SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
KERAJAAN MUNA

Muna pada asalnya dikenal dengan WUNA (bunga) yang menberi makna spiritual
kepada kejadian alamnya,dimana
terdapatnya gugusan batu yang berbunga seakan-akan batu karang yang ditumbuhi
rumput laut.
Nama Wuna kini ditukar dengan Muna dan menjadi daerah dalam Propinsi Sulawesi
Tenggara, sebagaimana nama asli suku Muna dan Pulau Muna. Namun, kata
"Wuna" itu lama kelamaan diucapkan dan ditulis menjadi "Muna" dalam laporan dan
bahasa resmi.
Wuna dalam bahasa Muna berarti bunga. Disebut begitu karena tidak jauh dari Kota
Wuna itu terdapat sebuah bukit batu karang yang sewaktu- waktu ditumbuhi sejenis
rambut karang menyerupai bunga.
Kota Muna terletak sekitar 25 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna,
sekarang.
Daratan Pulau Muna memang hampir didominasi batu karang. Bukit batu (yang
sering) berbunga itu disebut "Bahutara" yang diartikan sebagai bahtera. Hal itu
terkait dengan tradisi lisan yang menyebutkan bahwa di tempat itulah perahu
"Sawerigading" tokoh asal Bugis Sulawesi Selatan yang melegenda, terdampar
setelah menabrak/rempuh batu karang. Para pengikut Sawegading sebanyak 40
orang dari Luwu, Sulsel, kemudian terpencar ke berbagai tempat, sebagian
membuat koloni di Muna, dan lainnya ke Konawe di Jazirah Sulawesi
Tenggara.Sejalan dengan semakin baiknya sistem pemerintahan, pada masa
kekuasaan LAKILAPONTO sebagai Raja Muna VII (1538- 1541) mulailah dibangun
pusat kerajaan di lokasi yang disebut Wuna tadi. Pembuatan benteng yang
mengelilingi Kota Wuna merupakan prestasi besar yang dihasilkan pemerintahan
raja tersebut.
Setelah LAKILAPONTO dilantik menjadi Sultan Buton, pembangunan Kota Wuna
dilanjutkan penggantinya, La POSASU,
adik LAKILAMPO. Pertabalan LAKILAPONTO sebagai Sultan Buton merupakan
hadiah dari Sultan yang sedang berkuasa
atas keberhasilan Raja Muna itu mengalahkan dan membunuh bajak laut La
Bolontio, pengacau keamanan rakyat Buton.
Setelah menjadi Pemimpin Buton dan kemudian bergelar Sultan Murhum, menyusul
diterimanya Islam sebagai agama
resmi Kerajaan, LAKILAPONTO mengadakan kesepakatan dengan adiknya, La
POSASU, untuk saling membantu dan
bekerja sama bila kedua kerajaan menghadapi situasi pelik, termasuk ancaman dan
intervensi dari luar.
Hubungan persaudaraan di antara kedua Kerajaan terjalin hangat selama kurang
lebih 3,5 abad. Namun, dalam kerangka politik pecah belah pemerintah kolonial
Belanda bersama Sultan Buton secara sepihak membuat perjanjian yang disebut
Korte Verklaring pada 2 Agustus 1918.

Isi perjanjian itu menyebutkan, Belanda hanya mengakui dua pemerintahan
swapraja di Sulawesi Tenggara, yakni Swapraja Buton dan Swapraja Laiwoi di
Kendari. Sejak saat itu Kerajaan Muna yang berdaulat dinyatakan berada di bawah
kontrol Kesultanan Buton. Sebagai subordinasi Kesultanan Buton, Muna praktis
menjadi salah satu dari empat wilayah penyangga (bharata) kerajaan Islam tersebut.

