Dokumen tersebut membahas pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Pajak akan menaikkan harga keseimbangan dan menurunkan kuantitas keseimbangan, sementara subsidi akan menurunkan harga keseimbangan dan menaikkan kuantitas keseimbangan. Diberikannya contoh perhitungan pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar pada suatu fungsi permintaan dan penawaran.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak, subsidi, dan keseimbangan pasar untuk dua jenis barang.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, fungsi biaya dan penerimaan, serta analisis pulang pokok.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak, subsidi, dan keseimbangan pasar untuk dua jenis barang.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, fungsi biaya dan penerimaan, serta analisis pulang pokok.
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
Modul ini membahas tentang fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan keseimbangan pasar. Juga dibahas pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Metode yang digunakan adalah analisis matematis dengan menggunakan persamaan-persamaan fungsi dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep ekonomi tersebut.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pajak spesifik, pajak proporsional, dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Pajak dan subsidi mempengaruhi harga dan jumlah keseimbangan di pasar karena mengubah kurva permintaan dan penawaran. Pajak menaikkan harga keseimbangan dan menurunkan jumlah keseimbangan, sementara subsidi melakukan hal sebaliknya. Dokumen ini menggunakan contoh kasus untuk mendemonstrasikan
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Makalah ini membahas fungsi linier dalam matematika ekonomi, termasuk contoh soal pajak dan subsidi serta pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar. Fungsi linier merupakan bentuk hubungan yang sering digunakan untuk menganalisis masalah ekonomi.
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak. Terdapat contoh soal tentang penentuan harga dan jumlah keseimbangan pasar pada berbagai skenario pajak seperti pajak spesifik dan proporsional.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak dan subsidi. Pajak akan menaikkan harga barang, sedangkan subsidi akan menurunkan harga barang. Dibahas pula macam-macam pajak seperti pajak per unit dan pajak persentase beserta contoh perhitungannya.
Surplus konsumen dan produsen merupakan perbedaan antara harga maksimum yang bersedia dibayar/ditawarkan dan harga aktual. Surplus agregat ditunjukkan oleh luas area di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga untuk konsumen, serta di atas kurva penawaran dan di bawah garis harga untuk produsen. Pajak dan subsidi mempengaruhi keseimbangan pasar dengan mengubah harga keseimbangan dan kuantitas.
Dokumen tersebut membahas tentang surplus konsumen dan produsen, yaitu perbedaan antara harga maksimum yang dibayar konsumen/minimum yang diterima produsen dengan harga sebenarnya. Surplus ini dapat dihitung menggunakan rumus luas segitiga dan mempengaruhi keseimbangan pasar. Dokumen juga menjelaskan pengaruh pajak dan subsidi terhadap harga keseimbangan melalui perubahan fungsi permintaan dan penawaran.
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dan penerapannya dalam ekonomi mikro, meliputi konsep fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar, serta pengaruh kebijakan seperti pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar.
Harga keseimbangan adalah harga yang terjadi dari kesepakatan antara produsen dan konsumen dimana produsen bersedia melepas barang dan konsumen bersedia membayar harganya. Harga keseimbangan dapat berubah jika permintaan atau penawaran berubah akibat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kebijakan harga maksimum dan minimum dapat memengaruhi harga keseimbangan dan menimbulkan kelangkaan atau kelebihan pasokan.
