1. Dokumen memberikan panduan tentang penanganan keracunan. Keracunan dapat terjadi melalui berbagai cara dan gejalanya bervariasi.
2. Diagnosis keracunan memerlukan riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Penanganannya meliputi mencegah absorpsi racun lebih lanjut, pengobatan gejala, dan pemberian antidot spesifik bila tersedia.
3. Jenis racun yang dijelaskan melip
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang keracunan, jenis racun, cara masuk ke tubuh, tanda-tanda keracunan, dan bantuan dasar untuk keracunan melalui berbagai cara seperti kulit, mulut, dan suntikan. Racun dapat membahayakan jiwa jika tidak mendapat pertolongan cepat.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang keracunan, jenis racun, cara masuk ke tubuh, tanda-tanda keracunan, dan bantuan dasar untuk keracunan melalui berbagai cara seperti kulit, mulut, dan suntikan. Racun dapat membahayakan jika masuk ke tubuh dan menyebabkan kecederaan atau kerusakan organ. Tindakan segera perlu diambil untuk menolong mangsa, termasuk mengenalpasti jenis racun, memberikan P
Bab 11 membahas mengenai berbagai jenis keracunan dan tindakan pertolongan darurat yang sesuai. Keracunan dapat terjadi melalui penelanan, kontak kulit, pernapasan, gigitan atau sengatan. Gejala umum meliputi muntah darah, lemah, dan botol kosong di tempat kejadian. Langkah awal adalah mencegah mangsa muntah, memastikan saluran napas terbuka, dan memanggil ambulans. Berbagai jenis racun
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
Pertolongan pertama pada berbagai keadaan darurat seperti keracunan, luka bakar, kecelakaan, tenggelam, dan gigitan binatang berbisa meliputi mengamankan saluran nafas, memantau pernafas dan sirkulasi, membersihkan luka, mencegah penyerapan racun lebih lanjut, serta memanggil bantuan medis secepatnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan dan jenis-jenis keracunan serta tanda dan gejala keracunan berdasarkan cara masuk racun ke tubuh seperti tertelan, terhirup, dan terserap, beserta prinsip-prinsip penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang keracunan pestisida, termasuk jenis pestisida berdasarkan bahayanya, gejala dan tingkat keracunan, faktor penyebabnya, golongan pestisida yang direkomendasikan untuk pertanian, prinsip penggunaannya, kriteria toksisitas dan label yang harus dicantumkan, serta cara pencegahan dan pertolongan pertama jika terjadi keracunan pestisida.
1. Dokumen memberikan panduan tentang penanganan keracunan. Keracunan dapat terjadi melalui berbagai cara dan gejalanya bervariasi.
2. Diagnosis keracunan memerlukan riwayat kesehatan pasien, pemeriksaan fisik, dan tes laboratorium. Penanganannya meliputi mencegah absorpsi racun lebih lanjut, pengobatan gejala, dan pemberian antidot spesifik bila tersedia.
3. Jenis racun yang dijelaskan melip
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang keracunan, jenis racun, cara masuk ke tubuh, tanda-tanda keracunan, dan bantuan dasar untuk keracunan melalui berbagai cara seperti kulit, mulut, dan suntikan. Racun dapat membahayakan jiwa jika tidak mendapat pertolongan cepat.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang keracunan, jenis racun, cara masuk ke tubuh, tanda-tanda keracunan, dan bantuan dasar untuk keracunan melalui berbagai cara seperti kulit, mulut, dan suntikan. Racun dapat membahayakan jika masuk ke tubuh dan menyebabkan kecederaan atau kerusakan organ. Tindakan segera perlu diambil untuk menolong mangsa, termasuk mengenalpasti jenis racun, memberikan P
Bab 11 membahas mengenai berbagai jenis keracunan dan tindakan pertolongan darurat yang sesuai. Keracunan dapat terjadi melalui penelanan, kontak kulit, pernapasan, gigitan atau sengatan. Gejala umum meliputi muntah darah, lemah, dan botol kosong di tempat kejadian. Langkah awal adalah mencegah mangsa muntah, memastikan saluran napas terbuka, dan memanggil ambulans. Berbagai jenis racun
Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar danDessy Adeliana
Pertolongan pertama pada berbagai keadaan darurat seperti keracunan, luka bakar, kecelakaan, tenggelam, dan gigitan binatang berbisa meliputi mengamankan saluran nafas, memantau pernafas dan sirkulasi, membersihkan luka, mencegah penyerapan racun lebih lanjut, serta memanggil bantuan medis secepatnya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan dan jenis-jenis keracunan serta tanda dan gejala keracunan berdasarkan cara masuk racun ke tubuh seperti tertelan, terhirup, dan terserap, beserta prinsip-prinsip penanganannya."