Tiga Bharata yang lain adalah Tiworo, Kulisusu, dan Kaledupa.
Berdasarkan Korte Verklaring itu pula beberapa kerajaan kecil di sekitar Kesultanan
Buton, seperti Tiworo, Kulisusu, Kaledupa, Rumbia, dan Kabaena, ikut menjadi
wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Dua kerajaan kecil yang terakhir merupakan
wilayah nonstruktural karena tidak menyandang predikat Bharata.
IHWAL pembangunan Kota Muna, Couvreur mengutip kepercayaan mistiK bahwa
dalam pembangunan benteng kota itu
oleh LAKILAPONTO dibantu para jin (roh halus. Pembuatan benteng itu memang
merupakan pekerjaan raksasa sebab,
seperti ditulis Couvreur, panjang keliling pagar tembok itu mencapai 8.073 meter
dengan tinggi empat meter dan tebal tiga meter. Selain melanjutkan dan
menyempurnakan pembangunan tembok pagar Ibu Kota Kerajaan tersebut, La
POSASU sebagai pengganti LAKILAPONTO juga mendirikan bangunan tempat
Perguruan Islam, sesuai anjuran Syekh Abdul Wahid. Seperti disebutkan La Kimi
Batoa, pensiunan guru sejarah, Abdul Wahid adalah penyebar agama Islam pertama
di Pulau Muna.

Fasilitas publik lainnya di Kota Muna adalah masjid.
Masjid pertama dibangun pada masa pemerintahan La Titakono sebagai Raja Muna
X (1600- 1625).
Menurut La Ode Muhammad Sirad Imbo (65), tokoh adat Muna, masjid yang
dibangun raja tersebut masih sederhana dan bersifat darurat. Masjid agak besar
baru dibangun pada era pemerintahan Raja La Ode Huseini dengan gelar Omputo
Sangia (1716- 1757). Masjid tersebut dibangun di tempat berbeda dengan lokasi
masjid pertama.
Masjid di Kota Muna itu hampir seumur dengan Masjid Agung Keraton Buton di BauBau.
Masjid Keraton Buton dibangun oleh Sultan Sakiuddin Darul Alam pada tahun 1712
dengan konstruksi permanen, dan baru dipugar pada tahun 1930-an di masa
pemerintah Sultan Buton ke-37, Muhammad Hamidi. Adapun Masjid Agung Kota
Muna baru dibangun secara permanen sekitar tahun 1933 oleh La Ode Dika sebagai
Raja Muna (1930-1938).
Kegiatan pembangunan (renovasi) masjid tersebut mendapat bantuan dari Kontroler
Belanda yang berkedudukan di Raha, Jules Couvreur. "Dia menyediakan bahan,
seperti semen, atap seng, dan bahan bangunan lainnya. Karena selama memangku
Raja lebih banyak memerhatikan pembangunan masjid tersebut, maka La Ode Dika
diberi gelar Komasigino (pemilik masjid).
Dua dari 14 putra-putri La Ode Dika tercatat sebagai tokoh daerah, yakni La Ode
Kaimuddin, mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, dan La Ode Rasyid, mantan
Bupati Muna.

KERAJAAN Muna di masa lalu kini nyaris tak meninggalkan bekas. Satu-satunya
peninggalan yang tampak di Kota Muna saat ini hanyalah bangunan Masjid yang
pernah dirawat La Ode Dika, Raja Muna terakhir yang dipilih oleh Sarano Wuna
yang dibentuk Raja La Titakono pada abad ke-17 itu.Bangunan masjid itu juga
sudah tidak asli. Ketika Bupati Muna dijabat Maola Daud pada tahun 1980-an,
bangunan Masjid tua itu dirombak total ukuran dan bentuknya. Giliran Ridwan Bae
menjadi Bupati Muna (2000- 2005), bangunan masjid itu dirombak lagi untuk
dikembalikan ke bentuk asalnya.

Bentuk masjid di bekas ibu kota kerajaan itu sangat sederhana. Bangunannya terdiri
atas tiga susun, termasuk tempat dudukan kubah. Itulah bentuknya yang asli dari
masjid tua tersebut. Peninggalan yang lain sudah tidak ada lagi, kecuali beberapa
makam tua yang menjadi kuburan Raja-Raja zaman dulu, antara lain makam La Ode
Huseini, yang pada masa hidupnya dikenal sangat taat menjalankan ajaran Islam.
Sisa-sisa ataupun reruntuhan Benteng Kota Muna yang konon dibangun dengan
bantuan jin itu juga sudah tidak ada lagi. Namun pagar tembok itu masih tersisa
sekitar 1.800 meter yang masih utuh. Hanya fisik bangunannya memang tidak
kelihatan karena dibalut rumput liar.
Kerajaan Muna yang dulu berbudaya feodal kini tinggal kenangan. Yang ada
hanyalah hamparan semak belukar di sebuah dataran agak cekung yang diapit
bukit-bukit karang.
Di sana-sini tampak rumah- rumah adat Muna dari kayu jati yang baru dibangun.
Menurut rencana Pemerintah Kabupaten Muna membangun perkampungan bagi
para pemangku Sarano Wuna(Mahkamah Adat) sebagai miniatur Kota Muna
beberapa abad silam

