Isolat bakteri dari tanah gambut mampu mendegradasi fenol hingga 75% dalam waktu 40 jam. Pertumbuhan bakteri maksimal pada jam ke-26 dengan jumlah sel 5x108 CFU/ml. Kemampuan degradasi fenol berkorelasi positif dengan pertumbuhan bakteri dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Spora bakteri tahan terhadap pewarnaan karbol fuchsin karena dinding selnya yang tebal, sehingga diperlukan pemanasan agar zat warna dapat masuk. Sedangkan bakteri vegetatif akan melepaskan karbol fuchsin dan mengambil warna biru dari methylene blue. Hal ini menyebabkan spora berwarna merah dan bakteri vegetatif berwarna biru.
Laporan ini membahas tentang pewarnaan bakteri untuk mengamati bentuk dan membedakan jenis bakteri. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi gram positif yang mempertahankan warna dan gram negatif yang tidak. Hasilnya mengidentifikasi bakteri Erwinia spp. sebagai bakteri berbentuk batang.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pewarnaan bakteri. Teknik ini digunakan untuk mempermudah pengamatan bentuk dan struktur bakteri karena ukurannya yang kecil. Ada dua jenis pewarnaan utama yaitu pewarnaan gram dan pewarnaan sederhana, yang dapat membedakan bakteri menjadi gram positif dan negatif. Dokumen ini juga menjelaskan bahan, alat, dan prosedur yang digunakan dalam praktikum pew
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar tentang pewarnaan mikrobiologi yang memberikan penjelasan tentang tujuan, jenis, dan cara melakukan berbagai metode pewarnaan untuk membedakan jenis mikroba. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pewarnaan gram serta memberikan contoh soal tugas tentang jenis pewarnaan yang dibutuhkan untuk beberapa jenis bakteri.
Ekstrak etanol biji pepaya yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung dan diangin-anginkan diuji aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya pada konsentrasi tertentu mampu menghambat pertumbuhan E. coli.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
Ekstrak kunyit menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E. Coli dan Bacillus sp namun tidak aktif sebagai antijamur. Uji toksisitas menunjukkan ekstrak kunyit toksik terhadap udang Artemia dengan LC-50 384,67 ppm. Ekstrak kunyit juga beraktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC-50 1068,46 ppm melalui uji DPPH.
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah mikrobiologi dan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti isolasi, identifikasi, dan pewarnaan mikroorganisme. Metode isolasi mikroba dijelaskan meliputi teknik cawan gores, cawan tuang, medium cair, dan sel tunggal. Identifikasi mikroba didasarkan pada morfologi, persyaratan lingkungan, dan karakteristik lainnya. Teknik pewarnaan menc
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Tanaman-tanaman tersebut meliputi bandotan, bayam duri, bijanggut, gamal, jahe, kelor, kenikir, kipait, lengkuas, lidah buaya, mahoni, mengkudu, mimba, mindi, putri malu, selasih, serai wangi, sirih, sirsak, srikaya, suren, tembakau, tembelekan, dan
Laporan ini membahas tentang pewarnaan bakteri untuk mengamati bentuk dan membedakan jenis bakteri. Pewarnaan gram digunakan untuk membedakan bakteri menjadi gram positif yang mempertahankan warna dan gram negatif yang tidak. Hasilnya mengidentifikasi bakteri Erwinia spp. sebagai bakteri berbentuk batang.
Dokumen tersebut membahas tentang teknik pewarnaan bakteri. Teknik ini digunakan untuk mempermudah pengamatan bentuk dan struktur bakteri karena ukurannya yang kecil. Ada dua jenis pewarnaan utama yaitu pewarnaan gram dan pewarnaan sederhana, yang dapat membedakan bakteri menjadi gram positif dan negatif. Dokumen ini juga menjelaskan bahan, alat, dan prosedur yang digunakan dalam praktikum pew
Pengenceran berseri dan perhitungan mikroba secara tidak langsung dengan meto...Farida Lukmi
Praktikum ini melibatkan penghitungan mikroba secara tidak langsung dengan metode hitungan cawan dan secara langsung menggunakan alat haemocytometer. Pengenceran berseri dilakukan untuk memperoleh konsentrasi bakteri yang tepat dihitung. Hasil penghitungan menunjukkan jumlah koloni dan spora bakteri yang berbeda pada setiap kelompok dan season.
