Kerajaan Sriwijaya berpusat di sekitar Palembang, Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat strategi lokasi, perdagangan maritim, dan keruntuhan kerajaan Funan. Sriwijaya dipengaruhi budaya India dan menganut agama Buddha. Kerajaan ini mengendalikan perdagangan antara India dan Tiongkok sampai mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain pada abad ke-11-14.
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim yang berdiri pada abad ke-7 di Pulau Sumatera. Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi dengan menguasai jalur pelayaran di Asia Tenggara dan menjadi pusat perdagangan yang mengenakan pajak kepada kapal-kapal yang lewat. Namun, Sriwijaya mengalami kemunduran akibat serangan dari Keraja
Letak geografis Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7. Didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Nama Sriwijaya sendiri di ambil dari Bahasa sangsekerta Sri berarti Gemilang dan Wijaya Berarti Kejayaan, maka makna dari nama Sriwijaya adalah Kejayaan yang Gemilang.
Letak pusat kerajaan Sriwijaya ada berbagai pendapat. Ada yang berpendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang, ada yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia.
Akan tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Palembang, di dekat pantai dan di tepi sungai Musi. Ketika pusat kerajaan di Palembang mulai menunujukan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.
2. Bukti/sumber yang menceritakan Kerajaan Sriwijaya.
a. Prasasti
1. Prasasti kedukan bukit ( 683 M )
2. Prasasti Talang Tuo ( 684 M )
3. Prasasti Palas Pasemah
4. Prasasti Kota Kapur
5. Prasasti Rajendracolah
6. Prasasti Karang Berahi
b. Berita-berita
1. Berita Cina
2.Berita Chau-Yu-Kua
3. Kepercayaan atau agama yang dianut :Agama budha
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Negara taklukkanya melepaskan diri seperti Ligor, Tanahkra, Tahang dll
2. Mundurnya perekonomian Sriwijaya karena bandar-bandar penting sudah melepaskan diri
3. Berulang kali diserang oleh kerajaan Thailand yang mengarahkan kekuasaanya ke arah selatan. Dan pengaruh kerajaan Singasari yang hubungan dengan Kerajaan Melayu.
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Sriwijaya, kerajaan kuno di Indonesia yang kuat di bidang perdagangan maritim;
(2) Kerajaan Sriwijaya berlokasi di tepi Sungai Musi di Palembang dan memiliki pengaruh hingga Asia Tenggara dan India;
(3) Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat persaingan dengan kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas
Kerajaan Sriwijaya berpusat di sekitar Palembang, Sumatera. Kerajaan ini makmur berkat strategi lokasi, perdagangan maritim, dan keruntuhan kerajaan Funan. Sriwijaya dipengaruhi budaya India dan menganut agama Buddha. Kerajaan ini mengendalikan perdagangan antara India dan Tiongkok sampai mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain pada abad ke-11-14.
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan maritim yang berdiri pada abad ke-7 di Pulau Sumatera. Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 hingga ke-10 Masehi dengan menguasai jalur pelayaran di Asia Tenggara dan menjadi pusat perdagangan yang mengenakan pajak kepada kapal-kapal yang lewat. Namun, Sriwijaya mengalami kemunduran akibat serangan dari Keraja
Letak geografis Kerajaan Sriwijaya.
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar abad ke-7. Didirikan oleh Dapunta Hyang Sri Jayanasa. Nama Sriwijaya sendiri di ambil dari Bahasa sangsekerta Sri berarti Gemilang dan Wijaya Berarti Kejayaan, maka makna dari nama Sriwijaya adalah Kejayaan yang Gemilang.
Letak pusat kerajaan Sriwijaya ada berbagai pendapat. Ada yang berpendapat bahwa pusat Kerajaan Sriwijaya ada di Palembang, ada yang berpendapat di Jambi, bahkan ada yang berpendapat di luar Indonesia.
Akan tetapi, pendapat yang banyak didukung oleh para ahli, pusat Kerajaan Sriwijaya berlokasi di Palembang, di dekat pantai dan di tepi sungai Musi. Ketika pusat kerajaan di Palembang mulai menunujukan kemunduran, Sriwijaya pindah ke Jambi.
