SlideShare a Scribd company logo
KEGAWATAN PADA
ANAK
Ns. Amalia Senja,M.Kep
1. Tersedak Makanan
• Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya
dengan kedua tangan. kepalkan tangan anda dan tekan kepala
ini pada perut bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas
pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas.
Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan
penderita.
• Tersedak (tertelan suatu benda) ditandai dengan gejala-gejala sebagai
berikut :
Sesak nafas
• Pada usia balita, maka balita tersebut akan memegang lehernya yang
merasa seperti tercekik.
• Apabila tersedak dalam kategori ringan maka ditandai dengan batuk-
batuk hingga muntah.
• Apabila tersedak dengan kategori berat maka ditandai dengan batuk-
batuk yang semakin lama semakin jarang dan akhirnya tidak dapat
batuk sama sekali.
• Wajah membiru dan kemudian pingsan
• Penanganan Kegawatan :Pada tersedak berat, tengkurapkan anak di
atas lengan kiri. Kemudian telapak tangan kanan memukul punggung
anak/bayi (diantara 2 tulang belikat) sebanyak 5 kali hingga bayi
tersebut batuk, muntah dan menangis.
Bawalah segera ke rumah sakit terdekat
2. Bahan Kimia Atau Serangga
Mengenai Mata
• Baringkan korban dan tuangkan air steril ke
dalam matanya untuk menghilangkan bahan
kimianya, kemudian kompreslah dengan kain
kasa steril dan segera ke dokter.
• Jika serangga yang mengenai mata, ambillah
dengan ujung saputangan bersih. Namun jika
masih terasa tidak enak segeralah ke dokter.
Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena
bahan kimia atau serangga dengan tangan
telanjang
3. Sengatan Serangga
• Sengatan lebah, jika bengkak telah muncul, kompreslah
segera dengan es. Jika korban alergi terhadap sengatan
serangga tertentu, segeralah meminta pertolongan dokter.
GIGITAN BINATANG
• Gigitan binatang termasuk kategori racun melalui suntikan
• Gigitan dpt membahayakan jiwa dengan menimbulkan
reaksi alergi
• Gigitan binatang:
• Darat
• laut
Gigitan Binatang Darat
• Gigitan anjing ,kucing, kera
• Menimbulkan luka memar hebat, infeksi, serta robekan
jaringan.
• Tanda dan gejala:
• Sakit kepala
• Demam
• Kejang-kejang
• Kemungkinan rabies
Penanganan
• Amankan diri dan lingkungan sekitar
• Nilai keadaan dari A,B,C
• Cuci luka dengan air mengalir
• Imobilisasi bagian luka yang digigit
• Berikan SAR ( serum anti rabies )
• Bila dpt, lakukan penangkapan binatang g
menggigit u/ identifikasi
• Segera bawa ke RS
Gigitan Ular
• Parahnya tergantung dr Ular berbisa/tidak, jenis ular, bagian
tubuh yg digigit, seberapa banyak racun yg disemprotkan
• Bisa ular menyebabkan reaksi toksik pada syaraf, darah, dan
jantung.
Sifat Bisa Ular
• Neurotoksin: berakibat pd syaraf tepi/ pusat
• Myotoksin: Kerusakan sel otot ( ginjal)
• Kardiotoksin: Kerusakan otot jantung
• Cytotoksin : gangguan jantung dan pembuluh
darah
• Cytolytik; peradangan dan mati jaringan
• Enzim : zat aktif penyebaran bisa
Tanda dan Gejala Lokal
• Ada dua lubang bekas gigitan yang sejajar
• Ada tanda kemerahan disekitar luka
• Bengkak dan nyeri
• Timbul dalam 10 mnt
Tanda dan gejala umum
• Demam
• Mual-muntah
• Kelemahan
• Mimisan
• Nadi cepat dan kecil
• Penurunan rasa raba- mati rasa
• Kejang, pingsan
• Gangguan pernafasan
Penanganan
• Aman diri dan lingkungan sekitar
• Nilai A,B,C
• Tenangkan penderita
• Beri kompres dingin/ es bila ada luka bekas gigitan
• Lakukan tourniquet selama 2 jam tanpa
membukanya, kecuali SABU telah diberikan
• Imobolisasikan angggota badan yang digigit dibawah
ketinggian jantung
• Usahakan ular dapat ditangkap u/ identifikasi
• Bawa segera ke RS
Gigitan Arthopoda
• Jenis : laba2, tawon, kelabang,kaljengking
• Tanda dan gejala :
• Bengkak dan kemerahan di daerah gigitan
• Gatal2
• Nyeri dan terasa panas
• Demam,menggigil, sulit tidur
• Dapat terjadi syok
Penanganan
• Aman diri dan lingkungan sekitar
• Nilai keadaan A,B,C
• Tenangkan penderita
• Ambil sengatan kalau nampak ( hati-hati saat
mencabut jangan sampai menekan kantong
bisa)
• Kompres dingin
• Imobilisasikan daerah yang digigit
• Dapat diberikan penawar sakit;ponstan
• Bawa ke RS
Gigitan Binatang Air
• Gigitan Trigonid ( duri babi)
• Terdapat di laut dangkal
• Sengatan disebabkan menginjak/ bersentuhan
• Tanda dan gejala ;
• Nyeri setelah 90 mnt
• Panas didaerah gigitan
• Pusing sampai hilang kesadaran
Penanganan
• Amankan diri dan lingkungan
• Nilai A,B,C
• Tenangkan penderita
• Cabut duri babi yang menusuk
• Rendan dengan air hangat
• Bersihkan luka dan imobolisasikan daerah luka
Gigitan Ubur2
• Tanda dan gejala :
• Rasa panas dan terbakar
• Sedikit perdarahan di kulit
• Mual-muntah
• Kejang otot
• Syok sampai kesulitan bernafas
Penanganan
• Aman diri dan lingkungan sekitar
• Nilai A,B,c
• Bebaskan anggota badan yang cidera dengan handuk basah
• Cuci luka dg larutan amoniak / alkohol 70%
• Bawa ke RS
Gigitan ikan pari
• Tanda dan gejala
• Pembengkakan
• Mual muntah sampai diare
• Kejang-kejang bahkan disertai kelumpuhan otot
• Bawa ke RS
Gigitan Gurita
• Kegagalan nafas dalam 10-15 mnt
• Luka gigitan kecil tdk nyeri
• Berwarna merah dan benjolan
