Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar pendapatan nasional seperti GDP, GNP, output, pengeluaran, dan pendapatan. Juga menjelaskan cara perhitungan pendapatan nasional dari sisi output, pengeluaran, dan pendapatan serta aplikasinya dalam bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, pengakuan, pengukuran awal dan setelahnya, serta penghentian pengakuan untuk aset tetap dan properti investasi menurut PSAK 16 dan 13."
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar pendapatan nasional seperti GDP, GNP, output, pengeluaran, dan pendapatan. Juga menjelaskan cara perhitungan pendapatan nasional dari sisi output, pengeluaran, dan pendapatan serta aplikasinya dalam bisnis.
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, pengakuan, pengukuran awal dan setelahnya, serta penghentian pengakuan untuk aset tetap dan properti investasi menurut PSAK 16 dan 13."
Tm5&6) bab 3 keseimb. pasar, pajak, subsidi, & tugasRisyad Derajat
Dokumen tersebut membahas tentang konsep-konsep dasar ekonomi mikro seperti hukum permintaan, hukum penawaran, keseimbangan pasar, dan dampak penerapan pajak baik pajak per-unit maupun pajak proporsional terhadap keseimbangan pasar. Terdapat juga contoh soal dan penyelesaiannya.
Kurva permintaan agregat merepresentasikan total permintaan terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dokumen ini membahas pendapat Keynes dan Pigou tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurva permintaan agregat. Keynes berpendapat bahwa perubahan harga akan mempengaruhi tingkat bunga melalui pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar riil, sedangkan menurut Pigou perubahan harga akan mempengaruhi konsumsi melalui
Laporan menunjukkan harga pokok produksi PT. Gemini per 30 Juni 2010. Biaya bahan baku sebesar Rp287,3 juta, biaya tenaga kerja langsung Rp118 juta, dan biaya overhead pabrik Rp108 juta. Jumlah biaya produksi adalah Rp533,8 juta. Dengan persediaan awal dan akhir, harga pokok produksi adalah Rp672 juta dikurangi Rp186 juta.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti harga barang, harga faktor produksi, biaya produksi, teknologi, serta jangka waktu yang berpengaruh terhadap elastisitas penawaran suatu barang. Dibahas pula kurva dan fungsi penawaran serta elastisitas penawarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perusahaan manufaktur, termasuk jenis persediaan, klasifikasi biaya produksi dan operasional, serta beberapa laporan keuangan seperti harga pokok produksi, laba rugi, neraca, dan arus kas.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep data makroekonomi penting seperti Produk Domestik Bruto, indeks harga konsumen, dan tingkat pengangguran. Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai total pengeluaran untuk barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai penganggaran modal, termasuk definisi modal dan anggaran, proses penganggaran modal, dan beberapa metode untuk mengevaluasi proyek investasi seperti payback period, discounted payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan modified IRR (MIRR).
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
Modul ini membahas tentang fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan keseimbangan pasar. Juga dibahas pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Metode yang digunakan adalah analisis matematis dengan menggunakan persamaan-persamaan fungsi dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep ekonomi tersebut.
Kurva permintaan agregat merepresentasikan total permintaan terhadap barang dan jasa dalam suatu perekonomian. Dokumen ini membahas pendapat Keynes dan Pigou tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kurva permintaan agregat. Keynes berpendapat bahwa perubahan harga akan mempengaruhi tingkat bunga melalui pengaruhnya terhadap jumlah uang beredar riil, sedangkan menurut Pigou perubahan harga akan mempengaruhi konsumsi melalui
Laporan menunjukkan harga pokok produksi PT. Gemini per 30 Juni 2010. Biaya bahan baku sebesar Rp287,3 juta, biaya tenaga kerja langsung Rp118 juta, dan biaya overhead pabrik Rp108 juta. Jumlah biaya produksi adalah Rp533,8 juta. Dengan persediaan awal dan akhir, harga pokok produksi adalah Rp672 juta dikurangi Rp186 juta.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian penawaran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti harga barang, harga faktor produksi, biaya produksi, teknologi, serta jangka waktu yang berpengaruh terhadap elastisitas penawaran suatu barang. Dibahas pula kurva dan fungsi penawaran serta elastisitas penawarannya.