Dokumen tersebut membahas tentang keracunan pestisida, termasuk jenis pestisida berdasarkan bahayanya, gejala dan tingkat keracunan, faktor penyebabnya, golongan pestisida yang direkomendasikan untuk pertanian, prinsip penggunaannya, kriteria toksisitas dan label yang harus dicantumkan, serta cara pencegahan dan pertolongan pertama jika terjadi keracunan pestisida.
Modul ini membahas tentang penanganan keracunan, luka bakar, dan kedaruratan medis. Terdapat penjelasan tentang etiologi keracunan, gejala klinis, dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip ABC (Airway, Breathing, Circulation). Modul ini juga memberikan petunjuk belajar untuk mahasiswa dalam mempelajari materinya."
Dokumen tersebut membahas mengenai keracunan dan penanganannya dalam 3 kalimat: Keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia ke dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis keracunan beserta gejala dan tindakan penanganannya, seperti keracunan pencernaan, korosif, inhalasi, karbon monoksida, kontaminasi kulit, makanan, dan penyalah
Dokumen tersebut membahas tentang bronkitis, yaitu peradangan pada bronkus yang dapat berupa akut atau kronis. Bronkitis akut biasanya disebabkan virus sedangkan bronkitis kronis oleh faktor seperti rokok, infeksi, dan polusi. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, hingga gangguan pernapasan. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat seperti ekspektoran, bronchodilator, serta terapi suportif se
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan, penyebab keracunan (makanan, obat-obatan, bahan kimia), gejala awal, dan tindakan pertolongan dasar pada kasus keracunan."
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang penyakit gastritis. SAP ini berisi tujuan penyuluhan untuk membantu peserta memahami pengertian, penyebab, gejala, dan cara mencegah serta mengatasi gastritis. Materi penyakit gastritis juga dijelaskan secara rinci meliputi definisi, faktor risiko, gejala akut maupun kronis, serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
Dokumen ini membahas tentang keracunan, termasuk klasifikasi keracunan berdasarkan cara terjadinya, waktu terjadinya, organ yang terkena, dan jenis bahan kimia. Juga dibahas gejala dan diagnosis keracunan, terapi darurat untuk keracunan akut, dan beberapa contoh racun beserta tindakan terapinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penanganan kegawatan pada anak, termasuk tersedak makanan, terkena bahan kimia atau serangga di mata, gigitan binatang, dan keracunan. Beberapa penanganan yang direkomendasikan adalah membersihkan luka, mengompres area yang terkena, mengompres dengan es untuk sengatan serangga, dan memberikan cairan untuk menetralisir racun.
Kelompok 4 terdiri dari 4 anggota yang membahas sistem ekskresi pada manusia, termasuk organ yang mengatur pengeluaran zat sisa, contoh zat sisa yang dikeluarkan tubuh, dan akibat jika zat sisa tidak dikeluarkan. Mereka juga melakukan percobaan untuk memodelkan ginjal dan menguji kehadiran gula dan protein dalam urin. Kelompok ini menyarankan pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi, sepert
Dokumen tersebut memberikan daftar nama mahasiswa dan informasi mengenai keracunan serta tanda-tanda klinis dan penanganannya. Informasi kunci meliputi berbagai jenis racun, gejala keracunan, dan terapi seperti menghambat absorpsi, mengeluarkan racun dari lambung, dan memberikan kataritik.
Modul ini membahas tentang penanganan keracunan, luka bakar, dan kedaruratan medis. Terdapat penjelasan tentang etiologi keracunan, gejala klinis, dan tindakan pertolongan pertama sesuai dengan prinsip ABC (Airway, Breathing, Circulation). Modul ini juga memberikan petunjuk belajar untuk mahasiswa dalam mempelajari materinya."