Leluhur Muncul dari Bambu
MITOS asal-usul manusia yang menjadi penguasa di daerah kepulauan di Sulawesi
Tenggara mempunyai versi yang sama. Wa ka ka, Ratu pertama Kesultanan Buton,
diceritakan datang dari China dan pada awalnya ia muncul dari lubang bambu
kuning di dalam kompleks Keraton Buton sekarang. Leluhur keturunan Mokole (raja)
di Kabaena (kini Kabupaten Bombana) juga dimitoskan muncul dari bambu yang
biasa dipakai membuat nasi bambu.La Eli alias Baidulzamani, yang disebut sebagai
raja pertama di Pulau Muna, menjadi legenda masyarakat Muna bahwa ia berasal
dari Luwu, Sulawesi Selatan, lalu muncul dari dalam lubang bambu saat ditemukan
manusia yang telah lebih dulu membangun koloni di Wamelai dalam wilayah
Tongkuno. Setelah diangkat menjadi raja,Baidulzamani diberi gelar Bheteno ne
Tombula (’Manusia yang Dilahirkan di dalam Bambu). Adapun permaisuri bernama
Tandi Abe (Tanri Abeng) juga dikabarkan berasal dari Luwu. Konon ia terdampar di
Napabale, sebuah laguna di pantai timur Pulau Muna dan kini menjadi salah satu
obyek wisata.

Salah seorang putri Raja Luwu tersebut dengan menumpang sebuah talam besar
pergi ke arah timur mencari pria yang telah menghamilinya. Talam itu telah menjadi
batu sekarang. Pria yang dicari tak lain adalah Baidulzamani yang telah lebih dulu
berada di daratan Muna.
Setelah dipertemukan mereka pun dikawinkan dan menetap di Wamelai.
Perkawinan itu melahirkan tiga anak. Salah seorang di antaranya bernama Kaghua
Bhangkano yang kemudian menjadi Raja Muna II dengan gelar Sugi Patola. Sugi
berarti ’Yang Dipertuan’. Lakilaponto Raja Muna VII dan Sultan Buton VI lalu menjadi
Sultan Buton pertama dengan sebutan Murhum (almarhum) setelah mangkat,
berasal dari garis keturunan sugi tersebut.

TITAKONO, Raja Muna X (1600-1625) tercatat dalam sejarah Muna sebagai
pemrakarsa penetapan golongan dalam
masyarakat Muna. Ia menetapkan penggolongan itu bersama sepupunya bernama
La Marati. Yang terakhir ini adalah anak Wa Ode Pogo, saudara perempuan
Lakilaponto. Titakono sendiri adalah putra Rampei Somba, saudara Lakilaponto.
Sebagai raja, Titakono mengangkat sepupunya itu menjadi pembantu utamanya
dalam pemerintahan dengan jabatan yang disebut bhonto bhalano (semacam
perdana menteri). Setelah itu keduanya bersepakat menetapkan strata sosial
masyarakat. Berdasarkan kesepakatan itu, golongan masyarakat dari garis
keturunan sugi sampai kepada Titakono harus diakui sebagai golongan tertinggi
yang disebut Kaomu dengan gelar la ode.

Lalu kelompok masyarakat keturunan mulai dari La Marati ditetapkan sebagai
golongan setingkat lebih rendah dari Kaomu yang disebut Walaka. Golongan
Walaka tidak memakai gelar La ode. La Marati menyetujui penetapan posisinya
seperti itu karena menyadari bahwa ayahnya, La Pokainsi, bukan keturunan sugi.
Kendati ibunya, Wa Ode Pogo, adalah keturunan sugi dan saudara kandung dari
Lakilaponto, La Marati dan keturunannya sudah digariskan menjadi golongan
Walaka.
Dalam struktur pemerintahan kerajaan, golongan Walaka berhak menduduki jabatan
bhonto bhalano, sebagaimana yang telah dirintis La Marati.
Sementara untuk jabatan raja sudah digariskan harus mereka yang bergelar La
ode.apisan ketiga dalam masyarakat Muna di masa lampau adalah golongan
Maradika, rakyat biasa. Selain menetapkan penggolongan masyarakat, duet
Titakono-Marati juga membentuk dewan adat atau Sarano Wuna. Ketika itu Sarano
Muna terdiri atas enam anggota, yaitu Raja, Bhonto Balano, dan ke-4 ghoerano
(empat kepala wilayah yang menjadi basis utama Kerajaan Muna). Mereka adalah
ghoerano Tongkuno, Kabawo, Lawa, dan Katobu.
Anggota Sarano Wuna kemudian bertambah sejalan dengan perkembangan wilayah
kekuasaan.
Tradisi dan Wisata WISATA -"Lia Ngkobori atau [gua bergaris/bertulis Adalah dua
buah goa besar peninggalan nenek moyang bangsa Muna.