2. Bukti/sumber yang menceritakan Kerajaan Sriwijaya.
a. Prasasti
1. Prasasti kedukan bukit ( 683 M )
2. Prasasti Talang Tuo ( 684 M )
3. Prasasti Palas Pasemah
4. Prasasti Kota Kapur
5. Prasasti Rajendracolah
6. Prasasti Karang Berahi
b. Berita-berita
1. Berita Cina
2.Berita Chau-Yu-Kua
3. Kepercayaan atau agama yang dianut :Agama budha
Keruntuhan Sriwijaya disebabkan oleh beberapa faktor yaitu:
1. Negara taklukkanya melepaskan diri seperti Ligor, Tanahkra, Tahang dll
2. Mundurnya perekonomian Sriwijaya karena bandar-bandar penting sudah melepaskan diri
3. Berulang kali diserang oleh kerajaan Thailand yang mengarahkan kekuasaanya ke arah selatan. Dan pengaruh kerajaan Singasari yang hubungan dengan Kerajaan Melayu.
Kerajaan Sriwijaya dikenal sebagai kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Sumatera Selatan. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan, agama Buddha, dan pendidikan. Beberapa raja terkenalnya antara lain Dapunta Hyang Sri Jayanagara dan Dharmasetu. Sriwijaya mulai melemah akibat serangan dari kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas perdagangan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Sriwijaya, kerajaan kuno di Indonesia yang kuat di bidang perdagangan maritim;
(2) Kerajaan Sriwijaya berlokasi di tepi Sungai Musi di Palembang dan memiliki pengaruh hingga Asia Tenggara dan India;
(3) Kerajaan ini mengalami kemunduran akibat persaingan dengan kerajaan lain dan berkurangnya aktivitas
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berpusat di Sumatera dan meluas ke wilayah sekitarnya seperti Semenanjung Malaya hingga abad ke-7 sampai ke-15 Masehi. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional dan agama Buddha di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8-10 Masehi di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa, tetapi kemudian mengalami kemunduran akibat berbagai serangan dari kerajaan tetangga seperti Kerajaan Medang dan Majapahit serta bergesernya letak ibu kota dari dekat pantai. Kerajaan ini akhirnya runtuh pada abad ke-14 Masehi.
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya antara lain berita dari China, Arab, dan India serta prasasti dan candi yang ditemukan di Sumatra. Sriwijaya mengalami keruntuhan akibat diserang oleh Raja Rajendra Chola I dari Kerajaan Chola India selatan pada abad ke-11 M berdasarkan prasasti Tanjore.
Berisi sejarah singkat tentang sriwijaya, mulai dari awal berdiri higga masa kemundurannya. selain itu juga dilengkapi dengan peningglaln - peninggalan kerajaan sriwijaya.
Dokumen ini membahas tentang Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-1 hingga abad ke-15 Masehi. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Buddha Mahayana pada abad ke-7. Letak strategisnya di Selat Malaka membuat Sriwijaya sejahtera dari perdagangan, namun juga menimbulkan ancaman dari kerajaan lain yang ingin menguasainya. Sriwijaya jatuh akibat serangan berulang dari kerajaan l
Lokasi kerajaan Sriwijaya berada di Palembang-Sumatra Selatan dengan pendirinya adalah Dapunta Hyang. Raja terkenalnya adalah Balaputradewa. Kerajaan ini bernafaskan agama Buddha dan budayanya dipengaruhi agama tersebut, sedangkan ekonominya berbasis perdagangan laut. Peninggalannya berupa sejumlah prasasti seperti Prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, dan Talang Tuo.
Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 di sekitar Palembang dan berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan agama Buddha yang makmur di Asia Tenggara. Namun kejayaannya mulai memudar pada abad ke-11.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Palembang dan memperluas wilayahnya hingga Sumatera, Semenanjung Malaya, Jawa, dan Kamboja. Kerajaan ini menerapkan sistem pemerintahan monarki dan meninggalkan berbagai prasasti dan candi sebagai bukti kekuasaannya.