Dokumen tersebut membahas mengenai keracunan dan penanganannya dalam 3 kalimat: Keracunan adalah masuknya zat atau senyawa kimia ke dalam tubuh manusia yang menimbulkan efek merugikan. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis keracunan beserta gejala dan tindakan penanganannya, seperti keracunan pencernaan, korosif, inhalasi, karbon monoksida, kontaminasi kulit, makanan, dan penyalah
Dokumen tersebut membahas tentang bronkitis, yaitu peradangan pada bronkus yang dapat berupa akut atau kronis. Bronkitis akut biasanya disebabkan virus sedangkan bronkitis kronis oleh faktor seperti rokok, infeksi, dan polusi. Gejalanya bervariasi mulai dari batuk, nyeri dada, hingga gangguan pernapasan. Penatalaksanaannya meliputi pemberian obat seperti ekspektoran, bronchodilator, serta terapi suportif se
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi keracunan, penyebab keracunan (makanan, obat-obatan, bahan kimia), gejala awal, dan tindakan pertolongan dasar pada kasus keracunan."
Dokumen tersebut merupakan satuan acara penyuluhan (SAP) tentang penyakit gastritis. SAP ini berisi tujuan penyuluhan untuk membantu peserta memahami pengertian, penyebab, gejala, dan cara mencegah serta mengatasi gastritis. Materi penyakit gastritis juga dijelaskan secara rinci meliputi definisi, faktor risiko, gejala akut maupun kronis, serta tindakan yang dapat dilakukan untuk
Dokumen ini membahas tentang keracunan, termasuk klasifikasi keracunan berdasarkan cara terjadinya, waktu terjadinya, organ yang terkena, dan jenis bahan kimia. Juga dibahas gejala dan diagnosis keracunan, terapi darurat untuk keracunan akut, dan beberapa contoh racun beserta tindakan terapinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai penanganan kegawatan pada anak, termasuk tersedak makanan, terkena bahan kimia atau serangga di mata, gigitan binatang, dan keracunan. Beberapa penanganan yang direkomendasikan adalah membersihkan luka, mengompres area yang terkena, mengompres dengan es untuk sengatan serangga, dan memberikan cairan untuk menetralisir racun.
Kelompok 4 terdiri dari 4 anggota yang membahas sistem ekskresi pada manusia, termasuk organ yang mengatur pengeluaran zat sisa, contoh zat sisa yang dikeluarkan tubuh, dan akibat jika zat sisa tidak dikeluarkan. Mereka juga melakukan percobaan untuk memodelkan ginjal dan menguji kehadiran gula dan protein dalam urin. Kelompok ini menyarankan pola hidup sehat untuk menjaga sistem ekskresi, sepert
Dokumen tersebut memberikan daftar nama mahasiswa dan informasi mengenai keracunan serta tanda-tanda klinis dan penanganannya. Informasi kunci meliputi berbagai jenis racun, gejala keracunan, dan terapi seperti menghambat absorpsi, mengeluarkan racun dari lambung, dan memberikan kataritik.
Abses hati adalah infeksi pada hati yang disebabkan bakteri, parasit, atau jamur yang masuk melalui sistem pencernaan dan menyebabkan proses peradangan dan pembentukan nanah di hati. Gejalanya antara lain demam, nyeri di bagian kanan atas perut, dan gangguan nutrisi. Penatalaksanaannya meliputi drainase nanah melalui operasi atau kateter serta pemberian antibiotik.
Abses hati adalah infeksi pada hati yang disebabkan bakteri, parasit, atau jamur yang masuk melalui sistem pencernaan dan menyebabkan pembentukan nanah di hati. Pasien mengeluhkan demam, nyeri di bagian kanan atas perut, dan kelemahan umum. Diagnosa didasarkan pada gejala klinis dan pemeriksaan fisik, sementara penatalaksanaannya meliputi antibiotik dan drainase nanah.
1. Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai definisi, jenis, sifat, tanda-tanda, dan bantuan dasar untuk keracunan dan kecederaan.
2. Ia menjelaskan definisi keracunan, jenis racun seperti pepejal dan cecair, serta tanda-tanda umum seperti pucat dan loya.
3. Dokumen tersebut juga memberikan panduan ringkas mengenai bantuan dasar untuk keracunan dan kecederaan seperti CPR
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
2. PENDAHULUAN
Keracunan --> Masuknya zat kedlm
tubuh yg mengganggu kesehatan
dan dapat menimbulkan kematian
Semua zat dapat berlaku sebagai
racun
Gejala bervariasi
Harus mengenal setiap agen
Bertindak cepat dan tepat.