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
Modul ini membahas tentang penggunaan fungsi linear dalam ekonomi, termasuk aplikasi fungsi linear untuk menggambarkan fungsi permintaan dan penawaran. Juga dibahas tentang titik keseimbangan pasar dan dampak pajak per unit dan pajak persentase terhadap titik keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut membahas dampak pajak terhadap pelaku pasar dan kesejahteraan masyarakat. Pajak menaikkan harga bagi pembeli dan menurunkan pendapatan penjual, namun pemerintah memperoleh pendapatan untuk membiayai layanan masyarakat. Untuk mengetahui dampaknya secara keseluruhan, perlu dibandingkan antara keuntungan konsumen, produsen, dan pemerintah dengan menggunakan kurva permintaan dan penaw
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dalam ekonomi, khususnya fungsi permintaan dan penawaran serta keseimbangan keduanya. Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara kuantitas yang diminta dengan harga, sedangkan fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan dengan harga. Keseimbangan terjadi ketika harga permintaan sama dengan harga penawaran atau kuantitas permintaan sama dengan kuantitas penawaran. D
Dokumen tersebut membahas model-model ekonomi makro seperti analisis permintaan dan penawaran, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, serta model penentuan pendapatan nasional menurut pendapat John Maynard Keynes.
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
Dokumen menjelaskan tentang aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam konteks pasar keseimbangan. Terdapat penjelasan tentang fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar satu dan dua produk. Juga dijelaskan dampak pajak dan subsidi pemerintah terhadap perubahan keseimbangan pasar.
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan ked
Contoh soal
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd=2P+8, sedangkan penawarannya 6P=2Qs+4. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 6 per unit. Tentukan:
a) Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak
b) Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak
c) Beban pajak yang ditanggung konsumen
d) Beban pajak yang ditanggung produsen
e) Jumlah pajak yang diterima pemerintah
1. Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen
SK =9 – 6.33
SK =2.67
2.Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen
SP =2.5 – 2.67
SP = – 0.17
3.Jumlah Subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
S = 7.67 X 2.5
S=19.175
Kurva Pengaruh pajak pada Keseimbangan Pasar
Kurva Pengaruh subsidi pada Keseimbangan Pasar
FUNGSI BIAYA
• Biaya Tetap (FC): biaya yang dikeluarkan tidak bergantung pada output yang dihasilkan
• Biaya Varibel (VC) : biaya yang dikeluarkan bergantung pada output yang dihasilkan
• Biaya rata-rata (AC) : biaya yang dikeluarkan untuk mengkhasilkan tiap unit produk atau pengeluaran,merupakan hasilbagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan
• Biaya Marjinal (MC) : biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk
KURVA
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
Modul ini membahas tentang fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan keseimbangan pasar. Juga dibahas pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Metode yang digunakan adalah analisis matematis dengan menggunakan persamaan-persamaan fungsi dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep ekonomi tersebut.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pajak spesifik, pajak proporsional, dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Pajak dan subsidi mempengaruhi harga dan jumlah keseimbangan di pasar karena mengubah kurva permintaan dan penawaran. Pajak menaikkan harga keseimbangan dan menurunkan jumlah keseimbangan, sementara subsidi melakukan hal sebaliknya. Dokumen ini menggunakan contoh kasus untuk mendemonstrasikan
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Makalah ini membahas fungsi linier dalam matematika ekonomi, termasuk contoh soal pajak dan subsidi serta pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar. Fungsi linier merupakan bentuk hubungan yang sering digunakan untuk menganalisis masalah ekonomi.
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak. Terdapat contoh soal tentang penentuan harga dan jumlah keseimbangan pasar pada berbagai skenario pajak seperti pajak spesifik dan proporsional.
Dokumen tersebut membahas tentang pajak dan subsidi. Pajak akan menaikkan harga barang, sedangkan subsidi akan menurunkan harga barang. Dibahas pula macam-macam pajak seperti pajak per unit dan pajak persentase beserta contoh perhitungannya.
Surplus konsumen dan produsen merupakan perbedaan antara harga maksimum yang bersedia dibayar/ditawarkan dan harga aktual. Surplus agregat ditunjukkan oleh luas area di bawah kurva permintaan dan di atas garis harga untuk konsumen, serta di atas kurva penawaran dan di bawah garis harga untuk produsen. Pajak dan subsidi mempengaruhi keseimbangan pasar dengan mengubah harga keseimbangan dan kuantitas.