• Kehilangan rasa raba
• Mual-muntah
• Kesulitan menelan, bernafas
• G3 penglihatan,inkoordinasi
• Kelumpuhan otot
• Pernafasan, nadi berhenti, diikuti kematian
Penanganan
• Aman diri dan lingkungan sekitar
• Nilai A,B,c
• Tenangkan penderita
• Bersihkan/ cuci luka bekas gigitan dengan air hangat
• Lakukan pressure pada bagian cidera
• Lakukan RJP bila perlu
• Bawa ke RS
4. Keracunan
• Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa)sebanyak mungkin
hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter. meski
demikian, tidak selalu korban muntah.
Masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat
mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan
kematian.
Hakeket semua zat dapat berlaku sebagai racun,
tergantung dosis dan cara pemberiannya
• Petugas kesehatan harus mengenal dengan cepat,tepat
dugaan keracunan
• Kasus keracunan merupakan keadaan gawat darurat
medis, perlu pertolongan segera
• Tanpa menunda waktu evakuasi korban ke RS
Tanda seseorang mengalami keracunan
• Seseorang yang sehat mendadak sakit
• Gejalanya tak sesuai dengan suatu keadaan patologik
tertentu
• Gejala menjadi cepat karena dosis yang besar
• Anamnestik menunjukan keracunan, terutama kasus
bunuh diri/kecelakan ( perhatikan benda disekitar
penderita dan simpan semua zat yang ada di tempat
kejadian )
• Keracunan kronik dicurigai bila digunakan obat dlm
waktu lama/ lingkungan kerja dngn zat kimia
Cara seseorang mengalami keracunan
• Cara msk ke tubuh dari jenis racun menentukan gejala yang
timbul dan cara penanggulangannya :
• Tertelan melalui mulut : makanan,minuman
• Terhisap melalui hidung : gas CO
• Terserap melalui kulit/mata : zat kimia
• Suntikan : gigitan binatang/ alt suntik
Sifat racun terbagi atas :
- korosif : asam/basa kuat
exp.HCl,2NaOH, bensin minyak
tanah.
- Non korosif : makanan, obat-obatan
Bentuk zat racun :
- Cair : alkohol,bensin, minyak tanah
- Gas : CO, H2S
- Padat : obat, makanan
Penyebab
. Bunuh diri/ attended suicide
. Diracuni/ homicide
. Tidak disengaja/ accidental poisoning
. Berlebihan/ over dosis
. Sengaja untuk maksud tertentu, tahu ukuran mematikan/
poisoning for kick
Keracunan Makanan
Keracunan botolinum
Clostridium botolinum dihasilkan oleh kuman anaerob dngn
sifat racun eksotoksin mis : makanan kaleng
Tanda dan gejala :
. Masa laten 4 jam – 6 hari
. Lemah, gangguan penglihatan, reflek pupil (-)
Tidak ada gangguan pencernaan/ kesadaran
Penanganan :
 Netralisasi cairan
 Upayakan muntah
 Anti botollinum serum
 Periksa laboratorum
Keracunan Sea food
Mis: kepiting rajungan ikan laut lainnya.
Gejala : - mual, muntah, panas disekitar mulut, nyeri perut, diare,
pruritis, sulit bernafas, rasa baal pd ekstremitas
Masa laten : ¼ - 4 jam
Penanganan : Netralsasi cairan, upayakan muntah, kuras lambung, bla
perlu nafas buatan
Keracunan Jengkol
Terbentuknya asam jengkol
Diduga menimbulkan keracunan : jumlah, cara pengolahan.
Masa laten beberapa jam - 48 jam
Gejala : nafas, mulut, air seni berbau jengkol, sakit pinggang disertai
sakit perut, nyeri waktu b.a.k/ disertai darah.
Keracunan Jengkol
• Penanganan
• Nitralisir dengan cairan : minum air putih banyak
• Upayakan untuk muntah
• Berikan norit 1 – 2 sendok makan dengan air hangat
• Pemberian analgetik
Keracunan jamur
Terjadi krn penyimpanan,pengolahan, yang tidak baik
Masa laten : beberapa menit – 2 jam
Gejala : sakit perut, diare, mual, muntah, keringat banyak,
Penanganan : Netralisasi cairan, upayakan muntah, norit 1 – 2 sdm,
berikan SA bila perlu
Keracunan singkong
Singkong mengandung HCN
Masa laten 1 – beberapa jam
Gejala : mual, muntah, sesak, sianosis, menurunnya tingkat
kesadaran
Penanganan : Netralsasi cairan, berikan susu, upayakan muntah,
berikan norit, 1 – 2 sdm
Keracunan Tempe bongkrek
• Mengandung Baccillus cocovenans membentuk asam bongkrek
• Tanda dan gejala :
• Masa laten terjadi dalam beberapa jam
• Kejang perut, otot
• Sesak nafas, bisa terjadi kematian
Penanganan
• Netralisir dengan cairan
• Upayakan muntah
• Berikan norit 1-2 sendok mkn dngn air hangat
Keracunan makanan basi
• Penyebab Staphylococcus aureus denga sifat racun endotoksin/
enterotoksin
• Tanda dan gejala:
• Mual, muntah
• Diare
• Nyeri perut, kepala
• Demam, dehidrasi dpt menyerupai disentri
Penanganan
• Netralisasikan dengan cairan
• Upayakan untuk muntah
• Berikan norit1-2 sdk mkn dengan air hangat
• Obati seperti kasus gastroenteritis
Keracunan bahan Kimia
Alkohol/ etil alkohol (wiski 40%, alkohol pekat 95%/75%, Spiritus
/ Metil alkohol
Gejala : kekacauan mental, pupil dilatasi, muntah, berbau
alkohol
Penanganan : upayakan muntah, pertahankan nafas, beri kopi
hitam, nafas buatan bila perlu
Lanjutan keracunan alkohol
Penanganan :
Upayakan muntah
Pertahankan nafas /nafas buatan bila perlu
Bila sadar beri kopi hitam
Acetosal (aspirin, naspro, bodrex)
Gejala : nafas, nadi cepat, gelisah, nyeri perut,muntah sering
bercampur darah, sakit kepala
Penanganan : upayakan muntah, beri susu, beri Vit K bila ada
perdarahan
Sedative psikotropik
Jenis : luminal dan obat tidur sejenisnya
Gejala : Reflek berkurang, depresi pernafasan, pupil kecil akhirnya