Muna yang dalam kitab sejarahnya adalah mendapat gelar KOTA ARABIA LAMA
karena keadaan negerinya yang
menyerupai Arabia."Pada dinding goa /lia ngkobori. bisa disaksikan lukisan dinding
yang menggambarkan kehidupan suku Muna pada masa itu seperti perjuangan suku
Muna dalam mempertahankan hidupnya yang digambarkan seorang menaiki seekor
gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa yang menggambarkan tingkat
pertanian suku Muna, gambar binatang ternak seperti sapi, kuda dan lainlainnyap.Walaupun relief atau gambar tsb. terkesan sederhana tetapi kita dapat
menangkap arti makna yang jelas yaitu keberadaan suku Muna pada saat itu.

Selain gua yang melukiskan relief terdapat pula gua yang didiami oleh burung walet.
Gua tsb. mempunyai stalaktit dan stalaknit yang sangat indah dengan warna yang
cenderung hitam mengkilap. Apabila kita menyelusuri gua kecil kita akan
menyaksikan keindahan batu yang berbentuk bulatan-bulatan berwarna putih.
zkawasan gua tsb. sangat cocok untuk rekreasi dan berkemah, berhawa sejuk
dengan alamnya yang asli. Jarak menuju obyek ini sekitar satu jam atau sekitar 20
Km dari kota Raha ke arah Timur. TRADISI -"Perkelahian Kuda merupakan salah
satu atraksi yang terkenal di Sulawesi Tenggara yang hanya terdapat di
Muna.Perkelahian kuda diadakan pada berbagai acara atau perayaan.
Penyambutan tamu penting atau melayani permintaan khusus.Seekor kuda betina
akan diperebutkan oleh dua ekor kuda jantan sehingga mereka berkelahi untuk
mendapatkannya. Perkelahian ini biasanya diadakan di lapangan terbuka

More Related Content

What's hot

Peninggalan kerajaan islam di indonesia
Peninggalan kerajaan islam di indonesiaPeninggalan kerajaan islam di indonesia
Peninggalan kerajaan islam di indonesiashasyakhalisha
 
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamWarnet Raha
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demakChie Aza
 
Brunei darussalam
Brunei darussalamBrunei darussalam
Brunei darussalamnurinorak
 
Ppt kerajaan demak
Ppt kerajaan demakPpt kerajaan demak
Ppt kerajaan demakDewi_Sejarah
 
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiaSejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiashafarara
 
peninggalan budaya masa islam di indonesia
peninggalan budaya masa islam di indonesiapeninggalan budaya masa islam di indonesia
peninggalan budaya masa islam di indonesianajmaraina
 
Peninggalan sejarah islam di aceh
Peninggalan sejarah islam di acehPeninggalan sejarah islam di aceh
Peninggalan sejarah islam di acehYolen Andrean
 
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesiaKerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesiaMahfuzah Hidayati
 
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnyaFitriHastuti2
 

What's hot (14)

Agama ende
Agama endeAgama ende
Agama ende
 
Sejarah kerajaan demak
Sejarah  kerajaan demak Sejarah  kerajaan demak
Sejarah kerajaan demak
 
Peninggalan kerajaan islam di indonesia
Peninggalan kerajaan islam di indonesiaPeninggalan kerajaan islam di indonesia
Peninggalan kerajaan islam di indonesia
 
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islamMakalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
Makalah sejarah budaya muna sebelum masuknya islam
 
Makalah perkembangan islam di muna
Makalah perkembangan islam di munaMakalah perkembangan islam di muna
Makalah perkembangan islam di muna
 