Dokumen tersebut membahas tentang surplus konsumen dan produsen, yaitu perbedaan antara harga maksimum yang dibayar konsumen/minimum yang diterima produsen dengan harga sebenarnya. Surplus ini dapat dihitung menggunakan rumus luas segitiga dan mempengaruhi keseimbangan pasar. Dokumen juga menjelaskan pengaruh pajak dan subsidi terhadap harga keseimbangan melalui perubahan fungsi permintaan dan penawaran.
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dan penerapannya dalam ekonomi mikro, meliputi konsep fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar, serta pengaruh kebijakan seperti pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar.
Harga keseimbangan adalah harga yang terjadi dari kesepakatan antara produsen dan konsumen dimana produsen bersedia melepas barang dan konsumen bersedia membayar harganya. Harga keseimbangan dapat berubah jika permintaan atau penawaran berubah akibat faktor-faktor yang mempengaruhinya. Kebijakan harga maksimum dan minimum dapat memengaruhi harga keseimbangan dan menimbulkan kelangkaan atau kelebihan pasokan.
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
Modul ini membahas tentang penggunaan fungsi linear dalam ekonomi, termasuk aplikasi fungsi linear untuk menggambarkan fungsi permintaan dan penawaran. Juga dibahas tentang titik keseimbangan pasar dan dampak pajak per unit dan pajak persentase terhadap titik keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut membahas dampak pajak terhadap pelaku pasar dan kesejahteraan masyarakat. Pajak menaikkan harga bagi pembeli dan menurunkan pendapatan penjual, namun pemerintah memperoleh pendapatan untuk membiayai layanan masyarakat. Untuk mengetahui dampaknya secara keseluruhan, perlu dibandingkan antara keuntungan konsumen, produsen, dan pemerintah dengan menggunakan kurva permintaan dan penaw
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dalam ekonomi, khususnya fungsi permintaan dan penawaran serta keseimbangan keduanya. Fungsi permintaan menunjukkan hubungan antara kuantitas yang diminta dengan harga, sedangkan fungsi penawaran menunjukkan hubungan antara kuantitas yang ditawarkan dengan harga. Keseimbangan terjadi ketika harga permintaan sama dengan harga penawaran atau kuantitas permintaan sama dengan kuantitas penawaran. D
Dokumen tersebut membahas model-model ekonomi makro seperti analisis permintaan dan penawaran, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, serta model penentuan pendapatan nasional menurut pendapat John Maynard Keynes.
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
Dokumen menjelaskan tentang aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam konteks pasar keseimbangan. Terdapat penjelasan tentang fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar satu dan dua produk. Juga dijelaskan dampak pajak dan subsidi pemerintah terhadap perubahan keseimbangan pasar.
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan ked
Contoh soal
Fungsi permintaan akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan Qd=2P+8, sedangkan penawarannya 6P=2Qs+4. Terhadap barang tersebut dikenakan pajak sebesar 6 per unit. Tentukan:
a) Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak
b) Harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sesudah pajak
c) Beban pajak yang ditanggung konsumen
d) Beban pajak yang ditanggung produsen
e) Jumlah pajak yang diterima pemerintah
1. Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen
SK =9 – 6.33
SK =2.67
2.Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen
SP =2.5 – 2.67
SP = – 0.17
3.Jumlah Subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
S = 7.67 X 2.5
S=19.175
Kurva Pengaruh pajak pada Keseimbangan Pasar
Kurva Pengaruh subsidi pada Keseimbangan Pasar
FUNGSI BIAYA
• Biaya Tetap (FC): biaya yang dikeluarkan tidak bergantung pada output yang dihasilkan
• Biaya Varibel (VC) : biaya yang dikeluarkan bergantung pada output yang dihasilkan
• Biaya rata-rata (AC) : biaya yang dikeluarkan untuk mengkhasilkan tiap unit produk atau pengeluaran,merupakan hasilbagi biaya total terhadap jumlah keluaran yang dihasilkan
• Biaya Marjinal (MC) : biaya tambahan yang dikeluarkan untuk menghasilkan satu unit tambahan produk
KURVA
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
1. Pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan
PASAR
MATEMATIKA BISNIS
Pertemuan Kelima
2. Pengaruh Pajak Terhadap
Keseimbangan Pasar
• Pemerintah mengenakan pajak penjualan
kepada para produsen.
