Pemerintah telah memberikan aturan mengenai bantuan hukum prodeo namun penerapannya kurang tepat sasaran dan sering disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat dan sosialisasi yang memadai.
Mahkamah Konstitusi berfungsi sebagai penafsir Konstitusi dan pelaksana kekuasaan peradilan dalam sistem Konstitusi. Kewenangannya meliputi menguji undang-undang terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara, membubarkan partai politik, dan memutus perselisian hasil pemilu. Hukum acara MK didasarkan pada prinsip-prinsip seperti persidangan terbuka, independen, cepat, dan putusan bersifat
Dokumen tersebut membahas tentang hukum antar tata hukum (HATAH) yang mencakup hukum antar waktu, tempat, golongan, dan internasional. Dibahas pula tentang asas konkordansi dan keberlakuan berbagai sistem hukum untuk golongan-golongan penduduk di Hindia Belanda menurut pasal 131 dan 163 Indische Staatsregeling.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memperkenalkan pendekatan keadilan restoratif dan upaya diversi untuk mengalihkan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana. UU ini mengatur penanganan anak yang berhadapan dengan hukum mulai dari tahap penyidikan, penuntutan, hingga pembinaan setelah menjalani pidana dengan memperhatikan perlindungan, kepentingan terbais,
Mahkamah Konstitusi berfungsi sebagai penafsir Konstitusi dan pelaksana kekuasaan peradilan dalam sistem Konstitusi. Kewenangannya meliputi menguji undang-undang terhadap UUD, memutus sengketa kewenangan lembaga negara, membubarkan partai politik, dan memutus perselisian hasil pemilu. Hukum acara MK didasarkan pada prinsip-prinsip seperti persidangan terbuka, independen, cepat, dan putusan bersifat
Dokumen tersebut membahas tentang hukum antar tata hukum (HATAH) yang mencakup hukum antar waktu, tempat, golongan, dan internasional. Dibahas pula tentang asas konkordansi dan keberlakuan berbagai sistem hukum untuk golongan-golongan penduduk di Hindia Belanda menurut pasal 131 dan 163 Indische Staatsregeling.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak memperkenalkan pendekatan keadilan restoratif dan upaya diversi untuk mengalihkan penyelesaian perkara anak dari proses peradilan pidana. UU ini mengatur penanganan anak yang berhadapan dengan hukum mulai dari tahap penyidikan, penuntutan, hingga pembinaan setelah menjalani pidana dengan memperhatikan perlindungan, kepentingan terbais,
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang doktrin renvoi dalam hukum internasional swasta. Renvoi adalah situasi di mana hukum yang ditunjuk oleh hukum forum justru menunjuk kembali ke hukum forum awal. Dokumen tersebut menjelaskan konsep renvoi beserta contoh ilustrasinya dan membahas berbagai persoalan yang muncul akibat adanya perbedaan prinsip hukum antar negara.
Makalah ini membahas tentang pendewasaan dalam KUHPerdata. Pendewasaan adalah suatu pernyataan hukum dimana seseorang yang belum dewasa dipersamakan dengan orang dewasa, baik secara penuh maupun terbatas. Pendewasaan penuh dapat diajukan setelah berumur 20 tahun, sedangkan terbatas setelah 18 tahun. Makalah ini juga membandingkan konsep kedewasaan menurut hukum barat, adat,
Dokumen tersebut membahas strategi penyusunan perjanjian kerja bersama (PKB), mulai dari memahami peraturan perundangan ketenagakerjaan, melakukan perundingan, menyusun isi PKB, hingga menghadapi putusan-putusan Mahkamah Konstitusi. Strategi yang dibahas antara lain mengambil nilai dan kebijakan yang ada, mengisi kevakuman peraturan, serta menyatukan serikat pekerja untuk kelompok
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi dalam hukum perdata Indonesia. Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi harus dibahas secara bersamaan karena saling berhubungan. Eksepsi merupakan tangkisan terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyangkut pokok perkara, sedangkan rekonvensi adalah gugatan balasan dari tergugat terhadap penggugat.