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 M di Sumatra dan menjadi kekuatan maritim utama di Asia Tenggara. Lokasinya yang strategis di Selat Malaka memungkinkan perdagangan yang makmur dengan India dan Cina, namun pada akhirnya Sriwijaya jatuh akibat serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Cola, Singhasari, dan Majapahit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 M oleh Dapunta Hyang dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 M di bawah pemerintahan Balaputradewa. Sriwijaya menjadi pusat perkembangan agama Buddha Mahayana yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Faktor pendukung kemajuan Sriwijaya antara lain letak strategisnya, perdagangan antara India dan Cina, s
1. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kemaharajaan bahari yang berpusat di Sumatera dan mempengaruhi wilayah sekitarnya hingga Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Jawa, dan Kalimantan.
2. Kerajaan ini berkembang pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi berkat letak strategisnya di Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan internasional antara India dan Tiongkok.
3. P
Kerajaan Melayu dan Sriwijaya merupakan dua kerajaan besar di Sumatera pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan Melayu berpusat di Minanga, Dharmasraya, dan Suruaso, sedangkan Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang dan berhasil menguasai perdagangan di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya mulai berdiri pada abad ke-7 dengan Raja Dapunta Hyang dan mencapai kejayaannya pada abad
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim yang berpusat di Sumatera dan meluas ke wilayah sekitarnya seperti Semenanjung Malaya hingga abad ke-7 sampai ke-15 Masehi. Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan internasional dan agama Buddha di Asia Tenggara.
Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-8-10 Masehi di bawah pemerintahan Raja Balaputradewa, tetapi kemudian mengalami kemunduran akibat berbagai serangan dari kerajaan tetangga seperti Kerajaan Medang dan Majapahit serta bergesernya letak ibu kota dari dekat pantai. Kerajaan ini akhirnya runtuh pada abad ke-14 Masehi.
Sumber sejarah kerajaan Sriwijaya antara lain berita dari China, Arab, dan India serta prasasti dan candi yang ditemukan di Sumatra. Sriwijaya mengalami keruntuhan akibat diserang oleh Raja Rajendra Chola I dari Kerajaan Chola India selatan pada abad ke-11 M berdasarkan prasasti Tanjore.
Berisi sejarah singkat tentang sriwijaya, mulai dari awal berdiri higga masa kemundurannya. selain itu juga dilengkapi dengan peningglaln - peninggalan kerajaan sriwijaya.
Dokumen ini membahas tentang Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-1 hingga abad ke-15 Masehi. Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat pendidikan agama Buddha Mahayana pada abad ke-7. Letak strategisnya di Selat Malaka membuat Sriwijaya sejahtera dari perdagangan, namun juga menimbulkan ancaman dari kerajaan lain yang ingin menguasainya. Sriwijaya jatuh akibat serangan berulang dari kerajaan l
Lokasi kerajaan Sriwijaya berada di Palembang-Sumatra Selatan dengan pendirinya adalah Dapunta Hyang. Raja terkenalnya adalah Balaputradewa. Kerajaan ini bernafaskan agama Buddha dan budayanya dipengaruhi agama tersebut, sedangkan ekonominya berbasis perdagangan laut. Peninggalannya berupa sejumlah prasasti seperti Prasasti Kedukan Bukit, Telaga Batu, dan Talang Tuo.
Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 di sekitar Palembang dan berhasil menaklukkan kerajaan-kerajaan kecil lainnya. Sriwijaya menjadi pusat perdagangan dan agama Buddha yang makmur di Asia Tenggara. Namun kejayaannya mulai memudar pada abad ke-11.
Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan maritim pertama di Asia Tenggara yang berdiri pada abad ke-7 di Palembang dan memperluas wilayahnya hingga Sumatera, Semenanjung Malaya, Jawa, dan Kamboja. Kerajaan ini menerapkan sistem pemerintahan monarki dan meninggalkan berbagai prasasti dan candi sebagai bukti kekuasaannya.
Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7 M di Sumatra dan menjadi kekuatan maritim utama di Asia Tenggara. Lokasinya yang strategis di Selat Malaka memungkinkan perdagangan yang makmur dengan India dan Cina, namun pada akhirnya Sriwijaya jatuh akibat serangan dari kerajaan-kerajaan tetangga seperti Cola, Singhasari, dan Majapahit.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 M oleh Dapunta Hyang dan mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-9 M di bawah pemerintahan Balaputradewa. Sriwijaya menjadi pusat perkembangan agama Buddha Mahayana yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Faktor pendukung kemajuan Sriwijaya antara lain letak strategisnya, perdagangan antara India dan Cina, s
1. Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kemaharajaan bahari yang berpusat di Sumatera dan mempengaruhi wilayah sekitarnya hingga Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Jawa, dan Kalimantan.