• Pajak penjualan tersebut dinyatakan dengan
tarif pajak (t) = satuan unit uang / satuan unit
barang.
• Pengaruh pajak terhadap keseimbangan harga /
kuantitas di pasar dapat dilihat pada tabel
berikut :
3. Pengaruh Pajak Terhadap
Keseimbangan Pasar
Sebelum Ada
Pajak
Sesudah Ada
Pajak
[tarif pajak (t)]
Fungsi
Permintaan
P = f (Qd) P = f (Qd)
Fungsi
Penawaran
P = f (Qs) P = f (Qs) + t
4. Pajak Spesifik
• Fungsi penawaran sebelum dikenakan pajak :
P = a + b Q
• Fungsi penawaran setelah dikenakan pajak :
P’ = a + b Q + t = (a+t) + bQ
• Beban pajak ditanggung konsumen (tk):
Selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak (P’) dan
harga keseimbangan sebelum pajak (P)
• Beban pajak ditanggung produsen (tp):
Selisih pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang
ditanggung konsumen tp = t - tk
• Pajak yang diterima pemerintah : banyak barang terjual
dikali besar pajak per unit barang T = Q. t
5. Contoh 1
Diketahui suatu perusahaan barang mempunyai,
fungsi permintaan dan fungsi penawaran sebagai
berikut :
D : P = 40 – 2Q dan S : P = Q – 5
Ditanyakan :
a. Bila dikenakan pajak sebesar Rp.3,00 per unit,
tentukan keseimbangan sebelum dan setelah pajak
b. - Tarif Pajak dan total pajak yang dibayar konsumen
- Tarif Pajak dan total pajak yang dibayar produsen
- Total pajak yang diterima pemerintah
c. Gambar grafiknya
6. Jawab
a. Keseimbangan Pasar
• Keseimbangan pasar sebelum ada pajak
D = S
40 – 2Q = Q – 5
– 2Q – Q = – 5 – 40
– 3Q = – 45
Q = 15 → Qe = 15
S : P = Q – 5
P = 15 – 5
P = 10 → Pe = 10
7. • Keseimbangan pasar setelah ada pajak
S’ : P + t → P = Q – 5 + 3
S’ : P = Q – 2
D = S’
40 – 2Q = Q – 2
– 2Q – Q = – 2 – 40
– 3Q = – 42
Q = 14 → Qe’ = 14
S’ : P = Q – 2
P = 14 – 2
P = 12 → Pe’ = 12
8. • Adanya pengenaan pajak dari pemerintah
kepada produsen ternyata mengakibatkan :
1. Keseimbangan harga setelah ada pajak lebih
tinggi dari pada keseimbangan harga sebelum
pajak : Pe’ = 12 → Pe = 10
2. Keseimbangan kuantitas setelah ada pajak
lebih rendah dari pada keseimbangan
kuantitas sebelum pajak : Qe’ = 14 → Qe = 15
9. b. Tarif pajak dan total pajak
• Tarip pajak yang dikenakan oleh pemerintah
kepada produsen t = Rp 3 / unit.
• Akan tetapi sebagian dari pajak tersebut
dibebankan kepada konsumen.
• Beban tarif pajak yang dibebankan kepada
konsumen terasa dengan adanya kenaikan
keseimbangan harga dari Pe = 10 menjadi
Pe’ = 12.