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan peraturan perundang-undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasana, pengesahan atau penetapan dan pengundangan.
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
Dokumen tersebut membahas alternatif penyelesaian sengketa di luar litigasi seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Metode-metode tersebut lebih fleksibel dibanding litigasi dan bertujuan mencapai kesepakatan para pihak untuk menyelesaikan sengketa. Arbitrase khususnya dijelaskan sebagai cara penyelesaian sengketa perdata berdasarkan perjanjian para pihak yang putusannya bersif
Dokumen ini berisi jawaban tergugat dalam perkara perdata antara Iman Pantara sebagai penggugat dan James Sumartono sebagai tergugat. Tergugat mengajukan eksepsi dan menyangkal gugatan penggugat. Tergugat juga mengajukan gugatan balik dengan meminta pengadilan meletakkan sita jaminan atas mobil yang dijaminkan dan meminta penggugat membayar ganti rugi. Tergugat meminta pengadilan menolak gugatan pen
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutanGradeAlfonso
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, perbedaan istilah, kedudukan, tugas dan wewenang Jaksa/Penuntut Umum. Secara garis besar, Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut umum, melakukan penuntutan, dan melaksanakan putusan pengadilan. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang untuk melakukan penuntutan dan penetapan hakim. Ke
Hukum acara pidana merupakan aturan hukum yang mengatur proses penyelesaian perkara pidana mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan hingga pelaksanaan putusan. Tujuan utamanya adalah mencari kebenaran, melakukan penuntutan yang tepat, dan memberikan putusan yang adil berdasarkan hasil pemeriksaan. Dalam prosesnya, dipandu oleh asas-asas seperti praduga tak bersalah,
Hukum acara perdata mengatur tentang pengajuan gugatan dan permohonan ke pengadilan, pemeriksaan di persidangan melalui pembuktian dan perdamaian, serta putusan dan upaya hukum terhadap putusan.
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang eksepsi dan keberatan dalam hukum acara pidana Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) eksepsi berbeda dengan keberatan meskipun dianggap sama dalam praktik, (2) Pasal 156 ayat (1) KUHAP mengatur tentang keberatan, dan (3) jenis-jenis eksepsi yang dapat diajukan antara lain eksepsi kewenangan, eksepsi kadaluarsa, dan eksepsi cacat form
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum bagi aparatur sipil negara di Indonesia. Perlindungan hukum berupa bantuan hukum harus diberikan kepada ASN yang mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugasnya, meskipun peraturan saat ini belum mengatur secara jelas cakupan bantuan hukum tersebut. Korpri ditugaskan untuk memberikan perlindungan hukum ini, namun belum sepenuhnya berjalan optimal.
Dalam tulisan ini saya mendeskrisikan latar belakang pemberian bantuan hukum bagi golongan yang tidak mampu, dan dasar hukum nya serta prosedur permohonan mendapatkan bantuan hukum di pengadilan negri.
Hukum perdata internasional - Renvoi dan permasalahannya (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang doktrin renvoi dalam hukum internasional swasta. Renvoi adalah situasi di mana hukum yang ditunjuk oleh hukum forum justru menunjuk kembali ke hukum forum awal. Dokumen tersebut menjelaskan konsep renvoi beserta contoh ilustrasinya dan membahas berbagai persoalan yang muncul akibat adanya perbedaan prinsip hukum antar negara.