2. Kerajaan ini berkembang pada abad ke-7 hingga abad ke-13 Masehi berkat letak strategisnya di Selat Malaka yang menjadi jalur perdagangan internasional antara India dan Tiongkok.
3. P
Kerajaan Melayu dan Sriwijaya merupakan dua kerajaan besar di Sumatera pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan Melayu berpusat di Minanga, Dharmasraya, dan Suruaso, sedangkan Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang dan berhasil menguasai perdagangan di Asia Tenggara. Kerajaan Sriwijaya mulai berdiri pada abad ke-7 dengan Raja Dapunta Hyang dan mencapai kejayaannya pada abad
Sejarah - Kerajaan Bercorak Hindu-Budha (Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu ...Mulia Fathan
Dokumen tersebut membahas tentang sejarah Kerajaan Sriwijaya, Kerajaan Melayu, dan Kerajaan Mataram Kuno di Indonesia. Kerajaan Sriwijaya merupakan kemaharajaan maritim yang berpusat di Sumatera dan mempengaruhi wilayah sekitarnya pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan Melayu didirikan pada abad ke-6 di Sumatera Selatan sebelum akhirnya ditaklukkan oleh Kerajaan Sriwijaya
Setiap negara memiliki sejarah sendiri,termasuk Indonesia.Sebelum kemerdekaan,Indonesia yang dulunya dikenal dengan nama Nusantara memiliki berbagai kerajaan yang tersebar di seluruh pulau dari sabang sampai marauke.Di Sumatera ada sebuah kerajaan yang telah berdiri sejak abad 7 di Sungai Musi,Palembang.
Siapa sih yang mendirikan kerajaan ini?
Kapan kerajaan ini didirikan?
Kapan zaman kejayaan kerajaan ini terjadi?
Dan kenapa kerajaan ini bisa runtuh?
Mari kita temukan disini,kawan
Let's find out,guys
Kerajaan Sriwijaya didirikan pada abad ke-7 Masehi di Sumatera oleh Dapunta Hyang. Sriwijaya menjadi kekaisaran maritim yang kuat dengan pengaruh yang meliputi sebagian besar Asia Tenggara hingga India dan Tiongkok, tetapi kemudian mulai melemah akibat serangan dari kerajaan-kerajaan lain seperti Jawa dan Chola.
Kerajaan Sriwijaya berdiri sekitar tahun 500 M di sekitar Palembang, Sumatera. Sriwijaya berkembang menjadi kekuatan maritim yang kuat dengan wilayah kekuasaan membentang dari Kamboja hingga Sulawesi. Puncak kejayaannya terjadi pada abad ke-7-11 M sebelum akhirnya runtuh akibat serangan Kerajaan Chola dari India pada tahun 1025 M.
(Tugas sejarah indonesia) masuknya Hindu Budha ke Indonesiashafira auliani33
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas teori penyebaran agama Hindu dan Buddha di Indonesia serta beberapa kerajaan Hindu-Buddha awal di Indonesia seperti Kutai, Tarumanagara, Kalingga, Sriwijaya, Mataram Kuno, Kediri, Singasari dan Majapahit.
2. Kerajaan-kerajaan tersebut berkembang pada abad-abad pertengahan di berbagai wilayah Indonesia seperti Kalimantan, Jawa, dan Sumater
Sejarah Indonesia - Kerajaan Sriwijayahanakamilah4
Kerajaan Sriwijaya dipimpin oleh sekitar 20 raja mulai abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Beberapa raja terkenal adalah Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri kerajaan, Balaputradewa yang memperluas wilayah kekuasaan, dan Sri Udayadityawarma Pratapaparakrama Rajendra Maulimali Warmadewa yang memerintah pada masa kejayaan K
Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 M di Sumatera sebagai pusat perdagangan internasional yang memeluk agama Buddha. Kerajaan Mataram berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8 M sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Sanjaya dan Balaputradewa. Kerajaan Tarumanegara berdiri di Jawa Barat pada abad ke-5 M di bawah Raja Purnawarman yang
Dokumen tersebut membahas tentang Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 hingga ke-11 Masehi, meliputi latar belakang pembentukannya, struktur pemerintahan, pengaruh budaya, kehidupan sosial, ekonomi dan politik, serta penyebab runtuhnya kerajaan. Kerajaan Sriwijaya berkembang menjadi kekuatan besar di Asia Tenggara berkat letak strategisnya di jalur perdagangan internasional.