dilatasi melebar, Syok.
Penanganan : berikan air hangat, norit, upayakan muntah, jaga jalan
nafas
Arsenicum
Jenis : racun tikus, insektisida, pengawat kayu
Gejala : perut, tenggorokan rasa terbakar, muntah, mulut kering,
buang air besar seperti cucian beras, nafas dan kotoran bau
bawang, kejang ----- syok.
Penanganan : upayakan muntah,beri air hangat atau larutan norit,
bawa ke RS
Keracunan monoksida (CO)
Sfat: tidak berbau dan tidak berwarna.
Gejala : bibir dan kulit berwarna merah jambu, sakit kepala dan
pusing, bingung---sesak nafas, syok.
Penanganan : pindahkan ke area berlawanan mata angin, berikan
oksigen, beri O2 konsentrasi tinggi, beri nafas buatan k/p
Keracunan senyawa hidrokarbon
(minyak tanah, baygon, detergen
terpentin dll)
Inhalasi : nyeri kepala, mual, muntah, lemah, sesak nafas.
Tertelan : muntah, diare,sangat berbahaya bila aspirasi.
Penanganan : Jangan lakukan muntah buatan, beri larutan norit atau
air hangat.
Keracunan H2S
• Sifat : tidak berbau dan tdk berwarna lebih ringan dari Co
• Berasal dari tambang eksplorasi gas alam
• Masuk kedalam organ pernafasan tp dihirup
• Berat ringan tergantung jumlah yang masuk
Tanda dan gejala
• Sesak nafas seperti tercekik
• Sianotik, Syok
• Hilang keasadaran
• Dapat terjadi kematian
Penanganan
• Penolong harus memakai alat breathing apparatus
• Jauhkan penderita dari sumber lokasi H2S berlawanan dengan arah
angin
• Berikan O2 konsentrasi tinggi
• Segera bawa ke RS
5. LUKA BAKAR
• Alirkan/siram dengan air biasa/air mengalir ditempat yang
terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit
hilang.
• Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke rumah sakit.
6. Luka lecet/gores/tersayat
• Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester atau
band aid. Namun jika luka gores/robek terlalu besar, harus
segera ditangani dokter.
7. PERDARAHAN
• Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar
luka. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap
sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah
berhenti.
•Apabila setelah diberikan tekanan
pendarahan masih belum berhenti,
mungkin nadi atau pembuluh darah
balik terputus, tekan nadi yang di
dekat luka, untuk menghentikan
aliran darah dari jantung ke tempat
lain. Segera bawa ke dokter !!
8. Patah Tulang
• Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan
korban jika belum mahir melakukannya.
• Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh
diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas
alas keras.
• Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah
hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan
dibawa ke dokter.
• Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat
atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah
sebelum memperoleh pertolongan dokter.
9. Terkilir
• Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh
lainnya, untuk mencegah pembengkakan, lalu segera meminta
pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir,
segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang
professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.
10. Gangguan nafas atau
bahkan sampai henti nafas
Untuk mengenal gangguan pada sistem
pernapasan digunakan tahap pemeriksaan
dan penanganan sebagai berikut :
1.Penolong mengetahui apakah penderita masih
bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan
cara yang sederhana yaitu
LDR(Lihat,Dengar,Rasakan hembusan nafas
korban).
2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas segera cari
bantuan/telepon ambulance. lakukan pemeriksaan jalan napas,
apakah terdapat sumbatan atau tidak(pangkal lidah, muntahan,
kotoran dalam mulut.)
3. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan adalah
membebaskan jalan napas dengan menarik lidah ke luar,
mengeluarkan benda asing dalam rongga mulut (gunakan kedua
jari)
Bila henti nafas dan henti jantung
• maka harus dilakukan pemberian pernapasan buatan dari
mulut ke mulut (mouth to mouth) dan kompresi dada.‑ ‑
Tindakan ini harus dilatih menggunakan alat peraga (boneka)
secara periodik.
 Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
Pernafasan Buatan Mulut ke
Mulut
• Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut
penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga
agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu
dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita.
Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari
mulut penderita serta perhatikan apakah mulut
penderita mengeluarkan kembali udara yang anda
tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih
terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam
mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan
Pijat Jantung
• Lakukan pengurutan/pijat jantung. Letakkan kedua telapak
tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling
bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah
sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan dengan
rasio 30:2.
(30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas buatan)
Kegawatan pada anak ppt