Kerajaan demak
Kerajaan demakKerajaan demak
Kerajaan demak
 
Brunei darussalam
Brunei darussalamBrunei darussalam
Brunei darussalam
 
Ppt kerajaan demak
Ppt kerajaan demakPpt kerajaan demak
Ppt kerajaan demak
 
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesiaSejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
Sejarah peninggalan kerajaan islam di indonesia
 
peninggalan budaya masa islam di indonesia
peninggalan budaya masa islam di indonesiapeninggalan budaya masa islam di indonesia
peninggalan budaya masa islam di indonesia
 
Peninggalan sejarah islam di aceh
Peninggalan sejarah islam di acehPeninggalan sejarah islam di aceh
Peninggalan sejarah islam di aceh
 
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesiaKerajaan kerajaan islam_di_indonesia
Kerajaan kerajaan islam_di_indonesia
 
Khazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu UtaraKhazanah Labuhanbatu Utara
Khazanah Labuhanbatu Utara
 
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnyasejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnya
sejarah Kerajaan bone politik ekonomi dan letak geografisnya
 

Similar to Kerajaan muna (20)

Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Memasuki kota muna
Memasuki kota munaMemasuki kota muna
Memasuki kota muna
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
 
Sejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten munaSejarah kabupaten muna
Sejarah kabupaten muna
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
 
Sejarah muna
Sejarah munaSejarah muna
Sejarah muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Cerita tentang kota raha atau pulau muna
Cerita tentang kota raha atau pulau munaCerita tentang kota raha atau pulau muna
Cerita tentang kota raha atau pulau muna
 
Cerita tentang kota raha atau pulau muna
Cerita tentang kota raha atau pulau munaCerita tentang kota raha atau pulau muna
Cerita tentang kota raha atau pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten munaAsal usul kabupaten muna
Asal usul kabupaten muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Asal usul pulau muna
Asal usul pulau munaAsal usul pulau muna
Asal usul pulau muna
 
Certai rakyat muna
Certai rakyat munaCertai rakyat muna
Certai rakyat muna
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Recently uploaded