3. Dicurigai menderita keracunan:
1. Sehat mendadak sakit setelah makan/minum
suatu bahan tertentu
2. Gejala tidak sesuai dengan suatu keadaan
patologik tertentu
3. Gejala cepat dengan dosis besar
4. Anamnesis menunjukkan kearah keracunan
5. Keracunana kronik bila digunakan obat waktu
lama.
4. Racun dapat masuk ke dalam tubuh :
Melalui kulit
Melalui jalan napas (inhalasi)
Melalui saluran pencernaan
Melalui suntikan
Melalui mata (kontaminasi mata)
5. Penyebab
Zat yang dapat menimbulkan keracunan
1.Padat: obat-obatan, makanan
2.GAS: CO
3.Cair: alkohol, bensin, minyak tanah, zat kimia.
9. Diagnosis
Diagnosis tidak selamanya mudah
Harus selalu dipikirkan pada setiap
penderita yang sebelumnya tanpak sehat
Mendadak timbul gejala-gejala kejang,
syok, gagal ginjal atau gagal hati akut
tanpa diketahui penyebabnya.
10. Pemeriksaan meliputi :
Anamnesis
Biasanya heteroanamnesis (karena penderita
dalam keadaan tidak sadar atau malu
berterus terang)
Usahakan mendapat nama pasien
Jumlah bahan dan saat penderita
minum/makan bahan tersebut
Tanyakan adanya riwayat perselisihan dengan
keluarga, teman dekat, teman sekantor atau
tidak adanya masalah ekonomi yang berat.
11. Pemeriksaan fisik:
Perhatikan penderita sadar atau tidak
Periksaan tanda-tanda vital (T,N,P,S)
Perlu dicatat pula adanya luka-luka disekitar
mulut, bau napas yang khas, hipercalivasi,
pupil yang mengecil atau melebar
12. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan lab. Rutin biasanya tidak banyak
membantu
Pemeriksaan toksikologi
Penting untuk kepastian diagnosis
Pemeriksaan patologi
Penting untuk membantu kepastian diagnosis
bila dengan ke-4 cara di atas diagnosis masih
sulit untuk ditegakkan
Pemeriksaan patologi sering dibutuhkan untuk
menyingkap penyebab kematian karena
keracunan (pada kasus pembunuhan)
13. PRINSIP PELATALAKSANAAN
1. ABCDE
2. MENCEGAH / MENGHENTIKAN PENYERAPAN RACUN
A. BILA RACUN DITELAN.
Mengurangi absorbsi racun dari sal. Cerna :
Merangsang muntah
Kumbang lambung dilakukan bila :
Kejadian < 6 jam
Emesis tidak berhasil
Kesadran menurun
Tidak kooperatif
Kontra indikasi :
Terminum bahan korosif
Terminum minyak tanah
Obat konvulsam
Ada gangguan elektrolit
14. Komplikasi kumbang lambung :
Aspirasi pneumoni
Perforasi
Perdarahan
Trauma psikis
Cardiac arrest
Mengabsopsi racun dgtn karbon aktif
Membersihkan usus
15. Memberikan anti dotum
< 10% dari bahan beracun yang mempunyai anti
dotum
Meningkatkan eleminasi
Diuresis
Dosis multipel karbon aktif
Dialisis dan hemoperfusi
16. B. Bila racun melalui mata/ kulit
Pakaian yg terkontaminasi dilepas
Cuci bilas
Penolong jangan ikut kena
17. C.Bila racun melalui inhalasi
Pindahkan penderita ketempat yg
aman
Beri oksigen
Jangan lakukan pernapasan dari
mulut kemulut
18. 3. Pengobatan simptomatik
Ada gangguan pernapasan
resusitasi
Rasa nyeri/ sakit beri obat
penghilang sakit.