More Related Content

What's hot

Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPZakiah dr
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiJoni Iswanto
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
Muh Saleh
 
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAHMATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
Gabriella Cereira Angelina
 
1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f
harry christama
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
Tri Kusniati
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
aauyahilda
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
Amalia Senja
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
Yunita Manurung
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKindal
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Muamar Ys
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengueJoni Iswanto
 
Materi 2 Kesehatan Ibu Hamil
Materi 2   Kesehatan Ibu HamilMateri 2   Kesehatan Ibu Hamil
Materi 2 Kesehatan Ibu Hamil
Puskesmas Medan Denai
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasiJoni Iswanto
 
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
fikri asyura
 
Materi DM
Materi DMMateri DM
Materi DM
Dedy Setiawan
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen

What's hot (20)

Imunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAPImunisasi LENGKAP
Imunisasi LENGKAP
 
Prosedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasiProsedur penyuntikan imunisasi
Prosedur penyuntikan imunisasi
 
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
PEDOMAN BAGI IBU HAMIL, BERSALIN, NIFAS, DAN BAYI BARU LAHIR Di Era Pandemi C...
 
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAHMATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
MATERI PENYULUHAN DEMAM BERDARAH
 
1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f1 hiperem. gravidarum f
1 hiperem. gravidarum f
 
Nilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vitalNilai normal tanda tanda vital
Nilai normal tanda tanda vital
 
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
225881539 appendisitis-akut-laporan-kasus
 
KPSP & DDST
KPSP & DDST KPSP & DDST
KPSP & DDST
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Kejang demam pada Anak
Kejang demam pada AnakKejang demam pada Anak
Kejang demam pada Anak
 
Penyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endangPenyuluhan hipertensi dr.endang
Penyuluhan hipertensi dr.endang
 
Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengueDemam berdarah dengue
Demam berdarah dengue
 
Materi 2 Kesehatan Ibu Hamil
Materi 2   Kesehatan Ibu HamilMateri 2   Kesehatan Ibu Hamil
Materi 2 Kesehatan Ibu Hamil
 
Pelayanan imunisasi
Pelayanan  imunisasiPelayanan  imunisasi
Pelayanan imunisasi
 
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
 
Materi DM
Materi DMMateri DM
Materi DM
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 

Similar to Kegawatan pada anak ppt

11 Keracuanan & Gigitan Binatang
11 Keracuanan & Gigitan Binatang11 Keracuanan & Gigitan Binatang
11 Keracuanan & Gigitan Binatang
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabah
HMRojali
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
koass5 fkunisba
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
MariaSondang2
 
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.pptMATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
HeriBahtiar2
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfAsuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Phosphate Dicky
 
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.pptAsuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Herianto Elbcome 300
 
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
AntonKusuma2
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
adisucipto55
 
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
AndrikIrfani
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
AnnisaPermatasari22
 
BHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptxBHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptx
NilaPurnamaSari2
 
Kedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptxKedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptx
RiskaNurHasfita
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
AKPER PEMDA INDRAMAYU
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Marito Simanungkalit
 
diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
rickyhutagalung1
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan Obat
vQhy
 

Similar to Kegawatan pada anak ppt (20)

11 Keracuanan & Gigitan Binatang
11 Keracuanan & Gigitan Binatang11 Keracuanan & Gigitan Binatang
11 Keracuanan & Gigitan Binatang
 
Penyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabahPenyakit penyikit potensial wabah
Penyakit penyikit potensial wabah
 
Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)Bst dhf (guntur)
Bst dhf (guntur)
 
BATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptxBATUK KRONIK.pptx
BATUK KRONIK.pptx
 
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.pptMATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
MATERI SKIL LABoratorium Tanda Tanda Vital.ppt
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhfAsuhan keperawatan pada klien dengan dhf
Asuhan keperawatan pada klien dengan dhf
 
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.pptAsuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
Asuhan Keperawatan GASTRITIS.ppt
 
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
11 KEDARURATAN MEDIS & KERACUNAN.ppt
 
TBC
TBCTBC
TBC
 
Sistem penceraan
Sistem penceraanSistem penceraan
Sistem penceraan
 
PPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptxPPT THYPOD .pptx
PPT THYPOD .pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptxPERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
PERTOLONGAN PERTAMA 4 (kedaruratan medis).pptx
 
CRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptxCRS DM tipe 2 .pptx
CRS DM tipe 2 .pptx
 
BHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptxBHD Indokuat.pptx
BHD Indokuat.pptx
 
Kasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 kKasus ringan p3 k
Kasus ringan p3 k
 
Kedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptxKedaruratan medis.pptx
Kedaruratan medis.pptx
 
Askep hepatitis akper
Askep hepatitis akperAskep hepatitis akper
Askep hepatitis akper
 
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoidAsuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
Asuhan keperawatan pada pasien dengan demam tifoid
 
diare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptxdiare dan contoh kasus.pptx
diare dan contoh kasus.pptx
 