Makalah ini membahas tentang pendewasaan dalam KUHPerdata. Pendewasaan adalah suatu pernyataan hukum dimana seseorang yang belum dewasa dipersamakan dengan orang dewasa, baik secara penuh maupun terbatas. Pendewasaan penuh dapat diajukan setelah berumur 20 tahun, sedangkan terbatas setelah 18 tahun. Makalah ini juga membandingkan konsep kedewasaan menurut hukum barat, adat,
Dokumen tersebut membahas strategi penyusunan perjanjian kerja bersama (PKB), mulai dari memahami peraturan perundangan ketenagakerjaan, melakukan perundingan, menyusun isi PKB, hingga menghadapi putusan-putusan Mahkamah Konstitusi. Strategi yang dibahas antara lain mengambil nilai dan kebijakan yang ada, mengisi kevakuman peraturan, serta menyatukan serikat pekerja untuk kelompok
Hukum acara perdata - Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi (Idik Saeful ...Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi dalam hukum perdata Indonesia. Jawaban tergugat, eksepsi, dan rekonvensi harus dibahas secara bersamaan karena saling berhubungan. Eksepsi merupakan tangkisan terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyangkut pokok perkara, sedangkan rekonvensi adalah gugatan balasan dari tergugat terhadap penggugat.
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan adalah pembuatan peraturan perundang-undangan yang mencakup tahapan perencanaan, penyusunan, pembahasana, pengesahan atau penetapan dan pengundangan.
Peraturan perundang-undangan adalah peraturan tertulis yang memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan
Dokumen tersebut membahas alternatif penyelesaian sengketa di luar litigasi seperti negosiasi, mediasi, konsiliasi, dan arbitrase. Metode-metode tersebut lebih fleksibel dibanding litigasi dan bertujuan mencapai kesepakatan para pihak untuk menyelesaikan sengketa. Arbitrase khususnya dijelaskan sebagai cara penyelesaian sengketa perdata berdasarkan perjanjian para pihak yang putusannya bersif
Dokumen ini berisi jawaban tergugat dalam perkara perdata antara Iman Pantara sebagai penggugat dan James Sumartono sebagai tergugat. Tergugat mengajukan eksepsi dan menyangkal gugatan penggugat. Tergugat juga mengajukan gugatan balik dengan meminta pengadilan meletakkan sita jaminan atas mobil yang dijaminkan dan meminta penggugat membayar ganti rugi. Tergugat meminta pengadilan menolak gugatan pen
9 penuntut umum, pra penuntutan dan penuntutanGradeAlfonso
Dokumen tersebut membahas tentang definisi, perbedaan istilah, kedudukan, tugas dan wewenang Jaksa/Penuntut Umum. Secara garis besar, Jaksa adalah pejabat yang diberi wewenang untuk bertindak sebagai penuntut umum, melakukan penuntutan, dan melaksanakan putusan pengadilan. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang untuk melakukan penuntutan dan penetapan hakim. Ke
Hukum acara pidana merupakan aturan hukum yang mengatur proses penyelesaian perkara pidana mulai dari penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan hingga pelaksanaan putusan. Tujuan utamanya adalah mencari kebenaran, melakukan penuntutan yang tepat, dan memberikan putusan yang adil berdasarkan hasil pemeriksaan. Dalam prosesnya, dipandu oleh asas-asas seperti praduga tak bersalah,
Hukum acara perdata mengatur tentang pengajuan gugatan dan permohonan ke pengadilan, pemeriksaan di persidangan melalui pembuktian dan perdamaian, serta putusan dan upaya hukum terhadap putusan.
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Idik Saeful Bahri
Dokumen tersebut membahas tentang eksepsi dan keberatan dalam hukum acara pidana Indonesia. Secara singkat, dokumen menjelaskan bahwa (1) eksepsi berbeda dengan keberatan meskipun dianggap sama dalam praktik, (2) Pasal 156 ayat (1) KUHAP mengatur tentang keberatan, dan (3) jenis-jenis eksepsi yang dapat diajukan antara lain eksepsi kewenangan, eksepsi kadaluarsa, dan eksepsi cacat form
Dokumen tersebut membahas tentang perlindungan hukum bagi aparatur sipil negara di Indonesia. Perlindungan hukum berupa bantuan hukum harus diberikan kepada ASN yang mengalami masalah hukum dalam melaksanakan tugasnya, meskipun peraturan saat ini belum mengatur secara jelas cakupan bantuan hukum tersebut. Korpri ditugaskan untuk memberikan perlindungan hukum ini, namun belum sepenuhnya berjalan optimal.