• Maka besarnya tarif pajak dan total pajak
untuk produsen dan konsumen adalah
sebagai berikut :
10. Tarif Pajak Total Pajak
Tarif pajak yang
dibebankan produsen
kepada konsumen :
tk = Pe’ – Pe = 12 – 10 = 2
Total pajak yang berasal
dari konsumen :
Tk = tk x Qe’=2 x 14 = 28
Tarif pajak yang
ditanggung produsen :
tp = t – tk = 3 – 2 = 1
Total pajak yang berasal
dari produsen :
Tp = tp x Qe’=1 x 14 = 14
Tarif pajak yang dikenakan
pemerintah kepada
produsen :
t = 3 / unit
Total pajak yang
diterima pemerintah :
T = t x Qe’ = 3 x 14 = 42
12. • Pemerintah memberikan subsidi kepada para
produsen.
• Subsidi tersebut dinyatakan dengan tarif
subsidi (s) = satuan unit uang / satuan unit
barang.
• Pengaruh subsidi terhadap keseimbangan
harga / kuantitas di pasar dapat dilihat pada
tabel berikut :
Pengaruh Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar
13. Pajak Proporsional
• Pajak yang ditetapkan berdasarkan persentase
tertentu dari harga jual, bukan ditetapkan
spesifik misal Rp. 5,- tiap unit.
• Fungsi penawaran sebelum pajak :
• P = a+bQ atau Q= -a/b + P/b
• Fungsi penawaran setelah pajak proporsional :
• P = a+bQ+tP, t dalam %
• P = (a+bQ)/(1-t) atau Q = [(1-t)P-a]/b
14. contoh
• Jika permintaan P = 15 – Q dan
• penawaran P = 3+0,5Q dan pajak dari
pemerintah sebesar 25% dari harga jual.
Hitung harga dan jumlah barang pada
keseimbangan tanpa pajak serta dengan
pajak.
• Jawab
• Sebelum pajak 15-Q=3+0,5Q
• Q=12/1,5 = 8 dan P=15-8=7
15. • Sesudah pajak : t= 25%p
• P= 3+0,5Q+0,25P
• 0,75P = 3+0,5Q ATAU P = 4+2/3 Q
• Keseimbangan pasar :
• 4+2/3 Q = 15 – Q
• Q’=11.3/5 = 6,6
• P’= 15-6,6 = 8,4
• Besar pajak yang diterima pemerintah dari setiap unit
barang t.P’ = 0,25.8,4 = 2,1. Total pajak pemerintah =
Q’.t=6,6.2,1 = 13,86
• Pajak konsumen tk=P’-P = 8,4-7 = 1,4
• Pajak produsen tp = t – tk = 2,1-1,4 = 0,7
16.
17. Soal 2 :
• Diketahui :
• Permintaan : P = 17 – Q
• Penawaran : P = 5 + 0,25 Q
• t = 25%
• Ditanyakan : a. berapa P dan Q keseimbangan
sebelum dan sesudah pajak…?
• b. Berapa pajak yang ditanggung
konsumen, produsen dan pemerintah ?