Pengelolaan Obat
Pengelolaan ObatPengelolaan Obat
Pengelolaan Obat
 

More from Amalia Senja

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
Amalia Senja
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
Amalia Senja
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
Amalia Senja
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
Amalia Senja
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
Amalia Senja
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
Amalia Senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
Amalia Senja
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
Amalia Senja
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
Amalia Senja
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
Amalia Senja
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
Amalia Senja
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
Amalia Senja
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
Amalia Senja
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Amalia Senja
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
Amalia Senja
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
Amalia Senja
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
Amalia Senja
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
Amalia Senja
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
Amalia Senja
 

More from Amalia Senja (20)

Family nursing theory
Family nursing theoryFamily nursing theory
Family nursing theory
 
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Prinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasiPrinsip pemberian medikasi
Prinsip pemberian medikasi
 
Format pengkajian anak
Format pengkajian anakFormat pengkajian anak
Format pengkajian anak
 
Evidence based nursing
Evidence based nursingEvidence based nursing
Evidence based nursing
 
Profil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senjaProfil Miss amalia senja
Profil Miss amalia senja
 
REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON REVIEW TES VONVON
REVIEW TES VONVON
 
Developing patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skillDeveloping patience because patience is a skill
Developing patience because patience is a skill
 
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY  THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
THE POWER OF POSITIVE SUGESTION THERAPY
 
The importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communicationThe importance of verbal & non verbal communication
The importance of verbal & non verbal communication
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise TherapyHow to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
How to stress management : Guided Imagery and Exercise Therapy
 
Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership Empathy in communication and leadership
Empathy in communication and leadership
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
Komunikasi visual, verbal dan vokal (3V) dan kecemasan
 
Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif Teknik Afirmasi Positif
Teknik Afirmasi Positif
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Anatomi Muskuloskeletal
Anatomi MuskuloskeletalAnatomi Muskuloskeletal
Anatomi Muskuloskeletal
 
Falsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatanFalsafah dan paradigma keperawatan
Falsafah dan paradigma keperawatan
 
Analisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBSAnalisis kasus MTBS
Analisis kasus MTBS
 

Recently uploaded

Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
SuryaniAnggun2
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
DionFranata2
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MeiLia12
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
uncinbatuu
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
jeanlomirihi1
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
SriyantiSulaiman
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
SIMRS Cendana
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
jeanlomirihi1
 

Recently uploaded (9)

Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.pptPenanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
Penanggulangan Penyakit FLU SINGAPURA.ppt
 
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptxperan desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
peran desa dalam narkoba dan pencegahannya.pptx
 
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptxMATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
MATERI KEBIJAKAN DAN EVALUAS PPROGRAM KIA - GIZI.pptx
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdfImplan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
Implan di Indonesia - pemasangan efek samping komplikasi Mei 2024.pdf
 
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatanLp persalinan normal maternitas keperawatan
Lp persalinan normal maternitas keperawatan
 
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 202425 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
25 Kecakapan Kader.pptx Puskesmas Kota Ratu Tahun 2024
 
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdfBuku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
Buku Panduan Penggunaan Terminologi LOINC.pdf
 
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah staselp HERNIA keperawatan medical bedah stase
lp HERNIA keperawatan medical bedah stase
 