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

Kerajaan muna

  • 1. KERAJAAN MUNA Muna pada asalnya dikenal dengan WUNA (bunga) yang menberi makna spiritual kepada kejadian alamnya,dimana terdapatnya gugusan batu yang berbunga seakan-akan batu karang yang ditumbuhi rumput laut. Nama Wuna kini ditukar dengan Muna dan menjadi daerah dalam Propinsi Sulawesi Tenggara, sebagaimana nama asli suku Muna dan Pulau Muna. Namun, kata "Wuna" itu lama kelamaan diucapkan dan ditulis menjadi "Muna" dalam laporan dan bahasa resmi. Wuna dalam bahasa Muna berarti bunga. Disebut begitu karena tidak jauh dari Kota Wuna itu terdapat sebuah bukit batu karang yang sewaktu- waktu ditumbuhi sejenis rambut karang menyerupai bunga. Kota Muna terletak sekitar 25 kilometer dari Raha, ibu kota Kabupaten Muna, sekarang. Daratan Pulau Muna memang hampir didominasi batu karang. Bukit batu (yang sering) berbunga itu disebut "Bahutara" yang diartikan sebagai bahtera. Hal itu terkait dengan tradisi lisan yang menyebutkan bahwa di tempat itulah perahu "Sawerigading" tokoh asal Bugis Sulawesi Selatan yang melegenda, terdampar setelah menabrak/rempuh batu karang. Para pengikut Sawegading sebanyak 40 orang dari Luwu, Sulsel, kemudian terpencar ke berbagai tempat, sebagian membuat koloni di Muna, dan lainnya ke Konawe di Jazirah Sulawesi Tenggara.Sejalan dengan semakin baiknya sistem pemerintahan, pada masa kekuasaan LAKILAPONTO sebagai Raja Muna VII (1538- 1541) mulailah dibangun pusat kerajaan di lokasi yang disebut Wuna tadi. Pembuatan benteng yang mengelilingi Kota Wuna merupakan prestasi besar yang dihasilkan pemerintahan raja tersebut.
  • 2. Setelah LAKILAPONTO dilantik menjadi Sultan Buton, pembangunan Kota Wuna dilanjutkan penggantinya, La POSASU, adik LAKILAMPO. Pertabalan LAKILAPONTO sebagai Sultan Buton merupakan hadiah dari Sultan yang sedang berkuasa atas keberhasilan Raja Muna itu mengalahkan dan membunuh bajak laut La Bolontio, pengacau keamanan rakyat Buton. Setelah menjadi Pemimpin Buton dan kemudian bergelar Sultan Murhum, menyusul diterimanya Islam sebagai agama resmi Kerajaan, LAKILAPONTO mengadakan kesepakatan dengan adiknya, La POSASU, untuk saling membantu dan bekerja sama bila kedua kerajaan menghadapi situasi pelik, termasuk ancaman dan intervensi dari luar. Hubungan persaudaraan di antara kedua Kerajaan terjalin hangat selama kurang lebih 3,5 abad. Namun, dalam kerangka politik pecah belah pemerintah kolonial Belanda bersama Sultan Buton secara sepihak membuat perjanjian yang disebut Korte Verklaring pada 2 Agustus 1918. Isi perjanjian itu menyebutkan, Belanda hanya mengakui dua pemerintahan swapraja di Sulawesi Tenggara, yakni Swapraja Buton dan Swapraja Laiwoi di Kendari. Sejak saat itu Kerajaan Muna yang berdaulat dinyatakan berada di bawah kontrol Kesultanan Buton. Sebagai subordinasi Kesultanan Buton, Muna praktis menjadi salah satu dari empat wilayah penyangga (bharata) kerajaan Islam tersebut. Tiga Bharata yang lain adalah Tiworo, Kulisusu, dan Kaledupa. Berdasarkan Korte Verklaring itu pula beberapa kerajaan kecil di sekitar Kesultanan Buton, seperti Tiworo, Kulisusu, Kaledupa, Rumbia, dan Kabaena, ikut menjadi wilayah kekuasaan Kesultanan Buton. Dua kerajaan kecil yang terakhir merupakan wilayah nonstruktural karena tidak menyandang predikat Bharata. IHWAL pembangunan Kota Muna, Couvreur mengutip kepercayaan mistiK bahwa
  • 3. dalam pembangunan benteng kota itu oleh LAKILAPONTO dibantu para jin (roh halus. Pembuatan benteng itu memang merupakan pekerjaan raksasa sebab, seperti ditulis Couvreur, panjang keliling pagar tembok itu mencapai 8.073 meter dengan tinggi empat meter dan tebal tiga meter. Selain melanjutkan dan menyempurnakan pembangunan tembok pagar Ibu Kota Kerajaan tersebut, La POSASU sebagai pengganti LAKILAPONTO juga mendirikan bangunan tempat Perguruan Islam, sesuai anjuran Syekh Abdul Wahid. Seperti disebutkan La Kimi Batoa, pensiunan guru sejarah, Abdul Wahid adalah penyebar agama Islam pertama di Pulau Muna. Fasilitas publik lainnya di Kota Muna adalah masjid. Masjid pertama dibangun pada masa pemerintahan La Titakono sebagai Raja