais yang Memeriksa dan menguji
TERIMA KASIH
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt
1. K3 PTP.ppt

More Related Content

Similar to 1. K3 PTP.ppt

Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptx
Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptxAnalisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptx
Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptxkurniahidayat17
 
Pengantar K3.ppt
Pengantar K3.pptPengantar K3.ppt
Pengantar K3.pptazwararsyad
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiAl Marson
 
2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.pptDimasAnanda18
 
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptxMateri_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptxJumadiSianturi1
 
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdfPortofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdfLalumuhArgianKusuman
 
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptx
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptxBAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptx
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptxNandaYuriHayu
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfssuserae7ca8
 
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 Ketenagakerjaan
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 KetenagakerjaanAnnex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 Ketenagakerjaan
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 KetenagakerjaanCIFOR-ICRAF
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxAndrianS5
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjkisan sell
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjkisan sell
 
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU JenepontoStandar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jenepontomuhammad azhar
 
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifbahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifWandaAfnison2
 
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedungFirmansyah Kusasi
 
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptx
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptxMEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptx
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptxssuseraacb3c
 
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdf
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdfK3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdf
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdfssuser667e661
 

Similar to 1. K3 PTP.ppt (20)

Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptx
Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptxAnalisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptx
Analisa potensi bahaya kebakaran dan ledakan serta langkah-langkahuntuk.pptx
 
PENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPTPENGAWASAN UAP.PPT
PENGAWASAN UAP.PPT
 
Pengantar K3.ppt
Pengantar K3.pptPengantar K3.ppt
Pengantar K3.ppt
 
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan ProduksiK3 Pesawat Tenaga dan Produksi
K3 Pesawat Tenaga dan Produksi
 
2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt2. Peraturan Perundangan.ppt
2. Peraturan Perundangan.ppt
 
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptxMateri_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
Materi_sarana_proteksi_kebakaran_pptx.pptx
 
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdfPortofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
Portofolio POIPPU PT. Artama (Wahyu Eka).pdf
 
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptx
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptxBAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptx
BAHAN PAPARAN TAMBANG BAWAH TANAH KHUSIRO.pptx
 
NOTASI KAPAL (1).pdf
NOTASI KAPAL (1).pdfNOTASI KAPAL (1).pdf
NOTASI KAPAL (1).pdf
 
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdfModul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
Modul Ajar Pneumatik Hidrolik Kur. Merdeka.pdf
 
Laporan wawan
Laporan wawanLaporan wawan
Laporan wawan
 
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 Ketenagakerjaan
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 KetenagakerjaanAnnex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 Ketenagakerjaan
Annex 2-1 Session 1-5 Prinsip 4 Ketenagakerjaan
 
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptxadoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
adoc.pub_keselamatan-kerja-segi-mekanik-dan-elektrik-kuliah.pptx
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Laporan ts mjjk
Laporan ts mjjkLaporan ts mjjk
Laporan ts mjjk
 
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU JenepontoStandar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
Standar operasional prosedur coal handling 2 x135 mw PLTU Jeneponto
 
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotifbahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
bahan ajar mata kuliah dasar-dasar otomotif
 
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
06.teknik perawatan sarana transportasi vertikal dalam bangunan gedung
 
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptx
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptxMEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptx
MEMELIHARA ENGINE BERIKUT KOMPONEN-KOMPONENNYA.PPT.pptx
 
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdf
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdfK3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdf
K3 BEJANA TEKAN - BOILER.pdf
 

More from Wahadi Rantisi

pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxpdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxWahadi Rantisi
 
Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
Penyakit Akibat Kerja (PAK).pptPenyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
Penyakit Akibat Kerja (PAK).pptWahadi Rantisi
 
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptx
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptxPenilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptx
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptxWahadi Rantisi
 
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptxWahadi Rantisi
 

More from Wahadi Rantisi (7)

pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptxpdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
pdf-permenkes-no-52-tahun-2018-pdf.pptx
 
Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
Penyakit Akibat Kerja (PAK).pptPenyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
Penyakit Akibat Kerja (PAK).ppt
 
APAR.ppt
APAR.pptAPAR.ppt
APAR.ppt
 
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptx
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptxPenilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptx
Penilaian Penerapan K3 Perkantoran & Protokol Covid-19 Tahun 2020 (2).pptx
 
SAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptxSAFE DRIVING.pptx
SAFE DRIVING.pptx
 
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx
5.risiko-kesehatan-dan-kecelakaan.pptx
 
B3
B3B3
B3
 

1. K3 PTP.ppt

  • 1.
  • 2.
  • 3. 1. Pelaksanaan dan pengawasan K3 Mekanik merupakan fungsi Negara. 2. Besarnya angka kecelakaan kerja akibat pemakaian PTP dan PAA. 3. PTP dan PAA merupakan aspek penting dalam proses produksi • Peningkatan Jumlah peralatan/mesin/pesawat. • Perkembangan jenis peralatan/mesin/pesawat. • Maraknya peralatan/mesin/pesawat buatan sendiri. • Maraknya modifikasi peralatan/mesin/pesawat.
  • 4. • Undang-undang No.1 Tahun 1970 • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 38 Tahun 2016 ttg PTP • Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 8 Tahun 2020 ttg PAA
  • 5. • Melindungi tenaga pekerja atas keselamatan dalam bekerja • Terjaminnya orang lain di tempat kerja • Sumber produksi dapat dipakai dengan aman dan efesien PRINSIP DASAR KESELAMATAN KERJA
  • 6. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN SUMBER BAHAYA • Terjungkit/terguling • Terjepit / terpotong • Peledakan / kebakaran • Tertimpa/ tertimbun • Roboh • PAK • Bagian bergerak • Bagian yang mempunyai peran • Bagian yang menanggung beban • Gas buang, suhu tinggi • Kebisingan, debu • Kemampuan/ ketrampilan  Peralatan  Operator Kecelakaan Potensi Bahaya Penanggulangan dan Pencegahan Analisa K3 MEKANIK
  • 7. POTENSI BAHAYA TERKAIT DENGAN PERALATAN PESAWAT TENAGA DAN PRODUKSI 1. Terjungkit/terguling 2. Terjepit/terpotong 3. Terkena peledakan 4. Terkena mesin roboh 5. Tertimpa/tertimbun 6. Terkena radiasi 7. Penyakit akibat kerja 8. Tersengat aliran listrik 9. Mengalami Luka Bakar 10. Tekena percikan besi cair 11. ….
  • 8.
  • 9.
  • 10. K3 PTP PENG. SPESIALIS PERALATAN PERSONIL AK3 PTP OPERATOR TEKNISI RIKSA UJI STIKER SUKET SK SPESIALIS SKP, LISENSI, SERTIFKAT LISENSI, SERTIFIKAT LISENSI, SERTIFIKAT CHEKLIS RIKSA UJI TGL PEMERIKSAAN, PEMERIKSA PEMERIKSA, KADIS
  • 11. PERENCANAAN PEMASANGAN PEMBUATAN DLL PEMAKAIAN PEMERIKSAAN GAMBAR & PERHITUNGAN TEKNIS RIKSA UJI PERTAMA PENGESAHAN GAMBAR RENCANA SURAT KETERANGAN MEMENUHI SYARAT K3 **) Berlaku Untuk Produk Dalam Negeri Maupun Luat Negeri PEMERIKSAAN BERKALA (1 THN 1 X) PENGUJIAN BERKALA (5 thn 1 x)
  • 12. • Pengerak mula • Mesin Perkakas dan produksi • Transmisi tenaga mekanik; dan • Tanur (furnace)
  • 13. a. Pelat nama atau Name Plate (Pasal 15) b. Alat pengaman (safety device) (pasal tersebar) c. Alat perlindungan (safety guard) untuk pekerjaan yang menimbulkan sisa operasi berupa serbuk, serpih, debu, gas, bunga api. (pasal 20) Contoh alat perlindungan Dust Collector : untuk yang menghasilkan gas, debu, serbuk, dan serpihan Safety Guarding : untuk yang menghasilkan bungan api, geram, dan serpihan d. Grounding (pembumian) e. memiliki rem dan pengunci (pasal 18)