Laporan Mikrobiologi - Teknik Pewarnaan MikroorganismeRukmana Suharta
Laporan praktikum mikrobiologi mengenai teknik pewarnaan mikroorganisme. Mahasiswa melakukan pewarnaan gram pada Escherichia coli dan mengamati bentuknya di bawah mikroskop. Hasilnya adalah E. coli berbentuk basil dan berwarna merah setelah pewarnaan gram, menunjukkan bahwa bakteri tersebut termasuk gram negatif.
Penelitian ini bertujuan menguji aktivitas antiinflamasi ekstrak etanol daun jati pada tikus putih. Hewan uji diberi karagenan untuk menimbulkan edema, kemudian diberi ekstrak etanol daun jati dan diklofenak sebagai pembanding. Volume edema diukur menggunakan pletismometer. Hasil penelitian diharapkan menentukan dosis ekstrak etanol daun jati yang efektif sebagai antiinflamasi.
Dokumen tersebut merupakan bahan ajar tentang pewarnaan mikrobiologi yang memberikan penjelasan tentang tujuan, jenis, dan cara melakukan berbagai metode pewarnaan untuk membedakan jenis mikroba. Dokumen ini juga menjelaskan beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam pewarnaan gram serta memberikan contoh soal tugas tentang jenis pewarnaan yang dibutuhkan untuk beberapa jenis bakteri.
Ekstrak etanol biji pepaya yang dikeringkan dengan sinar matahari langsung dan diangin-anginkan diuji aktivitas antibakterinya terhadap Escherichia coli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol biji pepaya pada konsentrasi tertentu mampu menghambat pertumbuhan E. coli.
Penanaman dan isolasi mikroba, mikrobiologiIsponi Umayah
Dokumen tersebut membahas tentang penanaman dan isolasi mikroba, meliputi berbagai teknik penanaman bakteri aerob dan anaerob serta isolasi berbagai jenis mikroorganisme seperti bakteri, jamur, aktinomisetes, dan algae dari berbagai sumber dengan berbagai metode. Dokumen ini juga menjelaskan pengamatan koloni mikroba dan cara memelihara biakan mikroba yang telah diisolasi.
Uji aktivitas antibakteri, antijamur, antioksidan dan toksisitas terhadap ekt...Ginanjar Puspanegara
Ekstrak kunyit menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap E. Coli dan Bacillus sp namun tidak aktif sebagai antijamur. Uji toksisitas menunjukkan ekstrak kunyit toksik terhadap udang Artemia dengan LC-50 384,67 ppm. Ekstrak kunyit juga beraktivitas sebagai antioksidan dengan nilai IC-50 1068,46 ppm melalui uji DPPH.
Ppt isolasi, identifikasi dan pewarnaan mikroorganismeKalisthiana Yi Ku
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah mikrobiologi dan menjelaskan beberapa konsep dasar seperti isolasi, identifikasi, dan pewarnaan mikroorganisme. Metode isolasi mikroba dijelaskan meliputi teknik cawan gores, cawan tuang, medium cair, dan sel tunggal. Identifikasi mikroba didasarkan pada morfologi, persyaratan lingkungan, dan karakteristik lainnya. Teknik pewarnaan menc
ITP UNS SEMESTER 2 Mikum acara 2 Pengecatan BakteriFransiska Puteri
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari morfologi dan membedakan jenis bakteri dengan beberapa metode pewarnaan, yaitu pengecatan negatif, acid fast, dan endospora. Metode pengecatan negatif mewarnai latar belakang menjadi gelap sehingga bakteri terlihat transparan, sedangkan acid fast mewarnai bakteri tertentu menjadi merah jambu. Metode endospora mewarnai spora hijau dan sel vegetatif merah jambu untuk
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai tanaman yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati. Tanaman-tanaman tersebut meliputi bandotan, bayam duri, bijanggut, gamal, jahe, kelor, kenikir, kipait, lengkuas, lidah buaya, mahoni, mengkudu, mimba, mindi, putri malu, selasih, serai wangi, sirih, sirsak, srikaya, suren, tembakau, tembelekan, dan
Ekstrak berbagai tumbuhan seperti babadotan, piretrum, gamal, dan jahe dapat digunakan sebagai insektisida alami untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman. Cara pembuatannya meliputi pengolahan bagian tumbuhan tertentu dengan air atau minyak untuk mendapatkan ekstrak cairan yang kemudian disemprotkan pada tanaman.