Kegawatan pada anak ppt

  • 2. 1. Tersedak Makanan • Berdirilah di belakang penderita dan peluklah pinggangnya dengan kedua tangan. kepalkan tangan anda dan tekan kepala ini pada perut bagian atas,tepat dibawah tulang iga dan diatas pusat. Tarik kuat-kuat kepalkan tangan anda ke arah atas. Ulangi beberapa kali hingga makanan keluar dari tenggorokan penderita.
  • 3.
  • 4. • Tersedak (tertelan suatu benda) ditandai dengan gejala-gejala sebagai berikut : Sesak nafas • Pada usia balita, maka balita tersebut akan memegang lehernya yang merasa seperti tercekik. • Apabila tersedak dalam kategori ringan maka ditandai dengan batuk- batuk hingga muntah. • Apabila tersedak dengan kategori berat maka ditandai dengan batuk- batuk yang semakin lama semakin jarang dan akhirnya tidak dapat batuk sama sekali. • Wajah membiru dan kemudian pingsan • Penanganan Kegawatan :Pada tersedak berat, tengkurapkan anak di atas lengan kiri. Kemudian telapak tangan kanan memukul punggung anak/bayi (diantara 2 tulang belikat) sebanyak 5 kali hingga bayi tersebut batuk, muntah dan menangis. Bawalah segera ke rumah sakit terdekat
  • 5. 2. Bahan Kimia Atau Serangga Mengenai Mata • Baringkan korban dan tuangkan air steril ke dalam matanya untuk menghilangkan bahan kimianya, kemudian kompreslah dengan kain kasa steril dan segera ke dokter. • Jika serangga yang mengenai mata, ambillah dengan ujung saputangan bersih. Namun jika masih terasa tidak enak segeralah ke dokter. Jangan sekali-kali mengusap mata yang terkena bahan kimia atau serangga dengan tangan telanjang
  • 6. 3. Sengatan Serangga • Sengatan lebah, jika bengkak telah muncul, kompreslah segera dengan es. Jika korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, segeralah meminta pertolongan dokter.
  • 7. GIGITAN BINATANG • Gigitan binatang termasuk kategori racun melalui suntikan • Gigitan dpt membahayakan jiwa dengan menimbulkan reaksi alergi • Gigitan binatang: • Darat • laut
  • 8. Gigitan Binatang Darat • Gigitan anjing ,kucing, kera • Menimbulkan luka memar hebat, infeksi, serta robekan jaringan. • Tanda dan gejala: • Sakit kepala • Demam • Kejang-kejang • Kemungkinan rabies
  • 9. Penanganan • Amankan diri dan lingkungan sekitar • Nilai keadaan dari A,B,C • Cuci luka dengan air mengalir • Imobilisasi bagian luka yang digigit • Berikan SAR ( serum anti rabies ) • Bila dpt, lakukan penangkapan binatang g menggigit u/ identifikasi • Segera bawa ke RS
  • 10. Gigitan Ular • Parahnya tergantung dr Ular berbisa/tidak, jenis ular, bagian tubuh yg digigit, seberapa banyak racun yg disemprotkan • Bisa ular menyebabkan reaksi toksik pada syaraf, darah, dan jantung.
  • 11. Sifat Bisa Ular • Neurotoksin: berakibat pd syaraf tepi/ pusat • Myotoksin: Kerusakan sel otot ( ginjal) • Kardiotoksin: Kerusakan otot jantung • Cytotoksin : gangguan jantung dan pembuluh darah • Cytolytik; peradangan dan mati jaringan • Enzim : zat aktif penyebaran bisa
  • 12. Tanda dan Gejala Lokal • Ada dua lubang bekas gigitan yang sejajar • Ada tanda kemerahan disekitar luka • Bengkak dan nyeri • Timbul dalam 10 mnt
  • 13. Tanda dan gejala umum • Demam • Mual-muntah • Kelemahan • Mimisan • Nadi cepat dan kecil • Penurunan rasa raba- mati rasa • Kejang, pingsan • Gangguan pernafasan
  • 14. Penanganan • Aman diri dan lingkungan sekitar • Nilai A,B,C • Tenangkan penderita • Beri kompres dingin/ es bila ada luka bekas gigitan • Lakukan tourniquet selama 2 jam tanpa membukanya, kecuali SABU telah diberikan • Imobolisasikan angggota badan yang digigit dibawah ketinggian jantung • Usahakan ular dapat ditangkap u/ identifikasi • Bawa segera ke RS
  • 15. Gigitan Arthopoda • Jenis : laba2, tawon, kelabang,kaljengking • Tanda dan gejala : • Bengkak dan kemerahan di daerah gigitan • Gatal2 • Nyeri dan terasa panas • Demam,menggigil, sulit tidur • Dapat terjadi syok
  • 16. Penanganan • Aman diri dan lingkungan sekitar • Nilai keadaan A,B,C • Tenangkan penderita • Ambil sengatan kalau nampak ( hati-hati saat mencabut jangan sampai menekan kantong bisa) • Kompres dingin • Imobilisasikan daerah yang digigit • Dapat diberikan penawar sakit;ponstan • Bawa ke RS
  • 17. Gigitan Binatang Air • Gigitan Trigonid ( duri babi) • Terdapat di laut dangkal • Sengatan disebabkan menginjak/ bersentuhan • Tanda dan gejala ; • Nyeri setelah 90 mnt • Panas didaerah gigitan • Pusing sampai hilang kesadaran
  • 18. Penanganan • Amankan diri dan lingkungan • Nilai A,B,C • Tenangkan penderita • Cabut duri babi yang menusuk • Rendan dengan air hangat • Bersihkan luka dan imobolisasikan daerah luka
  • 19. Gigitan Ubur2 • Tanda dan gejala : • Rasa panas dan terbakar • Sedikit perdarahan di kulit • Mual-muntah • Kejang otot • Syok sampai kesulitan bernafas
  • 20. Penanganan • Aman diri dan lingkungan sekitar • Nilai A,B,c • Bebaskan anggota badan yang cidera dengan handuk basah • Cuci luka dg larutan amoniak / alkohol 70% • Bawa ke RS
  • 21. Gigitan ikan pari • Tanda dan gejala • Pembengkakan • Mual muntah sampai diare • Kejang-kejang bahkan disertai kelumpuhan otot • Bawa ke RS