  • 14. • Berfungsi sebagai pengerak awal atau sumber tenaga awal • mengubah suatu bentuk energi menjadi tenaga mekanik dan digunakan untuk menggerakan pesawat atau mesin. . Contoh : Motor Diesel, Motor Otto, Turbin, kincir angin
  • 17.
  • 18.
  • 24. A. Name Plate (Pasal 15) B. Alat pengaman (safety Device) 1) Governor (Pasal31) 2) Regulator (Pasal 34) Untuk motor bakar, harus memiliki pengatur untuk mengurangin panas mesin (regulator) yang berfungsi otomatis 3) Emergency stop (Pasal 34) 4) Memiliki rem dan pengunci (pasal 18) C. Grounding
  • 25. E. Alat perlindungan 1) Safety Guarding untuk Flywheel 2) Isolasi panas untuk pembuangan F. Pondasi harus mampu meredam getaran pengerak mula (Pasal 30) G. Memiliki sistim pengendali (pasal 37) H. saluran pembuangan harus menjamin pembuangan aman(pasal 36)
  • 26. KEWENANGAN OPERATOR PENGGERAK MULA a. Operator kelas II  mengoperasikan penggerak mula sesuai dengan jenis dan kapasitas sama atau lebih kecil dari 214,47 hp   200 KVA b. Operator kelas I  mengoperasikan penggerak mula sesuai dengan jenis dan lebih besar dari 214,47 hp  > 200 KVA  Mengawasi dan membimbing kegiatan operator Kelas II.
  • 27.
  • 28. Mesin Perkakas dan produksi Digunakan untuk membuat, menyiapkan atau membentuk memotong, mengepres, menarik, menempa, menghancur, menggiling, menumbuk, merakit, dan/atau memproduksi barang, bahan, dan produk teknis. Contoh: Mesin Produksi : Mesin Pintal, Mesin Pon Mesin Perkakas : Mesin Bubut, Mesin Bor, Mesin Frais
  • 29. Mesin perkakas Mesin Bor Mesin Bubut Mesin Frais
  • 30.
  • 31. MESIN GERINDA CNC MESIN GERINDA KONVENSIONAL
  • 32. a.penutup/pelindung untuk bagian berputar b.Dust collector c. Pembuangan cairan pendingin diatur d.Roda asah harus dipasang dengan 2 flensa e.Diameter flensa tidak kurang dari 1/3 diameter roda asah f. Diameter roda asah >50mm, harus dilengkapi dengan alat perlindungan g.Bagian yang terexpose hanya 90O dari total roda asah h.Poros roda asah harus terbuat dari baja i. Penahan benda kerja harus kuat, dengan celah max 3 mm j. Kecepatan putaran harus tertulis dalam name plate
  • 33.
  • 34.
  • 35. a.Penghenti darurat b.Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area operasi c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi saat angota tubuh masuk area operasi d.Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada katup2 pengaman e.Palu tempa harus ditempatkan pada bantalan penganjal, bila sedang tdk beroprasi f. Perbaikan dan pengantian palu, palu harus diganjal.
  • 36.
  • 37.
  • 38. a.Penghenti darurat b.Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area operasi c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi saat angota tubuh masuk area operasi d.Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada katup2 pengaman
  • 39.
  • 40.
  • 41. a. Penghenti darurat b. Alat bantu– untuk mengindari angota tubuh masuk area operasi c. Dilengkapi sensor – untuk mengindari mesin beroperasi saat angota tubuh masuk area operasi d. Mesin dengan tenaga pnumatik/hidrolik, harus ada katup2 pengaman e. Pengisi benda kerja harus dilengkapi alat perlindungan f. Langkah operasi tidak max 6mm g. Titik operasi harus tertutup dengan alat perlindungan