Dokumen tersebut membahas tentang akuntansi perusahaan manufaktur, termasuk jenis persediaan, klasifikasi biaya produksi dan operasional, serta beberapa laporan keuangan seperti harga pokok produksi, laba rugi, neraca, dan arus kas.
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep data makroekonomi penting seperti Produk Domestik Bruto, indeks harga konsumen, dan tingkat pengangguran. Produk Domestik Bruto didefinisikan sebagai total pengeluaran untuk barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri, sedangkan indeks harga konsumen digunakan untuk mengukur tingkat inflasi.
Dokumen tersebut membahas mengenai penganggaran modal, termasuk definisi modal dan anggaran, proses penganggaran modal, dan beberapa metode untuk mengevaluasi proyek investasi seperti payback period, discounted payback period, net present value (NPV), internal rate of return (IRR), dan modified IRR (MIRR).
Konsep nilai waktu dari uang membahas perubahan nilai uang seiring berjalannya waktu akibat adanya bunga, yang terbagi menjadi nilai masa depan dan nilai sekarang."
Modul 5 fungsi permintaan, fungsi penawaran dan keseimbangan pasarBahri D'ojanzz
Modul ini membahas tentang fungsi permintaan, fungsi penawaran, dan keseimbangan pasar. Juga dibahas pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Metode yang digunakan adalah analisis matematis dengan menggunakan persamaan-persamaan fungsi dan grafik untuk menjelaskan konsep-konsep ekonomi tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang aplikasi fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak, subsidi, dan keseimbangan pasar untuk dua jenis barang.
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
Dokumen tersebut membahas tentang fungsi linier dan penerapannya dalam ekonomi mikro, meliputi konsep fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar, serta pengaruh kebijakan seperti pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan fungsi linier dalam ekonomi, termasuk fungsi permintaan, fungsi penawaran, keseimbangan pasar, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, fungsi biaya dan penerimaan, serta analisis pulang pokok.
Keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajakAnzilina Nisa
Dokumen tersebut membahas tentang keseimbangan pasar sebelum dan sesudah pajak. Terdapat contoh soal tentang penentuan harga dan jumlah keseimbangan pasar pada berbagai skenario pajak seperti pajak spesifik dan proporsional.
APLIKASI-FUNGSI-LINEAR-DALAM-EKONOMI modul 4.pptCahyonoBudi3
Modul ini membahas tentang penggunaan fungsi linear dalam ekonomi, termasuk aplikasi fungsi linear untuk menggambarkan fungsi permintaan dan penawaran. Juga dibahas tentang titik keseimbangan pasar dan dampak pajak per unit dan pajak persentase terhadap titik keseimbangan pasar.
Fungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan keduanya positif,sehingga nilai BEP juga positif untuk kedua nilai Q, artinya untuk bentuk fungsi non linear, kedua titik impas terFungsi di atas disederhanakan dengan dibagi -3, menjadi:Q2 - 18Q + 65 = 0(Q - 13)(Q - 5) = 0Q1 = 13 dan Q2 = 5Jika Q = 13, maka TC = 195 + 6(13) = 273Jika Q = 5, maka TC = 195 + 6(5) = 225BEP (13, 273)BEP (5, 225)Dari data tersebut diketahui ada 2 nilai Q dan ked
Makalah ini membahas fungsi linier dalam matematika ekonomi, termasuk contoh soal pajak dan subsidi serta pengaruhnya terhadap keseimbangan pasar. Fungsi linier merupakan bentuk hubungan yang sering digunakan untuk menganalisis masalah ekonomi.
Bab 2 Fungsi Linier membahas tentang pengertian fungsi linier, bentuk umum persamaan linier, cara pembentukan persamaan linier melalui beberapa metode, hubungan antar dua garis linier, dan penerapan fungsi linier dalam ekonomi seperti fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar. Bab ini juga menjelaskan pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar serta fungsi biaya dan penerimaan perusahaan.