This document discusses using Gliricidia sepium (kakawate) leaves to prevent Aedes aegypti mosquitoes. Kakawate is a medium-sized tree that is thought to repel mosquitoes due to its smell. The objective is to prove that kakawate leaves can kill mosquitoes. It hypothesizes that kakawate kills mosquitoes because of the smell. The significance is that using kakawate leaves can help prevent diseases by killing mosquitoes. However, the leaves can be toxic if consumed.
Dokumen tersebut memberikan petunjuk cara budidaya padi menggunakan pupuk hayati Bio P 2000 Z dengan melakukan pemupukan secara berkala pada berbagai fase pertumbuhan tanaman untuk memaksimalkan hasil panen padi.
1. Dokumen membahas tentang pembuatan dan manfaat pestisida alami dari bahan organik seperti mimba, akar tuba, tembakau, dan campuran rempah-rempah lainnya untuk mengendalikan hama tanaman dan mencegah penyakit tanaman.
Buku ini berisi informasi tentang 59 jenis tanaman yang berpotensi sebagai pestisida nabati. Setiap tanaman dijelaskan dengan gambar, bagian yang digunakan, kandungan kimia, cara kerja, dan penggunaannya untuk mengendalikan hama. Buku ini bertujuan membantu memanfaatkan pestisida ramah lingkungan dari sumber daya alam setempat.
Mutan putatif tebu hasil mutasi kolkisin dianalisis ploidinya dan karakteristik morfologi, anatomi, fisiologi, serta komponen hasilnya. Analisis ploidi menggunakan flow sitometri, sedangkan karakteristik diamati meliputi tinggi tanaman, ukuran stomata, jumlah kloroplas, aktivitas enzim nitrat reduktase, dan panjang batang. Hasilnya diharapkan menunjukkan hubungan antara tingkat ploidi dengan karakter yang di
Makalah ini membahas sterilisasi dengan bahan kimia dan menjelaskan beberapa kelas persenyawaan yang digunakan untuk mengendalikan populasi mikroba. Terdapat berbagai bahan kimia yang dapat digunakan untuk sterilisasi seperti alkohol, klor, yodium, formaldehida, glutaraldehide, dan etilen oksida, dengan mekanisme kerja yang berbeda-beda seperti mendenaturasi protein atau merusak membran sel. Pemilihan bahan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Penelitian ini menghasilkan empat formula gel antioksidan dari ekstrak etanol bunga brokoli dengan basis Metocel K15M Premium EP.
2. Formula 2 terpilih sebagai formula yang paling stabil secara fisik berdasarkan pengujian stabilitas fisik selama 28 hari.
3. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH menunjukkan ekstrak etanol bunga brokoli memiliki IC50 12,479 mg/
Thiourea is one of the compounds that are useful in studies of new drug discovery. Some
thiourea derivatives have potent pharmacological activity as anticancer [1-9].
1-benzoyl-3–Phenylthiourea compound has been synthesized through acylation reaction
between benzoyl chloride with 1-Phenylthiourea using tetrahydrofuran as solvent and triethylamine
as catalyst by reflux and stirring for 6 hours . Synthesis results obtained percentage is 89 % . The
purity of the synthesis results indicated the presence of a single stain on TLC and narrow melting
range .
From the characterization by UV spectrophotometry , infrared spectroscopy, 1-HNMR
spectroscopy and mass spectroscopy can be concluded that the resulting compound is 1-benzoyl-3-
phenylthiourea structure. From the in vitro test obstained IC-50 of 1-benzoyl-3-phenyl thiourea on
HeLa cells at 702 g/ml, and IC-50 on MCF-7 cells at 398 g/ml.
Ekstrak dan fraksi beberapa jenis spon laut dari Sumatera Barat diuji aktivitas sitotoksisnya menggunakan larva Artemia salina. Hasilnya, ekstrak metanol spon AN 07 memiliki nilai LC50 tertinggi yaitu 26,1036 μg/ml. Fraksi heksan spon AN 01 dan etil asetat spon AN 01 memiliki nilai LC50 tertinggi masing-masing 1,4585 μg/ml dan 29,4289 μg/ml. Fraksi butanol spon AN 04 memiliki nilai LC50 terend
5153 mshovitri-anaerob bacteria for biogas-senta2011Agus Witono
Studi ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi bakteri anaerobik dari tangki septik dalam memproduksi biogas melalui bioremediasi limbah organik. Bakteri anaerobik diisolasi dengan metode Hungate menggunakan medium thioglycolate tanpa karakterisasi bakteri. Biogas yang dihasilkan diidentifikasi dan diukur dengan kromatografi gas meskipun biogas tidak terdeteksi. Studi ini dapat mengisolasi 7 isolat bakteri anaerob
karakterisai dari suatu morfologi dan bakteri laut yang merupakan cabang ilmu dalam biokimia yang telah banyak dipelajari dalam ilmu kimia terkini. Prof Dal telah berhasil mengkarakterisasi suatu sampel yang berasal dari laut
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan efisiensi pengolahan limbah industri secara anaerobik dengan mengukur kadar COD dan MLVSS sebelum dan sesudah proses. Hasilnya menunjukkan penurunan COD dari 4111 mg/L menjadi 1302 mg/L dan 1596 mg/L masing-masing untuk Reaktor 1 dan 2, serta kadar MLVSS sebesar 26875 mg/L dan 31000 mg/L.
