Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 di sekitar Palembang dan berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan agama Buddha yang makmur di Asia Tenggara. Namun kejayaannya mulai memudar pada abad ke-11.
2. Asal-Usul Kerajaan Sriwijaya
Sejak permulaan tarikh Masehi, hubungan dagang
antara India dengan Kepulauan Indonesia sudah
ramai. Kemudian, muncul pusat-pusat perdagangan
yang berkembang menjadi pusat kerajaan.
Kerajaan-kerajaan kecil di pantai Sumatra bagian
timur sekitar abad ke-7, antara lain Tulangbawang,
Melayu, dan Sriwijaya.
Dari ketiga kerajaan itu, yang kemudian berhasil
berkembang dan mencapai kejayaannya adalah
Sriwijaya
3. Pada tahun 692 M, Sriwijaya mengadakan ekspansi ke
daerah sekitar Melayu. Melayu dapat ditaklukkan dan
berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.
Letak pusat kerajaan Sriwijaya ada berbagai pendapat.
Ada yang berpendapat bahwa pusat kerajaan Sriwijaya
ada di Palembang, Jambi, maupun luar Indonesia.
Tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli,
pusat kerajaan Sriwijaya berlokasi di Palembang, di dekat
pantai dan di tepi Sungai Musi.
Ketika pusat Kerajaan Sriwijaya di Palembang mulai
menunjukkan kemunduran, Sriwijaya berpindah ke Jambi.
4. SUMBER SEJARAH
Prasasti Kedukan Bukit ditemukan di
tepi Sungai Tatang, dekat
Palembang.
Isinya : bahwa seorang bernama
Dapunta Hyang mengadakan
perjalanan suci (siddhayatra) dengan
menggunakan perahu. Ia berangkat
dari Minangatamwan dengan
membawa tentara 20.000 personel.
1. Prasasti Kedukan Bukit
5. Prasasti Talang Tuo ditemukan di sebelah barat Kota
Palembang di daerah Talang Tuo.
Prasasti ini berangka tahun 606 Saka (684 M)
Isinya : tentang pembangunan sebuah taman yang disebut
Srikserta. Taman ini dibuat oleh Dapunta Hyang Sri
Jayanaga.
2. Prasasti Talang Tuo
6. Prasasti Telaga Batu
ditemukan di
Palembang.
Prasasti ini tidak
berangka tahun.
Isinya : tentang kutukan-
kutukan yang
menakutkan bagi
mereka yang berbuat
kejahatan.
3. Prasasti Telaga Batu
7. Prasasti Kota Kapur
ditemukan di Pulau Bangka.
Prasasti ini berangka tahun
608 Saka (656 M).
Isinya : permintaan kepada
para dewa untuk menjaga
kesatuan Sriwijaya, dan
menghukum setiap orang
yang bermaksud jahat.
4. Prasasti Kota Kapur
8. Prasasti Karang Berahi
ditemukan di Jambi.
Prasasti ini berangka tahun
608 Saka (686 M)
Isinya : permintaan kepada
para dewa untuk menjaga
kesatuan Sriwijaya, dan
menghukum setiap orang
yang bermaksud jahat.
5. Prasasti Karang Berahi
10. PERKEMBANGAN POLITIK DAN
PEMERINTAHAN
Kerajaan Sriwijaya mulai berkembang
pada abad ke-7. Pada awal
perkembangannya, rajanya
disebut dengan
Dapunta Hyang. Dalam Prasasti
Kedukan Bukit dan Talang Tuo
telah ditulis sebutan Dapunta Hyang.
Pada abad ke-7, Dapunta Hyang banyak
melakukan usaha perluasan daerah.
11. Tulang-Bawang yang terletak di daerah
Lampung.
Daerah Kedah yang terletak di pantai barat
Semenanjung Melayu. Menurut I-tsing,
penaklukan Sriwijaya atas Kedah berlangsung
antara tahun 682-685 M.
Pulau Bangka yang terletak di pertemuan jalan
perdagangan internasional, merupakan
daerah yang sangat penting. Daerah ini
dapat dikuasai Sriwijaya pada tahun 686 M
berdasarkan Prasasti Kota Kapur
Daerah Jambi terletak ditepi Sungai Batanghari
Tanah Genting Kra merupakan tanah genting
bagian utara Semenanjung Melayu.
Kerajaan Kaling dan Mataram Kuno.
Daerah-
daerah
yang
berhasil
dikuasai
12. PERKEMBANGAN EKONOMI
Pada mulanya penduduk Sriwijaya hidup dengan
bertani. Akan tetapi karena Sriwijaya terletak di tepi
Sungai Musi dekat pantai, maka perdagangan menjadi
cepat berkembang. Perdagangan kemudian menjadi
mata pencaharian pokok.
Untuk memperkuat kedudukannya, Sriwijaya
membentuk armada angkatan laut yang kuat.
Kehidupan beragama di Sriwijaya sangat semarak.
Bahkan Sriwijaya menjadi pusat agama Budha
Mahayana di seluruh wilayah Asia Tenggara.
13. RAJA-RAJA KERAJAAN SRIWIJAYA
Dapunta Hyan Srijayanasa
(Terdapat dalam Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 M dan
Prasasti Talang Tuo tahun 684M.)
Sri Indrawarman
(Terdapat dalam Berita Cina tahun 742 M.)
Rudrawikrama
(Terdapat dalam Berita Cina tahun 728 M.)
Wishnu
(Terdapat dalam Prasasti Ligor tahun 775M.)
14. Maharaja
(Terdapat dalam Berita Arab tahun 851 M.)
Balaputra Dewa
(Terdapat dalam Prasasti Nalanda 860 M.)
Sri Udayadityawarman
(Terdapat dalam Berita Cina tahun 962 M.)
Sri Sudamaniwarnadewa
(Terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044M.)
Marawijayatunggawarman
(Terdapat dalam Prasasti Leiden tahun 1044M.)
Sri Sanggaramawijayatungga
(Terdapat dalam Prasasti Chola tahun 1044M.)