  • 42.
  • 43.
  • 44. a.Memiliki dust collector b.Alat bantu meletakkan benda kerja c. Alat perlindungan pada corong pengisi d.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk yang dapt menghentikan mesin e.Memiliki alat pengnenti motor pengerak
  • 45.
  • 46.
  • 47. a.Memiliki dust collector b.Alat bantu meletakkan benda kerja c. Alat perlindungan pada corong pengisi d.Pengisi berbentuk roll harus diberi alat perlindungan e.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk yang dapt menghentikan mesin f. Memiliki alat pengnenti motor pengerak g.Ruang pengiling untuk bahan yang mudah terbakar, harus mengunakan bahan yang tdk mudah terbakar h.Memiliki alat pemisah magnetik untuk memisahkan bahan yang mudah terbakar dengan bahan logam untuk dimasukan masuk ke ruang giling
  • 48. a.Memiliki dust collector b.Alat bantu meletakkan benda kerja c. Alat perlindungan pada corong pengisi d.Pengisi berbentuk roll harus diberi alat perlindungan e.Bila digerakan dengan abuk, harus ada alat penggeser sabuk yang dapt menghentikan mesin f. Memiliki alat pengnenti motor pengerak g.Ruang penumbuk untuk bahan yang mudah terbakar, harus mengunakan bahan yang tdk mudah terbakar h.Memiliki alat pemisah magnetik untuk memisahkan bahan yang mudah terbakar dengan bahan logam untuk dimasukan masuk ke ruang tumbuk.
  • 49.
  • 50. a.Memiliki ruang bebas min 60 cm b.Dilengkapi cairan pendingin otomatis c. Pembuangan cairan pendingin harus diatur d.Pembuangan limbah sisa operasi harus diatur
  • 51.
  • 52. a.Memiliki ruang bebas min 60 cm b.Dilengkapi cairan pendingin otomatis c.Pembuangan cairan pendingin harus diatur d.Pembuangan limbah sisa operasi harus diatur
  • 53.
  • 54.
  • 55. a.dilengkapi dengan penghenti b.dilengkapi dengan alat pemutar putaran rol c.memiliki alat perlindungan yang dapat diatur secara manual dan otomatis
  • 56. Transmisi tenaga mekanik Berfungsi memindahkan daya atau gerak mekanik dari satu mesin ke mesin lainnya Contoh : Transmisi Sabuk, Transmisi Rantai, transmisi roda gigi
  • 58. Tanur Berfungsi Mengolah, Memperbaiki dan Merubah sifat logam, Barang atau Produk Teknis
  • 59. TANUR BASIC OKSIGEN FURNACE ELECTRIC ARC FUURNACE REHEATING FURNACE BLAST FURNACE KILN / OVEN
  • 61. Perlengkapan yang harus dimiliki tanur 1. Sistem pendingin 2. Proteksi thd pencemaran lingkungan 3. Tangga /peralatan lainnya tahan terhadap api 4. Pelataran/ tempat kerja harus aman bagi pekerja  Tangga dan pelataran harus dilengkapi pagar pengaman dan toeboard
  • 63. Syarat Komponen tanur 1.Cerobong – dpt menjamin pembuangan yang sempurna 2.Pintu – dilengkapi bobot imbang & tahan temperatur tinggi 3.Pipa penyalur gas – dilengkapi katup pengaman, dan pengaman ledakan 4.pengendali - harus dikendalikan dr jarak jauh, dan mampu memberikan informasi secara akurat.
  • 65. Syarat operasi tanur 1. Penyalaan brander harus secara aman 2. Tenaga kerja dilarang memasuki area dengan temperatur > 500C 3. APD untuk tenaga kerja harus sesuai peraturan perundangan 4. Operator dilarang meningalkan ruang operasi selama tanur beroperasi