Dalam tulisan ini saya mendeskrisikan latar belakang pemberian bantuan hukum bagi golongan yang tidak mampu, dan dasar hukum nya serta prosedur permohonan mendapatkan bantuan hukum di pengadilan negri.
Dokumen tersebut membahas tentang advokasi/bantuan hukum di Indonesia. Secara garis besar menjelaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum yang menjamin setiap warga negara mendapatkan akses terhadap keadilan. Namun, penegakan hukum di Indonesia masih jauh dari keadilan, terutama bagi masyarakat miskin. Oleh karena itu, advokasi dan bantuan hukum sangat dibutuhkan untuk membela hak-hak
Dokumen tersebut membahas tentang budaya hukum dan kesadaran hukum yang dapat ditingkatkan melalui program bantuan hukum untuk masyarakat tidak mampu. Program bantuan hukum memberikan jasa hukum secara cuma-cuma kepada masyarakat miskin untuk membantu mereka mendapatkan akses keadilan. Dokumen ini juga menjelaskan tentang dasar hukum, ruang lingkup, dan peran lembaga-lembaga terk
Implementasi pasal 34 UUD 1945 belum maksimal dalam penegakan hukum dan HAM di Indonesia, di mana orang kaya dan penguasa cenderung terhindar dari hukuman sedangkan orang miskin sulit mendapatkan keadilan. Reformasi sistem hukum, peningkatan kesadaran hukum, dan konsep baru penegakan HAM diperlukan untuk mewujudkan negara hukum yang adil dan melindungi seluruh warga negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hukum administrasi negara menurut beberapa ahli, sumber hukum administrasi negara, landasan hukum administrasi negara seperti negara hukum, hak asasi manusia, dan demokrasi, serta konsep-konsep penting seperti freies ermessen.
Konsep badan publik non negara dalam uu kipDyah Rijadi
1. KIPusat telah memperluas definisi Badan Publik Non Negara berdasarkan UU KIP untuk mencakup organisasi nonpemerintah yang menerima pendanaan dari APBN dan APBD meski tidak tunduk pada UU Keuangan Negara.
2. Organisasi nonpemerintah dikategorikan sebagai Badan Publik Non Negara jika memenuhi syarat sebagai organisasi dan menerima pendanaan dari APBN dan/atau APBD, sumbangan masyarakat dan luar ne
Dokumen tersebut membahas tentang pemerintahan yang tidak transparan di Indonesia. Pemerintahan yang tidak transparan menyebabkan tumbuhnya korupsi, kolusi, dan nepotisme yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan dan menimbulkan kemiskinan. Beberapa penyebab utama pemerintahan yang tidak transparan adalah keterbatasan kemampuan pemerintah secara materiil dan spiritual serta kurangnya penegakan nilai-nilai agama dan bud
Dokumen tersebut membahas tentang negara hukum dan pemberantasan korupsi di Indonesia. Negara hukum didefinisikan sebagai negara yang berdiri atas hukum dan menjamin keadilan bagi warganya, sedangkan korupsi didefinisikan sebagai penyimpangan moral dan tindakan curang sesuai undang-undang. Dokumen ini juga menjelaskan upaya-upaya pemerintah dalam pemberantasan korupsi melalui peraturan dan lembaga seperti
Hubungan Presiden dengan MK di atur di dalam :
UUD 1945 pasal 24C ayat 2 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut Undang-Undang Dasar.