Dokumen ini membahas tentang Kerajaan Sriwijaya, salah satu kerajaan maritim kuat di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13. Kerajaan ini berpusat di Sumatera dan mempengaruhi wilayah seperti Jawa, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Dokumen menjelaskan sejarah, pemerintahan, ekonomi, sosial budaya, dan faktor penurunan Kerajaan Sriwijaya.
3. sriwijaya
Kejayaan dan
keruntuhan
sriwijaya
Perekonomian
Bukti kerajaan
sriwijaya
Sejarah sriwijaya
4. Sejarah kerajaan sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah
satu kerajaan besar yang ada di
nusantara. Kerajaan yang dikeal
dengan kekuatan maritimnya
tersebut berhasil menguasi pulau
Sumatra, Jawa, Pesisir Kalimantan,
Kamboja, Thailand Selatan, dan
Semenanjung Malaya yang kemudian
menjadikan Kerajaan Sriwijaya
sebagai kerajaan yang berhasil
menguasai perdagangan di Asia-tenggara
pada masa itu.
5. Tidak banyak bukti sejarah yang menerangkan kapan
berdirinya Kerajaan Sriwijaya. Bukti tertua datangnya
dari berita Cina yaitu pada tahun 682 M terdapat
seorang pendeta Tiongkok bernama I-Tsing yang ingin
belajar agama Budha di India, singgah terlebih dahulu di
Sriwijaya untuk mendalami bahasa Sanskerta selama 6
Bulan. Tercatat juga Kerajaan Sriwijaya pada saat itu
dipimpin oleh Dapunta Hyang.
Selain berita dari luar, terdapat juga beberapa prasasti
peninggalan Kerajaan Sriwijaya, diantaranya adalah
prasasti Kedukan Bukit (605S/683M) di Palembang. Isi
dari prasasti terseubt adalah Dapunta Hyang
mengadakan ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000
tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan menguasai
beberapa daerah. Dengan kemenangan itu Sriwijaya
menjadi makmur. Dari kedua bukti tertua di atas bisa
disimpulkan Kerajaan Sriwijaya berdiri pada abad ke-7
dengan raja pertamanya adalah Dapunta Hyang.
7. Kejayaan sriwijaya
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya berada pada
abad 9-10 Masehi dimana Kerajaan Sriwijaya
menguasai jalur perdagangan maritim di Asia
Tenggara. Sriwijaya telah melakukan kolonisasi
di hampir seluruh kerajaan-kerajaan Asia
Tenggara, antara lain: Sumatera, Jawa,
Semenanjung Malaya, Thailand, Kamboja,
Vietnam, dan Filipina. Dominasi atas Selat
Malaka dan Selat Sunda, menjadikan Sriwijaya
sebagai pengendali rute perdagangan rempah
dan perdagangan lokal yang mengenakan bea dan
cukai atas setiap kapal yang lewat. Sriwijaya
mengumpulkan kekayaannya dari jasa pelabuhan
dan gudang perdagangan yang melayani pasar
8. Keruntuhan sriwijaya
Kemunduran yang berakhirnya Kerajaan Sriwijaya
dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
• Pada tahun 1017 dan 1025, Rajendra Chola I, soerang
dari dinasti Cholda di Koromande, India Selatan. Dari
dua serangan tersebut membuat luluh lantah armada
perang Sriwijaya dan membuat perdagangan di wilayah
Asia-tenggara jatuh pada Raja Chola. Namun Kerajaan
Sriwijaya masih berdiri.
• Melemahnya kekuatan militer Sriwijaya, membuat
beberapa daerah taklukannya melepaskan diri sampai
muncul Dharmasraya dan Pagaruyung sebagai kekuatan
baru yang kemudian menguasai kembali wilayah
jajahan Sriwijaya mulai dari kawasan Semenanjung
Malaya, Sumatera, sampai Jawa bagian barat.