  • 22. Gigitan Gurita • Kegagalan nafas dalam 10-15 mnt • Luka gigitan kecil tdk nyeri • Berwarna merah dan benjolan • Kehilangan rasa raba • Mual-muntah • Kesulitan menelan, bernafas • G3 penglihatan,inkoordinasi • Kelumpuhan otot • Pernafasan, nadi berhenti, diikuti kematian
  • 23. Penanganan • Aman diri dan lingkungan sekitar • Nilai A,B,c • Tenangkan penderita • Bersihkan/ cuci luka bekas gigitan dengan air hangat • Lakukan pressure pada bagian cidera • Lakukan RJP bila perlu • Bawa ke RS
  • 24. 4. Keracunan • Berilah minum (air biasa,susu ,atau kelapa)sebanyak mungkin hingga korban bisa muntah, dan bawalah ke dokter. meski demikian, tidak selalu korban muntah.
  • 25. Masuknya suatu zat kedalam tubuh kita yang dapat mengganggu kesehatan bahkan dapat menimbulkan kematian. Hakeket semua zat dapat berlaku sebagai racun, tergantung dosis dan cara pemberiannya
  • 26. • Petugas kesehatan harus mengenal dengan cepat,tepat dugaan keracunan • Kasus keracunan merupakan keadaan gawat darurat medis, perlu pertolongan segera • Tanpa menunda waktu evakuasi korban ke RS
  • 27. Tanda seseorang mengalami keracunan • Seseorang yang sehat mendadak sakit • Gejalanya tak sesuai dengan suatu keadaan patologik tertentu • Gejala menjadi cepat karena dosis yang besar • Anamnestik menunjukan keracunan, terutama kasus bunuh diri/kecelakan ( perhatikan benda disekitar penderita dan simpan semua zat yang ada di tempat kejadian ) • Keracunan kronik dicurigai bila digunakan obat dlm waktu lama/ lingkungan kerja dngn zat kimia
  • 28. Cara seseorang mengalami keracunan • Cara msk ke tubuh dari jenis racun menentukan gejala yang timbul dan cara penanggulangannya : • Tertelan melalui mulut : makanan,minuman • Terhisap melalui hidung : gas CO • Terserap melalui kulit/mata : zat kimia • Suntikan : gigitan binatang/ alt suntik
  • 29. Sifat racun terbagi atas : - korosif : asam/basa kuat exp.HCl,2NaOH, bensin minyak tanah. - Non korosif : makanan, obat-obatan Bentuk zat racun : - Cair : alkohol,bensin, minyak tanah - Gas : CO, H2S - Padat : obat, makanan
  • 30. Penyebab . Bunuh diri/ attended suicide . Diracuni/ homicide . Tidak disengaja/ accidental poisoning . Berlebihan/ over dosis . Sengaja untuk maksud tertentu, tahu ukuran mematikan/ poisoning for kick
  • 31. Keracunan Makanan Keracunan botolinum Clostridium botolinum dihasilkan oleh kuman anaerob dngn sifat racun eksotoksin mis : makanan kaleng Tanda dan gejala : . Masa laten 4 jam – 6 hari . Lemah, gangguan penglihatan, reflek pupil (-) Tidak ada gangguan pencernaan/ kesadaran Penanganan :  Netralisasi cairan  Upayakan muntah  Anti botollinum serum  Periksa laboratorum
  • 32. Keracunan Sea food Mis: kepiting rajungan ikan laut lainnya. Gejala : - mual, muntah, panas disekitar mulut, nyeri perut, diare, pruritis, sulit bernafas, rasa baal pd ekstremitas Masa laten : ¼ - 4 jam Penanganan : Netralsasi cairan, upayakan muntah, kuras lambung, bla perlu nafas buatan
  • 33. Keracunan Jengkol Terbentuknya asam jengkol Diduga menimbulkan keracunan : jumlah, cara pengolahan. Masa laten beberapa jam - 48 jam Gejala : nafas, mulut, air seni berbau jengkol, sakit pinggang disertai sakit perut, nyeri waktu b.a.k/ disertai darah.
  • 34. Keracunan Jengkol • Penanganan • Nitralisir dengan cairan : minum air putih banyak • Upayakan untuk muntah • Berikan norit 1 – 2 sendok makan dengan air hangat • Pemberian analgetik
  • 35. Keracunan jamur Terjadi krn penyimpanan,pengolahan, yang tidak baik Masa laten : beberapa menit – 2 jam Gejala : sakit perut, diare, mual, muntah, keringat banyak, Penanganan : Netralisasi cairan, upayakan muntah, norit 1 – 2 sdm, berikan SA bila perlu
  • 36. Keracunan singkong Singkong mengandung HCN Masa laten 1 – beberapa jam Gejala : mual, muntah, sesak, sianosis, menurunnya tingkat kesadaran Penanganan : Netralsasi cairan, berikan susu, upayakan muntah, berikan norit, 1 – 2 sdm
  • 37. Keracunan Tempe bongkrek • Mengandung Baccillus cocovenans membentuk asam bongkrek • Tanda dan gejala : • Masa laten terjadi dalam beberapa jam • Kejang perut, otot • Sesak nafas, bisa terjadi kematian
  • 38. Penanganan • Netralisir dengan cairan • Upayakan muntah • Berikan norit 1-2 sendok mkn dngn air hangat
  • 39. Keracunan makanan basi • Penyebab Staphylococcus aureus denga sifat racun endotoksin/ enterotoksin • Tanda dan gejala: • Mual, muntah • Diare • Nyeri perut, kepala • Demam, dehidrasi dpt menyerupai disentri
  • 40. Penanganan • Netralisasikan dengan cairan • Upayakan untuk muntah • Berikan norit1-2 sdk mkn dengan air hangat • Obati seperti kasus gastroenteritis
  • 41. Keracunan bahan Kimia Alkohol/ etil alkohol (wiski 40%, alkohol pekat 95%/75%, Spiritus / Metil alkohol Gejala : kekacauan mental, pupil dilatasi, muntah, berbau alkohol Penanganan : upayakan muntah, pertahankan nafas, beri kopi hitam, nafas buatan bila perlu
  • 42. Lanjutan keracunan alkohol Penanganan : Upayakan muntah Pertahankan nafas /nafas buatan bila perlu Bila sadar beri kopi hitam
  • 43. Acetosal (aspirin, naspro, bodrex) Gejala : nafas, nadi cepat, gelisah, nyeri perut,muntah sering bercampur darah, sakit kepala Penanganan : upayakan muntah, beri susu, beri Vit K bila ada perdarahan