Muna X (1600- 1625). Menurut La Ode Muhammad Sirad Imbo (65), tokoh adat Muna, masjid yang dibangun raja tersebut masih sederhana dan bersifat darurat. Masjid agak besar baru dibangun pada era pemerintahan Raja La Ode Huseini dengan gelar Omputo Sangia (1716- 1757). Masjid tersebut dibangun di tempat berbeda dengan lokasi masjid pertama. Masjid di Kota Muna itu hampir seumur dengan Masjid Agung Keraton Buton di BauBau. Masjid Keraton Buton dibangun oleh Sultan Sakiuddin Darul Alam pada tahun 1712 dengan konstruksi permanen, dan baru dipugar pada tahun 1930-an di masa pemerintah Sultan Buton ke-37, Muhammad Hamidi. Adapun Masjid Agung Kota Muna baru dibangun secara permanen sekitar tahun 1933 oleh La Ode Dika sebagai Raja Muna (1930-1938). Kegiatan pembangunan (renovasi) masjid tersebut mendapat bantuan dari Kontroler Belanda yang berkedudukan di Raha, Jules Couvreur. "Dia menyediakan bahan, seperti semen, atap seng, dan bahan bangunan lainnya. Karena selama memangku
  • 4. Raja lebih banyak memerhatikan pembangunan masjid tersebut, maka La Ode Dika diberi gelar Komasigino (pemilik masjid). Dua dari 14 putra-putri La Ode Dika tercatat sebagai tokoh daerah, yakni La Ode Kaimuddin, mantan Gubernur Sulawesi Tenggara, dan La Ode Rasyid, mantan Bupati Muna. KERAJAAN Muna di masa lalu kini nyaris tak meninggalkan bekas. Satu-satunya peninggalan yang tampak di Kota Muna saat ini hanyalah bangunan Masjid yang pernah dirawat La Ode Dika, Raja Muna terakhir yang dipilih oleh Sarano Wuna yang dibentuk Raja La Titakono pada abad ke-17 itu.Bangunan masjid itu juga sudah tidak asli. Ketika Bupati Muna dijabat Maola Daud pada tahun 1980-an, bangunan Masjid tua itu dirombak total ukuran dan bentuknya. Giliran Ridwan Bae menjadi Bupati Muna (2000- 2005), bangunan masjid itu dirombak lagi untuk dikembalikan ke bentuk asalnya. Bentuk masjid di bekas ibu kota kerajaan itu sangat sederhana. Bangunannya terdiri atas tiga susun, termasuk tempat dudukan kubah. Itulah bentuknya yang asli dari masjid tua tersebut. Peninggalan yang lain sudah tidak ada lagi, kecuali beberapa makam tua yang menjadi kuburan Raja-Raja zaman dulu, antara lain makam La Ode Huseini, yang pada masa hidupnya dikenal sangat taat menjalankan ajaran Islam. Sisa-sisa ataupun reruntuhan Benteng Kota Muna yang konon dibangun dengan bantuan jin itu juga sudah tidak ada lagi. Namun pagar tembok itu masih tersisa sekitar 1.800 meter yang masih utuh. Hanya fisik bangunannya memang tidak kelihatan karena dibalut rumput liar. Kerajaan Muna yang dulu berbudaya feodal kini tinggal kenangan. Yang ada hanyalah hamparan semak belukar di sebuah dataran agak cekung yang diapit bukit-bukit karang. Di sana-sini tampak rumah- rumah adat Muna dari kayu jati yang baru dibangun. Menurut rencana Pemerintah Kabupaten Muna membangun perkampungan bagi
  • 5. para pemangku Sarano Wuna(Mahkamah Adat) sebagai miniatur Kota Muna beberapa abad silam Leluhur Muncul dari Bambu MITOS asal-usul manusia yang menjadi penguasa di daerah kepulauan di Sulawesi Tenggara mempunyai versi yang sama. Wa ka ka, Ratu pertama Kesultanan Buton, diceritakan datang dari China dan pada awalnya ia muncul dari lubang bambu kuning di dalam kompleks Keraton Buton sekarang. Leluhur keturunan Mokole (raja) di Kabaena (kini Kabupaten Bombana) juga dimitoskan muncul dari bambu yang biasa dipakai membuat nasi bambu.La Eli alias Baidulzamani, yang disebut sebagai raja pertama di Pulau Muna, menjadi legenda masyarakat Muna bahwa ia berasal dari Luwu, Sulawesi Selatan, lalu muncul dari dalam lubang bambu saat ditemukan manusia yang telah lebih dulu membangun koloni di Wamelai dalam wilayah Tongkuno. Setelah diangkat menjadi raja,Baidulzamani diberi gelar Bheteno ne Tombula (’Manusia yang Dilahirkan di dalam Bambu). Adapun permaisuri bernama Tandi Abe (Tanri Abeng) juga dikabarkan berasal dari Luwu. Konon ia terdampar di Napabale, sebuah laguna di pantai timur Pulau Muna dan kini menjadi salah satu obyek wisata. Salah seorang putri Raja Luwu tersebut dengan menumpang sebuah talam besar pergi ke arah timur mencari pria yang telah menghamilinya. Talam itu telah menjadi batu sekarang. Pria yang dicari tak lain adalah Baidulzamani yang telah lebih dulu berada di daratan Muna. Setelah dipertemukan mereka pun dikawinkan dan menetap di Wamelai. Perkawinan itu melahirkan tiga anak. Salah seorang di antaranya bernama Kaghua Bhangkano yang kemudian menjadi Raja Muna II dengan gelar Sugi Patola. Sugi berarti ’Yang Dipertuan’. Lakilaponto Raja Muna VII dan Sultan Buton VI lalu menjadi Sultan Buton pertama dengan sebutan Murhum (almarhum) setelah mangkat,