  • 66. OPERATOR KELAS I  TANUR KAPASITAS  50 TON OPERATOR KELAS II  TANUR KAPASITAS < 50 TON
  • 67.
  • 68. a. Operator PTP Bertugas mengoperasikan PTP b. Teknisi PTP Bertugas melakukan perawatan, perbaikan dan membantu riksa uji PTP c. Ahli K3 Bidang PTP Bertugas melakukan pemeriksaan dan pengujian PTP d. Pengawas KK Spesialis PTP Bertugas melakukan pemeriksaan dan pengujian PTP
  • 69. Persyaratan Umum 1. Setiap PTP sebelum dapat dioperasikan harus memenuhi persyaratan K3, yaitu A. Syarat administratif, dan B. Syarat teknis Riksa uji dilakukan oleh Pengawas Spesialis PTP
  • 70. Syarat Admin Syarat Teknis Memenuh i Surat Keterangan Stiker Pemeriksaan dan Pengujian Tidak Memenuhi 1. Perubahan/perbaikan 2. Pelarangan
  • 71. 1. Gambar Konstruksi/instalasi 2. Perhitungan Kekuatan Konstruksi 3. Sertifikat bahan 4. Gambar konstruksi alat perlindungan 5. Gambar konstruksi fondasi 6. Perhitungan kekuatan fondasi
  • 72. 1.Pembuat/pemasang • Memiliki SKP PJK3 Pembuat atau pemasang PTP • Memiliki AK3 PTP • Memiliki Juru Las Kelas 1
  • 73. 1. Bahan dan konstruksi harus kuat dan memenuhi syarat Perhitungan Kekuatan Konstruksi 2. Memiliki Sertifikat bahan 3. Memiliki name plate 4. bagian yang bergerak dan berbahaya harus dipasang alat perlindungan
  • 74. 1. Tombol penghenti harus mudah di capai operator 2. Mesin yang berputar harus dilengkapi dengan pengunci atau rem 3. Memiliki emergency stop 4. Memiliki alat Pengaman & alat perlindungan 5. Kelistrikan sesuai puil
  • 75. 1. Perawatan/ perbaikan PTP harus dalam kondisi mati 2. Harus diberi tanda pada Pesawat yang sedang dilakukan Perawatan/perbaikan 3. Dilarang mencuci atau membersihkan dengan cairan yang mudah terbakar dan beracun 4. Pelumasan, pembersihan pesawat atau mesin dan pemasangan dilakukan pada saat mesin mati kecuali dapat dilakukan dengan aman
  • 76.
  • 78. 1. Pre dan post check 2. Dilarang memindahkan/menonaktifkan alat pengaman dan alat perlindungan selama pesawat dioperasikan. 3. Operator dilarang meningalkan PTP pada saat sedang beroperasi 4. Pengoperasian berdasarkan SOP 5. SOP Pekerjaan-pekerjaan khusus harus memiliki JSA
  • 79. 1. Memiliki pencahayaan yang cukup 2. Pesawat yang menghasilkan/menimbulkan debu harus dipasangi dust collector 3. Ruang kerja harus mampu memberikan perlindungan terhadap panas, debu, dan kebisingan
  • 80. 4. Jarak antar pesawat harus cukup lebar.
  • 81. 5. Harus memiliki pondasi tersendiri yang mampu meredam rambatan getaran ke pondasi/dinding bangunan
  • 82. 1. Riksa Uji • Riksa Uji Pertama dilakukan sebelum alat dapat dioperasikan. • Pemeriksaan berkala 1 tahun 1 kali • Pengujian berkala 5 tahun 1 kali • Pengujian khusus apabila tejadi perbaikan, modifikasi, atau kecelakaan
  • 83. Menunjukan 1. PTP memenuhi syarat/tidak memenuhi syarat 2. Hasil pemeriksaan dan pengujian 3. Data teknis PTP 4. Identitas alat dan kepemilikan alat
  • 84.
  • 85.
  • 86. Menunjukan 1. Telah dilakukan Pemeriksaan atau belum 2. Boleh atau tidak alat tersebut dioperasikan 3. Tanggal Pemeriksaan dan Pengujian 4. Pengawas Spesilais yang Memeriksa dan menguji
  • 87.