UUD 1945 pasal 24C ayat 3 yang berbunyi, “Mahkamah Konstitusi mempunyai sembilan orang anggota hakim konstitusi yang ditetapkan oleh Presiden, yang diajukan masing-masing tiga orang oleh Mahkamah Agung, tiga orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan tiga orang oleh Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 29 ayat 2 yang berbunyi, “Selain kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Mahkamah Konstitusi wajib memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden diduga telah melakukan pelanggaran hukum berupa pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya atau perbuatan tercela, dan/atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai Presiden dan/atau Wakil Presiden. ”UU no 48 tahun 2009 pasal 34 ayat 1 yang berbunyi, “Hakim konstitusi diajukan masing-masing 3 (tiga) orang oleh Mahkamah Agung, 3 (tiga) orang oleh Dewan Perwakilan Rakyat, dan 3 (tiga) orang oleh Presiden.”
Berdasarkan ketentuan Pasal 24C UUD 1945 dan UU No.24 Tahun 2003 tentang Mahkamah Konstitusi (MK), MK mempunyai lima kewenangan. Yakni, menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar 1945, memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, memutus perselisihan hasil pemilu (baik di tingkat nasional maupun pemilihan umum kepala daerah) dan memberikan putusan atas pendapat Dewan Perwakilan Rakyat mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden (impeachment).
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pemerintahan Indonesia. Secara garis besar menjelaskan bahwa sistem pemerintahan Indonesia adalah presidensial dengan pembagian kekuasaan horizontal antara eksekutif (presiden), legislatif (DPR), dan yudikatif (MA, MK). Dokumen juga membandingkan ciri-ciri sistem pemerintahan presidensial dan parlementer.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang hukum adat, mulai dari pengertian hukum adat menurut beberapa ahli hukum, unsur-unsur kepatuhan hukum adat, nilai-nilai universal hukum adat, kegunaan mempelajari hukum adat, dasar hukum berlakunya hukum adat, corak khusus dan sifat hukum adat, sejarah pertumbuhan dan perkembangan hukum adat dalam perundang-undangan. Dokumen
Dokumen tersebut membahas tentang hukum acara penyelesaian hasil pemilu presiden di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa pemilu presiden menggunakan sistem dua putaran, prosedur pengajuan gugatan hasil pemilu ke Mahkamah Konstitusi, dan bahwa sidang harus diselesaikan dalam waktu 17 hari untuk kasus gugatan hasil pemilu presiden.
Dokumen tersebut membahas definisi terorisme dan unsur-unsur utamanya, jenis-jenis terorisme, penyebab timbulnya terorisme, ciri-ciri terorisme, dan perkembangan kasus ledakan bom di Indonesia dari tahun 1957-2004.
Dokumen tersebut menjelaskan berbagai jenis diagram yang dapat digunakan untuk menyajikan data, seperti diagram matriks, lingkaran, batang, garis, piktogram, batang dan daun, serta plot. Setiap jenis diagram memiliki keunggulan tersendiri bergantung pada sifat data yang akan disajikan.
Otonomi daerah memberikan hak dan kewajiban kepada daerah untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakatnya sesuai peraturan perundang-undangan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan masyarakat dan kesejahteraan, serta memelihara hubungan antara pusat dan daerah dalam kerangka NKRI.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan seperti yang dihasilkan dalam Deklarasi Stockholm 1972 dan Konferensi Pembangunan Berkelanjutan lainnya. Beberapa prinsip kunci yang disebutkan meliputi keadilan antar generasi, keadilan dalam satu generasi, prinsip pencegahan dini, perlindungan keragaman hayati, dan internalisasi biaya lingkungan. Dokumen ini juga membahas aspek-
Kriminologi mempelajari seluk beluk kejahatan dan upaya penanggulangannya. Terdiri dari etiologi kriminal untuk menelusuri penyebab kejahatan, penologi yang mempelajari hukuman, dan sosiologi hukum pidana yang menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi hukum pidana. Tujuannya adalah memahami fenomena kejahatan secara lebih baik.