  • 6. berasal dari garis keturunan sugi tersebut. TITAKONO, Raja Muna X (1600-1625) tercatat dalam sejarah Muna sebagai pemrakarsa penetapan golongan dalam masyarakat Muna. Ia menetapkan penggolongan itu bersama sepupunya bernama La Marati. Yang terakhir ini adalah anak Wa Ode Pogo, saudara perempuan Lakilaponto. Titakono sendiri adalah putra Rampei Somba, saudara Lakilaponto. Sebagai raja, Titakono mengangkat sepupunya itu menjadi pembantu utamanya dalam pemerintahan dengan jabatan yang disebut bhonto bhalano (semacam perdana menteri). Setelah itu keduanya bersepakat menetapkan strata sosial masyarakat. Berdasarkan kesepakatan itu, golongan masyarakat dari garis keturunan sugi sampai kepada Titakono harus diakui sebagai golongan tertinggi yang disebut Kaomu dengan gelar la ode. Lalu kelompok masyarakat keturunan mulai dari La Marati ditetapkan sebagai golongan setingkat lebih rendah dari Kaomu yang disebut Walaka. Golongan Walaka tidak memakai gelar La ode. La Marati menyetujui penetapan posisinya seperti itu karena menyadari bahwa ayahnya, La Pokainsi, bukan keturunan sugi. Kendati ibunya, Wa Ode Pogo, adalah keturunan sugi dan saudara kandung dari Lakilaponto, La Marati dan keturunannya sudah digariskan menjadi golongan Walaka. Dalam struktur pemerintahan kerajaan, golongan Walaka berhak menduduki jabatan bhonto bhalano, sebagaimana yang telah dirintis La Marati. Sementara untuk jabatan raja sudah digariskan harus mereka yang bergelar La ode.apisan ketiga dalam masyarakat Muna di masa lampau adalah golongan Maradika, rakyat biasa. Selain menetapkan penggolongan masyarakat, duet Titakono-Marati juga membentuk dewan adat atau Sarano Wuna. Ketika itu Sarano Muna terdiri atas enam anggota, yaitu Raja, Bhonto Balano, dan ke-4 ghoerano (empat kepala wilayah yang menjadi basis utama Kerajaan Muna). Mereka adalah
  • 7. ghoerano Tongkuno, Kabawo, Lawa, dan Katobu. Anggota Sarano Wuna kemudian bertambah sejalan dengan perkembangan wilayah kekuasaan. Tradisi dan Wisata WISATA -"Lia Ngkobori atau [gua bergaris/bertulis Adalah dua buah goa besar peninggalan nenek moyang bangsa Muna. Muna yang dalam kitab sejarahnya adalah mendapat gelar KOTA ARABIA LAMA karena keadaan negerinya yang menyerupai Arabia."Pada dinding goa /lia ngkobori. bisa disaksikan lukisan dinding yang menggambarkan kehidupan suku Muna pada masa itu seperti perjuangan suku Muna dalam mempertahankan hidupnya yang digambarkan seorang menaiki seekor gajah, gambar matahari, gambar pohon kelapa yang menggambarkan tingkat pertanian suku Muna, gambar binatang ternak seperti sapi, kuda dan lainlainnyap.Walaupun relief atau gambar tsb. terkesan sederhana tetapi kita dapat menangkap arti makna yang jelas yaitu keberadaan suku Muna pada saat itu. Selain gua yang melukiskan relief terdapat pula gua yang didiami oleh burung walet. Gua tsb. mempunyai stalaktit dan stalaknit yang sangat indah dengan warna yang cenderung hitam mengkilap. Apabila kita menyelusuri gua kecil kita akan menyaksikan keindahan batu yang berbentuk bulatan-bulatan berwarna putih. zkawasan gua tsb. sangat cocok untuk rekreasi dan berkemah, berhawa sejuk dengan alamnya yang asli. Jarak menuju obyek ini sekitar satu jam atau sekitar 20 Km dari kota Raha ke arah Timur. TRADISI -"Perkelahian Kuda merupakan salah satu atraksi yang terkenal di Sulawesi Tenggara yang hanya terdapat di Muna.Perkelahian kuda diadakan pada berbagai acara atau perayaan. Penyambutan tamu penting atau melayani permintaan khusus.Seekor kuda betina akan diperebutkan oleh dua ekor kuda jantan sehingga mereka berkelahi untuk mendapatkannya. Perkelahian ini biasanya diadakan di lapangan terbuka