19. 4. Perawatan Jiwa
Bila pasien sudah sadar dan keracunan
diduga akibat usaha bunuh diri /
penyalahgunaan obat konsultasikan ke
psikiater
20. Keracunan zat-zat kimia dan
obat-obatan
1. Alkohol
Keracunan mental
Pupil dilatasi
Sering muntah-muntah
Bau alkohol
Tindakan dan pertolongan
Upayakan muntah bila sadar
Pertahankan jalan napas bebas bila perlu napas
buatan
Bila sadar beri minum kopi hitam
21. 2. Acetosal :Aspirin, naspro
Gejala :
Napas dan nadi cepat
Gelisah
Nyeri perut
Muntah (sering bercampur darah)
Sakit kepala
Tindakan pertolongan :
Upayakan muntah
Bila sadar beri minum air atau susu
Berikan Vit. K bila ada perdarahan
22. 3. Luminal (dan obat tidur sejenisnya)
Gejala :
Refleksi berkurang
Depresi napas
Pupil kecil → akhirnya dilatasi
Shock → koma
Tindakan dan pertolongan
Bila penderita sadar, berikan air minum hangat atau
norit
Upayakan agar penderita muntah
Bila tdk sadar → bersihkan jalan napas
23. 4. Arsen (racun tikus)
Gejala :
Perut dan tenggorokan rasa terbakar
Muntah, mulut kering
Buang air besar seperti air cucian beras
Napas dan kotoran berbau baang
Kejang → shock
Tindakan pertolongan
Upayakan mendapat udara segar
Bantu pernapasan sampai napas adekuat
Upayakan mendapat oksigen murni
24. 5. Senyawa Hidrokarbon
(bensin, minyak tanah)
Gejala :
Inhalasi : Nyeri kepala, mual, lemah, sesak
Ditelan : Muntah, diare,
Tindakan pertolongan
Hati-hati bila muntah → bisa aspirasi
Beri air minum atau norit
25. 6. Karbonmonoksida (CO)
Sifat :
Tidak berbau dan tidak berwarna
Sumber gas CO dpt dari inhalasi gas
domestik atau gas pembuangan bensin
Cara kerja dlm tubuh akan terikat dgn Hb
shg Hb tdk dpt mengikat O2.
26. Karbonmonoksida (CO)
Gejala :
Bibir dan kulit berwarna merah jambu
Sakit kepala dan pusing
Korban bingung → sesak napas
Shock
Tindakan pertolongan
Upayakan agar mendapat udara segar
Usahakan mendapat oksigen murni
Bantu pernapasan sampai napas adekuat
27. Keracunan Makanan
1. Keracunan Botulinum
Gejala :
Masa laten 18-36 jam
Lemah
Gangguan penglihatan
Refleks pupil (-)
Tdk ada ggn cerna dan napas
Pertolongan
Netralisasi dgn cairan
Upayakan muntah
28. 2. Keracunan makanan laut
Gejala :
Masa laten ½ - 4 jam
Rasa panas di sekitar mulut
Rasa baal di ekstremitas
Lemah, mual muntah
Nyeri perut dan diare
Tindakan pertolongan
Netralisasi dgn cairan
Upayakan muntah
29. 3. Keracunan jengkol
Gejala :
Napas, mulut dan urine berbau jengkol
Sakit pinggang yg disertai sakit perut
Nyeri saat BAK
BAK kadang disertai darah
Tindakan pertolongan :
Minum air putih yg banyak
Beri obat penghilang rasa sakit
30. 4. Keracunan jamur
Gejala :
Sakit perut, muntah, diare
Berkeringat banyak
Tindakan pertolongan
Netralisasi dgn cairan
Upayakan muntah
31. 5. Makanan (staphylococcus)
Gejala :
Mual, muntah, diare, nyeri perut
Nyeri kepala, demam
Dehidrasi
Dpt menyerupai disentri
Pertolongan :
Muntah buatan
Beri minum yg banyak atau larutan norit
Obati seperti gastroenteritis
32.
33. Antidot spesifik beberapa bahan
racun
Jenis Bahan Racun Antidot spesifik
Alkaloid opium = Nalokson
Paracetamol = Sisteamin. Asetil Sistein, Metionin
Sianida = Dikobal edetat
Organoposfat, karbamat = Atropin dan pradoksin
= Atropin dan obidoksin
Logam Berat besi = Desferoksamin
Logam berat arsen = Dimerkaprol
Air raksa = N-asetil penisilamin
Tembaga = D penisilamin
Timbal = Dimerkaprol
= Ca disodium edetat
Metanol = etanol
Antidepressan trinsiklik = Fisostigmin
Antikoagulan kumarin = Vitamin K