1. KEMAHIRAN BANTUAN HUKUM
MENGENAI BANTUAN HUKUM
PRODEO
Oleh:
Verawaty 8111411106
Sigit Riono 8111411115
M. Pandu Fajar B. 8111411176
2. BANTUAN HUKUM PRODEO
adalah Bantuan hukum pemberian jasa advokat
dengan cuma-cuma bagi pencari keadilan yang
tergolong kurang mampu dari segi pemahaman
hukum dalam beracara di pengadilan dan tidak
mampu membayar jasa advokat.
3. KASUS
pada tahun 2004 Gubernur Aceh yang bernama
Abdullah Puteh tersandung masalah hukum dengan
melakukan tindak pidana korupsi, Penggunaan dana
advokasi untuk Abdullah Puteh dari anggaran daerah
senilai Rp4,13 miliar dana yang seyogianya digunakan
untuk bantuan hukum bagi rakyat yang tidak
mampu, malah digunakan untuk kepentingan pribadi
penguasa. Dana sebanyak Rp4,13 miliar itu diduga
digunakan untuk membayar pengacara yang membela
Abdullah Puteh di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
(Tipikor). Dipakainya dana itu untuk advokasi Abdullah
Puteh terungkap saat sidang anggaran 2005 di DPRA –
saat itu masih DPRD. Kala itu anggota panitia
anggaran, Mukhlis Muchtar mempertanyakan alokasi
dana bantuan hukum yang mengalami penurunan dari
Rp10,8 miliar pada tahun 2004 turun menjadi Rp 4
miliar tahun 2005.
4. Bahwa dalam Pasal 3 huruf c Peraturan
Pemerintah No 42 Tahun 2013 Tentang Syarat Dan
Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Dan
Penyaluran Dana Bantuan Hukum bahwa
melampirkan surat keterangan miskin dari
Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang setingkat di
tempat tinggal Pemohon Bantuan Hukum. Bahwa
seorang Gubernur ini tidak layak mendapatkan
bantuan hukum secara prodeo dikarenakan
gubernur tersebut mampu secara ekonomi untuk
mendapatkan bantuan hukum non prodeo.
5. Kemudian dalam Pasal 34 menyebutkan bahwa
Pengawasan oleh Menteri sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan oleh unit kerja yang
tugas dan fungsinya terkait dengan pemberian
Bantuan Hukum pada Kementerian ini
membuktikan bahwa tim pengawas belum bekerja
dengan maksimal dan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
6. Kemudian dalam pasal 41 ayat (1) menyebutkan bahwa
Dalam hal ditemukan pelanggaran pemberian Bantuan
Hukum oleh Pemberi Bantuan Hukum kepada Penerima
Bantuan Hukum, Menteri dapat:
membatalkan perjanjian pelaksanaan Bantuan
Hukum
menghentikan pemberian Anggaran Bantuan Hukum;
dan/atau
tidak memberikan Anggaran Bantuan Hukum pada
tahun anggaran berikutnya
Disini dapat dikatakan bahwa tidak terjalinnya
komunikasi yang baik antara tim pengawas dengan
menteri hukum dan ham karena penerapan
pengawasan yang kurang.
7. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PENERAPAN
PERATURAN PEMERINTAH NO 42 TH 2013
Pemberian bantuan hukum secara prodeo tidak
seharusnya diberikan kepada pihak-pihak yang tidak
membutuhkan seharusnya diberikan kepada pihak-
pihak yang membutuhkan yaitu masyarakat miskin
yang memerlukan bantuan hukum.
Kurang maksimalnya pengawasan dari pemerintah
karena sumber daya manusia yang tidak kompeten.