9. > Melemahnya Sriwijaya juga diakibatkan oleh faktor
ekonomi. Para pedagang yang melakukan aktivitas
perdagangan di Kerajaan Sriwijaya semakin berkurang
karena daerha-daerah strategis yang dulu merupakan
daerah taklukan Sriwijaya jatuh ke tangan raja-raja
sekitarnya.
> Munculnya kerajaan-kerajaan yang kuat seperti
Dharmasraya yang sampai menguasai Sriwijaya
seutuhnya serta Kerajaan Singhasari yang tercatat
melakukan sebuah ekspedisi yang bernama ekspedisi
Pamalayu. Kerajaan Sriwijaya pun akhirnya runtuh di
tangan Kerajaan Majapahit pada abad ke-13.
10. Bukti kerajaan sriwijaya
Sumber Berita Asing
• Berita dari Cina
Dalam perjalanannya untuk menimba ilmu agama
Buddha di India, I-Tsing pendeta dari Cina, singgah di
Sriwijaya selama enam bulan dan mempelajari
paramasastra atau tata bahasa Sanskerta. Kemudian,
bersama guru Buddhis, Sakyakirti, ia menyalin kitab
Hastadandasastra ke dalam bahasa Cina. Kesimpulan I-Tsing
mengenai Sriwijaya adalah negara ini telah maju
dalam bidang agama Buddha.
• Berita Arab
menyebutkan adanya negara Sriwijaya. Ibu Hordadheh
mengatakan bahwa Raja Zabag banyak menghasilkan
emas. Setiap tahunnya emas yang dihasilkan seberat
206 kg.
11. >Sumber Prasasti prasasti
Kedukan Bukit (605S/683M) di
Palembang. Isinya: Dapunta Hyang mengadakan
ekspansi 8 hari dengan membawa 20.000
tentara, kemudian berhasil menaklukkan dan
menguasai beberapa daerah. Dengan kemenangan
itu Sriwijaya menjadi makmur.
>Prasasti Talang Tuo (606 S/684M) di sebelah
barat Palembang. Isinya tentang pembuatan
sebuah Taman Sriksetra oleh Dapunta Hyang Sri
Jayanaga untuk kemakmuran semua makhluk.
>Prasasti Kota Kapur (608 S/686 M) di Bangka.
>Prasasti Karang Birahi (608 S/686 M) di
Jambi. Keduanya berisi permohonan kepada
Dewa untuk keselamatan rakyat dan kerajaan
Sriwijaya.
12. > Prasasti Talang Batu (tidak berangka
tahun) di Palembang. Isinya kutukan-kutukan
terhadap mereka yang melakukan
kejahatan dan melanggar perintah raja.
> Prasasti Palas di Pasemah, Lampung
Selatan. Isinya Lampung Selatan telah
diduduki oleh Sriwijaya.
> Prasasti Ligor (679 S/775 M) di tanah
genting Kra. Isinya Sriwijaya diperintah
oleh Darmaseta.
13. Perekonomian sriwijaya
Letak Sriwijaya sangat strategis di jalur
perdagangan antara India-Cina. Di samping itu
juga berhasil menguasai Selat Malaka yang
merupakan urat nadi perdagangan di Asia
Tenggara, menjadikan Sriwijaya berhasil
menguasai perdagangan nasional dan
internasional. Penguasaan Sriwijaya atas Selat
Malaka mempunyai arti penting terhadap
perkembangan Sriwijaya sebagai negara
maritim, sebab banyak kapal-kapal asing yang
singgah untuk menambah air minum, perbekalan
makanan dan melakukan aktivitas perdagangan.
14. Dalam bidang kebudayaan khususnya
keagamaan, Kerajaan Sriwijaya
menjadi pusat agama Buddha yang
penting di Asia Tenggara dan Asia
Timur. Agama Buddha yang
berkembang di Sriwijaya ialah Agama
Buddha Mahayana, salah satu
tokohnya ialah Dharmakirti. Para
peziarah agama Buddha dalam
pelayaran ke India ada yang singgah
dan tinggal di Sriwijaya. Di antaranya
ialah I'tsing.