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
Dokumen menjelaskan tentang aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam konteks pasar keseimbangan. Terdapat penjelasan tentang fungsi permintaan, penawaran, dan keseimbangan pasar satu dan dua produk. Juga dijelaskan dampak pajak dan subsidi pemerintah terhadap perubahan keseimbangan pasar.
Dokumen tersebut membahas pengaruh pajak spesifik, pajak proporsional, dan subsidi terhadap keseimbangan pasar. Pajak dan subsidi mempengaruhi harga dan jumlah keseimbangan di pasar karena mengubah kurva permintaan dan penawaran. Pajak menaikkan harga keseimbangan dan menurunkan jumlah keseimbangan, sementara subsidi melakukan hal sebaliknya. Dokumen ini menggunakan contoh kasus untuk mendemonstrasikan
Dokumen tersebut membahas model-model ekonomi makro seperti analisis permintaan dan penawaran, pengaruh pajak dan subsidi terhadap keseimbangan pasar, serta model penentuan pendapatan nasional menurut pendapat John Maynard Keynes.
Similar to Kuliah Kewirausahaan (Keseimbangan pasar) (20)
Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 8 yang melakukan percobaan pembuatan pellet semikonduktor pertama dengan menggunakan titanium dioksida sebagai bahan dasarnya dan menggunakan metode pelelehan daerah serta penarikan Czochralski. Dokumen ini juga menjelaskan sifat fisika dan kimia titanium dioksida serta struktur kristalnya.
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi Poisson, termasuk pengertian, ciri-ciri, rumus, dan contoh soalnya. Distribusi Poisson digunakan untuk menghitung probabilitas berdasarkan satuan waktu dan mewakili jumlah kejadian acak dalam suatu interval waktu.
Dokumen tersebut membahas tentang materi isotropik dan anisotropik. Materi isotropik memiliki sifat optik yang sama di setiap arah seperti kaca silika, sedangkan materi anisotropik seperti kuarsa memiliki sifat optik yang bergantung arah sehingga memiliki indeks bias yang berbeda di setiap arah. Contoh materi isotropik dan anisotropik yang diberikan adalah kaca silika, kuarsa, dan silikon.
1. Selasa, 8 Maret
2011
Operations Management
KESEIMBANGAN
PASAR
William J. Stevenson
Oleh :
Wulan Ari Kristanti
(3225081861)
8th edition
Universitas Negeri Jakarta
2. Pengertian
Keseimbangan Pasar dengan Kasus 1 & 2 Macam Barang
Pengaruh Pajak-spesifik terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Pajak-Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar
Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar
Pertanyaan
Kasus
Universitas Negeri Jakarta
3. Path Diagram
P
Q
E
Pe
Qd
Q
0 Qe
Universitas Negeri Jakarta
4. KP 1 Macam Produk
Syarat untuk mencapai ini adalah jumlah produk yang
diminta oleh konsumen harus sama dengan jumlah
produk yang ditawarkan oleh produsen
Qd = Qs
atau harga produk yang diminta sama dengan produk
yang ditawarkan
Pd = Ps
Universitas Negeri Jakarta
5. KP 2 Macam Produk
Barang-barang semacam ini adalah barang-barang yg mempunyai
hubungan substitutif & barang-barang yg mempunyai hubungan
komplementer.
Fungsi permintaan akan masing-masing barang tersebut adalah:
Qdx = f (Px,Py )
Qdy = f (Py,Px)
Ket:
Qdx : jumlah permintaan akan X
Qdy : jumlah permintaan akan Y
Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit
Universitas Negeri Jakarta
6. Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang
menyebabkan harga jual barang tersebut naik.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang
dijual menyebabkan kurva penawaran bergeser ke atas,
dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada
sumbu harga. Jika sebelum pajak persamaan
penawarannya
P = a +bQ
sesudah pajak ia akan menjadi :
P = a + bQ + t = (a+t)+bQ
Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi, cateris
paribus, titik keseimbangan pun akan bergeser menjadi
lebih tinggi.