Isolasi Actinomycetes laut yang menghasilkan metabolit sekunder sitropeptin yang toksik terhadap sel kanker paru-paru A549 telah dilakukan. Sampel sedimen laut diperoleh dari Jepang dan 71 isolat diperoleh, namun hanya 9 isolat yang menunjukkan aktivitas terhadap sel A549. Salah satu isolat terpilih, RS02-85 yang merupakan Streptomyces tsukubaensis, menghasilkan sitropeptin dengan berat molekul 1035,
Similar to Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah (20)
Kemampuan degradasi fenol oleh isolat bakteri dari tanah
1. KEMAMPUAN DEGRADASI FENOL
OLEH ISOLAT BAKTERI DARI
TANAH GAMBUT
Naili Palupi
08640031
Jurusan Biologi
Fakultas Sains dan Teknologi
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2012
2. LATAR BELAKANG
Fenol merupakan salah satu polutan dari senyawa
hidrokarbon yang mudah kita jumpai di sekitar kita dan
termasuk dalam kategori senyawa kimia B3 (Bahan
Berbahaya Beracun) (Kep-men-LH no.85/1999 -Limbah B3).
1. Desinfektan
2. Antiseptik
Struktur kimia fenol (ATSDR, 2008)
1. Iritasi paru-paru
2. Kejang otot
3. Kehilangan koordinasi
4. Luka pada hati
5. Melepuhkan
6. Membakar kulit
(ATSDR, 2008)
3. Fenol dalam sehari-
hari
sumber polutan fenol sumber fenol alami
Industri obat-obatan Kegiatan medis Pelapukan kayu
Kegiatan industri Kegiatan pertambangan Buah dan sayuran
4. Bioremidiasi merupakan salah satu usaha yang dapat
dilakukan untuk memperbaiki kualitas lingkungan. Salah
satu metode bioremidiasi adalah dengan cara
biodegradasi oleh bakteri.
Biodegradasi adalah proses penguraian senyawa yang
kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana dan
tidak bersifat toksik bagi lingkungan dengan
menggunakan mikrobia (Harayama, et al., 1995)
Tanah gambut merupakan salah satu lahan yang
diketahui mengandung banyak senyawa kimia termasuk
fenol yang berasal dari tumbuhan.I
solat bakteri dari tanah gambut diperkirakan memiliki
kemampuan untuk mendegradasi polutan fenol dan
turunannya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk
biodegradasi fenol
5. Rumusan Masalah
• Bagaimana kemampuan degradasi fenol oleh
isolat bakteri tanah gambut berdasarkan
residu fenol?
• Bagaimana pertumbuhan isolat bakteri tanah
gambut selama proses degradasi fenol?
6. Tujuan Penelitian
• Mengetahui kemampuan degradasi fenol oleh
isolat bakteri tanah gambut.
• Mengetahui pertumbuhan isolat bakteri tanah
gambut selama proses degradasi fenol.
7. Manfaat Penelitian
• Mendapatkan isolat bakteri pendegradasi
fenol yang unggul dari tanah gambut dan
dapat diaplikasikan dalam usaha penanganan
limbah yang mengandung fenol.
• Hasil penelitian ini diharapkan dapat
memberikan manfaat untuk pengembangan
ilmu biologi, khususnya mikrobiologi dan
lingkungan serta teknik pengolahan limbah
fenol.
8. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu : Februari-April 2012
Tempat : Laboratorium Mikrobiologi
UIN Sunan Kalijaga Yogykarta dan
Laboratorium Penelitian dan Pengujian
Terpadu (LPPT) UGM Yogyakarta
9. Prosedur Penelitian
• Inokulasi isolat HG1 dalam medium Ramsay untuk
stok sampel 100 ml dengan perbandingan:
Ramsay : fenol : isolat = 100 ml stok sampel
98,9 ml : 0,1 ml : 1 ml = 100 ml stok sampel
• Sampel diinkubasi menggunakan shaker inkubator
125 rpm, selama 48 jam, pada suhu kamar ± 27°C
• Setiap 2 jam sekali sampel diambil sebanyak 2
ml, untuk uji degradasi fenol dan pertumbuhan
bakteri, masing-masing uji 1 ml sampel
10. Uji kemampuan degradasi Penghitungan jumlah bakteri
fenol
1 ml sampel diencerkan dari
50 µl sampel diambil pengenceran 10-1 sampai 10-6
ditambah 0,5 ml pereaksi folin-
ciocalteu dan 7,5 ml aquabides
campuran dibiarkan selama 10
menit pada suhu kamar
kemudian ditambah 1,5 ml sodium
karbonat 20%.
Pengenceran 10-3, 10-4, 10 -5 dan 10 -6
diencerkan dengan aquabides diinokulasi ke dalam medium NA
hingga volume 10 ml (Nutrien Agar) pada petridish dan
dibuat duplo sebagai ulangan
kemudian 1 ml larutan induk menggunakan metode dropplate
dimasukkan ke dalam kuvet
tetapkan serapan pada panjang
gelombang 755 nm diinkubasi selama 24-48 jam, pada
suhu kamar ± 27°C
baca absorbansinya
hasilnya dibandingkan dengan larutan diamati dan dihitung jumlah koloni
standar untuk pengujian fenol yang tumbuh menggunakan colony
counter.
11. Hasil Penelitian
Tabel 1. Karakter Morfologi Koloni dan Morfologi Sel Isolat Bakteri HG1
Karakter Karakter Jumlah fenol (ppm)
30
morfologi morfologi sel
koloni
25
Sirkuler Gram negatif
20
Cembung Kokus 15 Flavonoid dalam sampel
(ppm)
Mengkilap Sel tunggal 10
Keruh 5
Jam
0
Warna krem 2 6 10 14 18 22 26 30 34 38 42 46
Gambar 3: Kurva Kemampuan Degradasi Fenol
Isolat Bakteri HG1
13. Pembahasan
• Penurunan residu fenol sebanyak 75% dari jumlah total
fenol pada awal inkubasi (50 ppm) dalam jangka waktu
48 jam
• Penurunan sebanyak 75% dari jumlah awal inkubasi
merupakan hasil yang signifikan, akan tetapi grafik yang
diperoleh dari hasil penelitian tersebut tidak membentuk
garis yang linear
• Pemecahan atau degradasi fenol yang tidak sempurna
akan membentuk senyawa lain yang masih merupakan
turunan dari fenol dan memiliki spektrum warna yang
berdekatan dengan fenol, sehingga pembacaan akan
terganggu
14. • Kemampuan bakteri untuk mendegradasi fenol
dipengaruhi oleh laju pertumbuhan dan faktor
lingkungan pada saat degradasi. Oleh karena
itu, ketika pertumbuhannya terganggu oleh
beberapa faktor lingkungan maka kemampuan
deradasinya juga akan terganggu
• faktor yang mempengaruhi pertumbuhan bakteri
ini adalah perlakuan terhadap sampel yang
berulang kali dikeluar-masukkan ke dalam
refrigator. Suhu yang berbeda antara suhu
ruangan dan suhu di dalam refrigator akan
berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri
dalam medium
15. Kesimpulan
• Isolat bakteri HG1 dari tanah gambut memiliki
kemampuan mendegradasi fenol sampai
75%, yaitu 50 ppm fenol dalam medium Ramsay
turun menjadi 14 ppm selama waktu 40 jam.
• Pertumbuhan isolat bakteri HG1 maksimal terjadi
pada jam ke 26 dengan jumlah sel mencapai
5x108 CFU/ml
• Ketika pertumbuhan isolat bakteri HG1
mengalami kenaikan, kemampuan degradasi
fenol-nya juga mengalami kenaikan.
16. Daftar Pustaka
• Harayama, S., K. Sigiura., M. Asaumi., T.
Shimauchi., M. Goto., S. Sasaki., and M.
Ishihara. 1995. Biodegradation of crude oil.
In, program and abstracta in the first asia
pacific marine biotechnology conference.
Shimizhu. Shizuoka
• Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor Kep-51/MENLH/10/1995 tentang
Baku Mutu Limbah Cair Bagi Kegiatan Industri