Terdapat banyaknya penyalahgunaan wewenang dan
kurangnya koordinasi antara pemerintah dan tim
pengawas karena penerapan pengawasannya yang
kurang sehingga menimbulkan ketidakefektifan
sehingga banyak pihak-pihak yang dirugikan terutama
para masyarakat miskin yang memerlukan bantuan
hukum.
8. SOLUSI ATAS PENERAPAN PERATURAN
PEMERINTAH NO 42 TH 2013
Kementerian hukum dan ham mengadakan adanya
pelatihan dan pendidikan pada tim pengawasan
sesuai pasal 34 ayat 2 disini dimaksudkan bahwa
tim pengawas dapat bekerja secara kompeten dan
memiliki integritas yang tinggi sehingga tidak akan
melakukan penyalahgunaan wewenang, adanya
sosialisasi dari pemerintah agar terjalin komunikasi
yang baik antara menteri dan tim pengawas.
Memberikan sosialisasi secara rutin pada badan
badan yang dinilai penting dalam kinerjanya
terutama pembentukan moral yang baik yang
berhubungan dengan tanggung jawab pekerjaan
nantinya.
9. Kemudian memperkuat dasar hukum bantuan
hukum cuma-cuma bagi warga negara yang tidak
mampu (asas lex speciali).
Mekanisme Pemberian Bantuan Hukum dalam
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 Tentang
Bantuan Hukum mesti harus diperjelas kembali
melalui Peraturan Pemerintah, sehingga tidak
menimbulkan kesimpangsiuran penafsiran. Maka
diharapkan agar Pemerintah segera untuk
mensosialisasikan Rancangan Peraturan
Pemerintah tentang Bantuan Hukum.
10. Definisi Penerima Bantuan Hukum yang
diterjemahkan sebagai orang yang tidak mampu
secara ekonomi mesti diperjelas. Aturan ini belum
mengatur sepenuhnya mengenai orang-orang yang
tidak mampu lainnya, yang dalam kenyataan ada
dalam masyarakat Indonesia, seperti orang atau
kelompok yang termarjinalkan karena suatu
kebijakan publik, orang atau kelompok yang hak-
hak sipil dan politiknya terabaikan, komunitas
masyarakat adat, kaum yang rentan terhadap
ketidakadilan seperti perempuan dan penyandang
cacat dan korban pelanggaran hak-hak dasar
lainnya.
11. SIMPULAN
Pada umumnya pemerintah telah memberikan
aturan mengenai bantuan hukum secara prodeo
yang diwujudkan dalam bentuk Undang-Undang
maupun Peraturan Pemerintah mengenai
ketentuan, prosedur, syarat-syarat dan tata cara
pemberian dan penyaluran bantuan hukum serta
batasan-batasan mengenai pemberian bantuan
hukum pada praktiknya undang-undang maupun
peraturan pemerintah tersebut disalahgunakan
terhadap-terhadap pihak-pihak yang memiliki
kewenangan.
12. Bahwa implementasi yang diberikan dalam
penerapan undang-undang maupun peraturan
pemerintah belum tepat dan penerapannya tidak
dilaksanakan dengan baik dan tidak tepat
sasarannya sehingga perlu adanya pengawasan
yang baik dari pihak pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah sehingga kordinasinya dapat
terjalin dengan baik.
13. SARAN
Melakukan sosialisasi tentang bantuan dari pihak-
pihak yang terkait atau dari lembaga bantuan
hukum maupun pemerintah pusat dan daerah agar
masyarakat miskin membutuhkan bantuan
hukum, dapat mempergunakan bantuan hukum
secara prodeo yang diberikan oleh pemerintah.
14. Kemudian melakukan pengawasan secara rutin
serta menindak tegas bagi pihak-pihak yang terkait
yang telah melakukan penyalahgunaan terhadap
bantuan dana mengenai bantuan hukum
prodeo, tindakan tegas ini berupa sanksi pidana
sehingga tidak akan ada pihak-pihak yang
melakukan penyalahgunakan dana bantuan hukum
tersebut.