Universitas Negeri Jakarta
7. +
Pajak proporsional = pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan secara spesifik
(misalnya Rp. 3) per unit barang. Pajak ini menyebabkan kurva
penawaran memiliki lereng yang > daripada kurva penawaran
sebelum pajak.
Jika persamaan penawaran semula P = a + bQ atau Q = - a/b + 1/b P
Jika dikenakan pajak proporsional t% dari harga jual pers. penawaran:
P = a + bQ + tP t : pajak proporsional dalam %
P – tP = a + bQ
(1 - t) P = a + bQ
P = a/(1 – t) + b/(1 – t) Q atau Q = - a/b + (1 – t)/b P
Universitas Negeri Jakarta
9. Lanjutan
Bagian subsidi yang dinikmati konsumen
sp = s - sk
Bagian subsidi yang diterima produsen
sp = s - sk
Bagian subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah
S = Qe’ x s
Universitas Negeri Jakarta
10. Pertanyaan
Bagaimana pasar suatu macam barang dikatakan Jawab
berada dalam keseimbangan Pasar?
Apabila jumlah barang yang diminta di pasar tersebut
sama dengan jumlah barang yang ditawarkan.
Apa yang dimaksud dengan pajak proporsional? Jawab
Pajak proporsional adalah pajak yang besarnya ditetapkan
berdasarkan persentase tertentu dari harga jual; bukan ditetapkan
secara spesifik ( misalnya 3 rupiah) per unit barang.
Permintaan suatu barang ditunjukkan dengan
persamaan Q = 60 – 10P; dan penawaran barang
ditunjukkan dengan persamaan Q = 5P + 15. Buatlah
Jawab
a) skedul keseimbangan dan b) gambarkan kurva
keseimbangan permintaan dan penawaran barang
tersebut !
Universitas Negeri Jakarta
11. Jawab:
(a) Skedul;
P
Harga (P) 2 3 4
Jml Diminta 40 30 20
3
Jml Ditawarkan 25 30 35
(b) Keseimbangan secara matematis;
0 30 Q
Qs = Qd
5P + 15 = 60 – 10P 15P = 45
P = 3 ; Q = 30
Universitas Negeri Jakarta
12. KASUS I
Diketahui suatu produk ditunjukan fungsi permintaan P = 8 + Q
dan fungsi penawaran P = 16 – 2Q. Produk tersebut dikenakan
pajak sebesar Rp. 3,-/unit
a. Berapa harga dan jumlah keseimbangan pasar sebelum dan
sesudah pajak?
b. Berapa besar pajak yang ditanggung kosumen dan produse?
c. Berapa besar jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah?
Penyelesaian
Universitas Negeri Jakarta
13. Penyelesaian Kasus
a) Penawaran sebelum pajak: P = 3 + 0,5 Q
Permintaan: P = 15 – Q Q = 15 – P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
Penawaran: P = 3 + 0,5 Q Q = -6 + 2P
15 – P = -6 + 2P Q = 15 – P
21 = 3P = 15 – 7
P=7 =8
Jadi E sebelum pajak P =7 dab Q = 8
Penawaran sesudah pajak: P = 3 + 0,5 Q + 3 = 6 + 0,5 Q
Q = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaannya tetap :
P = 15 – Q Q = 15 – P
Keseimbangan Pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P 27 = 3P, P = 9
Q = 15 – P = 15 – 9 = 6
Jadi, sesudah pajak P’e = 9 dan Q’e = 6
Universitas Negeri Jakarta
14. Lanjutan Penyelesaian Kasus
b) Beban yang ditanggung Konsumen: tk = P’e – Pe
tk = 9 -7 = 2
Beban yang ditanggung Produsen: tp = t – tk
tp = 3 – 2 = 1
c) Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah
T = Q’e x t
T = 6 x 3 = 18
Universitas Negeri Jakarta
15. Daftar Pustaka:
Dumairy. Matematika Terapan untuk
Bisnis dan Ekonomi. 1999. BPFE.
Yogyakarta.
Kalangi. Josep. Matematika Ekonomi
dan Bisnis. 2002. Jakarta
Nababan. M. Pengantar Matematika
untuk Ekonomi dan Bisnis.Jakarta.
Universitas Negeri Jakarta