  • 44. Sedative psikotropik Jenis : luminal dan obat tidur sejenisnya Gejala : Reflek berkurang, depresi pernafasan, pupil kecil akhirnya dilatasi melebar, Syok. Penanganan : berikan air hangat, norit, upayakan muntah, jaga jalan nafas
  • 45. Arsenicum Jenis : racun tikus, insektisida, pengawat kayu Gejala : perut, tenggorokan rasa terbakar, muntah, mulut kering, buang air besar seperti cucian beras, nafas dan kotoran bau bawang, kejang ----- syok. Penanganan : upayakan muntah,beri air hangat atau larutan norit, bawa ke RS
  • 46. Keracunan monoksida (CO) Sfat: tidak berbau dan tidak berwarna. Gejala : bibir dan kulit berwarna merah jambu, sakit kepala dan pusing, bingung---sesak nafas, syok. Penanganan : pindahkan ke area berlawanan mata angin, berikan oksigen, beri O2 konsentrasi tinggi, beri nafas buatan k/p
  • 47. Keracunan senyawa hidrokarbon (minyak tanah, baygon, detergen terpentin dll) Inhalasi : nyeri kepala, mual, muntah, lemah, sesak nafas. Tertelan : muntah, diare,sangat berbahaya bila aspirasi. Penanganan : Jangan lakukan muntah buatan, beri larutan norit atau air hangat.
  • 48. Keracunan H2S • Sifat : tidak berbau dan tdk berwarna lebih ringan dari Co • Berasal dari tambang eksplorasi gas alam • Masuk kedalam organ pernafasan tp dihirup • Berat ringan tergantung jumlah yang masuk
  • 49. Tanda dan gejala • Sesak nafas seperti tercekik • Sianotik, Syok • Hilang keasadaran • Dapat terjadi kematian
  • 50. Penanganan • Penolong harus memakai alat breathing apparatus • Jauhkan penderita dari sumber lokasi H2S berlawanan dengan arah angin • Berikan O2 konsentrasi tinggi • Segera bawa ke RS
  • 51. 5. LUKA BAKAR • Alirkan/siram dengan air biasa/air mengalir ditempat yang terbakar, jika lukanya masih tahap pertama, hingga rasa sakit hilang. • Jika lukanya sudah melepuh, bawa ke rumah sakit.
  • 52. 6. Luka lecet/gores/tersayat • Cucilah dengan air dan tutuplah luka dengan plester atau band aid. Namun jika luka gores/robek terlalu besar, harus segera ditangani dokter.
  • 53. 7. PERDARAHAN • Hentikan pendarahan dengan cara menekan luka atau sekitar luka. Tekan terus-menerus. Jangan melepas tekanan tiap sebentar hanya untuk melihat apakah pendarahan sudah berhenti.
  • 54. •Apabila setelah diberikan tekanan pendarahan masih belum berhenti, mungkin nadi atau pembuluh darah balik terputus, tekan nadi yang di dekat luka, untuk menghentikan aliran darah dari jantung ke tempat lain. Segera bawa ke dokter !!
  • 55. 8. Patah Tulang • Jangan mencoba mengangkat atau memindahkan badan korban jika belum mahir melakukannya. • Jika tulang belakang yang patah, korban hanya boleh diusung dengan hati-hati dalam posisi terbaring di atas alas keras. • Untuk patah tulang rahang, angkatlah rahang bawah hingga gigi atas dan bawah bersatu, lalu diikat dan dibawa ke dokter. • Untuk patah tulang tangan atau kaki, gunakan tongkat atau setumpuk Koran guna menyangga, dan balutlah sebelum memperoleh pertolongan dokter.
  • 56. 9. Terkilir • Letakkan bagian tubuh terkilir lebih tinggi dari bagian tubuh lainnya, untuk mencegah pembengkakan, lalu segera meminta pertolongan ahli atau dokter. Khusus untuk lutut yang terkilir, segera bawa ke dokter, karena jika ditangani oleh yang kurang professional, akan berakibat buruk di kemudian hari.
  • 57. 10. Gangguan nafas atau bahkan sampai henti nafas Untuk mengenal gangguan pada sistem pernapasan digunakan tahap pemeriksaan dan penanganan sebagai berikut : 1.Penolong mengetahui apakah penderita masih bernapas atau tidak. Tindakan ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu LDR(Lihat,Dengar,Rasakan hembusan nafas korban).
  • 58. 2. Bila sulit bernapas/bahkan tidak bernapas segera cari bantuan/telepon ambulance. lakukan pemeriksaan jalan napas, apakah terdapat sumbatan atau tidak(pangkal lidah, muntahan, kotoran dalam mulut.) 3. Tindakan pertolongan pertama yang dilakukan adalah membebaskan jalan napas dengan menarik lidah ke luar, mengeluarkan benda asing dalam rongga mulut (gunakan kedua jari)
  • 59. Bila henti nafas dan henti jantung • maka harus dilakukan pemberian pernapasan buatan dari mulut ke mulut (mouth to mouth) dan kompresi dada.‑ ‑ Tindakan ini harus dilatih menggunakan alat peraga (boneka) secara periodik.  Pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD)
  • 60. Pernafasan Buatan Mulut ke Mulut • Baringkan penderita dalam posisi terlentang. Buka mulut penderita dengan cara menguakkan rahangnya. Jaga agar selama dilakukan pernafasan buatan mulut selalu dalam keadaan terbuka. Tutup lubang hidung penderita. Tiup mulut penderita dan lepaskan mulut anda dari mulut penderita serta perhatikan apakah mulut penderita mengeluarkan kembali udara yang anda tiupkan. Jika tidak, periksa sekali lagi barangkali masih terdapat sesuatu yang menghalangi pernafasan di dalam mulut penderita. Berikan 2x napas bantuan
  • 61. Pijat Jantung • Lakukan pengurutan/pijat jantung. Letakkan kedua telapak tangan anda dalam posisi saling bertumpuk di bagian paling bawah dada penderita. Tekan dengan telapak tangan bawah sedalam kurang lebih 5 cm. Ulangi tekanan. Lakukan dengan rasio 30:2. (30 kompresi/pijat : 2 tiupan nafas buatan)