19. Pengaruh Subsidi Terhadap
Keseimbangan Pasar
Sebelum Ada
Subsidi
Sesudah Ada
Subsidi
[tarif Subsidi (s)]
Fungsi
Permintaan
P = f (Qd) P = f (Qd)
Fungsi
Penawaran
P = f (Qs) P = f (Qs) – s
20. Contoh 2
Dari contoh sebelumnya:
fungsi permintaan D : P = 40 – 2Q dan fungsi
penawaran S : P = Q – 5
Ditanyakan :
a. Bila kepada produsen tersebut pemerintah
memberikan subsidi dengan tarif subsidi sebesar
Rp 1 / unit barang , tentukan keseimbangan
sebelum dan setelah subsidi
b. - Tarif dan total subsidi yang diterima konsumen
- Tarif dan total subsidi yang diterima produsen
- Total subsidi yang ditanggung pemerintah
c. Gambar grafik perubahan akibat subsidi tersebut
21. Jawab
a. Keseimbangan Pasar
• Keseimbangan pasar sebelum ada subsidi
D = S
40 – 2Q = Q – 5
– 2Q – Q = – 5 – 40
– 3Q = – 45
Q = 15 → Qe = 15
S : P = Q – 5
P = 15 – 5
P = 10 → Pe = 10
22. • Keseimbangan pasar setelah ada subsidi
S’ : P – s → P = Q – 5 – 1
S’ : P = Q – 6
D = S’
40 – 2Q = Q – 6
– 2Q – Q = – 6 – 40
– 3Q = – 46
Q = 15,33 → Qe’ = 15,33
S’ : P = Q – 6
P = 15,33 – 6
P = 9,33 → Pe’ = 9,33
23. • Adanya pemberian subsidi dari pemerintah
kepada produsen teryata menghasilkan :
1. Keseimbangan harga setelah ada subsidi lebih
rendah dari pada keseimbangan harga
sebelum subsidi : Pe’ = 9,33 → Pe = 10
2. Keseimbangan kuantitas setelah ada subsidi
lebih tinggi dari pada keseimbangan kuantitas
sebelum subsidi : Qe’ = 15,33 → Qe = 15
24. b. Tarif dan total subsidi
• Tarif subsidi yang diberikan oleh pemerintah
kepada produsen s = 1 / unit.
• Akan tetapi produsen tidak menikmatinya
sendiri.
• Sebagian dari subsidi tersebut diberikannya
kepada konsumen.
• Tarif subsidi yang diberikan produsen kepada
konsumen terasakan dengan adanya penuntas
keseimbangan harga dari Pe = 10→Pe’ = 9,33
• Maka besarnya tarif dan total subsidi untuk
produsen dan konsumen adalah sebagai berikut :
25. Tarif Subsidi Total Subsidi
Tarif subsidi yang diberikan
produsen kepada konsumen :
sk=Pe – Pe’ = 10 – 9,33 = 0,67
Total subsidi yang diterima
konsumen :
Sk = sk x Qe’=0,67 x 15,33 = 10,27
Tarif subsidi yang diterima
produsen :
sp = s – sk = 1 – 0,67 = 0,33
Total subsidi yang diterima
produsen :
Sp = sp x Qe’=0,33 x 15,33 = 5,06
Tarif subsidi yang
diberikan pemerintah
kepada produsen:
s = 1 / unit
Total subsidi yang
ditanggung pemerintah :
S = s x Qe’ = 1 x 15,33 = 15,33
27. Latihan
1. Sebuah perusahaan menjual produk dengan
fungsi penawaran Qs = 5000 + 2P sedangkan
fungsi permintaannya Qd = 25000 – 2P.
Jika pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp.
1000/unit
Tentukan :
a. Berapa jumlah produk yang dijual dan harga
jual produk pada keseimbangan pasar sebelum
dan setelah subsidi?
b. Berapa tarif dan total subsidi yang diterima
konsumen dan produsen serta tarif dan total
subsidi yang ditanggung pemerintah?
c. Gambarkan grafiknya ?
28. 2. Diketahui :
Fungsi permintaan : P = Q2 – 4
Fungsi penawaran : P = 4 + 2Q
a. Jika pemerintah menetapkan pajak t=2/unit.
Tentukan keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah pajak ?
b. Hitung besarnya tarif dan total pajak yang
ditanggung oleh konsumen dan produsen
serta tarif dan total pajak yang diterima
pemerintah ?
c. Gambarkan grafik perubahannya.
29. 3. Diketahui :
• Permintaan : P = 17 – Q
• Penawaran : P = 5 + 0,25 Q
• t = 25%
• Ditanyakan :
• a. berapa P dan Q keseimbangan sebelum dan
sesudah pajak?
• b. Berapa pajak yang ditanggung konsumen,
produsen dan pemerintah ?